• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN BADAN KOMUNIKASI PEMUDA REMAJA MESJID INDONESIA ( BKPRMI ) PADA PEMBINAAN AKHLAK GENERASI MUDA DI KECAMATAN BONTONOMPO KABUPATEN GOWA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANAN BADAN KOMUNIKASI PEMUDA REMAJA MESJID INDONESIA ( BKPRMI ) PADA PEMBINAAN AKHLAK GENERASI MUDA DI KECAMATAN BONTONOMPO KABUPATEN GOWA SKRIPSI"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH NURJANNAH

105191111816

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMAIYAH MAKASSAR 1441 H / 2020 M

(2)

ii SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH NURJANNAH

105191111816

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMAIYAH MAKASSAR 1441 H / 2020 M

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vii dan Sitti Satriani

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Badan Komunikasi Pemuda Remaja mesjid Indonesia (BKPRMI) pada Pembinaan Akhlak Generasi Muda di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

Jenis penelitian kualitatif, sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi kata, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa BKPRMI Kec. Bontonompo berperan sangat penting dalam membina akhlak generasi muda ditengah perkembangan teknologi dan pergaulan bebas. Generasi muda adalah generasi penerus bangsa dan Negara yang kelak akan menjadi pemimpin. Jika pemuda saat ini tidak memiliki akhlak yang baik maka dapat berpengaruh pada masa depan Negara. BKPRMI Kec Bontonompo mempunyai bentuk Pembinaan akhlak terhadap generasi muda dengan melakukan pengkaderan sebagai wujud estafet penerus BKPRMI Kec. Bontonompo, melaksanakan pendidikan dengan metode TK/TPA yang dibangun disetiap Desa yang ada pada wilayah Kec Bontonompo, serta melibatkan satriawan dan satriawti TK/TPA dalam melatih kepekaan sosial dengan cara melakukan bakti sosial.BKPRMI Kec. Bontonompo dalam melakukan pembinaan akhlak kepada generasi muda mempunyai beberapa hambatan diantaranya kurangnya SDM pengurus dibidang teknologi sehingga sulit memahami perilaku para gnerasi muda yang dekat dengan teknologi yang mengakibatkan penyalahgunaan para remaja dalam berinteraksi dengan teknologi (Handphone), pergaulan remaja yang semakin hari hari semakin bebas sehingga jika tidak cepat dilakukan menanganan kepada remaja dalam mengarahkan kepada jalan yang tidak baik mengakibatkan para remaja mempunyai akhlak yang tidak terpuji.

Kata Kunci : BKPRMI, Pembinaan Akhlak generasi muda

(8)

viii

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Agama islam, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Tiada pencapaian yang sempurna dalam setiap langkah, karena rintangan tak akan meninggalkan harapan dan cita-cita agung. Segala usaha telah penulis lakukan dengan segenap keyakinan dan kesungguhan bersama dorongan dari beberapa pihak yang senantiasa mendukung, baik secara morill maupun materil.

Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada yang terhormat :

1. Teristimewa kedua orangtua tercinta Bahri dan Junaedah S.Ag yang senantiasa mendoakan, memberi dukungan moril maupun materil selama menempuh pendidikan. Untukmu kedua sosok luar biasa dalam hidup ini, terimalah persembahan kecilku dari pengorbanan besarmu, iringilah anakmu dalam doa disetiap sujudmu.

2. Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE,. MM. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

(9)

ix

pembimbing, yang telah banyak juga memberikan arahan dan bimbingan selama ini dalam penyusunan proposal yang telah berjalan hingga saat ini.

6. Saudara saya satu-satunya Nurinsani dan sepupu saya yang sering memberikan saya motivasi serta mendampingi saya dalam menyelesaikan penulisan ini.

7. Teman-teman seperjuangan PAI.D dan angkatan 2016 yang saling memberikan suport atau semangat dalam perjuangan ini yang tidak bisa penulis sebut satu-satu dalam mencapaikan kata ini .

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Saudari Anita Andriani SH yang telah banyak membantu dan memberikan support ketika Penulis hampir saja menyerah dalam penyelesaian Skripsi ini. Terima kasih banyak atas segala Doa dan dukungannya .

Penulis juga menyadarinya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.

Makassar, 02 Juli 2020 Penulis,

(10)

ix

(11)

x

PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ... iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Peranan BKPRMI ... 7

1. Pengertian BKPRMI ... 7

2. Dasar Dan Tujuan BKPRMI ... 7

3. Strategi BKPRMI ... 9

4. Program Kerja BKPRMI ... 10

B. Pembinaan Akhlak Generasi Muda ... 13

1. Pengertian Pembinaan ... 13

2. Pengertian Akhlak ... 14

3. Tujuan Dan Ruang Lingkup Akhlak ... 20

4. Generasi Muda ( Remaja Mesjid ) ... 22

(12)

xi

C. Fokus Penelitian ... 30

D. Deskripsi Penelitian ... 30

E. Sumber Data ... 31

F. Instrumen Penelitian ... 32

G. Tehnik Pengumpulan Data ... 33

H. Tehnik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 37

1. Sejarah Berdirinya BKPRMI di Bontonompo ... 37

2. Visi Misi dan Tujuan BKPRMI ... 40

3. Program kerja BKPRMI ... 43

B. Peranan BKPRMI Bontonompo Dalam Membina Akhlak Genersi Muda ... 45

C. Bentuk Pembinaan BKPRMI Terahadap Generasi Muda ... 47

D. Faktor Penghambat Dan Pendukung BKPRMI Dalam Membina Akhlak Generasi Muda ... 49

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 57

LAMPIRAN ... 58

(13)

xii

Tabel 1. 2 Program Kerja BKPRMI ... 43

(14)

1 BAB

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Generasi muda Islam adalah generasi yang akan menuju ke generasi milineal yang hanya bisa ada pada kehidupan berbangsa dan bernegara, oleh karena itu salah satu lembaga organisasi sosial yang menuju pada generasi muda yaitu Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

Kenyataannya menunjukkan bahwa mayoritas ummat Islam saat ini masih jauh dari harapan dan tuntunan Allah Swt, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang menjauhi Alquran, menzalimi dirinya sendiri dan bersikap setengah hati.

Pendidikan agama diakui bahwa menduduki peran yang sangat penting dalam pembinaan kelompok atau individu. Pendidikan menjadi suatu alat motivator sekaligus control dalam setiap individu. Pendidikan agama mempunyai peran penting dalam pembentukan kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa. Karena tujuan pokok pendidikan adalah membentuk anggota masyarakat menjadi orang yang berpribadi, berkemanusiaan maupun menjadi anggota masyarakat yang dapat mendidik dirinya sendiri.1

Selanjutnya pendidikan juga tercantum di dalam UU tentang sistem Pendidikan Nasional yaitu No. 20 thn 2003, bab 1 pasal 1 ayat 1 mengemukakan:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

1 Syamsuddin Asyrofi, Pendidikan dan Masyarakat, ( Yokyakarta : Sabda Media, 2010 ), h.3

(15)

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara.2

Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) merupakan salah satu organisasi yang bertujuan memberdayakan dan mengembangkan potensi Pemuda Remaja Masjid dalam upaya untuk pengembangan minat, kemampuan dan pemahaman Alquran bagi seluruh pemuda, remaja, dan anak-anak serta jamaah masjid. Adanya organisasi ini supaya terdorong tumbuhnya organisasi pemuda remaja dan mengkokohkan komunikasi di kalangan pemuda remaja masjid dalam rangka mengembangkan program dan gerakan dakwah Islam.

Islam adalah agama dakwah, dakwah secara etimologis (lughatan) berasal dari kata da’a, yad’u, da’watan. Kata da’a mengandung arti menyeru, memanggil, dan mengajak. “dakwah” artinya seruan, panggilan, dan ajakan kepada Islam.3 Dakwah sebagai kegiatan mengajak, mendorong dan memotivasi orang lain berdasarkan bashirah untuk menuju jalan Allah dan istiqomah di jalan- Nya, serta berjuang bersama meninggikan agama Allah. Pada dasarnya setiap muslim dan muslimah diwajibkan untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, baik kepada sesama muslim maupun non-muslim.

