• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengaruh trust in brand, kualitas pelayanan, promosi terhadap kepuasan pelanggan serta dampaknya pada brand loyalty pada produk speedy telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pengaruh trust in brand, kualitas pelayanan, promosi terhadap kepuasan pelanggan serta dampaknya pada brand loyalty pada produk speedy telkom"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

“ANALISIS PENGARUH TRUST IN BRAND, KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY PADA PRODUK SPEEDY TELKOM”

(Study kasus pada Mahasiswa/i Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Restu Puspita Rini NIM: 105081002441

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Restu Puspita Rini

NIM : 105081002441

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi saya yang berjudul “Analisis Pengaruh

Trust In Brand, Kualitas Pelayanan, Promosi Trehadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Brand Loyalty Pada Produk Speedy Telkom (Studi Kasus pada Mahasiswa/i Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta)” adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replika maupun

saduran dari hasil karya atau penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replika maka skripsi ini dianggap gugur

dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan

serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian

hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 11 Juni 2011

(6)

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Restu Puspita Rini

2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 23 Februari 1987

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jalan Garuda Utama no.67 Rempoa –

Ciputat 15412

6. Telepon : 08569811840

II. PENDIDIKAN FORMAL

1993-1999: SD Islam Al – Azhar Rempoa

1999-2002: SLTP Negri 29 Jakarta

2002-2005: SLTA Negri 86 Jakarta

2005-2011: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Bendahara Taekwondo SLTA Negeri 86 Jakarta periode 2004-2005

2. Bendahara I Sepakbola SLTA Negri 86 Jakarta periode 2004-2005

3. Anggota Saman Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta periode 2008-2010

IV. PENGALAMAN KERJA

1. Obon Steak & Ribs Administrasi& Purchasing periode Maret 2007 –

Januari 2009

(7)

vi

ABSTRACT

Restu Puspita Rini, title of research “The Impact Of Trust In Brand, Service Quality, Promotion To Customer Satisfaction And The Impact On Brand Loyalty In Speedy Telkom (case study to student at State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta). Strata One (S1). Major Management Marketing, faculty of economy and business State Islam University Syarif Hidayatullah Jakarta 2011/1432 H.

The purpose of this research is to analyze the impact of trust in brand, service quality, promotion to customer satisfaction and the impact on brand loyalty in Speedy Telkom (case study to student at State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta).

This research was conducted by selecting 100 respondent which is students of State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta now using or have used Speedy Telkom. This research using snowball sampling method and path analysis.

The result of this research showed that trust in brand, service quality and promotion simultaneously have impact to customer satisfaction. It showed by value of R square 60,3% while the rest of 39,7% influence from unknown variables. In addition, trust in brand, promotion and customer satisfaction simultaneously have impact to brand loyalty. It showed by value of R square 56,9% while the rest of 43,1% influence from unknown variables.

The result showed that trust in brand, service quality, and promotion has direct and indirect effect to customer satisfaction. And trust in brand, promotion and customer satisfaction has direct and indirect effect to brand loyalty.

(8)

vii

ABSTRAK

Restu Puspita Rini, judul skripsi ”Analisis Pengaruh Trust in Brand, Kualitas Pelayanan, Promosi Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya pada Brand Loyalty pada Produk Speedy Telkom(studi kasus pada mahasiswa/i Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)”. Strata Satu (S1) Jurusan Manajemen Pemasaran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011/1432 H.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh trust in brand, kualitas pelayanan, promosi, terhadap kepuasan pelanggan serta dampaknya pada brand loyalty.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel 100 responden yaitu mahasiswa/i Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang dan pernah pengguna Telkom Speedy. Penelitian ini menggunakan metode penentuan sampel snowball sampling dan metode analisis jalur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel trust in brand, kualitas pelayanan, dan promosi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai R square 60,3%. Sedangkan sisanya 39,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui. Selain itu, variabel trust in brand, promosi, dan kepuasan pelanggan berpengaruh secara simultan terhadap brand loyalty. Hal ini ditunjukan dengan nilai R square 56,9%. Sedangkan 43,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui.

Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel trust in brand, kualitas pelayanan, dan promosi berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap kepuasan pelanggan. Dan variabel trust in brand, promosi dan kepuasan pelanggan berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap brand loyalty.

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Al ‘ilmu bilaa ‘amalin kaassyajarin bilaa tsamarin

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin. Segala puji dan syukur hanya bagi

ALLAH S.W.T yang telah melimpahkan segala rahmat dan kasih sayang-Nya

kepada kita semua karena hanya dengan ridho-Nya lah penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Trust in Brand, Kualitas Pelayanan, Promosi Terhadap Kepuasan pelanggan Serta Dampaknya Pada Brand Loyalty Pada Produk Speedy Telkom (studi kasus pada Mahasiswa/i Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)” ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad S.A.W, selaku uswatun hasanah bagi setiap rangkaian kehidupan

kita, beserta para sahabat, keluarga dan pengikutnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai hambatan dan

rintangan, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu baik moril

maupun materi dalam penyusunan skripsi ini kepada:

1. Keluargaku tercinta, Ibunda & Ayahanda, Hj. Teguh Prastawaningsih & H.

Mahmud Nasir, terima kasih telah menjadi orang tua yang sabar dan

terimakasih atas doa serta kepercayaannya. Adik & kakakku, Riri & Putri, serta

keponakan tercinta,ambar, garuda, radit atas dukungannya.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku Pembimbing I, yang sangat baik sekali,

terima kasih atas waktu yang telah diluangkan untuk ilmu, bantuan dan

motivasinya selama penyusunan skripsi ini

4. Bapak Suhendra , MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah serta Dosen penguji

(10)

ix

5. Ibu Leis Suzanawaty, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

sekaligus Dosen Pembimbing II dan penguji Komprehensif penulis,yang sangat

baik sekali, terima kasih atas waktu yang telah diluangkan untuk ilmu, bantuan

dan motivasinya selama penyusunan skripsi ini.

6. Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku Dosen penguji Komprehensif penulis

7. Herni Ali HT, SE. MM selaku Dosen penguji Skripsi penulis

8. Heryanto, SE, M.Si selaku Dosen Penguji Skripsi penulis

9. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu dan

perhatiannya kepada para mahasiswanya tidak terkecuali penulis

10.Diskha Wedelia B,Dewi Yulianti,Sari Wahyuni, Diah Ayu Ciptaning U,

Virnanda T Seffy, Anggy Nurita, Refita Sari A, Martadevie S,Ayu Anggia A,

yang meminta nama lengkapnya disebutkan satu persatu.

11.Fira Rahma A, Fitri Rahmayuni, Rifki feby N, Imam Akbar, Arif Fadillah,

Ristiandi, M.Ilham, Afian Doni, Muhibah, Rina Apriliana, Selvina, Mia

Lestari, dan Kawan – kawan di Manj.A’05, Manj.Pemasaran A & B ’05,anak

kosan, Saman ekonomi, terima kasih atas doa, semangat dan

kegembiraannya,dan kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya

satu per satu

12.Terimakasih untuk teman – teman BII Maybank yang telah menggalang doa

untuk kelulusan penulisan.

Semoga ALLAH S.W.T membalas semua kebaikan mereka serta ilmu,

amal dan iman yang kita miliki dapat diterima di sisi-Nya. Akhirnya, dengan

segala kerendahan hati, penulis mempersembahkan skripsi ini kelak dapat

bermanfaat kepada semua pihak yang berkepentingan. Semoga ALLAH S.W.T

senantiasa mengiringi setiap langkah kita. Amiiin yaa rabbal ‘aalamiin.

