Universitas Kristen Maranatha
iv
ABSTRAK
EFEK BUBUR BUAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca L.)
TERHADAP TEKANAN DARAH
PRIA DEWASA
William Wibowo, 2011, Pembimbing 1: Fen Tih, dr., M.Kes
Pembimbing 2: Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF
Latar belakang Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi, antara lain stroke dan penyakit jantung koroner. Pencegahan hipertensi selain dengan menggunakan obat sintetis dapat juga menggunakan buah-buahan antara lain pisang ambon. Buah pisang ambon (Musa paradisiaca L.) dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah.
Tujuan penelitian untuk menilai efek bubur buah pisang ambon dalam menurunkan tekanan darah pria dewasa.
Metode penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif. Dengan design pre test dan post test. Penelitian dilakukan pada 30 orang laki-laki dewasa berumur 18-25 tahun, dengan mengukur tekanan darah sistol dan diastol pada posisi duduk dengan metode gabungan, sebelum dan sesudah minum bubur buah pisang ambon. Analisis data menggunakan uji t yang berpasangan dengan α = 0,05 pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer. Kemaknaan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan tekanan darah setelah minum bubur buah pisang ambon dengan rata-rata sebesar 107,6/69,87 mmHg, lebih rendah daripada sebelum minum bubur buah pisang ambon dengan rata-rata sebesar 112,27/74,73 mmHg, yang perbedaan sangat signifikan (p < 0,001).
Kesimpulan bubur buah pisang ambon dapat menurunkan tekanan darah sistol dan diastol.
ABSTRACT
THE EFFECT OF AMBON BANANA (Musa paradisiaca L.)
ON THE BLOOD PRESSURE OF
ADULT MALE
William Wibowo, 2011, First tutor : Fen Tih, dr., M.Kes
Second tutor : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF
Background Hypertension is an increase in blood pressure that can cause
various complications, such as stroke and coronary heart disease. Prevention of hypertension in addition to the use of synthetic drugs can also be used fruits, such as banana. banana (Musa paradisiaca L.) are empirically used to lower blood pressure.
Objective to observe the effect of fruit puree ambon banana on lowering male
adult’s blood pressure.
Method this study is Completely Randomized Design (CRD), is comparative.
With the design of pre test and post test. The study was conducted on 30 adult men aged 18-25 years, by measuring the systolic and diastolic blood pressure in sitting position with the combined method, before and after drinking fruit puree ambon banana. Data analysis using a paired t test with α = 0.05 using the data processing computer software. Significance based on the value of p ≤ 0.05.
Results blood pressure after comsuming fruit puree ambon banana with an
average of 107.6/69.87 mm hg, lower than before consuming fruit puree ambon banana with an average of 112.27/74.73 mmhg, the difference is highly significant (p <0.001).
Conclusion this study is banana (Musa paradisiaca L.) can reduce both systolic
and diastolic blood pressure.
Universitas Kristen Maranatha
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan ... 3
1.3.1 Maksud ... 3
1.3.2 Tujuan ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.4.1 Manfaat Akademis ... 4
1.4.2 Manfaat Praktis ... 4
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4
1.5.2 Hipotesis ... 5
1.6 Metode Penelitian ... 5
1.7 Tempat dan Waktu Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah ... 6
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 7
2.2.2 Faktor Tambahan ... 9
2.3 Sistem Renin Angiotensin ... 11
2.4 Pengukuran Tekanan Darah ... 15
2.5 Kelainan Tekanan Darah ... 18
2.5.1 Hipotensi ... 18
2.5.2 Hipertensi ... 18
2.6 Pisang ambon ... 20
2.6.1 Taksonomi ... 21
2.6.2 Sejarah... 21
2.6.3 Jenis ... 21
2.6.4 Manfaat ... 22
2.6.5 Efek Sebagai Anti Hipertensi ... 22
BAB III BAHAN/ SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/ Subjek Penelitian ... 23
