• Tidak ada hasil yang ditemukan

TIU : Mahasiswa dapat memahami hal-hal yang berhubungan dengan pemeriksaan akuntan TIK : Mahasiswa mengerti etika profesi akuntan publik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TIU : Mahasiswa dapat memahami hal-hal yang berhubungan dengan pemeriksaan akuntan TIK : Mahasiswa mengerti etika profesi akuntan publik"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

TIU :

Mahasiswa dapat memahami hal-hal yang

berhubungan dengan pemeriksaan

akuntan

TIK :

Mahasiswa mengerti etika profesi akuntan

publik

(3)

 Aturan Etika ini harus diterapkan oleh anggota

Ikatan Akuntan Indonesia - Kompartemen

Akuntan Publik (IAI-KAP) dan staf profesional

(baik yang anggota IAI-KAP maupun yang bukan

anggota IAI-KAP) yang bekerja pada satu Kantor

Akuntan Publik (KAP).

 Dalam hal staf profesional yang bekerja pada

satu KAP yang bukan anggota IAI-KAP

melanggar Aturan Etika ini, maka rekan pimpinan

KAP tersebut bertanggung jawab atas tindakan

pelanggaran tersebut.

(4)

Pengertian Etika ?

Kenapa Etika profesi akuntan dibutuhkan?

(5)

Etika adalah ilmu yang mempelajari

tentang apa yang baik dan buruk serta

mengenai hak dan kewajiban moral

(akhlak)

Sebuah kepercayaan masyarakat

Thn 1973, Kongres IAI menetapkan kode

etik bagi profesi akuntan Indonesia

Thn 1981,1986,1994,1998

(6)

Perilaku tidak etis

 adalah tindakan yang berbeda dengan tindakan

yang mereka percayai yang merupakan tindakan

tepat dilakukan dalam situasi tertentu

Mengapa seseorang bertindak tidak etis ?

1. Standar etika seseorang berbeda dengan standar

etika yang berlaku di masyarakat

2. Orang memilih untuk bertindak egois

Rasionalisasi perilaku tidak etis

Setiap orang melakukannya

Jika merupakan hal yang sah menurut hukum, hal itu etis

(7)

Dilema Etika

 Situasi yang dihadapi oleh seseorang

dimana ia harus membuat keputusan

tentang perilaku seperti apa yang tepat

untuk dilakukannya

(8)

Menyelesaikan dilema etika

1.

Memperoleh fakta yang relevan

2. Mengidentifikasikan isu etika berdasarkan fakta

tersebut

3. Menentukan siapa yang akan terkena pengaruh

dari keluaran (outcome) dilema tersebut dan

bagaimana cara setiap pribadi atau kelompok itu

dipengaruhi

4. Mengidentifikasikan berbagai alternatif yang

tersedia bagi pribadi yang harus menyelesaikan

dilema tersebut

5. Mengidentifikasikan konsekuensi yang mungkin

terjadi pada setiap alternatif

(9)

Kebutuhan Khusus Akan Kode Etik Profesi

Perlunya Etika Profesional bagi Organisasi

Profesi

 Setiap profesi yang menyediakan jasanya

kepada masyarakat memerlukan kepercayaan

dari masyarakat yang dilayaninya.

 Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa

akuntan publik akan menjadi lebih tinggi jika

profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi

terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional

(10)

PRINSIP ETIKA

1. Tanggung jawab profesi :

Bahwa akuntan di dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

2. Kepentingan publik :

Akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk senantiasa

bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepentingan publik, dan menunjukkan komitmen atas

profesionalisme.

3. Integritas :

Akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya tersebut dengan menjaga integritasnya setinggi mungkin.

4. Obyektifitas :

Dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, setiap akuntan

sebagai anggota IAI harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan.

(11)

PRINSIP ETIKA

5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional :

Akuntan dituntut harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan penuh kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi, dan teknik yang paling mutakhir.

6. Kerahasiaan :

Akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk

(12)

PRINSIP ETIKA

7. Perilaku profesional :

Akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk

berperilaku konsisten selaras dengan reputasi profesi

yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat

mendiskreditkan profesinya.