Jakarta, 16 Juni 2011

(11)

x

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ... I Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif …..…….………... Ii Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ...………... Iii

Surat pernyataan …...……… Iv

Daftar Riwayat Hidup …...……… V

Abstract ... Vi Abstrak ... Vii Kata Pengantar ... Viii

Daftar Isi …...……….. X

Daftar Tabel ………...……… Xv Daftar Gambar ………...………... Xix

Daftar Lampiran ………...……… Xx

BAB I PENDAHULUAN ...………. 1

A. Latar Belakang Penelitian ………...……… 1

B. Perumusan Masalah ...…….. 8

C. Tujuan Penelitian ………...….. 9

D. Manfaat Penelitian ...……… 10

1. Bagi Penulis ………...……… 10

2. Bagi Perusahaan ………...………. 10

3. Bagi Pihak Lain ………...……….. 10

Bab II TINJAUAN PUSTAKA .………... 11

A. Pengertian Manajemen Pemasaran ………... 11

(12)

xi

C. Pengertian Merek (Brand) ………...… 13

1. Manfaat Merek ……….. 16

2. Brand Campaign (Kampanye Merek) ………... 17

D. Trust In Brand ………. 18

1. Pengertian trust………...………… 21

2. Faktor pembentuk trust terhadap brand ... 21

E. Promosi ... 23

1. Periklanan ... 23

2. Promosi Penjualan ... 24

3. Hubungan Masyarakat ... 24

4. Personal Selling... 26

5. Direct Marketing ... 27

F. Kualitas Pelayanan ... 28

G. Kepuasan Pelanggan ... 30

1. Definisi kepuasan pelanggan……….. 30

2. Metode Pengukuran Kepuasan pelanggan ………. 33

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan ……… 34

H. Loyalitas Merek ( Brand Loyalty) ………... 35

I. Penelitian Terdahulu ……… 40

J. Hipotesis ……….. 44

Bab III METODOLOGI PENELITIAN ………. 46

A. Ruang Lingkup Penelitian ……….. 46

B. Metode Penentuan Sampel ………. 46

(13)

xii

D. Metode Analisis Data ……….. 47

1. Analisis Kuantitatif ……….. 47

a. Uji Validitas ………... 48

b. Uji Reliabilitas ………... 49

c. Analisis Jalur (Path Analysis) ……….. 49

d. Uji Hipotesis ……… 52

1) Koefisien determinasi (R2) ……….. 52

2) Uji Simultan (F) ……….. 52

a) Menentukan H0 dan Ha ... 52

b) Menentukan nilai F (F Hitung) ………. 53

3) Uji t (Uji Parsial) ………. 53

a) Menentukan H0 dan Ha ... 54

b) Menetukan Level Of Significance ………. 55

c) Menentukan nilai t (t hitung) ……… 55

d) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan H0.... 55

e) Direct & Indirect effect ………. 56

e. Operasional Variabel Penelitian ……….. 57

1) Variabel Eksogen (Independent Variable) X ... 58

a) Trust In Brand (Kepercayaan Terhadap Merek) (X1) .. 58

b) Kualitas Pelayanan (X2) ……… 59

c) Promosi (X3) ………. 61

2) Variabel Endogen (Dependent Variable) Y ... 62

a) Kepuasan Pelanggan (Y1) ... 62

(14)

xiii

Bab IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 68

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 68

1. Sejarah Berdirinya PT. Telkom ... 68

2. Sejarah Berdirinya Telkom Speedy ... 70

3. Tarif Paket Layanan Telkom Speedy ... 72

B. Metode Analisis Data ... 75

1. Uji validitas dan reliabilitas variabel ... 75

C. Hasil penemuan & Pembahasan ... 80

1. Analisis Kuantitatif ... 80

a. Karakteristik Responden ... 80

1) Jenis Kelamin ... 81

2) Asal Fakultas Responden ... 81

b. Pembahasan Butir Pertanyaan ... 82

1) Trust In Brand (X1) ... 82

2) Kualitas Pelayanan (X2) ... 86

3) Promosi (X3) ... 92

4) Kepuasan Pelanggan (Y1) ... 95

5) Brand Loyalty (Y2) ... 99

c. Analisis Jalur ... 100

1) Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel ... 100

(15)

xiv

5) Koefisien Determinasi (R2) ………... 107

a) Koefisien Determinasi Struktur I ………. 107

b) Koefisien Determinasi Struktur II ………... 108

6) Perhitungan Pengaruh ……… 109

7) Uji Hipotesis ……….. 111

a) Uji F (Uji Simultan) ……… 111

(1) Pengujian persamaan Y1 = ρ y1x1X1 + ρ y1x2X2 + ρ y1x3X3 + ε1……… 111 (2) Pengujian persamaan Y2 = ρ y2x1X1 + ρ y2x3X3 + ρ y2y1Y1 + ε2 ………... 113 8) Uji Parsial (t – test) ……… 114

a) Pengujian Secara Parsial Struktur I ……… 114

b) Pengujian Secara Parsial Struktur II ……….. 118

Bab V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ……….. 124

A. Kesimpulan ……….. 124

B. Implikasi ……….. 125

C. Saran ……… 126

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu 40

3.1 Operasional Variabel Penelitian 65

4.1 Hasil Uji Valid dan Reliabel Trust in Brand 76

4.2 Hasil Uji Valid dan Reliabel Kualitas Pelayanan 77

4.3 Hasil Uji Valid dan Reliabel Promosi 78

4.4 Hasil Uji Valid dan Reliabel Kepuasan Pelanggan 79

4.5 Hasil Uji Valid dan Reliabel Brand Loyalty 80

4.6 Jenis kelamin 81

4.7 Fakultas 81

4.8 Telkom Speedy merupakan merek dengan reputasi

Bagus 82

4.9 Telkom Speedy merupakan merek yang dapat

Diandalkan 83

4.10 Telkom Speedy merek yang konsisten dengan

Kualitas 83

4.11 Telkom Speedy dapat memecahkan masalah

Dalam pencarian informasi dan komunikasi 84

4.12 Telkom Speedy memenuhi kebutuhan komunikasi

Dan informasi 84

4.13 Saya percaya dengan Telkom sebagai Perusahaan

(17)

xvi

4.14 Saya yakin terhadap produk Telkom Speedy 85

4.15 Telkom Speedy merupakan merek Favourite 86

4.16 Telkom Speedy memiliki modem yang canggih 86

4.17 Penampilan teknisi pada saat pemasangan terlihat

Baik 87

4.18 Telkom Speedy memberikan pelayanan dengan

Segera 87

4.19 Telkom Speedy memberikan pelayanan yang

Memuaskan 88

4.20 Telkom Speedy memberikan pelayanan yang cepat

(responsif) 88

4.21 Telkom Speedy memberikan pelayanan yang tepat 89

4.22 Customer Service memiliki kecakapan dalam

Penyampaian informasi 89

4.23 Customer service memperlihatkan perhatian

Kepada pelanggan 90

4.24 Saya dengan mudah melakukan komunikasi

Dengan Telkom Speedy 90

4.25 Telkom Speedy memahami kebutuhan pelanggan 91

4.26 Telkom Speedy mendengar keluhan pelanggan 91

4.27 Saya memahami keunggulan produk yang

Disampaikan melalui iklan 92

(18)

xvii

Diproduksi oleh Telkom yang sudah dikenal 92

4.29 Saya terpengaruh atau tertarik untuk menggunakan

Telkom Speedy lewat iklan yang menarik 93

4.30 Saya mendengar berita positif tentang Telkom

Speedy di media massa 93

4.31 Saya mengetahui mengenai program terbaru

Yang dipublikasi 94

4.32 Telkom Speedy menawarkan potongan harga yang

Menarik 94

4.33 Telkom Speedy memahami apa yang diharapkan

Konsumen 95

4.34 Telkom Speedy memahami kebutuhan pelanggan 95

4.35 Telkom Speedy menjawab pertanyaan pelanggan

Dengan baik 96

4.36 Telkom Speedy menaggapi keluhan pelanggan 96

4.37 Telkom Speedy memberikan layanan purna jual 97

4.38 Saya mudah dalam mengoprasikan Telkom Speedy 97

4.39 Tarif Telkom Speedy terjangkau 98

4.40 Saya selalu ingin memakai merek Telkom Speedy 98

4.41 Saya merekomendasikan Telkom Speedy kepada

Yang lain 99

4.42 Saya bersedia membayar lebih untuk Telkom

(19)