Menyadari hal tersebut, peranan BKPRMI dalam pembinaan generasi muda sangatlah penting dan perlu ditingkatkan agar dapat menciptakan generasi muda yang qur’ani yaitu yang senang membaca Alquran, menghafal Alquran dan

2 Rusmaini, Ilmu pendidikan, ( Palembang:CV. Grafika Telindo,2011) h.1-2

3 M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 21

(16)

mempelajarinya. Sehingga generasi Qur’ani ini adalah meraka yang meraih sukses di dunia maupun di akhirat.

BKPRMI adalah sebuah lembaga yang bernuansakan kemasyarakatan dan pemerhati perkembangan umat Islam, didirikan pada tanggal 19 Ramadhan 1397 H bertepatan dengan 3 september 1977 Miladiah di Istiqomah Bandung untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.4 BKPRMI disebut sebagai organisasi dakwah Islam diseluruh Sektor anak. Tentunya BKPRMI tidak boleh terlena oleh kejayaan-kejayaan sekarang dengan masa-masa yang telah lalu bagaimana revolusi dan kepribadian anak-anak telah nampak jelas.

Disinilah BKPRMI sebagai lembaga pengembangan dan pembinaan dakwah sumber daya manusia diharapkan melakukan pembinaan terhadap generasi muda untuk mempersiapkan anak-anak yang pandai dalam bidang agama yaitu dalam hal membaca ayat-ayat suci Alquran dan memberikan kontribusi dalam membina anak-anak di masa mendatang khususnya di Kecamatan Bontonompo.

Keberadaan pemuda dan remaja masjid merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kemasjidan di Indonesia. Dengan hadirnya pemuda muslim yang menjadi pilar kebangkitan umat Islam. Dalam setiap kebangkitan, pemuda merupakan pengibar panji-panjinya, pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Dalam sebuah pernyataan bahwa masa depan terletak di genggaman para pemuda. Artinya, baik buruknya suatu umat di masa datang di tentukan oleh baik

4 Syamsuddin, MZ, Kumpulan Munas Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia di Aceh DPP Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia 2007

(17)

buruknya pemuda masa kini. Pemuda menjadi barometer dan standarisasi dalam pembinaan dan mendidik generasi muda untuk melanjutkan estafet perjuangan.

Tumbuhnya kesadaran beragama di kalangan muda Islam telah mendorong sekaligus untuk memperjuangkan Islam sebagai sebuah kebenaran mutlak. Secara umum potensi generasi muda sangatlah bermanfaat bagi orang banyak khususnya dirinya sendiri, pemuda yang memiliki tanggung jawab yang besar, tidaklah memikirkan hanya untuk dirinya sendiri melainkan seorang pemuda harus bisa memberikan kontribusi kepada ummat yang lainnya artinya bermanfaat bagi orang banyak. Dan dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kesadaran generasi muda yang beragama Islam harus bisa menjadi pilar-pilar panji Islam yang memiliki karakter religius dan tujuan yang sama untuk memperjuangkan agama Islam dengan memberikan kemaslahatan bagi orang lain.

Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia adalah bagian dari potensi generasi muda yang bertanggung jawab terhadap masa depan Agama Islam, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Pemuda Remaja Masjid menjadikan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT sebagai landasan spiritual dan akhlak dalam rangka menggerakan dan mengendalikan pembangunan bangsa.

BKPRMI yang berdiri di Kecamatan Bontonompo ini sebagai pengembangan aktivitas dakwah khususnya bagi Pemuda Remaja dengan menjadikan masjid sebagai pusat aktivitasnya. Karena masjid merupakan salah satu institusi keagamaan terbesar dalam komunitas muslim, kehadiran masjid dalam satu lingkungan masyarakat setidak-tidaknya menjadi identitas bagi

(18)

keberadaan komunitas muslim dilingkungan tersebut. Dasar terbentuknya BKPRMI di Bontonompo adalah karena BKPRMI mempunyai peranan dengan membentuk pemuda dan remaja Indonesia menjadi seorang pemimpin yang adil, patuh dan taat terhadap perintah dan larangan dari Allah SWT semata. Karena hanya pemimpin yang patuh dan taat kepada Allah-lah yang akan membawa siapapun, tanpa memandang suku, agama, ras ataupun golongan kemakmuran serta kesejahteraan yang adil dan merata.

BKPRMI sebagai organisasi kemasyarakatan yang memiliki tujuan dan cita-cita yang luhur, Berdasarkan pemaparan permasalahan diatas, maka peneliti termotivasi dan tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang BKPRMI dengan judul: “Peranan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) Pada Pembinaan Akhlak Generasi Muda di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk pembinaan Akhlak generasi muda yang dilakukan oleh BKPRMI di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa ?

2. Bagaimana peranan BKPRMI dalam pembinaan Akhlak generasi muda di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa ?

3. Apa saja yang menjadi faktor penghambat dan pendukung BKPRMI dalam pembinaan Akhlak generasi muda di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa ?

(19)

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini tentunya tidak terlepas dari tujuan yang hendak di capai dalam penelitian :

1. Untuk mengetahui bentuk pembinaan Akhlak generasi muda

2. Untuk mengetahui peranan BKPRMI dalam pembinaan Akhlak generasai muda

3. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam pembinan Akhlak generasi muda

D. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan secara teoritis

Sebagai suatu karya tulis ilmiah, tulisan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran yang siknifikan di kalangan para pemikir yang intelektual, sehingga semakin menambah khasanah ilmu pengetahuan dan dapat menjadi bahan rujukan untuk para peneliti dalam studi penelitian yang benar

2. Kegunaan Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat dijadikan salah satu sumbangan pemikiran bagi peningkatan mutu dan penetuan kebijakan yang berkaitan dengan peranan BKPRMI dalam pembinaan Akhlak generasi muda di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

(20)

7 BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Peranan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia 1. Pengertian Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia

Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia ( BKPRMI ) adalah gerakan dakwah dan wadah komunikasi program untuk pemuda dan remaja mesjid seluruh Indonesia yang berasas Islam dan berstatus independen.

BKPRMI adalah gerakan yang mengaktifkan dan mengembangkan kualitas dakwah. Yang mana perlu menguasai bidang penyelidikan dan pembangunan untuk memantapkan mutu dakwah. Untuk mencapai tujuannya, maka salah satu aktivitas yang dilakukan BKPRMI adalah mengadakan perkampungan remaja mesjid untuk melaksanakan berbagai kegiatan keislaman kedaerah-daerah pedesaan dan transmigrasi.5

2. Dasar dan Tujuan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia ( BKPRMI )

Nilai dasar perjuangan BKPRMI adalah Alquran dan As-sunnah. Dengan demikian karakteristik pemuda remaja mesjid adalah sebagai berikut :

a. Berorientasi pada aqidah dan ibadah b. Memiliki semangat ukhuwah islamiyah c. Selalu ada dalam gerakan dakwah d. Kebersamaan

e. Keikhlasan

Dalam AD/ART BKPRMI disebutkan tujuan BKPRMI secara umum yaitu :

5 Moh Haitami. BKPRMI Gagasan dan Gerakan Pendidikannya. (Surabaya: Media press, 1997), h. 3

(21)

Memberdayakan dan mengembangkan potensi Pemuda Remaja Masjid agar bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki wawasan keislaman dan keindonesiaan yang utuh dan kokoh, serta senantiasa memakmurkan Masjid sebagai pusat ibadah, perjuangan dan kebudayaan dengan tetap berpegang teguh kepada prinsip aqidah, ukhuwah dan dakwah Islamiyah untuk mewujudkan masyarakat marhamah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Di bawah ini ada beberapa pula tujuan konkrik Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Menumbuhkan sikap dan tekad kemandirian organisasi dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang terampil, tangguh, dan berakhlak mulia untuk mewujudkan masyarakat madani

b. Mewujudkan secara bertahap serta berkesinambungan tujuan khittah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia melalui serangkaian kegiatan.

c. Sebagai bentuk aktualisasi peran serta keluarga besar Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia dalam membangun dan mewujudkan kesejahteraan umat bangsa dan negara.

d. Meletakkan arah dan landasan bagi pengurus Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia di seluruh Indonesia dalam mengembangkan organisasi serta menterjemahkan keputusan-keputusan organisasi secara optimal.

