• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Audit Operasional Atas Proses Produksi Terhadap Eefktivitas Proses Produksi Pada PT Pindad (Persero).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Audit Operasional Atas Proses Produksi Terhadap Eefktivitas Proses Produksi Pada PT Pindad (Persero)."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH AUDIT OPERASIONAL ATAS PROSES PRODUKSI TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI

Dalam perusahaan industri, produksi merupakan aktivitas utama dari seluruh aktivitas perusahaan. Dilihat dari pentingnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya, maka hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan produksi haruslah mendapat perhatian yang cukup dari pihak perusahaan. Untuk itu perlu diupayakan proses produksi yang berjalan dengan efektif dalam memenuhi order produksi. Oleh karena itu manajemen perusahaan harus dapat secara langsung mengawasi dan mengendalikan seluruh jalannya kegiatan produksi perusahaan. Tetapi mengingat keterbatasan untuk melakukan pengawasan secara langsung terhadap bawahan maka penting untuk dibuat suatu pengauditan yang dapat mengamankan asset perusahaan, menjamin keakuratan dan keandalan data dan informasi untuk meningkatkan efektivitas operasi perusahaan dan mendorong kepatuhan kepada kebijakan yang telah ditetapkan. Audit operasional merupakan audit atas operasi yang dilaksanakan dari sudut pandang manajemen untuk menilai ekonomi, efisiensi dan efektivitas dari setiap dan seluruh operasi, terbatas hanya pada keinginan manajemen. Berdasarkan pemikiran diatas, maka penulis mencoba melakukan penelitian yang hasilnya dituangkan dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Audit Operasional Atas Proses Produksi Terhadap Efektivitas Proses Produksi.”

Dalam penulisan skripsi ini, ruang lingkup penelitian dibatasi pada pembahasan masalah pelaksanaan audit operasional atas proses produksi sudah memadai, pelaksanaan proses produksi yang efektif dan pengaruh audit operasional terhadap efektivitas proses produksi.

Objek penelitian ini dilaksanakan pada PT. PINDAD (Persero) dengan metode penelitian yang digunakan di dalam peneliian ini adalah metode deskriptif yaitu analisis regresi linear sederhana dan analisis koefisien Pearson dengan variabel Independennya (Variabel X) Audit Operasional dan Variabel Dependennya (Variabel Y) yaitu Efektivitas Proses Produksi.

Dari hasil pengolahan data pengujian hipotesis yang dilakukan penulis dapat diketahui bahwa besarnya r = 0.837 maka hubungan ini menurut aturan kriteria Guilford termasuk hubungan yang erat dan besarnya pengaruh variabel X (Audit Operasional) terhadap variabel Y (Efektivitas Proses Produksi) adalah sebesar Kd = 70,056% dan sisanya sebesar 29.944% dijelaskan oleh faktor lain. Maka, berdasarkan perhitungan di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa audit operasional atas proses produksi mempunyai pengaruh yang positif terhadap efektivitas proses produksi. Menurut penulis untuk lebih meningkatkan efektivitas proses produksi bagian audit untuk lebih meningkatkan kemampuan dan keahliannya dalam bidang produksi agar dapat memberikan rekomendasi yang tepat dan bagi bagian produksi untuk lebih mengoptimalkan penggunaan bahan baku, sumber daya dan juga fasilitas-fasilitas yang ada sehingga efektivitas proses produksi pun akan tercapai secara optimal.

Kata kunci : Audit operasional, efektivitas proses produksi, analisis regresi linear sederhana, analisis koefisien Pearson dan Kriteria Guilford.

(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... 5

1.5 Kerangka Pemikiran ... 5

1.6 Metode Penelitian ... 9

1.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Auditing ... 12

2.1.1 Pengertian Auditing ... 12

2.1.2 Jenis-jenis Audit ... 15

2.2 Audit Operasional ... 16

2.2.1 Pengertian Audit Operasional ... 16

2.2.2 Tujuan Audit Operasional ... 18

2.2.3 Jenis-jenis Audit Operasional ... 20

vi

(3)

2.2.4 Kriteria Audit Operasional ... 21

2.2.5 Manfaat Audit Operasional ... 23

2.2.6 Karakteristik Audit Operasional ... 25

2.2.7 Keterbatasan Audit Operasional ... 25

2.2.8 Ruang Lingkup Audit Operasional ... 26

2.2.9 Perbedaan Audit Operasional dan Audit Keuangan ... 27

2.2.10 Kualifikasi Auditor Operasional ... 30

2.2.11 Tahap-tahap Pelaksanaan Audit Operasional ... 30

2.2.11.1 Tahap Pendahuluan ... 31

2.2.11.2 Tahap Audit Mendalam ... 32

2.2.11.3 Tahap Pengujian Terinci ... 33

2.2.11.4 Tahap Pengembangan Laporan ... 34

2.3Pengertian Efektivitas ... 34

2.4Produksi ... 34

2.4.1 Pengertian Proses Produksi ... 34

2.4.2 Jenis-jenis Proses Produksi ... 35

2.4.3 Pengendalian Proses Produksi ... 41

2.4.4 Fungsi Produksi ... 46

2.4.5 Efektivitas Proses Produksi ... 47

2.5 Audit Operasional Atas Proses Produksi ... 48

2.5.1 Pengaruh Audit Operasional Terhadap Efektivitas Proses Produksi ... 50

vii

(4)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian ... 55

3.2Metode Penelitian ... 55

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 56

3.2.2 Teknik Pengembangan Instrumen ... 57

3.2.3 Operasional Variabel ... 59

3.2.4 Variabel dan Skala Pengukuran ... 59

3.2.5 Populasi dan Sampel ... 61

3.2.6 Metode Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis ... 63

3.2.6.1 Metode Analisis Data ... 63

3.2.6.2 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum PT. PINDAD (Persero)... 68

