PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/KELUHAN : BERANGBANG
KECAMATAN : NEGARA
KABUPATEN/KOTA : JEMBRANA
NAMA MAHASISWA : NI MADE ARUM SUCAHYANI
NIM : 1306305034
FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rakhmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan individu/KK Dampingan KKN-PPM
di Desa Berambang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, sebagai salah satu tugas
yang diberikan lembaga untuk tugas individu laporan dilanjutkan sebagai bukti telah
mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN-PPM yang dilaksakanan pada tanggal 23
Juli sampai dengan 29 Agustus 2016.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk,
bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak/Ibu Panitia KKN-PPM Universitas Udayana 2015
2. Bapak Sang Gede Purnama, S.KM., M.Sc , selaku Dosen Pembimbing
Lapangan Desa Berangbang yang telah meluangkan waktu dan memberikan
bimbingan dalam pelaksanaan program ini.
3. Bapak I Gusti Putu Supradnya, SE, selaku Kepala Desa Berangbang atas
bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung.
4. Bapak I Nengah Purnawan sebagai Kelian Banjar Munduk Kendung atas
informasi dan data yang telah diberikan kepada penulis.
5. I Ketut Gejer sebagai Kepala Keluarga Dampingan yang telah memberi informasi mengenai keluarganya.
6. Rekan-rekan mahasiswa peserta KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII
Karena terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan
ini. Atas segala perhatian dan bantuannya, penulis sampaikan terima kasih.
Berangbang, 28 Agustus 2016
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR………I
DAFTAR ISI……….II
HALAMAN PENGESAHAN……….III
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan………1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan………...4
1.2.1 Pendapatan Keluarga……….4
1.2.2 Pengeluaran Keluarga………...5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga………...7
2.2 Masalah Prioritas………8
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program………..9
3.2 Jadwal Kegiatan………...11
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA . 4.1 Pelaksaan Pedampingan Keluarga………15
4.2 Hasil Pedamdingan Keluarga………...18
BAB V PENUTUP 5.1Simpulan………...20
5.2Rekomendasi………....20
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)
adalah suatu kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Darma
Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada
mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. (Buku Pedoman Kuliah Kerja
Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), 2016:6). Dimana salah
satu kegiatan KKN-PPM UNUD ini adalah Program Pendampingan Keluarga (PKK).
Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan kegiatan individu yang harus
dilakukan oleh peserta KKN-PPM dengan cara mendampingi serta turut membantu
keluarga miskin atau pra KS dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapinya,
baik itu masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dll. Dalam kegiatan ini setiap
peserta PPM diwajibkan memiliki minimal satu KK Dampingan, peserta
KKN-PPM yaitu mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan ikut larut dalam
kehidupan dan kegiatan yang dilakukan oleh KK Dampingan dalam kurun waktu sesuai
batas waktu penyelenggaraan kegiatan KKN-PPM yaitu 1 bulan. Selama kurun waktu
tersebut mahasiswa harus meggali informasi sedalam-dalamnya serta mengidentifikasi
setiap masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan tersebut untuk selanjutnya dicarikan
Di Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, masih banyak
terdapat keluarga miskin yang mejadi sasaran kegiatan KK Dampingan KKN PPM
Universitas Udayana. Keluarga tersebut tersebar disetiap Dusun yang ada di Desa
Berangbang dimana terdapat 7 Dusun, antara lain dusun Berangbang, dusun
Tanginmeyeh, dusun Munduk Tumpeng Kelod, dan dusun Munduk Tumpeng, dusun
Munduk Kendung, dusun Pengajaran, dusun Pengajaran Kaler. Salah satu keluarga KK
Dampingan yang berada di Dusun Munduk Kendung yaitu keluarga Bapak I Ketut
Gejer, dan dalam kesempatan ini penulis mendapatkan kesempatan untuk
mendampingi serta turut larut dalam Keluarga Bapak I Ketut Gejer selama satu bulan
untuk selanjutnya dibantu untuk mencoba mencari tahu permasalahan yang terjadi
dalam keluarga bapak I Ketut Gejer dan mencarikan jalan keluar dari setiap
permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Ketut Gejer.