xviii

4.43 Correlations 101

4.44 Pengajuan hubungan antar variabel 103

4.45 Koefisien analisis jalur Y1= ρy1x1X1 + ρy1x2X2 +

ρy1x3X3 + ฀1 104

4.46 Koefisien analisis jalur Y2= ρy2x1X1 + ρy2x3X3

+ ρy2y2Y2 + ฀2 105

4.47 Koefisien determinasi I 107

4.48 Koefisien determinasi II 108

4.49 Pengaruh langsung dan tidak langsung 109

4.50 Pengujian persamaan Y1= ρy1x1X1 + ρy1x2X2 +

ρy1x3X3 + ฀1 111

4.51 Pengajuan persamaan Y2= ρy2x1X1 + ρy2x3X3

+ ρy2y2Y2 + ฀2 113

4.52 Pengujian secara parsial struktur I 114

(20)

xix

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Diagram Analisis Jalur 43

3.1 Diagram Analisis Jalur 51

4.1 Tarif Paket dan Layanan Telkom Speedy 74

(21)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1. Data Sampel Penelitian 130

2. Hasil Uji Analisis Jalur 133

(22)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi,

bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komunikasi

merupakan suatu hal yang penting yang dianggap mampu membantu hidup

manusia. Sejak ditemukannya alat komunikasi, gerak hidup manusia menjadi

berubah lebih mudah dan terasa dekat. Salah satu alat komunikasi yang digunakan

saat ini adalah telepon rumah dan telepon genggam atau yang lebih dikenal

dengan sebutan handphone (Arifin,2006:3).

Semakin lama pola pikir konsumen berubah seiring perkembangan jaman.

Konsumen yang dulunya hanya menggunakan alat komunikasi berupa telepon

rumah dan telepon genggam, kini mulai beralih menggunakan internet. Internet

merupakan media teknologi informasi. Internet adalah suatu jaringan dunia,

dimana publik dapat mengakses sistem interkoneksi dari jaringan – jaringan

komputer dimana transformasi data antar klien menggunakan standar internet

protocol (IP). Internet mulai berkembang pada tahun 1990 di Indonesia oleh

kelompok mahasiswa Institut Teknologi Bogor (ITB) yang dimotori oleh RMS

Ibrahim, Suryono Adi Soemarta, M.Ihsan, Bobby Soebakto, Putu, Firman Siregar,

Adi Indrayanto, Onno W. Purto. Internet merupakan sistem informasi global

(23)

2 perumpamaan, internet adalah sebuah “kota besar”. Alat transportasi pada kota itu

adalah komputer, yang akan memudahkan pengunjung kota itu untuk berkeliling

kota, berbelanja di mall, membeli buku di toko buku, mencoba audio musik yang

baru dirilis di toko musik. Semua toko yang ada di kota itu dikenal sebagai

website yang berisi barang-barang yang dijual. Sehingga internet sering dikenal

sebagai jaringan sistem yang terkait satu dengan yang lain dengan didukung oleh

piranti komputer (Arifin,2006:5).

Teknologi internet telah membuat masyarakat menjadi lebih terbuka dan

berani untuk mengekspresikan segalanya. Melalui browsing online, chatting dan e

– transaction, pasar menjadi jauh lebih tak terbatas dan semakin sukar untuk

ditebak. Kebebasan untuk dapat mengakses dunia maya lewat internet dimanapun

dan kapanpun menjadi tuntutan pelanggan masa kini. Tengok saja kemunculan

berbagai teknologi yang akses internet mulai dari dial – up, ADSL, GPRS, 3G,

CDMA, dan bahkan HSDPA telah muncul di kalangan masyarakat. Pertumbuhan

akses internet di Indonesia sangat pesat. Pada tahun 2005 saja, pemakai internet

di Indonesia sudah mencapai 16 juta, meningkat 8 kali lipat dari hanya 2 juta

tahun 2000. Dari data pertumbuhan tersebut, terlihat bahwa industri internet di

Indonesia tumbuh dengan pesat (Istiyono,2007:182).

Salah satu pemain dalam industri telekomunikasi adalah TELKOM.

Telekomunikasi Indonesia Tbk (TELKOM) dengan Visi "To Become a Leading

InfoCom Player in the Region" Telkom senantiasa berusaha untuk memberikan

(24)

3 portfolio produk, yaitu: Fixed Phone (Telkom phone), Mobile phone, Network

and interconnection (Telkom intercarier), Data&internet dan Fixed wireless

access (Telkom Flexi).

Salah satu produk unggulan Telkom di industri internet adalah TelkomNet

Instan dengan produk terbarunya Telkom Speedy. Tujuan dari pengembangan

produk ini adalah untuk mengantisipasi maturity dan declining dari produk

TelkomNet Instan dengan meluncurkan produk – produk baru yang diharapkan

nanti akan menjadi pemimpin pasar baru pada masanya (Istiyono, 2007:183).

TELKOM Speedy merupakan Layanan internet access end to end dari PT

TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL),

yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran

telepon biasa dengan kecepatan maksimal 384 kbps yang dijaminkan dari Modem

sampai BRAS (Broadband Remote Access Server) di sisi perangkat Telkom.

Dengan slogan "Broadband Internet Access for Home and Small Office" maka

Telkom Speedy menjadi solusi utama bagi akses broadband koneksi Internet tidak

hanya di kalangan bisnis namun meluas sampai ke rumah-rumah. Website dari

Telkom Speedy sendiri adalah salah satu portal komunitas broadband internet

terbesar di Indonesia yang menyediakan berbagai macam layanan bagi para

penggunanya. Sampai Januari 2010 ,jumlah pelanggan Telkom speedy sudah

mencapai hampir 1.2 juta SSL (Satuan Sambungan layanan). Angka tersebut

(25)

4 Melihat pertumbuhan pengguna internet yang signifikan, diiringi juga dengan

munculnya provider – provider internet yang menawarkan produk yang tidak

kalah bagus. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan

harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu

hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah

mempertahankan pelanggan yang telah ada, terus menggarap

pelanggan-pelanggan potensial baru agar jangan sampai pelanggan-pelanggan meninggalkan perusahaan

menjadi pelanggan perusahaan lain. Dengan kata lain perusahaan harus mampu

mempertahankan loyalitas pelanggan (Riana,2008:185).

Loyalitas pelanggan terhadap merek produk merupakan konsep yang sangat

penting khususnya pada kondisi tingkat persaingan yang sangat ketat dengan

pertumbuhan yang rendah. Pada kondisi demikian loyalitas pada merek sangat

dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Di samping itu, upaya

mempertahankan loyalitas merek ini merupakan upaya strategis yang lebih efektif

dibandingkan dengan upaya menarik pelanggan baru. Persoalan merek menjadi

salah satu persoalan yang harus dipantau secara terus menerus oleh setiap

perusahaan. Merek - merek yang kuat, teruji, dan bernilai tinggi terbukti tidak

hanya sukses mengalahkan hitungan-hitungan rasional, tetapi juga canggih

mengolah sisi - sisi emosional konsumen. Merek bisa memiliki nilai tinggi karena

ada brand building activity yang bukan sekadar berdasarkan komunikasi, tetapi

merupakan segala macam usaha lain untuk memperkuat merek tersebut

(26)

5 Dari komunikasi, merek bisa menjanjikan sesuatu, bahkan lebih dari janji,

merek juga mensinyalkan sesuatu (brand signaling). Merek akan mempunyai

reputasi jika ia memiliki kualitas dan karisma. Agar memiliki karisma, merek

harus mempunyai aura, harus konsisten, kualitasnya harus dijaga dari waktu ke

waktu, selain tentunya juga harus mempunyai kredibilitas. Agar tampil menjadi

yang terbaik, tentu suatu merek harus terlihat seksi di pasar hingga mampu

membuat konsumen tertarik membelinya. Agar terlihat seksi, merek tersebut

harus memiliki costumer value jauh di atas merek-merek yang lain. Selain itu,

harus mampu meningkatkan keterlibatan emosi pelanggan sehingga pelanggan

mempunyai ikatan dan keyakinan terhadap merek tersebut (Riana, 2008:185).

