• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III SOLUSI BISNIS. Profil responden dalam penelitian ini memiliki gender yang jumlahnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III SOLUSI BISNIS. Profil responden dalam penelitian ini memiliki gender yang jumlahnya"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

50 BAB III  SOLUSI BISNIS    3.1. Hasil Penelitian  3.1.1. Profil Responden 

Profil  responden  dalam  penelitian  ini  memiliki  gender  yang  jumlahnya  berimbang yaitu terdiri dari wanita 48% dan pria 52%.  Sedangkan untuk  profil usia mayoritas berusia 26‐35 tahun dengan jumlah 39%, respondent  yang berusia 36‐45 tahun berjumlah sebesar 31%, sedangkan 30 % lainya  berusia  18‐25  tahun  dan  diatas  45  tahun.    Untuk  pendidikan  mayoritas  dari  respondent  berpendidikan  S1  yaitu  sebanyak  70%.  Sisanya  memiliki  pendidikan  SMA,  D1,D3,  dan  S2.  Untuk  lebih  lengkapnya  dapat  dilihat  pada grafik di bawah ini.                    Untuk profil pekerjaan, mayoritas respondent merupakan pegawai swasta  sebanyak 49%, sedangkan pegawai negeri atau pegawai BUMN berjumlah  sebesar  34%.  Rata‐rata  penghasilan  sebesar  2  sampai  dengan  5  juta  perbulan sebanyak 51% respondent, 5 sampai dengan 10 juta sebesar 22%.  Sebanyak 27% lainnya sebesar 500 ribu sampai dengan 2 juta, dan diatas  10 juta. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.  Gender Pria 52% Wanita 48% Usia 18-25 16% 26-35 39% 36-45 31% >45 14% Pendidikan SMA 6% D1/D2/D3 16% S1 70% S2 8% Gambar 3.1 Profil Respondent Berdasarkan Gender, Usia, Pendidikan

(2)

51                    

Dari  profil  responden  diatas  menunjukan  walaupun  persyaratan  untuk  memiliki kartu kredit berusia diatas 20 tahun, tetapi kebanyakan nasabah  kartu  kredit  yang  disetujui  pada  umumnya  berusia  diatas  25  tahun,  karena sudah memiliki penghasilan sendiri.  Sedangkan untuk pemegang  kartu  kredit  dibawah  usia  25  tahun  kebanyakan  merupakan  mahasiwa  yang memiliki kartu tambahan. 

 

Untuk  kepemilikan  kartu  kredit,  respondent  terbanyak  merupakan  nasabah  Citibank  sebesar  19%,  sedangkan  BNI  sebesar  17%,  BRI  sebesar  14%,  BCA  dan  Mandiri  13%  dan  lainnya  adalah  pemegang  kartu  dari  bank  penerbit  lainnya.  Sebesar  18  %  dari  responden  memiliki  lebih  dari  satu kartu kredit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah  ini.          Pekerjaan Wirasw asta 5% Mahasisw a 8% Profesional 4% Pegaw ai Sw asta 49% PNS/BUMN 34% Penghasilan 500rb- 2jt 21% 2-5jt 51% 5- 10jt 22% 10- 15jt 1% >15jt 5% Gambar 3.2. Profil Respondent Berdasarkan Pekerjaan dan Penghasilan 

(3)

52                     Untuk rata‐rata pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit sebanyak  40%  menggunakan  dibawah  500  ribu  rupiah  perbulan.  Sedangkan  responden  yang  menggunakan  kartu  kredit  berjumlah  500  ribu  sampai  dengan  satu  juta  sebanyak  31%.  Untuk  penggunaan  diatas  satu  juta  sebanyak  29%.  Dari  grafik  dibawah  terlihat  bahwa  respondent  kebanyakan menggunakan kartu dalam jumlah yang tidak terlalu besar.                     

Kepemilikan Kartu Kredit

Citibank 19% BNI 17% BCA 13% HSBC 10% Mandiri 13% Belum memiliki 6% Danamon 3% Niaga 3% Mega 1% BII 1% BRI 14%

Jumlah Rata-Rata Pemakaian Kartu Kredit

<500rb 40% 500rb-1jt 31% 1-2jt 18% 2-3jt 7% >3jt 4% Gambar 3.4. Jumlah Rata‐Rata Pemakaian Kartu Kredit  Gambar 3.3 Kepemilikan Kartu Kredit 

(4)