4.1.1 Sejarah PT. PINDAD (Persero)... 68

4.1.2 Kedudukan PT. PINDAD(Persero) ... 71

4.1.3 Visi dan Misi PT. PINDAD (Persero) ... 72

4.1.4 Maksud dan Tujuan PT. PINDAD (Persero) ... 72

4.1.5 Kegiatan Usaha PT. PINDAD (Persero) ... 73

4.1.6 Struktur Organisasi PT. PINDAD (Persero) dan Uraian Tugas PT. PINDAD (Persero)... 74

4.2 Deskripsi Proses Produksi ... 83

4.2.1 Proses Produksi Spring Clip-DE ... 83

viii

(5)

4.2.2 Bahan Baku ... 85

4.2.3 Biaya Tenaga Kerja Langsung ... 85

4.2.4 Biaya Overhead Pabrik ... 86

4.2.5 Mesin Produksi ... 86

4.3 Pelaksanaan Audit Operasional Atas Proses Produksi ... 89

4.3.1 Kualifikasi Auditor Internal ... 89

4.3.2 Ruang Lingkup Audit Operasional ... 92

4.3.3 Program Kerja Audit Operasional Bidang Produksi ... 94

4.3.3.1 Dasar Pemikiran ... 94

4.3.3.2 Tujuan Pemeriksaan Bidang Produksi ... 94

4.3.3.3 Sasaran Pemeriksaan Bidang Produksi ... 94

4.3.3.4 Langkah-langkah Kerja Pada Bidang Produksi .. 95

4.3.3.5 Penyusunan Laporan Hasil Pemikiran ... 96

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 96

4.4.1 Audit Operasional Atas Proses Produksi pada PT. PINDAD (Persero) ... 96

4.4.1.1 Tahap Pendahuluan ... 96

4.4.1.2 Tahap Pengumpulan dan Evaluasi Bahan Bukti ... 98

4.4.1.3 Tahap Pelaporan ... 100

4.4.1.4 Tindak Lanjut dan Rekomendasi ... 101

4.4.2 Efektivitas Proses Produksi ... 102

4.4.3 Pengaruh Audit Operasional Terhadap Efektivitas Proses Produksi Pada PT. PINDAD (Persero) ... 105

ix

(6)

4.5 Pengujian Hipotesis ... 107 4.5.1 Analisis Statistik ... 107 4.5.2 Kesimpulan Uji Hipotesis ... 110 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan ... 115 5.2Saran... 117 DAFTAR PUSTAKA ... 119

x

(7)

DAFTAR TABEL

2.1 Perbedaan Audit Keuangan dan Audit Operasional... 29

3.1 Penetapan Indikator Variabel Independen (Audit Operasional) ... 59

3.2 Penetapan Indikator Variabel Dependen (Efektivitas Proses Produksi) ... 60

3.3 Populasi dan Sampel ... 62

3.4 Kriteria Guilford ... 65

4.1 Mesin-mesin Produksi ... 89

4.2 Target dan Realisasi Produksi Spring Clip-DE tahun 2005 (dalam upiah) ... 105

4.3 Target dan Realisasi Produksi Spring Clip-DE tahun 2005 (dalam unit) ... 105

4.4 Target dan Realisasi Produksi Spring Clip-DE tahun 2006 (dalam rupiah) ... 106

4.5 Target dan Realisasi Produksi Spring Clip-DE tahun 2006 (dalam unit) ... 106

4.6 Variabel X dan Y ... 110

xi

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi PT. PINDAD (Persero)

2. Struktur Organisasi Satuan Pengawas Intern (SPI) 3. Perintah Pengerjaan (PP)

4. Surat Permintaan Produk / Jasa (SPP/J)

5. Rencana Kebutuhan dan Dukungan Material (RKDM 6. Jadwal Induk Produksi

7. Kartu Urutan Kerja 8. Kerangka Spring Clip-DE 9. Jawaban Responden 10. Kuesioner Penelitian

xii

(9)

STRUKTUR ORGANISASI STRATA TIGA SATUAN PENGAWASAN INTERN

LEGAL MINDALRIK

SEKRETARIS / BU

(10)

STRUKTUR ORGANISASI PT. PINDAD (PERSERO)

DIREKTUR UTAMA

PI SATUAN PENGAWASAN INTERN

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

KUESIONER PENELITIAN

"PENGARUH AUDIT OPERASIONAL ATAS PROSES PRODUKSI TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI PADA PT. PINDAD (Persero) DI

BANDUNG.”

Bandung, 03 Mei 2007

Kepada Yth,

Bapak/ibu respoden Di tempat

Dengan hormat,

Melalui kuisioner ini saya mohon dengan hormat kesediaan bapak/ibu untuk meluangkan waktu memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan yang terlampir. Pertanyaan mengungkap bagaimana kegiatan pelaksanaan audit operasional proses produksi pada PT. PINDAD (Persero).

Bantuan yang diberikan bapak/ibu dengan mengisi seluruh pertanyaan yang diajukan sangat besar artinya bagi saya. Data yang terkumpul hanya akan saya gunakan dalam penyusunan skripsi di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha. Perlu saya sampaikan juga bahwa jawaban-jawaban yang bapak/ibu berikan sangat terjamin kerahasiannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan sumbangan pemikiran bagi PT. PINDAD (Persero).

