• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Cleaner ISS di UNiversitas "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Cleaner ISS di UNiversitas "X" Bandung."

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada cleaner ISS di Universitas “X” Bandung. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat OCB pada cleaner ISS di Universitas “X” Bandung yang ditinjau dari kelima dimensinya, yaitu altruism, conscientiousness, sportmanship, courtesy, dan civic virtue.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survei, dan alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti dari alat ukur Organizational Citizenship Behavior dari Podsakoff, MacKenzie, Moorman, dan Fetter dalam Organ, 2006. Kuesioner terdiri dari 70 item, setelah validasi menjadi 54 item dengan nilai validasi berkisar antara 0,300 -0,727 dan nilai reliabilitas 0,733. Dalam penelitian ini seluruh populasi menjadi responden. Jumlah responden adalah 43 orang.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The study was conducted to determine the level of Organizational Citizenship Behavior (OCB) on the ISS cleaners at the University "X" Bandung. The aims and objectives of this study was to gain insight about the level of OCB on the ISS cleaners at the University "X" Bandung that seen from the fifth dimension, namely: altruism, conscientiousness, sportsmanship, courtesy, and civic virtue.

The research method used is descriptive method with survey techniques, and a tool of measurement used is a questionnaire that was adapted and modified by the researchers of the Organizational Citizenship Behaviour (OCB) of Podsakoff, MacKenzie, Moorman and Fetter in Organ, 2006. The questionnaire consists of 70 items, after validation of the 54 items with values ranging from 0,300 - 0,727 validation and reliability value of 0.733. In this study population of all respondents. The number of respondents is 43 people.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

LEMBAR ORISINALITAS iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI viii

DAFTAR BAGAN xii DAFTAR TABEL xiii DAFTAR LAMPIRAN xiv BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 12

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 12

1.3.1 Maksud Penelitian ……….. 12

1.3.2 Tujuan Penelitian ……….. 12

1.4 Kegunaan Penelitian ………... 12

1.4.1 Kegunaan Teoritis ……….. 12

1.4.2 Kegunaan Praktis ……… 13

1.5 Kerangka Pemikiran ... 13

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 28

2.1 Organisasi ……… 28

2.2 Organizational Citizenship Behavior (OCB……….………….. 29

2.2.1 Pengertian OCB ……….... 29

2.2.2 Dimensi OCB ………. 30

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mendasari Munculnya OCB……….. 31

2.2.4 Pengaruh OCB Terhadap Evaluasi dan Penilaian Unjuk Kerja 51

2.2.5 Manfaat OCB Terhadap Organisasi/ Perusahaan ……… 54

2.3 Big Five Personality Trait ………..………... 58

2.3.1 Extraversion ……….…….…... 59

2.3.2 Agreeableness ……….……... 61

2.3.3 Conscientiousness ………..…….……… 64

2.3.4 Neuroticism ……….………. 67

2.2.5 Openness to Experience ……… .. 70

2.4 Remaja Akhir dan Dewasa Awal ………... 74

2.4.1 Remaja akhir .……….………... 74

2.4.2 Dewasa awal ………..………... 75

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……….. 81

3.1 Rancangan Penelitian ……….. 81

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ………….……… 82

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

3.2.2 Defenisi Operasional ………..………… 82

3.3 Alat Ukur ... 83

3.3.1 Alat Ukur OCB ……….………….. 83

3.3.2 Prosedur Pengisian ... 85

3.3.3 Cara Penilaian ………... 86

3.3.4 Data Pribadi dan Data Penunjang ……… 87

3.4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ……… 87

3.4.1 Validitas Alat Ukur ……….. 87

3.4.2 Reliabilitas Alat Ukur ……….. 89

3.5 Populasi Sasaran, Karakteristik Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ………... 90

3.5.1 Populasi Sasaran ... 90

3.5.2 Karakteristik Populasi ... 90

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... 90

3.6 Teknik Analisa Data ... 90

BAB IV. PEMBAHASAN ……….……… 92

4.1 Gambaran Responden ………. 92

4.2 Hasil Penelitian ………... 93

4.2.1 Hasil Pengolahan Data ………... 93

4.2.2 Hasil Tabulasi Silang ……… 96

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ….……… 109

5.1 Kesimpulan ………. 109

5.2 Saran ……….……… 110

DAFTAR PUSTAKA ……….. 112

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR BAGAN

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Penyebaran Item Alat Ukur OCB ………..……….………... 83

Tabel 3.2. Skor Jawaban Alat Ukur OCB ... 86

Tabel 3.3. Kriteria Validitas ..………. 89

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas ……….. 89

Tabel 4.1 Lama Bekerja Responden .……….... 92

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ………..………. 93

Tabel 4.3 Usia Responden ……….…………. 93

Tabel 4.4 Gambaran Tingkat OCB ………... 94

Tabel 4.5 Gambaran Tingkat Dimensi OCB ... 94

Tabel 4.6 Lama Bekerja dengan Tingkat OCB ………….…………... 96

Tabel 4.7 Jenis Kelamin dengan Tingkat OCB…..…...……… 97

Tabel 4.8 Usia dengan Tingkat OCB ………... 98

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: KISI-KISI ALAT UKUR OCB

LAMPIRAN 2: KATA PENGANTAR ALAT UKUR

LAMPIRAN 3: ANGKET IDENTITAS DAN DATA PENUNJANG

LAMPIRAN 4: KUESIONER OCB

LAMPIRAN 5: VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR

LAMPIRAN 6: SKOR MENTAH

LAMPIRAN 7: SKOR STANDART

LAMPIRAN 8: SKOR SELURUH DIMENSI LAMPIRAN 9: HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN 10: DISTRIBUSI FREKUENSI LAMPIRAN 11: HASIL TABULASI SILANG LAMPIRAN 12: PROFIL PERUSAHAAN ISS

(10)

LAMPIRAN 1 – KISI-KISI ALAT UKUR OCB

No. Dimensi Indikator Item

1. Altruism

 Definisi konseptual : perilaku karyawan yang dilakukan atas kehendaknya sendiri (discretionary) dengan tujuan membantu karyawan tertentu dalam menghadapi masalah yang terkait dengan organisai

 Definisi Operasional : seberapa sering cleaner ISS menampilkan prilaku menolong yang dilakukan atas kehendaknya sendiri ditunjukkan kepada rekannya yang lain yang berkaitan dengan masalah-masalah dalam pekerjaan.

- Cleaner bersedia

menggantikan tugas rekannya yang tidak masuk.

- Cleaner bersedia membantu rekan kerja di area lain.

- Cleaner bersedia membantu dan melatih cleaner baru. - Cleaner bersedia membantu

rekannya yang kesulitan menangani tugasnya.

1. Saya berani memberi masukan kepada cleaner lain yang kesulitan mengatur waktu untuk mengerjakan tugas-tugasnya.

2. Saya mengingatkan cleaner baru untuk mematuhi tata tertib agar mereka tidak mendapatkan SP.

3. Saya berpura-pura sibuk dengan pekerjaan ketika melihat cleaner baru sedang mengalami kesulitan saat bekerja.

4. Saya membantu cleaner baru yang kesulitan menggunakan alat-alat. 5. Saya diam saja jika melihat teman saya sedang mengalami kesulitan

karena alat yang digunakannya rusak.

6. Saya menggantikan tugas cleaner lain yang tidak masuk

7. Saya membiarkan cleaner baru untuk memahami sendiri chemical (bahan-bahan kebersihan).

8. Saya mengajari cleaner baru agar cepat menguasai SOP.

9. Saya tidak mau mengalah untuk istirahat terakhir saat saya merasa lelah.

10. Saya membantu pekerjaan teman yang dekat saja.

2. Conscientiousness

Definisi konseptual: perilaku karyawam yang dilakukan atas kehendaknya sendiri

(discretionary) dimana perilaku tersebut melebihi persyaratan minimal dari

- Cleaner datang tepat waktu. - Cleaner bekerja sesuai dengan menyusahkan cleaner shift berikutnya.

