• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Brand Trust terhadap Loyalitas Pelanggan Produk Cardinal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Brand Trust terhadap Loyalitas Pelanggan Produk Cardinal."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

iii

ABSTRAK

Dewasa ini pertumbuhan bisnis dalam bidang fashion semakin berkembang dan semakin banyak memiliki pesaing, dikarenakan kreativitas serta inovasi yang tak terbatas membuat semakin beragamnya bentuk maupun motif – motif pakaian yang beredar d pasaran saat ini. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah mempertahankan pelanggan yang telah ada, terus menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru agar jangan sampai pelanggan meninggalkan perusahaan menjadi pelanggan perusahaan lain. Dalam hal ini merk berperan penting dalam menjaga loyalitas pelanggan, salah satu elemen merk yang berperan serta dalam menjaga loyalitas pelanggan adalah brand trust dimana saat merk sudah memiliki sebuah kepercayaan maka dengan sendirinya loyalitas terhadap pelanggan akan tercipta.

Brand trust sendiri adalah keinginan pelanggan untuk bersandar pada sebuah merek dengan risiko-risiko yang dihadapi karena ekspektasi terhadap merek itu akan menyebabkan hasil yang positif. Sedangkan loyalitas pelanggan adalah kondisi di mana pelanggan mempunyai sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembelianya di masa mendatang. Loyalitas menunjukkan kecenderungan pelanggan untuk menggunakan suatu merek tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Brand Trust Terhadap Loyalitas pelanggan Merek Cardinal.

Penelitian dilakukan dengan mengambil sample dari 100 orang responden. Responden yang diteliti merupakan responden yang sudah pernah menggunakan dan membeli produk cardinal serta mengunjungi showroom cardinal di Bandung Indah Plaza dan Gudang Garment di jalan banten no. 9. Metode pengambilan sampel sendiri dilakukan dengan prosedur purposive sampling, dengan menggunakan skala pengukuran likert. Model regresi digunakan dalam penelitian ini sebagai model analisis data.

Hasil penelitian yang diloakukan menunjukkan bahwa brand trust memliki pengaruh secara positif terhadap loyalitas pelanggan merk cardinal dan besar pengaruh yang diperoleh adalah 54.2%. Besar pengaruh tersebut menunjukkan bahwa pentingnya brand trust yang terkandung dalam merk cardinal dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan.

Pentingnya menjaga kualitas serta terus berinovasi dalam mengembangkan produknya dapat memperkuat brand trust yang sudah terkandung dalam produk cardinal. Merek cardinal pun kedepannya harus mengupayakan suatu inovasi yang berbeda baik dalam bentuk maupun motif pakaian yang dihasilkan agar loyalitas pelanggan dapat terus terjaga dan menjadi pemicu semakin banyak pelanggan yang setia pada merk cardinal.

(2)

iv

ABSTRACT

Today the business growth in the field of fashion is growing and more and more have competitors, due to the creativity and innovation that makes the infinite diversity of forms and motifs that circulate d clothing market today. Under conditions of increasing competition, every company should be able to survive, even thrive should be. One of the important things that need to be done and considered by every company is to maintain existing customers, continued to work on new potential customers to avoid customers leaving the company and be customers of other companies. In this case the brand plays an important role in maintaining customer loyalty, one of the brand elements that play a role in maintaining customer loyalty it’s brand trust is that while brands already have a self-confidence that will create customer loyalty.

Brand trust itself is the desire of customers to rely on a brand with the risks faced due to the expectation of the brand that will lead to positive results. While customer loyalty is a condition in which the customer has a positive attitude towards a brand, is committed to the brand, and intends to continue buying in the future. Customer loyalty showed a tendency to use a particular brand with a high level of consistency. The purpose of this study was to determine the effect of Brand Trust Against customer loyalty Cardinal Brands.

