• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Brambang - Kecamatan Negara - Kabupaten Jrambang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Brambang - Kecamatan Negara - Kabupaten Jrambang."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELUHAN : BERANGBANG

KECAMATAN : NEGARA

KABUPATEN/KOTA : JEMBRANA

NAMA MAHASISWA : NI MADE ARUM SUCAHYANI

NIM : 1306305034

FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rakhmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan individu/KK Dampingan KKN-PPM

di Desa Berambang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, sebagai salah satu tugas

yang diberikan lembaga untuk tugas individu laporan dilanjutkan sebagai bukti telah

mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN-PPM yang dilaksakanan pada tanggal 23

Juli sampai dengan 29 Agustus 2016.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk,

bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut

pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak/Ibu Panitia KKN-PPM Universitas Udayana 2015

2. Bapak Sang Gede Purnama, S.KM., M.Sc , selaku Dosen Pembimbing

Lapangan Desa Berangbang yang telah meluangkan waktu dan memberikan

bimbingan dalam pelaksanaan program ini.

3. Bapak I Gusti Putu Supradnya, SE, selaku Kepala Desa Berangbang atas

bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung.

4. Bapak I Nengah Purnawan sebagai Kelian Banjar Munduk Kendung atas

informasi dan data yang telah diberikan kepada penulis.

5. I Ketut Gejer sebagai Kepala Keluarga Dampingan yang telah memberi informasi mengenai keluarganya.

6. Rekan-rekan mahasiswa peserta KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII

Karena terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, maka penulis

mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan

ini. Atas segala perhatian dan bantuannya, penulis sampaikan terima kasih.

Berangbang, 28 Agustus 2016

(3)

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR………I

DAFTAR ISI……….II

HALAMAN PENGESAHAN……….III

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan………1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan………...4

1.2.1 Pendapatan Keluarga……….4

1.2.2 Pengeluaran Keluarga………...5

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga………...7

2.2 Masalah Prioritas………8

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program………..9

3.2 Jadwal Kegiatan………...11

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA . 4.1 Pelaksaan Pedampingan Keluarga………15

4.2 Hasil Pedamdingan Keluarga………...18

BAB V PENUTUP 5.1Simpulan………...20

5.2Rekomendasi………....20

(4)
(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)

adalah suatu kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Darma

Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada

mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. (Buku Pedoman Kuliah Kerja

Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), 2016:6). Dimana salah

satu kegiatan KKN-PPM UNUD ini adalah Program Pendampingan Keluarga (PKK).

Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan kegiatan individu yang harus

dilakukan oleh peserta KKN-PPM dengan cara mendampingi serta turut membantu

keluarga miskin atau pra KS dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapinya,

baik itu masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dll. Dalam kegiatan ini setiap

peserta PPM diwajibkan memiliki minimal satu KK Dampingan, peserta

KKN-PPM yaitu mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan ikut larut dalam

kehidupan dan kegiatan yang dilakukan oleh KK Dampingan dalam kurun waktu sesuai

batas waktu penyelenggaraan kegiatan KKN-PPM yaitu 1 bulan. Selama kurun waktu

tersebut mahasiswa harus meggali informasi sedalam-dalamnya serta mengidentifikasi

setiap masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan tersebut untuk selanjutnya dicarikan

(6)

Di Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, masih banyak

terdapat keluarga miskin yang mejadi sasaran kegiatan KK Dampingan KKN PPM

Universitas Udayana. Keluarga tersebut tersebar disetiap Dusun yang ada di Desa

Berangbang dimana terdapat 7 Dusun, antara lain dusun Berangbang, dusun

Tanginmeyeh, dusun Munduk Tumpeng Kelod, dan dusun Munduk Tumpeng, dusun

Munduk Kendung, dusun Pengajaran, dusun Pengajaran Kaler. Salah satu keluarga KK

Dampingan yang berada di Dusun Munduk Kendung yaitu keluarga Bapak I Ketut

Gejer, dan dalam kesempatan ini penulis mendapatkan kesempatan untuk

mendampingi serta turut larut dalam Keluarga Bapak I Ketut Gejer selama satu bulan

untuk selanjutnya dibantu untuk mencoba mencari tahu permasalahan yang terjadi

dalam keluarga bapak I Ketut Gejer dan mencarikan jalan keluar dari setiap

permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Ketut Gejer.

