• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN KONSERVASI TAHUN 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN KONSERVASI TAHUN 2022"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2021

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN KONSERVASI TAHUN 2022

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, perlu menetapkan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Konservasi Tahun 2022;

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-KP/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1114);

2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2021 tentang tentang Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 20);

MEMUTUSKAN:

(2)

KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Konservasi Tahun 2022 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

KEDUA : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU sebagai pedoman dalam penyelenggaraan bantuan konservasi tahun 2022.

KETIGA : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal

a.n. MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIS JENDERAL,

ANTAM NOVAMBAR

LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

(3)

REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2021 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN KONSERVASI TAHUN 2022

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN KONSERVASI TAHUN 2022

NO NAMA BAB PENJELASAN

BAB I PENDAHULUAN

1. Dasar Hukum Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2021 tentang tentang Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan

2. Latar Belakang Konservasi habitat sumber daya ikan dilakukan melalui pengelolaan (penetapan dan pemanfaatan) kawasan konservasi dan pengelolaan jenis ikan.

Keberhasilan pengelolaan konservasi diukur dari level efektivitas pengelolaannya baik kawasan maupun jenis ikan. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 target konservasi kawasan tahun 2024 sebesar 24,5 juta hektare. Selain itu, peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi dan spesies prioritas juga merupakan salah satu target yang diharapkan tercapai ditahun 2024. Sampai dengan triwulan III tahun 2021, luas kawasan konservasi mencapai 28,4 juta hektare.

Pemanfaatan kawasan konservasi di bidang penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pariwisata alam perairan, serta penelitian dan pendidikan berdasarkan asas dan prinsip konservasi sumber

(4)

bagian dari upaya percepatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi dan pengelolaan jenis ikan terancam punah dan/atau dilindungi baik di dalam maupun di luar kawasan konservasi.

Bantuan Pemerintah diberikan kepada masyarakat karena adanya keterbatasan sarana/prasarana yang dimiliki, sehingga perlu dilakukan kegiatan penyaluran Bantuan Pemerintah untuk masyarakat dalam melakukan kegiatan perlindungan, pelestarian, dan/atau pemanfaatan pada kawasan konservasi maupun jenis ikan terancam punah dan/atau dilindungi.

3. Tujuan 1) Tujuan

Menyediakan dan menyalurkan bantuan konservasi untuk kelompok masyarakat penggerak konservasi yang melakukan kegiatan perlindungan, pelestarian, dan/atau pemanfaatan kawasan konservasi atau jenis ikan terancam punah dan/atau dilindungi.

2) Sasaran

Kelompok masyarakat penggerak konservasi yang berasal dari Kelompok Masyarakat dan/atau Masyarakat Hukum Adat.

3) Indikator Keberhasilan:

a) output:

tersalurkannya 20 (dua puluh) paket.

b) outcome:

(5)

meningkatnya upaya perlindungan, pelestarian dan/atau pemanfaatan kawasan konservasi atau jenis ikan terancam punah dan/atau dilindungi.

4. Pengertian 1) Perlindungan adalah kegiatan yang berupaya melindungi keberadaan kawasan konservasi dan jenis ikan dilindungi.

2) Pelestarian adalah kegiatan yang berupaya menjaga/memelihara kelestarian kawasan konservasi dan jenis ikan dilindungi.

3) Pemanfaatan adalah kegiatan yang berupaya untuk memanfaatkan kawasan konservasi atau jenis ikan dilindungi secara berkelanjutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

4) Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat, atau lembaga pemerintah/

nonpemerintah.

5) Bantuan Konservasi adalah Bantuan Pemerintah yang diberikan kepada kelompok masyarakat dalam mendukung perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan kawasan konservasi dan jenis ikan.

6) Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang menyelenggarakan tugas teknis di bidang pengelolaan ruang laut.

7) Direktur adalah Direktur yang menyelenggarakan tugas teknis di bidang konservasi dan keanekaragaman hayati laut.

8) Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah unit kerja pelaksana teknis Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut.

(6)

10) Kelompok Masyarakat adalah kumpulan orang yang terorganisasi yang mempunyai pengurus dan aturan-aturan dalam organisasi kelompok yang secara langsung melakukan kegiatan dalam suatu usaha bersama di bidang kelautan dan perikanan.

11) Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi yang selanjutnya disebut Kompak adalah Kelompok Masyarakat yang bergerak di bidang konservasi yaitu Perlindungan, Pelestarian, dan Pemanfaatan kawasan konservasi dan jenis ikan.

12) Masyarakat Hukum Adat adalah sekelompok orang yang secara turun-temurun bermukim di wilayah geografis tertentu di Negara Kesatuan Republik Indonesia karena adanya ikatan pada asal usul leluhur, hubungan yang kuat dengan tanah, wilayah, sumber daya alam, memiliki pranata pemerintahan adat, dan tatanan hukum adat di wilayah adatnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

13) Penyuluh Perikanan adalah perorangan warga negara Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan.

BAB II PEMBERI, BENTUK, RINCIAN JUMLAH, PERSYARATAN PENERIMA, TATA KELOLA PENCAIRAN DANA, DAN PENYALURAN DANA BANTUAN PEMERINTAH

1. Pemberi Bantuan Pemerintah

Satuan Kerja UPT pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut yang meliputi:

1) Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang;

(7)

2) Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak;

3) Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar;

4) Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar;

5) Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang;

6) Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang;

7) Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong; dan

8) Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru.