3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 23
3.1.2 Subjek Penelitian ... 23
3.2 Metode Penelitian ... 24
3.2.1 Desain Penelitian ... 24
3.2.2 Variabel Penelitian ... 24
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 24
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 25
3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 25
3.3 Prosedur Kerja ... 25
3.3.1 Persiapan Subjek Penelitian ... 25
3.3.2 Persiapan Bahan Uji ... 26
3.3.3 Cara Pemeriksaan ... 27
3.3.4 Data Analisis ... 27
Universitas Kristen Maranatha
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 29
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 36
5.2 Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA ... 37
LAMPIRAN ... 40
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem Renin Angiotensin ... 12
Gambar 2.2 Pengukuran Tekanan Darah Metode Palpasi ... 16
Gambar 2.3 Pengukuran Tekanan Darah Metode Auskultasi ... 17
Universitas Kristen Maranatha
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah ... 20 Tabel 4.1 Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Setelah Minum Bubur Buah Pisang Ambon ... 29 Tabel 4.2 Hasil Uji “t” Berpasangan Tekanan Darah Sistol ... 30 Tabel 4.3 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Setelah Minum Bubur Buah
Pisang Ambon ... 31 Tabel 4.4 Hasil Uji “t” Berpasangan Tekanan Darah Diastol ... 32 Tabel 4.5 Hasil Uji “t” tidak Berpasangan Rerata Persentase Penurunan
Tekanan Darah Sistol dan Diastol... 33 Tabel L3.1 Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Setelah Minum Bubur Buah Pisang Ambon (Musa Paradisiaca L.)... 42 Tabel L3.2 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Setelah Minum Bubur Buah
Pisang Ambon (Musa Paradisiaca L.)... 43 Tabel L4A.1 Data Subjek Penelitian ... 44 Tabel L4B.1 Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Setelah Minum Bubur Buah
Pisang Ambon (Musa Paradisiaca L.)... 45 Tabel L4B.2 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Setelah Minum Bubur Buah
Pisang Ambon (Musa Paradisiaca L.)... 46 Tabel L5.1 Paired Sample Statistics untuk Tekanan Darah Sistol ... 47 Tabel L5.2 Paired Sample Correlations untuk Tekanan Darah Sistol ... 47 Tabel L5.3 Paired Sample Test untuk Tekanan Darah Sistol ... 48 Tabel L6.1 Paired Sample Statistics untuk Tekanan Darah Diastol ... 49 Tabel L6.2 Paired Sample Correlations untuk Tekanan Darah Diastol . 49 Tabel L6.3 Paired Sample Test untuk Tekanan Darah Diastol ... 50 Tabel L7.1 Paired Sample Statistics untuk Perbedaan Penurunan Tekanan Darah
LAMPIRAN 1
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini:
N a m a :
U s i a :
Alamat :
Pekerjaan :
No. KTP/lainnya:
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Efek Bubur Buah Pisang Ambon Terhadap Tekanan Darah Pria Dewasa.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Bandung,
Mengetahui, Yang menyatakan
Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,
( William Wibowo ) ( )
Universitas Kristen Maranatha 41
LAMPIRAN II
BESAR SAMPEL
Besar sampel sebanyak 24 orang ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan 95% dengan Z1 – α = 1,64 dan power test (kekuatan test) 90% dengan Z1 – β= 1,28, hipotesis satu arah (one tailed) dengan menggunakan rumus besar sampel untuk menguji perbedaan rerata data berpasangan :
n = σd2(Z1 – α + Z1 – β)2 (Woolson, R.F, 1987; Dahlan M. S., 2009) (µd)2
Cadangan drop out = 10% n = (10) 2 (1,64 + 1,28 )2 (6) 2
n = 100 (2,92) 2 36 n = (100 x 8,52)
36 n = 852,64
36
n = 23,68 dibulatkan n =24.
Cadangan drop out = 10% x 24 = 2,4. Jadi subjek keseluruhan 24+2,4 = 26,4 dibulatkan menjadi 26 orang.
Jumlah sampel minimal 26 orang, di penelitian ini diambil 30 orang percobaan Keterangan :
● σd = Standar deviasi perbedaan rerata tekanan darah sebelum dan sesudah perlakuan.
● Nilai diasumsikan = 0,6 yang diperoleh dari tabel Ukuran Sampel untuk
Uji T-Rataan (Walpole and Myers, 1995), sehingga nilai = .