(22)

Melalui tujuan pergerakan BKPRMI yang disebutkan di atas, telah memberikan penjelasan akan besarnya harapan dari keberadaan BKPRMI di tengah masyarakat. BKPRMI sebagai bagian dari elemen bangsa yang mengambil langkah-langkah antisipasi paradikma baru yakni pembangunan masyarakat madani adalah masyarakat yang menjunjung tinggi moral dan akhlakul karimah.

Badan komunikasi pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) sebagai organisasi kader sekaligus pelopor Gerakan Dakwah dengan segala potensi yang dimilikinya berkewajiban mewujudkan cita-cita masyarakat madani. Hingga sangat diperlukan pembinaan yang kontinyu kepada generasi muslim untuk dijadikan motivator dan penggerak dalam rangka mewujudkan masyarakat madani yang sebesar-benarnya.

Kebijakan yang digulirkan oleh segenap jajaran BKPRMI adalah mengimplementasi gerakan dakwah yang dituangkan dalam pokok-pokok program kerja BKPRMI. “Selain itu pula BKPRMI harus senantiasa tetap memperhatikan program organisasi, kepentingan umat islam, kebutuhan rill masyarakat serta berorientasi antisipasi masalah-masalah dimasa yang akan datang.

3. Strategi Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia

Gerakan dakwah dan pendidikan Alquran adalah langkah strategis yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari strategi perjuangan menyeluruh dalam upaya meraih kembali kejayaan ummat Islam. Gerakan dakwah dan pendidikan tersebut harus menyentuh smua lapisan masyarakat dan meliputi semua kelompok usia, termasuk kelompok usia dini. Dalam hubungan ini lembaga

(23)

pembinaan dan pengembangan taman kanak-kanak Alquran (LPPTKA) mengambil peran dalam bidang pendidikan dan pengajaran Alquran untuk kalangan usia dini, dilingkungan masjid, musallah, dan tempat-tempat kondusif lainnya. Lpptka memiliki hubngan historis, kesamaan fisik dan keterkaitan organisatoris dengan organisasi badan komunikasi Pemuda Remaja Mesjid (BKPRMI) sebagai gerakan dakwah, organisasi kader dan wahana komunikasi unit-unit organisasi pemuda remaja mesjid di seluruh Indonesia.

Strategi badan komunikasi pemuda remaja mesjid Indonesia yaitu sebagai gerakan dakwah serta membangun sinergitas dengan pemerintah, masyarakat dan lembaga lain terutama remaja mesjid dalam mengimplementasikan program pembangunan bangsa dan agama.

4. Program kerja Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia Adapun program kerja Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Pembinaan pengembangan Da`wah dan sumber Daya Manusia (LPPDSDM) yang memberi perhatian kepada program pembinaan kader yang berkesinambungan untuk tercapainya kualitas pemuda remaja Masjid dan masyrakat yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, tangguh dan cerdas.

2. Lembaga pembinaan dan pembangunan Taman kanak-kanak Alquran BKPRMI (LPPTKA BKPRMI), yang memberi perhatian kepada program dan gerakan membaca,menulis dan memahami Alquran bagi anak-anak di Masjid dalam arti luas.

(24)

3. Pembinaan dan pembangunan Ekonomi dan koperasi (LPPEKOP) yang memberi perhatian kepada program perkembangan potensi ekonomi untuk meningkatkan partisipasi pemuda remaja Masjid dalam pengembangan dan pembinaan ekonomi ummat yang berjiwa keislaman, kerakyatan, kemandirian, kewirausahaan dan keadilan.

4. Pemberdayaan dan penguatan kesehatan masyarakat(LPPKM) yang memberi perhatian kepada program pembinaan.

5. Pembinaan pengembangan keluarga Sakina BKPRMI (LPPK Sakinah BKPRMI), yang memberi perhatian kepada program pembina kesejahteraan keluarga Muslim, khususnya keluarga besar BKPRMI dan peningkatan potensi keluarga muslim khususnya perempuan dalam arti luas.

6. Brigade Masjid yang memberi perhatian kepada program cinta tanah air, bela negara dan bela masyarakat, termasuk kegiatan bagi pemuda remaja mesjid indonesia.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa usaha kerja BKPRMI untuk memberikan hal-hal yang baru atau penemuan yang baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Proses perkembangan ini terus menerus berubah dari periode ke periode, perubahan itu bisa berbentuk sebuah inovasi-inovasi yang dikeluarkan oleh BKPRMI seperti berbagai kegiatannya yang diselenggarakan oleh BKPRMI tersendiri. Kegiatan BKPRMI setiap tahunnya memberikan inovasi dan bisa membaca gejala apa yang terjadi di Masyarakat, adapun kegiatan BKPRMI seperti kaderisasi kepemudaan,

(25)

pembinaan kepemuda-pemuda masjid, mengadakan munaqasyah santri dan wisuda santri yang menjadi program tahunan dan masih banyak lagi kegiatan- kegiatan yang diadakan oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia.

Pembinaan kepemudaan dilaksanakan di masjid-masjid. pembinaan juga tidak hanya ke pemuda masjid saja melainkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pemuda tidak hanya dibina untuk menjadi kader dakwah dan menjadi pengajar saja, BKPRMI juga memberikan pelatihan pengurus jenazah, pelatihan da’i dan kegiatan-kegiatan keagamaan. Karena dewasa ini, hampir di setiap daerah ketika ada yang meninggal yang mengurus itu adalah para orang tua dan jarang pemuda- pemuda yang terjun mengurus jenazah tersebut. Maka dari itu BKPRMI memberikan pelatihan dan memberikan bekal kepada pemuda-pemuda agar bisa mengurus jenazah dan masih banyak program-program lain dari BKPRMI.

BKPRMI merupakan gerakan dakwah Pemuda Remaja Masjid seluruh Indonesia yang menghimpun dan sebagai wahana komunikasi untuk pengembangan dakwah sebagai sebuah sistem gerakan dalam pemberdayaan umat, organisasi ini merupakan perkumpulan atau perhimpunan atau ikatan pemuda-remaja masjid ditiap-tiap masjid atau mushallah, yang menjadikan masjid atau mushallah sebagai pusat kegiatan pembinaan aqidah, akhlak, ukhuwah, ke- ilmuan, keterampilan, kebudayaan dan peradaban umat.

(26)

B. Pembinaan Akhlak Generasi Muda 1. Pengertian Pembinaan

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, kata bina berarti mendirikan, membangun dan mengusahakan agar mempunyai kemajuan lebih.6 Adapun pembinaan adalah usaha tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang baik.7

Ada beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan tentang pengertian pembinaan sebagai berikut :

a. Menurut Arifin pembinaan adalah usaha manusia secara sadar untuk membimbing dan mengarahkan kepribadian serta kemampuan anak baik dalam pendidikan formal maupun non formal. Pembinaan juga bisa di sebut dengan suatu proses atau segala hal usaha, ikhtiar, dan kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan pengorganisasian serta pengendalian segala sesuatu dengan teratur dan terarah.

b. Menurut Mathis pembinaan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini terkait dengan berbagai tujuan organisasi, pembinaan dapat dipandang secara sempit maupun luas.8 c. Menurut yurudik Yahya pembinaan adalah suatu bimbingan atau

arahan yang dilakukan secara sadar dari orang dewasa kepada anak yang perlu dewasa agar menjadi dewasa, mandiri dan memiliki

6 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Bandung:Geneca Grafik, 2009) h.82

7 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Pusat Bahasa, 2008 ) h.134

8 Robert Mathis, Sumber Daya Manusia ( Jakarta : Salemba Empat, 2002 ), h. 112

(27)

kepribadian yang utuh dan matang. Kepribadian yang dimaksud mencapai aspek cipta, rasa dan karsa.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembinaan adalah suatu proses yang dilakukan untuk merubah tingkah laku individu serta membentuk kepribadiannya dengan harapan bisa lebih baik lagi serta untuk pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan daya dan hasil yang sebesar- besarnya.