12. Saya terlambat masuk saat ada training agar tidak terlalu lama mengikutinya.

13. Saya selalu membersihkan area walaupun area tidak terlalu kotor. 14. Saya tetap mematuhi peraturan walaupun tidak ada yang

(11)

LAMPIRAN 1 – KISI-KISI ALAT UKUR OCB

peraturan organisasi dalam hal kehadiran, kepatuhan terhadap peraturan dan tata tertib, waktu istirahat, dan lain sebagainya.

 Definisi Operasional: seberapa sering cleaner ISS melakukan hal-hal yang menguntungkan perusahaan melebihi standar minimum yang disyaratkan, ditunjukkan dalam perilaku disiplin kerja dan kualitas kerja yang dimiliki.

15. Saya hanya mempedulikan kebersihan di area tempat saya bertugas saja.

16. Saya akan memperbaiki kesalahan saya saat bekerja dan tidak usah menunggu ditegur terlebih dahulu oleh atasan.

17. Saya datang lebih awal ke tempat kerja agar dapat mengetahui situasi area dimana saya akan ditempatkan pada hari itu.

18. Saya mencuri-curi waktu istirahat ketika area terlihat sepi. 19. Saya tidak terlambat masuk kerja.

20. Saya hanya mengikuti aturan-aturan perusahaan yang saya senangi saja.

21. Saat saya bertugas pada shift pagi, saya akan tetap menunggu rekan shift berikutnya yang area bertugasnya sama dengan saya agar area tidak kosong.

22. Saya malas menyapa team leader dan supervisor saat saya sedang sibuk bekerja.

23. Saya makan di area saat masih jam kerja. 3. Sportmanship

 Definisi konseptual: kesediaan karyawan untuk mentoleransi kondisi-kondisi yang kurang ideal tanpa mengeluh, berkecil hati, marah, dan merasa sakit hati karena sesuatu yang benar-benar terjadi atau sikap cleaner lain walaupun tidak menyenangkan.

- Cleaner dapat mentoleransi permintaan staff universitas, mahasiswa, tamu universitas.

24. Saya tidak mengeluh saat harus bekerja lembur / melebihi jam kerja.

25. Saya merasa tidak nyaman bekerja dengan teman-teman cleaner saya.

26. Saya bersabar ketika menghadapi permintaan staff universitas yang sebenarnya menyusahkan saya.

27. Saya merasa kesal jika harus bekerja lembur.

28. Saya membiarkan toilet tetap kotor beberapa saat karena saya merasa mahasiswa tidak peduli dengan kebersihan.

29. Saya mengeluh kepada cleaner satu tim jika diminta untuk membantu pekerjaan cleaner di luar area.

(12)

LAMPIRAN 1 – KISI-KISI ALAT UKUR OCB

 Definisi Operasional: seberapa sering cleaner ISS dapat mentoleransi situasi dan suasana kerja tanpa disertai keluhan.

bukan tugas saya.

31. Saya berusaha menyesuaikan diri dengan kebijaksanaan supervisor yang baru tanpa mengeluh

32. Saya tidak mengeluh saat diminta menggantikan pekerjaan teman yang tidak masuk.

4. Courtesy

 Definisi konseptual: perilaku karyawan yang dilakukan atas kehendaknya sendiri

(discretionary) guna menghindari terjadinya masalah kerja dengan karyawan-karyawan lain.  Definisi Operasional: seberapa

sering cleaner ISS

menampilkan perilaku untuk mencegah terjadinya masalah dalam pekerjaan yang

berkaitan dengan pekerjaan cleaner yang lain, ditunjukkan dalam perilaku menghindari konflik yang dapat terjadi dalam pekerjaan dan

memberikan informasi kepada rekan kerja.

- Cleaner berhati-hati dalam bertindak agar tidak memberikan pengaruh yang buruk terhadap pekerjaan orang lain.

- Cleaner menghindari konflik dengan rekan kerja.

- Cleaner menghargai rekan kerjanya.

33. Saya mencoba untuk meredakan emosi cleaner lain saat ia sedang marah karena diperlakukan tidak adil oleh atasan.

34. Saya bersikap sopan terhadap atasan dan teman-teman cleaner. 35. Saya memberikan masukan dengan cara yang sopan kepada teman

cleaner.

36. Saya keberatan memberikan masukan kepada teman cleaner karena takut dianggap mengajari.

37. Saya bersikap sopan terhadap orang-orang tertentu saja.

38. Saya akan mengadukan teman saya yang mencuri-curi waktu istirahat kepada atasan

39. Saya membicarakan kesalahan teman kepada orang lain.

40. Saya memberikan informasi mengenai kesalahan teman jika ditanya saja oleh team leader.

41. Saya menceritakan kejelekan team leader/ supervisor kepada teman cleaner.

42. Saya menegur dengan sopan apabila ada cleaner baru melakukan kesalahan saat bekerja.

43. Saya mendiskusikan pembagian tugas dengan teman 1 tim agar tidak ada salah paham mengenai tangging jawab masing-masing. 44. Saya menghindari pertengkaran dengan teman cleaner.

(13)

LAMPIRAN 1 – KISI-KISI ALAT UKUR OCB

5. Civic Virtue

 Definisi konseptual: perilaku karyawan yang menunjukkan rasa tanggung jawab dan kesediaan berpartisipasi serta peduli terhadap kehidupan perusahaan.

 Definisi Operasional: seberapa sering cleaner ISS

menampilkan perilaku yang menggambarkan kepedulian cleaner terhadap perusahaan dengan ditunjukkan dalam keterlibatan pada kegiatan-kegiatan ISS.

- Cleaner bersedia mengikuti acara / event perusahaan.

- Cleaner peduli terhadap kelangsungan hidup perusahaan. - Cleaner mengikuti informasi dan perkembangan perusahaan.

46.Saya mengikuti pelatihan yang diadakan oleh ISS agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan.

47.Saya tidak mau mengikuti acara-acara yang diadakan oleh perusahaan.

48.Saya sungkan memberikan usulan / ide kepada rekan satu tim walaupun sebenarnya ide tersebut baik untuk perusahaan.

49.Saya mengajak teman yang malas mengikuti training agar termotivasi mengikutinya untuk meningkatkan skill agar kualitas pelayanan perusahaan meningkat.

50.Saya akan pura-pura tidak melihat staff universitas karena malas menyapa dan bersikap sopan.

51.Saya berhati-hati menggunakan alat / mesin agar peralatan perusahaan tidak cepat rusak.

52.Saya berinisiatif untuk membawakan briefing untuk melatih jiwa kepemimpinan saya.

53.Saya melapor pada team leader jika mendapati fasilitas universitas yang hampir rusak, agar segera ditindak lanjuti.

(14)

LAMPIRAN 2

KATA PENGANTAR

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menempuh sidang sarjana pada

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, salah satu tugas yang harus

dipenuhi adalah melakukan penelitian.

Sehubungan dengan itu, peneliti mohon kesedian dan kerjasama saudara

untuk meluangkan waktu dalam mengisi angket yang diberikan. Data yang saudara

berikan sangat bermanfaat bagi perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan.

Karenanya, peneliti sangat mengharapkan kerjasama dari saudara untuk mengisi

semua pernyataan. Setiap jawaban yang saudara berikan atas tiap pernyataan, tidak

ada yang salah, oleh karena itu jawablah tiap pernyataan dengan spontan dan

sungguh-sungguh sesuai dengan kenyataan yang saudara rasakan sehingga data yang

diperoleh akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

Untuk itu juga, peneliti akan menjaga kerahasiaan dari data yang saudara telah

berikan dan data tersebut akan peneliti gunakan untuk kepentingan penelitian ini saja.

Akhir kata, atas kesediaan dan bantuan yang saudara berikan, peneliti ucapkan terima

kasih.