LAMPIRAN III
LEMBAR KERJA
Tabel L3.1 Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Setelah Minum Bubur Buah
Pisang Ambon
Tekanan Darah Sistol (mmHg) Sebelum Minum Bubur Buah
Pisang Ambon
Setelah Minum Bubur Buah Pisang Ambon
No. SP
1 2 3 Rerata 5’ 10’ 15’ 20’ 25’ 30’ 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 22 24 25 26 27 28 29 30
Universitas Kristen Maranatha 43
Tabel L3.1 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Setelah Minum Bubur Buah
Pisang Ambon
Tekanan Darah Diastol (mmHg) Sebelum Minum Bubur Buah
Pisang Ambon
Setelah Minum Bubur Buah Pisang Ambon
No. SP
1 2 3 Rerata 5’ 10’ 15’ 20’ 25’ 30’ 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 22 24 25 26 27 28 29 30
LAMPIRAN 4
DATA SUBJEK PENELITIAN
No. Usia (Tahun) Berat Badan (Kg) Tinggi Badan (Cm)
1 21 175 65
2 23 168 70
3 21 173 74
4 20 155 55
5 21 171 70
6 21 172 64
7 21 173 61
8 21 172 64
9 20 180 70
10 21 172 66
11 21 170 66
12 20 172 62
13 22 173 70
14 21 153 50
15 23 172 70
16 21 173 61
17 21 175 75
18 23 174 70
19 21 170 68
20 21 172 70
21 21 174 74
22 19 176 68
23 19 163 50
24 20 167 67
25 21 170 64
26 27 28 29 30
20 20 20 21 20
172 171 173 168 172
Universitas Kristen Maranatha 45
LAMPIRAN IV B
DATA HASIL PERCOBAAN
Tabel L4B.1 Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Setelah Minum Bubur
Buah Pisang Ambon
Tekanan Darah Sistol (mmHg)
Sebelum Setelah
SP
Tabel L4B.2 Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Setelah Minum Bubur
Buah Pisang Ambon
Tekanan Darah Diastol (mmHg)
Sebelum Setelah
SP
Universitas Kristen Maranatha 47
LAMPIRAN V
HASIL UJI “t” BERPASANGAN UNTUK TEKANAN DARAH
SISTOL SEBELUM DAN SETELAH MINUM BUBUR BUAH
PISANG AMBON
Tabel L5.1 Paired Sample Statistics untuk Tekanan Darah Sistol
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
TDS sebelum 112,27 30 4,69 ,856
Pair 1
TDS sesudah 107,60 30 5,74 1,048
Tabel L5.2 Paired Sample Correlations untuk Tekanan Darah Sistol
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 TDS sebelum & TDS
Tabel L5.3 Paired Sample Test untuk Tekanan Darah Sistol
Paired Samples Test
Pair 1 TDS - TDS
sesudah
Mean 4,67
Std. Deviation 4,65
Std. Error Mean .848
Lower 2,93
95% Confidence Interval of the Difference
Upper 6,40
t 5,499
df 29
Paired Differences
Universitas Kristen Maranatha 49
LAMPIRAN VI
HASIL UJI “t” BERPASANGAN UNTUK TEKANAN DARAH
DIASTOL SEBELUM DAN SETELAH MINUM BUBUR BUAH
PISANG AMBON
Tabel L6,1 Paired Sample Statistics untuk Tekanan Darah Diastol
Paired Samples Statistics
Mean N Std, Deviation
Std, Error Mean
TDD sebelum 74,7333 30 5,13227 ,93702
Pair 2
TDD sesudah 69,8667 30 5,60624 1,02355
Tabel L6,2 Paired Sample Correlations untuk Tekanan Darah Diastol
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig, Pair 2 TDD sebelum & TDD
Tabel L6,3 Paired Sample Test untuk Tekanan Darah Diastol
Paired Samples Test
Pair 2 TDD sebelum -
TDD sesudah
Mean 4,8667
Std. Deviation 4,447
Std. Error Mean ,812
Lower 3,21
95% Confidence Interval of the Difference
Upper 6,53
t 5,994
df 29
Paired Differences
Universitas Kristen Maranatha 51
LAMPIRAN VII
HASIL UJI “t” TIDAK BERPASANGAN UNTUK PERBEDAAN
PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOL DAN DIASTOL
SEBELUM DAN SETELAH MINUM BUBUR BUAH PISANG
AMBON
Tabel L7.1 Paired Sample Statistics untuk Perbedaan Penurunan Tekanan
Darah Sistol dan Diastol
Paired Samples Statistics
N Mean Std, Deviation Std, Error Mean
Kelompok 1 30 4,1237 4,06266 ,74174
Pair 1
Kelompok 2 30 6,4023 6,00062 1,09556
Tabel L7.3 Paired Sample Test untuk Perbedaan Penurunan Tekanan Darah
Sistol dan Diastol
95% Confidence Interval of the Difference
F Sig, t df Sig, (2-tailed)
Mean Difference
Std, Error
Difference Lower Upper
2,116 ,151 -1,722 58 ,090 -2,2787 1,32303 -4,92701 ,36968
Universitas Kristen Maranatha 53
RIWAYAT HIDUP
Nama : William Wibowo
Nomor Pokok Mahasiswa : 0810226
Tempat/ Tanggal Lahir : Semarang/ 20 Oktober 1990
Agama : Katolik
Alamat : Jl. Surya Sumantri no. 48, Bandung.
