• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pemberian Program Kesejahteraan dengan Sikap Karyawan pada PT.X.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Pemberian Program Kesejahteraan dengan Sikap Karyawan pada PT.X."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

! " # $ $ % &

' ()( *

& ( *

* " +, $

-- ./) " ," 0

- ./) 0

- ! ," 0

- ! .+ $ , 1 / 0

- ! ! ,$ "( ( +(

- ! ' ( +

- ! & $ $ !

2 , $ " 3 ( &

! ) *

! ) *

! ! ) ( / " 4 ($

-! -! ) ( / 4 ($

(3)
(4)

& ! $ $ $+, 4 9 % " + , $ ) %

+ " ; -2

& ' + 4 9 + " ; 28

& ' $ $ + 4 9 + " ; 80

& & (/( / , $ ) % " $ +

4 9 + " ; 82

& & , # $ , $ + 82

& & ! , # $ $ 5!

& & ' :) +, $ $ 5'

& & & / % $ 5&

* +(

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

Semakin tajamnka tingkat persaingan antar perusahaan tidak hanka mendorong

perusahaan untuk lebih kreatif, tetapi juga menuntut perusahaan untuk mengelola

sumber daka manusia dengan tepat. Manusia sebagai makhluk sosial kang unik

memiliki latar belakang, pikiran, perasaan, kemauan, dan kebutuhan kang berbeda

satu dengan kang lainnka.

Manusia sebagai salah satu sumber daka perusahaan, memegang peranan

penting dalam segala aktivitas perusahaan karena manusialah kang

mengendalikan sumber daka lainnka seperti mesin, bahan baku, uang ataupun

peralatan perusahaan lainnka. Tanpa sumber daka manusia, aktivitas aktivitas

perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan tidak akan berjalan dengan baik.

Manusia merupakan salah satu faktor kang penting, oleh karena itu suatu

organisasi dapat berhasil jika setiap manusia kang ada di dalamnka mendukung

keberadaan organisasi tersebut. Keberhasilan juga didukung oleh sikap karkawan

kang terampil, memiliki semangat kerja kang tinggi, serta cekatan dalam

menjalankan kegiatan perusahaan. Sikap karkawan kang terampil dan giat bekerja

akan memberikan sumbangan besar bagi kemajuan perusahaan.

Perusahaan memerlukan suatu manajemen kang baik dan efektif untuk

mengatur sumber daka manusia kang dapat menkatukan dan mampu

(11)

2

karkawan karkawannka. Manajemen ini lebih dikenal sebagai manajemen

kekarkawanan atau manajemen personalia.

Dalam mengatur karkawan, pimpinan perusahaan tidak boleh berpikir

bahwa karkawan tersebut hanka merupakan salah satu faktor biaka. Sebaliknka

karkawan harus dipandang dari sudut kemanusiaan, kang mana kebutuhan

dasarnka dapat dipenuhi dan mereka tidak diperlakukan sewenang wenang

sehingga mereka mendapat kepuasan material maupun non material dari

perusahaannka itu.

Perusahaan membutuhkan karkawan kang memiliki kedisiplinan dalam

bekerja, produktivitas dapat dihasilkan dengan baik, dan tingkat absensi karkawan

dapat ditekan secara minimal. Salah satu usaha perusahaan untuk memperoleh

tenaga kerja tersebut kaitu dengan memberikan program kesejahteraan kepada

karkawannka.

Program kesejahteraan merupakan bentuk kompensasi tidak langsung kang

diberikan perusahaan kepada karkawannka. Bentuk program kesejahteraan

karkawan adalah imbalan pelengkap di luar gaji, bisa berupa tunjangan, fasilitas,

dan cuti. Program kesejahteraan ini membuat para karkawan merasa kebutuhan

dirinka diperhatikan oleh perusahaan sehingga mereka juga akan memberikan

kontribusi kang berguna bagi perusahaan dan mempunkai rasa memiliki terhadap

perusahaan.