53 ATM  merupakan  cara  pembayaran  yang  paling  banyak  dilakukan  oleh  pengguna kartu kredit sampai dengan saat ini. Pembayaran dengan auto  debet dan tunai pun menjadi pilihan lainnya.                        3.1.2. Uji validitas  Dengan menggunakan r tabel dengan ketentuan df= 156‐2, yaitu =154  dan dengan tingkat signifikansi sebesar 8% maka didapatkan nilai= 0.1607  Berdasarkan  hasil  perhitungan  SPSS  16,  semua  item  memiliki  nilai  lebih  besar dari 0.1607, sehingga seluruh pertanyaan dinilai valid.    3.1.3.Uji reabilitas  Hasil perhitungan menunjukan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.5  yaitu 0.916. Berdasarkan hal tersebut maka kuesioner reliabel.    3.1.4.Tingkat Kepentingan Atribut Kartu Kredit 

Berdasarkan  hasil  survey  terhadap  responden,  pengguna  kartu  kredit  diminta untuk menilai tingkat kepentingan dari 36 atribut yang dianggap 

Cara Pembayaran Kartu Kredit

ATM 79% Internet 3% Tunai 8% Phone/SMS Banking 2% Auto Debet 8% Gambar 3.5. Cara Pembayaran Kartu Kredit

(5)

54

Price 22 Bunga kartu kredit yang rendah 4.571 5 Sangat Penting Proses 30 Proses aplikasi cepat 4.449 5 Sangat Penting People 24 Petugas melayani dengan ramah 4.442 5 Sangat Penting Price 21 Biaya iuran tahunan bersaing 4.423 5 Sangat Penting Proses 32 Proses penyelasaian keluhan diatasi dengan baik 4.410 5 Sangat Penting Place 35 Tempat untuk pembayaran kartu kredit banyak 4.397 5 Sangat Penting Proses 31 Pusat layanan tersedia 24 jam 4.385 5 Sangat Penting Proses 29 Proses aplikasi mudah 4.340 5 Sangat Penting produk 8 Brand image bank penerbit yang baik 4.314 5 Sangat Penting People 23 Petugas menguasai produk 4.301 5 Sangat Penting Place 36 Pusat pelayanan mudah diakses 4.237 5 Sangat Penting Proses 33 Ketepatan pengiriman kartu kredit dan tagihan 4.212 5 Sangat Penting Place 34 Produk mudah didapatkan 4.167 4 Penting promosi 9 Discount dan program promosi di restaurant 4.122 4 Penting produk 2 Informasi promosi lengkap&jelas 4.115 4 Penting promosi 11 Discount dan program promosi di supermarket 4.103 4 Penting promosi 13 Discount dan program promosi di travel/airline/hotel 4.090 4 Penting promosi 12 Discount dan program promosi di Bioskop 4.051 4 Penting Physical evidence 26 Kantor cabang/unit yang nyaman dan menarik 4.032 4 Penting promosi 10 Discount dan program promosi di mall 4.013 4 Penting produk 7 Fitur pembayaran (listrik, HP, telephone, Internet) 4.000 4 Penting produk 3 Fitur reward poin menarik 3.987 4 Penting promosi 16 Hadiah dari penukaran point reward 3.987 4 Penting Physical evidence 27 Outlet menarik 3.955 4 Penting promosi 15 Hadiah langsung untuk aplikasi 3.949 4 Penting produk 6 Fitur cicilan menarik 3.904 4 Penting People 25 Petugas berpenampilan menarik/rapi 3.904 4 Penting promosi 14 Discount dan program promosi di branded fashion 3.897 4 Penting produk 1 Informasi produk banyak 3.891 4 Penting produk 5 Fitur asuransi perlindungan tagihan & asuransi jiwa 3.833 4 Penting Physical evidence 28 Penampilan kartu menarik 3.833 4 Penting produk 4 Fitur airport lounge memadai 3.769 4 Penting promosi 17 Penjualan produk menarik melalui katalog 3.718 4 Penting promosi 20 Promosi di Media Cetak 3.628 4 Penting promosi 18 Promosi di Televisi 3.474 4 Penting promosi 19 Promosi di media bilboard/spanduk 3.359 3 Netral

7'P NO ATRIBUT TINGKAT

KEPENTINGAN SCALE

MEAN

mempengaruhi  ekspektasi  pengguna  kartu  kredit  dalam  memilih  suatu  kartu  kredit.  Hasil  survey  tersebut  memperlihatkan  bahwa  hampir  seluruh  atribut  merupakan  faktor  yang  penting  untuk  menunjang  penggunaan  suatu  kartu  kredit.  Bunga  kartu  kredit  yang  rendah  dan  kecepatan  proses  aplikasi  merupakan  faktor  yang  sangat  penting  bagi  pengguna  kartu  kredit.  hanya  satu  faktor  yang  dianggap  netral  yaitu  promosi di media bilboard atau spanduk. Apabila diurutkan berdasarkan  tingkat kepentingan maka dapat dilihat pada tabel 3.1. dibawah ini.                                      Tabel 3.1. Tingkat Kepentingan Atribut

