• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan Sikap dan Perilaku Masyarakat Terhadap Penggunaan Intra Uterine Device (IUD) Di Kelurahan Kotakulon Wilayah Kerja Puskesmas Sumedang Selatan Kota Sumedang Periode Mei - Desember 2008.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengetahuan Sikap dan Perilaku Masyarakat Terhadap Penggunaan Intra Uterine Device (IUD) Di Kelurahan Kotakulon Wilayah Kerja Puskesmas Sumedang Selatan Kota Sumedang Periode Mei - Desember 2008."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT MENGENAI INTRA UTERINE DEVICE DI KELURAHAN KOTAKULON WILAYAH KERJA

PUSKESMAS SUMEDANG SELATAN PERIODE MEI – DESEMBER 2008

Vicky Reysando, 2008, Pembimbing 1 : Donny Pangemanan, drg SKM Pembimbing 2 : Dani, dr

Intra Uterine Device adalah salah satu pilihan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia dan dapat dipakai untuk mengontrol jumlah kelahiran. Banyak daerah di Indonesia yang kurang mengenal IUD dan salah satu di antaranya adalah kelurahan Kotakulon wilayah kerja puskesmas Sumedang Selatan.

Penulis ingin mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat mengenai intra uterine device (IUD) di kelurahan Kotakulon.

Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan sampel sebanyak 330 responden yang diambil dengan teknik Simple Random Sampling dan kuesioner sebagai instrumen. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh tingkat pengetahuan responden baik (62,7%), sikap baik (62,1%) dan perilaku kurang (78,2%).

Pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat berperan penting dalam mengontrol jumlah kelahiran dan peran serta masyarakat pada program KB di kelurahan Kotakulon. Walaupun pengetahuan dan sikap masyarakat di kelurahan Kotakulon pada umumnya baik, akan tetapi masih banyak masyarakat yang memiliki perilaku yang kurang mengenai IUD, sehingga angka pemakai IUD di kelurahan Kotakulon masih terbilang rendah.

Perlu dilakukan penyuluhan agar masyarakat mengerti mengenai keuntungan KB IUD dibandingkan dengan KB lain, banyak masyarakat kurang mengetahui keuntungan IUD sehingga masyarakat tidak memilih IUD sebagai alat KB mereka. Namun sebetulnya IUD yang tidak memakai efek hormon – hormon tertentu di dalam tubuh dapat dikatakan lebih baik dibandingkan dengan KB lain. Untuk instansi terkait di daerah kelurahan Kotakulon diharapkan dapat memberi penyuluhan dengan tenaga medis yang meyakinkan masyarakat agar masyarakat menyadari keuntungan IUD dibanding KB lain.

(2)

ABSTRACT

KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOUR OF THE SOCIETY TOWARD INTRA UTERINE DEVICE ( IUD ) AT CIKONDANG DISTRICT WITHIN THE

WORK AREA OF PUSKESMAS SUMEDANG SELATAN DURING THE

PERIODE FROM MEI TO DESEMBER 2008

Vicky Reysando, 2008. 1st Tutor : Donny Pangemanan, Drg. SKM 2nd Tutor : Dani, dr

Intra Uterine Device is one of the choice for Family planning (KB) in Indonesia and can be used to control the population. Many district do not know about IUD, one of them is Kotakulon, a district within the work area of puskesmas Sumedang Selatan.

The major aim of the writer is to figure out the description of knowledge, attitude and behaviour of the community toward IUD

The method that is being used in this research is descriptive with 330 respondents taken throught simple random sampling and questionairs as an instrument.

The research tells us about the level of knowledge which is in 62,7% good, the attitude is also 62,1% good, and the behaviour is less satisfying which is 78,2%.

Knowledge, attitude and behaviour of the community have a very essential role to control the population and to manage family planning program at kelurahan Kotakulon. Even though the knowledge and attitude of the community of Kotakulon is generally good but there are some people who had problems with behavior toward IUD, that is why there are only a few people using IUD at kelurahan Kotakulon.