1.2 Profil Keluarga Dampingan

Berikut merupakan profil singkat tentang keluarga Bapak I Ketut Gejer beserta

anggota keluarganya:

NO NAMA Status Umur

(tahun) Pendidikan Pekerjaan Ket.

1 I Ketut Gejer Kawin 69 tahun Tidak Sekolah

Tidak

bekerja KK

2

Ni Ketut

Wingin Kawin 59 tahun Tidak Sekolah

Buruh

(7)

Keluarga I Ketut Gejer merupakan sebuah keluarga kecil pra-sejahtera dengan

seorang istri bernama Ni Ketut Wingin dan dua orang anak, yaitu satu anak laki-laki

dan satu anak perempuan. Kedua anak dari Bapak Ketut Gejer sudah membina rumah

tangga. Anak pertama bapak Ketut Gejer tinggal bersama dengan pak Ketut Gejer

namun anak kedua bapak Ketut Gejer sudah menikah dan tidak tinggal lagi bersama

Ketut Gejer. Bapak I Ketut Gejer tidak bekerja karena mengalami cacat yaitu tuna

wicara dan tuna rungu. Sebagai gantinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ibu

Ketut Wingin bekerja sebagai buruh lepas untuk membersihkan kebun milik orang lain

dan menjual banten yang belum tentu setiap harinya mendapatkan uang, apabila ada

permintaan untuk membuat banten dan membersihkan kebun milik orang lain barulah

ibu Ketut Wingin mendapatkan uang. Anak pertama dan anak kedua mereka bernama

I Putu Eka Widastra dan Ni Made Susilawati. Putra pertama bapak Ketut Gejer bekerja

sebagai buruh cengkeh lepas dan melakukan service HP dan menantu bapak Ketut

Gejer sebagai buruh cengkeh lepas. Anak kedua bapak Ketut Gejer hanya sebagai ibu

rumah tangga. Keluarga bapak Ketut Gejer tinggal di areal lahan seluas kurang lebih 3

are dan memiliki kebun seluas 80 are, dimana areal tanah seluas ± 3 are tersebut terdiri

dari 2 dapur yang terpisah dengan rumah yang terdiri dari 2 kamar tidur dan 1 bale

bengong. Rumah bapak Ketut Gejer berlantaikan semen. Lahan disekitar rumah bapak

Ketut Gejer ditanami beberapa pohon yang berguna untuk makanan sehari-hari dan

(8)

1.3 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.3.1 Pendapatan Keluarga

a. Sumber Penghasilan

Perekonomian pada keluarga dampingan yang saya dampingi selama

pelaksanaan KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII tahun 2016 tergolong

keluarga ekonomi berkekurangan karena pendapatan yang didapat tidak sebanding

dengan pengeluaran setiap bulannya.

Pendapatan yang diperoleh oleh ibu Ketut Wingin berasal dari penghasilannya

sebagai buruh harian lepas, pekerjaan yang dilakukan tidak setiap hari memperoleh

penghasilan. Pekerjaan ibu Ketut Wingin yang tidak menentu mengakibatkan

pendapatannya juga cenderung tidak menentu, namun rata-rata penghasilan yang

didapat dari buruh harian lepas biasanya adalah sebesar 50.000/hari dan kadang tidak

menentu setiap harinya. Pekerjaan beliau sebagai buruh cengkeh tidak mencukupi

kebutuhan dalam satu bulan. Jika diakumulasikan setiap bulannya ibu Ketut Wingin

hanya mendapat biasanya sebesar 1.000.000/bulan dikarenakan panen cengkeh tidak

menentu. Setiap kebutuhan rumah tangga hanya bergantung pada penghasilan yang ibu

Ketut Wingin dapatkan.

