LAPORAN PENELITIAN
-
•. セL
="
NZG\セ
? -:Y.•. _...- . . ..
I . • •
I
• .
:.; .. " ... 'bJ
セNNNNNNNNZ • セNNR[i
-
KEBERADAAN PEMEGANG SAHAM DALAM RUPS
DENGAN SISTEM TELECONFERENCE TERKAIT
JARINGAN BERMASALAH (DOWN): PERSPEKTIF
CYBERLAW
Oleh:
1.
Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH.,M.Hum.,LLM (Ketua)
2. Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, SH.,M.Hum
(Anggota)
3. Ni Putu Purwanti, SH.,MH
(Anggota)
4.
I.B Alit Yoga Mahaswara, SH
(Mahasiswa S2)
5.
Made Mustiana, SE
(Sekretariat Peneliti)
PENELITIAN INI DIBIAYAI DARI DANA DIPA BLU
PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) ILMU HUKUM PPS
UNUD DENGAN SK REKTOR NOMOR:
211S/UN.14.4/HK/2014
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) ILMU HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
1. Judul Penelitian
2. 3.
Bidang I1mu PeneJitian Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap
4. 5. 6. 7.
b. Jenis Kelamin
c. NIP
d. Pangkat/Golongan
e. Jabatan
f. Program StudilKonsentrasi
Jumlah Tim Peneliti Lokasi Penel itian Waktu Penelitian Biaya
Keberadaan セ・ュ・ァ。ョァ セ。ィ。ュ Dalam RUPS
Dengan Sistem Teleconference Terkait
Jaringan Bermasalah (Down): Perspektif
Cyber Law
Hukum Perdata
Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., M.Hum., LLM
Perempuan
196111011986012001 IV b
Lektor Kepala S2 lImu Hukum 5 orang
6 Bulan
Rp.
11.480.000,-Denpasar, 30 Oktober 2014 etua Peneliti
Dr. Ni Ketut Su
111011986012001
''';\ \ .+: ' ..'.'0_ LHL⦅MセL\
DAFTAR lSI
HALAMAN PENGESAHAN .
DAFTAR lSI II
PRAKAT A iii
ABSTRAK DAN
ABSTRACT
ivRINGKASAN v
BABI PENDAHULUAN 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
24
BAB IV METODE PENELTTIAN 26
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 30
BAB VI KESIMPULAN 57
DAFTAR PUSTAKA
60
LAMPlRAN 62
a. Perincian Biaya Penelitian " 63
b. Jadwal Pclal{sanaan 64
c.
Personalia Tenaga Penelitian & Tugas 65d. CV Peneliti 66
I
l
rPRAKATA
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugrah serta berkatNYA maka
laporan hasil penelitian ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penelitian
Inlmengkaji persoalan hukum korporasi yang
bersentuhan
dengan
Cyber
Law,
khususnya
berkaitn
dengan
penyelenggaraan RUPS dengan mekanisme
teleconference.
Sangat
disadari bahwa hasil penelitian
ini yang dilaksanakan dengan
menggunakan metode normative masih belum sempurna, oleh karena itu
segala saran yang bersifat menyempurnakan senantiasa kami tunggu.
Pelaksanaan kegiatan penelitian ini tidak dapat berhasil dengan
baik tanpa dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun
materiil. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada Program
Studi Magister (S2) llmu Hukum PPS UNUD atas dukungan pembiayaan
serta kesempatn yang diberikan untuk melaksanakan penelitian, terima
kasih kepada seluruh Tim Peneliti (Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra,
SH.,M.Hum, Ni Putu Purwanti, SH.,NIH, I.B Alit Yoga Mahaswara, SH,
Made Mustiana, SE), serta kepada Putu Aras Samshitawrati, SH.,LLM
yang telah banyak mendukung pelaksanaan serta penyusunan Laporan
Penelitian ini.
Peneliti
..
ABSTRAK
Oi Indonesia, RUPS dengan mekanisme teJekonferensi dimungkinkan
peleksanaannya berdasarkan ketentuan Pasal 77 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, mekanisme telekonferensi ini memungkinkan semua peserta rapat saling melihat dan mendengar satu sarna lain serta berpartisipasi dalam rapat.