8. Standar teknis :

Akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus

mengacu dan mematuhi standar teknis dan standar

profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya

dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban

untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa

selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip

integritas dan obyektifitas.

(13)

ATURAN ETIKA

101. Independensi,

Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu

mempertahankan sikap mental independen di dalam

memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam

Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh

IAI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi

independen dalam fakta (in facts) maupun dalam

penampilan (in appearance).

Sikap mental independen meliputi :

Independensi dalam fakta : Auditor benar-benar

mempertahankan perilaku yang tidak bias (independen)

sepanjang audit

independensi dalam penampilan : Pemakai laporan

(14)

ATURAN ETIKA

102. Integritas dan Objektivitas

Dalam menjalankan tugasnya, anggota

KAP harus mempertahankan integritas

dan objektivitas, harus bebas dari

benturan kepentingan dan tidak boleh

membiarkan faktor salah saji material

yang diketahuinya atau mengalihkan

pertimbangannya kepada pihak lain.

(15)

ATURAN ETIKA

201. Standar Umum

Terdiri dari :

a.

Kompetensi profesional

b.

Kecermatan dan keseksamaan profesional

c.

Perencanaan dan supervisi

(16)

200. STANDAR UMUM DAN PRINSIP AKUNTANSI.

201. Standar Umum.

 Anggota KAP harus mematuhi standar berikut ini beserta

interpretasi yang terkait yang dikeluarkan oleh badan

pengatur standar yang ditetapkan IAI:

A. Kompetensi Profesional. Anggota KAP hanya boleh

melakukan pemberian jasa profesional yang secara layak

(reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan

kompetensi profesional.

B. Kecermatan dan Keseksamaan Profesional. Anggota KAP

wajib melakukan pemberian jasa profesional dengan

kecermatan dan keseksamaan profesional.

C. Perencanaan dan Supervisi. Anggota KAP wajib

merencanakan dan mensupervisi secara memadai setiap

pelaksanaan pemberian jasa profesional.

D. Data Relevan yang Memadai. Anggota KAP wajib

memperoleh data relevan yang memadai untuk menjadi

dasar yang layak bagi kesimpulan atau rekomendasi

sehubungan dengan pelaksanaan jasa profesionalnya.

(17)

202. Kepatuhan terhadap standar

Anggota KAP yang melaksanakan

penugasan jasa auditing, atestasi,

review, kompilasi, konsultansi

manajemen, perpajakan atau jasa

profesional lainnya, wajib mematuhi

standar yang dikeluarkan oleh badan

pengatur standar yang ditetapkan oleh

IAI.

(18)

203. Prinsip Akuntansi

Anggota KAP tidak diperkenankan:

(1) menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau

(2) menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, apabila laporan tersebut memuat

penyimpangan yang berdampak material terhadap laporan atau data secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh badan

pengatur standar yang ditetapkan IAI. Dalam keadaan luar biasa, laporan atau data mungkin memuat penyimpangan seperti tersebut diatas. Dalam kondisi tersebut anggota KAP dapat tetap mematuhi ketentuan dalam butir ini selama anggota KAP dapat menunjukkan bahwa laporan atau data akan menyesatkan apabila tidak memuat penyimpangan seperti itu, dengan cara mengungkapkan penyimpangan dan estimasi dampaknya (bila praktis), serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi yang berlaku umum akan menghasilkan laporan yang menyesatkan.

(19)

ATURAN ETIKA

300. Tanggung jawab kepada klien :

301. Informasi klien yang rahasia

Anggota KAP tidak diperkenankan

mengungkapkan informasi klien yang rahasia,

tanpa persetujuan klien

Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk :

(1) membebaskan anggota KAP dari kewajiban

profesionalnya sesuai dengan aturan etika

kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip

akuntansi

(20)

(2) mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara

apapun untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang berlaku seperti panggilan resmi

penyidikan pejabat pengusut atau melarang kepatuhan

anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang

berlaku

(3) melarang review praktik profesional (review mutu)

seorang Anggota sesuai dengan kewenangan IAI atau

(4) menghalangi Anggota dari pengajuan pengaduan

keluhan atau pemberian komentar atas penyidikan

yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAP

dalam rangka penegakan disiplin Anggota.