Bandung, Mei 2011

(15)

LAMPIRAN 3- ANGKET IDENTITAS DAN DATA PENUNJANG

Identitas Pribadi

Nama (inisial) : ………

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Usia : …………tahun

Lama bekerja di ISS : ………….tahun ………….. bulan

Data Penunjang

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan mengenai lingkungan kerja anda. Di bawah

setiap pernyataan terdapat pilihan jawaban. Pilihlah salah satu pilihan jawaban yang

sesuai dengan diri anda dengan memberi tanda silang (X).

1. Saya diberikan kebebasan mengatur tugas dalam tim dan hal ini memudahkan

saya untuk mengerjakan tugas saya. (karakteristik tugas-task autonomy)

a) Ya b) Tidak

2. Atasan saya akan memberikan masukan atas hasil pekerjaan saya. (karakteristik

tugas-task feed back)

a) Ya b) Tidak

3. Pekerjaan saya dapat dikerjakan dengan cara yang berbeda setiap hari.

(karakteristik tugas -task variety)

a. a) Ya b) Tidak.

4. Apabila saya melakukan kesalahan saat bekerja maka akan mengganggu

pekerjaan teman saya yang lain. (karakteristik tugas - task significance)

(16)

5. Jika saya ditegur oleh atasan karena ada kesalahan dalam bekerja maka saya akan

merasa kalau hasil kerja saya tidak baik. (karakteristik tugas - task identity)

a) Ya b) Tidak.

6. Saat mengerjakan tugas saya akan menganggap bahwa area yang saya bersihkan

seperti milik saya sendiri sehingga saya akan bersungguh-sungguh mengerjakan

tugas. (karakteristik tugas - Intrinsically satisfying task).

a) Ya b) Tidak.

7. Pekerjaan saya akan dapat diselesaikan dengan baik apabila rekan-rekan kerja saya

mau bekerja sama dengan baik. (karakteristik tugas - task interdependence)

a) Ya b) Tidak.

8. Peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan membuat saya lebih disiplin dalam

bekerja. (karakteristik organisasi-formalization and inflexibility)

a) Ya b) Tidak.

9. Selain keselamatan kerja, saya merasa perusahaan menjamin kesejahteraan saya.

(karakteristik organisasi-POS)

a) Ya b) Tidak.

10.Saya merasa dekat dengan rekan di luar tim saya. (karakteristik organisasi-jarak

antar karyawan)

a) Ya b) Tidak.

11.Saya tidak bisa melakukan pekerjaan saya dengan baik karena banyaknya alat-alat

yang rusak. (karakteristik organisasi-hambatan)

a) Ya b) Tidak

12.Teman-teman saya bersedia membantu tanpa saya minta terlebih dahulu apabila

mereka melihat pekerjaan saya belum selesai. (karakteristik kelompok-group

(17)

a) Ya b) Tidak

13.Jika saya tidak membantu teman di area lain maka saya akan tidak disenangi oleh

rekan yang lainnya. (karakteristik kelompok-TMX)

a) Ya b) Tidak

14.Saya merasa bahwa teman satu tim saya dapat bekerja sama dengan baik sehingga

atasan dapat menilai bahwa hasil kerja tim saya lebih baik dibandingkan tim yang

lain. (karakteristik kelompok-group potency)

a) Ya b) Tidak

15.Menurut saya jika saya membantu pekerjaan rekan lain ini akan berdampak ketika

saya mengalami kesulitan maka ia akan membantu saya juga. (karakteristik

kelompok – PTS)

a) Ya b) Tidak

16.Saya tidak mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan pendapat saya pada

atasan saya. (perilaku kepemimpinan)

a) Ya b) Tidak

17.Gaji yang saya peroleh sesuai dengan pekerjaan saya. (morale-satisfaction)

a) Ya b) Tidak

18.Menurut saya ada perbedaan perlakuan dari atasan terhadap

cleaner.(morale-fairness)

a) Ya b) Tidak

19.Jika ada teman yang pekerjaannya belum selesai saya merasa bahwa itu juga

menjadi bagian tugas saya untuk menyelesaikannya. (morale-affective

commitment)

a) Ya b) Tidak

28.Saya pernah mendapatkan SP dari atasan. (morale-leader consideration)

(18)

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan.setiap pernyataan terdapat beberapa pilihan

jawaban yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak

Setuju (STS). Pilihlah setiap pernyataan berdasarkan kesan pertama anda dan sesuai

dengan diri anda sendiri dengan memberi tanda silang (X).

No Pernyataan Big Five Personality SS S TS STS

1 Saya tidak tertarik pada hal-hal yang bersifat abstrak (hayalan, imajinasi,

ide-ide)

2 Saya orang yang mudah khawatir

3 Saya sering kali bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu

4 Saya mudah percaya dengan orang lain

5 Saya suka menghabiskan waktu dengan teman saya

6 Saya mempunyai imajinasi yang hidup

7 Saya mudah merasa marah

8 Saya berusaha melakukan sesuatu dengan sempurna

9 Saya cenderung menyetujui pendapat orang lain dari pada berdebat

10 Saya tidak banyak bicara

11 Saya sering kali mendapatkan ide yang cemerlang

12 Mood saya sering berubah

13 Saya menyukai keteraturan

14 Saya lebih baik dari kebanyakan orang

15 Saya sering merasa lemas atau kurang bertenaga

16 Saya sulit memahami ide-ide yang abstrak (imajinatif)

17 Saya mudah mendapatkan stress

18 Saya tidak suka melakukan suatu hal tanpa direncanakan terlebih dahulu

19 Saya tidak menganggap diri saya ramah

(19)
(20)

0 Berikut ini anda diminta untuk menjawab pernyatan-pernyataan yang sesuai dengan situasi kerja anda dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sesuai dengan kondisi anda. Jawaban terdiri dari pilihan SS (Sangat Sering melakukan), S (Sering melakukan), J (Jarang melakukan), SJ (Sangat Jarang melakukan).

(21)

1 Kuesioner OCB

No. pernyataan SS S J SJ

1. Saya berani memberi masukan kepada cleaner lain yang kesulitan mengatur waktu untuk mengerjakan tugas-tugasnya.

2. Saya mengingatkan cleaner baru untuk mematuhi tata tertib agar mereka tidak mendapatkan SP.

3. Saya berpura-pura sibuk dengan pekerjaan ketika melihat cleaner baru sedang mengalami kesulitan saat bekerja.

4. Saya membantu cleaner baru yang kesulitan menggunakan alat-alat.

5. Saya diam saja jika melihat teman saya sedang mengalami kesulitan karena alat yang digunakannya rusak.

6. Saya menggantikan tugas cleaner lain yang tidak masuk.

7. Saya membiarkan cleaner baru untuk memahami sendiri chemical (bahan-bahan kebersihan).

8. Saya mengajari cleaner baru agar cepat menguasai SOP

9. Saya tidak mau mengalah untuk istirahat terakhir saat saya merasa lelah. 10. Saya membantu pekerjaan teman yang dekat saja.

11. Saya benar-benar menyelesaikan semua tugas di area agar tidak menyusahkan cleaner shift berikutnya.

12. Saya terlambat masuk saat ada training agar tidak terlalu lama mengikutinya. 13. Saya selalu membersihkan area walaupun area tidak terlalu kotor.

14. Saya tetap mematuhi peraturan walaupun tidak ada yang mengawasi. 15. Saya hanya mempedulikan kebersihan di area tempat saya bertugas saja.

16. Saya akan memperbaiki kesalahan saya saat bekerja dan tidak usah menunggu ditegur terlebih dahulu oleh atasan.

17. Saya datang lebih awal ke tempat kerja agar dapat mengetahui situasi area dimana saya akan ditempatkan pada hari itu.

18. Saya mencuri-curi waktu istirahat ketika area terlihat sepi. 19. Saya tidak terlambat masuk kerja.

20. Saya hanya mengikuti aturan-aturan perusahaan yang saya senangi saja.

(22)

2 berikutnya yang area bertugasnya sama dengan saya agar area tidak kosong.

