• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL_PROYEK.doc 105KB Mar 29 2010 04:41:41 AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL_PROYEK.doc 105KB Mar 29 2010 04:41:41 AM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Ari rahendra 04610129

PROFIL PROYEK

INDUSTRI TEPUNG IKAN

Latar Belakang Pemilihan Profil Proyek Bagi Investor

Perairan Sulawesi Tengah yang hampir tiga kali luas daratan mempunyai potensi sumberdaya perikanan sekitar 330.000 ton per tahun, dengan pengelolaan lestari sekitar 214.108 ton per tahun yang terdiri dari berbagai jenis ikan, udang laut, cumi-cumi, teripang, rumput laut dan kerang mutiara.

Dari jumlah tersebut, pada tahun 2003 produksi penangkapan tercatat sebesar 157.200 ton. Dengan demikian masih cukup tersedia peluang untuk mengembangkan produksi penangkapan.

Melihat kapasitas produksi lestari dan kapasitas produksi hasil penangkapan, Sulawesi Tengah memiliki cukup bahan baku ikan yang dapat memenuhi industri tepung ikan. Pada tahun 2003, bahan baku ikan yang dijadikan tepung ikan tercatat 26 ton/hari dengan produksi tepung ikan sebesar 8 ton/hari atau meningkat 12% dari tahun 2002 sebesar 6 ton dengan jumlah bahan baku ikan sebesar 25 ton.

Melihat masih kecilnya pemanfaatan ikan sebagai bahan baku tepung ikan, maka industri tepung ikan memiliki peluang untuk dikembangkan oleh investor di Sulawesi Tengah. Lebih dari itu, komoditas tepung ikan memiliki peluang pemasaran yang prospektif baik untuk pasaran dalam maupun luar negeri. Hingga saat ini, Indonesia merupakan negara pengimpor tepung ikan.

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari profil proyek / studi kelayakan ini adalah :

a. menyediakan informasi tentang peluang investasi di bidang industri tepung ikan yang sangat potensial untuk dikembangkan.

b. Menyediakan informasi dan pengetahuan untuk mengembangkan usaha industri tepung ikan.

Kegunaan

Sebagai langka awal dalam mengolah potensi sumber daya Kelautan, khususnya industri tepung ikan, maka diharapkan dapat beguna bagi :

c. a. Investor, memberikan infromasi peluang investasi, sehingga dapat melakukan investasi pada sektor perikanan, khususnya industri tepung ikan.

d. b. Masyarakat, dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui usaha tepung ikan yang berkualitas.

e. c. Pemerintah Daerah, dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan masuknya investor untuk menanamkan modalnya dalam membangun industri tepung ikan.

(2)

Tinjauan aspek Terkait Dengan Profil Proyek

Potensi Bahan Baku

Berbagai usaha perikanan di Sulawesi Tengah sebagian besar masih diusahakan secara tradisional, oleh karena faktor alam sangat menentukan pengembangan usahanya. Meskipun terdapat potensi yang cukup mendukung yaitu :

g. 1. Potensi Perikanan Laut

Potensi perikanan laut di Sulawesi Tengah meliputi wilayah perairan, Selat Makassar, Teluk Tomini, dan Teluk Tolo yang masing-masing mempunyai Luas, sebagai berikut: Teluk Tomini = 77.652 ton, Teluk Tolo = 68.456 ton, Selat Makassar/Laut Sulawesi = 67.666 ton (Sumber Hasil Penelitian LPPL Tahun 1992) Daerah penyebaran potensi ikan di perairan Sulawesi Tengah dapat dibagi menjadi : wilayahTeluk Tolo Merupakan fishing ground dan daerah penyebaran untuk jenis ikan tuna, cakalang, tongkol, udang laut dan daerah penyebaran rumput laut, teripang dan kerang mutiara.

0 - Teluk Tomini

1 Merupakan daerah penyebaran bagi jenis-jenis ikan tuna, cakalang, udang, teripang, tongkol, rumput laut, teripang dan cumi-cumi.

- Selat Makassar

2 Merupakan daerah penyebaran dan fishing grond dari ikan tuna, cakalang, trace fish serta daerah pengembangan rumput laut.