2. Bentuk Bantuan Pemerintah

a. jenis Bantuan Pemerintah berupa Bantuan Konservasi.

b. bentuk Bantuan Konservasi berupa barang.

c. spesifikasi Bantuan Konservasi sebagai berikut 1) perahu atau kapal berbahan fiber atau kayu

atau lainnya dengan panjang maksimal 12 (dua belas) meter;

2) Multipurpose Floating Shelter (MPFS) dengan ukuran maksimal 20 (dua puluh) meter persegi;

3) ponton;

4) mesin (tempel atau dalam/in board) dengan kapasitas kekuatan minimal 15 (lima belas) PK maksimal 50 (lima puluh) PK;

5) pondok wisata di kawasan konservasi dengan ukuran maksimal 50 (lima puluh) meter persegi;

6) pondok informasi dengan ukuran maksimal 50 (lima puluh) meter persegi yang dilengkapi

(8)

b) keterangan tulisan “bantuan pemerintah ini telah diserahterimakan dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Tahun Anggaran 2022 kepada (penerima bantuan)”.

7) papan informasi kawasan konservasi dengan ukuran maksimal 20 (dua puluh) meter persegi;

8) papan nama (font box);

9) pos jaga atau pos pemantau dengan ukuran maksimal 10 (sepuluh) meter persegi;

10) peralatan selam dengan dibatasi pada fin, snorkel, masker, sepatu/botties, baju selam, pemberat, pelampung, tank/tabung udara, regulator, gauges (pengukur jumlah oksigen dan kompas), bouyancy compensation device (BCD), life jacket dan/atau kompresor;

11) peralatan sosialisasi atau pemantau yang dapat terdiri dari alat penerangan, alat komunikasi, laptop, global positioning system (GPS), liquid crystal display (LCD) projector, sound system portable, megaphone, closed circuit television (CCTV), printer, teropong, jas hujan, kamera saku (kamera underwater), metal tag, fish finder, radio frequency identification (RFID) reader dan/atau microchip tagging penyu;

12) sarana/prasarana tambat labuh dapat berupa mooring buoy;

13) perlengkapan homestay antara lain dan tidak terbatas pada mandi cuci kakus (MCK),

(9)

tandon air, pompa air, LTS atau tempat tidur, kasur, dispenser, dan/atau kursi tamu;

14) toilet portabel/semi permanen;

15) kendaraan roda tiga, ATV (all terrain vehicle);

16) peralatan perlengkapan pelestarian atau rehabilitasi terumbu karang;

17) peralatan pelestarian/penangkaran jenis ikan yang dilindungi;

18) sarana/prasarana budidaya rumput laut di kawasan konservasi;

19) sarana/prasarana alat penangkapan ikan di kawasan konservasi;

20) perlengkapan ekowisata di kawasan konservasi;

21) peralatan kebersihan lingkungan (misalnya tong/bak sampah, gerobak dorong, gerobak sampah, garu);

22) genset;

23) personal use (rompi, tas, kaos, topi);

dan/atau 24) gapura.

d. foto/gambar teknis (ilustrasi) 1) perahu/kapal

(10)

3) ponton

4) mesin kapal

(11)

5) pondok wisata

6) pondok informasi

(12)

7) papan informasi

(13)

8) papan nama/font box

9) pos jaga/pemantauan

(14)

10) peralatan pemantauan

(15)

11) peralatan selam

(16)

12) peralatan sosialisasi

13) mooring buoy

(17)

14) perlengkapan homestay

15) toilet portabel/semi permanen

(18)

16) kendaraan roda tiga

(19)

17) peralatan perlengkapan pelestarian atau rehabilitasi terumbu karang

18) sarana pelestarian/penangkaran biota laut dilindung

(20)

19) sarana budidaya rumput laut di kawasan konservasi

(21)

20) sarana dan prasarana alat penangkapan ikan di kawasan konservasi

21) peralatan kebersihan lingkungan

(22)

23) genset

24) personal use (rompi, tas, kaos, topi)

(23)

25) gapura

(24)

4. Persyaratan

Penerima Bantuan Pemerintah

A. Kriteria Penerima Bantuan Konservasi

Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi yang memenuhi persyaratan:

a) terdaftar di laman satu data;

b) berbadan hukum atau terdaftar di Dinas;

c) telah mendapatkan penetapan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

dan

d) melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian kearifan lokal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

B. Persyaratan Administrasi 1) proposal (form 1);

2) surat pernyataan kesanggupan memelihara, mengelola, dan memanfaatkan bantuan (form 2);

3) surat pernyataan bersedia memberikan keterangan yang benar terhadap aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah (form 3);

4) untuk kelompok masyarakat:

a) salinan akta pendirian/penetapan dari Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan Hak Asasi Manusia bagi Kelompok Masyarakat yang berbadan hukum; atau b) penetapan dari Kepala Dinas bagi

Kelompok Masyarakat yang tidak berbadan hukum.

(25)

5) untuk MHA berupa Peraturan Bupati/Wali kota tentang Penetapan MHA.

6) kelompok yang sedang atau akan melakukan kegiatan pelindungan, pelestarian dan pemanfaatan kawasan konservasi atau jenis ikan yang terancam punah dan/atau dilindungi;

a) untuk Kelompok Masyarakat yang sudah pernah diberikan Bantuan Konservasi pada tahun sebelumnya, harus memiliki laporan hasil evaluasi Bantuan Konservasi selama 2 (dua) tahun dengan nilai baik; dan

b) Kelompok Masyarakat terdaftar dalam

laman satu data

(https://satudata.kkp.go.id).