The study was conducted by taking a sample of 100 respondents. Respondents who studied a respondent who has been using and buying products as well as visiting the showroom cardinal cardinal in Bandung Indah Plaza and Gudang Garment banten no. 9. The sampling method itself is done with a purposive sampling procedure, using a Likert scale of measurement. Regression model used in this study as a model of data analysis.

Research results show that brand trust positively possess influence on customer loyalty and brand cardinal large effect obtained is 54.2%. Large effect shows that the importance of brand trust contained in the cardinal brands affect customer loyalty.

(3)

v

2.1.2.1 Konsep Loyalitas pelanggan ... 19

2.2 Kerangka Teoritis ... 25

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 29

3.5 Populasi dan Sampel ... 32

3.5.1 Populasi ... 32

3.5.2 Sample ... 32

3.5.3 Metode Pengambilan sample ... 32

(4)

vi

4.1.1 Profil responden Berdasarkan jenis kelamin ... 39

4.1.2 Profil Responden berdasarkan Usia ... 40

4.1.3 Profil Responden berdasarkan pengeluaran ... 41

4.1.4 Profil Responden Berdasarkan Pembelian atau Penggunaan Merek ... 42

4.2 Pernyataan Responden tentang Brand trust Merek Cardinal ... 43

4.2.1 Pernyataan reponden mengenai merek cardinal yang sesuai dengan harapan ... 43

4.2.2 Pernyataan responden mengenai kepercayaan terhadap merek cardinal ... 44

4.2.3 Pernyataan Responden mengenai merek cardinal tidak pernah mengecewakan ... 45

4.2.4 Pernyataan Responden mengenai jaminan kepuasan merek cardinal ... 46

4.2.5 Pernyataan responden mengenai merek cardinal merupakan merek yang jujur dan menarik dalam mempromosikan mereknya ... 47

4.2.6 Pernyataan responden mengenai penggunaan merek cardinal untuk memenuhi kebutuhan pakaian ... 48

4.2.7 Pernyataan responden mengenai usaha yang dilakukan oleh pihak cardinal dalam menciptakan kepuasan untuk pemenuhan kebutuhan pakaian... 49

4.2.8 Pernyataan responden Terhadap Imbal Balik Positif Bila Menggunakan merek cardinal ... 50

4.3 Pernyataan Responden mengenai Loyalitas pelanggan terhadap merek cardinal ... 51

(5)

vii

4.3.2 Pernyataan responden mengenai berani membayar mahal

untuk merek cardinal meski terdapat merek lain yang lebih

murah ... 52

4.3.3 Pernyataan Responden Mengenai Keinginan Responden Mencari Merek Cardinal ... 53

4.3.4 Pernyataan responden mengenai tetap memilih merek cardinal diantara merek yang lain ... 54

4.4 Uji normalitas ... 55

4.5 Uji Validitas ... 55

4.5.1 KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) Awal ... 56

4.5.2 Rotated Component Matrix Awal ... 56

4.5.3 KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) Akhir ... 58

4.5.4 Rotated Component Matrix Akhir ... 59

4.6 Uji reliabilitas ... 60

4.6.1 Uji reliabilitas pada variable X (brand trust) ... 60

4.6.2 Uji reliabilitas Pada variable Y (Loyalitas pelanggan) Awal ... 62

4.6.3 Uji reliabilitas Pada variable Y (Loyalitas pelanggan) Akhir... 63

4.7 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ... 64

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 69

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 69

(6)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel I Tabel Definisi Operasional ... 31

Tabel II Jenis Kelamin ... 39

Tabel III Usia ... 40

Tabel IV Jumlah Pengeluaran responden per-bulan ... 41

Tabel V Pengalaman Responden Terhadap Merek Cardinal ... 42

Tabel VI Pernyataan reponden mengenai merek cardinal yang sesuai dengan harapan ... 43

Tabel VII Pernyataan responden mengenai kepercayaan terhadap merek cardinal 45 Tabel VIII Pernyataan Responden mengenai merek cardinal tidak pernah mengecewakan ... 46