22. Saat melihat staf Universitas saya berpura-pura tidak melihatnya karena malas menyapa dan bersikap sopan.

23. Saya makan di area saat masih jam kerja.

24. Saya tidak mengeluh saat harus bekerja lembur / melebihi jam kerja 25. Saya merasa tidak nyaman bekerja dengan teman-teman cleaner saya.

26. Saya bersabar ketika menghadapi permintaan staff universitas yang sebenarnya menyusahkan saya.

27. Saya merasa kesal jika harus bekerja lembur.

28. Saya membiarkan toilet tetap kotor beberapa saat karena saya merasa mahasiswa tidak peduli dengan kebersihan.

29. Saya mengeluh kepada cleaner satu tim jika diminta untuk membantu pekerjaan cleaner di luar area.

30. Saya merasa berat dan malas melakukan perintah atasan jika itu bukan tugas saya.

31. Saya berusaha menyesuaikan diri dengan kebijaksanaan supervisor yang baru tanpa mengeluh.

32. Saya tidak mengeluh saat diminta menggantikan pekerjaan teman yang tidak masuk.

33. Saya mencoba untuk meredakan emosi cleaner lain saat ia sedang marah karena diperlakukan tidak adil oleh atasan.

34. Saya bersikap sopan terhadap atasan dan teman-teman cleaner.

35. Saya memberikan masukan dengan cara yang sopan kepada teman cleaner. 36. Saya keberatan memberikan masukan kepada teman cleaner karena takut

dianggap mengajari.

37. Saya bersikap sopan terhadap orang-orang tertentu saja.

38. Saya akan mengadukan teman saya yang mencuri-curi waktu istirahat kepada atasan

39. Saya membicarakan kesalahan teman kepada orang lain.

(23)

3 41. Saya menceritakan kejelekan team leader/ supervisor kepada teman cleaner.

42. Saya menegur dengan sopan apabila ada cleaner baru melakukan kesalahan saat bekerja.

43. Saya mendiskusikan pembagian tugas dengan teman 1 tim agar tidak ada salah paham mengenai tangging jawab masing-masing.

44. Saya menghindari pertengkaran dengan teman cleaner.

45. Saya berhati-hati dalam berbicara dan bercanda dengan teman cleaner agar tidak menyinggung perasaannya.

46. Saya mengikuti pelatihan yang diadakan oleh ISS agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan.

47. Saya tidak mau mengikuti acara-acara yang diadakan oleh perusahaan.

48. Saya sungkan memberikan usulan / ide kepada rekan satu tim walaupun sebenarnya ide tersebut baik untuk perusahaan.

49. Saya mengajak teman yang malas mengikuti training agar termotivasi mengikutinya untuk meningkatkan skill agar kualitas pelayanan perusahaan meningkat.

50. Saya akan pura-pura tidak melihat staff universitas karena malas menyapa dan bersikap sopan.

51. Saya berhati-hati menggunakan alat / mesin agar peralatan perusahaan tidak cepat rusak.

52. Saya berinisiatif untuk membawakan briefing untuk melatih jiwa kepemimpinan saya.

53 Saya melapor pada team leader jika mendapati fasilitas universitas yang hampir rusak, agar segera ditindak lanjuti.

(24)

LAMPIRAN 5 - VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR

Tabel 2 - Conscientiousness

Tabel 3 - Sportmanship

(25)

LAMPIRAN 5 - VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR

Tabel 5 - Civic Virtue

Item Spearmen Ket

8 ,298 tidak

9 .673** valid

23 .385* valid

32 .329* valid

39 .760** valid

42 .497** valid

43 .520** valid

50 .340* valid

58 .412** valid

59 ,291 tidak

63 .646** valid

RELIABILITAS

Tabel 6

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

,733 70

(26)

LAMPIRAN 8 - SKOR MENTAH

R ALTRUISM CONS SPORTMANSHIP COURTESY CV

1 40 44 36 40 32

2 37 40 40 38 29

3 42 43 36 43 31

4 39 43 39 44 36

5 41 44 40 39 34

6 44 51 39 46 30

7 37 42 37 35 26

8 45 46 38 45 34

9 36 43 39 41 33

10 32 40 30 38 27

11 41 53 50 50 39

12 43 42 37 37 24

13 50 49 41 48 37

14 36 52 37 47 35

15 45 50 41 44 31

16 45 49 46 46 40

17 46 52 41 42 37

18 45 55 42 44 34

19 47 52 48 50 39

20 42 48 36 45 36

21 39 45 38 43 33

22 43 42 37 40 32

23 39 43 39 48 30

24 37 42 43 48 29

25 39 39 35 42 30

26 48 50 42 45 36

27 45 42 38 37 33

28 45 52 41 53 40

29 38 49 37 38 35

30 35 41 36 43 33

31 42 44 34 36 34

32 42 47 37 41 34

33 38 42 37 39 32

34 39 42 36 42 32

35 38 42 37 36 30

36 43 36 38 40 29

37 39 43 35 38 30

38 34 40 31 38 26

39 41 52 39 45 39

40 49 48 40 42 32

41 38 51 36 45 35

42 38 42 37 37 30

(27)

LAMPIRAN 7 - SKOR STANDART

R ALTRUISM CONS SPORTMANSHIP COURTESY C.V.

1 29 40 25 37 25

2 26 36 28 35 23

3 30 39 25 40 26

4 25 39 25 40 30

5 28 40 28 36 29

6 31 47 28 43 24

7 28 39 28 32 21

8 35 42 27 41 28

9 23 40 27 38 26

10 18 37 22 34 20

11 30 49 34 48 32

12 32 38 24 34 19

13 37 45 29 45 31

14 25 48 27 44 29

15 35 46 30 41 24

16 34 45 34 43 32

17 35 48 28 40 29

18 35 51 32 41 27

19 36 48 34 46 31

20 31 44 20 43 32

21 27 42 27 40 28

22 31 38 25 37 28

23 28 40 28 45 23

24 28 39 30 45 22

25 28 36 25 40 23

26 35 47 33 42 30

27 33 38 25 35 27

28 33 48 30 49 32

29 26 45 26 34 30

30 23 37 23 40 26

31 32 40 22 33 27

32 32 43 26 38 28

33 28 38 27 36 25

34 27 38 26 38 28

35 26 38 24 33 26

36 33 32 27 38 25

37 29 39 24 35 24

38 25 36 21 35 21

39 29 48 26 41 32

40 36 44 28 39 25

41 29 47 28 42 28

42 28 38 26 34 24

(28)

LAMPIRAN 8 – SKOR SELURUH DIMENSI

R altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue total

1 29 40 25 37 25 156

2 26 36 28 35 23 148

3 30 39 25 40 26 160

4 25 39 25 40 30 159

5 28 40 28 36 29 161

6 31 47 28 43 24 173

7 28 39 28 32 21 148

8 35 42 27 41 28 173

9 23 40 27 38 26 154

10 18 37 22 34 20 131

11 30 49 34 48 32 193

12 32 38 24 34 19 147

13 37 45 29 45 31 187

14 25 48 27 44 29 173

15 35 46 30 41 24 176

16 34 45 34 43 32 188

17 35 48 28 40 29 180

18 35 51 32 41 27 186

19 36 48 34 46 31 195

20 31 44 20 43 32 170

21 27 42 27 40 28 164

22 31 38 25 37 28 159

23 28 40 28 45 23 164

24 28 39 30 45 22 164

25 28 36 25 40 23 152

26 35 47 33 42 30 187

27 33 38 25 35 27 158

28 33 48 30 49 32 192

29 26 45 26 34 30 161

30 23 37 23 40 26 149

31 32 40 22 33 27 154

32 32 43 26 38 28 167

33 28 38 27 36 25 154

34 27 38 26 38 28 157

35 26 38 24 33 26 147

36 33 32 27 38 25 155

37 29 39 24 35 24 151

38 25 36 21 35 21 138

39 29 48 26 41 32 176

40 36 44 28 39 25 172

41 29 47 28 42 28 174

42 28 38 26 34 24 150

(29)