Atas bantuan dan waktu luang bapak/ibu berikan untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(18)

Berilah tanda √ (checklist)untuk menjawab pertanyaan di bawah ini : Data tentang responden :

1. Jenis kelamin : ( ) pria ( ) wanita 2. Jabatan :

3. Umur : th

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK VARIABEL INDEPENDEN PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DALAM PROSES PRODUKSI

No Pertanyaan Ya Tidak

ƒ INDEPENDENSI AUDITOR

1 Apakah audit operasional bertanggung jawab langsung pada pimpinan perusahaan

2 Apakah audit operasional terpisah dari bagian lain

3 Apakah auditor melakukan observasi langsung terhadap jalannya proses produksi

4 Apakah auditor memahami jalannya proses produksi

5 Apakah dalam melaksanakan tugasnya, auditor mempertahankan sikap independensinya

No Pertanyaan Ya Tidak

ƒ KOMPETENSI AUDITOR

6 Apakah audit operasional pada perusahaan mempunyai latar belakang pendidikan serta keterampilan dan kemampuan teknis yang ada

7 Apakah audit operasional memiliki pengalaman kerja, pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya

(19)

atas tugas-tugasnya

No Pertanyaan Ya Tidak

TAHAP PEMERIKSAAN OPERASIONAL

ƒ TAHAP PENDAHULUAN

9 Apakah auditor memperoleh informasi mengenai semua aspek penting dari bagian / fungsi yang akan diperiksa 10 Apakah pada tahap pendahuluan ini auditor melakukan

perencanaan secara tertulis

11

Apakah informasi yang diperoleh auditor tersebut harus mendetail

12 Apakah pada tahap pendahuluan auditor dapat mengungkapkan bagian-bagian yang bermasalah

No Pertanyaan Ya Tidak

ƒ PENGAMATAN FISIK SEKILAS

13 Apakah auditor melakukan observasi langsung dalam melakukan pengamatan fisik sekilas

14 Apakah observasi langsung tersebut dilakukan secara periodik

15 Apakah dengan observasi menghasilkan data yang akurat 16 Apakah dengan melakukan pengamatan fisik sekilas, auditor

memperoleh gambaran mengenai operasi perusahaan 17 Apakah dalam melakukan observasi langsung auditor selalu

dapat menemukan penyimpangan-penyimpangan yang akurat

(20)

No Pertanyaan Ya Tidak

ƒ MENCARI DATA TERTULIS

19 Apakah auditor memperoleh dokumen tertulis mengenai sasaran dan tujuan pemeriksaan

20 Apakah auditor memperoleh dokumen tertulis mengenai petunjuk kebijakan dan prosedur perusahaan

21 Apakah auditor memperoleh dokumen tertulis mengenai uraian tugas, bagan organisasi serta laporan keuangan perusahaan

No Pertanyaan Ya Tidak

ƒ WAWANCARA DENGAN MANAJEMEN

22 Apakah auditor melakukan wawancara dengan manajer produksi mengenai penerapan pengendalian kualitas 23 Apakah auditor melakukan wawancara dengan manajer

produksi mengenai permasalahan yang terjadi dalam proses produksi

24 Apakah wawancara tersebut dilakukan hanya karena ada penyimpangan/masalah

No Pertanyaan Ya Tidak

ƒ KEGIATAN ANALISA

25 Apakah auditor melakukan analisis terhadap dokumentasi yang diperoleh dari data tertulis

26 Apakah dalam kegiatan analisis, auditor melakukan analisis terhadap anggaran produksi

27 Apakah auditor melakukan analisis bila ditemukan penyimpangan

(21)

No Pertanyaan Ya Tidak

ƒ TAHAP PEMERIKSAAN MENDALAM STUDI

LAPANGAN

29 Apakah auditor melakukan penelitian terhadap sistem pengendalian intern

30 Apakah penelitian tersebut dapat membantu pencapaian temuan audit

31 Apakah auditor melakukan penelitian terhadap laporan yang diperoleh

32 Apakah dengan penelitian masalah langsung dapat diketahui

No Pertanyaan Ya Tidak

ƒ TEMUAN AUDIT & REKOMENDASI

33 Apakah auditor melakukan diskusi mengenai temuan yang diperoleh dengan audit manajer

34 Apakah temuan audit tersebut segera ditindak lanjuti 35 Apakah auditor memberikan rekomendasi, alternatif dan

saran-saran dari hasil temuan audit tersebut 36 Apakah rekomendasi tersebut bersifat logis

37 Apakah rekomendasi tersebut selalu diterima oleh pihak yang bersangkutan

No Pertanyaan Ya Tidak

ƒ TAHAP PELAPORAN

38 Apakah laporan hasil audit operasional ditujukan kepada Direktur utama

39 Apakah dalam laporan diuraikan mengenai temuan dan rekomendasi

(22)

pemeriksaan

41 Apakah perbedaan pendapat dengan pihak yang bersangkutan dicantumkan dalam laporan audit

No Pertanyaan Ya Tidak

ƒ TINDAK LANJUT

42 Apakah tindak lanjut yang dilakukan auditor terhadap temuan sudah mencukupi

43 Apakah tindak lanjut yang dilakukan auditor terhadap temuan sudah tepat waktu

(23)

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK VARIABEL DEPENDEN EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI

No Pertanyaan Ya Tidak

ƒ TENAGA KERJA

1

Apakah jumlah tenaga kerja yang ada saat ini telah cukup untuk memenuhi rencana produksi

2

Apakah para pekerja khususnya, operator mesin telah mendapat pelatihan terlebih dahulu sebelum mulai bekerja

3

Apakah para pekerja di bagian produksi telah menguasai seluk beluk proses produksi dalam perusahaan

4

Apakah perusahaan mengadakan pelatihan teknis untuk meningkatkan keterampilan para pekerja

5

Apakah dilakukan mutasi terhadap pekerja yang kurang menguasai bidang pekerjaannya ke bagian lain yang lebih dikuasainya