Tabel IX Pernyataan Responden mengenai jaminan kepuasan merek cardinal ... 46

Tabel X Pernyataan responden mengenai merek cardinal merupakan merek yang jujur dan menarik dalam mempromosikan mereknya ... 47

Tabel XI Pernyataan responden mengenai penggunaan merek cardinal untuk memenuhi kebutuhan pakaian ... 48

Tabel XII Pernyataan responden mengenai usaha yang dilakukan oleh pihak cardinal dalam menciptakan kepuasan untuk pemenuhan kebutuhan pakaian ... 49

Tabel XIII Pernyataan responden Terhadap Imbal Balik Positif Bila Menggunakan merek cardinal ... 50

Tabel XIV Pernyataan Responden mengenai kesetiaan menggunakan merek cardinal ... 51

(7)

ix

Tabel XVI Pernyataan Responden Mengenai Keinginan Responden Mencari Merek

Cardinal ... 53

Tabel XVII Pernyataan responden mengenai tetap memilih merek cardinal diantara merek yg lain ... 54

Tabel XVIII One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 55

Tabel XIX KMO and Bartlett's Test ... 56

Tabel XX Validitas Awal ... 57

Tabel XXI KMO and Bartlett's Test ... 58

Tabel XXII Validitas Akhir ... 59

Tabel XXIII Reliability Statistics... 60

Tabel XXIV Item-Total Statistics ... 61

Tabel XXV Reliabilitas Awal ... 62

Tabel XXVI Item-Total Statistics ... 62

Tabel XXVII Reliabilitas Akhir ... 63

Tabel XXVIII Item-Total Statistics ... 63

Tabel XXIX Coefficientsa ... 64

Tabel XXX ANOVA ... 65

(8)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tabel profil industri pakaian jadi ... 3

Gambar 2. Model dari Brand trust dan Brand Loyalty ... 13

Gambar 3. Hubungan sikap relative pada pembelian ulang ... 21

Gambar 4. Kerangka teoritis ... 25

Gambar 5. Kerangka pemikiran ... 26

(9)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1. Kuisoner Gambar 2. Data Kuisioner

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu

bertahan hidup, bahkan harus dapat berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan

dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah mempertahankan pelanggan yang telah ada,

terus menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru agar jangan sampai pelanggan

meninggalkan perusahaan menjadi pelanggan perusahaan lain.

Persoalan merek menjadi salah satu persoalan yang harus dipantau secara

terus-menerus oleh setiap perusahaan. Merek-merek yang kuat, teruji, dan bernilai tinggi

terbukti tidak hanya sukses mengalahkan hitungan-hitungan rasional, tetapi juga canggih

mengolah sisi-sisi emosional Pelanggan. Merek bisa memiliki nilai yang tinggi karena brand

building activity yang bukan sekedar berdasarkan komunikasi, tetapi merupakan segala

macam usaha lain untukmemperkuat merek tersebut.

Para pimpinan puncak perusahaan dan marketer pasti menyadari bahwa merek

merupakan asset yang nilainya sangat besar, bisa mencapai puluhan kali lipat dari nilai

buku perusahaan. Dari sudut pandang Pelanggan, yang mereka beli ketika melakukan

pembelian bukanlah produk. Mereka membeli kepercayaan yang terkandung dalam

sebuah merek, yaitu kepercayaan akan value, kualitas, dan lain-lain yang ditawarkan

oleh merek tersebut. Dengan kondisi seperti ini, mengukur kekuatan merek dari sudut

pandang Pelanggan dan kemudian mengolahnya menjadi sangat krusial dalam upaya

(11)

2

Upaya-upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan penetrasi pasar dan

reinforce product atau jasa salah satunya dilakukan dengan cara branding. Istilah ini cukup

popular dikalangan marketing karena memberikan efek yang besar terhadap peningkatan

penjualan. Branding adalah sebuah usaha untuk memperkuat posisi produk dalam benak

Pelanggan yang dilakukan dengan cara menambah equality dari nama sekumpulan produk.