Health education should be given to the community so that they will know the advantages of IUD from other family planning programs, a lot of people do not know about the advantages, that is why they do not choose IUD as the device for family planning program. But actually IUD is good because there are no hormone involved. We hope the government of Kotakulon will give the community health education so the people will know all about IUD.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN………... ii

SURAT PERNYATAAN………... iii

ABSTRAK……….. iv

ABSTRACT………... v

KATA PENGANTAR………... vi

DAFTAR ISI………... viii

DAFTAR TABEL………... xi

DAFTAR GAMBAR……….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN………... xv

BAB I PENDAHULUAN..………... 1

1.1Latar Belakang... 1

1.2Identifikasi Masalah..……… 3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 4

1.3.1 Maksud Penelitian..……… 4

1.3.2 Tujuan Penelitian……… 4

1.4Manfaat Penelitian……… 4

1.5Kerangka Pemikiran... 5

1.6Metode Penelitian……… 5

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian……… 6

1.7.1 Lokasi Penelitian……… 6

1.7.2 Waktu Penelitian……… 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1. Intra Uterine Device (IUD) / Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)...………... 7

(4)

2.2.1 Un-Medicated Devices (Inert Devices)……… 8

2.2.2Medicated Devices(Bio–ActiveDevices)……… 8

2.3 Mekanisme Kerja IUD...……… . 10

2.4 Insersi IUD……… 11

2.5 Efek samping dan Komplikasi IUD………. 13

2.6 Keuntungan IUD dibandingkan dengan alat KB lain………….. 18

BAB III METODE PENELITIAN……… 19

3.1 Metode Penelitian……… 19

3.2 Rancangan Penelitian……… 19

3.3 Instrumen Penelitian……… 19

3.4 Pengumpulan Data……… 20

3.5 Populasi Penelitian……… 20

3.6 Sampel Penelitian……… 20

3.7 Definisi Operasional……… 21

3.8 Teknik Analisis Data……….. 23

3.8.1 Identitas Responden……… 23

3.8.2 Pengetahuan……… 23

3.8.3 Sikap……….... 24

3.8.4 Perilaku……… 24

3.8.5 Penyuluhan……….. 25

3.9 Aspek Etik……….. 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 26

4.1 Gambaran Umum Kelurahan Cikondang……… 26

4.2 Identitas Responden……… 26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 47

5.1 Kesimpulan……… 47

(5)

DAFTAR PUSTAKA……… 49

LAMPIRAN……… 50

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 4.1. Distribusi responden menurut umur... 26 2. Tabel 4.2. Distribusi responden menurut tingkat pendidikan terakhir…. 27 3. Tabel 4.3. Distribusi responden menurut pekerjaan…………....……… 27 4. Tabel 4.4. Distribusi responden menurut UMR………... 28 5. Tabel 4.5. Distribusi responden menurut banyaknya anggota keluarga

dalam 1 rumah……….. 28 6. Tabel 4.6. Distribusi responden menurut banyaknya anak dalam

keluarga.……… 29 7. Tabel 4.7. Distribusi pernah tidaknya responden mendengar mengenai

KB………... 30 8. Tabel 4.8. Distribusi tahu tidaknya responden kepanjangan dari

KB...………… 30 9. Tabel 4.9.Distribusi darimana responden mengetahui informasi

mengenai KB……… 30

10.Tabel 4.10 Distribusi tahu tidaknya responden manfaat dari

KB...……… 31 11.Tabel 4.11 Distribusi pernah tidaknya mendengar mengenai

IUD/AKDR/SPIRAL... 31 12.Tabel 4.12 Distribusi darimana responden mengetahui

mengenai IUD/AKDR/Spiral………...……...… 31 13.Tabel 4.13 Distribusi berapa lama responden mengetahui mengenai

(7)

18.Tabel 4.18. Distribusi tahu tidaknya responden mengenai

efek samping IUD ……….. 33

19.Tabel 4.19. Distribusi tahu tidaknya responden mengenai

alat kontrasepsi selain IUD ……… 34 20.Tabel 4.20. Distribusi alat kontrasepsi lain yang diketahui responden .. 34 21.Tabel 4.21. Distribusi setuju tidaknya responden dengan

diadakannya program KB ……… 35 22.Tabel 4.22. Distribusi setuju tidaknya responden dengan

alat kontrasepsi IUD ……… 35 23.Tabel 4.23. Distribusi responden menurut setuju tidaknya

dengan kegiatan pemerintah mengenai anak lebih baik 2 ……… 35 24.Tabel 4.24. Distribusi responden menurut setuju tidaknya suami

dengan kegiatan KB………... 36 25.Tabel 4.25. Distribusi mendukung tidaknya suazi responden

dengan program KB ……….. 36

26.Tabel 4.26. Distribusi responden menurut pendapat bertentangan

tidaknya KB dengan agama……… 36 27.Tabel 4.27. Distribusi setuju tidaknya responden jika ahli agama ikut

memperkenalkan KB……… 37

28.Tabel 4.28. Distribusi setuju tidaknya responden dengan keberhasilan IUD mencapa 99,2% - 99.9% ...… 37 29.Tabel 4.29. Distribusi responden mengenai peserta atau

bukan peserta KB ... 38 30.Tabel 4.30. Distribusi responden mengenai pserta KB atau bukan

dengan jenis KB yang dipakai………... 38 31.Tabel 4.31. Distribusi responden mengenai alasan memakai