1.3.2 Pengeluaran Keluarga

Keluarga Ketut Gejer tergolong ke dalam keluarga kurang mampu karena

penghasilan dan pekerjaaan yang dilakukan oleh keluarga ini tidak sebanding dengan

(9)

Adapun biaya-biaya pengeluaran keluarga setiap bulannya adalah sebagai

berikut:

a. Kebutuhan Sehari-Hari

Untuk pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari, biasanya keluarga Ketut Gejer

mengeluarkan uang rata-rata Rp 30.000 sampai Rp. 40.000,00 perhari yang meliputi

pembelian beras, lauk-pauk, bumbu masakan dan minyak goreng. Walau demikian,

Bapak Ketut Gejer mempunyai kebun yang ditanami beberapa tanaman di sekitar

rumahnya, terkadang bahan makanannya juga diperoleh dari hasil kebun tersebut.

b. Kebutuhan Kesehatan

Untuk masalah kesehatan, keluarga Bapak Ketut Gejer mempunyai beberapa

penyakit yang diderita oleh pak Ketut Gejer Sendiri diantaranya yaitu penyakit rematik,

asam urat, dan tekanan darah tinggi. Selain itu bapak Ketut Gejer juga mengalami tuna

wicara dan tuna rungu sehingga menyulitkan bapak Ketut Gejer untuk beraktifitas,

sehingga hanya istrinya yaitu ibu Ketut Wingin yang bekerja untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Untuk jaminan kesehatan keluarga bapak Ketut Gejer sudah

mendapatkan jaminan kesehatan JAMKESMAS dan BPJS tetapi keluarga bapak Ketut

Gejer masih kurang mengetahui informasi mengenai jaminan kesehatan tersebut. .

c. Kerohanian

Untuk masalah kerohanian seperti sarana persembahyangan sehari-hari Ibu Ni

Ketut Wingin membuat sendiri dari bahan-bahan yang ada di pekarangan dan kebun

(10)

raya Galungan, hari raya Kuningan, dan hari besar lainnya, Ibu Ni Ketut Wingin dapat

menghabiskan biaya hingga kurang lebih Rp. 500.000,00.

d. Sosial

Dari segi sosial, pengeluaran keluarga Bapak Ketut Gejer sebagian besar untuk

acara di dusun Berangbang, seperti upacara adat juga ada pula iuran wajib dimana biaya

pungutan punia ke Pura dan ke banjar yang dibayarkan setiap 6 bulan sekali yaitu

sebesar masing- masing Rp. 200.000 sehingga total yang harus dikeluarkan untuk iuran

(11)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Bapak Ketut Gejer sesuai dengan

hasil pengamatan saya yaitu :

a. Masalah Ekonomi

Yang menjadi masalah ekonomi dalam keluarga Bapak I Ketut Gejer adalah hasil

dari pekerjaan yang ditekuni Ibu Ni Ketut Wingin tidak mencukupi untuk memenuhi

kebutuhan keluarganya per bulan. Penghasilan dari ibu Ketut Wingin sangat tergantung

pada permintaan untuk membersihkan kebun dan pesanan jejaitan karena apabila tidak

ada permintan maka keluarga bapak Ketut Gejer tidak mendapatkan uang.

b. Masalah Kesehatan keluarga dan Lingkungan Tempat Tinggal

Untuk masalah kesehatan, keluarga Bapak Ketut Gejer mempunyai beberapa

penyakit yang diderita oleh pak Ketut Gejer Sendiri diantaranya yaitu penyakit rematik,

asam urat, dan tekanan darah tinggi. Selain itu bapak Ketut Gejer juga mengalami tuna

wicara dan tuna rungu. Adanya masalah kesehatan lingkungan dimana kurangnya

perhatian terhadap kebersihan lingkungan di sekitar rumah yaitu posisi rumah tidak

tertata dengan rapi, yang sudah terlihat lapuk dan lantai yang hanya menggunakan

semen, bangunan kandang babi yang jarang dibersihkan dan kondisi dapur yang masih

(12)

pembuangan kotoran tinja yang semi atau permanen, sehingga keluarga bapak Ketut

Gejer membuang air besar di kebun dekat rumahnya.