1.2 Profil Keluarga Dampingan
Berikut merupakan profil singkat tentang keluarga Bapak I Ketut Gejer beserta
anggota keluarganya:
NO NAMA Status Umur
(tahun) Pendidikan Pekerjaan Ket.
1 I Ketut Gejer Kawin 69 tahun Tidak Sekolah
Tidak
bekerja KK
2
Ni Ketut
Wingin Kawin 59 tahun Tidak Sekolah
Buruh
Keluarga I Ketut Gejer merupakan sebuah keluarga kecil pra-sejahtera dengan
seorang istri bernama Ni Ketut Wingin dan dua orang anak, yaitu satu anak laki-laki
dan satu anak perempuan. Kedua anak dari Bapak Ketut Gejer sudah membina rumah
tangga. Anak pertama bapak Ketut Gejer tinggal bersama dengan pak Ketut Gejer
namun anak kedua bapak Ketut Gejer sudah menikah dan tidak tinggal lagi bersama
Ketut Gejer. Bapak I Ketut Gejer tidak bekerja karena mengalami cacat yaitu tuna
wicara dan tuna rungu. Sebagai gantinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ibu
Ketut Wingin bekerja sebagai buruh lepas untuk membersihkan kebun milik orang lain
dan menjual banten yang belum tentu setiap harinya mendapatkan uang, apabila ada
permintaan untuk membuat banten dan membersihkan kebun milik orang lain barulah
ibu Ketut Wingin mendapatkan uang. Anak pertama dan anak kedua mereka bernama
I Putu Eka Widastra dan Ni Made Susilawati. Putra pertama bapak Ketut Gejer bekerja
sebagai buruh cengkeh lepas dan melakukan service HP dan menantu bapak Ketut
Gejer sebagai buruh cengkeh lepas. Anak kedua bapak Ketut Gejer hanya sebagai ibu
rumah tangga. Keluarga bapak Ketut Gejer tinggal di areal lahan seluas kurang lebih 3
are dan memiliki kebun seluas 80 are, dimana areal tanah seluas ± 3 are tersebut terdiri
dari 2 dapur yang terpisah dengan rumah yang terdiri dari 2 kamar tidur dan 1 bale
bengong. Rumah bapak Ketut Gejer berlantaikan semen. Lahan disekitar rumah bapak
Ketut Gejer ditanami beberapa pohon yang berguna untuk makanan sehari-hari dan
1.3 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.3.1 Pendapatan Keluarga
a. Sumber Penghasilan
Perekonomian pada keluarga dampingan yang saya dampingi selama
pelaksanaan KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII tahun 2016 tergolong
keluarga ekonomi berkekurangan karena pendapatan yang didapat tidak sebanding
dengan pengeluaran setiap bulannya.
Pendapatan yang diperoleh oleh ibu Ketut Wingin berasal dari penghasilannya
sebagai buruh harian lepas, pekerjaan yang dilakukan tidak setiap hari memperoleh
penghasilan. Pekerjaan ibu Ketut Wingin yang tidak menentu mengakibatkan
pendapatannya juga cenderung tidak menentu, namun rata-rata penghasilan yang
didapat dari buruh harian lepas biasanya adalah sebesar 50.000/hari dan kadang tidak
menentu setiap harinya. Pekerjaan beliau sebagai buruh cengkeh tidak mencukupi
kebutuhan dalam satu bulan. Jika diakumulasikan setiap bulannya ibu Ketut Wingin
hanya mendapat biasanya sebesar 1.000.000/bulan dikarenakan panen cengkeh tidak
menentu. Setiap kebutuhan rumah tangga hanya bergantung pada penghasilan yang ibu
Ketut Wingin dapatkan.
1.3.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga Ketut Gejer tergolong ke dalam keluarga kurang mampu karena
penghasilan dan pekerjaaan yang dilakukan oleh keluarga ini tidak sebanding dengan
Adapun biaya-biaya pengeluaran keluarga setiap bulannya adalah sebagai
berikut:
a. Kebutuhan Sehari-Hari
Untuk pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari, biasanya keluarga Ketut Gejer
mengeluarkan uang rata-rata Rp 30.000 sampai Rp. 40.000,00 perhari yang meliputi
pembelian beras, lauk-pauk, bumbu masakan dan minyak goreng. Walau demikian,
Bapak Ketut Gejer mempunyai kebun yang ditanami beberapa tanaman di sekitar
rumahnya, terkadang bahan makanannya juga diperoleh dari hasil kebun tersebut.