2. Pengertian Akhlak

Secara bahasa/etimologis kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu

“Khuluq” yang berarti Budi pekerti, Perangai, Tingkah laku atau Tabi’at.9 Akhlak suatu sifat yang tertanam dalam diri manusia dan bisa bernilai baik atau bernilai buruk. Akhlak tidak selalu diidentik dengan pengetahuan, ucapan atau pun perbuatan orang yang bisa mengetahui banyak tentang baik buruknya akhlak, tapi belum tentu ini didukung oleh keluhuran akhlak, orang bisa bertutur kata yang lembut dan manis, tetapi kata-kata bisa meluncur dari hati munafik. Dengan kata lain akhlak merupakan sifat-sifat bawaan manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya alquran selalu menandakan, bahwa akhlak itu baik atau buruknya akan memantul pada diri sendiri sesuai dengan pembinaan dan pembinaannya.

Ada beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan pengertian akhlak sebagai berikut:

9 Mohammad Daud Ali, pendidikan Agama Islam ( Jakarta : Rajawali Pers, 2017 ), h. 346

(28)

a. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulum al din mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memperlakukan pemikiran dan pertimbangan.10

b. Ibrahim Anas mengatakan bahwa akhlak adalah ilmu yang obyeknya membahas nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatan manusia, dapat disifatkan dengan baik dan buruknya.

c. Ahmad Yamin mengatakan bahwa akhlak ialah kebiasaan baik dan buruk. Contohnya apabila kebiasaan memberi sesuatu yang baik, maka disebut akhlakul karimah dan bila perbuatan itu tidak baik disebut akhlaqul madzmumah.11

pada hakekatnya Khuluk ( budi pekerti ) atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran. Ketinggian budi pekerti atau dalam bahasa Arab disebut Akhlakul Karimah yang terdapat pada seseorang yang menjadi seseorang itu dapat melaksanakan kewajiban dan pekerjaan dengan baik dan sempurna, sehingga menjadikan seseorang itu dapat hidup bahagia. Walaupun unsur-unsur hidup yang lain seperti harta dan pangkat tak terdapat padanya.

Sebaliknya apabila manusia buruk akhlaknya, kasar tabiatnya, buruk prasangkanya terhadap orang lain, maka itu sebagai pertanda bahwa orang itu akan hidup resah sepanjang hayatnya dan budi pekerti atau akhlak yang dimaksud

10 Al-Ghozali, Ihya Ulum al Din, ji, (Indonesia: Dar Ihya al Kotob Al kotob al Arabit,tt), h. 52.

11 Ahmad Amin, kitab Al-Akhlak, (kairo: Darul Kutub Al-Mishriyah,tt), h. 15.

(29)

disini ialah bukan semata-mata teori yang muluk-mulik tetapi akhlak sebagai tindak tanduk manusia yang keluar dari hati.

Akhlak ialah tingkah laku yang di pengaruhi oleh nilai-nilai yang diyakini oleh seseorang dan sikap yang menjadi sebagian dari pada kepribadiannya. Nilai- nilai dan sikap itu pula terpancar dari pada konsepsi dan gambarannya terhadap hidup. Dengan perkataan lain, nilai-nilai dan sikap itu terpancar dari pada aqidahnya yaitu gambaran tentang kehidupan yang dipegang dan diyakininya.

Akhlak yang baik dan akhlak yang buruk, merupakan dua jenis tingkah laku yang berlawanan dan terpancar daripada dua sistem nilai yang berbeda.

Kedua-duanya memberi kesan secara langsung kepada kualitas individu dan masyarakat. Individu dan masyarakat yang dikuasai dan dianggotai dengan nilai- nilai dan akhlak yang baik akan melahirkan individu dan masyarakat yang sejahterah. Begitulah sebaliknya jika individu dan masyarakat yang di kuasai oleh nilai-nilai dan tingkah laku yang buruk, akan poranda dan kacau balau.

Masyarakat kacau balau, tidak mungkin dapat membantu tamadun yang murni dan luhur.

Definisi-definisi akhlak diatas secara substansial tampak saling melengkapi, dan dari sini dapat dilihat 5 ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu:

Pertama yaitu perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam

kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya.

Kedua yaitu perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran dan pertimbangan dalam melakukannya

(30)

Ketiga yaitu perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam

diri seseorang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan dan tekanan dari luar.

Keempat yaitu Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan

sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara.

Kelima yaitu Sejalan dengan ciri yang keempat, perbuatan akhlak

(khususnya akhlak yang baik) adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena mengharap ridha Allah, bukan karena ingin dipuji dan ingin mendapatkan sanjungan dari orang lain.12

a. Sumber Ajaran Akhlak 1. Alquran

Sumber akhlak adalah wahyu (Alquran dan al-Hadits). Sebagai sumber akhlak wahyu menjelaskan bagaimana berbuat baik. Alquran bukanlah hasil renungan manusia, melainkan firman Allah SWT yang Maha pandai dan Maha bijaksana. Oleh sebab itu, setiap muslim berkeyakinan bahwa isi Alquran tidak dapat dibuat dan ditandingi oleh bikinan manusia. Sumber akhlak yang kedua yaitu al-Hadits meliputi perkataan, ketetapan dan tingkah laku Rasulullah SAW.

Dasar akhlak yang dijelaskan dalam Q.S.al-Ahzab (33) : 21 yaitu :

َ/ َﷲ َ1َ/َذَو َ1ِ5 ْ7ا َمْ:َ;ْ<اَو َﷲ ا:ُ>ْ1َ? َنAَ/ ْBَCﱢ< ٌFَGَHَI ٌةَ:ْKُأ ِﷲ ِلْ:ُKَر ْOِP ْQُRَ< َنAَ/ ْSَTَ<

اً1ْ;ِV

12Syawaluddin Nasution, Akhlak Tasawuf, (Medan: Perdana Publishing, 2017), h. 18-21

(31)

Terjemahnya:

”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.13

2. Hadist.

Maka kedudukan akhlak dalam agama ini sangat tinggi sekali.

Bahkan Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, beliau mengatakan:

ِBِWْXُCْ<ا ِناَY;ِW OِP ُZَTْ[َأ ٌءْOَ] AَW َلAَ^ َQﱠ`َKَو ِaْ;َ`َb ُ ﱠﷲ cﱠ`َd ﱠOِeﱠG<ا ﱠنَأ ِءاَدْرﱠS<ا Oِgَأ ْBَb ٍiُ`ُ5 ْBِW ِFَWAَ;ِTْ<ا َمْ:َ?

َ ﱠﷲ ﱠنِإَو ٍBَHَI ءيِlَeْ<ا َmِIAَnْ<ا ُoِpْeُ;َ<

هاور) (يlW Artinya :

Dari Abu Darda’ radhiallahu anhu bahwasanya Nabi shallallahu alaihi was sallam bersabda, “Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin kelak ada hari kiamat daripada akhlak yang baik. Sesungguhnya Allah amatlah murka terhadap seseorang yang keji lagi jahat.” (HR. Tirmidzi)14

3. Ijtihad

Ijtihad yaitu mengerahkan segala kemampuan berpikir secara maksimal untuk mengeluarkan hukum syar’i dari dalil-dalil syara’ yaitu Qur’an dan Hadist. Ijtihad dilakukan jika ada suatu masalah yang hukumnya tidak terdapat dalam Alquran dan As-Sunnah, maka Ijtihad dapat dilakukan dengan menggunakan akal pikiran dengan tetap mengacu dan berdasarkan pada Alquran dan Hadist.