2.2 Masalah Prioritas

Prioritas masalah yang terdapat pada keluarga dampingan diperoleh setelah melakukan

kunjungan dan wawancara. Kunjungan dilakukan hampir setiap hari pada jam tertentu,

penulis melakukan pendekatan secara bertahap yaitu tidak langsung menanyakan

masalah yang ada secara langsung tetapi sedikit demi sedikit menanyakan masalah

yang terdapat dalam keluarga dampingan ini. Dari beberapa permasalahan yang

terdapat di keluarga Bapak Ketut Gejer dapat diidentifikasikan yang menjadi

permasalahan prioritas yang dihadapi oleh Keluarga Ibu Ketut Wingin adalah masalah

ekonomi dimana hal itupun juga dipengaruhi oleh masalah untuk memenuhi kebutuhan

pangan sehari-hari seperti sembako dan tidak bisa menyisihkan uang untuk ditabung

(13)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan masalah yang diprioritaskan untuk diselesaikan dalam pendampingan

keluarga pra sejahtera ini, adapun realisasi kegiatan pemecahan masalah yang

dilaksanakan selama satu bulan antara lain:

a. Memberikan sosialisasi untuk berwirausaha sehingga dapat menambah pemasukan atau ditabung.

Hasil dari pekerjaan yang ditekuni Ibu Ketut Wingin tidak mencukupi untuk

memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk itu, penulis memberikan saran dan masukan

untuk meningkatkan penghasilan dan pola hidup keluarga Bapak Ketut Gejer dengan

mencari pekerjaan yang tetap dan bukan pekerjaan yang musiman dan menyarankan

untuk memiliki usaha sendiri, walaupun usaha kecil-kecilan dan menyarankan agar

lebih memanfaatkan kebun yang dimiliki dengan lebih baik agar hasil kebun nantinya

dapat di jual, sehingga penghasilan yang didapat juga lebih maksimal.

Kegiatan ini dipilih guna menyelesaikan masalah perekonomian keluarga. Istri

dari Bapak Ketut Gejer, Ibu Ni Ketut Wingin merupakan seorang ibu rumah tangga

yang hanya bekerja serabutan sebagai buruh lepas. Untuk mengisi waktu luangnya saya

menyarankan agar, Ibu Ni Ketut Wingin dapat melakukan kegiatan wirausaha seperti

pembuatan peyek kedelai. Agar produk dapat cepat laku maka kegiatan pemasaran

(14)

Lingkungan Desa Berangbang. Pemasukan tambahan ini dapat digunakan untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari atau dapat disisihkan untuk ditabung dan menutupi

kebutuhan atau pengeluaran yang tidak terduga.

b. Realisasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Kebersihan Tempat Tinggal Pemecahan masalah dalam hal kesehatan keluarga penulis menyarankan agar

menjaga konsumsi sehari-hari terutama untuk anggota keluarga agar tetap bersih dan

higienis. Selain itu, penulis juga menyarankan mempergunakan JAMKESMAS dan

BPJS untuk mengontrol kesehatannya minimal sebulan sekali, khususnya mengecek

masalah kesehatannya, sehingga kesehatannya selalu terpantau atau selalu mendapat

perhatian sehingga tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Sementara kebersihan yang dapat disarankan adalah menganjurkan keluarga

dampingan untuk selalu menjaga lingkungan rumahnya, khususnya menjaga

kebersihan kamar karena lantai rumah bapak Ketut Gejer menggunakan semen,

menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah yang berdampingan langsung dengan

kebun karena keluarga bapak Ketut Gejer membuang air di kebun dekat rumah karena

tidak ada pembuangan kotoran yang permanen dan keluarga bapak Ketut Gejer harus

menjaga kebersihan kandang babi karena sampah bekas makanan babi tersebut akan

mengandung kuman yang akan mengganggu kesehatan.