Riwayat Pendidikan:
SD Marsudirini, Yogyakarta, Lulus Tahun 2002. SMP Stella Duce 1, Yogyakarta, Lulus Tahun 2005. SMA Karangturi, Semarang, Lulus Tahun 2008.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Hipertensi menurut kriteria JNC VII (The Seventh Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and treatment of High Blood Pressure), 2003, didefinisikan sebagai tekanan darah sistol 140 mmHg atau lebih atau tekanan darah diastol 90 mmHg atau lebih, atau sedang dalam pengobatan antihipertensi (JNC VII, 2003).
Di Indonesia jumlah penderita hipertensi frekuiensi diperkirakan 15 juta orang, tetapi hanya 4 persen yang merupakan hipertensi terkontrol, 50 persen diantaranya tidak menyadari menderita hipertensi sehingga cenderung menjadi hipertensi berat, dan 46 persen merupakan hipertensi esensial (FKM UNHAS, 2007).
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan kardiovaskular seperti stroke, gagal jantung dan penyakit jantung koroner. Prevalensi kematian yang disebabkan oleh gangguan kardiovaskular berkisar antara 20-50 % (Kaplan, 2006).
WHO menyatakan hipertensi merupakan silent killer, karena banyak masyarakat tak menaruh perhatian terhadap penyakit ini, tanpa menyadari jika penyakit ini menjadi berbahaya dari berbagai kelainan yang lebih fatal misalnya kelainan pembuluh darah, jantung (kardiovaskuler) , dan gangguan ginjal, bahkan pecahnya pembuluh darah kapiler di otak atau yang lebih disebut dengan nama stroke (WHO, 2003).
Pengendalian hipertensi merupakan sebuah proses yang rumit dan perlu melibatkan beberapa disiplin ilmu, seperti: ilmu gizi dan ilmu penyakit dalam. Tujuannya adalah untuk melakukan pencegahan primer, deteksi awal dan penanganan yang memadai untuk mencegah terjadinya komplikasi (WHO, 2007).
2
Universitas Kristen Maranatha
antihipertensi memiliki efek samping dan membutuhkan biaya yang mahal, sehingga sekarang ini dikembangkan pengobatan tradisional yaitu pengobatan herbal terhadap hipertensi (Farmacia, 2007).
Tekanan darah dalam tubuh dipengaruhi oleh curah jantung/cardiac output, tahanan perifer total, volume darah, viskositas darah, elastisitas dinding pembuluh darah(Guyton&Hall, 2008).
Salah satu sistem pengaturan tekanan darah pada tubuh manusia yang mempunyai peranan besar yaitu Sistem Renin Angiotensin. Mekanismenya dimulai dengan adanya suatu stimulus, seperti penurunan volume intravaskuler dan penurunan tekanan darah yang merangsang sekresi renin oleh sel jukstaglomeruler sel ginjal. Renin bekerja pada angiotensinogen yang dihasilkan oleh hepar dengan mengubahnya menjadi angiotensin I. Angiotensinogen meningkat pada sirkulasi darah disebabkan oleh adanya glukokortikoid, hormon tiroid, estrogen, beberapa sitokin, dan angiotensin II. Angiotensin I kemudian diubah menjadi Angiotensin II oleh Angiotensin Converting Enzyme (ACE) yang dihasilkan oleh permukaan paru-paru dan endotelium ginjal. Selanjutnya, angiotensin II sebagian ada yang bekerja pada reseptornya dan sebagian lagi dimetabolisme menjadi angiotensin III dan angiotensin IV yang akhirnya akan diubah lagi menjadi metabolit inaktif.