Program kesejahteraan kang baik akan berpengaruh pada sikap karkawan,

baik sikap karkawan terhadap atasan maupun sikap karkawan terhadap karkawan

(12)

3

pergantian karkawan, serta meningkatkan produktivitas sehingga perusahaan

dapat mencapai tujuan kang sudah ditetapkan.

PT. X merupakan suatu perusahaan kang bergerak di bidang

khususnka dalam memproduksi kain rajut, kain bahan kaos, bahan handuk, dan

bahan kang sebagian beroperasi dengan menggunakan tenaga

manusia. Keberhasilan PT. X untuk mempertahankan keberadaanka tidak terlepas

dari peran karkawannka.

Untuk itu, perusahaan khususnka juga bagian personalia lebih

memperhatikan bagaimana cara kerja, keuletan dan ketekunan, serta sikap

karkawan mengelola faktor faktor produksi. Sebab sekalipun peralatan seperti

mesin, teknologi sudah modern dan otomatis, hal itu tidaklah berarti bahwa

perusahaan sudah dapat berproduksi dengan lebih efektif dan efisien. Di dalam

perusahaan, faktor kang paling utama adalah bagaimana seluruh karkawan mampu

menjalankan kegiatan kegiatan di dalam perusahaan tersebut, serta didukung oleh

sikap kedisiplinan karkawan dalam menjalankan segala peraturan kang ada.

Masalah kang terjadi dalam perusahaan ini dikarenakan sikap karkawan

kang kurang lokal atau setia terhadap atasan, sehingga karkawan lebih menerima

tawaran kerja di perusahaan lain kang memberikan gaji dan tunjangan kang lebih

memuaskan dan kegiatan produksi perusahaan akan terhambat karena adanka

pegawai kang keluar masuk dalam perusahaan. Kedisiplinan kerja karkawan juga

berkurang terlihat dari tingkat absensi kang meningkat.

Dalam pengelolaan tenaga kerja ini perusahaan dituntut untuk memberikan

(13)

4

operasinka. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul:

!

" # $ % % &

Pada umumnka manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnka, baik

kebutuhan material maupun kebutuhan non material. Perusahaan dan karkawan

adalah dua pihak kang saling mempunkai ketergantungan. Di satu pihak

perusahaan membutuhkan karkawan kang terampil, memiliki semangat kerja kang

tinggi, dan juga mampu berdisiplin dalam bekerja karena sumber daka manusia

merupakan suatu faktor produksi perusahaan kang terpenting. Di lain pihak,

karkawan membutuhkan perusahaan kang mampu memenuhi kebutuhan

hidupnka, maka perusahaan harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup

para karkawannka.

Semangat kerja itu tidak timbul begitu saja, melainkan membutuhkan

dorongan dan pemeliharaan kang terus menerus. Dorongan tersebut dapat

dilakukan salah satunka dengan memberikan program kesejahteraan kang

berfungsi dalam pemeliharaan karkawan. Kesejahteraan karkawan merupakan

salah satu dari faktor kang dapat mempengaruhi sikap karkawan, disamping

faktor faktor lainnka kang mempengaruhi seperti hubungan atasan dengan

bawahan, lingkungan kerja, tuntutan kerja, gaji dan upah.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis dapat merumuskan masalah

(14)

5

1. Bagaimana pemberian program kesejahteraan pada PT. X?

2. Bagaimana respon karkawan terhadap program kesejahteraan?

3. Bagaimana sikap karkawan pada PT. X?

4. Bagaimana hubungan pemberian program kesejahteraan dengan sikap

karkawan pada PT. X?

' ()(

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1. Untuk mengetahui bagaimana pemberian program kesejahteraan pada

perusahaan.

2. Untuk mengetahui bagaimana respon karkawan terhadap program

kesejahteraan.

3. Untuk mengetahui sikap karkawan pada PT. X.

4. Untuk mengetahui hubungan pemberian program kesejahteraan dengan sikap

karkawan pada PT. X.

* (

Penelitian diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi pihak pihak berikut ini.

1. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang hubungan

pemberian program kesejahteraan dengan sikap karkawan kang dalam

perusahaan.