Menurut Chauduru dan Holbrook (2001) dalam Riana (2008), trust in brand

adalah kepercayaan dalam hal keandalan dan integritas dari suatu merek.

Menurut Delgado (2004) dalam Prasilowati (2005) trust in Brand adalah harapan

akan kehandalan dan intensi merek. Trust in brand merefleksikan 2 hal yakni

brand reliability dan brand intensions. Brand reliability atau keandalan merek

yang merupakan bagian dari trust in brand yang bersumber keyakinan konsumen

bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan atau dengan kata

lain persepsi bahwa merek tersebut mampu memenuhi kebutuhan dan

memberikan kepuasan.

Selain trust in brand yang dapat menciptakan kepuasan pelanggan,

terciptanya kualitas layanan juga akan menciptakan kepuasan terhadap pengguna

layanan. Kualitas pelayanan ini akhirnya dapat memberikan manfaat, diantaranya

(27)

6 pelanggan, memberikan dasar yang baik bagi terciptanya loyalitas pelanggan

dengan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang

menguntungkan bagi penyedia barang dan jasa tersebut (Mulyono,2008:2).

Kepuasan merupakan salah satu faktor pembentuk Brand loyalty. Brand

loyalty terbentuk melalui proses pembelajaran, yaitu suatu proses dimana

konsumen melalui pengalamannya berusaha mencari merek yang paling sesuai

untuknya, dalam arti produk dari merek tersebut dapat memberikan kepuasan

sesuai dengan harapan dan kebutuhannya. Konsumen akan terus menerus

mencoba berbagai merek sebelum menemukan merek yang benar – benar cocok.

Kepuasan pelanggan akan tetap menjadi bagian yang sangat penting dalam brand

loyalty, karna brand loyalty biasanyanya mengakibatkan repeat buying dan

recommended buying (Samuel,2005:91).

Brand loyalty yang sudah tercipta dari adanya kepuasan pelanggan tersebut

harus selalu terjaga, agar tidak terjadi penurunan dalam loyalitas terhadap suatu

merek. Max Sutherland dan Alice K. Sylvester (2000) dalam Sri Lestari (2005),

mengindikasikan adanya kecenderungan menurunnya loyalitas merek ketika suatu

iklan tidak lagi ditayangkan. Dikatakan bahwa tidak ada tanda – tanda perubahan

pada jumlah penjualan atau market share bagi setiap merek di pasar pada saat itu,

tetapi perasaan komitmen yang ada terhadap merek berangsur – angsur

menghilang atau mengalami erosi. Hal senada diungkapkan oleh P.R Smith

(1999) yang menyebutkan bahwa suatu merek perlu diperkuat dengan melakukan

diferensiasi, khususnya dengan melakukan branding. Branding melibatkan

(28)

7 merek menjadi lebih menarik dibandingkan dengan merek lainnya. Bentuk

tertinggi di hubungan tersebut merupakan brand loyalty, yaitu konsumen membeli

merek tersebut.

Tjiptono (2001) menyatakan persaingan yang semakin ketat, dimana semakin

banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan

konsumen menyebabkan setiap perusahaan menempatkan orientasi pada kepuasan

pelanggan sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin dari penyampaian produk yang

berkualitas, pelayanan yang prima dan banyaknya perusahaan yang menyertakan

komitmennya terhadap kepuasan pelanggan dalam pernyataan misinya di iklan,

public relation, dan media promosi lainnya. Bauran promosi yang dilakukan

tersebut demi mencapai tujuan perusahaan yaitu keuntungan maksimal dan

menarik perhatian masyarakat untuk membeli produk sehingga mereka bias

merasakan kepuasan terhadap penggunaan barang tersebut.

Untuk itu sangat penting bagi pemasar dalam membangun dan memperkuat

brand loyalty dengan menciptakan keterikatan konsumen dengan mereknya

melalui bauran promosi. Pemasar menciptakan stimulus melalui pemberian

informasi dan kegiatan – kegiatan yang sangat berguna bagi konsumennya dengan

menggunakan bauran promosi untuk membantu proses pembentukkan hubungan

antara produk atau merek dengan konsumen yang tercermin dalam tingkat brand

loyalty. Menurut Yoder (2004) dalam Wulandari (2004) ada 2 hal penting dalam

membangun kepercayaan pada merek, yaitu membuat proposisi nilai merek secara

jelas, dan memberikan komunikasi yang jelas terhadap merek tersebut. Merek

(29)

8 promosi penjualan, sponsorship, word of mouth dan saluran – saluran komunikasi

lainnya untuk menampilkan pesan tunggal dari suatu perusahaan dengan produk

dan jasanya. Sehingga mengkomunikasikan merek secara jelas akan membuat

merek tersebut kuat dalam ingatan konsumen yang nantinya pada saat ada

keputusan membeli akan melakukan pembelian dengan merek yang diingat dan

menjadi loyalis terhadap merek tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk

mengetahui sejauh mana variabel-variabel trust in brand, pelayanan, promosi

berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan serta dampaknya terhadap brand

loyalty dalam menggunakan internet access Telkom Speedy mengingat Telkom

Speedy bukan merupakan satu-satunya internet access di Indonesia. Untuk itu

penulis melakukan penelitian dengan judul:“Analisis Trust In Brand, Pelayanan, Promosi Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan dampaknya Pada Brand Loyalty Pada Produk Speedy Telkom”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan beberapa

masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1.Bagaimana pengaruh trust in brand, kualitas pelayanan dan promosi terhadap

kepuasan pelanggan secara parsial pada produk Speedy Telkom?

2.Bagaimana pengaruh trust in brand, kualitas pelayanan, promosi terhadap

(30)

9 3.Bagaimana trust in brand, promosi dan kepuasan pelanggan terhadap brand

loyalty secara parsial pada produk Speedy Telkom?

4.Bagaimana trust in brand, promosi dan kepuasan pelanggan terhadap brand

loyalty secara simultan pada produk Speedy Telkom?

5. Bagaimana pengaruh variabel trust in brand, kualitas pelayanan, promosi

terhadap variabel brand loyalty melalui variabel kepuasan pelanggan pada

produk Speedy Telkom?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh trust in brand, kualitas pelayanan, promosi

terhadap kepuasan pelanggan secara parsial.

2. Untuk menganalisis pengaruh trust in brand, kualitas pelayanan, promosi

terhadap kepuasan pelanggan secara simultan.

3. Untuk menganalisis pengaruh trust in brand, promosi dan kepuasan

pelanggan terhadap brand loyalty secara parsial.

4. Untuk menganalisis pengaruh trust in brand, promosi dan kepuasan

pelanggan terhadap brand loyalty secara simultan.

5. Untuk menganalisis pengaruh trust in brand, kualitas pelayanan, dan

(31)

10 D. Manfaat penelitian

1. Bagi penulis

a. Memperluas wawasan penulis terhadap fenomena yang terjadi dalam

bidang pemasaran.

b. Penelitian dapat digunakan sebagai bahan perbandingan sampai sejauh

mana teori-teori tentang trust in brand, pelayanan, promosi, kepuasan

pelanggan dan brand loyalty yang didapat selama masa perkuliahan

dapat diterapkan dalam dunia nyata.

c. Merupakan latihan bagi penulis untuk mendefinisikan masalah,

menganalisa situasi serta mengadakan penyelidikan dan penelitian

yang bersifat formal.