C. Persyaratan teknis tambahan khususnya bagi penerima bantuan konservasi untuk kelompok masyarakat penggerak konservasi yang menggunakan lahan:

1) lahan yang disediakan oleh penerima bantuan konservasi untuk kelompok masyarakat penggerak konservasi clean and clear yang dibuktikan dengan surat hibah, surat pelepasan hak ulayat atau bukti kepemilikan seperti sertifikat atau surat pinjam pakai (paling singkat selama 3 (tiga) tahun);

2) Dalam hal lahan yang disediakan oleh penerima bantuan konservasi untuk kelompok masyarakat penggerak konservasi merupakan lahan pemerintah, lahan desa, atau lahan adat maka harus didukung surat pernyataan pelepasan penguasaan hak atas

(26)

penerima bantuan konservasi untuk kelompok masyarakat penggerak konservasi merupakan lahan pinjaman dari pemilik lahan, maka harus didukung surat pernyataan peminjaman atas tanah (form 5).

5. Tata Kelola Bantuan Pemerintah

1) Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut mempunyai tugas

a) menyusun petunjuk teknis penyaluran bantuan konservasi untuk kelompok masyarakat penggerak konservasi;

b) menerima hasil verifikasi dari UPT;

c) mereviu hasil verifikasi dari UPT;

d) menetapkan hasil verifikasi dan/atau hasil perubahan usulan calon penerima bantuan konservasi berdasarkan usulan calon penerima dari UPT;

e) menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan penyaluran bantuan konservasi untuk kelompok masyarakat penggerak konservasi kepada Direktur Jenderal;

f) mengkompilasi dan mendokumentasikan keseluruhan bantuan konservasi untuk kelompok masyarakat penggerak konservasi yang dilaksanakan oleh UPT.

2) UPT bertugas untuk

a) melaksanakan koordinasi dengan Dinas dan/atau Penyuluh Perikanan untuk perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi penyaluran bantuan konservasi

(27)

kepada kelompok masyarakat penggerak konservasi;

b) melakukan identifikasi, seleksi calon penerima bantuan konservasi untuk kelompok masyarakat penggerak konservasi (form 6);

c) melakukan pendampingan dan fasilitasi penyusunan proposal oleh calon penerima Bantuan konservasi untuk kelompok masyarakat penggerak konservasi;

d) menerima usulan/proposal calon penerima Bantuan konservasi untuk kelompok masyarakat penggerak konservasi;

e) konsultasi pemberian bantuan konservasi dengan Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut;

f) melakukan verifikasi dan menyampaikan hasil verifikasi dan/atau hasil perubahan kepada Direktur (form 7);

g) menetapkan penerima bantuan konservasi untuk kelompok masyarakat penggerak konservasi oleh PPK dan disahkan oleh KPA;

h) melakukan pelaporan perkembangan pelaksanaan penyaluran bantuan konservasi untuk kelompok masyarakat penggerak konservasi secara berkala kepada Direktur dan ditembuskan kepada Direktur Jenderal dan Sekretaris Direktorat Jenderal;

i) melakukan pengadaan barang/jasa;

j) melakukan penyerahan bantuan kepada penerima bantuan dan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima (BAST);

(28)

l) menyampaikan pelaporan pemanfaatan bantuan konservasi kepada Direktur dan ditembuskan ke Direktur Jenderal dan Sekretaris Direktorat Jenderal 1 (satu) tahun sekali dalam kurun waktu 2 (dua) tahun;

m) melakukan input pelaporan perkembangan atau pemanfaatan bantuan konservasi ke laman https://satudata.kkp.go.id;

n) memberikan peringatan dan sanksi; dan o) Mengkompilasi dan mendokumentasikan

bantuan pemerintah yang telah dilaksanakan.

3) Dinas bertugas

a) menetapkan surat keputusan atau keterangan pembentukan Kelompok Masyarakat; dan

b) membantu perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring pemberian Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi.

4) Penyuluh Perikanan bertugas

a) dapat membantu memberikan pendampingan dalam penyusunan proposal;

dan

b) dapat membantu melakukan monitoring dan evaluasi.

5) Penerima Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi mempunyai tugas sebagai berikut:

a) mengajukan permohonan dan membuat proposal usulan bantuan melalui daring ke laman https://satudata.kkp.go.id (form 1);

(29)

b) dalam hal calon penerima bantuan tidak mampu mengakses laman satu data, permohonan dan proposal disampaikan melalui UPT untuk dilakukan input data ke dalam laman https://satudata.kkp.go.id;

c) membuat pernyataan kesanggupan untuk memanfaatkan serta tidak menyalahgunakan, menjual bantuan pemerintah dan kegiatan- kegiatan yang bertentangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Form 2);

d) menerima Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi;

e) menjaga, mengelola dan memelihara Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi;

f) memberikan laporan pemanfaatan Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi kepada pemberi bantuan 1 (satu) tahun sekali dalam kurun waktu 2 (dua) tahun (form 10);

g) menjaga keberadaan Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi agar terhindar dari hal-hal atau perbuatan yang beresiko merusak bantuan;

h) membuat Berita Acara (BA) atau surat keterangan apabila bantuan yang diberikan rusak atau hilang, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

i) menjalin koordinasi dan komunikasi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat.

