• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

62 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi

1. Kota Surakarta dan Disabilitas

Kota Surakarta merupakan sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kota Surakarta berbatasan langsung dengan tiga kabupaten di sekelilingnya yaitu, Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar di sebelah timur, Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah barat. Kota Surakarta memiliki luas wilayah 44,04 km

2

yang terdiri dari lima kecamatan yaitu Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon, Jebres, dan Banjarsari. Kota Surakarta memiliki penduduk sebanyak 516.102 jiwa yang terdiri dari 250.896 orang laki-laki dan 265.206 perempuan (Surakarta dalam angka, 2018). Di Kota Surakarta terdapat 6.601 Pegawai Negeri Sipil yang terdiri dari 3.159 pegawai laki-laki dan 3.442 pegawai perempuan (Surakarta dalam angka, 2018).

Kota Surakarta sering kali dijuluki sebagai kota ramah penyandang

disabilitas atau surganya para penyandang disabilitas, karena Kota

Surakarta merupakan salah satu tempat berdomisilinya penyandang

disabilitas baik secara permanen atau sementara waktu bagi yang sedang

mengikuti berbagai pelatihan (Putri, 2011). Kota Surakarta juga

memiliki pusat rehabilitasi bagi penyandang disabilitas fisik yang

dibawahi langsung oleh Kementerian Sosial yaitu Balai Besar commit to user

(2)

Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof. Dr.

Soeharso.

Pemerintah Kota Surakarta telah berkomitmen untuk memberikan perhatiannya pada penyandang disabilitas dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Surakarta Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kesetaraan Difabel. Perda tersebut mengatakan bahwa kesetaraan difabel memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial penyandang disabilitas dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan, dengan berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan data yang termuat dalam Surakarta Dalam Angka 2018, penyandang disabilitas dari tahun 2012-2017 berdasarkan jenis disabilitasnya di Kota Surakarta adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Jumlah Penyandang Disabilitas Berdasarkan Jenis Disabilitasnya

Jenis Disabilitas

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tuna Daksa 587 120 321 714 123 425

Tuna Netra 314 30 152 159 8 133

Tuna Mental 782 135 163 391 59 291

Tuna Rungu/

Wicara

305 63 150 207 23 133

Jumlah 1.988 384 786 1.471 213 982

Dari tabel 4.1. dapat dilihat bahwa jumlah penyandang disabilitas di Kota Surakarta pada dari tahun 2016-2017 mengalami peningkatan sebanyak 769 orang. Peningkatan pada tahun 2017 dari tahun 2016 merupakan peningkatan yang paling signifikan sejak tahun 2012-2017.

Sumber: Diolah dari Kota Surakarta dalam Angka 2018

commit to user

(3)

Hal ini seharusnya menjadikan Pemerintah Kota Surakarta memberikan perhatian khusus bagi penyandang disabilitas di Kota Surakarta khususnya dalam hal peningkatan kesejahteraan sosial dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan penyandang disabilitas sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta.

Salah satu bentuk realisasi pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2008 tersebut adalah dibukanya formasi khusus bagi penyandang disabilitas dalam rekrutmen CPNS tahun 2018 di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta.

2. Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta dan Proses Rekrutmen CPNS

BKD Kota Surakarta adalah instansi yang memiliki tugas untuk menyusun kebijakan bidang kepegawaian termasuk penerimaan pegawai dan rekrutmen pegawai di Surakarta. BKD Kota Surakarta berada di kompleks Balaikota Surakarta yang beralamatkan di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 2, Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon.

BKD Kota Surakarta terbentuk pada tahun 2001 melalui terbitnya Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2001 jo Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2004 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah.

BKD Kota Surakarta memiliki tugas pokok “Melaksanakan Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Kepegawaian Daerah” (Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2009 tentang Tugas

commit to user

(4)

Pokok, Fungsi, dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada BKD Kota Surakarta). Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, BKD Kota Surakarta memiliki beberapa fungsi, yaitu:

a. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan di bidang kepegawaian daerah.

b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian daerah.

c. Perumusan kebijakan teknis di bidang administrasi kepegawaian, bidang pengembangan pegawai, bidang kesejahteraan pegawai dan bidang disiplin dan pensiun pegawai.

d. Pelaksanaan pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian daerah.

e. Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran BKD.

f. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas BKD.

g. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kepegawaian daerah.

h. Pelaksanaan pengelolaan urusan kesekretariatan BKD.

i. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas BKD.

commit to user

(5)

BKD Kota Surakarta memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 4.1. Struktur Organisasi BKD Kota Surakarta

BKD dipimpin oleh seorang Kepala yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. BKD terdiri dari empat bidang yang dipimpin oleh Kepala Bidang dimana bidang-bidang tersebut membawahi beberapa subbidang yang dipimpin oleh Kepala Subbidang. Dalam hal rekrutmen dan seleksi CPNS di Surakarta, yang bertanggung jawab adalah Subbidang Pengadaan dan Pemberhentian yang berada di bawah

Sumber : bkd.surakarta.go.id

commit to user

(6)

naungan Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi BKD Kota Surakarta.