KB lain selain IUD... 39 32.Tabel 4.32. Distribusi responden mengenai

(8)

34.Tabel 4.34. Distribusi responden menurut sakit tidaknya

responden setelah pemasangan IUD ...……… 40 35.Tabel 4.35. Distribusi responden yang memiliki anak lebih dari 1,

apakah antara anak pertama dan kedua memakai IUD ... 40 36.Tabel 4.36. Distribusi responden yang memiliki anak lebih dari 2

Apakah antara anak kedua dan ketiga memakai IUD …………... 41 37.Tabel 4.37. Distribusi responden menurut pernah tidaknya responden

mengikuti penyuluhan KB...……… 42 38.Tabel 4.38. Distribusi tempat penyuluhan dari responden

yang pernah mengikuti penyuluhan ……… 42 39.Tabel 4.39. Distribusi responden menurut waktu terakhir

mengikuti penyuluhan KB……… 43 40.Tabel 4.40 Distribusi responden mengenai siapa yang memberi

penyuluhan KB……… 43

41. Tabel 4.41 Distribusi responden mengenai keinginan responden

untuk mendapat penyuluhan kembali……… 44 42.Tabel 4.42 Distribusi responden mengenai tempat terbaik

diadakan penyuluhan……… 44

43.Tabel 4.43. Distribusi responden mengenai waktu terbaik

untuk diadakan penyuluhan……… 45 44.Tabel 4.44. Distribusi responden mengenai

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(11)

50

PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP

PENGGUNAAN INTRA UTERINE DEVICES (IUD) DI KELURAHAN

KOTAKULON WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMEDANG SELATAN

1. Nama: ………...

2. Alamat tempat tinggal: ……….

3. Umur:

a. < 20 tahun.

b. 21-30 tahun.

c. 31-40 tahun.

d. 41-45 tahun.

4. Pendidikan terakhir:

a. Tidak sekolah.

b. Sekolah Dasar.

c. Sekolah Menengah Pertama.

d. Sekolah Menengah Atas.

e. Perguruan Tinggi.

5. Pekerjaan:

a. Pegawai Negeri.

b. Pegawai Swasta.

c. Wiraswasta.

d. Pedagang.

e. Petani.

f.. Buruh.

g. Ibu Rumah tangga.

h. Tidak bekerja.

(12)

51

6. Penghasilan dalam 1 bulan : ...

7. Banyaknya anggota keluarga dalam 1 rumah:

a. 1 orang.

b. 2 - 4 orang.

c. 5 – 8 orang.

d. > 8 orang.

8. Banyaknya Anak Di Keluarga :

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

(13)

52

PENGETAHUAN

1. Apakah ibu pernah mendengar mengenai KB :

a. Pernah.

b. Tidak.

2. Apakah ibu mengetahui kepanjangan dari KB :

a. Ya, yaitu : ...

b. Tidak

3. Darimana ibu mengetahui informasi mengenai KB :

a. Penyuluhan.

b. Surat kabar.

c. Televisi.

d. Radio.

e. Lain-lain...

4. Apakah ibu mengetahui manfaat KB :

a. Ya

b. Tidak

5. Apakah ibu pernah mendengar mengenai Intra Uterine Devices (IUD) /

Spiral / Kotrasepsi Dalam Rahim (KDR) :

a. Ya

b. Tidak

6. Darimana ibu mengetahui informasi mengenai IUD :

a. Penyuluhan.

b. Surat kabar.

c. Televisi.

d. Radio.