13Kementerian agama RI, Alquran Dan Terjemahnya. (Bandung Sigma Publishing, 2011), h, 560.

14Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Shahih Al-Lu’lu’ wa Al-Marjan :Terjemahan Lengkap Kumpulan Hadits Bukhari Muslim (Muttafaq Alaihi), (Jakarta: Akbar Media, 2013) h.736

(32)

Telah jelas bahwa Alquran dan hadits rasul adalah pedoman hidup yang menjadi asas bagi setiap muslim, maka teranglah keduanya merupakan sumber akhlaqul karimah.

b. Macam-macam Akhlak

Secara garis besar akhlak terbagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut : 1. Akhlak Baik ( Akhlakul Mahmudah )

Akhlak baik (Akhlakul Mahmudah) adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah, Akhlakul karimah dilahirkan berdasarkan sifat-sifat yang terpuji. Akhlak yang baik (terpuji) atau akhlak mahmudah yaitu akhlak yang senantiasa berada dalam kontrol ilahiyah yang dapat membawa nilai-nilai positif dan kondusif bagi kemaslahatan umat, seperti sabar, jujur, bersyukur, tawadlu (rendah hati) dan segala yang sifatnya baik. Seseorang yang

memiliki akhlak yang baik dan menjadikan Nabi Muhamad SAW sebagai figur atau contoh yang sempurna, maka dia akan mempunyai hubungan yang baik juga dengan mahluk yang lain, dengan demikian akan tercipta kehidupan yang harmonis seperti saling memperhatikan kepentingan bersama. Dengan demikian akan selamatlah manusia dari pikiran dan perbuatan-perbuatan yang keliru dan menyesatkan.

2. Akhlak Tercela ( Akhlakul Madzmumah )

Adapun Akhlak tercela atau tidak baik (Akhlakul Mudzmumah) adalah perangai yang tersermin dari tutur kata, tingkah laku, dan sikap dan tidak baik. Akhlak tidak baik akan menghasilkan pekerjaan buruk

(33)

dan tingkah laku yang tidak baik. Akhlak yang tidak baik (tercela) atau akhlak madzmumah adalah akhlak yang tidak dalam kontrol ilahiyah, atau berasal dari hawa nafsu yang berada dalam lingkaran syaitaniyah dan dapat membawa suasana negatif serta destruktif bagi kepentingan umat manusia, seperti takabur (sombong), berkhianat, tamak, pesimis, malas dan lain-lain.

3. Tujuan dan Ruang Lingkup Pembinaan Akhlak

Islam menginginkan suatu masyarakat yang berakhlak mulia. Akhlak yang mulia ini sangat ditekankan karena di samping akan membawa kebahagiaan bagi individu, juga sekaligus membawa kebahagiaan masyarakat pada umumnya.

Dengan kata lain bahwa akhlak utama yang ditampilkan seseorang, tujuannya adalah untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Tujuan mempelajari ilmu akhlak sebagaimana yang dikatakan oleh Ahmad Amin adalah agar manusia dapat menetapkan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang baik dan sebagian perbuatan lainnya sebagai perbuatan yang buruk.

Perbuatan baik termasuk baik, sedangkan berbuat zalim termasuk perbuatan yang buruk.15

Ruang lingkup akhlak islami adalah sama dengan ruang lingkup ajaran islam, khususnya yang berkaitan dengan pola hubungan. Akhlak diniyah (agama islam mencakup berbagai aspek, dimulai dari akhlak kepada Allah, hingga kepada manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan dan benda-benda tak bernyawa).

15Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h. 8

(34)

a. Akhlak Kepada Allah

Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya di lakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada Tuhan. Sikap ini dimanifestasikan dalam bentuk kepatuhan menjalankan segala perintah Allah dan menjahui larangannya. Selain itu, manifestasi akhlak kepada Allah juga ditunjukkan dengan komitmen yang kuat untuk terus memperbaiki kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Intinya, semua prilaku sesorang yang memiliki akhlak yang baik kepada Allah harus tercermin dalam tingkah laku sehari-harinya yang sesuai dengan syariat Allah. Seseorang yang dianggap memiliki akhlak yang baik kepada Allah pasti memiliki keinginan yang kuat tanpa paksaan untuk terus berupaya menjadi seorang hamba yang patuh kepada Penciptanya. Sebaliknya seseorang dianggap memiliki akhlak yang buruk kepada Penciptanya jika ia tidak memiliki keinginan untuk melakukan perintah Allah.

b. Akhlak terhadap sesama manusia

Akhlak terhadap Allah sebagai Pencipta tidak dapatdipisahkan dari akhlak manusia kepada makhluk lain terutama kepada sesama manusia. Dalam konteks hubungan sesama muslim, Rasulullah SAW mengumpamakan bahwa hubungan tersebut sebagai sebuah anggota tubuh yang saling terkait dan merasakan penderitaan jika salah satu organ tubuh tersebut mengalami sakit. Akhla sesama manusia harus juga ditunjukkan kepada orang yang bukan Islam dimana mereka ini tetap dipandang sebagai makhluk Allah yang harus disayangi.

(35)

c. Akhlak terhadap lingkungan

Akhlak kepada lingkungan adalah sikap seseorang terhadap lingkungan (alam) disekelilingnya. Sebagaimana diketahui bahwa Allah menciptakan lingkungan yang terdiri dari hewan, tumbuh-tumbuhan, air, tanah, dan benda- benda lain yang terdapat dimuka bumi, semuanya diciptakan Allah untuk manusia. Pada dasarnya semua yang diciptakan Allah tersebut diperuntukkan untuk kepentingan semua manusia dalam rangka memudahkan dirinya dalam beribadah kepada Allah.16

4. Generasi Muda ( Ramaja Mesjid )

Remaja Masjid merupakan suatu organisasi atau wadah perkumpulan remaja Islam yang menggunakan masjid sebagai pusat aktivitasnya.17 Dalam buku panduan remaja masjid dijelaskan “ Bahwa remaja masjid adalah sekelompok remaja atau pemuda yang berkumpul di masjid dan melakukan kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk memakmurkan masjid ”18

a. Dasar dan tujuan Remaja Mesjid

Remaja masjid merupakan organisasi dakwah Islam, anak dari organisasi takmir masjid, yang mengambil spesialisasi pembinaan. Upaya untuk melaksanakan organisasi dakwahnya hendaknya diselenggarakan dengan terencana, terarah, terus menerus dan bijaksana, karena hal itu perlu dilakukan secara kolektif dan terorganisir dan profesional.

16Jamil, Akhlak Tasawuf, (Ciputat: Referensi, 2013), h. 4-6

17 Siswanto, Panduan Praktis Organisasi Remaja Masjid (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005), h. 58

18Umar Jaeni, Panduan Remaja Masjid (Surabaya: CV. Alfa Surya Grafika, 2003), h. 4

(36)

Remaja Masjid sebagai salah satu bentuk organisasi kemasjidan yang dilakukan para remaja Islam yang memiliki komitmen dakwah. Organisasi ini dibentuk bertujuan untuk mengorganisir kegiatan-kegiatan memakmurkan masjid.

Remaja masjid sangat diperlukan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah dan wadah bagi remaja muslim dalam beraktivitas di masjid.