(Soemanagara, 2006:98)

Brand disebut juga dengan pelabelan (Soemanagara, 2006:98), Brand memiliki

kekuatan untuk membantu penjualan. Demikian pula bahwa brand dihubungkan dengan sebuah

kepercayaan Pelanggan terhadap produk atau jasa yang dipercaya tidak saja untuk memenuhi

kebutuhan mereka, namun dapat memberikan kepuasan yang lebih baik dan jaminan.

Brand banyak membantu perusahaan besar mengusai pasar, Pelanggan justru lebih hafal

nama brand dari pada merek barang itu sendiri.

Dari komunikasi, merek bisa menjanjikan sesuatu, bahkan lebih dari janji, merek

juga mensinyalkan sesuatu (brand signaling). (Riana, 2008:185), Merek akan mempunyai

reputasi jika ia memiliki kualitas dan karisma. Agar memiliki kharisma, merek harus

mempunyai aura, harus konsisten, kualitasnya harus dijaga dari waktu ke waktu, selain

tentunya juga harus mempunyai kredibilitas.

Menurut Ballestar (2001), mengemukakan bahwa Brand Trust merupakan

perasaan aman yang diperoleh Pelanggan dalam interaksinya dengan merek yang didasarkan

pada persepsi bahwa merek tersebut dapat diandalkan dan memenuhi kepentingan serta

keselamatan Pelanggan. Trust didefinisikan sebagai persepsi Pelanggan mengenai reliabilitas

yang didasarkan pada pengalaman atau serangkaian transaksi/ interaksi yang

(12)

3

Agar tampil yang terbaik tentu suatu merek terlihat menarik di pasar hingga

mampu membuat Pelanggan tertarik membelinya. Agar terlihat menarik, merek tersebut

harus memiliki costumer value jauh diatas merek-merek yang lain. Selain itu, harus mampu

meningkatkan keterliban emosi pelanggan sehingga pelanggan mempunyai ikatan dan

keyakinan terhadap merek tersebut.

Pasar industri garmen boleh dibilang merupakan salah satu kategori produk dengan

tinggkat pesaing yang kian hari semakin ketat. Tapi, cuma beberapa saja yang tampak

bertarung ketat memperebutkan lahan yang semakin luas tersebut. Untuk ekspor pakaian jadi,

Indonesia menempati urutan kesembilan dengan pangsa pasar sebesar 4,45 persen dari total

nilai pasar tekstil dunia sebesar US$ 258,1 Miliar (Kompas, 2006). Namun terdapat beberapa

permasalahan yang harus dihadapi oleh industri pakaian jadi pada saat ini yaitu impor produk

pakaian jadi ilegal atau penyelundupan merupakan isu utama yang harus dihadapi oleh industri

garmen saat ini. Berikut saya tampilkan perkembangan profil industri pakaian jadi di indonesia

dari tahun 2002 sampai 2005

(13)

4

Dari tabel tersebut kita dapat melihat bahwa industri pakaian jadi atau garmen di

indonesia semakin berkembang dari tahun ke tahun yang membuat persaingan di indusrti

garmen ini menjadi semakin kompetitif dan ketat sehingga perusahaan harus memperkuat

branding mereka agar dapat terus menjaga Pelanggan yg telah ada dan menjangkau

Pelanggan – Pelanggan baru yang potensial. Sehingga dengan strategi branding tersebut

perusahaan dapat mempertahankan loyalitas pelanggan mereka.