6

Apakah aktivitas para pekerja selalu diawasi oleh bagian pengawas produksi

No Pertanyaan Ya Tidak

ƒ BAHAN BAKU

7 Apakah semua bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi tersedia secara tepat waktu

8 Apakah perusahaan telah melakukan pengawasan terhadap kualitas bahan baku yang ada

9 Apakah bahan baku yang selama ini digunakan memiliki kualitas yang cukup baik untuk mencapai standar kualitas 10 Apakah bahan baku yang akan digunakan mendapat

perlindungan yang cukup baik

(24)

periodik

12 Apakah semua bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi tersedia secara lengkap

No Pertanyaan Ya Tidak

ƒ KEGIATAN PRODUKSI

13 Apakah kegiatan produksi yang ada selalu tepat waktu (sesuai dengan jadwal)

14 Apakah selalu dilakukan pembaharuan terhadap jadwal produksi

15 Apakah selalu dilakukan pengawasan terhadap kegiatan produksi

16 Apakah pengawasan tersebut dilakukan secara periodik 17 Apakah dengan pengawasan kegiatan produksi berjalan

lancar

No Pertanyaan Ya Tidak

ƒ MESIN-MESIN PRODUKSI

18 Apakah alat dan mesin produksi selalu diperiksa terlebih dahulu sebelum digunakan

19 Apakah selalu dilakukan perawatan mesin-mesin tersebut 20 Apakah selalu dilakukan pengawasan terhadap

mesin-mesin tersebut

21 Apakah pengawasan tersebut dilakukan secara periodik 22 Apakah mesin-mesin produksi tersebut selalu siap pakai 23 Apakah sering terjadi kerusakan terhadap mesin-mesin

(25)

No Pertanyaan Ya Tidak

ƒ PRODUK YANG DIHASILKAN

24 Apakah produk yang dihasilkan selalu memiliki kualitas yang yang baik

25 Apakah produk yang dihasilkan selalu tepat waktu 26 Apakah selalu dilakukan pengawasan terhadap hasil

produk

27 Apakah pengawasan tersebut dilakukan secara periodik 28 Apakah pengawasan mendukung kualitas poduk yang

dihasilkan

(26)

HASIL JAWABAN KUESIONER VARIABEL INDEPENDEN (AUDIT OPERASIONAL)

No Responden Jumlah jawaban

Tot al 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Ya Tdk

1 15 0 15

2 15 0 15

3 0 0 13 2 15

4 0 0 0 12 3 15

5 0 0 0 13 2 15

6 0 12 3 15

7 14 1 15

8 15 0 15

9 15 0 15

10 0 0 0 0 0 0 0 0 8 7 15

11 0 14 1 15

12 0 0 0 0 0 0 19 6 15

13 0 14 1 15

14 0 0 0 12 3 15

15 0 0 0 0 11 4 15

16 0 14 1 15

17 0 0 0 0 0 0 0 8 7 15

18 15 0 15

19 15 0 15

20 15 0 15

21 15 0 15

22 0 14 1 15

23 15 0 15

24 0 0 0 12 3 12

25 13 2 15

26 13 2 15

27 0 0 13 0 15

28 15 0 15

29 15 0 15

30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 10 15

31 0 14 0 15

32 0 0 0 0 0 0 9 4 15

33 15 0 15

34 0 14 1 15

35 13 2 15

36 15 0 15

37 12 3 15

38 14 1 15

39 12 3 15

40 13 2 15

41 0 0 0 0 11 4 15

42 14 1 15

43 14 1 15

44 0 14 1 15

45 0 0 0 0 0 10 4 15

3 9 3 9 4 0 3 7 3 7 3 7

(27)

HASIL JAWABAN KUESIONER VARIABEL DEPENDEN (EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI)

No Responden Jumlah jawaban

Tot al 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Ya Tdk

1 0 14 1 15

2 0 14 1 15

3 0 15 0 15

4 0 0 14 1 15

5 14 1 15

6 0 14 1 15

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 9 15

8 0 14 1 15

9 14 1 15

10 0 14 1 15

11 0 14 1 15

12 0 0 13 2 15

13 0 0 13 2 15

14 0 0 13 2 15

15 15 0 15

16 0 0 13 2 15

17 0 0 13 2 15

18 0 0 13 2 15

19 0 14 1 15

20 0 13 2 15

21 0 14 1 15

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 8 15

23 0 14 1 15

24 0 0 13 2 15

25 15 0 15

26 0 0 13 2 15

27 0 14 1 15

28 0 0 13 2 15

29 0 0 13 2 15

2 4 2 5 2 4 2 4 2 3 2 4

(28)

Jumlah responen

Variabel X Variabel Y XY

40 26 1600 676 1040

40 25 1600 625 1000

41 26 1681 676 1066

39 26 1521 676 1014

40 25 1600 625 1000

39 24 1521 576 936

39 26 1521 676 1014

40 25 1681 625 1025

40 26 1600 676 1040

38 26 1444 676 988

39 25 1521 625 975

40 26 1600 676 1040

41 25 1681 625 1025

41 26 1681 676 1066

40 26 1600 676 1040

(29)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta dalam pembangunan di segala bidang agar mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam persaingan yang akan semakin kompetitif. Pengaruh globalisasi juga memicu para pelaku bisnis dan ekonomi untuk melakukan berbagai tindakan agar usahanya tetap efektif dan efisien sehingga tidak terlempar dari peraturan bisnisnya. Pembangunan yang terasa penting untuk segera dibenahi sekarang ini yaitu pembangunan ekonomi.