(30)

1) Usulan calon penerima bantuan

a) calon penerima Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi menyusun proposal bantuan dengan pendampingan dan fasilitasi dari UPT; dan

b) usulan proposal ditujukan kepada Direktur Jenderal dan disampaikan secara langsung atau melalui UPT.

2) Verifikasi Usulan

a) UPT sesuai dengan kewenangannya melakukan identifikasi dan seleksi terhadap calon penerima bantuan (Form 6);

b) UPT melakukan verifikasi terhadap calon penerima bantuan dan hasil verifikasi dituangkan dalam berita acara verifikasi usulan (Form 7);

c) hasil verifikasi disampaikan kepada Direktur untuk mendapatkan persetujuan; dan

d) Direktur menerbitkan persetujuan verifikasi yang diusulkan oleh UPT.

3) Penetapan penerima bantuan pemerintah

Penetapan dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja UPT dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

4) Pengadaan Barang/Jasa

Pengadaan Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi dilakukan oleh UPT melalui mekanisme pengadaan barang/jasa

(31)

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

5) Distribusi Bantuan Pemerintah

Pelaksanaan distribusi dan serah terima Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi kepada penerima bantuan dilakukan oleh UPT. Dokumen Berita Acara Serah Terima ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Barang (KPB) UPT dengan pengurus penerima Bantuan Konservasi (Form 8).

6) Pendampingan dan Pembinaan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi

a) pendampingan diarahkan untuk keberlanjutan kegiatan dan penggunaan/

pemanfaatan Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi;

b) pendampingan kepada penerima bantuan dilakukan oleh UPT, Dinas, dan/atau Penyuluh Perikanan;

c) pembinaan pemanfaatan bantuan pemerintah dilakukan oleh Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut dan UPT;

7) Monitoring dan Evaluasi

a) Monitoring dilakukan terhadap:

1) seluruh tahapan proses pemberian bantuan sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait lainnya;

2) kesesuaian target capaian dengan realisasi;

(32)

4) kesesuaian tujuan dan operasional bantuan konservasi.

b) Monitoring dan evaluasi pemanfaatan bantuan konservasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan pemanfaatan bantuan konservasi dan permasalahan yang dihadapi selama 2 (dua) tahun, serta mengambil langkah tindak lanjut upaya penyelesaiannya.

c) Monitoring pemanfaatan bantuan konservasi dilakukan terhadap aspek:

1. status dan kondisi barang bantuan;

2. pemenuhan kewajiban dari penerima bantuan konservasi untuk masyarakat penggerak konservasi; dan

3. manfaat bantuan konservasi, antara lain manfaat terhadap sosial ekonomi, manfaat terhadap kualitas sumber daya atau lingkungan, dan manfaat bagi pemerintah daerah.

d) Hasil monitoring sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan pemberian bantuan konservasi untuk masyarakat penggerak konservasi baik yang sedang berjalan maupun untuk masa yang akan datang. Evaluasi dimaksudkan untuk menilai dan mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1. pencapaian target kinerja pelaksanaan dan penyaluran bantuan konservasi;

(33)

2. transparansi pelaksanaan dan penyaluran bantuan konservasi; dan 3. akuntabilitas pelaksanaan dan

penyaluran bantuan konservasi.

Bagan Alur Mekanisme Penyaluran Bantuan Konservasi Usulan Calon Penerima Bantuan

Usulan disampaikan dalam bentuk proposal disampaikan secara langsung kepada Dirjen atau

melalui UPT, serta didaftarkan dalam laman https://satudata.kkp.go.id

Verifikasi Usulan

- UPT melakukan identifikasi, seleksi dan verifikasi dan menyampaikan hasilnya kepada Direktur Konservasi dan

Keanekaragaman Hayati Laut

- Direktur menyampaikan persetujuan terhadap hasil verifikasi usulan / proposal

Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah Penerima Bantuan Konservasi ditetapkan oleh

PPK dan disahkan oleh KPA

Pengadaan Barang/Jasa

Pejabat Pengadaan melakukan pengadaan barang bantuan penerima Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi sesuai

(34)

Distribusi Bantuan Pemerintah

Bantuan penerima Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi

diserahterimakan dari Kuasa Pengguna Barang (KPB) kepada penerima bantuan yang

dituangkan dalam BAST

Pendampingan dan Pembinaan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah

- Pendampingan kepada penerima Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi dilakukan oleh UPT.

- Pembinaan pemanfaatan bantuan pemerintah dilakukan oleh Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut dan UPT.

Monitoring dan Evaluasi

- Monitoring dan evaluasi tahapan proses pengadaan penerima bantuan konservasi untuk masyarakat penggerak konservasi - Monitoring dan evaluasi pemanfaatan

bantuan konservasi dilakukan selama 2 (dua) tahun

BAB III PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH, KETENTUAN PERPAJAKAN, SANKSI, DAN PELAPORAN

(35)

1. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah

Ketentuan mengenai pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan.

2. Ketentuan Perpajakan

Ketentuan mengenai perpajakan terkait Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

3. Sanksi a. Kewajiban penerima Bantuan

1) menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan kepada pemberi bantuan;

2) memanfaatkan bantuan konservasi yang telah diterima sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

3) membuat Berita Acara (BA) dan surat keterangan apabila bantuan yang diberikan rusak berat atau hilang akibat dari bencana alam, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Penerima bantuan dilarang

1) Memanfaatkan Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi dengan melakukan kegiatan yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku;

2) Menghilangkan Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi yang telah diterima dengan tidak dapat membuktikan Berita Acara Kehilangan oleh Kepolisian; dan 3) Memindahtangankan bantuan kepada orang

lain tanpa persetujuan pemerintah.