(21)

Anggota yang terlibat dalam penyidikan dan

review diatas, tidak boleh memanfaatkannya

untuk keuntungan diri pribadi mereka atau

mengungkapkan informasi klien yang harus

dirahasiakan yang diketahuinya dalam

pelaksanaan tugasnya. Larangan ini tidak boleh

membatasi Anggota dalam pemberian informasi

sehubungan dengan proses penyidikan atau

penegakan disiplin sebagaimana telah

diungkapkan dalam butir (4) di atas atau review

praktik profesional (review mutu) seperti telah

disebutkan dalam butir (3) di atas.

(22)

302. Fee Profesional

Besaran fee dapat bervariasi tergantung

pada risiko penugasan, kompleksitas jasa

yang diberikan, tingkat keahlian, struktur

biaya KAP dan pertimbangan profesional

lainnya

Anggota KAP tidak diperkenankan

mendapatkan klien dengan cara

menawarkan fee yang dapat merusak citra

profesi.

(23)

B. Fee Kontinjen

Fee kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk

pelaksanaan suatu jasa profesional tanpa adanya fee

yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil

tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan

atau hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak

kontinjen jika ditetapkan oleh pengadilan atau badan

pengatur atau dalam hal perpajakan, jika dasar

penetapan adalah hasil penyelesaian hukum atau

temuan badan pengatur.

Anggota KAP tidak diperkenankan untuk menetapkan fee

kontinjen apabila penetapan tersebut dapat

(24)

ATURAN ETIKA

400. Tanggung Jawab kepada Rekan :

401. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi

wajib memelihara citra profesi, tidak melakukan

perbuatan dan perkataan yang merusak reputasi

402. Komunikasi antar akuntan publik

Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan

publik pendahulu bila menerima penugasan audit

menggantikan akuntan publik pendahulu atau untuk

tahun buku yang sama ditunjuk akuntan publik lain

dengan jenis dan periode serta tujuan yang berlainan.

Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara

tertulis permintaan komunikasi dari akuntan pengganti

secara memadai

(25)

403. Perikatan Atestasi

Akuntan publik tidak boleh melakukan

perikatan atestasi dan periode yang sama

seperti yang dilakukan oleh akuntan

(26)

ATURAN ETIKA

500. Tanggung Jawab dan Praktik Lain :

501. Perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan

Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau

mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi

502. Iklan, Promosi dan Kegiatan Pemasaran Lainnya

Anggota diperbolehkan mencari klien melalui iklan, promosi

dan kegiatan pemasaran lainnya tanpa merendahkan citra

profesi

503. Komisi dan Fee Referal (rujukan)

komisi dapat berupa uang/barang/lainnya untuk memperoleh

perikatan dengan klien. Auditor tidak diperkenankan untuk

memberikan/menerima komisi apabila pemberian/penerimaan

komisi tsb dapat mengurangi independensi.

Sedangkan fee berupa imbalan yang dibayarkan/diterima

kepada/dari sesama penyedia jasa profesional akuntan

publik.

(27)

504. Bentuk organisasi dan KAP

Anggota hanya dapat berpraktik akuntan

publik dalam bentuk organisasi yang

diizinkan oleh peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan atau yang

tidak menyesatkan dan merendahkan citra

profesi.

(28)

Penegakan Hukum

 Timbul karena adanya kegagalan untuk

mengikuti peraturan Kode Etik

Tindakan oleh Divisi Etika Profesional AICPA

 Divisi Etika Profesional AICPA bertanggungjawab

untuk menyelidiki pelanggaran lain atas Kode dan

menentukan disiplin

Tindakan oleh Dewan Akuntansi Negara

Bagian

(29)

Kode Etik Ikatan Akuntan

Indonesia

Etika profesional dikeluarkan oleh organisasi

untuk mengatur perilaku anggotanya dalam

menjalankan praktek profesinya bagi

masyarakat. Etika profesional bagi praktek

akuntan di Indonesia disebut dengan istilah

kode etik dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan

Indonesia sebagai organisasi profesi akuntan.