c. Memberikan bantuan berupa sembako

Pemberian sembako ini berupa kebutuhan sehari-hari seperti beras, mie, minyak

(15)

3.2 Agenda Kegiatan (Termasuk JKEM)

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan JKEM

1 Jumat, 29 Juli

2016 15.00-19.00

Mengunjungi Kelian Banjar Munduk Kendung serta mengunjungi Keluarga Dampingan didampingi oleh Kelian Munduk Kendung

1 x 4 jam = 4 jam

2

Sabtu, 30 Juli

2016 16.00-18.00

Perkenalan dengan Keluarga Dampingan Bapak Ketut Gejer

1 x 2 jam = 2 jam

3

Senin, 1

Agustus 2016 16.00-19.00

Mengunjungi dan beramah tamah dengan Keluarga Dampingan

1 x 3 jam = 3 jam

4

Selasa, 2

Agustus 2016 11.00-13.00

Meminta biodata Kepala Keluarga serta Anggota Keluarga Dampingan

1 x 2 jam = 2 jam

5

Jumat, 5

Agustus 2016 16.00-20.00

Diskusi dengan Keluarga Dampingan Bapak Ketut Gejer guna mengetahui kebutuhan dan

permasalahan yang dialami oleh Keluarga Dampingan

1 x 4 jam = 4 jam

6

Minggu, 7

Agustus 2016 17.00-20.00

Observasi kegemaran dan kebiasaan keluarga pak Ketut Gejer di rumah

1 x 3 jam = 3 jam

7

Selasa, 9

Agustus 2016 16.00-20.00

Berdiskusi dengan

Keluarga Dampingan guna mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh Keluarga Dampingan

1 x 4 jam = 4 jam

8 Rabu, 10

Agustus 2016 16.00-19.00

Membantu pekerjaan rumah keluarga Ketut Gejer

(16)

9

Jumat, 12

Agustus 2016 16.00-19.00

Berkunjung ke Keluarga dampingan dan berdiskusi dengan ibu Ketut Wingin terkait masalah

perekonomian keluarga

1 x 3 jam = 3 jam

10

Minggu, 14

Agustus 2016 14.00-18.00

Diskusi dan observasi langsung lingkungan rumah Keluarga dampingan

1 x 4 jam = 4 jam

11

Senin, 15

Agustus 2016 15.00-19.00

Berdiskusi dengan Keluarga Dampingan mengenai profil yang belum terlengkapi

1 x 4 jam = 4 jam

12

Selasa, 16

Agustus 2016 14.00-19.00

Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk mengetahui tentang masalah lainnya dan

mencari solusi dari masalah yang dihadapi oleh

Keluarga Dampingan

1 x 5 jam = 5 jam

13

Rabu, 17

Agustus 2016 14.00-17.00

Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk

berbincang – bincang dan membantu membersihkan rumah

1 x 3 jam = 3 jam

14

Kamis, 18

Agustus 2016 13.00-18.00

Berkunjung ke Keluarga Dampingan untuk memberi solusi atas masalah

pendapatan dengan lebih memanfaatkan kebun yang dimiliki agar hasil

kebunnya dapat di jual untuk menambah pemasukan Keluarga Dampingan

(17)

15

Jumat, 19

Agustus 2016 14.00-18.00

Mengunjungi Keluarga Dampingan serta sharing mengenai aktifitas yang dilakukan oleh ibu Ketut Wingin pada hari ini dan membantu memberikan makan ternak babi

1 x 4 jam = 4 jam 16 Sabtu, 20 Agustus 2016 11.00-13.00 Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk membantu cucu bapak Ketut Gejer belajar dan menemani bermain

1 x 2 jam = 2 jam

15.00-19.00

Kembali mengunjungi Keluarga Dampingan untuk membantu Ibu Ketut

Wingin yang baru pulang dari bekerja untuk

membersihkan rumah dan memberikan makan ternak babi

1 x 4 jam = 4 jam

17

Minggu, 21

Agustus 2016 16.00-20.00

Berdiskusi mengenai pengertian pentingnya mengatur keuangan keluarga bersama.