Persaingan dalam dunia usaha berlangsung secara terus-menerus apalagi dengan dibukanya perdagangan bebas (free trade liberalism) di wilayah ASEAN (AFTA). Sektor industri dan perdagangan memegang peranan yang cukup besar dalam hal ini. Sekalipun dalam kondisi krisis dan melonjaknya kurs mata uang rupiah terhadap dollar Amerika, namun masih cukup banyak industri yang tetap bertahan. Bahkan sekarang industri-industri yang lumpuh sudah mulai berjalan kembali. Agar seluruh industri-industri di Indonesia dapat terus mempertahankan kinerjanya di era globalisasi ini sesuai dengan tujuan umum perusahaan yaitu untuk memperoleh laba (profit oriented), maka salah satu cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan laba perusahaan adalah dengan melakukan produksi yang memadai. Produksi merupakan ukuran keberhasilan perusahaan, karena proses produksi menggerakkan semua sumber daya dan dana yang ada di dalam perusahaan.

Dalam perusahaan industri, produksi merupakan aktivitas utama dari seluruh aktivitas perusahaan. Dilihat dari pentingnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi

(30)

Bab I Pendahuluan 2

kebutuhan pelanggannya, maka hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan produksi haruslah mendapat perhatian yang cukup dari pihak perusahaan. Untuk itu perlu diupayakan proses produksi yang berjalan dengan efisien dan efektif dalam memenuhi order produksi. Ketetapan dalam hal bentuk dan kualitas produk yang sesuai dengan pesanan, penetapan harga produk yang bersaing, dan ketepatan waktu pengiriman pesanan merupakan faktor yang sangat menetukan dalam mempertahankan hubungan yang baik antara perusahaan dengan para pelanggan atau perusahaan

Oleh karena itu manajemen perusahaan harus dapat secara langsung mengawasi dan mengendalikan seluruh jalannya kegiatan produksi perusahaan. Tetapi mengingat keterbatasan untuk melakukan pengawasan secara langsung terhadap bawahan maka penting untuk dibuat suatu pengauditan yang dapat mengamankan asset perusahaan, menjamin keakuratan dan keandalan data dan informasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dan mendorong kepatuhan kepada kebijakan yang telah ditetapkan.

Dengan melakukan pengauditan yang memadai atas proses produksi maka perusahaan dapat menghasilkan barang-barang dengan kualitas yang baik dan dengan biaya yang dapat bersaing. Kualitas produksi yang baik tercapai apabila sumber daya perusahaan dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga pemborosan dapat dikurangi bahkan jika memungkinkan dapat dihilangkan. Ini dapat terjadi karena material yang terpakai tidak terbuang percuma dan waktu dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga dapat mengurangi biaya produksi tanpa mengurangi mutu produk. Tercapainya kualitas produk seperti yang telah diharapkan menyebabkan konsumen akan merasa puas sehingga pangsa pasar dan laba perusahaan akan meningkat.

(31)

Bab I Pendahuluan 3

Audit operasional merupakan audit atas operasi yang dilaksanakan dari sudut pandang manajemen untuk menilai ekonomi, efisiensi dan efektivitas dari setiap dan seluruh operasi, terbatas hanya pada keinginan manajemen.

Dengan demikian audit operasional dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu dan untuk membantu para pengelola- perusahaan dalam proses pengambilan keputusan agar tujuan perusahaan dapat tercapai semaksimal mungkin salah satunya dalam proses produksi dalam suatu industri manufaktur dimana proses produksi itulah yang sangat memegang peranan penting dalam kemajuan industri tersebut.

Salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia yang sangat kompeten di bidangnya dan yang memiliki karakteristik tersendiri adalah PT. PINDAD yang berproduksi dalam bidang persenjataan. Pemilihan PT. PINDAD (Persero) sebagai lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1. Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. PINDAD (Persero) selama ini dikenal dengan produk yang bermutu baik

2. PT. PINDAD sebagai BUMN, harus menjaga dan meningkatkan mutu produk yang dihasilkannya agar kepercayaan masyarakat pada umumnya dan konsumen pada khususnya tetap terjaga

3. Adanya hambatan-hambatan dalam menjalankan proses produksi yang efektif seperti pembebanan mesin, adanya mesin yang kurang produktif dan keterlambatan bahan baku sehingga bahan baku tidak siap pakai.

Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan di atas inilah yang menyebabkan penulis merasa tertarik untuk meneliti dengan lebih mendalam untuk penulisan skripsi

(32)

Bab I Pendahuluan 4

dengan judul: "PENGARUH AUDIT OPERASIONAL ATAS PROSES PRODUKSI TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI PADA PT. PINDAD DI BANDUNG.”

1.2 Identifikasi Masalah

Atas dasar Latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah-masaLah sebagai berikut:

1. Apakah pelaksanaan audit operasional atas proses produksi pada PT. PINDAD sudah memadai

2. Apakah proses produksi pada PT. PINDAD telah dilaksanakan secara efektif dan 3. Seberapa besar pengaruh audit operasional terhadap efektivitas proses produksi pada

PT. PINDAD

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Sesuai degan perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kememadaian audit operasional atas proses produksi yang dilaksanakan PT. PINDAD

2. Untuk mengetahui apakah proses produksi telah dilaksanakan secara efektif pada PT. PINDAD

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh audit operasional terhadap efektivitas proses produksi pada PT. PINDAD

(33)

Bab I Pendahuluan 5

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan dalam rangka meningkatkan audit operasional terhadap tingkat efisiensi dan efektivitas proses produksi dan sebagai informasi yang dapat digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan jalannya operasi dalam perusahaan.

2. Bagi penulis, sebagai tambahan pengalaman dan pengetahuan praktis sehubungan dengan disiplin ilmu yang dipelajari. Namun secara formal, penulisan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu prasyarat akademik untuk penyelesaian program pendidikan S1 di Universitas Kristen Maranatha Bandung.