B. Rekrutmen dan Seleksi CPNS Formasi Khusus Penyandang Disabilitas di Kota Surakarta

1. Tahapan Rekrutmen dan Seleksi CPNS Formasi Khusus Penyandang Disabilitas di Kota Surakarta

Dalam penelitian ini, rekrutmen CPNS formasi khusus penyandang disabilitas di Kota Surakarta dikaji menggunakan empat tahap penting dalam rekrutmen yaitu penyusunan strategi untuk merekrut, pencarian pelamar-pelamar kerja, penyisihan pelamar-pelamar yang tidak cocok/

penyaringan, dan pembuatan kumpulan pelamar. Sedangkan seleksi CPNS formasi khusus penyandang disabilitas di Kota Surakarta dikaji sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil dan Pelaksanaan Seleksi CPNS Tahun 2018 yaitu seleksi administrasi, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

a. Penyusunan strategi untuk merekrut

Penyusunan strategi untuk merekrut adalah bagaimana Pemerintah Kota Surakarta menentukan kualifikasi pekerjaan, bagaimana pegawai akan direkrut, dimana serta kapan. Penyusunan strategi ini dilakukan oleh BKD serta berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan

commit to user

(7)

Kota Surakarta. Pada dasarnya, BKD telah memiliki kebutuhan umum dalam setahun seperti yang dikatakan oleh Kepala Bidang Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi BKD Kota Surakarta “Kita punya peta jabatan kebutuhan kemudian kita ini koordinasi dengan Dinas Pendidikan kira-kira mana yang diproritaskan. Tapi secara umum dalam setahun kita sudah punya kebutuhan umum.” (Lisino, 30 September 2019)

Penyusunan strategi ini dilakukan untuk menetapkan prioritas formasi yang dibuka untuk penyandang disabilitas. BKD Kota Surakarta sebagai instansi yang memiliki fungsi untuk memberikan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan di bidang kepegawaian daerah harus menentukan strategi yang tepat dalam melaksanakan perekrutan CPNS di Kota Surakarta dan khususnya untuk penyandang disabilitas.

BKD Kota Surakarta harus dapat menentukan kualifikasi pekerjaan yang dapat diisi oleh penyandang disabilitas dengan tetap memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas sehingga tetap dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik.

Berdasarkan analisis kebutuhan pegawai dalam konteks perencanaan sumber daya manusia, Pemerintah Kota Surakarta membuka lima formasi untuk penyandang disabilitas. Formasi yang disediakan untuk penyandang disabilitas adalah untuk tenaga guru, yang terdiri dari satu guru agama islam ahli pertama, satu guru

commit to user

(8)

agama kristen ahli pertama, dua guru katolik ahli pertama, dan satu guru TIK ahli pertama.

Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi BKD Kota Surakarta mengatakan:

“Kita membuka formasi untuk penyandang disabilitas untuk guru khususnya guru agama karena menilai bahwa menjadi guru tidak perlu membutuhkan banyak pergerakan sehingga tidak akan menghambat penyandang disabilitas tersebut dalam melakukan pekerjaannya.” (Lisino, 30 September 2019)

Hal ini juga diungkapkan oleh Kepala Subbidang Pengadaan dan Pemberhentian BKD Surakarta:

“Saat ini banyak teknologi modern yang membantu guru melakukan pekerjaannya, tidak harus selalu mengajar dengan menulis materi di papan tulis, jadi kan lebih mudah. Selain itu, kita juga mempertimbangkan aspek psikologis penyandang disabilitas ini, karena guru apalagi guru agama kan orang yang dihargai sama muridnya, sehingga mereka gak akan berani mengejek gurunya.”

(Reynata, 26 September 2019).

Dalam hal ini, penyandang disabilitas dinilai tepat mengisi formasi tenaga guru karena menjadi guru tidak akan menimbulkan kesulitan bagi penyandang disabilitas dalam menjalankan pekerjaannya. Pekerjaan guru pada masa modern cukup terbantu dengan hadirnya teknologi-teknologi yang semakin maju dan memudahkan pekerjaan yang harus dilakukan oleh penyandang disabilitas juga menjadi pertimbangan mengapa semua formasi khusus penyandang disabilitas dibuka untuk guru. Selain itu, karena

commit to user

(9)

guru adalah orang yang dihargai oleh anak didiknya sehingga tidak akan memberikan pengaruh buruk bagi sisi psikologis penyandang disabilitas karena perkataan dan perbuatan yang tidak menyenangkan.

Terkait dengan jenis disabilitas yang dapat melamar dalam rekrutmen CPNS di Kota Surakarta Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi BKD Kota Surakarta mengungkapkan:

“Kita juga ambil tuna daksa kaki karena kita mempertimbangkan aksesibilitasnya yang bersangkutan ketika bekerja, kalo tuna daksa kaki bisa dibangunkan fasilitas yang menunjang dengan cepat, karena kan formasi ini dibuka untuk sekolah inklusi bukan untuk sekolah luar biasa, sekolah luar biasa sekarang kan sudah bukan urusannya Pemkot. Jadi kalo penyandang disabilitas selain tuna daksa kaki, misalnya tunanetra bisa melamar cpns di Pemprov.”