b. Kebutuhan Kesehatan
Untuk masalah kesehatan, keluarga Bapak Ketut Gejer mempunyai beberapa
penyakit yang diderita oleh pak Ketut Gejer Sendiri diantaranya yaitu penyakit rematik,
asam urat, dan tekanan darah tinggi. Selain itu bapak Ketut Gejer juga mengalami tuna
wicara dan tuna rungu sehingga menyulitkan bapak Ketut Gejer untuk beraktifitas,
sehingga hanya istrinya yaitu ibu Ketut Wingin yang bekerja untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Untuk jaminan kesehatan keluarga bapak Ketut Gejer sudah
mendapatkan jaminan kesehatan JAMKESMAS dan BPJS tetapi keluarga bapak Ketut
Gejer masih kurang mengetahui informasi mengenai jaminan kesehatan tersebut. .
c. Kerohanian
Untuk masalah kerohanian seperti sarana persembahyangan sehari-hari Ibu Ni
Ketut Wingin membuat sendiri dari bahan-bahan yang ada di pekarangan dan kebun
raya Galungan, hari raya Kuningan, dan hari besar lainnya, Ibu Ni Ketut Wingin dapat
menghabiskan biaya hingga kurang lebih Rp. 500.000,00.
d. Sosial
Dari segi sosial, pengeluaran keluarga Bapak Ketut Gejer sebagian besar untuk
acara di dusun Berangbang, seperti upacara adat juga ada pula iuran wajib dimana biaya
pungutan punia ke Pura dan ke banjar yang dibayarkan setiap 6 bulan sekali yaitu
sebesar masing- masing Rp. 200.000 sehingga total yang harus dikeluarkan untuk iuran
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Bapak Ketut Gejer sesuai dengan
hasil pengamatan saya yaitu :
a. Masalah Ekonomi
Yang menjadi masalah ekonomi dalam keluarga Bapak I Ketut Gejer adalah hasil
dari pekerjaan yang ditekuni Ibu Ni Ketut Wingin tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya per bulan. Penghasilan dari ibu Ketut Wingin sangat tergantung
pada permintaan untuk membersihkan kebun dan pesanan jejaitan karena apabila tidak
ada permintan maka keluarga bapak Ketut Gejer tidak mendapatkan uang.
b. Masalah Kesehatan keluarga dan Lingkungan Tempat Tinggal
Untuk masalah kesehatan, keluarga Bapak Ketut Gejer mempunyai beberapa
penyakit yang diderita oleh pak Ketut Gejer Sendiri diantaranya yaitu penyakit rematik,
asam urat, dan tekanan darah tinggi. Selain itu bapak Ketut Gejer juga mengalami tuna
wicara dan tuna rungu. Adanya masalah kesehatan lingkungan dimana kurangnya
perhatian terhadap kebersihan lingkungan di sekitar rumah yaitu posisi rumah tidak
tertata dengan rapi, yang sudah terlihat lapuk dan lantai yang hanya menggunakan
semen, bangunan kandang babi yang jarang dibersihkan dan kondisi dapur yang masih
pembuangan kotoran tinja yang semi atau permanen, sehingga keluarga bapak Ketut
Gejer membuang air besar di kebun dekat rumahnya.
2.2 Masalah Prioritas
Prioritas masalah yang terdapat pada keluarga dampingan diperoleh setelah melakukan
kunjungan dan wawancara. Kunjungan dilakukan hampir setiap hari pada jam tertentu,
penulis melakukan pendekatan secara bertahap yaitu tidak langsung menanyakan
masalah yang ada secara langsung tetapi sedikit demi sedikit menanyakan masalah
yang terdapat dalam keluarga dampingan ini. Dari beberapa permasalahan yang
terdapat di keluarga Bapak Ketut Gejer dapat diidentifikasikan yang menjadi
permasalahan prioritas yang dihadapi oleh Keluarga Ibu Ketut Wingin adalah masalah
ekonomi dimana hal itupun juga dipengaruhi oleh masalah untuk memenuhi kebutuhan
pangan sehari-hari seperti sembako dan tidak bisa menyisihkan uang untuk ditabung
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan masalah yang diprioritaskan untuk diselesaikan dalam pendampingan
keluarga pra sejahtera ini, adapun realisasi kegiatan pemecahan masalah yang
dilaksanakan selama satu bulan antara lain:
a. Memberikan sosialisasi untuk berwirausaha sehingga dapat menambah pemasukan atau ditabung.