Keberadaan remaja masjid sangat penting karena dipandang memiliki posisi yang cukup strategis dalam kerangka pembinaan dan pemberdayaan remaja muslim di sekitarnya, sebab remaja masjid merupakan kelompok usia yang sangat profesional juga sebagai generasi harapan, baik harapan bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, agama, bangsa, dan negara. Dalam konteks kemasjidan, generasi muda juga menjadi tulang punggung dan harapan besar bagi proses kemakmuran masjid pada masa kini dan mendatang.

b. Peran Dan Fungsi Remaja Mesjid

Memakmurkan masjid merupakan salah satu bentuk taqarrub (upaya mendekatkan diri) kepada Allah yang paling utama.19Memakmurkan masjid memunyai arti yang sangat luas, yaitu penyelenggaraan berbagai kegiatan yang bersifat ibadah mahdhah (perbuatan yang sudah ditentukan syarat dan rukunnya ) hubungan dengan Allah (hablum minallah), maupun hubungan sesama manusia (hablum minan nass) yang bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa kecerdasan dan kesejahteraan jasmani, rohani, ekonomi maupun sosial.

19Mustofa Budiman, Manajemen Masjid Gerakan Meraih Kembali Kekuatan Masjid dan Potensi Masjid (Solo: Ziyad Visi Media ,2007 ), h. 18

(37)

Adapun peran dan fungsi remaja masjid sebagai berikut : 1. Memakmurkan masjid

Remaja masjid adalah organisasi yang memiliki keterkaitan dengan masjid. Diharapkan anggotanya aktif datang ke masjid, untuk melaksanakan Salat berjamaah bersama dengan umat Islam yang lain, karena salat berjamaah adalah merupakan indikator utama dalam memakmurkan masjid. Selain itu, kedatangan mereka ke masjid akan memudahkan pengurus dalam memberikan informasi, melakukan koordinasi dan mengatur strategi organisasi untuk melaksanakan aktivitas pembinaan akhlak santri yang telah dibuat. Dalam mengajak anggota untuk memakmurkan masjid tentu diperlukan kesabaran, seperti:

Pengurus memberi contoh dengan sering datang ke masjid

a. Menyelenggarakan kegiatan dengan menggunakan masjid sebagai tempat pelaksanaannya

b. Dalam menyelenggarakan kegiatan diselipkan acara shalat berjamaah c. Pengurus menyusun piket jaga kantor kesekretariat dimasjid

d. Melakukan anjuran-anjuran untuk datang ke masjid.

e. Pembinaan Remaja Muslim

Remaja masjid merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat mendukung bagi kegiatan organisasi, sekaligus juga merupakan objek dakwah (mad’u) yang paling utama. Oleh karena itu, mereka harus dibina secara bertahap dan berkesinambungan, agar mampu beriman, berilmu, dan beramal saleh dengan baik. Selain itu, mendidik mereka

(38)

untuk berilmu pengetahuan yang luas serta memiliki keterampilan yang dapat diandalkan. Dengan pengajian remaja masjid, bimbingan membaca dan tafsir Alquran, kajian buku, pelatihan (training), ceramah umum, ketrampilan berorganisasi dan lain sebagainya.

2. Kaderisasi umat

Pengkaderan adalah suatu proses pembentukan kader yang dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh kader yang siap mengemban amanah organisasi. Pengkaderan anggota remaja masjid dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengkaderan langsung dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang terstruktur, secara tidak langsung dapat dilakukan melalui kepengurusan, kepanitiaan dan aktivitas organisasi lainnya.

Sebagai wadah generasi muda Islam, remaja masjid berusaha untuk mengkader anggotanya dengan membekali mereka dengan berbagai kemampuan yang memadai, baik kemampuan teknis operasional (technical skill), kemampuan mengatur orang (human skill), maupun

dalam menyusun konsep (conseptional skill), sehingga manfaat yang diperoleh dari pengkaderan dapat menjadi kader-kader organisasi remaja masjid yang “siap pakai” yaitu kader-kader yang beriman, professional, aktivis Islam yang terampil, anggota yang bermotivasi tinggi, memiliki kader yang berpengetahuan dan tingkat intelektualitas yang baik serta

(39)

menghadirkan calon pemimpin yang memiliki kemauan dan kemampuan dalam meneruskan misi organisasi.20

c. Kiprah remaja masjid

Kegiatan–kegiatan remaja masjid bermanfaat tidak hanya untuk kepentingan mereka sendiri, tetapi juga untuk kepentingan remaja umumnya dan masyarakat luas. Di dalam masyarakat, remaja masjid memunyai kedudukan yang khas, berbeda dengan remaja kebanyakan. Sebuah status dengan harapan mereka mampu menjaga citra masjid dan nama baik umat Islam. Mereka hendaknya menjadi teladan bagi remaja-remaja lainnya, dan ikut membantu memecahkan berbagai problematika remaja di lingkungan masyarakatnya.

Ketika para remaja menghadapi problem, dari tingkat kenakalan hingga akhlak sekalipun, remaja masjid dapat menunjukkan kiprahnya melalui berbagai kegiatan. Jika paket kegiatan yang ditawarkan menarik perhatian dan simpatik, mereka bisa diajak mendatangi masjid, mengikuti kegiatan-kegiatan di masjid, jika perlu mengajak mereka menjadi anggota remaja masjid. Dengan demikian, kiprah remaja masjid akan dirasakan manfaat dan hasilnya manakala mereka bersungguh-sungguh dan aktif dalam melakukan berbagai kegiatan, baik di masjid maupun di dalam masyarakatnya. Hal ini membuktikan bahwa remaja masjid tidak pasif dan eksklusif, peka terhadap problematika masyarakatnya, sehingga keberadaannya benar-benar memberi arti dan manfaat bagi dirinya sendiri, kelompoknya, dan masyarakat. Di samping itu, citra masjid pun akan menjadi baik dan akan semakin makmur.

20 Siswanto, Panduan Praktis Organisasi Remaja Masjid (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar 2005), h. 69

(40)

d. Dasar Hukum Pembentukan Remaja Masjid

Adanya remaja masjid yang turut berjuang menyumbang tenaga dan pikirannya untuk memajukan kualitas agama islam yang di miliki masyarakat dengan melaksanakan kegiatan kegiatan yang bersifat Islami, seperti: da‟iyah, yasin tahlil, pengajian rutin, santunan anak yatim, wisata qolbu, dan khotmil qur‟an. Maka, lama kelamaan masyarakat akan merasakan dalam dirinya butuh dengan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kaimanannya kepada Allah. Semua kegiatan yang dilakukan oleh remaja masjid masuk dalam jenis pendidikan non formal yang dapat mengarah pada pembinaan kehidupan beragama di masyarakat.

Berdasarkan UU No. 2 Thn 2003 bab VI pasal 13 yang berisi tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa jalur pendidikan terdiri atas:

pendidikan formal, pendidikan informal, pendidikan non formal.21 Maksud dari Pendidikan formal adalah pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar-mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Sedangkan pendidikan non formal adalah bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib, terarah dan berencana diluar kegiatan persekolahan, serta pembina, peserta, cara penyampaian, dan waktu yang dipakai disesuaikan dengan keadaan yang ada Dalam pendidikan non formal terdiri atas pendidikan umun, pendidikan keagamaan, pendidikan jabatan kerja, pendidikan kedinasan, dan pendidikan kedinasan kejuruan.

21 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 9

(41)

Melihat organisasi remaja masjid maka dapat dikategorikan sebagai pendidikan keagamaan yang bersifat diluar sekolah yang senantiasa menanamkan akhlak yang luhur dan mulia, meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan keagamaan.

Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 6 Thn 2003 bab VI pasal 30 menjelaskan bahwa Pendidikan Keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya atau menjadi ahli ilmu. Maka dari itu pendidikan keagamaan merupakan faktor terpenting yang harus ada dalam tatanan kehidupan masyarakat.

(42)

29 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah usaha secara sistematis untuk mencari pemecahan terhadap problem-problem yang ada bagi manusia yang mengganggu pikirannya.