(Lisino, 30 September 2019)

Kepala Subbidang Pengadaan dan Pemberhentian BKD Kota Surakarta mengungkapkan “Kita memilih tuna daksa kaki dengan pertimbangan karena guru biasanya kebanyakan mengajar dengan lisan. Dan juga bisa pakai alat bantu yang tidak tradisional.”

(Reynata, 26 September 2019)

Jenis disabilitas yang diperbolehkan mengikuti rekrutmen CPNS di Surakarta adalah tuna daksa kaki karena pertimbangan aksesibilitas penyandang disabilitas dalam melakukan pekerjaannya.

commit to user

(10)

Pemerintah Kota Surakarta yang dalam hal ini dilakukan oleh BKD juga dituntut untuk menyusun strategi tentang bagaimana pegawai negeri sipil akan direkrut, baik pegawai negeri sipil dari formasi umum maupun formasi khusus penyandang disabilitas.

Rekrutmen CPNS formasi khusus penyandang disabilitas dilakukan dengan cara yang sama dengan formasi umum, hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi BKD Kota Surakarta:

“Prosedurnya sama dengan yang umum. Hanya bedanya untuk penyandang disabilitas setelah melamar di sscn kemudian dokumennya kita terima, lalu kita undang dia untuk cek fisiknya apakah sesuai dengan surat keterangan yang dilampirkan.” (Lisino, 30 September 2019)

Kepala Subbidang Pengadaan dan Pemberhentian BKD Surakarta juga mengatakan hal yang sama:

“Prosedurnya sama dengan formasi yang umum. Tapi pelamar formasi khusus penyandang disabilitas kita hadirkan untuk datang dan kita cek sendiri keadaannya seperti apa sebelum akhirnya ikut tahap selanjutnya.” (Reynata, 26 September 2019).

Dari hasil wawancara di atas diketahui bahwa pelaksaan

perekrutan CPNS formasi khusus penyandang disabilitas pada

umumnya sama dengan pelamar formasi umum, hanya terdapat satu

perbedaan yaitu pelamar formasi khusus penyandang disabilitas

diundang ke kantor BKD Kota Surakarta untuk dilakukan

pengecekan kesesuaian antara surat keterangan disabilitas yang commit to user

(11)

dilampirkan dengan keadaan yang sebenarnya sebelum pengumuman seleksi administrasi dilakukan.

BKD Kota Surakarta sebagai instansi yang berkaitan dengan kepegawaian di daerah juga harus menentukan lokasi dan waktu dilaksanakannya rekrutmen CPNS. Sesuai dengan Pengumuman Walikota Surakarta Nomor 800/ 4598/ 2018 Tentang Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Surakarta Tahun 2018, rangkaian proses rekrutmen CPNS di Surakarta dimulai pada tanggal 19 September 2018 yang diawali dengan pengumuman formasi melalui Pengumuman Walikota Surakarta. Pengumuman ini dapat dilihat di portal sscn.bkn.go.id, website surakarta.go.id, dan website bkd.surakarta.go.id.

Berdasarkan data di atas BKD Kota Surakarta telah menyusun strategi perekrutan CPNS formasi khusus penyandang disabilitas sehingga rekrutmen dapat dilakukan. Namun masih terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian antara lain adalah terkait dengan formasi yang ditetapkan. Formasi yang dibuka oleh BKD Kota Surakarta untuk penyandang disabilitas hanya untuk guru khususnya guru agama dan guru TIK. Padahal banyak penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan untuk dapat melakukan pekerjaan selain guru.

commit to user

(12)

b. Pencarian pelamar-pelamar kerja

Setelah strategi dan rencana rekrutmen dilaksanakan, maka rekrutmen sudah dapat dilakukan. Pencarian pelamar kerja harus menggunakan metode yang tepat agar banyak orang yang tertarik kemudian memutuskan untuk melamar. Kepala Bidang Pengadaan dan Pemberhentian BKD Kota Surakarta menyampaikan

“Metodenya terbuka karena seluruh masyarakat bisa mengakses.

Pengumuman tentang formasinya ini bisa dicari dengan mudah di internet.” (Reynata, 26 September 2019)

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi BKD Surakarta:

“Metode yang digunakan dalam rekrutmen untuk penyandang disabilitas ini sama dengan rekrutmen untuk formasi umum, yaitu metode terbuka dimana pengumuman resmi dimuat di website BKD Surakarta yang disambungkan dengan link website Pemkot Surakarta dan link SSCN dari BKN. Selain itu, pengumuman tentang formasi ini juga dimuat di media tradisional yaitu surat kabar lengkap dengan jumlahnya.” (Lisino, 30 September 2019)

Hal ini dibenarkan oleh pelamar formasi penyandang disabilitas dalam rekrutmen CPNS 2018 Kota Surakarta “Saya membuka web BKN kemudian saya memperoleh informasi bahwa di Surakarta membuka formasi untuk penyandang disabilitas.”