2Perkiraan potensi lestari: Ikan pelagis kecil = 127.000 ton/tahun, Ikan pelagis besar = 57.172 ton/tahun, Ikan demersal = 26.400 ton/tahun, Ikan lain termasuk crustacea = 6.708 ton/tahun. (Sumber Hasil Penelitian LPPL Tahun 1992)

3

1Potensi Perikanan Darat 2

Untuk pengembangan perikanan darat propinsi Sulawesi Tengah memiliki potensi sumberdaya perikanan air tawar maupun air payau yang cukup besar, yang bila dikelola secara optimal mampu memberikan kontribusi cukup besar kepada daerah.

Luas rawa dan sungai di Sulawesi Tengah adalah 1.639.605 Ha yang tersebar di 4 Kabupaten, sedangkan luas danau secara keseluruhan sebesar 37.028 Ha yang sangat potensial untuk dikembangkan budidaya jaring apung. Potensi pertambakan seluas 42.095,20 Ha dengan tingkat pemanfaatan sampai dengan tahun 2003 baru mencapai 20,48% (luas tambak yang terolah sebesar 8.619,70 Ha).

Lokasi

(3)

setiap harinya mencapai 30 ton perhari, dan salah satu ikan yang potensi untuk diolah adalah ikan ternak yang setiap harinya mencapai 5 ton, disamping sisa ikan hasil olahan yang dilakukan oleh PT. Caning Jaya yang memproduksi ikan papan rata-rata 2 ton perhari, dimana bahan bakunya adalah ikan tuna dan cakalang dengan bobot 1 Kg ke atas. Sarana dan Prasarana

1. Pelabuhan ,Kabupaten Parigi Moutong memiliki 2 pelabuhan barang yaitu di Kota Parigi dan Kota Moutong dan 3 pelabuhan pendaratan ikan yang menyebar di kota Ampibabo, Bayantongo dan Moutong.

2. Air port hanya ada di Kota Palu dengan jarak 95 Km dari lokasi industri tepung ikan.

3. Telepon, Listrik dan air bersih pada umumnya sudah tersedia dilokasi industri, namun air bersih hanya mengandalkan air permukaan.

4. Transportasi darat sangat lancar karena lokasinya terletak pada jalan trans sulawesi bagian timur yang menghubungkan Propinsi Sulawesi Tengah dan Propinsi Gorontalo.

Analisis Produksi

Tepung ikan (marine fish meal) adalah salah satu produk pengawetan ikan dalam bentuk kering, kemudian digiling menjadi tepung. Bahan baku tepung ikan umumnya adalah ikan-ikan yang kurang ekonomis, hasil sampingan penangkapan dari penangkapan selektif, glut ikan (ikan yang melimpah) pada musim penangkapan dan sisa-sisa pabrik pengolahan ikan seperti pabrik pengalengan dan pembekuan tepung ikan dan minyak ikan. ekonomi serta analisa dampak lingkungan.

Parameter teknis yang digunakan dalam menentukan produksi sesuai dengan rencana produksi adalah 6 hari kerja dalam satu minggu, sehingga hari kerja yang digunakan selama satu tahun adalah 312 hari atau 52 minggu dalam satu tahun. Jumlah produksi tepung ikan yang direncakan adalah sebesar 950 ton tepung ikan dan 1.035 ton minyak ikan.

Tenaga kerja yang digunakan sebanyak 75 orang, terdiri dari 15 tenaga administrasi / staf dan managerial serta 60 orang adalah tenaga harian, sehingga dapat diperoleh gambaran biaya langsung operasional dan hasil peoduksi serta nilai jual yang diperoleh selama satu tahun.

Uraian Keterangan

1 Kapasitas Bahan Baku 15 ton bahan baku/hari

2 Lokasi Desa Paranggi Kec. Ampibabo Kab. Parigi Moutong

3 Bahan baku 5 ton limbah/sisa pabrik pengalengan ikan 10 ton hasil tangkap ikan ternak

(4)

5 Kapasitas Produksi 950 ton tepung ikan/tahun 1.035 ton minyak ikan/tahun 6 Bahan pembantu 3,75 ton es balok/hari

7 Catu listrik 1.200 kw/bulan 8 Tenaga kerja 75 orang, terdiri dari: 15 orang staf dan 60 orang buruh 9 Lokasi Pabrik dan Penjemuran 1 ha

Analisa Proyeksi Laba/Rugi

Untuk mengetahui perkembangan usaha, tercermin dari laporan laba / rugi setiap tahunnya, apakah usaha tersebut dapat memberikan harapan bagi investor untuk menanamkan modalnya pada usaha ini. Adapun proyeksi laporan laba / rugi dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Proyeksi Laba – Rugi

Analisis Cash Flow

Untuk mengetahui perkembangan keluar masuknya dana setiap tahunnya tercermin dari cash flow, dimana penerimaan dan pengeluaran dapat diprediksi, sehingga memudahkan dalam menganalisis investasi yang digunakan yaitu sebesar Rp. 6.507.937.500,-. Adapun analisa cash flow dapat dilihat pada Tabel berikut

.