Angiotensin II yang menempel pada reseptornya, yaitu AT1 receptor dan AT2 receptor, menyebabkan perangsangan saraf simpatis yang berefek vasokonstriktor
3
Kalium dapat mengurangi sekresi renin yang menyebabkan penurunan angiotensin II sehingga vasokonstriksi pembuluh darah berkurang dan menurunnya aldosteron sehingga reabsorpsi natrium dan air ke dalam darah berkurang. Kalium juga mempunyai efek dalam pompa Na-K yaitu kalium dipompa dari cairan ekstra selular ke dalam sel, dan natrium dipompa keluar. Sehingga kalium dapat menurunkan tekanan darah (Guyton, 2008).
Mengkonsumsi buah pisang ambon dipercaya oleh masyarakat dapat menurunkan tekanan darah. Pisang ambon mengandung kalium dalam kadar yang tinggi yaitu 318 mg/100g (Mohapatra D, 2009).
Buah pisang kaya serat, berkhasiat antiradang, dan antipiretik. Kandungan Kalium yang tinggi pada buah pisang bermanfaat dalam menurunkan risiko tekanan darah tinggi (Dalimartha S, 2011).
Dalam penelitian ini akan diteliti efek bubur buah pisang ambon (Musa paradisiaca L.) terhadap tekanan darah.
1.2 Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini, adalah :
• Apakah bubur buah pisang ambon berefek menurunkan tekanan darah sistol
• Apakah bubur buah pisang ambon berefek menurunkan tekanan darah diastol
• Apakah bubur buah pisang ambon berefek sama tehadap penurunan tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol
1.3Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
4
Universitas Kristen Maranatha 1.3.2 Tujuan
Untuk menilai efek bubur buah pisang ambon terhadap menurunkan tekanan darah sistol dan diastol.
1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat Akademis
Menambah wawasan dan pengetahuan buah pisang yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.
1.4.2 Manfaat Praktis
Masyarakat dapat menggunakan bubur buah pisang ambon untuk mencegah peningkatan tekanan darah.
1.5Kerangka Penelitian dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Buah Pisang ambon mengandung kalium yang akan menyebabkan dilatasi pembuluh darah, menghambat sekresi renin, mengurangi kepekaan terhadap vasokonstriktor endogen dan peningkatan ekskresi natrium (Oates, Brown, 2001).
Mekanisme kerja kalium dalam menurunkan tekanan darah bisa melalui beberapa cara, antara lain sebagai berikut :
5
2. Menurunkan potensial membran pada dinding pembuluh darah sehingga akan terjadi relaksasi pada dinding pembuluh darah yang akhirnya akan menurunkan tekanan darah. (Guyton, 2008)
3. Menurunkan pengeluaran aldosteron, sehingga ekskresi Na dan air oleh ginjal meningkat, sehingga cairan atau volume intravaskuler menurun, maka tekanan darah akan ikut menurun pula. (Guyton, 2008)
1.5.2 Hipotesis Penelitian
1. Bubur buah pisang ambon menurunkan tekanan darah sistol 2. Bubur buah pisang ambon menurunkan tekanan darah diastol
3. Bubur buah pisang ambon berefek sama tehadap penurunan tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol
1.6 Metodologi Penelitian
Design penelitian eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif. Dengan design pre test dan post test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol (mmHg) sebelum dan sesudah
minum bubur buah pisang ambon. Pengukuran dilakukan dengan cara gabungan
auskultasi dan palpasi, pada posisi duduk dengan tangan diletakkan diatas paha
dan kaki menyentuh lantai.