LAMPIRAN 6 - HASIL PENELITIAN

R Altruism Consientiousness Sportmanship Courtesy Civic Virtue

1 Tinggi Tinggi Rendah Rendah Rendah R

2 Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah R

3 Tinggi Rendah Rendah Tinggi Rendah R

4 Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi R

5 Rendah Tinggi Tinggi Rendah Tinggi T

6 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah T

7 Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah R

8 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T

9 Rendah Tinggi Tinggi Rendah Rendah R

10 Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah R

11 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T

12 Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah R

13 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T

14 Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T

15 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah T

16 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T

17 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T

18 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T

19 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T

20 Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi T

21 Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T

22 Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi R

23 Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Rendah T

24 Rendah Rendah Tinggi Tinggi Rendah R

25 Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah R

26 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T

27 Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi R

28 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T

29 Rendah Tinggi Rendah Rendah Tinggi R

30 Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah R

31 Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tinggi T

32 Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tinggi T

33 Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah R

34 Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi R

35 Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah R

36 Tinggi Rendah Tinggi Rendah Rendah R

37 Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah R

38 Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah R

39 Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi T

40 Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah T

41 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T

42 Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah R

43 Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Rendah T

R 18 19 19 20 21 21

(30)

LAMPIRAN 10 – DISTRIBUSI FREKUENSI

ALTRUISM

CONSIENTIOUS

NESS SPORTMANSHIP COURTESY CIVIC VIRTUE

Valid 43 43 43 43 43

Missing 0 0 0 0 0

Statistics

N

Frequency Percent Valid Percent

Cum ulativ e Percent

rendah 18 41,9 41,9 41,9

tinggi 25 58,1 58,1 100,0

Total 43 100,0 100,0

Frequency Percent Valid Percent

Cum ulativ e Percent

Rendah 19 44,2 44,2 44,2

Tinggi 24 55,8 55,8 100,0

Total 43 100,0 100,0

Frequency Percent Valid Percent

Cum ulativ e Percent

Rendah 19 44,2 44,2 44,2

Tinggi 24 55,8 55,8 100,0

Total 43 100,0 100,0

Frequency Percent Valid Percent

Cum ulativ e Percent

Rendah 20 46,5 46,5 46,5

Tinggi 23 53,5 53,5 100,0

Total 43 100,0 100,0

Frequency Percent Valid Percent

Cum ulativ e Percent

Rendah 21 48,8 48,8 48,8

Tinggi 22 51,2 51,2 100,0

Total 43 100,0 100,0

CIVIC VIRTUE

Valid Valid

SPORTMANSHIP

Valid

COURTESY

Valid

ALTRUISM

Valid

(31)

LAMPIRAN 11 - CROSS TAB

Tabel 1 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang usia

Count

rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

usia

Tabel 2 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang jenis kelamin

Count

Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

JK

altrusim conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah

Count

Tabel 3 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang lama bekerja

lama

altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Count

Tabel 4 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang personality personality altrusim conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

(32)

LAMPIRAN 11 - CROSS TAB

Tabel 5 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang morale-satisfaction satis-altrusim conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Count

Tabel 6 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang morale-farirness fairness altrusim conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Count

Tabel 7 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang morale-affective commitment affective rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

altrusim conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

Count

Tabel 8 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang morale-leader consideration leader rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

altrusim conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

(33)

LAMPIRAN 11 - CROSS TAB

Tabel 9 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik tugas-task autonomy task Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah

Count

Tabel 10 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik tugas-task feed back task

feed

back Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N %

ya 18 41,9% 25 58,1% 19 44,2% 24 55,8% 19 44,2% 24 55,8% 20 46,5% 23 53,5% 21 48,8% 22 51,2% Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah

Count

Tabel 11 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik tugas-task variety task rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

Count

Tabel 12 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik tugas-task significance task altruism conscientiousness sportmanship

significance rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

(34)

LAMPIRAN 11 - CROSS TAB

Tabel 13 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik tugas-task identity task

altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Count

Tabel 14 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik tugas-intrinsicaly satisfying task intrinsicaly

rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi altruism conscientiousness

Tabel 15 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik tugas-task interdependence task rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Rendah

Count

Tabel 16 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik organisasi-organizational formalization and inflexibility

formalisasi

altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

(35)

LAMPIRAN 11 - CROSS TAB

Tabel 17 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik organisasi-Percieved Organizational Support (POS)

POS altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Count

Tabel 18 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik organisasi-jarak antar karyawan dengan organisasi jarak altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Count

Tabel 19 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik organisasi-hambatan dari organisasi hambatan altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Count

Tabel 20 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik kelompok-group cohesiveness group Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah

altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

(36)

LAMPIRAN 11 - CROSS TAB

Tabel 21 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik kelompok-Team Member Exchange (TMX)

TMX rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

Count

Tabel 22 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik kelompok-group potency group altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Count

Tabel 23 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik kelompok-Percieved Team Support

Count

rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

altrusim conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

Count

Tabel 24 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik kepemimpinan perilaku rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi

altrusim conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue

(37)

LAMPIRAN 12

1

PROFIL ISS

ISS adalah satu dari fasilitas penyedia jasa terbesar di dunia yang memiliki pasar di Eropa, Asia,

Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Australia. ISS mempekerjakan lebih dari 525.000 orang.

ISS memiliki struktur perusahaan sebagai berikut :

Ambisi ISS adalah memimpin pasar global dalam bidang layanan fasilitas. Hal ini direalisasikan

oleh kehadiran ISS saat ini yang beroperasi di pasar-pasar negara lokal. Dengan sendirinya ISS

juga berusaha untuk memimpin layanan fasilitas lokal. Melalui pemahaman yang mendalam

mengenai ketentuan layanan dan trend outsourcing dan perkembangan pasar.

ISS telah mengembangkan struktur organisasi di semua kemampuan untuk menawarkan paket

layanan dan untuk mengintegrasikan dan mengelola penyediaan jasa layanan kepada pelanggan

lokal. Sekarang ini, ISS hadir di lebih dari 60 negara di lima benua dan mempekerjakan 525.000

orang. Suatu usaha sebesar ini membutuhkan struktur yang dapat memenuhi tujuan strategis

sementara pada saat yang sama memelihara kewirausahaan lokal yang kuat dan akuntabilitas.

Lokal motivasi merupakan pendorong penting dalam keberhasilan ISS. Hal ini disorot oleh

insentif lokal yang kuat dan kebebasan sesuai dengan kondisi pasar lokal. Setiap negara

beroperasi atas inisiatif lokal dan pengendalian, pengembangan usaha lokal sesuai dengan

permintaan pasar dan sejalan dengan prinsip-prinsip dalam model kerja ISS: rantai nilai dari ISS.

Perusahaan ini kemudian memasuki pasar cleaning service dan dari waktu ke waktu

menambahkan layanan kepada kompetensinya, dan saat ini menjadi salah satu fasilitas terbesar

(38)

LAMPIRAN 12

2

ISS Indonesia

ISS Indonesia didirikan pada tahun 1996 dengan mengakuisisi ESGO, anak perusahaan dari

Environmental Services - Hong Kong

ISS Indonesia merupakan bagian dari salah satu fasilitas pelayanan terbesar di dunia. ISS

Indonesia kini telah menjadi pemimpin dalam perusahaan jasa pembersih dan fasilitas jasa

lainnya yang telah memiliki lebih dari 2.000 pelanggan dan lebih dari 50.000 karyawan. ISS

berkantor pusat di Jakarta dan memiliki kantor-kantor lokal di berbagai kota besar seperti

(39)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Memasuki era globalisasi saat ini, perkembangan perekonomian

khususnya di Indonesia maju dengan pesat. Hal tersebut ditandai dengan

banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang berdiri, baik perusahaan yang

bergerak dalam bidang produksi maupun jasa (Harian Umum Sore Sinar Harapan,

20/10/2003). Persaingan dalam dunia bisnis antar perusahaan membuat mereka

harus berkonsentrasi pada rangkaian proses atau aktivitas penciptaan produk dan

jasa yang terkait dengan kompetensi utamanya. Dengan adanya konsentrasi

terhadap kompetensi utama dari perusahaan, dihasilkan sejumlah produk dan jasa

yang memiliki kualitas daya saing di pasaran (Outsourcing dan Pengelolaan

Tenaga Kerja Pada Perusahaan: Tinjauan Yuridis terhadap Undang-undang

Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

(http://outsourcingonline.wordpress.com/2008/02/06).

Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat di dalam proses produksi

harus memenuhi persyaratan sikap kerja, pengetahuan, serta keterampilan yang

ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dibutuhkan agar perusahaan dapat

menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi dan target yang ditetapkan

(standar mutu). Oleh karena itu kemampuan daya saing serta kinerja suatu

perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas dari kompetensi SDM yang

(40)

2

Universitas Kristen Maranatha

Sumber Daya Manusia tersebut masing-masing ditempatkan berdasarkan

klasifikasi tugas dari pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.

Dalam sebuah perusahaan pelaksanaan pekerjaan / tugas terbagi menjadi dua,

yaitu pekerjaan utama (core bussiness) dan pekerjaan penunjang perusahaan (non

core bussiness) (http://outsourcingonline.wordpress.com/2008/02/06). Core

bussiness adalah pekerjaan yang berpengaruh secara langsung terhadap

kelangsungan hidup perusahaan dan produksi yang dihasilkan. Non core bussiness

adalah pekerjaan yang sepertinya tidak berpengaruh langsung terhadap

perusahaan, namun sebenarnya menunjang kelangsungan hidup perusahaan dan

produksi yang dihasilkan (http://outsourcingonline.wordpress.com/2008/02/06).

Oleh kebanyakan masyarakat, SDM yang berpengaruh secara langsung

tersebutlah yang dianggap menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Sumber Daya Manusia yang tidak berpengaruh langsung terkadang oleh sebagian

besar masyarakat sering diabaikan atau dipandang sebelah mata. Salah satu bagian

SDM yang sering diabaikan adalah bagian cleaning service

(www.uin_malang.ac.id).

Peran cleaning service hampir selalu ada dalam setiap perusahaan,

instansi, atau industri. Tugas cleaning service yang utama adalah menjaga

kebersihan sarana dan prasarana yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Walaupun nampak sederhana namun tugas ini menunjang kelangsungan hidup

perusahaan atau instansi. Cleaning service sering kita jumpai juga diberbagai

(41)

3

Universitas Kristen Maranatha

jasa cleaning service dalam pemeliharaan prasarananya adalah Universitas “X”

Bandung.

Universitas “X” Bandung mempunyai luas tanah kurang lebih 50.000 m²

dan memiliki gedung-gedung yang disertai sarana dan prasarana untuk

mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Universitas “X” sedikitnya

memiliki empat bangunan utama. Satu bangunan sebagai pusat administrasi yang

terdiri dari 12 lantai dan satu basement. Satu bangunan dipakai untuk berbagai

aktivitas perkuliahan dan untuk foodcourt yang terdiri dari 12 lantai, disertai

dengan tiga basement untuk area parkir. Satu gedung lama yang terdiri dari lima

area untuk gedung serba guna, aktivitas dan administrasi per fakultas. Selain

bangunan Universitas “X” juga memiliki area parkir, halaman, lapangan olah

raga, dan lain-lain. Tidak bisa dipungkiri bahwa sarana dan prasarana juga

menunjang mutu dan kualitas suatu pendidikan (Pedoman Penjaminan Mutu

Akademik UI : Prasarana dan Sarana Akademik). Oleh karena itu pemeliharaan

prasarana ini perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak universitas yang

bersangkutan.

Seperti yang telah diungkapkan di atas, prasarana yang ada dalam suatu

perusahaan atau instansi perlu perawatan. Begitu pula pada Universitas “X”

Bandung memerlukan sejumlah tenaga cleaning service yang mampu merawat

prasarananya, terutama menangani sebagian besar perawatan dan kebersihan

prasarana gedung dan prasarana umum bagian sanitasi. Universitas “X”

mempunyai prasarana yang memerlukan perhatian khusus, maka Universitas “X”

(42)

4

Universitas Kristen Maranatha

cleaning service. Maksud alih daya adalah pengalihdayaan kegiatan pendukung (non-core) perusahaan pada pihak ketiga. Dengan mengimplementasikan alih

daya pada salah satu kegiatan non-core usahanya akan memberikan kesempatan

pada perusahaan untuk lebih konsentrasi pada usaha utamanya (core business)

(http://industri.mercubuana.ac.id). Universitas “X” dapat lebih berkonsentrasi

pada kompetensi utamanya yaitu pelayanan pendidikan salah satunya dengan

mengalih dayakan kegiatan cleaning service pada perusahaan yang menyediakan

jasa tersebut.

Salah satu perusahaan outsourcing penyedia jasa cleaning service yang

ditunjuk oleh Universitas “X” adalah ISS. Kepala outsourcing Universitas “X”

menilai selama ini ISS memiliki kinerja yang terbaik dibandingkan perusahaan

jasa cleaning service lainnya yang dipakai oleh universitas. Universitas “X”

mendelegasikan perawatan prasarana di gedung A dan gedung B pada perusahaan

ISS.

ISS adalah perusahaan jasa outsourcing yang menawarkan berbagai jasa

yaitu property service, cleaning service, office support, catering, dan integrated

facility service. ISS Indonesia berkantor pusat di Jakarta dan memiliki kantor-kantor lokal di berbagai kota besar salah satunya adalah di Bandung

(http://www.id.issworld.com). Salah satu fasilitas jasa ISS yang sudah memimpin

pasar Indonesia adalah cleaning service. Selama lebih dari 70 tahun ISS telah

menetapkan standar baru dalam layanan pembersihan di seluruh dunia dengan

menawarkan solusi membersihkan efisien dan fleksibel. Semua solusi didasarkan

(43)

5

Universitas Kristen Maranatha

baru, alat dan bahan, yang membantu meningkatkan kebersihan dan kondisi di

lingkungan kerja sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan

(http://www.id.issworld.com).

Berdasarkan informasi yang telah diberikan oleh salah satu team leader

ISS di Universitas “X” yang berinisial “N”, ISS melakukan perawatan prasarana

secara detail, dengan membagi beberapa jenis kegiatan cleaning service

berdasarkan waktu pengerjaan yaitu kegiatan yang dilakukan setiap hari (daily

activity) dan kegiatan yang dilakukan secara berkala setiap minggu. Jenis kegiatan

tersebut dilakukan sesuai Standard Operational Prosedur (SOP) cleaning service

ISS. Hal ini merupakan standar kerja dari perusahaan ISS yang berbeda dari

perusahaan penyedia jasa cleaning service lainnya. Upaya ini dilakukan untuk

menyediakan layanan berkualitas tinggi kepada pelanggan.

Melalui wawancara terhadap “N” berikut ini merupakan penggambaran

kegiatan sehari-hari cleaning service ISS di Universitas “X”. Petugas cleaning

service ISS disebut dengan cleaner. Jumlah cleaner ISS yang bekerja di Universitas “X” adalah 43 orang yang terbagi dalam dua shift kerja, yaitu shift

pagi yang di mulai pada pukul 06.00 hingga pukul 14.00 dan shift siang di mulai

pada pukul 14.00 hingga pukul 22.00.

Setiap sebelum mulai bekerja para cleaner akan diberi briefing oleh Team

(44)

6

Universitas Kristen Maranatha

dan pelatihan yang akan diberikan kepada cleaner untuk meningkatkan skills

(training). Setelah jam kerja berakhir para cleaner juga akan diberikan evaluasi

oleh team leader berupa feed back kinerja cleaner dalam satu shift. Melalui

evaluasi yang biasanya berlangsung selama 30-45 menit, mereka akan

mendapatkan masukan mengenai kekurangan dan kelebihan yang telah dilakukan

para cleaner pada hari itu.