2. Bagi perusahaan

a. Sebagai sumbangan informasi untuk menyusun strategi perusahaan.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengantisipasi perkembangan

permasalahan perusahaan di bidang pemasaran.

3. Bagi pihak lain

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam menambah

pengetahuan bagi pihak-pihak yang tertarik dengan bidang ini.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan

(32)

11 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Manajemen Pemasaran

Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan bahwa pemasaran adalah

proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, dan

penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan petukaran yang

memenuhi sasaran – sasaran individu dan organisasi. Manajemen pemasaran

terjadi ketika sekurang – kurangnya satu pihak calon pelaku pertukaran berpikir

tentang sarana – sarana untuk memperoleh tanggapan yang di inginkan oleh pihak

lain. Kita melihat bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai seni dan ilmu

memilih pasar sasaran serta mendapatkan, mempertahankan, dan menambah

jumlah pelanggan melalui penciptaan, penyampaian dan pengkomunikasian nilai

pelanggan yang unggul (Kotler,2005:10).

B. Pengertian Atribut produk

Kottler dalam Puspita (2007) menyatakan bahwa atribut produk adalah

suatukomponen yang merupakan sifat – sifat produk yang menjamin agar produk

tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diterapkan oleh pembeli.

Dengan adanya atribut yang melekat pada pada suatu produk yang digunakan

konsumen untuk menilai dan mengukur kesesuaian karakteristik produk dengan

kebutuhan dan keinginan. Bagi perusahaan dengan mengetahui atribut – atribut

apa saja yang bias mempengaruhi keputusan pembelian maka dapat ditentukan

(33)

12 memuaskan konsumen. Suatu produk harus memiliki atribut yang mendukungnya.

Berikut ini adalah atribut dalam suatu produk, yaitu:

1. Harga: adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau

jasa, juumlah ini yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang

dimiliki dengan menggunakan produk dan jasa.

2. Merek: adalah semua nama, istilah tanda, symbol, desain atau

kombinasi dari senua yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi

produk dari satu penjual untuk membedakannya dengan produk

pesaing.

3. Kemasan: adalah pembungkus luar produk yang berfungsi untuk

melindungi produk, memudahkan konsumen dalam pemakaianya,

menaikan citra produk atau bahkan sekaligus dapat dijadikan alat

promosi ketika produk yang dilemparkan ke pasaran. Dengan

menciptakan bentuk kemasan yang menarik disertai slogan – slogan

yang memiliki cirri khas masing – masing produk yang berguna untuk

meyakinkan konsumen tentang keunggulan produk tersebut.

4. Kualitas merupakan salah satu atribut produk yang paling penting

dimata konsumen. Konsumen akan berusaha mencari produk yang

paling berkualitas tinggi, karena menyangkut kepuasan konsumen.

Oleh karena itu suatu perusahaan harus memperhatikan kualitas

produk yang akan diluncurkan kepasaran.

5. Ukuran: ukuran suatu produk mempunyai hubungan yang erat dengan

(34)

13 antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lainnya berbeda –

beda, sehingga perlu menyediakan produk dengan berbagai macam

ukuran. Hal ini bertujuan agar konsumen dapat menyesuaikan antara

kebutuhannya dengan ukuran produk yang ada.

C. Pengertian Merek (Brand)

Keahlian yang sangat unik dari pemasar profesional adalah kemampuannya

untuk menciptakan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merek. Para

pemasar mengatakan bahwa pemberian merek adalah seni dan bagian paling

penting dalam pemasaran. Merek dapat disebut sebagai “pelabelan”. Merek dapat

membantu penjualan. Merek berkaitan dengan kepercayaan konsumen terhadap

sutu produk dan layanan, yang diyakini tidak saja dapat memenuhi kebutuhan

mereka, tetapi dapat memberikan kepuasan yang lebih baik dan terjamin

(Riana,2008:186).

Menurut American Marketing Association, merek adalah nama, istilah, tanda,

simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk

mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau kelompok penjual dan untuk

membedakannya dari produk pesaing. Merek atau cap adalah suatu tanda atau

simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat

berupa kata – kata, gambar, atau kombinasi keduanya. Suatu merek pada

gilirannya memberi tanda pada konsumen mengenai sumber produk tersebut. Di

samping itu, merek melindungi, baik konsumen maupun produsen dari para

kompetitor yang berusaha memberikan produk - produk yang tampak identik

(35)

14 Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten

memberikan keistimewaan, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli.

Merek-merek terbaik memberikan jaminan mutu. Akan tetapi, Merek-merek lebih dari sekadar

simbol. Merek dapat memiliki enam level pengertian yaitu sebagai berikut

(Kottler, 2005:81):

1. Atribut: merek mengingatkan pada atribut tertentu. Mercedes memberi

kesan sebagai mobil yang mahal, dibuat dengan baik, dirancang dengan

baik, tahan lama, dan bergengsi tinggi.

2. Manfaat: bagi konsumen, kadang sebuah merek tidak sekadar menyatakan

atribut, tetapi manfaat. Mereka membeli produk tidak membeli atribut, tetapi

membeli manfaat. Atribut yang dimiliki oleh suatu produk dapat

diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan atau emosional. Sebagai

contoh : atribut “tahan lama“ diterjemahkan menjadi manfaat fungsional

“tidak perlu cepat beli lagi, atribut “mahal“ diterjemahkan menjadi manfaat

emosional “bergengsi”, dan lain-lain.

3. Nilai: merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Jadi,

Mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan, gengsi, dan lain-lain.

4. Budaya: merek juga mewakili budaya tertentu. Mercedes mewakili

budaya Jerman, terorganisasi, efisien, bermutu tinggi.

5. Kepribadian: merek mencerminkan kepribadian tertentu. Mercedes

mencerminkan pimpinan yang masuk akal (orang), singa yang memerintah

(36)

15 6. Pemakai: merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau

menggunakan produk tersebut. Mercedes menunjukkan pemakainya seorang

diplomat atau eksekutif.

Pada intinya merek adalah penggunaan nama, logo, trade mark, serta slogan

untuk membedakan perusahaan perusahaan dan individu-individu satu sama lain

dalam hal apa yang mereka tawarkan. Penggunaan konsisten suatu merek, simbol,

atau logo membuat merek tersebut segera dapat dikenali oleh konsumen sehingga

segala sesuatu yang berkaitan dengannya tetap diingat. Dengan demikian, suatu

merek dapat mengandung tiga hal, yaitu sebagai berikut (Riana,2008:187):

1. Menjelaskan apa yang dijual perusahaan.

2. Menjelaskan apa yang dijalankan oleh perusahaan.

3. Menjelaskan profil perusahaan itu sendiri.

Suatu merek memberikan serangkaian janji yang di dalamnya menyangkut

kepercayaan, konsistensi, dan harapan. Dengan demikian, merek sangat penting,

baik bagi konsumen maupun produsen. Bagi konsumen, merek bermanfaat untuk

mempermudah proses keputusan pembelian dan merupakan jaminan akan

kualitas. Sebaliknya, bagi produsen, merek dapat membantu upaya - upaya untuk

membangun loyalitas dan hubungan berkelanjutan dengan konsumen (Prasilowati,

2005:123).

Salah satu upaya perusahaan untuk melakukan penetrasi pasar dan

memperkuat produk dan layanan adalah melakukan branding. Istilah ini cukup

populer dikalangan pemasar karena memberikan efek yang besar terhadap

(37)

16 dibenak konsumen dengan cara menambah ekuitas dari nama sekumpulan produk.

Branding memakan biaya yang sangat tinggi dalam jangka waktu yang sangat

lama. Proses branding yang berkaitan dengan seberapa banyak konsumen

menerima informasi tentang kekuatan suatu produk itu jelas berhasil, karena

banyak dilakukan kampanye produk. Produk yang berkualitas dihasilkan oleh

kapasitas SDM yang tinggi (Riana,2008).