Hasil dari pekerjaan yang ditekuni Ibu Ketut Wingin tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk itu, penulis memberikan saran dan masukan
untuk meningkatkan penghasilan dan pola hidup keluarga Bapak Ketut Gejer dengan
mencari pekerjaan yang tetap dan bukan pekerjaan yang musiman dan menyarankan
untuk memiliki usaha sendiri, walaupun usaha kecil-kecilan dan menyarankan agar
lebih memanfaatkan kebun yang dimiliki dengan lebih baik agar hasil kebun nantinya
dapat di jual, sehingga penghasilan yang didapat juga lebih maksimal.
Kegiatan ini dipilih guna menyelesaikan masalah perekonomian keluarga. Istri
dari Bapak Ketut Gejer, Ibu Ni Ketut Wingin merupakan seorang ibu rumah tangga
yang hanya bekerja serabutan sebagai buruh lepas. Untuk mengisi waktu luangnya saya
menyarankan agar, Ibu Ni Ketut Wingin dapat melakukan kegiatan wirausaha seperti
pembuatan peyek kedelai. Agar produk dapat cepat laku maka kegiatan pemasaran
Lingkungan Desa Berangbang. Pemasukan tambahan ini dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari atau dapat disisihkan untuk ditabung dan menutupi
kebutuhan atau pengeluaran yang tidak terduga.
b. Realisasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Kebersihan Tempat Tinggal Pemecahan masalah dalam hal kesehatan keluarga penulis menyarankan agar
menjaga konsumsi sehari-hari terutama untuk anggota keluarga agar tetap bersih dan
higienis. Selain itu, penulis juga menyarankan mempergunakan JAMKESMAS dan
BPJS untuk mengontrol kesehatannya minimal sebulan sekali, khususnya mengecek
masalah kesehatannya, sehingga kesehatannya selalu terpantau atau selalu mendapat
perhatian sehingga tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara kebersihan yang dapat disarankan adalah menganjurkan keluarga
dampingan untuk selalu menjaga lingkungan rumahnya, khususnya menjaga
kebersihan kamar karena lantai rumah bapak Ketut Gejer menggunakan semen,
menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah yang berdampingan langsung dengan
kebun karena keluarga bapak Ketut Gejer membuang air di kebun dekat rumah karena
tidak ada pembuangan kotoran yang permanen dan keluarga bapak Ketut Gejer harus
menjaga kebersihan kandang babi karena sampah bekas makanan babi tersebut akan
mengandung kuman yang akan mengganggu kesehatan.
c. Memberikan bantuan berupa sembako
Pemberian sembako ini berupa kebutuhan sehari-hari seperti beras, mie, minyak
3.2 Agenda Kegiatan (Termasuk JKEM)
No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan JKEM
1 Jumat, 29 Juli
2016 15.00-19.00
Mengunjungi Kelian Banjar Munduk Kendung serta mengunjungi Keluarga Dampingan didampingi oleh Kelian Munduk Kendung
1 x 4 jam = 4 jam
2
Sabtu, 30 Juli
2016 16.00-18.00
Perkenalan dengan Keluarga Dampingan Bapak Ketut Gejer
1 x 2 jam = 2 jam
3
Senin, 1
Agustus 2016 16.00-19.00
Mengunjungi dan beramah tamah dengan Keluarga Dampingan
1 x 3 jam = 3 jam
4
Selasa, 2
Agustus 2016 11.00-13.00
Meminta biodata Kepala Keluarga serta Anggota Keluarga Dampingan
1 x 2 jam = 2 jam
5
Jumat, 5
Agustus 2016 16.00-20.00
Diskusi dengan Keluarga Dampingan Bapak Ketut Gejer guna mengetahui kebutuhan dan
permasalahan yang dialami oleh Keluarga Dampingan
1 x 4 jam = 4 jam
6
Minggu, 7
Agustus 2016 17.00-20.00
Observasi kegemaran dan kebiasaan keluarga pak Ketut Gejer di rumah
1 x 3 jam = 3 jam
7
Selasa, 9
Agustus 2016 16.00-20.00
Berdiskusi dengan
Keluarga Dampingan guna mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh Keluarga Dampingan