Suatu merek memberikan serangkaian janji yang di dalamnya menyangkut

kepercayaan, konsistensi, dan harapan. Dengan demikian, merek sangat penting, baik bagi

Pelanggan maupun produsen. Bagi Pelanggan, merek bermanfaat untuk mempermudah proses

keputusan pembelian dan merupakan jaminan akan kualitas. Sebaiknya, bagi

produsen, merek dapat membantu upaya-upaya untuk membangun loyalitas dan

hubungan berkelanjutan dengan Pelanggan. Loyalitas merek menunjukan adanya suatu ikatan

antara pelanggan dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya pembelian

ulang dari pelanggan (mowen, 2002:109)

Loyalitas pelanggan terhadap merek produk merupakan konsep yang sangat

penting khususnya pada kondisi tingkat persaingan yang sangat ketat dengan pertumbuhan

yang rendah. Pada kondisi demikian loyalitas pelanggan pada merek sangat dibutuhkan agar

perusahaan dapat bertahan hidup. Di samping itu, upaya mempertahankan loyalitas

pelanggan ini merupakan upaya strategis yang lebih efektif dibandingkan dengan upaya

menarik pelanggan baru.

Dalam upaya meningkatkan loyalitas Pelanggan, pihak perusahaan harus

senantiasa meningkatkan dan mempertahankan kepercayaan pelanggan terhadap

perusahaan. fiability, dan intentionality sebagai salah satu variable yang berpengaruh harus

(14)

5

Melihat persaingan yang kuat pada kategori pakaian jadi dipasaran, membuat

Pelanggan memiliki berbagai macam pilihan dalam memilih pakaian sesuai dengan kebutuhan

Pelanggan. PT Multi Garment Jaya yang memproduksi pakaian jadi dengan brand

Cardinalmemposisikan diri sebagai salah produk pakaian jadi yang dapat dipercaya oleh

Pelanggan. Kualitas produk, kredibilitas pabrikan, distribusi, dan ketersedian produk diberbagai

tempat merupakan factor yang penting bagi terciptanya loyalitas pelanggan.Dengan Kondisi

merekCardinal sebagaibrand pakaian yg sudah berdiri cukup lama di indonesia yaitu sejak

tahun 1973 dan sudah melekat di benak pelanggan maupun Pelanggan sebagai produk yang

berkualitas serta saluran distribusi dan penjulan yang hampir ada di seluruh wilayah indonesia

membuat produk ini sudah memiliki brand trustdan Loyalitas pelanggan.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka saya tertarik melakukan

penelitian dengan judul :

(15)

6

1.2. Perumusan Masalah

“Apakah brand trust berpengaruh terhadap Loyalitas pelanggan pada produk Cardinal ?”.

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian

yang hendak dicapai adalah untuk menganalisis pengaruh brand trust terhadap loyalitas

pelanggan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penilitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi bagi

studi pemasaran dalam bentuk suatu studi kasus, mengenai pengaruh brand trustterhadap

loyalitas pelanggan.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang ingin dicapai dalam penilitian ini bagi beberapa pihak

antara lain:

a. Bagi Perusahaan

Kegunaan praktis dalam penelitian ini adalah dalam bentuk saran atau

masukan yang dihasilkan sebagai research output sehingga dapat

digunakan bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

perusahaan yang berkaitan dengan produknya

b. Bagi Akademisi

Dapat memberikan arah studi tentang konsep ilmu pengetahuan di

bidang pemasaran khususnya tentang perilaku Pelanggan dalam

keputusan pembelian dan dapat digunakan sebagai bahan pembanding

dalam kepustakaan bagi yang ingin melakukan penelitian mengenai

(16)

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh “BRAND TRUST

TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN”. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. penilaian terhadap brand trustproduk cardinal pada penelitian ini dapat dilihat

dari beberapa aspek (1) penilaian aspek merk cardinal yang memenuhi harapan para

responden, 58% responden setuju akan hal tersebut. (2) penilaian mengenai

kepercayaan terhadap merk cardinal, 52% responden menyatakan setuju akan hal

tersebut. (3) Penilaian mengenai merk cardinal yang tidak pernah mengecewakan

konsumen, 45% responden menyatakan setuju akan penilaian tersebut. (4) Penilaian

mengenai jaminan kepuasan produk cardinal, 50% responden menyatakan setuju akan

hal itu. (5) Penilaian mengenai merk cardinal merupakan merk yang jujur dan menarik