Ada kekosongan hukum berkaitan dengan kedudukan pemegang saham daJam RUPS dengan mekanisme telekonferensi khususnya dalam hal jaringan bermasalah (system down). Namun demikian, dengan mengkonstruksi hukum secara analogis dari ketentuan Pasal 90 UUPT dapat dikemukakan bahwa kedudukan pemegang saham tetap diakui sebagai subjek hukum yang hak suaranya dihitung serta keberadaannya sah sekalipun risalah rapat belum sempat ditandatangani secara elektronik karena jaringan internet bermasalah (system down), sepanjang risalah RUPS dibuat dengan akta notaris dan wajib ditandatangani oleh notaris yang membuat akta tersebut.
Kata Klinci: RUPS. Teleconlerence, LMセカウエ・ュ Down, U.U. No. 40 Tahun 2007.
ABSTRACT
In Indonesia, the General meeting of Shareholder through teleconference mcch'lI1islll can be conducted under the provision of Article 77 of Law No. 40 01'2007 concerning Limited Liability Company. This teleconferencing mechanism allows all participants to see each other, to hear each other, and to participate in the teleconference meeting. There is legal vacuum with regard to position of shareholders in the General Meeting by teleconference mechanism, especially in the case of network problems (system d(mn). However, by analogy with the legal construct of the provisions of Article 90 of the Company Law can be stated that the position of shareholders continues to be recognized as a legal subject who has legal right and has valid votes counted even if the minutes of the meeting have not been signed electronically because internet network problem as long as treatise or the mi nllte of General Meeting of shareholders is made by notarial deed and shall be signed by the Notary who made the deed.
Key Words: General Meeting olSharholders, TeleCOl?ference, System down, the Law No. 400f2007.
RINGKASAN
Penelitian ini terdiri dari 5 bab.
Pada
bab I menguraikan tentang latar belakang dilakukannnya penelitian ini yang berjudul, "Keberadaan Pemegang Saham Dalam RUPS Dengan Sistem Teleconference Terkait Jaringan Bermasalah (Down):Perspektif Cyber Law" serta dirumuskan beberapa permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Bagaimanakah pengaturan mengenai penyelenggaraan RUPS dalam perseroan terkait dengan teJekonferensi melalui online system?, dan Bagaimanakah kedudukan pemegang saham dalam RUPS dengan sistem telekonferensi terkait jaringan bermasalah (down) dalam perspektif cyber law?
Pada bab II diuraikan tinjauan pustaka yang menjelaskan tentang Perseroan Terbatas (Perseroan) Secara Umum dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), RUPS Sebagai Salah Satu Organ Perseroan Berdasarkan UUPT dan Cyberlaw.
Tujuan dan Manfaat Penelitian dibahas pada bab III dan pada bab IV diuraikan Metode Penelitian, yang bahasannya terenis Penelitian, Pendekatan Penelitian, Sumber Bahan Hukum. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum dan Teknik Analisa Bahan Hukum.
Hasil dan Pembahasan dari penelitian ini diulas dalam bab V. Dibahas didalamnya terkait Pengaturan Mengenai Penyelenggaraan RUPS dalam Perseroan Terkait dengan Telekonferensi Melalui Online System dan Kedudukan Pemegang Saham dalam RUPS dengan Sistem Tctckonfcrensi Terkait Jaringan Bermasalah
(Down) dalam Perspektif Cyber Law.
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi informasi berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman.
Era globalisasi salah satu penandanya adalah "borderless world", yaitu dunia tanpa
batas, dimana teknologi memainkan peranan yang sangat penting, menjadi
penghubung antar individu, anta kelompok komunitas, antar korporasi dalam waktu
yang amat cepat dan spektakuler tanpa harus menghadirkan pihak-pihak yang
berkomunikasi secarajace to .lace. Perkembangan teknologi ini terjadi secara global
di dunia dan termasukjuga di Indonesia.
Peran penting perkembangan teknologi informasi dalam bidang korporasi
tidak dapat dipungkiri pada gilirannya membawa konsekuensi berkaitan dengan
aspek-aspek hukum yang melingkupinya. Di Indonesia, dalam kegiatan berbisnis para
pelaku bisnis membuka dan menjalankan bisnis mereka dengan berbagai
bentuk-bentuk badan hukum salah satu yang menjadi pilihan paling dominan adalah
berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (Perseroan). Dalam konteks illi,
perkembangan teknologi memainkan peran penting pendirian perseroan di berbagai
daerah di Indonesia saling membcrikan kClIntungan dan kemudahan terhadap satu
sama lain. Kemajuan teknologi tersebut memudahkan kegiatan-kegiatan dan
organ-organ yang berada dalam suatu perseroan berkomunikasi dan berinteraksi secara
lebih efisicn, cepat dan hemal. Olch karena itll, komunikasi maupun proses kegiatan