3. Bagi pihak lain yang berkepentingan, sebagai bahan referensi serta dapat memberikan manfaat dan masukkan yang berarti sehubungan dengan masalah yang dibahas.

1.5 Rerangka Pemikiran

Dalam dunia usaha, persaingan memang tidak dapat dihindarkan, terutama dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang sejenis. Persaingan menuntut manajemen untuk mengelola sumber daya dan modal yang dimiliki perusahaan, menetapkan kebijaksanaan, perencanaan dan juga pengambilan keputusan.

Proses produksi merupakan salah satu sistem yang penting bagi perusahaan industri manufaktur secara umum, proses produksi dapat diartikan sebagai suatu aktivitas

(34)

Bab I Pendahuluan 6

untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi, sesuai dengan pengertian proses produksi menurut Sofjan Assauri (2004,17) yang menyatakan bahwa:

"Proses produksi dapat diartikan cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan- bahan, dana) yang ada ."

Dalam operasi manufaktur masukan ini berupa bahan baku, tenaga kerja, mesin, sarana fisik, informasi dan teknologi. Proses produksi bertujuan untuk menghasilkan barang/jasa dengan jumlah yang ditetapkan dengan kualitas yang ditentukan, dalam waktu yang direncanakan, serta dengan biaya serendahnya. Proses produksi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam perusahaan karena proses produksi berpengaruh pada tinggi rendahnya biaya.

Efektivitas harus diterapkan dalam setiap kegiatan perusahaan termasuk proses produksi. Oleh karena itu, manajemen harus tetap berusaha mempertahankan dan meningkatkan efektivitas proses produksi. Efektivitas menunjukkan apakah suatu sasaran / tujuan telah tercapai. Sedangkan menurut Sukrisno Agoes (2004,182), efektivitas adalah:

“Efektivitas diartikan sebagai perbandingan masukan dan keluaran dalam berbagai kegiatan, sampai dengan pencapaian tujuan yang ditetapkan, baik ditinjau dari kuantitas (volume) hasil keja, kualitas hasil kerja maupun batas waktu yang ditargetkan.”

Proses produksi akan efektif jika tujuan dan sasaran proses produksi tercapai, yaitu dari segi biaya, kualitas dan kuantitas. Menurut Sukrisno Agoes (1996:180) mengenai efektivitas dari proses produksi adalah sebagai berikut :

(35)

Bab I Pendahuluan 7

“Efektivitas dimaksud bahwa produk akhir suatu kegiatan operasi telah mencapai tujuannya baik dari segi kualitas, kuantitas hasil kerja maupun dari batas waktu yang ditargetkan.”

Ada 6 unsur efektivitas proses produksi menurut Sofjan Asssauri (2004,70) yaitu adanya kualitas bahan baku yang memadai, tenaga kerja yang bekerja secara optimal, tidak adanya mesin yang menganggur, tidak adanya kemacetan kegiatan produksi, kualitas barang jadi yang memadai, serta kuantitas barang yang tidak menyimpang jauh dari rencana produksi. Suatu proses yang efisien dan efektif dapat tercapai bila ditinjau dengan perencanaan dan pengendalian produksi yang optimal. Dengan adanya perencanaan dan pengendalian produksi yang optimal ini, suatu perusahaan akan dapat menyelesaikan produksinya sesuai dengan kuantitas, kualitas, dan waktu yang telah ditetapkan.

Seiring dengan berkembangnya perusahaan dan semakin kompleksnya masalah-masalah yang timbul, maka manajemen merasa memerlukan suatu sistem untuk mendeteksi berbagai masalah penyimpangan serta berbagai kesempatan untuk pengembangan, karena itu diperlukan pengauditan. Dengan adanya pengauditan setiap tindakan yang dapat menghambat kelancaran kegiatan produksi dan merugikan perusahaan akan dicegah sedini mungkin. Audit adalah bagian dari pengendalian yang pada dasarnya merupakan suatu proses mengukur dan mengevaluasi atas informasi terukur dari suatu perusahaan untuk menentukan kesesuaiannya dengan kriteria yang telah ditetapkan suatu perusahaan dan melakukan tindakan perbaikan untuk memastikan tujuan kebijakan dan standard secara efektif.

(36)

Bab I Pendahuluan 8

Jika dalam audit keuangan auditor banyak mengandalkan bukti-bukti yang terdiri atas catatan-catatan, maka pada audit operasional auditor lebih dituntut untuk mengawas.dan menilai pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan untuk dinilai efisiensi dan efektivitasnya. Kemudian atas penilaian tersebut akan diberikan suatu saran atau rekomendasi untuk mengatasi masalah atau untuk memanfaatkan peluang yang ada. Jadi audit operasional merupakan penelaahan atas bagian manapun dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektifitasnya. Umumnya, pada saat selesainya audit operasional, auditor akan memberikan sejumlah saran kepada manajemen untuk memperbaiki jalannya operasi perusahaan. Seperti yang didefinisikan oleh Arens dan Loebbecke (2006,11) audit operasional sebagai berikut :

”An Operational audit is a review of any part of an organization operating

procedures and method for the purpose of evaluating efficiency and

effectiviness."

Dalam audit operasional, tinjauan yang dilakukan tidak terbatas pada masalah-masalah akuntansi, tetapi juga meliputi evaluasi terhadap struktur organisasi, pemanfaatan komputer, metode produksi, pemasaran, dan bidang-bidang lain sesuai dengan keahlian auditor.