(Fajrin, 8 Januari 2020)

Metode yang digunakan BKD Kota Surakarta dalam melakukan

rekrutmen CPNS tahun 2018 adalah metode terbuka. Pengumuman

mengenai formasi CPNS Kota Surakarta untuk penyandang commit to user

(13)

disabilitas dimuat dalam berbagai media baik media tradisional seperti media massa maupun melalui media online melalui website resmi Pemerintah Kota Surakarta dan BKD Kota Surakarta. Metode terbuka dilakukan agar seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses dan mendapatkan informasi mengenai rekrutmen CPNS di Surakarta pada tahun 2018.

Pengumuman diadakannya rekrutmen CPNS beserta formasinya baik untuk formasi umum maupun formasi khusus penyandang disabilitas di Kota Surakarta tahun 2018 dapat diakses melalui website resmi sscn.bkn.go.id, surakarta.go.id, dan bkd.surakarta.go.id. Pengumuman ini dapat diakses mulai tanggal 19 September 2019 sesuai dengan Keputusan Walikota Surakarta.

Berdasarkan pada data yang telah dituliskan dapat disimpulkan bahwa BKD Kota Surakarta menggunakan metode terbuka dalam rekrutmen CPNS baik formasi umum maupun formasi khusus bagi penyandang disabilitas.

Metode terbuka dalam rekrutmen CPNS di Kota Surakarta ini membuktikan teori yang ditulis oleh Suryadana bahwa metode terbuka dilaksanakan dengan menginformasikan rekrutmen secara luas melalui iklan pada media massa, cetak maupun elektronik.

Metode ini memungkinkan informasi mengenai rekrutmen diketahui masyarakat luas sehingga banyak pelamar yang sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan. Dengan demikian tahapan pencarian

commit to user

(14)

pelamar kerja oleh BKD Kota Surakarta akan berjalan dengan lancar dan akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memperoleh pegawai yang sangat sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

c. Penyisihan pelamar-pelamar yang tidak cocok/ penyaringan Tahap penyaringan pelamar ini merupakan tahap yang rumit dan membutuhkan kecermatan sehingga nantinya tidak menimbulkan kesalahan yang dapat merugikan pelamar maupun instansi yang membuka lowongan. Penyaringan pelamar perlu dilakukan untuk menyisihkan pelamar yang tidak memenuhi syarat berdasarkan kualifikasi yang telah ditetapkan.

Dalam rekrutmen CPNS formasi khusus penyandang disabilitas Kota Surakarta tahun 2018 penyaringan dilakukan melalui seleksi administrasi. Seleksi administrasi dilakukan untuk menyisihkan pelamar yang kualifikasinya tidak sesuai dengan yang diminta, baik kualifikasi pendidikan maupun kualifikasi jenis disabilitasnya.

Seleksi administrasi ini dilakukan oleh BKD Surakarta pada tanggal 12 – 28 November 2018. BKD Surakarta melakukan tahapan seleksi administrasi dengan mengecek semua berkas persyaratan yang telah dikumpulkan oleh para pelamar dalam portal resmi sscn.bkn.go.id untuk kemudian menentukan pelamar mana yang berhak mengikuti tahapan berikutnya.

commit to user

(15)

Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi BKD Kota Surakarta mengungkapkan:

“Tahun 2018 ini ada tiga orang yang melamar untuk formasi penyandang disabilitas, tapi yang dua gugur di seleksi administrasi.

Penyebabnya karena ternyata setelah dicek terdapat gangguan pada mata, sehingga surat keterangan dari dokter yang dilampirkan itu diragukan kebenarannya.” (Lisino, 30 September 2019)

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Subbidang Pengadaan dan Pemberhentian BKD Kota Surakarta:

“Dari lima formasi yang kita buka hanya ada tiga pelamar, tapi yang dua gugur pada tahap awal yaitu seleksi administrasi. Gugurnya itu karena kualifikasi pendidikan yang bersangkutan tidak sesuai dengan yang kita butuhkan. Mungkin dia mau mencoba dulu, siapa tahu bisa. Tapi kita gak bisa meloloskan karena semuanya harus sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.” (Reynata, 26 September 2019)

Pada rekrutmen CPNS formasi khusus penyandang disabilitas Kota Surakarta tahun 2018 terdapat tiga pelamar. Namun dua diantaranya tersisih karena tidak sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seleksi administrasi merupakan tahapan penyaringan dalam rekrutmen CPNS formasi khusus penyandang disabilitas di Kota Surakarta tahun 2018 karena hanya pelamar yang sesuai dengan kualifikasi yang dapat lolos dalam seleksi administrasi. Seleksi administrasi yang dilakukan oleh BKD Kota Surakarta dalam menyaring tiga pelamar formasi khusus penyandang disabilitas dan menyisakan satu pelamar yang kemudian mengikuti tahap selanjutnya ini sesuai

commit to user

(16)

dengan teori yang dikemukakan oleh Simamora bahwa penyaringan individu yang tidak memenuhi syarat berdasarkan kualifikasi pekerjaan yang diminta harus dilakukan agar organisasi memperoleh individu yang memiliki kualifikasi sesuai dengan kebutuhan.