(ditambahkan dengan NPA & SPAP/Standar

Profesional Akuntan Publik)

(30)

Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik merupakan

etika profesional bagi akuntan yang berpraktik sebagai

akuntan publik Indonesia.

Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik bersumber

dari Prinsip Etika yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan

Indonesia.

Dalam konggresnya tahun 1973, Ikatan Akuntan

Indonesia (IAI) untuk pertama kalinya menetapkan kode

etik bagi profesi akuntan Indonesia, kemudian

disempurnakan dalam konggres IAI tahun 1981,

1986,1994, dan terakhir tahun 1998.

Etika profesional yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan

Indonesia dalam kongresnya tahun 1998 diberi nama

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia

(31)

Akuntan Publik dan Auditor

Independen

Kantor akuntan publik merupakan tempat

penyediaan jasa oleh profesi akuntan publik bagi

masyarakat berdasarkan SPAP. Kantor akuntan

publik dapat menyediakan jasa: (1) audit atas

laporan historis, (2) atestasi atas laporan keuangan

prospektif atau asersi lain, (3) jasa akuntansi dan

review, (4) jasa konsultasi. Perlu dibedakan istilah

akuntan publik dan auditor independen.

Akuntan publik menyediakan berbagai jasa yang

diatur SPAP (auditing, atestasi, akuntansi dan

review, dan jasa akuntasi).Auditor independen

menyediakan jasa audit atas dasar standar auditing

yang tercantum pada SPAP.

(32)

Gambar 2.1. Perbedaan Akuntan Publik,

Auditor dan Praktisi ditinjau dari perannya

masing-masing dalam Kantor Akuntan Publik

(Sumber : Mulyadi, 2000)

Tipe Akuntan

Praktisi

Jasa Pemeriksaan, Jasa Akt & review, jasa

konsultasi Jasa Audit atas

Lap Keu Historis

Auditor

Tipe Akuntan

Jenis jasa yang dihasilkan

Tipe Akuntan Publik

(33)

Contoh kasus

 Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas.

Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985.

 Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian

melakukan diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri energi.

Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan.

 Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu

perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar.

(34)

Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku

moral hazard diantaranya manipulasi laporan

keuangan dengan mencatat keuntungan 600

juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami

kerugian.

Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan

perusahaan agar saham tetap diminati investor,

kasus memalukan ini konon ikut melibatkan

orang dalam gedung putih, termasuk wakil

presiden Amerika Serikat.

Kronologis, fakta, data dan informasi dari

berbagai sumber yang berkaitan dengan

hancurnya Enron (debacle) :

(35)

1. Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non

eksekutif) membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi

berdasarkan informasi yang hanya bisa di akses oleh Pihak dalam

perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik.

2. Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan.

a. Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula adalah partner KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.

b. Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.

c. Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.

3. Pada awal tahun 2001 patner KAP Andersen melakukan evaluasi terhadap kemungkinan mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien

perusahaan, mengingat resiko yang sangat tinggi berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil evaluasi di putuskan untuk tetap

mempertahankan Enron sebagai klien KAP Andersen.

4. Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas

(36)

Bagaimana Kasus Enron dilihat dari

Perspektif Etika Profesional Akuntan

(37)

Menurut teori fraud ada 3 komponen utama yang

menyebabkan orang melakukan kecurangan, menipulasi,

korupsi dan sebangsanya (prilaku tidak etis), yaitu

opportunity; pressure; dan rationalization, ketiga hal tersebut

akan dapat kita hindari melalui meningkatkan moral, akhlak,

etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena kita meyakini

bahwa tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi

terhadap kepercayaan publik (public trust).