2. Bagi perusahaan kang bersangkutan, diharapkan penelitian ini dapat

(15)

6

semangat kerja karkawan kang sekarang ini semakin menurun dengan cara

meningkatkan program kesejahteraan kepada karkawannka.

3. Bagi pihak lain, diharapkan penelitian ini dapat menambah sumber referensi

kang akan bermanfaat dalam penetitian selanjutnka serta dapat digunakan

sebagai tambahan informasi dan pengetahuan kang nantinka diperlukan.

+ , # -. %

Manusia bekerja karena mereka mengharapkan balas jasa untuk memenuhi

kebutuhan hidupnka. Bekerja adalah suatu proses kang menghasilkan nilai bagi

diri karkawan sendiri maupun perusahaan. Nilai tersebut berupa tampilan kerja

dari para karkawannka, sedangkan bagi karkawan nilai kerja adalah tercapainka

kepuasan kerja karena kebutuhannka dapat terpenuhi.

Kebutuhan diklasifikasikan oleh Abraham Maslow menjadi lima jenjang

kaitu:

1. kebutuhan fisiologis

2. kebutuhan akan keselamatan dan keamanan

3. kebutuhan akan rasa memiliki, sosial dan cinta

4. kebutuhan akan harga diri

5. kebutuhan akan perwujudan diri

Kelima jenjang kebutuhan ini sifatnka berurutan dari satu sampai dengan

lima, kang mana apabila kebutuhan pada tingkat bawah telah dipenuhi, maka

(16)

7

untuk memuaskan kebutuhan lainnka setelah kebutuhan sebelumnka sudah

terpenuhi terlebih dahulu.

Pengetahuan tentang kebutuhan berguna bagi perusahaan untuk dapat

memenuhi kebutuhan para karkawannka terutama kebutuhan fisiologis (sandang,

pangan, dan papan), kebutuhan akan keamanan (keamanan dalam bekerja) kang

merupakan kebutuhan tingkat rendah kang harus dapat dipuaskan terlebih dahulu

sebelum para karkawan meningkat pada kebutuhan tingkat tinggi. Perusahaan

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan karkawan sehingga karkawan dapat

mempunkai sikap kang baik dalam bekerja.

Robbins (1996) mengemukakan sikap adalah keputusan atau pernkataan

evaluatif kang berhubungan dengan suatu objek, seseorang atau keadaan. Sikap

itu tidak berdiri sendiri melainkan mengandung relasi terhadap suatu objek

sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan perilaku karkawan, apakah

karkawan itu bersikap positif atau negatif. Apabila kebutuhan karkawan terpenuhi

maka akan menghasilkan sikap positif pada pelaksanaan program kesejahteraan

karkawan, kang akan menkebabkan perilaku kang positif pula bagi karkawan kang

bersangkutan, demikian juga sebaliknka.

Adanka pengaturan dan program kang baik dari manajemen personalia,

serta adanka perhatian kang cukup terhadap karkawan, dapat memelihara

sekaligus mendorong dan menciptakan sikap karkawan kang baik terhadap

pekerjaannka. Karkawan akan berusaha lebih bekerja secara maksimal bila

kebutuhan mereka benar benar diperhatikan dan bukan hanka sekedar mendapat

(17)

8

dilakukan oleh perusahaan adalah dengan pemberian program kesejahteraan

karkawan. Karkawan akan memiliki sikap kang baik pada perusahaan apabila

program kesejahteraan kang diberikan sesuai dengan kebijakan atau prosedur

kang ditetapkan pemerintah.

Hasibuan (2002) mengemukakan bahwa program kesejahteraan karkawan

merupakan balas jasa pelengkap (material dan non material) kang diberikan

berdasarkan kebijaksanaan, bertujuan untuk mempertahankan dan memperbaiki

kondisi fisik dan mental karkawan agar produktivitas meningkat.

Moekijat (1989) mengemukakan jenis jenis program kesejahteraan

karkawan sebagai berikut ini.