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek peneliti seperti peranan BKPRMI pada pembinaan akhlak generasi muda.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif. Penelitian kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi rendah, namun nantinya akan berkembang secara luas sesuai keadaan dilapangan.22

Pendekatan kualitatif mampu menghasilkan uraian mendalam untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai satu hal yang ingin diteliti. Salah satunya menggunakan pendekatan kualitatif, metode ini dapat di gunakan untuk menentukan dan memahami apa yang tersembunyi di balik fenomena yang akan di teliti yakni peranan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) pada pembinaan generasi muda di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

22 Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah, ( Makassar : Universitas Muhammadiyah Makassar, 2019 ), h. 1

(43)

Penelitian ini menggunakan dua metode yakni interview dan pengamatan untuk memperoleh data yang akurat, yang di hasilkan dari wawancara dan pengamatan sehingga dapat di uraikan kesimpulan.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian ini yaitu di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

Adapun objek dari penelitian ini adalah 5 orang pengurus DPK BKPRMI serta 3 Remaja mesjid.

C. Fokus Penelitian

Penelitian ini dapat memfokuskan masalah terlebih dahulu supaya tidak terjadi perluasan masalah yang nantinya tidak akan sesuai dengan tujuan penelitian, maka penulis terfokus untuk meneliti sebuah permalahan yaitu :

1. Peranan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) 2. Pembinaan Akhlak Generasi di Kecamatan Bontonompo Kabupaten

Gowa.

D. Deskripsi Fokus Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran kongkrit tentang arah, objek dan tujuan penulisan yang ingin dicapai dalam penulisan karya ilmiah ini, maka perlu diuraikan pengertian judul yang jelas agar tidak menimbulkan kesalahan dalam penafsiran, sebagai berikut :

1. Peranan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia

Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) merupakan salah satu organisasi yang bertujuan memberdayakan dan

(44)

mengembangkan potensi Pemuda Remaja Masjid dalam upaya untuk pengembangan minat, kemampuan dan pemahan Alquran bagi seluruh pemuda, remaja, dan anak-anak serta jamaah masjid.

2. Pembinaan Generasi Muda

Pembinaan generasi muda adalah bantuan dari seseorang atau kelompok orang yang ditujukan kepada generasi muda melalui materi pembinaan dengan tujuan dapat mengembangkan kemampuan, sehingga apa yang diharapkan bisa tercapai

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa peranan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) pada pembinaan generasi muda sangatlah penting dan perlu ditingkatkan agar dapat menciptakan generasi muda yang qur’ani yaitu yang senang membaca Alquran, menghafal Alquran, yang senang dalam hal keagamaan sehingga generasi Qur’ani ini adalah meraka yang meraih sukses di dunia maupun di akhirat.

E. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data di peroleh dalam penelitian ini sangat membutuhkan data yang dijadikan acuan dalam penelitian yang diambil dari berbagai sumber, peneliti menggunakan dua sumber data primer dan sumber data sekunder.23

23 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 11

(45)

1. Data Primer

Data primer adalah berbagai informasi dan keterangan yang diperoleh langsung dari sumbernya yaitu para pihak yang dijadikan informan peneliti. Jenis data ini meliputi informasi dan keterangan mengenai peranan badan komunikasi pemuda remaja mesjid Indonesia (BKPRMI) dalam pembinaan generasi muda.

Informan adalah orang yang dianggap mengetahui permasalahan yang akan diteliti dan bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan.

Adapun yang akan dijadikan informan dalam penelitian ini adalah pengurus dari organisasi badan komunikasi pemuda remaja mesjid indonesia (BKPRMI) yang ad di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, sebagai sumber utama dalam proses pengumpulan data dilapangan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data pendukung atau pelengkap yang diperoleh secara tidak langsung dalam hal ini data sekunder diperoleh dari data tertulis dari berbagai buku, arsip, dokumen resmi dan dokumen pribadi.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang berguna untuk menjawab permasalahan peneliti. Dalam penelitian kualitatif instrumen terpenting dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri.

(46)

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.24

Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Pedoman Observasi yaitu kegiatan pengamatan atau perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.

2. Pedoman Wawancara yaitu proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan oleh peneliti dengan orang-orang yang dianggap berkompeten untuk memberi keterangan untuk mengetahui hal-hal yang responden dengan permasalahan yang ingin diteliti.25

3. Dokumentasi yaitu cara pengumpulan data yang berhubungan dengan permasalahan seacara langsung melalui dokumen-dokumen tertulis maupun arsip dari lokasi penelitian. Dokumentasi adalah mencatat semua data secara langsung dari referensi yang membahas tentang objek penelitian.26

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.27 Dalam Pengumpulan data di lapangan peneliti menempuh beberapa tahap yang secara

24 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif ( Bandung:

Alfabeta, 2007 ), h.102

25 Rukaesih,Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2016), h.153

26 Burhan, Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan dan Ilmu Sosiallainnya, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2007), h.121

27 Iskandar Indranata, Pendekatan Kualitatif Untuk Pengendalian Kualitas, (Jakarta : UI- Press,2008), h.111

(47)

garis besar dibagi kedalam dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan penelitian. Pada tahap persiapan peneliti terlebih dahulu mempersiapkan hal-hal yang diperlukan di lapangan seperti membuat pedoman wawancara, catatan observasi dan surat Izin penelitian. Sedangkan tahap pelaksanaan penelitian mengumpulkan data melalui penelitian di lapangan.

Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Field research, yaitu Penelitian lapangan dengan cara langsung ke objek penelitian untuk mengumpulkan data, dalam hal ini digunakan cara, antara lain :

a. Observasi yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung ke lapangan.

b. Wawancara, yakni proses percakapan yang di maksud untuk mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya, yang di lakukan dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan yang diwawancarai (interviewee).28

c. Dokumentasi, yakni metode yang di gunakan dengan jalan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang di bahas.

2. Library research, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan menggunakan beberapa bahan literatur beberapa buku-buku, majalah,

28 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Konterporer, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h. 108.

(48)

brosur, serta tulisan-tulisan yang erat kaitannya dengan pembahasan.

Untuk penelitian ini penulis menggunakan cara :

a. Kutipan langsung, yakni mengutip isi ataupun pendapat-pendapat suatu karangan tanpa mengadakan perubahan.

b. Kutipan tidak langsung, yakni mengutup isi atau teori ataupun pendapat suatu karangan dengan menyimpulkan, mengtur dan meringkaskan.29

H. Taknik Analisis Data

Taknik analisis adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis dari hasil wawancara dengan cara menganalisis data dan memilih mana yang perlu untuk di pelajari serta membuat kesimpulan sehingga mudah di pahami.

Adapun bagian dari taknik analisis data yaitu sebagai berikut : 1. Reduksi kata

Reduksi kata adalah bagian dari analisis yang merupakan suatu bentuk analisis yang menggolongkan, mengarahkan dan membuang yang tidak perlu serta mengorganisasikan data dengan cara yang sedemikian rupa sehingga dapat mengambil kesimpulan akhir dari hasil analisis data.

Mereduksi kata berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.30

29 Abuzar Asra , Metode Penelitian Survei, ( Bogor : In Media, 2014), h. 101

30 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D (Cet.20; Bandung:

Alfabeta,2014), h. 247

(49)

2. Penyajian Data

Penyajian data dapat dilakukan dengan uraian singkat, bagan dan sejenisnya. Penyajian data juga dapat memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara dan akan dirubah apabila sudah ditemukan bukti-bukti nyata dari apa yang di simpulkan. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang telah di rumuskan sejak awal.

(50)

37 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah berdirinya Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia di Kecamatan Bontonompo

BKPRMI adalah organisasi yang didalamnya terhimpun pemuda remaja mesjid di seluruh Indonesia yang berstatus independen, tidak terikat oleh partai politik atau kepentingan-kepentingan kekuatan semata, akan tetapi perjuangan ini semata-mata karena Allah Swt. Agar tercapai tujuan yang dicita-citakan.

Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPMI) berdiri pada tanggal 03 September 1977 (19 Ramadhan 1397 Hijriyah) di Masjid Istiqamah Bandung, Jawa Barat. Dengan terbentuknya kepengurusan periode 1977-1980 hasil Musyawarah Kerja Nasional dan dilantik oleh KH. EZ Muttaqien mewakili Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat. Lahirnya BKPMI ini adalah pada forum Musyawarah Kerja Nasional I yang kemudian disepakati sebagai Musyawarah Nasional I yang dihadiri oleh BKPM wilayah dengan kepemimpinan model presidium dan terpilih sebagai ketua umum Rakanda Toto Tasmara dengan Sekertaris Umum Rakanda Bambang Pranggono. Tercatat sebagai pendiri adalah:

a. Rakanda Toto Tasmara,

b. Rakanda Ahmad Mansur Suryanegara, c. Rakanda Syamsuddin Manaf,

d. Rakanda Bambang Pranggono, masing-masing dari Jawa Barat, e. Rakanda Mustafid Amna,

f. Rakanda Syaifuddin Donondjoyo, g. Rakanda Muhammad Anwar h. Ratnapa Syaifuddin Donondjoyo,

i. Rakanda Muhammad Anwar Ratnaprawira,

(51)

j. Rakanda Muchlis Ma’ruf masing-masing dari DKI Jakarta, Rakanda Nasir Budiman, Nurcholis Turmudzi masing-masing dari Jawa Tengah, Rakanda Mubayin dari Jawa Timur.

Pembentukannya dilatarbelakangi sebagai reaksi terhadap gejala sosial yang berkembang di tanah air seperti konsep pembangunan nasional yang dinilai cenderung berorientasi pada pembentukan masyarakat sekuler, dipolitisasi organisasi kepemudaan melalui konsep NKK dan BKK, isu kristenisasi dan pemahaman keagamaan berlangsung secara dinamis yang menimbulkan polemik antara paham tradisional dan paham modernis. Isu kebangkitan Islam abad 15 Hijriyah yang ditandai dengan kesemarakan kegiatan keagamaan, pencerahan pemahaman keagamaan melalui kajian-kajian dalam berbagai bentuknya, kuatnya dorongan untuk membangun ukhuwah islamiyah dan negara. Tumbuhnya kesadaran beragama di kalangan muda Islam telah mendorong untuk mempelajari sekaligus untuk memperjuangkan Islam sebagai sebuah kebenaran mutlak.31

Independen dan sebagai kader ummat dan sekaligus sebagai kader bangsa, rapat pembentukan dan pelantikan pengurus BKPMI periode I itu di lakukan di masjid istiqomah Bandung. Pada saat pelantikan pengurus tersebut, hadir beberapa tokoh pemuda masjid dari Jakarta, Yogyakarta, dan Semarang.

Mengingat pengurus periode I ini berkedudukan di Bandung, maka sekretariat BKPMI pertama kali terletak di Bandung, yakni di gedung sekretariat Majelis Ulama Indonesia, Jawa Barat. Kemudian berpindah mengikuti sekretariat MUI Pusat. Tahun 1986 di masjid Al-Azhar, Jakarta , dan mulai tahun 1989 sampai sekarang di Masjid Istiqlal. Perubahan dari Badan Komunikasi Pemuda

31 Wawancara dengan Ibu Hj. Haerati Hanilu. Ketua BKPRMI Kecamatan Bontonompo, 22 Juni 2020. Pukul 10.00 Wita.

(52)

Masjid Indonesia (BKPMI) ke Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) dilakukan dalam MUNAS VI tahun 1993 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, bersamaan dengan bergabungnya Forum Silaturahmi Remaja Masjid (FOSIRAMA) di bawah pimpinan DR. H. Idrus Marham, M.A.

(Ketua Umum DPP BKPRMI yang lalu).

Bersamaan dengan perubahan nama organisasi, dalam MUNAS VI ini pula di sepakati, bahwa BKPRMI merupakan lembaga otonom dari organisasi Dewan Masjid Indonesia (DMI). Selain itu, di bawah pengurus BKPRMI terbentuk beberapa Lembaga Pembinaan dan Pengembangan, seperti Da’wah dan Pengkajian Islam (LPP-DPI), Sumber Daya Manusia (LPP-SDM), Ekonomi Koperasi (LPP-EKOP), Dan Keluarga Sejahtera (LPP-KS). Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Santri (LKS), terbentuk dalam suatu rapat pleno DPP pasca MUNAS VI. Salah satu prestasi BKPRMI adalah di canangkannya pembentukan Taman Kanak-kanak Al-Qur’an (TKA) sebagai program nasional BKPRMI dalam MUNAS V BKPRMI di Masjid Al-Falah Surabaya tahun 1989.Dalam MUNAS V ini, hadir memberi pengarahan beberapa pejabat tinggi negara, seperti Menteri Agama (Prof. DR. H. Munawir Sadzali) dan Menteri Penerangan (H. Harmoko). Program TKA ini kemudian dilanjutkan dengan pembentukan Lembaga Pembinaan dan pengembangan TKA (LPPTKA) BKPRMI dalam rapat pleno DPP BKPMI di Jakarta.32

Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia menetapkan tiga tujuan pokok :

32 Wawancara dengan Bapak Bactiar Rewa. Sekretaris Umum BKPRMI Kecamatan Bontonompo,22 Juni 2020. Pukul 11.25 Wita

(53)

a. Membina dan mengembangkan potensi pemuda remaja masjid yang bertaqwa kepada Allah SWT.

b. Memberikan wawasan keislaman dan berupaya memakmurkan masjid sebagai pusat ibadah dan perjuangan umat.

c. Memberdayakan umat dalam mewujudkan masyarakat marhamah yang berpegang teguh pada prinsip dakwah islamiyah.33

Pada akhirnya BKPRMI berkembang di Kec. Bontonompo sampai sekarang. Berikut daftar nama Ketua BKPRMI Kecamatan Bontonompo :

Tabel.1.1 Nama-Nama Ketua BKPRMI

No. Nama Ketua BKPRMI Tahun Menjabat

1. Ustadz Umar Bani 1991-2000

2. Ustadz Taufik Rate 2000-2005

3. Ustadz Syahrir Salam Dg Tompo 2005-2007

4. Ustadz Syahriar Kanna 2007-2016

5 Ustadz Ibnu Arabi 2017-2019

6. Hj. Haerati Hanilu 2019-2021

Sumber Dokumen BKPRMI

2. Visi, Misi, Motto dan Tujuan Dewan Pengurus Kecamatan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia

Visi adalah pandangan, gambaran masa depan dalam aktivitas apapun, konteks disini adalah tentang dakwah dan merupakan tugas atau amanah yang

33 Nanda, “ Peran Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Dalam Politik” Skripsi, (Medan: Perpustakaan UIN, 2016), h. 64-66,

Gambar

Tabel 1. 2 Program Kerja BKPRMI  ..........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh citra merek terhadap minat beli konsumen yang dikaitkan dengan layanan LCC.. Konsep-konsep yang digunakan

Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV TBBM Rewulu Migas Distribusi Daerah Istimewa Yogyakarta Kabupaten Bantul.. Aneka Tambang (Persero),

Setelah berdiskusi,siswa mampu menuliskan 5 contoh pengamalan dari Sila keempat Pancasila dalam kehidupan sehari – hari dengan benar.. Setelah berdiskusi, siswa mampu

Sajian Gendhing Harum Sari Kendhangan Candra Laras Slendro Pathet Nem ini diawali dengan buka rebab yang diterima oleh kendhang Ageng (kendhangan candra), setelah gong buka,

1. Secara ekonomis, perang suku dan upacara bakar batu selalu menghabiskan biaya yang tidak kecil. Kenyataan semacam ini akan berdampak terjadinya kemiskinan di antara

Berdasarkan teori S-O-R yang dihubungkan dengan teori AIDA, di mana iklan sebagai stimulus mampu menarik perhatian dari masyarakat yang selanjutnya tertarik

Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya resiko cidera yang tinggi dan mengetahui efektifitas pada latihan tersebut maka dalam penelitian ini, penulis ingin membuktikan

Berdasarkan Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak, dimana pengangkatan anak oleh orangtua tunggal dapat dilakukan