(36)

1) tidak diikutsertakan kembali dalam program yang dikelola lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan;

2) Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi akan ditarik dan dialihkan atau dipindahtangankan ke penerima banttuan lain yang memenuhi persyaratan dan kriteria oleh pemberi bantuan yang diketahui Dinas, apabila tidak dimanfaatkan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun setelah serah terima barang;

3) bertanggung jawab dalam proses hukum atas penyalahgunaan bantuan; dan

4) ketentuan pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Monitoring dan Evaluasi

1) Monitoring dan evaluasi dilaksanakan sampai Bantuan Pemerintah beroperasi sesuai tujuan pemberian bantuan pemerintah selama 3 (tiga) tahun dimulai saat tahun pelaksanaan penyaluran bantuan pemerintah sampai dengan 2 (dua) tahun berikutnya;

2) Monitoring dan evaluasi pada saat tahun pelaksanaan penyaluran dilaksanakan paling lambat 31 Desember; dan

3) Monitoring dan evaluasi tahun berikutnya dilaksanakan selama 2 (dua) tahun, paling lambat 30 September.

5. Pelaporan 1) Pemberi bantuan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan bantuan kepada Direktur paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali paling

(37)

lambat setiap tanggal 1 (satu) setelah triwulan berakhir (Form 9).

2) Direktur menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan penyaluran bantuan kepada Direktur Jenderal paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali paling lambat setiap tanggal 5 (lima) setelah triwulan berakhir.

3) Penerima bantuan menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan paling sedikit 1 (satu) tahun sekali dalam kurun waktu 2 (dua) tahun paling lambat setiap tanggal 30 Agustus pada tahun berikutnya kepada Pemberi Bantuan.

4) Pemberi bantuan menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan paling sedikit 1 (satu) tahun sekali paling lambat setiap tanggal 5 September pada tahun berikutnya kepada Direktur selama dalam kurun waktu 2 (dua) tahun. (Form 11).

5) Direktur menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan paling sedikit 1 (satu) tahun sekali paling lambat setiap tanggal 30 September pada tahun berikutnya kepada Direktur Jenderal selama dalam kurun waktu 2 (dua) tahun.

6) Pemberi bantuan mengunggah laporan perkembangan penyaluran atau pemanfaatan bantuan konservasi ke laman https://satudata.kkp.go.id.

BAB IV PENUTUP

Pemberian Bantuan Pemerintah untuk masyarakat penggerak konservasi di wilayah Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) dan Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD), serta kawasan perairan lain dimana terdapat jenis biota laut dilindungi dan

(38)

Diharapkan pelaksanaan kegiatan ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sekaligus pengawasan sumber daya perairan sehingga pada akhirnya dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan kawasan konservasi perairan dari sisi ekologi, sosial dan ekonomi masyarakat pesisir.

Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan mitra konservasi diharapkan dapat menunjang kegiatan dimaksud, baik dengan menyediakan anggaran maupun sebagai pendamping dan pembina dalam mendukung pelaksanaan kegiatan ini.

Dukungan ini merupakan bentuk komitmen dan keseriusan semua pihak dalam menunjang kegiatan pemberian bantuan sarana prasarana kepada kelompok masyarakat secara khusus dan konservasi perairan serta biota laut secara umum.

(39)

Form 1.Proposal

(40)

BANTUAN KONSERVASI TAHUN 2022

(JUDUL KEGIATAN)

………

Diajukan oleh :

(CALON PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH)

”XXXXXXXX”

(41)

OUTLINE PROPOSAL KEGIATAN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Menguraikan gambaran singkat wilayah, gambaran singkat kegiatan penerima Bantuan Pemerintah yang ada, isu dan permasalahan yang dihadapi, serta pentingnya rencana kegiatan yang akan diajukan, 1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Sasaran

Sesuaikan dengan judul proposal kegiatan

II. KEGIATAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTTTAH 2.1 Profil Penerima Bantuan Pemerintah

Uraian singkat penerima Bantuan Pemerintah - lokasi penerima Bantuan Pemerintah Catatan; kondisi geografisnya

- wilayah kerja penerima Bantuan Pemerintah (dengan mencantumkan koordinat lokasi);

- susunan pengurus (struktur organisasi);

- contact person pengurus (nomor handphone dan email.) 2.2 Sarana dan Prasarana Penerima Bantuan Pemerintah

Uraian singkat mengenai sarana dan prasarana yang pernah dan saat ini dimiliki, asal dan kondisi terakhir.

2.3 Jenis kegiatan yang telah dan atau akan dilakukan Uraian singkat mengenai jenis kegiatan (perlindungan,

pelestarian, dan/atau pemanfaatan kawasan konservasi atau jenis ikan terancam punah/ dilindungi), sumber pendanaan dan tahun pelaksanaan kegiatan.

2.4 Rencana Pemanfaatan Bantuan Pemerintah

Uraian singkat mengenai rencana pemanfaatan bantuan setelah menerima bantuan yang akan digunakan untuk mendukung

(42)

III. USULAN BANTUAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH

3.1 Jenis Barang yang dibutuhkan penerima Bantuan Pemerintah 3.2 Spesifikasi bantuan

3.3 Rincian Anggaran Biaya

IV. PENUTUP

- Berisi tanggal bulan dan tahun

- Tanda tangan pengurus penerima Bantuan Konservasi (ketua/kepala dan sekretaris),

- Diketahui oleh Kepala Desa, dan Kepala Dinas LAMPIRAN

1) Daftar nama anggota penerima Bantuan Pemerintah disertai nomor telephone, alamat, fotokopi KTP.