Tahapan penyisihan pelamar ini pada dasarnya sama dengan tahapan seleksi administrasi dalam seleksi CPNS karena pada tahapan ini merupakan tahap awal dalam penyisihan pelamar sebelum dilakukan seleksi. Begitu pula dengan seleksi administrasi dalam tahapan seleksi CPNS yang merupakan tahapan awal sebelum dilakukan tes Seleksi Kompetensi Dasar dan Seleksi Kompetensi Bidang.

d. Pembuatan kumpulan pelamar

Kumpulan pelamar merupakan individu yang dinilai sesuai dengan kualifikasi yang diminta oleh organisasi dan merupakan kandidat yang layak untuk posisi yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi.

Kepala Subbidang Pengadaan dan Pemberhentian BKD Kota Surakarta mengatakanm “Dari tiga yang melamar kemudian diperoleh satu pelamar yang lolos dalam seleksi administrasi.”

(Reynata, 26 September 2019)

commit to user

(17)

Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi BKD Surakarta juga mengungkapkan hal yang sama “Mulai seleksi administrasi ada tiga orang, kemudian yang dua tidak memenuhi syarat, yang satu ini kemudian lolos.” (Lisino, 30 September 2019)

Pengumuman hasil seleksi administrasi dilakukan pada tanggal 16 Desember 2018 melalui portal bkd.surakarta.go.id.

Pengumuman tersebut menetapkan satu pelamar formasi khusus penyandang disabilitas telah memenuhi kualifikasi yang ditetapkan dan dinyatakan lolos seleksi administrasi untuk mengikuti tahapan berikutnya.

Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa hanya ada satu pelamar yang lolos dalam tahap penyaringan. Pelamar tersebut adalah pelamar yang memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan merupakan kandidat yang layak mengikuti tahapan selanjutnya yaitu seleksi untuk mengisi jabatan yang telah ditetapkan.

e. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)

Seleksi merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk menentukan seorang pelamar diterima atau ditolak dalam suatu instansi setelah melalui serangkaian tes. Seleksi memiliki tujuan untuk mendapatkan karyawan yang paling tepat kualifikasinya dengan jabatan yang akan diperolehnya.

commit to user

(18)

Seleksi Kompetensi Dasar adalah seleksi untuk mengetahui kemampuan dan karakteristik dalam diri seseorang berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang menjadi ciri-ciri seorang Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia. Seleksi Kompetensi Dasar penerimaan CPNS dilaksanakan dengan sistem Computer Assisted Test (CAT) dengan beberapa materi yang

diujikan yaitu Tes Intelegensi Umum (TIU), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Materi seleksi ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil dan Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018.

Seleksi Kompetensi Dasar atau SKD penerimaan CPNS Kota Surakarta tahun 2018 dilaksanakan oleh BKD Kota Surakarta di GOR Diponegoro Sragen pada tanggal 27-20 Oktober 2018.

Seleksi Kompetensi Dasar yang diikuti oleh pelamar formasi penyandang disabilitas dengan formasi umum pada dasarnya tidak memiliki perbedaan yang signifikan karena semua pelamar harus melewati tes yang sama dengan waktu yang sama. Hanya terdapat satu perbedaan antara pelamar formasi umum dan formasi penyandang disabilitas seperti yang diungkapkan oleh pelamar formasi penyandang disabilitas yang mengikuti SKD CPNS Surakarta tahun 2018 “Yang membedakan antara saya dan pelamar

commit to user

(19)

umum di seleksinya itu di nilai ambang batas TIUnya agak diturunkan sedikit. Soalnya pun sama kalo di SKD.” (Fajrin, 8 Januari 2020)

Perbedaan antara formasi umum dan formasi khusus penyandang disabilitas dalam SKD CPNS 2018 di Surakarta terletak pada nilai ambang batas yang harus diperoleh. Dalam Pengumuman Walikota Surakarta tentang Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Surakarta Tahun 2018 dijelaskan bahwa pelamar formasi umum yang bisa lolos dalam SKD harus mencapai nilai ambang batas sebesar 298 dengan nilai TIU serendah-rendahnya 80, sedangkan Seleksi Kompetensi Dasar bagi penyandang disabilitas memiliki nilai ambang batas 260 dengan nilai TIU serendah- rendahnya 70.

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa dalam Seleksi Kompetensi Dasar yang dijalani oleh pelamar formasi umum dan penyandang disabilitas pada dasarnya tidak memiliki perbedaan karena soal yang dikerjakan dan waktu pengerjaan yang sama.