(14)

53

7. Sudah berapa lama ibu mengetahui mengenai IUD :

a. 1-3 thn

b. 4-6 thn

c. 7-9 thn

d. 10-12 thn

e. >12 thn

8. Apakah ibu mengetahui manfaat IUD :

a. Ya

b. Tidak

9. Apakah ibu mengetahui cara mencegah kehamilan dengan IUD :

a. Ya

b. Tidak

10.Apakah ibu tahu tempat untuk memasang IUD :

a. Ya

b. Tidak

11.Apakah ibu tahu IUD dapat mencegah kehamilan hingga 99,2 – 99,9 % :

a. Ya

b. Tidak

12.Apakah ibu tahu mengenai efek samping IUD ?

a. Ya

b. Tidak

13.Jika jawaban no 12 ya, apa saja efek samping yang ibu tahu :

...

14.Apakah ibu mengetahui alat kontrasepsi lain :

a. Ya

(15)

54

15.Jika pertanyaan no 14 ya, apa saja yang ibu ketahui:(Jawaban bisa lebih

dari 1)

a. Pil KB

b. Kondom

c. Susuk

d. Suntik

e. Lain-lain ...

(16)

55

SIKAP

1. Apakah ibu setuju dengan diadakannya program KB :

a. Ya

b. Tidak

2. Apakah ibu setuju dengan alat kontrasepsi IUD :

a. Ya

b. Tidak

3. Apakah ibu setuju dengan rencana pemerintah mengenai anak lebih baik 2:

a. Ya

b. Tidak

4. Apakah suami ibu setuju dengan program KB :

a. Ya

b. Tidak

5. Apakah suami ibu mendukung ibu untuk ikut KB :

a. Ya

b. Tidak

6. Apakah menurut ibu KB bertentangan dengan agama :

a. Ya

b. Tidak

7. Menurut ibu bagaimana jika ahli agama ikut memperkenalkan program

KB :

a. Setuju

b. Tidak setuju

8. Apakah ibu setuju mengenai keberhasilan IUD mencegah kehamilan

hingga 99,2 – 99,9 % :

a. Ya

(17)

56

PERILAKU

1. Apakah ibu peserta KB :

a. Ya

b. Tidak

2. Jika jawaban no 1 ya, KB apa yang dipakai :

a. Pil KB

b. Kondom

c. Susuk

d. Suntik

e. IUD / Spiral / KDR

f. Lain-lain ...

3. Jika tidak memakai IUD, mengapa ibu memilih KB tersebut :

a. Lebih mudah

b. Tidak mahal

c. Disuruh suami

d. Takut efek samping

e. Lain-lain...

4. Jika memakai IUD, mengapa ibu memilih IUD :

a. Karena tahan lama

b. Karena tidak membuat gemuk

c. Karena masih ingin punya anak

d. Di beri penyuluhan oleh dokter puskesmas

e. Karena sangat akurat mencegah kelahiran

f. Lain-lain ...

5. Dimanakah ibu memasang IUD :

a. Puskesmas

b. Posyandu

c. Dokter swasta

(18)

57

6. Apakah ibu merasa sakit setelah pemasangan IUD :

a. Ya, Berapa lama ...

b. Tidak

7. Jika anak lebih dari 1, apakah antara anak pertama dan kedua memakai

IUD:

a. Ya

b. Tidak

8. Jika anak lebih dari 2, apakah antara anak kedua dan ketiga memakai IUD:

a. Ya

(19)

58

PENYULUHAN :

1. Apakah ibu pernah mengikuti penyuluhan mengenai KB (IUD) :

a. Ya

b. Tidak

2. Jika jawaban no 1 ya, dimana tempat penyuluhannya :

a. Puskesmas

b. Posyandu

c. Rumah kader / rumah warga

d. Lain-lain ...

3. Kapan penyuluhan KB (IUD) terakhir diadakan :

a. 1 bulan yang lalu

b. 1-3 bulan yang lalu

c. 3-6 bulan yang lalu

d. 1 tahun yang lalu

e. Lebih dari 1 tahun yang lalu

4. Siapa yang memberi penyuluhan mengenai KB (IUD) :

a. Dokter puskesmas

b. Kader

c. Pegawai pemerintah

d. Lain-lain ...

5. Apakah ibu ingin penyuluhan mengenai KB (IUD) diadakan lagi :

a. Ya

b. Tidak

6. Menurut ibu dimana tempat penyuluhan sebaiknya berlangsung :

a. Puskesmas

b. Posyandu

c. Rumah kader / rumah warga

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama kita kenal.

KB artinya merencanakan jumlah anak sesuai kehendak kita, dan menentukan

sendiri kapan kita ingin hamil (Kesrepro,1997).