Cleaner mendapatkan kesempatan satu kali istirahat selama satu jam. Ada

dua pembagian waktu istirahat agar di plotting kerja tidak terjadi kekosongan

cleaner. Pembagiannya dilakukan berdasarkan kesepakatan dalam satu tim yang bersangkutan, yaitu siapa yang akan istirahat terlebih dahulu dan siapa yang akan

istirahat terakhir.

Adapun job description umum dari cleaner adalah dusting (pembersihan

debu), sweeping (penyapuan), dan moping (pengepelan) yang dilakukan sesuai

dengan Standart Operational Procedure (SOP). Job description tersebut berlaku

untuk area Gedung A maupun B. Area-area tersebut antara lain toilet pria dan

wanita, lobby / koridor, ruangan-ruangan, dinding luar gedung, tempat

pembuangan sampah, halaman, area parkir dan basement.

Dalam praktek kerjanya ternyata kegiatan cleaning service tidak hanya

sekedar memenuhi job description yaitu dusting, sweeping, dan moping sesuai

SOP, tetapi juga aktifitas di luar job description. Perusahaan mengharapkan

aktifitas di luar job description ini dapat dilakukan para cleaner agar tujuan dari

perusahaan dapat tercapai. Tujuan dari perusahaan adalah memberikan pelayanan

(45)

7

Universitas Kristen Maranatha

sesuai keharusan dalam job description disebut perilaku in-role, sedangkan

perilaku lain yang bertujuan untuk menguntungkan organisasi dan perilaku

tersebut melebihi peran yang diharapkan dalam job description, disebut sebagai

perilaku extra-role. Salah satu bentuk dari perilaku extra-role dikenal sebagai

Organizational Citizenship Behavior.

Organizational Citizenship Behavior (OCB) yaitu perilaku individu yang

dilakukan atas kehendaknya sendiri (discretionary), meskipun tidak berkaitan

secara langsung atau secara eksplisit memiliki nilai imbalan, dan apabila

dilakukan secara bersamaan akan berdampak meningkatnya fungsi organisasi

secara efektif dan efisien (Organ, 1988 : 3, dalam Organ 2006 :3). Organizational

Citizenship Behavior (OCB) merupakan istilah yang digunakan untuk

mengidentifikasi perilaku karyawan sehingga dia dapat disebut sebagai “anggota

yang baik” (Sloat,1999 dalam Organ, 2006). Karyawan yang baik (good citizens)

cenderung menampilkan OCB. Organisasi tidak akan berhasil dengan baik atau

tidak dapat bertahan tanpa ada anggota-anggotanya yang bertindak sebagai “good

citizens” (Markoczy dan Xin, 2002 dalam http://www.goldmark.org/livia/).

Berdasarkan hasil wawancara terhadap N, cleaner yang baik adalah yang

tidak hanya memenuhi job description sesuai dengan Standart Operational

Procedure (SOP) dan sekedar mentaati peraturan perusahaan, tetapi

melakukannya lebih dari pada itu. Seperti memiliki sikap ramah, responsif, dan

inisiatif. Sikap ramah seperti tersenyum kepada klien (civitas Universitas “X”),

atasan, dan rekan kerja. Responsif seperti membantu rekan kerja yang mengalami

(46)

8

Universitas Kristen Maranatha

briefing, memandu rekan kerja baru, melakukan pelatihan. Apabila para cleaner memiliki sikap-sikap tersebut maka akan meningkatkan mutu pelayanan ISS di

Universitas “X”. Dengan demikian universitas merasa puas terhadap pelayanan

ISS sehingga ISS tetap mendapatkan kepercayaan dari universitas. Para cleaner

jika mempunyai perilaku OCB akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi ISS.

Cleaner sering melakukan aktivitas-aktivitas di luar tugas utamanya (extra-role) sebagai cleaning service. Salah satunya adalah kerjasama dan

kerelaan cleaner untuk menolong rekan di luar plottingnya. N mengungkapkan,

seperti permasalahan yang sering terjadi di area basement satu. Area pintu masuk

basement seringkali banjir saat hujan lebat. Team cleaner yang ada di ploting tersebut tidak sanggup menangani dengan cepat untuk mencegah agar air tidak

membanjiri area basement satu. Untuk melakukannya dibutuhkan tenaga 5-6

orang cleaner, sehingga diperlukan tenaga tambahan dari cleaner di luar area

tersebut dan biasanya yang membantu adalah cleaner yang saat itu bertugas di

area basement dua. Para cleaner di area basement dua cepat tanggap jika terjadi

hujan lebat. Mereka tanpa diminta akan membantu rekannya yang berada di area

basement satu.

Sejalan dengan N, salah seorang cleaner yang berinisial P juga

mengungkapkan hal yang serupa. Apabila terjadi hujan lebat biasanya cleaner di

basement dua akan ingat bahwa area basement satu membutuhkan bantuan dan

mereka membantunya, walaupun itu sesungguhnya bukan daily activity cleaner

(47)

9

Universitas Kristen Maranatha

memperlihatkan perilaku OCB karena dengan berinisiatif sendiri untuk membantu

rekannya di basement satu.

Seorang cleaner dapat dikatakan memiliki OCB yang tinggi apabila dapat

memenuhi job descriptionnya dan banyak melakukan aktivitas di luar job

description yang menguntungkan perusahaan. Sebaliknya seorang cleaner

dikatakan memiliki OCB yang rendah apabila tidak mampu memenuhi job

description dan sering melakukan aktivitas yang merugikan perusahaan.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada lima cleaner ditemukan

fakta yang bervariasi. Seperti yang dilakukan oleh S, 18 tahun. Selama dua tahun

bekerja S pernah mendapatkan Surat Peringatan (SP) karena terpantau dua kali

tertidur di area kerja. Setelah mendapatkan SP, S tidak melakukan pelanggaran

lagi.

C, 22 tahun, selama bekerja dua tahun lebih tepat waktu saat masuk kerja

maupun menggunakan jam istirahat. Perilaku yang ditunjukkan oleh S dan C

tersebut menggambarkan tingkat OCB yang cenderung rendah terutama pada

dimensi conscientiousness, karena mereka hanya sekedar mematuhi peraturan

saja. N, 24 tahun mengaku mau membantu temannya di area lain ketika diminta.

Ini menggambarkan OCB yang cenderung rendah terutama pada dimensi altruism,

karena N mau membantu apabila diminta.

Menurut pengalaman B, 23 tahun, ketika awal bekerja ia pernah

melakukan pelanggaran tata tertib seperti terlambat masuk kerja. Namun ia

(48)

10

Universitas Kristen Maranatha

maka ia tidak pernah terlambat lagi. B ingin menjaga kepercayaan atasan,hal ini

menggambarkan OCB yang cenderung tinggi pada dimensi conscientiousness.

Adapun menurut pengalaman P, 20 tahun, baginya memegang nilai-nilai

perusahaan adalah penting. Ia merasa perlu menjaga nama baik perusahaan di

mata klien. Seperti ketika banyak pekerjaan di plotting, ia tetap membersihkan

semaksimal mungkin walaupun sebenarnya merasa capai dan tidak mau

menyalahkan rekan satu timnya apabila ada pekerjaan yang tidak tertangani. Ia

tidak mau membanding-bandingkan apakah dirinya sudah bekerja lebih banyak

dibandingkan temannya, selama masih mampu akan dikerjakan semaksimal

mungkin. Menurutnya, sebagai seorang karyawan perlu memiliki loyalitas pada

perusahaan, seperti ketika mendapatkan jadwal pada shift ke dua dimana jam kerja

hingga pukul 22.00, jika masih ada kelas yang belum selesai dipakai P akan tetap

menunggu hingga selesai agar dapat membersihkan kelas tersebut. Padahal jika ia

mau bisa saja tidak dibersihkan dan dibebankan kepada cleaner yang besok

bertugas di shift pagi. Hal ini menggambarkan OCB yang cenderung tinggi pada

dimensi sportmanship.