Hubungan antara fungsi audit operasional dengan keefektivan proses produksi adalah bahwa pelaksanaan audit operasional dalam suatu perusahaan haruslah diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran dari audit operasional tersebut. Efektivitas audit operasional pada fungsi operasi sangat ditentukan dari keberhasilan pencapaian sasaran yang diharapkan dari audit operasional tersebut. Yaitu tercapainya kualitas bahan baku yang memadai, penggunaan sumber daya manusia dan mesin yang optimal, tidak terdapat

(37)

Bab I Pendahuluan 9

kemacetan kegiatan produksi, menghasilkan barang jadi yang berkualitas tinggi serta kuantitas barang sesuai dengan rencana produksi yang telah ditetapkan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

"Audit operasional atas proses produksi yang dilaksanakan dengan memadai pada PT. PINDAD (Persero), akan berpengaruh terhadap efektivitas proses produksi."

1.6 Metodologi Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode studi kasus yang berarti bahwa penelitian tersebut dilakukan dengan pendekatan yang spesifik yang meneliti masalah secara mendalam.

Penulis melaksanakan penelitian ini dengan melakukan kegiatan mengumpulkan, mengelola dan menganalisa data berdasarkan sumbernya yang dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu :

1. Data primer yaitu data yang diperoleh dari pihak-pihak yang berwenang seperti kepala bagian dan karyawan lainnya

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan cara mempelajari dan meneliti berbagai bahan bacaan yang berhubungan dengan penelitian.

Teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Penelitian lapangan (Field Research)

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data primer yaitu dengan cara:

(38)

Bab I Pendahuluan 10

a. Wawancara

Yaitu cara mengumpulakn data penelitian dengan mengadakan Tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang relevan atau yang berhubungan dengan obyek penelitian.

b. Kuesioner

Yaitu membuat daftar pertanyaan-pertanyaan untuk diajukan dan disampaikan kepada pihak perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini.

c. Observasi

Yaitu melakukan pengamatan di lapangan secara langsung terhadap aktivitas perusahaan yang diteliti dan hal-hal lain yang berhubungan dengan permasalahan untuk mengetahui pelaksanaan yang sebenarnya. 2. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Yaitu dengan pengumpulan data dilakukan dengan membaca literature, buku-buku akuntansi, dan juga tulisan-tulisan yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan dibahas. Data tersebut diperlukan untuk membandingkan antara teori-teori yang ada dengan keadaan sebenarnya pada perusahaan yang menjadi obyek penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan penulis sehungan dengan permasalahan yang akan dibahas.

(39)

Bab I Pendahuluan 11

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada PT. PINDAD yang beralamat di Jl. Jend. Gatot Subroto No. 517 Bandung 40284. Penelitian ini diadakan pada bulan April 2007 sampai dengan terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa

Audit operasional atas proses produksi berpengaruh kuat terhadap efektivitas proses produksi. Hal ini didukung oleh adanya hasil pengujian secara statistik dengan metode kuantitatif (Pearson).

Dari hasil perhitungan yang telah yang telah dianalisis oleh peneliti, diperoleh r sebesar 0.837 maka hubungan ini menurut aturan kriteria Guilford termasuk hubungan yang erat (reliabel) antara audit operasional dengan efektivitas proses produksi, dan besarnya pengaruh variabel X (Audit Operasional) terhadap variabel Y (Efektivitas Proses Produksi) adalah sebesar 70.056% dan sisanya dijelaskan oleh faktor lain. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti Audit Operasional mempunyai pengaruh positif terhadap Efektivitas Proses Produksi atau adanya korelasi searah antara variabel-variabel yang diuji, setiap kenaikan nilai X diikuti dengan nilai Y. Sehingga hipotesis yang penulis sajikan yaitu :Audit Operasional yang Dilaksanakan Dengan Memadai Akan Mendukung Efektivitas Proses Produksi”, dapat diterima.

Faktor-faktor yang mendukung diterimanya hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :

(41)

Bab V Kesimpulan dan Saran 116

1. Audit operasional yang dilakukan di PT. PINDAD (persero) sudah memadai, hal ini didukung oleh faktor-faktor :

a. Audit operasional yang telah dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) pada PT. PINDAD (Persero), kedudukannya terpisah dari fungsi operasional perusahaan sehingga memungkinkan melaksanakan tugas-tugasnya secara independen dan obyektif.

b. Auditor operasional memiliki pengetahuan dan kecakapan profesional yang memadai serta pengalaman yang cukup. Di samping itu pula memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kecakapan profesionalnya melalui pelatihan-pelatihan, seminar dan lain-lain.

c. Adanya program audit yang dibuat dan disusun dengan baik sehingga dapat digunakan untuk mencapai tujuan audit yang diharapkan.

d. Adanya laporan hasil audit secara tertulis yang menunjukkan hasil pelaksanaan audit serta temuan-temuan dan saran-saran tentang yang mendapat dukungan dari manajemen.

e. Adanya tindak lanjut yang dilakukan oleh direksi perusahaan terhadap saran yang terdapat pada laporan hasil auditor operasional.

2. Efektivitas Proses Produksi pada PT. PINDAD (Persero) telah dilaksanakan secara memadai yang dapat dilihat dari telah diterapkannya unsur-unsur efektivitas proses produksi yaitu sebagai berikut :

a. Adanya tenaga kerja yang bekerja secara optimal b. Kualitas barang jadi yang memadai

c. Proses produksi yang lancar dan tepat waktu

(42)

Bab V Kesimpulan dan Saran 117

d. Kualitas dan kuantitas barang yang diproduksi tidak menyimpang dari rencana produksi

5.2 Saran

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dalam melaksanakan audit operasional terhadap proses produksi, penulis mencoba untuk mengemukakan saran-saran yang dimaksudkan untuk memberikan bahan pertimbangan pada perusahaan yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas proses produksi, terutama dalam hal :

1. Bagian Satuan Pengawasan Intern (SPI) dapat meningkatkan keahlian dan keterampilan dalam melaksanakan audit operasional. Perkembangan perusahaan menuntut adanya pemanfaatan informasi, penggunaan teknologi dan sumber daya secara lebih efisien dan efektif yang akan sangat bermanfaat bagi terciptanya audit intern yang memadai dan kualitas kerja SPI yang lebih baik terutama dalam bidang produksi. Karena PT. PINDAD (Persero) merupakan industri manufaktur dimana kegiatan utamanya adalah memproduksi barang, oleh karena itu para auditor harus memiliki pengetahuan akan jalannya proses produksi, kebijakan pada produk baru yang akan diproduksi dan segala hal yang berhubungan dengan produksi agar dapat memberikan rekomendasi yang tepat.