Namun terdapat sedikit perbedaan pada nilai ambang batas yang harus diperoleh oleh masing-masing pelamar yaitu pada Tes Intelegensia Umum (TIU). Pelamar formasi umum harus mencapai nilai serendah-rendahnya 80 dalam Tes Intelegensia Umum sedangkan pelamar formasi khusus penyandang disabilitas harus

commit to user

(20)

memperoleh nilai serendah-rendahnya 70 pada Tes Intelegensia Umum agar dapat mengikuti tahapan selanjutnya.

Perbedaan nilai ambang batas yang harus diperoleh oleh pelamar formasi penyandang disabilitas dengan pelamar formasi umum menunjukkan adanya tindakan afirmatif yang dilakukan oleh pemerintah. Tindakan afirmatif adalah salah satu upaya pemerintah untuk menghapuskan kondisi sosial yang diskriminatif di berbagai bidang kehidupan. Nilai ambang batas yang harus diperoleh pelamar formasi penyandang disabilitas lebih rendah dari nilai ambang batas pelamar formasi umum dimaksudkan agar pelamar formasi penyandang disabilitas dapat memiliki kesempatan yang lebih luas untuk lolos dalam Seleksi Kompetensi Dasar sehingga memiliki peluang yang lebih besar untuk mengikuti tahapan selanjutnya. Hal ini bertujuan agar penyandang disabilitas dapat memperoleh kesempatan yang sama dan dapat mencapai kesetaraan dalam bidang pekerjaan.

f. Seleksi Kompetensi Bidang

Seleksi Kompetensi Bidang merupakan proses yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan karakteristik seseorang berupa pengetahuan, keterampilan, perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya sehingga individu mampu menampilkan unjuk kerja yang tinggi dalam suatu jabatan tertentu.

commit to user

(21)

Seleksi Kompetensi Bidang atau SKB CPNS Kota Surakarta dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2018 di GOR Sragen.

Pelamar yang mengikuti SKB adalah pelamar yang telah dinyatakan lolos dalam seleksi sebelumnya yaitu Seleksi Kompetensi Dasar.

Dalam pelaksanaan SKB ini, soal antar peserta akan berbeda tergantung pada formasi yang dilamar seperti yang diungkapkan oleh pelamar formasi penyandang disabilitas dalam CPNS Kota Surakarta tahun 2018 “Kalau SKB itu soalnya beda. Makanya kadang kemarin keluhannya servernya lambat, loadingnya lama karena saat SKB itu servernya rebutan.” (Fajrin, 8 Januari 2020)

Perbedaan materi Seleksi Kompetensi Bidang secara tersirat juga terlihat dalam Permenpan RB Nomor 36 Tahun 2018 yang menyebutkan materi seleksi kompetensi bidang berbeda untuk masing-masing jabatan.

Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang CPNS Kota Surakarta tahun 2018 menggunakan Computer Assisted Test (CAT) sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2018 yang mewajibkan pelaksanaan SKB di instansi daerah menggunakan CAT.

Dalam pelaksanaan SKD maupun SKB, pelamar formasi penyandang disabilitas tidak memperoleh pelayanan khusus dari panitia pelaksana, seperti dikatakan oleh pelamar formasi khusus penyandang disabilitas CPNS Kota Surakarta tahun 2018:

commit to user

(22)

“Selama tes itu hanya dibantu dorong kursi rodanya saat masuk ruangan. Tidak ada pendampingan khusus, tapi kalau antre seleksi biasanya didahulukan. Alhamdulillah tidak ada hambatan.

Semuanya lancar karena memang fasilitas sudah disiapkan secara maksimal oleh panitia.” (Fajrin, 8 Januari 2020)

Hal ini juga dibenarkan oleh Kepala Subbidang Pengadaan dan Pemberhentian BKD Kota Surakarta:

“Kita bantu untuk perpindahan tempatnya saja. Yang bersangkutan sudah ada diatas kursi roda dan kita cuma bantu untuk masuk ruangan saja karena disabilitas kaki jadi tidak perlu banyak bantuan.” (Reynata, 26 September 2019)

Berdasarkan wawancara diatas diketahui bahwa pelamar formasi khusus penyandang disabilitas hanya dibantu mendorong kursi roda saat akan memasuki ruangan tes dan mendapatkan prioritas untuk lebih dulu masuk ke ruangan tempat pelaksanaan seleksi. Pelamar formasi penyandang disabilitas tersebut juga tidak menemui hambatan yang berarti karena segala fasilitas sudah disiapkan dengan baik oleh panitia. Hal ini menunjukkan bahwa aksesibilitas yang disiapkan oleh BKD selaku panitia pelaksanaan seleksi CPNS telah cukup baik karena pelamar formasi penyandang disabilitas tidak menemukan kesulitan saat mengikuti seleksi yang ditentukan.