Analisis data menggunakan uji t yang berpasangan dengan α = 0,05,
pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer. Kemaknaan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian : Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
36
Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Bubur buah pisang ambon berefek menurunkan tekanan darah sistol 2. Bubur buah pisang ambon berefek menurunkan tekanan darah diastol 3. Bubur buah pisang ambon berefek sama tehadap penurunan tekanan darah
sistol dan tekanan darah diastol
5.2 Saran
Penelitian efek Bubur buah pisang ambon terhadap penurunan tekanan darah perlu dilanjutkan dengan :
• Menggunakan pisang ambon dalam sedian lain, misalnya : dimakan utuh • Menggunakan jenis pisang yang lain, misal : pisang raja,dll
• Menggunakan jumlah pisang lebih banyak dan jangka panjang • Membandingkan potensi tekanan darah dengan obat anti hipertensi. • Penelitian lebih lanjut dengan komposisi pisang
• Menggunakan subjek penelitian perempuan.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Arini Setiawati, Zunilda S. Butami. 2003. Antihipertensi. Dalam: Sulistia G.
Ganiswarna ed. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: Gaya Baru. h 317,329,
337.
Beevers D.G. 2002. Tekanan Darah. Dalam: Ayodya L.Ryadi, ed. Jakarta: Dian
Rakyat. Hal.22, 62.
Dalimartha S. 2005. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Trubus Agriwidya.
Jakarta. 170 hlm
Dalimartha S, Adrian F. 2011. Khasiat Buah dan Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya,
2011.
Farmacia. 2007.
http://www.majalahfarmacia.com/rubrik/one_news_print.asp?IDNews=256,
21 Februari 2010.
Ganong, William F. 2005. Review of Medical Physiology. Singapore: Mc Graw Hill.
p. 244, 359-60, 442, 454-8, 584-5, 588, 590, 604, 633-4.
Guyton and Hall. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. p.
285-7.
Hardi S. 2009. 100 Resep Sembuhkan Hipertensi, Asam Urat, Dan Obesitas. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Horacio JA, Nicolaos EM. 2007
. Sodium and Potassium in the Pathogenesis of
Hypertension.
N Engl J Med
356: 1966-78.
Hull. A (1993).
Penyakit Jantung Hipertensi dan Nutrisi
. Terjemahan oleh
Wendra Ali. Jakarta : Bumi Aksara. Hal.22-26
38
Universitas Kristen Maranatha
JNC VII. 2003. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. In The National
High Blood Pressure Education Program Coordinating Committee.
Hypertension ;42:1206. Aram V. Chobanian; George L. Bakris; Henry R. Black;
William C. Cushman; Lee A. Green; Joseph L. Izzo, Jr; Daniel W. Jones; Barry J.
Materson; Suzanne Oparil; Jackson T. Wright, Jr; Edward J. Roccella;
http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/full/42/6/1206, 8 Desember 2009.
Kaplan. 2006. Clinical hypertension. 9
thed. New York: Lippincott Williams &
Wilkins. P. 52-3.
Mohaparta D.2010.Banana and its by product utilisation
http://www.indiaenvironmentportal.org.in/files/Banana%20and%20its%20by%20
product%20utilisation.pdf
Mukhtasar. 2003. Keragaman Morfologi Pisang Ambon di Bengkulu. dalam Jurnal
Akta Agrosia(Online), Vol 6(1), 6 halaman.
http://www.bpunib.org/akta/artikelakta/2003/1.pdf Januari 2009
Prihatman. 2000. Pisang.
http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/pisang.pdf Februari 2000.
Ridwan Amirudin. FKM UNHAS. 2007. Hipertensi dan Faktor Risikonya dalam
Kajian Epidemiologi.
http://www.ridwanamiruddin.wordperss.com/2007/12/08/hipertensi-dan-faktor-risikonya- dalam-kajian-epidemiologi/.22 Desember 2008.
Soenarjono H. 1998. Teknik Memanen Buah Pisang agar Berkualitas Baik.
Trubus no. 341.
Suhardjo dan Kusharto, C.M (1992). Prinsip – prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta :
39
Victor XVA. Brigham Young University. 2005. Angiotensin II-Mediated Regulation
Of The Human Angiotensin II Type 1 Receptor Gene.
http://contentdm.lib.byu.edu/ETD/image/etd952.pdf Desember 2005.
Wikipedia. 2011. Angiotensin. http://id.wikipedia.org/wiki/Angiotensin. Diunduh 22
Juli 2011.
Winarno,F.G.(1995). Kimia Pangan dan Gizi. Cetakan I. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama. Hal 151-153
Woolson R. F. 1987. Statistical Method for the Analysis of Biomedical Data. New