1. Manfaat merk

Konsumen menyukai adanya merek karena membantu mengidentifikasikan

perbedaan mutu dan dapat berbelanja dengan lebih efisien (Rofiah, 2008).

a. Bagi penjual, merek bermanfaat dalam lima hal, yaitu:

(1) Memudahkan penjual dalam proses pemesanan dan menelusuri

masalah yang ada.

(2) Memberikan perlindungan hukum atas tampilan produk yang unik,

tanpa itu akan dapat mudah ditiru oleh pesaing.

(3) Memberikan penjual kesempatan untuk menarik pelanggan yang

setia dan menguntungkan. Kesetiaan merek (brand loyalty)

memberi penjual perlindungan dari persaingan serta pengendalian

yang lebih besar dalam perencanaan program pemasarannya.

(4) Membantu penjual dalam segmentasi pasar

(5) Membantu membangun citra perusahaan dengan membawa nama

perusahaan dan juga membantu mengiklankan mutu dan ukuran

(38)

17 b. Bagi pembeli, merek bermanfaat dalam empat hal, yaitu:

(1) Pemberian merek merupakan meningkatkan efisiensi pembeli

(2)Pemberian merek dapat meningkatkan efisiensi pembeli

(3) Pemberian merek dapat menarik perhatian konsumen atas suatu

produk baru

(4) Pemberian merek adalah supaya konsumen dapat mengenali dan

mengidentifikasikan suatu produk atau jasa.

c. Bagi masyarakat, merek bermanfaat dalam tiga hal, yaitu:

(1) Pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan

lebih konsisten.

(2) Meningkatkan inovasi terbaru akrena produsen terdorong

menciptakan keunikan terbaru guna mencegah peniruan dari pesaing.

2. Brand Campaign (Kampanye merek)

Branding adalah istilah lain dari kegiatan manajemen kampanye produk dan

layanan. Kesuksesan yang diraih oleh kampanye ini didasarkan pada kemampuan

tim pemasaran dalam menentukan strategi promosi dan distribusi produk secara

simultan. Terdapat tahap – tahap penting dalam promosi atau kampanye merek,

yaitu (Riana, 2008):

a. Brand recognition: Pada tahap ini merek memasuki tahap

pengenalan produk baru menjadi produk yang cukup dikenal dimata

publik. Investasi dan kemampuan produk untuk memenangkan pasar

bersumber pada kemampuan pemain atau distributor lokal yang dapat

(39)

18 intervensinya terhadap kegiatan promosi. Merek yang masuk dalam

kerangka brand recognition adalah merek yang telah dikenal ciri khasnya.

b. Brand preference: Pada tahap ini adalah dimana konsumen telah

berpengalaman dengan produk yang ia pilih dari berbagai produk di

sekitarnya. Preferensi merek dibenak konsumen adalah bagian terpenting.

Para manajer merek berupaya mengejar konsumen melalui iklan televisi,

surat kabar, majalah, dan radio karena tidak ingin konsumen melupakan

produk mereka dan kembali kekebiasaan semula.

c. Brand Insistance: Pada tahap ini brand insistence terjadi ketika

konsumen mengambil keputusan bulat untuk mengkonsumsi suatu produk

untuk kesekian kalinya. Konsumen lebih mengenal kelebihan produk ini

daripada produk – produk lainnya, dan merasa aman untuk

mengkonsumsinya.

d. Lovely brand/ brand satisfy: Tahap tertinggi merk adalah lovely

brand, yaitu ketika konsumen benar – benar puas terhadap pengalaman

yang dialami berulang – ulang dari penggunaan satu atau beberapa produk

dalam brand yang sama. Kebulatan tekad yang mereka peroleh pada tahap

ini membuat mereka yakin bahwa mereka akan selalu terpuaskan oleh

produk – produk itu.

D. Kepercayaan Terhadap Merek (Trust in Brand)

Kepercayaan terbangun karena adanya harapan bahwa pihak lain akan

bertindak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Ketika seseorang

(40)

19 dan tidak ada lagi kekecewaaan. Menurut Gefen (2002) dalam Prasilowati (2005)

trust whorthness merupakan sebuah konstruk multidimensi yang

mengkombinasikan beberapa keyakinan tertentu dimana baik secara langsung atau

melalui sebuah penilaian dari kepercayaan mempengaruhi intensitas perilaku yang

berbeda pula. Pemahaman yang lengkap tentang loyalitas merek tidak dapat

diperoleh tanpa penjelasan mengenai kepercayaan terhadap merek (trust in a

brand) dan bagaimana hubungannya dengan loyalitas merek. Dalam pemasaran

industri, para peneliti telah menemukan bahwa kepercayaan terhadap sales dan

supplier merupakan sumber dari loyalitas. Menurut Lau dan Lee (1999) dalam

Prasilowati (2005), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap

merek. Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup dalam

hubungan antara merek dan konsumen.

Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu sendiri, perusahaan pembuat

merek, dan konsumen. Selanjutnya Lau dan Lee dalam Riana (2008)

memproposisikan bahwa kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan

loyalitas merek. Hubungan ketiga faktor tersebut dengan kepercayaan merek

dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Brand characteristic mempunyai peran yang sangat penting dalam

menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu

merek. Hal ini disebabkan oleh konsumen melakukan penilaian sebelum

membeli. Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan merek

(41)

20 2. Company characteristic yang ada di balik suatu merek juga dapat

mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut.

Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek suatu

produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap merek

suatu produk. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu perusahaan,

motivasi perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu perusahaan.

3. Consumer-brand characteristic merupakan merupakan dua kelompok

yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen –

merek dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteristik

ini meliputi kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan

kepribadian merek, kesukaan terhadap merek, dan pengalaman terhadap

merek. Konsep diri merupakan totalitas pemikiran dan perasaan individu

dengan acuan dirinya sebagai objek sehingga sering kali dalam konteks

pemasaran dianalogkan merek sama dengan orang. Suatu merek dapat

memiliki kesan atau kepribadian. Kepribadian merek adalah asosiasi yang

terkait dengan merek yang diingat oleh konsumen dan konsumen dapat

menerimanya. Konsumen seringkali berinteraksi dengan merek

seolah-olah merek tersebut adalah manusia. Dengan demikian, kesamaan antara

konsep diri konsumen dengan kepribadian merek sangat berkaitan dengan

kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Kesukaan terhadap

merek menunjukkan kesukaan yang dimiliki oleh suatu kelompok

terhadap kelompok lain karena kesamaan visi dan daya tarik. Untuk

(42)

21 simpati dari kelompok yang lain. Bagi konsumen, untuk membuka

hubungan dengan suatu merek, maka konsumen harus menyukai dahulu

merek tersebut (Riana,2008).

1.Pengertian Trust (Kepercayaan)

Menurut Zaitma (2003) dalam Darsono (2008), trust adalah keinginan untuk

bersandar (percaya) kepada exchange partner yang dipercayai. Sejalan dengan

definisi diatas, trust menurut Holbrook (2001) dalam Darsono (2008) menekankan

bahwa trust hanya elemen dalam situasi yang tidak pasti. Secara khusus, trust

mengurangi ketidakpastian dalam suatu lingkungan dimana konsumen merasa

kacau karena mereka tahu akan dapat bersandar pada merek yang dipercaya. Yi

shun wang (2005) mendefenisikan trust sebagai seperangkat keyakinan tertentu

dengan terutama berhubungan dengan integrity (kejujuran dan kemampuan

menepati janji atau trustee), benevolence (kepedulian dan motivasi trustee untuk

bertindak yang terbaik bagi truster), predictability (kekonsistenan perilaku

trustee) (Darsono,2008).