2. Pada bagian produksi, berusaha untuk melakukan proses produksi secara optimal baik dalam hal bahan baku, sumber daya, produk yang dihasilkan, mesin-mesin produksi serta kuantitas dan kualitas dari produk yang dihasilkan.

(43)

Bab V Kesimpulan dan Saran 118

Apabila pesanan datang harap dikonfirmasikan terlebih dahulu apakah mesin-mesin utama telah siap pakai atau belum. Bila belum, pesanan tersebut diharapkan menunggu sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Tetapi bila pesanan tersebut dalam keadaan mendesak, lebih baik dialihkan kepada divisi lain yang memiliki kapasitas mesin yang sama.

Dan bagi mesin-mesin yang kurang produktif, lebih baik dialihkan kepada divisi lain bagi yang membutuhkan agar mesin tersebut tidak menganggur dan tidak mudah rusak.

3. Mengenai keterlambatan bahan baku, sesuai telah dijelaskan pada bab sebelumnya lebih baik bagian produksi mencari bahan baku substitusi atau pengganti bila bahan baku utama belum siap untuk digunakan. Hal ini dilakukan agar proses produksi dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan selesai sesuai waktunya sehingga tidak mengecewakan para pelanggan.

4. Auditor selalu memonitor terhadap tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.

(44)

119

DAFTAR PUSTAKA

Amin Widjaya Tunggal, 2006, Audit Operasional (Suatu Pengantar), Jakarta: Harvarindo

Arens et al., 2003, Auditing dan Pelayanan Verifikasi, Edisi ke-9, Jakarta: Indeks

Arens et al., 2006, Auditing and Integrated Approach, 11th Edition, New Jersey: Prentice Hall

Iqbal Hasan, 2002, Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif), Jakarta: Bumi Aksara

Iqbal Hasan, 2004, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara

Hendra Kusuma, 2004, Manajemen produksi, Andi Yogyakarta Henry Simamora, 2002, Auditing, Jakarta: (UPP), AMP YKPN

Hiro Tugiman, 2000, Pengenalan Internal Audit, Edisi ke-5, Yogyakarta: Kanisius

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta: Salemba Empat

Larry F. Konrath, 2002, Auditing a risk Analysis Approach, 5th Edition, South-Western (Thomson Learning)

Lieberman, Hillier, 2005, Introduction to Operation Research, New Jersey, Mc Graw Hill

(45)

120

Messier et al., 2005, Auditing and Assurance Service a Systematic Approach, 4th Edition, Jakarta: Salemba Empat

Mudrajad Komaruddin, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: Erlangga

Mulyadi, 2002, Pemeriksaan Akuntansi, Edisi ke-6, Jakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN Salemba Empat

Nugroho Widjayanto, 1991, Pemeriksaan Operasional Perusahaan, Jakarta: FEUI

Sawyers B. Lawrence, 2005, Internal Audit, 5 th Edition, Jakarta: Salemba empat Sofjan Assauri, 2004, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Jakarta :

Lembaga Penerbit FE UI

Sri Joko, 2003, Manajemen Produksi dan Operasi, Universitas Muhammadiyah Malang

Sukrisno Agoes, 2004, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik, Jakarta: LP FEUI

Sunarto, 2003, Auditing, Edisi ke-1, Panduan Yogyakarta

Taha, Hamdy, 2003, Operation Research, New Jersey: Prentice Hall

William C. Boynton, Raymond N. Johnson, 2006, Modern Auditing, 8 th Edition, New York: John Willey & Sons Inc.

Referensi

Dokumen terkait

capital gain dan dividen, return manakah yang anda harapkan?” pertanyaan ini di desain untuk melihat tingkat spekulatif diantara investor dengan tiga pilihan

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DAN MODEL LT (LEARNING TOGETHER) TERHADAP

Oleh sebab itu, peneliti berasumsi bahwa pengaruh dari LKMS Mahirah Muamalah terhadap pertumbuhan UMKM di Kota Banda Aceh belum terasa, dan ditidak menutup kemungkinan

Pengaruh Keterlibatan Pemakai dalam Proses Pengembangan Sistem, Kapabilitas Personal, dan Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi

Sampel tanah yang diuji pada penelitian ini yaitu tanah lempung yang berasal dari daerah Raja Basa, Lampung Selatan. Variasi perbandingan kadar campuran abu sekam padi yang

Kecekapan Penyingkiran dan hasil produk dihasilkan dari rawatan penyingkiran naftalena mengunakan bermangkin ruthenium sebagai fungsi suhu pada masa mastautin 0.24

Proses ini berlangsung melalui beberapa tahapan yaitu preparasi sampel awal dan karakterisasi batuan, penentuan kadar mangan total dalam bijih mangan, pelindihan

Pemanfaatan perpustakaan telah dimanfaatkan oleh siswa dengan baik terbukti dengan adanya siswa mengunjungi perpustakaan tidak hanya membaca namun juga ada yang meminjam