dalam mempromosikan produknya, 46% responden menyatakan setuju akan hal

tersebut. (6) Penilaian mengenai penggunaan merk cardinal untuk memenuhi kebutuhan

pakaian, 46% responden menyatakan setuju akan penilaian tersebut. (7) Penilaian

mengenai usaha yang dilakukan oleh pihak cardinal dalam menciptakan kepuasan untuk

pemenuhan kebutuhan pakaian, 55% menyatakan setuju akan hal tersebut. (8)

Penialian terhadap Imbal Balik Positif Bila Menggunakan merk cardinal, 44%

menyatakan setuju akan hal tersebut

2. Penilaian dalam loyalitas pelanggan merk cardinal pada penelitian ini dapat

dilihat dari beberapa aspek. (1) penilaian mengenai kesetiaan menggunakan merk

cardinal, 41% menyatakan netral akan hal tersebut. (2) Penilaian mengenai berani

membayar mahal untuk merk cardinal meski terdapat merk lain yang lebih murah, 35%

menyatakan setuju akan hal tersebut. (3) Penilaian mengenai keinginan Responden

mencari merk cardinal, 32% menyatakan setuju akan hal tersebut. (4) Penilaian

mengenai tetap memilih merk cardinal diantara merk yg lain, 35% menyatakan setuju

(17)

70

3. Brand trust dalam perannya mempengaruhi loyalitas pelanggan memiliki nilai

yang cukup besar yaitu sebesar 54.2%. Hasil tersebut berpengaruh positif terhadap

loyalitas pelanggan, yang artinya semakin kuat brand trust yang terkandung dalam

sebuah merk akan semakin memperkuat dan meningkatkan loyalitas pelanggan

5.2 Saran

• Untuk Perusahaan

1. Dalam upaya meningkatkan brand trust yang sudah terkandung dalam merk

cardinal, perusahaan harus terus melakukan inovasi terhadap produk - produk yang

dihasilkan, seperti terus mengembangkan model dan desain mengikuti mode dan

selera pasar serta terus menjaga kualitas bahan yang dipakai sehingga kepercayaan

pelanggan terhadap merk cardinal dapat terus terjaga dan menjadi semakin kuat

sehingga dapat menjadi merk yang kuat dalam menghadapi persaingan dengan

para pesaingnya.

• Untuk Penelitian selanjutnya

1. Bagi penelitian selanjutnya hendaknya sampel dan daerah penlitian lebih diperluas

lagi, tidak hanya terbatas pada showroom cardinal di bandung indah plaza dan

gudang garment di jalan banten saja melainkan mencakup counter – counter yang

ada yang tersebar di beberapa department store yang ada di bandung ataupun jika

memungkinkan daerah penelitian dikembangkan sampai ke showroom yang berada

di luar kota atau pulau, sehingga jasil yang diperoleh berdasarkan hasil cakupan

yang lebih luas.

2. Bagi penelitian mendatang hendaknya instrument penelitian lebih disesuaikan lagi

sehingga kemapian mengukurnya jauh lebih baik, seperti contohnya mencari jurnal

dengan produk atau topic yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Keterbatasan dalam mengambil jumlah sampel penelitian, hal ini disebabkan karena

sampel yang diambil hanya dari orang – orang yang mengunjungi showroom cardinal di

(18)

71

2. Keterbatasan memperoleh data dengan menggunakan kusioner, yaitu adanya

kemungkinan bahwa dalam melakukan pengisian kusioner, pengisian jawaban dilakukan

(19)

72

DAFTAR PUSTAKA

Arlan Tjahyadi, Rully. 2006. “Brand trust Dalam Konteks Loyalitas Merek: Peran karakteristik Merek, Karakteristik Perusahaan Dan Karakteristik Hubungan Pelanggan-Merek.” Jurnal Manajemen, Vol. 6, No.1

Arjun, C., Morris, & Holbrook,.B. (2001). The Chain of Effects From Brand trust and Brand Affect to Brand Performance:The Role of Brand Loyalty, Journal of Marketing , 65 , 81-93.