2) Legalitas kelompok masyarakat (SK Penetapan dari Dinas KP/Surat Keputusan dari Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia + fotokopi akta notaris dan nomor pokok wajib pajak atau Surat Keputusan Pemerintah Daerah).

3) Dokumen pendukung

a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk pengurus dan anggota penerima Bantuan Konservasi.

b. Surat pernyataan penerima Bantuan Pemerintah bersedia memanfaatkan, mengelola, menjaga dan merawat bantuan yang diberikan di atas materai, diketahui oleh kepala desa setempat.

c. Surat Pernyataan Bersedia Memberikan Keterangan yang Benar terhadap Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah di atas materai, diketahui oleh kepala desa setempat.

Form.2 Surat pernyataan kesanggupan memelihara, mengelola, dan memanfaatkan bantuan

(43)

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN

Yang bertandatangan di bawah ini

Nama :

Nama Penerima Bantuan : Jabatan Penerima Bantuan :

Pekerjaan :

Alamat :

Desa :

Kecamatan :

Kab/Kota :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ………. (Penerima Bantuan Pemerintah), menyatakan bahwa saya bersedia untuk:

1. memanfaatkan bantuan sesuai dengan rencana pemanfaatan dalam proposal;

2. memanfaatkan bantuan pemerintah dengan melakukan kegiatan yang tidak bertentangan dengan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan;

3. mengoperasionalkan bantuan sebagaimana mestinya;

4. menyerahkan kembali seluruh barang bantuan kepada pemerintah apabila tidak dimanfaatkan selama 1 (satu) tahun sejak tanggal BAST dan selanjutnya akan diserahkan kepada penerima Bantuan Konservasi lain;

5. merawat dan menjaga seluruh barang bantuan pemerintah yang telah diterima;

6. tidak memindahtangankan seluruh barang bantuan kepada orang lain tanpa persetujuan Kepala UPT;

7. bertanggung jawab dalam proses hukum atas penyalahgunaan bantuan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

8. menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan pemerintah paling sedikit setiap 1 (satu) tahun sekali dalam kurun waktu 2 (dua) tahun.

Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan tanpa tekanan oleh siapapun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

(44)

(...) (...)

Form 3. Surat Pernyataan Bersedia Memberikan Keterangan yang Benar terhadap Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini

(45)

Nama : Nama Penerima Bantuan : Jabatan Penerima Bantuan :

Pekerjaan :

Alamat :

Desa :

Kecamatan :

Kab/Kota :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ... (Penerima Bantuan Pemerintah), dan bersedia memberikan keterangan yang benar terhadap aparat pengawas internal dan eksternal Pemerintah sehubungan dengan barang bantuan yang diterima dari Satker... Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, untuk mendukung pelaksanaan program Konservasi, melalui sumber pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2022.

Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui

Kepala Desa ...

(...)

...,,... 2022 Meterai

(...)

Form 4. Surat Pernyataan Pelepasan Penguasaan Atas Tanah

SURAT PERNYATAAN PELEPASAN PENGUASAAN ATAS TANAH

Pada hari ini... tanggal ...bulan...tahun dua ribu dua puluh dua (…-…-2022)

yang bertandatangan dibawah ini

(46)

Jabatan :

Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri sebagai pemilik sebidang tanah dengan ukuran ...yang terletak di ... Desa ... Kecamatan ...

Kabupaten ...

Selanjutnya pemilik tanah menyatakan :

a. Berdasarkan Surat tanggal….. dengan ini saya melepaskan hak atas penguasaan dan kepentingan atas tanah pada surat tersebut diatas, sehingga dengan demikian tanah ini menjadi tanah yang langsung dikuasai dan dimanfaatkan oleh ... dan bahwa penguasaan tanah ini saya lakukan semata-mata guna kepentingan pembangunan ...

b. Menjamin bahwa tanah yang dihibahkan tidak sedang tersangkut didalam suatu perkara ataupun sengketa dengan pihak lain dan tidak sedang dijadikan jaminan atau tanggungan kepada siapapun.

c. Terhitung tanggal Surat Pernyataan Atas Tanah ini, saya menyatakan bahwa saya dan istri serta anak-anak tidak mempunyai hak apapun diatas tanah ini.

Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa paksaan atau pengaruh dari pihak manapun dan untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Tandatangan Saksi-saksi 1. …..

2. ……

Tempat,tanggal...bulan... 2022 Yang membuat Pernyataan

(Nama)

(47)

3. ……

Form.5 Surat Pernyataan Peminjaman Atas Tanah

SURAT PERNYATAAN PEMINJAMAN ATAS TANAH

Pada hari ini... tanggal ...bulan...tahun dua ribu dua puluh dua (…-…-2022)

yang bertandatangan dibawah ini

Nama :

Tempat Tanggal Lahir :

NIK :

(48)

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri sebagai pemilik sebidang tanah dengan ukuran ...yang terletak di ... Desa ... Kecamatan ...

Kabupaten ...

Selanjutnya pemilik tanah menyatakan :

a. Berdasarkan dengan akan di bangunnya……. dengan ini saya meminjamkan sebidang tanah dengan ukuran ... yang terletak di ... Desa ...