1 x 4 jam = 4 jam 18 Senin, 22 Agustus 2016 09.00-12.00 Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk

berbincang – bincang dan membantu membersihkan rumah

1 x 3 jam = 3 jam

16.00-20.00

Mendekatkan diri dan memberikan solusi atas masalah pendapatan dengan cara berwirausaha untuk menambah pemasukan Keluarga Dampingan

(18)

19

Selasa, 23

Agustus 2016 09.00-12.00

Berkunjung ke Keluarga Dampingan untuk membantu mejejaitan

1 x 3 jam = 3 jam

15.00-20.00

Beramah-tamah dengan keluarga Ketut Gejer, sekaligus memberikan tips untuk mengatur

pengeluaran sehari-hari dan membantu ibu Ketut

Wingin memasak

1 x 5 jam = 5 jam

20

Rabu, 24 Agustus 2016

09.00-13.00

Membantu mencari kayu bakar di kebun dan membersihkan rumah keluarga dampingan

1 x 4 jam = 4 jam

16.00-20.00

Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak Gejer menganai memilah-milah sampah organik dan non organik.

1 x 4 jam = 4 jam

21

Kamis, 25

Agustus 2016 16.00-20.00

Menyerahkan sembako kepada Keluarga Dampingan Beramah-tamah dengan keluarga bapak Ketut Gejer, sekaligus berpamitan

1 x 4 jam = 4 jam

Total

(19)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk ke

dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap

mahasiswa yaitu minimal 15 kali kunjungan dalam sebulan yang setara dengan 90 jam

kegiatan. Kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 21 kali kunjungan yang

dimulai dari tanggal 29 Juli 2016 sampai dengan 25 Agustus 2016. Penulis dalam

melaksanakan program ini melakukan kunjungan ke keluarga dampingan dengan total

waktu kunjungan selama 90 jam.

4.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah

sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Lokasi KK Dampingan berada di

rumah keluarga Bapak I Ketut Gejer adalah di Dusun Munduk Kendung, Desa

Berangbang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan program KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan

jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN-PPM Unud Periode XIII

di Desa Berangbang. Pelaksanaan dari kegiatan Keluarga dampingan ini dilakukan

(20)

Keluarga (PPK) dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-PPM XIII Universitas Udayana

di Kelurahan Berangbang yang dilakukan selama satu bulan. Pelaksanaan diawali

dengan pembagian lingkungan yang terdapat di Desa Berangbang dimana pembagian

tersebut dilakukan oleh Sekretaris Desa Berangbang, setelah itu menghadap

masing-masing Kelian dan meminta daftar nama Rumah Tangga Miskin (RTM) yang

ditentukan oleh Kelian banjar dimana sebelumnya telah berkoordinasi dengan Lurah.

Setelah berkoordinasi dengan kelian banjar kemudian kelian banjar mengantarkan

mahasiswa ke masing-masing rumah Keluarga Dampingan.

4.4 Permasalahan

Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga I Ketut Gejer sesuai dengan hasil

pengamatan penulis yaitu :

1. Bapak I Ketut Gejer tidak bekerja dan istrinya tidak memiliki pekerjaan tetap

hanya sebagai buruh harian lepas. Pekerjaan ibu Ketut Wingin hanya

membersihkan kebun milik orang lain dan menerima pesanan jejaitan yang

penghasilannya tidak seberapa. Bapak Ketut Gejer yang tidak bersekolah,

dan tuna wicara dan tuna rungu tidak memiliki keterampilan untuk mencari

nafkah untuk keluarga karena keterbatasan yang dimiliki.