Seleksi Kompetensi Bidang merupakan seleksi terakhir dalam

penerimaan CPNS Kota Surakarta tahun 2018. Apabila pelamar

dinyatakan lolos dalam SKB maka pelamar tersebut sudah diterima

menjadi CPNS Kota Surakarta. commit to user

(23)

2. Teknik Rekrutmen CPNS Formasi Khusus Penyandang Disabilitas di Kota Surakarta

Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar yang kapabel untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. Rekrutmen bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan spesifikasi pekerjaannya.

Pada tahun 2018, Pemerintah Kota Surakarta membuka 5 formasi khusus untuk penyandang disabilitas dalam rekrutmen CPNS. Dalam Pengumuman Walikota Surakarta Nomor 800/ 4598/ 2018 tentang Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Surakarta Tahun 2018 menyebutkan formasi khusus bagi penyandang disabilitas dalam rekrutmen CPNS seperti yang ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.2. Formasi untuk Penyandang Disabilitas No Formasi Jumlah Kualifikasi Pendidikan 1. Guru Agama

Islam Ahli Pertama

1 S1 Pendidikan Keagamaan Islam

2. Guru Agama Kristen Ahli Pertama

1 S1 Pendidikan Keagamaan Kristen

3. Guru Agama Katolik Ahli Pertama

2 S1 Pendidikan Keagamaan Katolik

4. Guru TIK Ahli Pertama

1 S1 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Sumber: Pengumuman Walikota Surakarta Nomor 800/ 4598/ 2018

Tabel 4.2. menunjukkan bahwa kualifikasi pendidikan yang

disyaratkan telah sesuai dengan lowongan yang dibuka. Hal ini

dilakukan dengan maksud agar pelamar yang lolos seleksi akan sesuai commit to user

(24)

dengan kualifikasi pekerjaan yang dibutuhkan sehingga tujuan rekrutmen akan tercapai.

Terkait teknik yang digunakan dalam rekrutmen CPNS tahun 2018 Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi BKD Kota Surakarta mengungkapkan:

“Kepala BKN itu ditunjuk selaku ketua panselnas. SOP, infrastruktur, dan SDM pelaksanaan ujian itu semua diatur oleh Kepala BKN. Daerah hanya memfasilitasi dalam mengundang peserta hadir, membantu dalam menyiapkan administrasi. Daerah tidak bisa menetapkan suatu SOP karena nanti kalo SOPnya melenceng akan ada masalah.” (Lisino, 30 September 2019)

Dalam Peraturan Menteri PANRB Nomor 36 Tahun 2018 diungkapkan bahwa Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) adalah panitia yang dibentuk oleh Menteri PANRB yang Ketua Tim Pelaksananya adalah Kepala Badan Kepegawaian Negara.

Dari wawancara yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa SOP, standar pelaksanaan, infrastruktur, dan sumber daya manusia dalam pelaksanaan ujian telah ditetapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara selaku ketua panselnas.

BKD sebagai instansi yang memiliki wewenang dalam bidang kepegawaian di daerah berlaku sebagai intansi yang membantu pelaksanaan rekrutmen CPNS di daerah. Selain itu, BKD juga menentukan tanggal pelaksanaan seleksi kompetensi dasar dan seleksi kompetensi bidang serta lokasi pelaksanaannya karena tiap daerah memiliki tanggal pelaksanaan yang berbeda tergantung pada kebijakan

commit to user

(25)

masing-masing daerah, seperti BKD Kota Surakarta yang menentukan tanggal pelaksanaan SKD pada tanggal 27 – 30 Oktober 2018 dan SKB pada tanggal 12 Desember 2018 di lokasi yang sama yaitu GOR Diponegoro Sragen seperti yang tercantum pada web surakarta.go.id.

Berdasarkan data diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa rekrutmen CPNS di Surakarta menggunakan teknik campuran. Teknik campuran adalah teknik yang mengkombinasikan antara teknik desentralisasi dan sentralisasi. Dalam hal ini teknik sentralisasi ditunjukkan dalam kepanitiaan rekrutmen CPNS atau yang disebut dengan panselnas diketuai oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara.

Selain itu SOP, standar pelaksanaan, infrastruktur, dan sumber daya manusia telah ditetapkan oleh Ketua Panselnas. Sedangkan teknik desentralisasi ditunjukkan dengan penentuan tanggal dan lokasi pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar dan Seleksi Kompetensi Bidang oleh BKD.

C. Kesesuaian Formasi Khusus Penyandang Disabilitas dalam Perekrutan CPNS Tahun 2018 di Surakarta dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 36 Tahun 2018

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 36 Tahun 2018 tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil dan Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018 ditetapkan alokasi

commit to user

(26)

penetapan kebutuhan untuk Instansi Pusat dan Daerah sejumlah 238.015 dengan rincian untuk instansi pusat sebanyak 51.271 dan instansi daerah sebanyak 186.744. Dalam peraturan tersebut juga telah ditetapkan penetapan kebutuhan formasi untuk instansi daerah adalah formasi umum dan formasi khusus yang terdiri dari: Putra/ Putri Lulusan Terbaik Berpredikat Dengan Pujian (Cumlaude), penyandang disabilitas, dan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan dari Eks Tenaga Honorer Kategori-II yang memenuhi persyaratan; serta jenis jabatan untuk formasi umum dan formasi khusus bagi instansi daerah meliputi guru, dokter, perawat, serta jabatan- jabatan yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur.