2. Faktor Pembentukan Trust terhadap Brand

Lau and Lee (1999) dalam Darsono (2008) beragumen bahwa faktor trust

terhadap sebuah merek merupakan aspek krusial dalam pembentukan loyalitas

merek. Mereka mendefinisikan trust terhadap sebuah merek sebagai kesediaaan

konsumen untuk mempercayai merek dalam situasi resiko karena adanya

ekspetasi bahwa merek bersangkutan akan memberikan hasil positif (Darsono,

(43)

22 Faktor-faktor yang berperan penting dalam membentuk trust terhadap merek

meliputi (Samuel,2005):

a. Brand Predictability: Mengacu pada kemampuan pelanggan untuk

mengantisipasi kinerja merek pada berbagai situasi pemakaian.

Predictability bisa berbentuk sebagai hasil interaksi ulangan dan

konsistensi tingkat kualitas produk atau jasa. Prediktibilitas merek

meningkatkan keyakinan karena konsumen mengetahui bahwa tidak ada

yang tidak diharapkan akan terjadi ketika produk tersebut digunakan.

Prediktibilitas merek akan meningkatkan kepercayaan dalam merek

karena prediktabilitas membangun pengahapan positif.

b. Brand Liking: Berkaitan dengan apakah merek tertentu disukai atau tidak

untuk pelanggan

c. Brand Competence: Mengacu pada kemampuan merek untuk

memecahkan masalah pelanggan dan untuk memenuhi kebutuhannya.

Kemampuan merujuk pada skill dan karakteristik yang memungkinkan

satu pihak untuk mempengaruhi dalam sebuah domain semuanya

mempertimbangkankemampuan sebagai elemen yang essensial yang

mempengaruhi kepercayaan. Kompetensi merek bisa dinilai pelanggan

melalui pengalaman pemakaian produk atau jasa langsung maupun lewat

komunitas.

d. Brand Reputation: Mengacu pada pendapat orang lain bahwa merek

bersangkutan bagus dan andal. Reputasi merek bisa terbentuk melalui

(44)

23 e. Trust in Company: Tingkat kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan

yang memiliki merek bersangkutan.

E. Promosi

Promosi adalah mengkomunikasikan produk kepada konsumen. Ada 5

strategi bauran promosi, yaitu (Wulandari, 2004):

1. Periklanan: segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa

secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan

pembayaran melalui sentuhan individual secara langsung. Iklan bukan

hanya menampilkan pesan mengenai kehebatan produk yang ditawarkan,

tetapi yang sekaligus menyampaikan pesan agar konsumen sadar mengenai

perusahaan yang memproduksi produk yang ditawarkan itu. Iklan juga

digunakan agar bisa membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk

melakukan sesuatu. Iklan memerlukan elemen media massa penyampaian

kepada audiens sasaran. Penggunaan media massa tersebut menjadikan

periklanan dikategorikan sebagai komunikasi massal sifatnya bukan pribadi.

Dalam perencanaan iklan harus jelas ditentukan kelompok konsumen yang

akan jadi sasaran pesan. Tanpa identifikasi audiensnya, jelas pesan yang

disampaikan dalam iklan tidak akan efektif. Beberapa kualitas yang didapat

dari periklanan adalah:

a. Public presentation

b. Pervasiveness

c. Amplified expressiveness

(45)

24 Hal penting lainnya dalam membuat suatu periklanan adalah

menentukan tujuan yang hendak dicapai yaitu: awareness, attitude change,

attitude reinforcement, product line building, image.

2. Promosi penjualan: merupakan salah satu teknik penjualan, biasanya untuk

jangka waktu pendek dalam mencapai volume penjualan tertentu. Hal ini

dilakukan untuk menciptakan respon pembelian untuk konsumen secara

cepat. Terdapat 3 keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan sales

promotion:

a. Komunikasi dengan menggunakan sales promotion akan memperoleh

perhatian konsumen dan biasanya juga diikuti dengan pemberian informasi

mengenai produk yang ditawarkan kepada konsumen.

b. Dorongan, menggabungkan beberapa konsesi, ransangan atau

bujukan, atau kontribusi yang memberikan nilai kepada konsumennya.

c. Undangan, yaitu mengundang konsumen untuk membeli pada saat itu

juga.

Teknik yang sering kali digunakan dalam sales promotion adalah

penawaran potongan harga seperti kupon dan bonus (dalam kemasan),

hadiah gratis, tukar kemasan, penawaran hadiah dengan harga tertentu.

3. Hubungan masyarakat (Public Relation): The Institute Of Public Relation

mendefinisikan hubungan masyarakat sebagai tindakan yang cermat,

terencana, dan kokoh dalam membangun dan memelihara pemahaman

(46)

25 Society Of America mendefinisikan beberapa fungsi spesifik yang

berhubungan dengan hubungan masyarakat, yaitu:

a. Mengantisipasi, menganalisa dan mengintepretasikan pendapat umum

atau masyarakat, tingkah laku dan isu yang mungkin terdampak positif

ataupun negatif terhadap pelaksanaan dan perencanaan suatu

perusahaan atau organisasi.

b. Memberikan masukan manajemen disetiap tingkatan sesuai dengan

keputusan kebijakan, kegiatan dan komunikasi.

c. Meneliti, memimpin, dan mengevaluasi, secara berkesinambungan,

program – program kegiatan dan komunikasi untuk mencapai

kesepahaman dalam masyarakat yang sangat penting bagi kesuksesan

tujuan organisasi.

d. Merencanakan dan mengimplementasikan usaha – usaha organisasi

dalam mempengaruhi atau mengubah kebijakan publik.

e. Mengatur sumber daya yang diperlukan untuk membentuk fungsi –

fungsi dari hubungan masyarakat.

Ada 5 kegiatan dari hubungan masyarakat, yaitu (Sunandar,2009):

a) Press relation: tujuan hubungan dengan pers adalah untuk

memberikan informasi yang layak (berita positif) dimuat di media

massa agar menarik perhatian publik terhadap seseorang, produk,

jasa serta organisasi.

b) Product publicity: aktivitas ini meliputi berbagai upaya untuk

(47)

26 c) Corporate communication: kegiatan ini mencakup komunikasi

internal dan eksternal serta pemahaman tentang organisasi.

d) Lobbying: merupakan usaha untuk bekerjasama dengan pembuat

undang – undang dari pejabat pemerintah sehingga perusahaan

mendapat informasi – informasi penting.

e) Conseling communication: aktivitas yang dilakukan dengan jalan

memberi saran dan pendapat kepada manajemen mengenai

masalah – masalah yang berkaitan dengan publik dan mengenai

posisi dan citra perusahaan.

4. Personal Selling: merupakan bentuk dari komunikasi person to person

dimana tenaga penjual bekerja dengan bertatapan langsung dengan

pembeli atau konsumen dan berusaha mempengaruhi pembelian

kebutuhannya secara langsung dengan produk yang ditawarkannya.

Kelebihan dari personal selling dibandingkan dengan komponen

komunikasi pemasaran lainnya adalah adanya interaksi personal, yang

dilakukan dengan menggunakan tenaga – tenaga penjual atau sales force.

Untuk menjadi tenaga penjual yang handal, dan diperlukan beberapa

karakteristik yang harus dipenuhi dan tugas yang harus dijalankan, seperti

(Wulandari,2004):

a. Prospecting: mencari konsumen yang potensial / menjadi yang pertama

b. Targeting: memutuskan bagamana membagi waktu mereka diantara

(48)

27 c. Communicating : mengkomunikasikan informasi mengenai produk –

produk yang dihasilkan oleh perusahaan barang maupun jasa.

d. Selling: mengadakan pendekatan, menyampaikan, menjawab keberatan

– keberatan, menutup penjualan.

e. Servicing: menyediakan berbagai layanan kepada konsumen.

f. Information gathering: mengadakan penelitian pasar atau market

research dan pekerjaan ilmiah lainnya.

g. Alocation : memutuskan konsumen mana yang akan mendapatkan

produk yang langka ketika persediaan terbatas.

5. Direct Marketing: Menurut British Direct Marketing Association, direct

marketing merupakan suatu sistem pemasaran yang interaktif dimana

menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menimbulkan responnya

terukur dan atau transaksi di lokasi mana saja. Definisi lain menyebutkan

sebagai suatu kegiatan periklanan dengan menciptakan dan menggunakan

hubungan langsung antara perusahaan konsumen sebagai individu.