(5)

1 investasi 6.507.937.500

2 biayapenyusutan 330.756.300 330.756.300 330.756.300 330.756.300 330.756.300

3

modal

kerja 4.681.656.000 4.681.656.000 4.681.656.000 4.681.656.000 4.681.656.000

4

keuntungan sebelum

pajak 1.104.947.625 1.412.225.625 1.735.034.475 2.074.153.222 2.430.399.917

5

bunga

(1,25%) 58.520.700 58.520.700 58.520.700 58.520.700 58.520.700

net cash

flow 6.507.937.500 5,064,222,113 5,316,190,073 5,580,893,330 5,858,970,702 6,153,552,992

Analisis Net Present Value (NPV)

Analisa Net Present Value menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan umur ekonomis dengan tingkat bunga 18 % maka diperoleh NPV sebesar Rp. 17,218,189,201,- Analisa sensitivitas dilakukan untuk mengetahui jika terjadi perubahan baik pada naiknya biaya variabel, maupun turunnya harga produk masing-masing 10%, menunjukkan bahwa usaha industri tepung ikan masih bisa bertahan.

Analisis Internal Rate of Return (IRR)

Analisa IRR basis menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh adalah sebesar 61,4 %, demikian pula analisa sensitivitas dengan menaikkan biaya variabel dan menurunkan harga penjualan masing-masing sebesar 10 persen, masih lebih tinggi dari tingkat suku bunga 18 %,

Aspek Pemasaran

Tepung ikan adalah bahan baku utama bagi industri pakan ternak terutama pakan ternak unggas dan ikan atau udang. Komposisi tepung ikan dalam ransum pakan ternak dan ikan dapat mencapai 5-10%.

Gambaran potensi pasar tepung ikan di Indonesia dapat di lihat dari perkembangan konsumsi tepung ikan untuk industri pakan ternak dan produksi tepung ikan dari hasil pengolahan ikan laut di Indonesia

Dengan berkembangnya industri tambak udang dan usaha pakan ternak di Indonesia, permintaan terhadap tepung ikan akan terus meningkat. Oleh sebab itu, investasi bidang usaha industri tepung ikan sangat prospektif untuk dikembangkan oleh investor dalam dan luar negeri. Melalui investasi tersebut diharapkan dapat menghemat devisa dan mengurangi impor

.

(6)

.

Aspek Legalitas dan Perizinan

Untuk memperlancar proses permohonan perizinan bagi para invstor yang ingin berusaha di wilayah propinsi Sulawesi Tengah, ada beberapa langkah yang harus dilakukan seusai dengan Kepmen Invest No. 38/SK/1999 Tgl 6 Oktober 1999. Adapun format perizinan dapat dilhat pada lampiran

Sumber: Internet

(7)

Gambar

Tabel 2. Proyeksi Laba – Rugi

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Perilaku Interpersonal dan Pengembangan Profesi terhadap

Part kritis diperoleh dari literatur mengenai produk wastafel dan wawancara dengan manajer produksi di PT.Prima Indah Saniton Hasil penelitian menunjukkan part yang paling

Part kritis diperoleh dari literatur mengenai produk wastafel dan wawancara dengan manajer produksi di PT.Prima Indah Saniton Hasil penelitian menunjukkan part yang paling

Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya responden merasa tulisan yang digunakan pada situs web Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat setuju untuk digunakan

Dari defenisi yang telah dipaparkan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa situs web perpustakaan merupakan penggabungan dari sistem informasi perpustakaan melalui web atau

Coping dalam penelitian ini diartikan sebagai kemampuan individu dalam mengatasi stres akibat kondisi anak yang mengalami kelainan hydrocephalus agar dapat

The lack of difference in observed and predicted gain and food intake between the three nutritional regimens suggests that there may be little benefit in

Tentunya dampak tersebut dapat mengganggu kehidupan mahasiswa, yang mana mereka berada pada masa remaja akhir yang seharusnya mereka menjalin hubungan yang lebih matang dengan