2. Untuk masalah kesehatan, keluarga Bapak Ketut Gejer mempunyai beberapa

penyakit yang diderita oleh pak Ketut Gejer Sendiri diantaranya yaitu

penyakit rematik, asam urat, dan tekanan darah tinggi. Selain itu bapak Ketut

(21)

masalah kesehatan lingkungan dimana kurangnya perhatian terhadap

kebersihan lingkungan di sekitar rumah yaitu posisi rumah tidak tertata

dengan rapi, yang sudah terlihat lapuk dan lantai yang hanya menggunakan

semen, bangunan kandang babi yang jarang dibersihkan dan kondisi dapur

yang masing menggunakan peralatan tradisional seperti tungku dan kamar

mandi yang tidak berisikan tempat untuk buang air besar sehingga keluarga

bapak Ketut Gejer membuang air besar di kebun dekat rumahnya.

4.5 Solusi

Adapun solusi yang dapat ditawarkan untuk keluarga dampingan adalah:

1. Masalah Ekonomi

Untuk masalah ekonomi, penulis memberikan saran untuk lebih memelihara

kebun yang dimiliki bapak Ketut Gejer sehingga hasil tanaman yang

dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan

dapat dijual sehingga dapat menambah penghasilan.

Selain itu penulis juga memberikan masukan untuk berwirausaha dengan

pembuatan peyek kedelai sehingga mampu memperbaiki kondisi

perekonomian keluarga,

2. Masalah Kesehatan

Untuk masalah kesehatan Keluarga Bapak Ketut Gejer, penulis

menyarankan agar menjaga konsumsi sehari-hari terutama untuk anggota

(22)

mempergunakan JAMKESMAS dan BPJS untuk mengontrol kesehatannya

minimal sebulan sekali, khususnya mengecek masalah kesehatannya,

sehingga kesehatannya selalu terpantau atau selalu mendapat perhatian

sehingga tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Masalah Kebersihan

Untuk masalah kebersihan, pemecahan masalah dalam hal kebersihan yang

dapat disarankan adalah menganjurkan keluarga dampingan untuk selalu

menjaga kebersihan lingkungan rumahnya, khususnya menjaga kebersihan

kandang babi, kamar tidur, kebun dan dapur.

4.6 Dampak

Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan keluarga dampingan ini

adalah keluarga dampingan dapat menambah pengetahuan dengan informasi yang telah

diberikan dan menjadi termotivasi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi

dan pemikiran dari keluarga dampingan menjadi lebih terbuka dan lebih tabah untuk

memperbaiki taraf hidup mereka kearah yang lebih baik

Selain itu Setelah pendampingan keluarga Bapak Ketut Gejer dapat meningkatkan

kemampuan untuk mengelola keuangan agar keuangan keluarga dapat terkontrol

dengan baik, memanfaatkan barang-barang limbah rumah tangga dan kebun yang

dimiliki dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi yaitu melakukan segala sesuatu

dengan efektif dan efisien. Disamping itu, keluarga tersebut juga diharapkan mampu

(23)

4.7 Hasil

Hasil yang didapatkan oleh pendampingan keluarga adalah penulis lebih

mengenal keluarga Bapak I Ketut Gejer dan mengetahui keadaan ekonomi keluarga

dan keadaan sosial yang ada disekitar. Ibu Ketut Wingin mulai bersedia mencoba untuk

memikirkan usaha lain yang bisa dilakukan sehingga mampu menunjang kehidupan

keluarganya. Dengan adanya program KK Dampingan ini maka semangat dan motivasi

Ibu Ketut Wingin untuk bekerja lebih baik karena beban yang dipendam selama ini

sedikit berkurang setelah beliau ceritakan kepada penulis. Mereka juga sudah

memahami bagaimana cara mengelola pengeluaran sehari-hari agar tidak jauh lebih

besar dari pendapatannya. Dan hal yang paling penting adalah keluarga Bapak Ketut

Gejer mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan sehingga terhindar dari

penyakit. Penulis juga mengharapkan keluarga Bapak Ketut Gejer menjadi lebih kreatif

dalam memanfaatkan segala sesuatu untuk menambah penghasil keluarga.