Kecamatan ... Kabupaten ... kepentingan …….., kepada ….. (Penerima Bantuan Konservasi) yang beralamat di Desa ... Kecamatan ...

Kabupaten ... sehingga dengan demikian tanah ini menjadi tanah yang dikelola dan dimanfaatkan oleh ... (Penerima Bantuan Pemerintah) b. Menjamin bahwa tanah yang dipinjamkan tidak sedang tersangkut

didalam suatu perkara ataupun sengketa dengan pihak lain dan tidak sedang dijadikan jaminan atau tanggungan kepada siapapun.

c. Terhitung tanggal Surat Pernyataan Atas Peminjaman Tanah ini, saya menyatakan bahwa saya dan istri serta anak-anak tidak mempunyai hak apapun diatas tanah ini selama di pinjamkan.

Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa paksaan atau pengaruh dari pihak manapun dan untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Tandatangan Saksi-saksi 1. …..

1. ……

2. ……

Tempat,tanggal...bulan... 2022 Yang membuat Pernyataan

(Nama)

(49)

Form.6 Identifikasi dan Seleksi Calon Penerima Bantuan Pemerinttah

Nama Penerima Bantuan :

Alamat : (jalan, kampung, RT/RW, pulau) Desa :

Kecamatan : Kab/Kota : Nama Ketua : Jumlah anggota Penerima :

Jenis kegiatan Penerima : perlindungan kawasan konservasi dan jenis ikan dilindungi,

pengawasan (Pokmaswas) Konservasi, pelestarian kawasan konservasi atau

(50)

Form 7. Berita Acara Verifikasi Usulan/Proposal

BERITA ACARA

Verifikasi Usulan Bantuan Pemerintah Kabupaten ………..

Pada Hari ini ………. Tanggal ………. Bulan …………. Tahun dua ribu dua puluh dua (…-…-2022) yang bertempat di

Desa : ….

Kecamatan : ….

Kabupaten : ….

No Komponen Ya Tidak

A Calon Lokasi penerima bantuan

1 Berada dalam kawasan konservasi daerah atau kawasan konservasi nasional

2 Berada di sekitar kawasan konservasi daerah atau kawasan konservasi nasional yang penduduknya melakukan pemanfaatan pada kawasan konservasi daerah atau kawasan konservasi nasional

3 Merupakan habitat penting untuk melindungi keterancaman jenis-jenis biota yang terancam punah dan dilindungi

B Calon Penerima Bantuan

1 Kelompok masyarakat yang telah mendapatkan penetapan dinas*

2 Kelompok masyarakat hukum adat yang telah mendapatkan penetapan, sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan*

3 Kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konservasi di bidang kelautan dan perikanan*

*Disertai dengan bukti Surat Keputusan penetapan kelompok oleh pemerintah daerah

(51)

Provinsi : ….

Telah dilaksanakan kegiatan verifikasi usulan Bantuan Pemerintah, dengan hasil

A. Penerima Bantuan

Berdasarkan hasil verifikasi terhadap penerima bantuan bahwa usulan calon Penerima Bantuan Pemerintah yang telah ditetapkan sesuai/tidak sesuai dengan usulan

B. Usulan Bantuan

Berdasarkan hasil verifikasi terhadap jenis bantuan yang diusulkan dalam proposal bahwa sesuai/ada perubahan sebagaimana terlampir di bawah ini

Usulan Awal :

No Jenis Barang Volume

Jumlah Unit

Usulan Akhir (Jika Ada Perubahan)

No Jenis Barang Volume

Jumlah Unit

(52)

(Penerima Bantuan Pemerintah)

…….

(Nama) Ketua/

Petugas Verifikasi

(Nama)

Mengetahui, Kepala UPT

(Nama) NIP

Form 8. Berita Acara Serah Terima

(53)

BERITA ACARA SERAH TERIMA

BANTUAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2022 NOMOR BA. / /2022

Pada hari ini ………… tanggal ……… bulan ……….. tahun dua ribu dua puluh dua (…-…-2022), yang bertanda tangan di bawah ini 1. Nama : ...

2. Jabatan : Kuasa Pengguna Barang

3. Alamat : ……….

Bertindak untuk dan atas nama Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Kuasa Pengguna Barang Satuan Kerja ……….., berkedudukan di ………, untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

1. Nama :

………...

2. Jabatan : ...

3. Alamat :

……….………...

yang selanjutnya di sebut PIHAK KEDUA.

Dengan ini menyatakan sebagai berikut :

1. PIHAK KESATU menyerahkan hasil pengadaan Bantuan Pemerintah dari Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja……….. kepada PIHAK KEDUA, sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.

2. PIHAK KEDUA telah memeriksa dan menerima dengan baik hasil penyerahan barang dari PIHAK KESATU.

3. PIHAK KEDUA menyetujui kewajiban memelihara dan mengoperasikan barang hasil penyerahan dari PIHAK KESATU.

4. PIHAK KEDUA bersedia untuk mengalihkan Bantuan Pemerintah yang diterima atas persetujuan PIHAK KESATU kepada penerima lain, jika

(54)

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU

Kuasa Pengguna Barang,

Cap basah dan tanda tangan

...

NIP. ...

PIHAK KEDUA

...,

Materai

Cap basah dan tanda tangan

…...

LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA BANTUAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2022

(55)

Nomor : BA. / /2022 Tanggal :

DAFTAR BARANG MILIK NEGARA YANG DISERAHTERIMAKAN

No Nama Barang/

Merk/Spesifikasi Volume Satuan Harga Perolehan (Rp)

1 2 3 4 5 ...

...

dst.

TOTAL HARGA PEROLEHAN

PIHAK KESATU

Kuasa Pengguna Barang

Materai

Cap basah dan tanda tangan ...

NIP. ...

PIHAK KEDUA

...,

Cap basah dan tanda tangan

…...

(56)

Unit Kerja :

Periode pelaporan : Triwulan I/Triwulan II/Triwulan III/Triwulan IV

N o

Nama Bantu an

Vo l

Satu an

Aggar an

Jenis Bant uan

Petunj uk Tekni s

Pr ov

Ka b

Ke c

Des a

Id en tifi ka si

Verifi kasi

Peneta pan peneri ma

Nam a Pene rima Bant uan

Penga daan Baran g

Nila i

BAST Kenda la

Koordi nat Lokasi

N o

Tgl N

o

Tgl N

o Tgl

(57)

Form 10. Laporan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah dari Penerima kepada Pemberi Bantuan

LAPORAN PEMANFAATAN BANTUAN PEMERINTAH

1 Nama : ………..

2 Jabatan : ………..

3 Nama Penerima Bantuan

: ………..

(Kelompok Masyarakat, MHA)

4 Alamat : ………..

Desa/Kelurahan : ………

Kecamatan : ………

Kabupaten/Kota : ………

Provinsi : ………

5 Nomor Telepon : ………

6 Tahun Bantuan : ………

7 Nilai Bantuan : ………

8 BAST : No ……….

Tanggal ………

9 Tanggal Pelaporan

:

10 Kontak Person : Nama ………

No HP / Telp ………..

No Item Bantuan

Kondisi Bantuan

Bentuk Pemanfaatan

Bantuan

Permasalahan

dan Solusi Keterangan Spesifikasi

bantuan dan

jumlahnya

Diuraikan kondisi bantuan apakah baik / rusak

Diuraikan apakah barang bantuan

dimanfaatkan, kegiatan yang dilakukan,

Diuraian permasalahan yang ada, rencana tindak lanjut, serta solusi

Diisi dengan dokumentasi antara lain bentuk

pemanfaatan bantuan dan kondisi

(58)

Tempat, Tanggal Pelaporan

Ttd

Perwakilan Penerima Bantuan

Form 11. Outline Laporan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah dari Pemberi Bantuan kepada Direktur atau dari Direktur ke Direktur Jenderal

OUTLINE LAPORAN PEMANFAATAN BANTUAN PEMERINTAH

(59)

I. COVER

II. KATA PENGANTAR

III. RINGKASAN EKSEKUTIF IV. DAFTAR ISI

V. PENDAHULUAN (Latar Belakang, Tujuan dan Metode Monitoring dan Evaluasi)

VI. HASIL MONITORING DAN EVALUASI, menyajikan paling tidak:

a. Informasi Umum penerima bantuan (seperti Nama/Lembaga Penerima Bantuan, alamat, kegiatan, cakupan wilayah kegiatan, nomor kontak pengurus, kondisi sebelum diberikan bantuan, jumlah, jenis dan spesifikasi bantuan yang diberikan)

b. Kondisi terkini bantuan (kondisi baik/rusak, jumlah, jenis dan spesifikasi bantuan)

c. Pemanfatan bantuan yang mendukung kegiatan penerima Bantuan Konservasi (disebutkan kuantitatif manfaat misal untuk pokmaswas semula 1 kali patroli menjadi 2 kali patroli dalam sebulan setelah mendapatkan bantuan)

d. Manfaat terhadap lingkungan atau ekonomi masyarakat

e. Data atau Time series data jika ada (misal jumlah kunjungan wisata atau jumlah tukik yang dilepas, atau dan sebagainya) yang dapat menunjukkan manfaat / outcome secara terukur

f. Rekomendasi /Solusi dari permasalahan atas bantuan VII. PENUTUP (Kesimpulan dan Saran)

LAMPIRAN

a. Dokumentasi barang bantuan saat pelaporan;

b. Dokumentasi kegiatan pemanfaatan bantuan;

c. Surat Pernyataan barang hilang/rusak di atas materai, diketahui oleh dinas kab/kepala desa setempat, dan/atau

d. Dokumen lain yang relevan dengan kegiatan pelaksanaan kegiatan

a.n. MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

(60)

ANTAM NOVAMBAR

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 16 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bantuan

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2010 tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan;... Peraturan

Pendekatan TAPE dan TAKE dapat digunakan untuk mendukung desain, pengembangan dan efektivitas pengelolaan Kawasan Konservasi, serta kegiatan ekologis terkait, seperti

terwujudnya pengelolaan sampah yang baik di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil guna mendukung desa pesisir bersih. Pengertian 1) Bantuan Pemerintah adalah bantuan

Latar Belakang Konservasi habitat sumber daya ikan dilakukan melalui pengelolaan (penetapan dan pemanfaatan) kawasan konservasi dan pengelolaan jenis ikan.

1) PIHAK KESATU menyerahkan hasil pengadaan bantuan pemerintah dari Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Tugas Pembantuan pada Dinas Kelautan dan Perikanan

Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Pabrik Es Tahun 2021 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan sebagai pedoman

BAB. Dasar Hukum Peraturan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kelautan