Fakta yang ditemukan bervariasi, yaitu terdapat cleaner yang

menampilkan perilaku OCB yang cenderung tinggi dan cenderung rendah. Maka

dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran perilaku

OCB pada cleaner, diharapkan dengan mengetahui gambaran tinggi rendahnya

OCB pada cleaner dapat diketahui faktor-faktor yang perlu ditingkatkan agar

(49)

11

Universitas Kristen Maranatha

Sebagian besar penelitian Organ tentang OCB menggunakan subjek dari

karyawan level rendah, terutama karyawan pabrik yang dihitung upahnya per jam,

karyawan toko pengecer dan karyawan level bawah lainnya. Dari

penelitian-penelitian inilah dimensi OCB didefinisikan. Karyawan yang sering dianggap

sebagai karyawan level rendah pada suatu perusahaan/ instansi salah satunya

(50)

12

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Dari penelitian ini ingin diketahui tentang bagaimana Organizational

Citizenship Behavior (OCB) yang dimiliki cleaner ISS di Universitas “X” Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas

mengenai OCB pada cleanerISS di Universitas “X” Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui seperti apakah

gambaran mengenai OCB cleaner ISS di Universitas “X” Bandung yang ditinjau

dari dimensi altruism, conscientiousness, sportmanship, courtesy, dan civic virtue.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

1. Memberi masukan bagi pengembangan pengetahuan Psikologi terutama

dibidang Psikologi Industri dan Organisasi mengenai OCB.

2. Memberikan masukan informasi bagi peneliti lain yang ingin meneliti

lebih lanjut mengenai OCB.

(51)

13

Universitas Kristen Maranatha 1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi kepada Supervisor dan Team Leader ISS di

Universitas “X” mengenai gambaran OCBcleanerISS di Universitas “X”,

agar dapat digunakan bagi upaya meningkatkan efektifitas perusahaan.

2. Memberikan informasi kepada manager ISS mengenai gambaran OCB

cleaner ISS di Universitas “X” sebagai gambaran untuk dapat

meningkatkan berbagai faktor eksternal yang dapat memotivasi para

cleaner ISS untuk menampilkan OCB sehingga dapat meningkatkan

efisiensi serta fungsi perusahaan.

1.5 Kerangka Pikir

Tugas yang harus dilakukan oleh cleaner guna merawat prasarana gedung

A dan B telah tercantum secara eksplisit dalam job description. Job description

secara umum dari cleaner adalah dusting (pembersihan debu), sweeping

(penyapuan), dan moping (pengepelan) di area gedung A dan B sesuai dengan

Standart Operational Procedure (SOP) dan pelaksanaannya disesuaikan dengan

kebutuhan perawatan yaitu daily activity dan kegiatan berkala.

Area-area perawatannya meliputi toilet pria dan wanita, lobby/ koridor,

ruangan-ruangan, dinding luar gedung, tempat pembuangan sampah, halaman,

area parkir dan basement. Untuk dapat mewujudkan tujuan perusahaan ISS yaitu

memberikan dan mengembangkan kualitas pelayanan yang terbaik demi

mendapatkan kepercayaan klien yaitu Universitas “X”, diharapkan cleaner dapat

(52)

14

Universitas Kristen Maranatha

Perilaku yang tidak ditulis secara formal untuk dilakukan, namun dapat

mempengaruhi efisiensi dan efektifitas fungsi organisasi disebut sebagai

Organizational Citizenship Behavior (OCB). Menurut Organ (2006) OCB

merupakan perilaku individu yang dilakukan atas kehendaknya sendiri

(discretionary), meskipun tidak secara langsung berkaitan dengan sistem reward formal apabila dilakukan secara bersamaan akan berdampak pada meningkatnya

efisiensi serta efektifitas dari fungsi organisasi. Perilaku OCB ini ditujukan kepada

seseorang secara langsung tanpa diarahkan oleh job description, atau dengan kata

lain OCB adalah perilaku yang dilakukan secara spontan.

OCB diperlukan untuk menunjang keefektifitasan perusahaan dalam

kegiatan cleaning service (kebersihan dan perawatan prasarana) di Universitas

“X”. Selain itu OCB dapat melihat pekerja yang benar-benar mempunyai

komitmen terhadap organisasinya dan menghasilkan kinerja organisasi yang stabil

(Organ, 2006). Dampak dari OCB apabila dilakukan oleh cleaner antara lain

adalah tidak ada prasarana yang terabaikan kebersihannya dan tugas dapat

terselesaikan dengan baik apabila timbul kerjasama antar cleaner yang terjalin

dengan dasar saling peduli dan saling menolong.

Perilaku OCB memiliki lima dimensi yaitu Altruism, Conscientiousness,

Sportmanship, Courtesy dan Civic Virtue (Organ, 2006). Altruism adalah perilaku individu yang dilakukan atas kehendaknya sendiri, bertujuan untuk membantu

rekan kerja yang nampak sedang mengalami kesulitan dalam menghadapi masalah

yang terkait dengan organisasi. Dimensi ini dapat terlihat ketika cleaner tanpa

(53)

15

Universitas Kristen Maranatha

membantu rekannya. Seperti berinisiatif untuk membantu rekannya ketika melihat

rekannya sedang membersihkan kelas yang baru saja selesai digunakan dan harus

diselesaikan dengan cepat agar dapat segera dipakai kembali.

Conscientiousness adalah perilaku yang melebihi persyaratan minimal dari peraturan dalam hal kehadiran, kepatuhan terhadap peraturan dan waktu istirahat,

dan sebagainya dan perilaku tersebut dilakukan atas kehendaknya sendiri. Pada

cleaner perilaku ini dapat ditunjukkan dengan datang lebih awal daripada jam kerja yang telah ditentukan, istirahat lebih singkat agar dapat menyelesaikan lebih

banyak pekerjaan atau menggunakan waktu tersebut untuk melatih rekan kerja

yang masih baru, atau pulang lebih lama agar tugas benar-benar terselesaikan agar

tidak membebani cleaner yang bertugas di area yang sama pada shift berikutnya.

Sportmanship adalah kesediaan cleaner yang dilakukan atas kehendaknya sendiri untuk mentoleransi kondisi-kondisi yang kurang ideal tanpa mengeluh,

berkecil hati (sedih), marah dan merasa sakit hati karena sesuatu yang benar-benar

terjadi atau sesuatu yang hanya ada dalam bayangannya, dan membesar-besarkan

masalah kecil. Dimensi ini dapat dilihat salah satunya ketika banyak peralatan

yang rusak dan menghambat cleaner untuk melakukan tugasnya. Apabila cleaner

mempunyai sportmanship tinggi ia akan berusaha mencari solusi dengan cepat,

tanpa mengeluh dan tidak melampiaskan kekesalan dengan membiarkan area tetap

kotor.

Courtesy adalah perilaku yang dilakukan atas kehendaknya sendiri, dilakukan guna menghindari terjadinya masalah kerja dengan karyawan yang lain.

Gambar

Tabel 2 - Conscientiousness
Tabel 5 - Civic Virtue
Tabel 4 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang personality
Tabel 8 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang morale-leader consideration
+5

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan komplikasi Diabetes Mellitus di Poliklinik Khusus Penyakit Dalam Instalasi Rawat Jalan

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui seberapa jauh peningkatan prestasi belajar siswa pada mata diklat menggunakan mesin untuk operasi dasar di SMK Islam Yogyakarta

pada buku siswa. Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan sebelumnya, misalnya

Di Indonesia sendiri, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote, terdapat banyak sekali potensi wisata yang bisa dikunjungi.. Mulai dari gunung,

Puji syukur alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir

Data kuantitatif diperoleh dari pengukuran konsentrasi (kadar) sorbat kation Mg 2+ dengan metode SSA. Data yang diperoleh berupa data konsentrasi Mg 2+ sebelum

[r]

Pada awal bediri tahun 1996 hanya memproduksi satu jenis minuman Temulawak, kini produksinya mulai berkembang menjadi tiga jenis minuman yaitu minuman jamu Temulawak, minuman jamu