4.7 Kendala

Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat

yang menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya

kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan

(24)

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 21 kali kunjungan ke keluarga

dampingan Bapak Ketut Gejer, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal

sebagai berikut:

a. Pendapatan keluarga yang tidak sebanding dengan pengeluaran untuk

kehidupan sehari-hari membuat keluarga ini terbebani. Masalah dalam

perekonomian adalah masalah utama dalam keluarga bapak Ketut Gejer.

b. Rumah mereka sangat sederhana terbuat dari batako dan berlantai semen

namun dapur yang dimiliki terbuat dari bedeg, akan tetapi mereka tetap

menjadi keluarga bahagia.

c. Masalah kesehatan, diantaranya yaitu kesehatan lingkungan dan penyakit

yang diderita oleh bapak Ketut Gejer. Masalah kesehatan lingkungan

dimana kurangnya perhatian terhadap kebersihan lingkungan di sekitar

rumah dan tidak memiliki tempat pembuangan kotoran tinja yang semi atau

permanen.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran yang dapat diberikan oleh pendamping untuk keluarga

dampingan Bapak I Ketut Gejer adalah:

a. Keluarga dampingan disarankan untuk meningkatkan penghasilan dan pola

hidup keluarga Bapak Ketut Gejer dengan cara mencari pekerjaan yang

tetap dan tidak musiman dan memiliki usaha kecil dengan pembuatan peyek

kedelai sehingga penghasilan yang didapat juga lebih maksimal.

b. Keluarga dampingan disarankan agar dapat menyisihkan dan menabungkan

sedikit pendapatan yang diperolehnya setiap hari sebagai tabungan untuk

(25)
[image:25.595.115.395.163.345.2]

LAMPIRAN

[image:25.595.118.391.383.515.2]

Gambar 1. Kondisi Rumah Keluarga Bapak I Ketut Gejer

Gambar 2. Kondisi Kamar Mandi Keluarga Bapak I Ketut Gejer

[image:25.595.114.393.553.692.2]
(26)
[image:26.595.114.419.113.263.2]

Gambr 4. KK Dampingan ( Bapak I Ketut Gejer dan Ibu Ni Ketut Wingin)

Gambar 5. Membantu Ibu Ni Ketut Wingin Membuat Majejaitan

[image:26.595.118.422.311.455.2]
(27)

Gambar 6. Membantu Cucu Bapak I Ketut Gejer Dalam Mengerjakan Tugas

[image:27.595.114.355.111.249.2]

Gambar

Gambar 1. Kondisi Rumah Keluarga Bapak I Ketut Gejer
Gambar 6. Membantu Pekerjaan Ibu Ni Ketut Wingin
Gambar 6. Membantu Cucu Bapak I Ketut Gejer Dalam Mengerjakan Tugas

Referensi

Dokumen terkait

Pengamen remaja yang mempunyai konsep diri positif adalah pengamen remaja yang menghayati, menampilkan perilaku, dan menerima dirinya dilihat dari dimensi internal

[r]

Menjadikan produk kerajinan tangan Rajapolah produk lokal yang tidak saja terkenal dan diminati masyarakat mancanegara, namun juga diminati oleh masyarakat lokal, dengan memiliki

Gambar 1.(a) Jalannya cahaya pada proses melihat jam oleh anak yang ditunjukkan oleh tanda panah berwarna kuning dengan urutan jalannya cahaya dapat dilihat pada gambar (b)

[r]

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan telah menerapkan sistem absensi barcode secara memadai dan untuk mengetahui adakah pengaruh yang

Bagi masyarakat sekitarnya, Merapi yang berasal dari kata ‘meru’ (gunung) dan api, diyakini sebagai bagian dari kehidupan kulturalnya. Gunung dan

Dengan pendekatan Balanced Scorecard manajemen dapat mengambil suatu keputusan setelah melihat hasil dari keempat perspektif yang dapat digunakan sebagai landasan