Peraturan Menteri tersebut juga mewajibkan instansi daerah untuk menyediakan formasi khusus untuk penyandang disabilitas sesuai dengan kebutuhan organisasi dan kebutuhan jabatan dengan jumlah paling sedikit satu persen dari total formasi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing instansi. Calon pelamar dari formasi khusus penyandang disabilitas diwajibkan untuk melampirkan surat keterangan dokter yang menerangkan jenis/ tingkat disabilitasnya.

Dalam Pengumuman Walikota Surakarta Tentang Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Surakarta Tahun 2018 dapat dilihat bahwa terdapat lima formasi untuk penyandang disabilitas dari total jumlah formasi sebanyak 461. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2018 bahwa formasi untuk penyandang disabilitas paling sedikit sebanyak

commit to user

(27)

satu persen dari total formasi keseluruhan. Dalam pengumuman tersebut, Pemerintah Kota Surakarta menetapkan persyaratan bagi calon pelamar dari penyandang disabilitas adalah penyandang disabilitas tuna daksa kaki dan masih dapat ditingkatkan melalui terapi dengan alat bantu dan perawatan khusus. Selain itu pelamar dari penyandang disabilitas harus melampirkan surat keterangan dokter yang menerangkan jenis/ tingkat disabilitasnya.

Sehingga dalam hal ini dapat diketahui bahwa Pemerintah Kota Surakarta telah melaksanakan rekrutmen CPNS formasi khusus penyandang disabilitas yang sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2018, seperti yang dikatakan oleh Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi BKD Kota Surakarta:

“Saya rasa kita sudah sesuai sama peraturan yang berlaku, dalam hal ini PerMenpan Nomor 36, nanti tahun 2019 mungkin beda lagi aturannya karena tiap tahun kan ganti aturannya. Untuk jumlah formasi yang dibuka sudah satu persen dari jumlah seluruhnya, tapi kalo yang melamar hanya tiga saya juga tidak tahu kenapa ya.” (Lisino, 30 September 2019)

Dari data diatas dapat diketahui bahwa Pemerintah Kota Surakarta telah berkomitmen untuk melaksanakan rekrutmen CPNS formasi khusus penyandang disabilitas sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan yaitu, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2018. Namun masih terdapat kendala dalam pelaksanaannya karena dari lima formasi yang dibuka hanya ada tiga calon

commit to user

(28)

pelamar dan hanya satu yang memenuhi persayaratan sampai akhir yang kemudian dinyatakan lulus menjadi CPNS.

Tabel 4.3. Kesesuaian Rekrutmen CPNS Kota Surakarta dengan Permenpan RB Nomor 36/ 2018

Aspek Sesuai Tidak

Sesuai Dibuka formasi umum dan formasi khusus

(cumlaude dan penyandang disabilitas) Kuota formasi penyandang disabilitas minimal satu

persen dari total formasi

Calon pelamar dari penyandang disabilitas wajib melampirkan surat keterangan dokter yang menerangkan jenis/ tingkat disabilitasnya

Panitia/ penyelenggara menyediakan petugas/

pendampingan saat pelaksanaan SKD dan SKB √

commit to user

(29)

commit to user

Referensi

Dokumen terkait

Sumber: Kanwil DJP Jateng II.. Bidang Kerjasama Ekstensifikasi dan Penilaian Seksi Bimbingan Kerjasama Perpajakan Seksi Bimbingan EkstensifikasiPerpajakan Seksi BimbinganPendataan

Sehingga berdasarkan syarat kestabilan sistem permainan maka titik ekuilibrium Nash dapat diperoleh dari titik potong kedua hiperbola pada daerah yang memenuhi

Selain vegetasi alam yang diperoleh dari Hijauan Antara Tanaman (HAT) sumber pakan berasal dari limbah kelapa sawit yang dapat digunakan adalah pelepah dan daun kelapa

Pengelolaan kelas yang efektif dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan yaitu pendekatan perubahan tingkah laku dimana pengelolaan kelas dilakukan

Suatu tata letak iklan yang mengacu pada konsep grid, yaitu desain iklan tersebut seolah-olah bagian per bagian (gambar atau teks) berada di dalam skala grid...

Proses perbaikan dimulai dengan mengidentifikasi kerusakan dan penghitungan asumsi luasan yang diperbaiki. Perbaikan dilakukan dengan cara pengelupasan dempul setelah itu dilakukan

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengembangkan strategi komunikasi pada

a) Kontrak kuliah dilakukan di awal kuliah, dengan cara kesediaan mengikuti aturan perkuliahan di FIB, sekaligus dosen yang bersangkutan mendapatkan jadwal kuliah yang