Blackstone, Elena Delgado and Jose Lius Manuera – Aleman. 2001. “Brand trust InContext of

Consumer Loyalty”. EuropeanJournal of Marketing. Vol 35 (11/12).

Dick, A. S., & Basu, K.(1994).Customer Loyalty: Toward an Integrated Conceptual Framework, Journal of the Academy of Marketing Science, 22 (2),99.

Dharmamesta,1999Loyalitas pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.14(3) :73-88.

Edris, Mochamad. 2009. Pengaruh Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas Merek (Studi Kasus pada Deterjen Merek Rinso di Kabupaten Kudus.Jurnal Analisis Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus.ISSN : 1979 – 6889

Ferrinadewi, Erna. 2008. Pengaruh Threat Emotion Konsumen dan Brand trust pada Keputusan Pembelian Produk Susu Anlene di Surabaya. Skripsi.Universitas Kristen Petra.Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) |Vol. 3, No. 1, 2012.

Foedjiwati dan Sammuel, 2005.Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap kesetiaan Merk, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol.7 (1).

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Semarang : Badan Penerbit UNDIP

Ika, Nuruni dan Kustini. 2011. Experiental Marketing, Emotional Branding, and Brand Trust and their Effect on Loyalty on Honda Motorcycle Product. Journal of Economics, Business, and Accountancy Ventura, Vol. 14, No. 1, April 2011, pp. 19-28.

Kotler, Philip. 2006. Marketing Management 12e. Pearson International Edition

Rangkuti, Freddy. 2004. The Power of Brand. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Ryana, Gede, 2008. Pengaruh Trust in Brand terhadap Brand Loyalty pada Pelanggan Air Minum AQUA di Denpasar. Bulletin Study Ekonomi Vol.13(2).

Suliyanto, (2006).Metode riset untuk bisnis.ANDI. Yogyakarta

(20)

73

Singh, J., & D. Sirdeshmukh. (2000). Agency and Trust Mechanisms in Consumer Satisfaction and Loyalty Judgements, Journal of Academy of Marketing Science,28,(1),150-168.

Soong, CH (2011). A Study on the Relationship between Brand trust and the Customer Loyalty based on the Consumer Aspects

Schiffman, Leon and Leslie Lazar Kanuk.Perilaku Konsumen Edisi Ketujuh. 2007. Prentice Hall, New Jersey.

Gambar

Gambar 1. Tabel profil industri pakaian jadi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa praktik bisnis JASTIP yang dilakukan oleh generasi milenial di Sidoarjo telah memenuhi prinsip-prinsip bisnis dalam Islam yakni

Massindo Sinar Pratama di Manado, diperoleh hasil bahwa variabel kualitas produk, harga, promosi dan kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

Menurut Sukardi, pada karya penelitian milik Nurul Kusuma Dewi, dkk (2010: 12), teknik ini dapat dikatakan memilih secara kebetulan karena peneliti sengaja memilih sampel

Setiap ukiran yang diukir pada permukaan reka bentuk mimbar dihiasi dengan saiz, corak dan bentuk yang berbeza memberi seribu makna kepada kehalusan seni budaya bangsa..

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa besar arus berpengaruh terhadap kekerasan hasil pengelasan baja ST 60 menggunakan pengelasan SMAW. Kekerasan logam las tertinggi pada

Penulis mengangkat permasalahan tersebut dengan tujuan, Pertama, untuk membahas apa implikasi hukum yang terjadi ketika penyidik melakukan penyitaan terhadap benda

Jenis codec iLBC dengan packet size 30 ms merupakan jenis codec VoIP yang optimal bila diimplementasikan pada jaringan lokal UNSOED karena memiliki kualitas suara yang cukup