Menurut WHO (World Health Organisation) KB adalah tindakan yang

membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif

tertentu, untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan

kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan,

mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami isteri,

menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hanafi Hartanto,2004).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, (1996), setiap tahun, lebih dari

600.000 wanita di dunia meninggal akibat komplikasi kehamilan saat melahirkan.,

99% kematian itu terjadi di negara berkembang. Dalam jangka waktu yang sama,

tak kurang dari 50 juta aborsi akibat kehamilan tak diinginkan terjadi di muka

bumi ini (Dipo Handoko,2001).

Saat ini diketahui jumah penduduk Indonesia sebesar 225,5 juta penduduk

dengan rata-rata petumbuhan penduduk sebesar 1,3%. Pemerintah merencanakan

untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk tersebut hingga 1,14% pada tahun

2009 (Depkes,2008).

Di Jawa barat laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,34% atau 1-2 juta/tahun

dengan jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak 7 juta lebih dan angka

kelahiran 800.000/tahun (Galamedia,2008).

Komponen dalam pelayanan KB yang dapat diberikan adalah KIE

(Komunikasi, Informasi, dan Edukasi), konseling, pelayanan kontrasepsi (PK),

pelayanan infertilitas, pendidikan seks, konsultasi pra-perkawinan dan konsultasi

(21)

2

Secara pendekatan sosioekonomi pengontrolan kelahiran penting untuk

meningkatkan kualitas hidup dan memberi efek yang positif terhadap kebahagian

keluarga juga lingkungan sekitar (Cunningham,2005).

Pada dasarnya pelayanan kontrasepsi dapat dibagi sesuai dengan sasaran yang

akan dicapainya, pada peserta wanita berumur di bawah 20 tahun dengan alasan

menunda kehamilan maka di utamakan pemakaian kontrasepsi pil oral, sedangkan

penggunaan kondom tidak disarankan karena biasanya pasangan muda masih

tinggi frekuesi bersenggamanya sehingga dapat menyebabkan kegagalan dalam

mencegah kehamilan, dapat juga digunakan IUD-Mini (Intra Uterine

Device-Mini) terutama pada calon peserta yang kontraindikasi terhadap pil oral. Pada

peserta umur 20-30 tahun dengan alasan menjarangkan kehamilan maka segera

setelah anak pertama lahir maka dianjurkan untuk memakai IUD (Intra Uterine

Device) sebagai pilihan utama dan kegagalan kontrasepsi di sini bukanlah suatu

kesalahan program. Pada peserta di atas 30 tahun dengan alasan tidak mau hamil

maka pilihan utama adalah kontrasepsi mantap, pil oral kurang dianjurkan karena

usia ibu yang relatif tua dan mempunyai kemungkinan timbulnya akibat

sampingan dan komplikasi (Hanafi Hartanto,2004).

Metode yang sekarang masih digunakan terbagi atas 3 kategori, ketegori lama

tanpa alat, contohnya coitus interruptus dan pemanjangan masa laktasi. Kategori

lama dengan bantuan alat, contohnya kondom dan diafragma vagina. Kategori

modern, contohnya kontrasepsi oral, suntikan, IUD, dan sterilisasi

(Cunningham,2005).

AKDR ( Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ) atau disebut juga IUD merupakan

salah satu pilihan utama yang dianjurkan untuk peserta sekitar 20-30 tahun , IUD

ini sendiri memiliki banyak jenis. IUD kemudian digolongkan menjadi 2 macam,

Un-Medicated devices dan Medicated device. Contoh Un-Medicated device

adalah grafenberg ring, ota ring, lippes loop dan delta loop. Sedangkan contoh

untuk medicated device dibagi 2 yang mengandung logam adalah AKDR-Cu

generasi pertama contohnya CuT-200 (Tatum-T), Cu-7 (Gravigard) dan

MLCu-250. AKDR-Cu generasi kedua contohnya CuT-380A(Paragard), CuT-380Ag,

(22)

3

Data di Sumedang menunjukkan pengguna KB sebesar 9420, pemakai KB

IUD sebanyak 1044, MOW (Medisch Operatif Wanita) 626 orang, MOP

(Medisch Operatif Pria) 7 orang, kondom 31 orang, implan 161 orang, suntik

7547 orang, pil 1728 orang

Menurut data di kelurahan kotakulon wilayah kerja puskesmas Sumedang

Selatan jumlah PUS di kelurahan tersebut adalah 1883 orang dengan pengguna

IUD sebesar 226 orang, KB pil 194 orang, KB Implan 7 orang, KB suntik 990,

MOW (Medisch Operatif Wanita) 152 orang, MOP (Medisch Operatif Pria)10

orang, dan yang tidak KB ada 304 orang (Data puskesmas Sumedang

Selatan,2007).