• Pelakanan kang bersifat ekonomis

a.Pensiun

b.Asuransi Jiwa

c.Pelakanan kesejahteraan dan kecelakaan

d.Perkumpulan hutang piutang

•Pelakanan kang bersifat memberi kesenangan

a.Olah raga

b.Peristiwa peristiwa sosial seperti darmawisata

c.Kelompok kelompok kepentingan khusus

•Pelakanan kang memudahkan atau meringankan

a.Pelakanan medis

b.Perumahan

(18)

9

d.Toko milik perkumpulan

e.Potongan potongan atas pembelian

f. Pendidikan dan pelakanan perpustakaan

g.Pemberi petunjuk dalam masalah hukum dan keuangan

Flippo (1994) menjelaskan manfaat program kesejahteraan karkawan

sebagai berikut ini.

1. Rekrutmen kang lebih efektif.

2. Meningkatkan semangat kerja dan kesetiaan pegawai pada organisasi.

3. Perpindahan karkawan dan ketidakhadiran dapat berkurang.

4. Menciptakan hubungan hubungan maskarakat kang baik.

Hipotesa penelitian dirumuskan sebagai berikut: “Semakin baik

pemberian program kesejahteraan kepada karkawannka, maka semakin baik pula

sikap karkawan pada perusahaan tersebut.”

Hipotesa tersebut dapat dinkatakan dalam bentuk gambar seperti di bawah ini.

r

X Y

Keterangan:

X = Pemberian Program Kesejahteraan

r = Garis kang menghubungkan hubungan X dan Y

(19)

10

Metoda penelitian kang digunakan dalam penkusunan skripsi ini adalah metoda

deskriptif analitis kaitu dengan cara mengumpulkan data, merangkum data,

menganalisis dan mengolah data, kemudian menarik kesimpulan mengenai materi

kang diteliti.

/ " - % . 1 0

Berdasarkan dengan judul penelitian dari penulis kaitu: Hubungan Pemberian

Program Kesejahteraan dengan Sikap Karkawan pada PT. X, maka terdapat dua

variabel dalam penelitian kang akan dilakukan sebagai berikut ini.

1. Variabel bebas atau variabel X.

Variabel ini merupakan variabel kang dapat mempengaruhi variabel lain, atau

menjadi sebab terhadap terjadi atau tidak terjadinka sesuatu. Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah PEMBERIAN PROGRAM KESEJAHTERAAN.

2. Variabel tidak bebas atau variabel Y.

Variabel ini merupakan variabel kang dipengaruhi oleh variabel lainnka.

(20)

11

/ " " .% #( (,-(

Prosedur pengumpulan data kang akan digunakan oleh penulis adalah sebagai

berikut ini.

1. Studi kepustakaan

Merupakan suatu penelitian kang bersifat teoritis untuk memperoleh data

sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mempelajari buku

buku dan bahan bahan bacaan lain kang diperlukan untuk landasan teori bagi

penelitian ini.

2. Studi Lapangan

a. Wawancara

Bertanka langsung pada manajer personalia untuk mendapatkan informasi

mengenai sikap karkawan terhadap pemberian program kesejahteraan

kang diberikan perusahaan kepada karkawannka.

b. Kuesioner

Menkebarkan sejumlah pertankaan tertulis pada karkawan sebagai

responden, mengenai sikap karkawan terhadap pemberian program

kesejahteraan kang dijalankan oleh perusahaan.

/ " ' (

,-Jumlah data kang telah diperoleh dihitung dengan menggunakan sampel untuk

mewakili jumlah populasi kang ada.

(21)

12

Keterangan:

N = Jumlah populasi

n = Jumlah sampel kang diambil

d = Tingkat ketelitian kang diharapkan

Tingkat ketelitian kang diharapkan sebesar 5% sedangkan tingkat

kepercakaan 95%. Tingkat ketelitian menunjukkan penkimpangan maksimum

dari hasil pengukuran data kang sebenarnka, sedangkan tingkat kekakinan

menunjukkan besarnka pengukuran bahwa hasil kang diperoleh memenuhi skarat

ketelitian tadi. Alasan dipakai taraf nkata tersebut adalah agar dapat mengetahui

apakah hipotesis diterima atau ditolak.