1 x 4 jam = 4 jam
8 Rabu, 10
Agustus 2016 16.00-19.00
Membantu pekerjaan rumah keluarga Ketut Gejer
9
Jumat, 12
Agustus 2016 16.00-19.00
Berkunjung ke Keluarga dampingan dan berdiskusi dengan ibu Ketut Wingin terkait masalah
perekonomian keluarga
1 x 3 jam = 3 jam
10
Minggu, 14
Agustus 2016 14.00-18.00
Diskusi dan observasi langsung lingkungan rumah Keluarga dampingan
1 x 4 jam = 4 jam
11
Senin, 15
Agustus 2016 15.00-19.00
Berdiskusi dengan Keluarga Dampingan mengenai profil yang belum terlengkapi
1 x 4 jam = 4 jam
12
Selasa, 16
Agustus 2016 14.00-19.00
Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk mengetahui tentang masalah lainnya dan
mencari solusi dari masalah yang dihadapi oleh
Keluarga Dampingan
1 x 5 jam = 5 jam
13
Rabu, 17
Agustus 2016 14.00-17.00
Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk
berbincang – bincang dan membantu membersihkan rumah
1 x 3 jam = 3 jam
14
Kamis, 18
Agustus 2016 13.00-18.00
Berkunjung ke Keluarga Dampingan untuk memberi solusi atas masalah
pendapatan dengan lebih memanfaatkan kebun yang dimiliki agar hasil
kebunnya dapat di jual untuk menambah pemasukan Keluarga Dampingan
15
Jumat, 19
Agustus 2016 14.00-18.00
Mengunjungi Keluarga Dampingan serta sharing mengenai aktifitas yang dilakukan oleh ibu Ketut Wingin pada hari ini dan membantu memberikan makan ternak babi
1 x 4 jam = 4 jam 16 Sabtu, 20 Agustus 2016 11.00-13.00 Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk membantu cucu bapak Ketut Gejer belajar dan menemani bermain
1 x 2 jam = 2 jam
15.00-19.00
Kembali mengunjungi Keluarga Dampingan untuk membantu Ibu Ketut
Wingin yang baru pulang dari bekerja untuk
membersihkan rumah dan memberikan makan ternak babi
1 x 4 jam = 4 jam
17
Minggu, 21
Agustus 2016 16.00-20.00
Berdiskusi mengenai pengertian pentingnya mengatur keuangan keluarga bersama.
1 x 4 jam = 4 jam 18 Senin, 22 Agustus 2016 09.00-12.00 Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk
berbincang – bincang dan membantu membersihkan rumah
1 x 3 jam = 3 jam
16.00-20.00
Mendekatkan diri dan memberikan solusi atas masalah pendapatan dengan cara berwirausaha untuk menambah pemasukan Keluarga Dampingan
19
Selasa, 23
Agustus 2016 09.00-12.00
Berkunjung ke Keluarga Dampingan untuk membantu mejejaitan
1 x 3 jam = 3 jam
15.00-20.00
Beramah-tamah dengan keluarga Ketut Gejer, sekaligus memberikan tips untuk mengatur
pengeluaran sehari-hari dan membantu ibu Ketut
Wingin memasak
1 x 5 jam = 5 jam
20
Rabu, 24 Agustus 2016
09.00-13.00
Membantu mencari kayu bakar di kebun dan membersihkan rumah keluarga dampingan
1 x 4 jam = 4 jam
16.00-20.00
Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak Gejer menganai memilah-milah sampah organik dan non organik.
1 x 4 jam = 4 jam
21
Kamis, 25
Agustus 2016 16.00-20.00
Menyerahkan sembako kepada Keluarga Dampingan Beramah-tamah dengan keluarga bapak Ketut Gejer, sekaligus berpamitan
1 x 4 jam = 4 jam
Total
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk ke
dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap
mahasiswa yaitu minimal 15 kali kunjungan dalam sebulan yang setara dengan 90 jam
kegiatan. Kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 21 kali kunjungan yang
dimulai dari tanggal 29 Juli 2016 sampai dengan 25 Agustus 2016. Penulis dalam
melaksanakan program ini melakukan kunjungan ke keluarga dampingan dengan total
waktu kunjungan selama 90 jam.