Karakteristik direct marketig adalah (Wulandari,2004) :

a. Non public: pesan biasanya ditunjukkan kepada orang tertentu yang

dimaksud.

b. Customized: pesan daat dipersiapkan sesuai dengan orang yang dituju.

c. Uptodate: sebuah pesan dapat dipersiapkan secepatnya.

d. Interactive: pesan dapat diubah sesuai dengan respon yang diberikan.

Keuntungan yang didapat dari adanya direct marketing adalah menuju

(49)

28 konsumen (relationship), adanya hubungan timbal balik (interactivity),

memunculkan respon tertentu dari konsumen (motivating action), membangun

data base (databased), dan sebagai uji coba (testing). Dalam direct marketing

komunikasi promosi ditunjukkan langsung kepada konsumen individual dengan

tujuan pesan – pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan baik

melalui telepon, pos, atau langsung datang ke pameran (Sunandar,2009).

F. Kualitas Pelayanan

Kotler (2005) mengutarakan pengertian kualitas sebagai berikut, “quality is

the totality of features and characteristic of a product or services that bear on its

ability to satisfy or implied needs”. Kualitas adalah keseluruhan ciri dari barang

dan jasa yang mempengaruhi pada kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan yang dinyatakan maupun tidak dinyatakan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan merupakan

selisih antara harapan pelanggan (expectation = E) dengan kinerja yang dirasakan

pelanggan (perceived performance = P), kualitas pelayanan bisa dikatakan baik

apabila ada kesamaan antara harapan dengan kinerja yang dirasakan (P = E) atau

kinerja yang dirasakan melebihi harapannya (P > E). Menurut Parasuraman

(1993), menyatakan bahwa terdapat lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu

tangibles, empathy, reliability, responsiveness, dan assurance (Darsono,2008).

Tujuan dari pelayanan itu adalah kepuasan konsumen. Konsumen adalah aset

yang sangat penting dan berharga bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Zeithamal, Parasuraman, Berry (dalam Rahmulyono, 2008) beranggapan bahwa

(50)

29 a. Kenyataan (tangibles): yaitu kebutuhan pelanggan yang berfokus pada barang

dan jasa, hal mencakup fasilitas fisik, perlengkapan, penampilan pegawai dan

sarana lainnya.

b. Kepercayaan (reliability): yaitu pemenuhan janji pelayanan segera dan

memuaskan. Kepercayaan merupakan kecakapan dalam memberikan janji

menanggapi pelanggan. Hal ini pelanggan sudah dapat menduga atau

memperkirakan tingkat kualitas pelayanan yang disampaikan pada waktu

pertama kali diberikan oleh pihak perusahaan.

c. Tanggapan (responsiveness): yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan

memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan

dengan penyampaian informasi yang jelas.

d. Kepastian atau jaminan (assurance) yaitu kepada pelanggan diberikan yang

mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki

oleh karyawan perusahaan dan bebas dari resiko. Jaminan merupakan

perasaan pelanggan dimana mereka merasa masalah yang ada berada pada

tangan yang baik, kecakapan personil dalam menyampaikan rahasia, memiliki

minat atau rasa suka terhadap pelanggan dan memperlihatkan perhatian serta

keprihatinan.

e. Keamanan atau perlindungan (empathy) yaitu adanya kemudahan dalam

melakukan komunikasi yang baik dan pemahaman atas kebutuhan pelanggan.

Keamanan merupakan pemberian terhadap perlindungan, perhatian kepada

(51)

30 Service quality menurut Zeithamal et al (dalam Rahmulyono,2008) adalah

suatu instrumen untuk mengukur mutu pelayanan. Persepsi atas mutu pelayanan

tidak dapat dilepaskan dari persepsi dan harapan atas pelayanan. Sementara ada

sepuluh dimensi dari mutu pelayanan yang mempengaruhi baik harapan maupun

persepsi diatas. Adapun kesepuluh dimensi tersebut adalah : tangibles, reliability,

responsiveness, competence, courtesy, credibility, security, access,

communication and understanding the costumer.

G. KEPUASAN PELANGGAN

1. Definisi kepuasan pelanggan

Kotler (2005:70) mengemukakan kepuasan pelanggan adalah: “The level of

person’s felt state from comparing a product’s perceived performance in relation

to the person’s expectation”. Dengan kata lain kepuasan pelanggan adalah tingkat

perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan

dibandingkan dengan harapannya. Kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan

pelanggan merupakan respon pelanggan terhadap evaluasi

ketidaksesuaian/diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau

norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah

pemakaiannya.

Untuk menyatakan bahwa ada hubungan antara kualitas pelayanan dengan

kepuasan pelanggan, maka dari hasil penelitiannya tentang measuring service

quality: a reexamination and extension, dalam journal of marketing, (Cronin dan

(52)

31 significant effect on consumer satisfaction”, sehingga ada hubungan positif antara

kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen.

Para ahli pemasaran mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai suatu

tanggapan perilaku konsumen berupa evaluasi purna beli terhadap suatu barang

atau jasa yang dirasakannya (kinerja produk) dibandingkan dengan harapan

konsumen. Kepuasan pelanggan ini sangat tergantung pada persepsi dan harapan

pelanggan itu sendiri. Faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan

pelanggan ketika melakukan pembelian suatu barang atau jasa adalah kebutuhan

atau keinginan yang dirasakan oleh konsumen tersebut pada saat melakukan

pembelian suatu barang atau jasa, pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi

barang atau jasa tersebut dari periklanan. Dalam lingkungan yang kompetitif,

indikator yang dapat menunjukkan kepuasan pelanggan adalah apakah konsumen

tersebut akan membeli kembali dan menggunakan produk tersebut diwaktu yang

akan datang (Nawawi,2006).

Menurut Assael yang dikutip oleh Setyawan (2008) kepuasan muncul apabila

harapan konsumen sesuai dengan keputusan pembelian yang dilakukan. Kepuasan

merupakan perilaku positif terhadap sebuah merek, yang akan bermuara pada

keputusan konsumen untuk melakukan pembelian kembali merek tersebut.

Kepuasan terhadap merek dapat di definisikan sebagai hasil dari evaluasi

subyektif pada saat merek alternatif terpilih sesuai atau bahkan melebihi harapan

konsumen (Bloemer dan Kasper dalam Lau dan Lee,2000). Penelitian yang

dilakukan Ballester dan Aleman (2001) menunjukkan peran kepuasan terhadap

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Diagram analisis jalur
tabel dengan judul item total statistics. Menilai kevalidan masing-masing butir
Gambar 3.1 Diagram analisis jalur
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berkenaan dengan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi pengaruh Brand image serta brand trust terhadap brand loyalty produk pada Mahasiswa

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh perceived quality terhadap brand loyalty, 2) pengaruh brand image terhadap brand loyalty, 3) pengaruh kepuasan

pengaruh brand trust terhadap brand loyalty layanan internet smartfren pada. mahasiswa Universitas

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode double exponential smoothings brown sebagai alat peramalan terhadap jumlah pelanggan produk telkom speedy

PENGARUH BRAND IMAGE DAN BRAND EQUITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION SERTA DAMPAKNYA PADA CUSTOMER0. LOYALTY MIE INSTAN

Brand Trust, Perceived Value, Customer Satisfaction Terhadap Brand Loyalty Pada Pelanggan Klinik Kecantikan Natasha Skin Care di Kota Surabaya”.Adapun tujuan

Pengaruh Brand Experience terhadap Brand Loyalty melalui Brand Trust Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan bahwa secara tidak langsung brand experience terhadap brand loyalty

21 dalam penelitian ini adalah: H5: Brand trust berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty Pengaruh Brand Image terhadap Brand Loyalty me- lalui Brand Trust Menurut hasil