Menurut data di atas dapat terlihat bahwa masih banyak PUS (Pasangan Usia

Subur) yang tidak memakai KB dan pengguna IUD masih terbilang sedikit

sehingga karena hal tersebut penulis ingin memahami gambaran pengetahuan

sikap dan perilaku masyarakat terhadap penggunaan Intra Uterine Device (IUD)

di kelurahan Kotakulon wilayah kerja puskesmas Sumedang Selatan.

1.2. Identifikasi masalah

- Bagaimana pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat Sumedang

secara umum dan masyarakat di kelurahan Kotakulon terhadap

penggunaan IUD.

Sesuai dengan data di atas diketahui bahwa pengguna IUD masih terbilang sedikit

sedangkan saat ini sedang gencar diperkenalkan IUD kepada masyarakat sehingga

dengan demikian timbul keinginan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan,

(23)

4

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat

terhadap penggunaan IUD di kelurahan Kotakulon kabupaten Sumedang.

1.3.2. Tujuan

- Umum

- Untuk membantu penerapan KB IUD kepada masyarakat

kelurahan Kotakulon kabupaten Sumedang.

- Khusus

- Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap

penggunaan IUD di kelurahan Kotakulon.

- Untuk mengetahui tingkat sikap masyarakat terhadap program IUD

di kelurahan Kotakulon.

- Untuk mengetahui tingkat perilaku masyarakat terhadap program

IUD di kelurahan Kotakulon.

1.4. Manfaat penelitian

- Untuk instansi terkait, penelitian ini berguna untuk mengetahui secara

lebih jelas tentang pengaruh pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat

terhadap penggunaan IUD di kelurahan Kotakulon dan selanjutnya

mempermudah penyusunan langkah-langkah penyuluhan dan program

(24)

5

- Untuk masyarakat khususnya masyarakat kelurahan Kotakulon, penelitian

ini dapat berguna untuk meningkatkan pengetahuan terhadap alat

kontrasepsi IUD yang dapat mencegah kehamilan secara efektif dan ikut

mendukung program KB.

- Untuk peneliti, penelitian ini berguna untuk mendalami dan memahami

lebih jauh tentang penyakit alat kontasepsi dan KB terutama IUD,

sehingga di masa yang akan datang ketika peneliti terjun ke masyarakat

secara langsung peneliti dapat membantu dalam menjalankan program

KB.

1.5. Kerangka pemikiran

Pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat merupakan suatu peranan penting

untuk dapat mensukseskan program KB. Dalam hal KB , banyak alat kontrasepsi

untuk usia subur yang memanfaatkan efek hormon-hormon yang ada dalam tubuh,

yang kemudian dapat mengganggu keseimbangan hormon-hormon tersebut.

Sedangkan pada IUD, tidak ada hormon yang terlibat melainkan suatu reaksi

inflamasi setempat yang kemudian mengganggu implantasi ovum yang sudah

dibuahi dalam endometrium (Cunningham,2005).

1.6. Metode penelitian

- Metode penelitian : Deskriptif

- Rancangan penelitian : Cross sectional

- Instrumen : Kuesioner

- Teknik pengambilan data : Survey dengan wawancara langsung

- Teknik penarikan sampel : Simple Random Sampling

- Populasi : Penduduk yang bermukim di kelurahan

Kotakulon di wilayah kerja puskesmas

Sumedang Selatan, Sumedang

(25)

6

1.7. Lokasi dan Waktu penelitian

1.7.1. Lokasi Penelitian

Keluarahan Kotakulon wilayah kerja puskesmas Sumedang Selatan,

kabupaten Sumedang.