4.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah
sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Lokasi KK Dampingan berada di
rumah keluarga Bapak I Ketut Gejer adalah di Dusun Munduk Kendung, Desa
Berangbang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan program KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN-PPM Unud Periode XIII
di Desa Berangbang. Pelaksanaan dari kegiatan Keluarga dampingan ini dilakukan
Keluarga (PPK) dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-PPM XIII Universitas Udayana
di Kelurahan Berangbang yang dilakukan selama satu bulan. Pelaksanaan diawali
dengan pembagian lingkungan yang terdapat di Desa Berangbang dimana pembagian
tersebut dilakukan oleh Sekretaris Desa Berangbang, setelah itu menghadap
masing-masing Kelian dan meminta daftar nama Rumah Tangga Miskin (RTM) yang
ditentukan oleh Kelian banjar dimana sebelumnya telah berkoordinasi dengan Lurah.
Setelah berkoordinasi dengan kelian banjar kemudian kelian banjar mengantarkan
mahasiswa ke masing-masing rumah Keluarga Dampingan.
4.4 Permasalahan
Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga I Ketut Gejer sesuai dengan hasil
pengamatan penulis yaitu :
1. Bapak I Ketut Gejer tidak bekerja dan istrinya tidak memiliki pekerjaan tetap
hanya sebagai buruh harian lepas. Pekerjaan ibu Ketut Wingin hanya
membersihkan kebun milik orang lain dan menerima pesanan jejaitan yang
penghasilannya tidak seberapa. Bapak Ketut Gejer yang tidak bersekolah,
dan tuna wicara dan tuna rungu tidak memiliki keterampilan untuk mencari
nafkah untuk keluarga karena keterbatasan yang dimiliki.
2. Untuk masalah kesehatan, keluarga Bapak Ketut Gejer mempunyai beberapa
penyakit yang diderita oleh pak Ketut Gejer Sendiri diantaranya yaitu
penyakit rematik, asam urat, dan tekanan darah tinggi. Selain itu bapak Ketut
masalah kesehatan lingkungan dimana kurangnya perhatian terhadap
kebersihan lingkungan di sekitar rumah yaitu posisi rumah tidak tertata
dengan rapi, yang sudah terlihat lapuk dan lantai yang hanya menggunakan
semen, bangunan kandang babi yang jarang dibersihkan dan kondisi dapur
yang masing menggunakan peralatan tradisional seperti tungku dan kamar
mandi yang tidak berisikan tempat untuk buang air besar sehingga keluarga
bapak Ketut Gejer membuang air besar di kebun dekat rumahnya.
4.5 Solusi
Adapun solusi yang dapat ditawarkan untuk keluarga dampingan adalah:
1. Masalah Ekonomi
Untuk masalah ekonomi, penulis memberikan saran untuk lebih memelihara
kebun yang dimiliki bapak Ketut Gejer sehingga hasil tanaman yang
dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
dapat dijual sehingga dapat menambah penghasilan.
Selain itu penulis juga memberikan masukan untuk berwirausaha dengan
pembuatan peyek kedelai sehingga mampu memperbaiki kondisi
perekonomian keluarga,
2. Masalah Kesehatan
Untuk masalah kesehatan Keluarga Bapak Ketut Gejer, penulis
menyarankan agar menjaga konsumsi sehari-hari terutama untuk anggota
mempergunakan JAMKESMAS dan BPJS untuk mengontrol kesehatannya
minimal sebulan sekali, khususnya mengecek masalah kesehatannya,
sehingga kesehatannya selalu terpantau atau selalu mendapat perhatian
sehingga tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Masalah Kebersihan
Untuk masalah kebersihan, pemecahan masalah dalam hal kebersihan yang
dapat disarankan adalah menganjurkan keluarga dampingan untuk selalu
menjaga kebersihan lingkungan rumahnya, khususnya menjaga kebersihan
kandang babi, kamar tidur, kebun dan dapur.