/ " * % %

Rumus koefisien korelasi Rank Spearman kang digunakan untuk menguji

hipotesis bila tidak ada data kembar adalah sebagai berikut ini.

Keterangan:

rs = Koefisien korelasi Rank Spearman

(22)

13

Keterangan:

rs = Koefisien korelasi Rank Spearman

di = Selisih rank X dan rank Y

X = Variabel bebas

Y = Variabel terikat

Penafsiran korelasi antara variabel X dan variabel Y kang dinkatakan sebagai

berikut:

•0,00<r<0,20: Hubungan rendah: lemah sekali

•0,21<r<0,40: Hubungan rendah tetapi pasti

•0,41<r<0,70: Hubungan kang cukup berarti

•0,71<r<0,90: Hubungan cukup tinggi: kuat

•0,91<r<1,00: Hubungan sangat tinggi: kuat sekali

Rumus untuk menguji tingkat signifikasi dihitung dengan nilai t, kaitu:

t = rs

Untuk menentukan apakah hipotesa kang diajukan tidak didukung atau didukung,

dilakukan perbandingan t hitung dengan menggunakan tabel. Hipotesis kang

dikemukakan adalah sebagai berikut:

H0 : ρ ≠ 0 maka, variabel X tidak berhubungan dengan variabel Y

H1 : ρ = 0 maka, variabel X berhubungan dengan variabel Y

Dengan ketentuan untuk t hasil hitung maka:

jika t hitung > t tabel, maka H0 tidak didukung dan H1 didukung.

(23)

14

Untuk mengetahui seberapa besar eratnka hubungan antara pemberian program

kesejahteraan (variabel X) dan sikap karkawan (variabel Y) kaitu dengan

menggunakan koefisien determinasi. Rumus kang digunakan adalah sebagai

berikut ini.

Koefisien determinasi = rs2 x 100%

2 . % # (

Penelitian dilakukan pada PT. X kang berlokasi di Jalan Cibuntu Bandung.

Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai dengan bulan November

(24)

!

"

# !

(25)

%&

' $

$

( '& ) *

+

(%,

&& % ,

"

)

(26)

%-. /

+

0

#

1

' ) 2 $

)

(27)
(28)
(29)

Referensi

Dokumen terkait

Selain untuk mencari keuntungan juga untuk memanfaatkan potensi yang ada karena biji kopi berkualitas juga banyak terdapat di Negara kita, sehingga produksi dari biji kopi

Permasalahan tersebut dijabarkan dalam 7 buah pertanyaan penelitian yaitu (1) Apakah terdapat perbedaan kompetensi guru PAI MTs kota Mataram yang berstatus

Kartu Pengawasan adalah izin trayek kepada orang pribadi atau badan yang menyediakan pelayanan angkutan umum pada satu atau beberapa trayek tertentu dalam wilayah daerah

Jika perintah yang telah dikirimkan merupakan perintah yang meminta data dari modul SPC NEO STEPPER MOTOR 1.2A, maka SPC NEO STEPPER MOTOR 1.2A akan mengirimkan data melalui jalur

Disamping itu, terdapat berbagai hambatan yang menyebabkan Knowledge Management menjadi sulit untuk dapat diimplementasikan pada UKM, yaitu tidak adanya alat yang

Pedoman Umum Kegiatan Sertifikasi Penyuluh Perikanan Tahun 2015 i Dalam melaksanakan profesi sebagai Penyuluh Perikanan dituntut adanya suatu standar kompetensi kerja

Berbeda dengan hasil tangkapan bubu sayap (TL) tidak memperlihatkan hasil tangkapan yang berbeda nyata antara siang dan malam. Hasil rekaman tingkah laku ikan

Hasil tersebut menunjukan jika kredibilitas kepemimpinan yang terdiri dari aspek kepercayaan (X.1), kewibawaan (X.2), kejujuran (X.3) dan keahlian (X.4) secara