Agency Theory, Andersen sebagai KAP telah menciderai

kepercayaan dari pihak stock holder atau principal untuk

memberikan suatu fairness information mengenai

pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban

amanah dari principal. Pihak agent dalam hal ini manajemen

Enron telah bertindak secara rasional untuk kepentingan

dirinya (self interest oriented) dengan melupakan norma dan

etika bisnis yang sehat. Lalu apa yang dituai oleh Enron dan

KAP Andersen dari sebuah ketidak jujuran, kebohongan atau

dari praktik bisnis yang tidak etis? adalah hutang dan sebuah

kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak

disamping proses peradilan dan tuntutan hukum.

(38)

Perubahan-perubahan yang ditentukan dalam

Sarbanes-Oxley Act

• Untuk menjamin independensi auditor, maka KAP dilarang

memberikan jasa non audit kepada perusahaan yang diaudit.

Berikut ini adalah sejumlah jasa non audit yang dilarang :

1. Pembukuan dan jasa lain yang berkaitan.

2. Desain dan implementasi sistem informasi keuangan.

3. Jasa appraisal dan valuation

4. Opini fairness

5. Fungsi-fungsi berkaitan dengan jasa manajemen

6. Broker, dealer, dan penasihat investasi

• Membutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan

sebelum melakukan audit. Setiap perusahaan memiliki audit

committee ini karena definisinya diperluas, yaitu jika tidak

ada, maka seluruh dewan komisaris menjadi audit committee.

• Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya

telah memberikan jasa audit tersebut selama lima tahun

(39)

KAP harus segera membuat laporan kepada audit committee yang menunjukkan kebijakan akuntansi yang penting yang

digunakan, alternatif perlakuan-perlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah dibicarakan dengan manajemen perusahaan, pemilihannya oleh manajemen dan preferensi auditor.

• KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chief accounting officer, controller klien sebelumnya bekerja di KAP tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya. 3. SOX melarang pemusnahan atau manipulasi dokumen yang

dapat menghalangi investigasi pemerintah kepada perusahaan yang menyatakan bangkrut. Selain itu, kini CEO dan CFO harus membuat surat pernyataan bahwa laporan keuangan yang mereka laporkan adalah sesuai dengan peraturan SEC dan semua informasi yang dilaporkan adalah wajar dan tidak ada kesalahan material

(40)

Kasus yang terjadi di perusahaan Enron telah merusak reputasi KAP Andersen :

 KAP Andersen telah terganggu Independensinya sebagai KAP yang independen karena ada partner KAP Andersen menjadi salah satu anggota fungsi internal audit Enron serta kehilangan kepercayaan masyarakat terhadap kredibilitas KAP Andersen.

 KAP Andersen telah melanggar prinsip etika akuntan profesional serta aturan etika

(41)

Gambar

Gambar 2.1. Perbedaan Akuntan Publik,  Auditor dan Praktisi ditinjau dari perannya

Referensi

Dokumen terkait

pada sebuah berita tergantung ideologi yang ada pada media massa tersebut. Untuk lingkup yang lebih mikro, konstruksi pemberitaan dapat dilakukan pada.. ranah struktur dan

Capaian Pembelajaran : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja, teknik, dan metode yang dipakai pada sistem operasi komputer1. MING-

mendapatkan Nomor Surat dan Tanda Pengesahan Surat dari Bagian Tata Usaha Universitas Sebelas Maret Surakarta Staff Subbag Informasi dan Fasilitas / Arsiparis Bag Minat dan

dengan sempurna, hal ini dikarenakan perubahan konsentrasi yang terlalu besar sehingga untuk mencapai kondisi awal dengan sempurna dibutuhkan waktu recovery yang sangat

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan

Beberapa penyebab tidak dilakukannya proses pengeringan jagung oleh masyarakat mitra adalah: lahan untuk mengeringkan yang semakin sempit, hasil panen yang semakin

Indikator dalam prinsip-prinsip Islam yang dapat menjadi penyebab dalam pelayanan terhadap nasabah yang loyal di Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), penulis merumuskan

Tujuan dari penelitian yaitu untuk menganalisis, mengevaluasi sistem informasi akuntansi persediaan CV Liem San pada siklus pengeluaran, penyimpanan, pemesanan