4.6 Dampak
Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan keluarga dampingan ini
adalah keluarga dampingan dapat menambah pengetahuan dengan informasi yang telah
diberikan dan menjadi termotivasi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
dan pemikiran dari keluarga dampingan menjadi lebih terbuka dan lebih tabah untuk
memperbaiki taraf hidup mereka kearah yang lebih baik
Selain itu Setelah pendampingan keluarga Bapak Ketut Gejer dapat meningkatkan
kemampuan untuk mengelola keuangan agar keuangan keluarga dapat terkontrol
dengan baik, memanfaatkan barang-barang limbah rumah tangga dan kebun yang
dimiliki dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi yaitu melakukan segala sesuatu
dengan efektif dan efisien. Disamping itu, keluarga tersebut juga diharapkan mampu
4.7 Hasil
Hasil yang didapatkan oleh pendampingan keluarga adalah penulis lebih
mengenal keluarga Bapak I Ketut Gejer dan mengetahui keadaan ekonomi keluarga
dan keadaan sosial yang ada disekitar. Ibu Ketut Wingin mulai bersedia mencoba untuk
memikirkan usaha lain yang bisa dilakukan sehingga mampu menunjang kehidupan
keluarganya. Dengan adanya program KK Dampingan ini maka semangat dan motivasi
Ibu Ketut Wingin untuk bekerja lebih baik karena beban yang dipendam selama ini
sedikit berkurang setelah beliau ceritakan kepada penulis. Mereka juga sudah
memahami bagaimana cara mengelola pengeluaran sehari-hari agar tidak jauh lebih
besar dari pendapatannya. Dan hal yang paling penting adalah keluarga Bapak Ketut
Gejer mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan sehingga terhindar dari
penyakit. Penulis juga mengharapkan keluarga Bapak Ketut Gejer menjadi lebih kreatif
dalam memanfaatkan segala sesuatu untuk menambah penghasil keluarga.
4.7 Kendala
Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat
yang menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya
kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 21 kali kunjungan ke keluarga
dampingan Bapak Ketut Gejer, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:
a. Pendapatan keluarga yang tidak sebanding dengan pengeluaran untuk
kehidupan sehari-hari membuat keluarga ini terbebani. Masalah dalam
perekonomian adalah masalah utama dalam keluarga bapak Ketut Gejer.
b. Rumah mereka sangat sederhana terbuat dari batako dan berlantai semen
namun dapur yang dimiliki terbuat dari bedeg, akan tetapi mereka tetap
menjadi keluarga bahagia.
c. Masalah kesehatan, diantaranya yaitu kesehatan lingkungan dan penyakit
yang diderita oleh bapak Ketut Gejer. Masalah kesehatan lingkungan
dimana kurangnya perhatian terhadap kebersihan lingkungan di sekitar
rumah dan tidak memiliki tempat pembuangan kotoran tinja yang semi atau
permanen.
5.2 Rekomendasi
Adapun saran yang dapat diberikan oleh pendamping untuk keluarga
dampingan Bapak I Ketut Gejer adalah:
a. Keluarga dampingan disarankan untuk meningkatkan penghasilan dan pola
hidup keluarga Bapak Ketut Gejer dengan cara mencari pekerjaan yang
tetap dan tidak musiman dan memiliki usaha kecil dengan pembuatan peyek
kedelai sehingga penghasilan yang didapat juga lebih maksimal.
b. Keluarga dampingan disarankan agar dapat menyisihkan dan menabungkan
sedikit pendapatan yang diperolehnya setiap hari sebagai tabungan untuk
LAMPIRAN
[image:25.595.118.391.383.515.2]Gambar 1. Kondisi Rumah Keluarga Bapak I Ketut Gejer
Gambar 2. Kondisi Kamar Mandi Keluarga Bapak I Ketut Gejer
[image:25.595.114.393.553.692.2]Gambr 4. KK Dampingan ( Bapak I Ketut Gejer dan Ibu Ni Ketut Wingin)
Gambar 5. Membantu Ibu Ni Ketut Wingin Membuat Majejaitan
[image:26.595.118.422.311.455.2]Gambar 6. Membantu Cucu Bapak I Ketut Gejer Dalam Mengerjakan Tugas
[image:27.595.114.355.111.249.2]