1.7.2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan sejak bulan Agustus 2008 hingga bulan Oktober

2008, dan proses persiapan, pelaksanaan, serta pengolahan hasil penelitian

(26)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di kelurahan Kotakulon wilayah

kerja puskesmas Sumedang Selatan mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku

masyarakat mengenai Intra Uterine Device(IUD), dapat diambil kesimpulan

bahwa:

a. Pengetahuan masyarakat Kotakulon terhadap IUD secara umum adalah

baik

b. Sikap masyarakat Kotakulon terhadap IUD secara umum adalah baik

c. Perilaku masyarakat Kotakulon terhadap IUD secara umum adalah kurang

5.2 Saran

- Untuk puskesmas Sumedang Selatan sebaiknya dilakukan lebih banyak

penyuluhan agar IUD lebih tersosialisasi di kelurahan Kotakulon,

masyarakat kelurahan Kotakulon menginginkan adanya suatu penyuluhan

yang dilakukan pada saat pagi hari dengan seorang dokter yang memimpin

penyuluhan tersebut, masyarakat juga memilih dokter wanita lebih

daripada dokter laki–laki, karena dokter wanita dianggap lebih mengerti

daripada dokter laki–laki mengenai masalah IUD ini. Penyuluhan juga

sebaiknya dilakukan di puskesmas agar tempat lebih luas dan dapat

memuat lebih banyak orang, juga sebaiknya dikemukakan keuntungan dan

kelebihan memakai IUD dibandingkan dengan memakai alat KB lain.

Penyuluhan juga berguna agar masyarakat mengetahui bahwa pasien dapat

memilih bidan dan dokter wanita untuk pemasangan IUD.

- Sosialisasi mengenai IUD dapat dilakukan bersama dengan penyuluhan

(27)

48

- Mengenai pemasangan IUD, masyarakat mengharapkan pemasangan

dilakukan oleh dokter wanita atau jika tidak seorang bidan wanita di

ijinkan untuk memasang IUD sehingga masyarakat dapat lebih mudah

untuk memasang IUD.

- Pemasangan IUD saat ini masih tergolong mahal untuk masyarakat

pendatang yang tinggal di keluarahan Kotakulon, semoga di kemudian hari

pemasangan IUD dapat di gratiskan untuk semua warga baik warga lama

(28)

49

DAFTAR PUSTAKA

ARCF foundation, what is IUD?. http://www.fwhc.org/birth-control/iudinfo.htm,

August 20th,2008.

Cunningham, F.G, et all, 2005, Williams obstetrics, Edisi 21 Texas: Prentice-Hall

inc 1363-1367.

Dipo Handoko.2001.Macam-Macam KB sebagai pilihan,

http://www.gatra.com/2001-07-19/artikel.php?id=8244, August 20th,2008.

Hartanto, Hanafi, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan,

Jakarta 2004 hal 203-237.

Hendrie Usmany, dr, SpOG, Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan

Ginekologi.

1999.http://www.geocities.com/klinikobgin/kontrasepsi/alat-rahim.htm, Oktober 15th,2008

Joomla, Advantages and complication of IUD,

http://www.yourcontraception.com/birth-control-methods/iud/advantages-and-complications-of-iud.html, November 29th,2008.

Laporan PLKB Puskesmas Sumedang Selatan tahun 2007.

Prawirohardjo, Sarwono, Ilmu kandungan, Bina Pustaka, Jakarta, 2008.

Sugilar, Laju Pertumbuhan Penduduk Jabar Meningkat 1-2 Juta/Tahun.

http://www.klik-galamedia.com, Oktober 17th,2008.

The Hesperian Foundation, Berkeley, California. A Health Guidefor Women,

Referensi

Dokumen terkait

Ya sdre, shlmhrgds Fuhisi Om

juga terjadi secara berulang kali dengan beberapa demonstrasi lainnya yang juga dilakukan oleh. kelompok

Mengingat kemajuan teknologi telah merambah ke pelosok dunia, termasuk kepedesaan di Indonesia, maka dampak buruk teknologi yang menjadi kejahatan mayantara pada masa

Sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing daerah kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Tengah, mempunyai peluang yang cukp besar untuk dikembangkan sebagai

Perubahan Warna Pada Ekor Benih Ikan Koki Peningkatan warna pada ekor ikan koki selama 40 hari perlakuan terdapat fluktuasi pada perlakuan D (penambahan 10% TKU)

Berdasarkan rataan bobot badan, panjang lengan bawah sayap, panjang betis, panjang telinga, dan panjang tengkorak total, maka kelelawar yang ditemukan di Lumaya dan Kolono adalah

Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usahai.

Yang umum terjadi adalah sikap ambigu, di satu pihak kaum muslimin menyadari bahwa tradisi umat Islam telah tarancam oleh tradisi Barat modern dan di lain pihak