(6)

55

Brand image bank penerbit yang baik 4.314 5 Sangat Penting Informasi promosi lengkap&jelas 4.115 4 Penting Fitur pembayaran (listrik, HP, telephone, Internet) 4.000 4 Penting

Fitur reward poin menarik 3.987 4 Penting

Fitur cicilan menarik 3.904 4 Penting

Informasi produk banyak 3.891 4 Penting

Fitur asuransi perlindungan tagihan & asuransi jiwa 3.833 4 Penting

Fitur airport lounge memadai 3.769 4 Penting

TINGKAT KEPENTINGAN ATRIBUT PRODUK NILAI

RATA-RATA SKALA

Apabila  kepentingan  tersebut  dilihat  dari  masing‐masing  atribut  dikaitkan  dengan  7’P,  maka  dapat  dilihat  atribut  yang  paling  penting  dalam  variabel  produk  yaitu  brand  image  bank  yang  baik.  Sedangkan  untuk  fitur  airport  lounge  dianggap  penting  tetapi  merupakan  atribut  dengan nilai terendah. Sedangkan untuk fitur informasi produk dan fitur  pembayaran dinilai masih penting untuk dimiliki suatu kartu kredit.          Untuk atribut promosi, discount dan program promosi di restaurant dan  supermarket  merupakan  promosi  yang  dianggap  paling  menarik  untuk  dilakukan. Begitu pula dengan program discount lainnya dianggap lebih  penting  dibandingkan  hadiah  langsung  dan  promosi  di  media‐media  yang memiliki nilai rata‐rata lebih kecil.  Untuk nilai kepentingan atribut  lainnya dapat dilihat pada table 3.3 dibawah ini:              Tabel 3.2. Tingkat Kepentingan Atribut Berdasarkan Produk 

(7)

56 Discount dan program promosi di restaurant 4.122 4 Penting Discount dan program promosi di supermarket 4.103 4 Penting Discount dan program promosi di travel/airline/hotel 4.090 4 Penting Discount dan program promosi di Bioskop 4.051 4 Penting Discount dan program promosi di mall 4.013 4 Penting Hadiah dari penukaran point reward 3.987 4 Penting

Hadiah langsung untuk aplikasi 3.949 4 Penting

Discount dan program promosi di branded fashion 3.897 4 Penting Penjualan produk menarik melalui katalog 3.718 4 Penting

Promosi di Media Cetak 3.628 4 Penting

Promosi di Televisi 3.474 4 Penting

Promosi di media bilboard/spanduk 3.359 3 Netral

TINGKAT KEPENTINGAN

ATRIBUT PROMOSI NILAI

RATA-RATA SKALA

Bunga kartu kredit yang rendah 4.571 5 Sangat Penting Biaya iuran tahunan bersaing 4.423 5 Sangat Penting TINGKAT KEPENTINGAN ATRIBUT PRICE NILAI

RATA-RATA SKALA

Petugas melayani dengan ramah 4.442 5 Sangat Penting Petugas menguasai produk 4.301 5 Sangat Penting Petugas berpenampilan menarik/rapi 3.904 4 Penting

SKALA TINGKAT KEPENTINGAN ATRIBUT PEOPLE NILAI

RATA-RATA

 

 

Bunga  kartu  kredit  yang  rendah  dan  bunga  kartu  kredit  yang  bersaing  dianggap merupakan atribut kartu yang sangat penting. Kedua atribut in  memiliki nilai yang tinggi. 

   

 

Petugas  yang  dapat  melayani  dengan  baik  disertai  penguasaan  produk  dianggap sangat penting untuk menunjang pelayanan dalam kartu kredit.          Tabel 3.3. Tingkat Kepentingan Atribut Berdasarkan Promosi  Tabel 3.4. Tingkat Kepentingan Atribut Berdasarkan Price  Tabel 3.5. Tingkat Kepentingan Atribut Berdasarkan People 

(8)

57

Kantor cabang/unit yang nyaman dan menarik 4.032 4 Penting

Outlet menarik 3.955 4 Penting

Penampilan kartu menarik 3.833 4 Penting

SKALA TINGKAT KEPENTINGAN ATRIBUT PHYSICAL EVIDENCE NILAI

RATA-RATA

Proses aplikasi cepat 4.449 5 Sangat Penting

Proses penyelasaian keluhan diatasi dengan baik 4.410 5 Sangat Penting Pusat layanan tersedia 24 jam 4.385 5 Sangat Penting

Proses aplikasi mudah 4.340 5 Sangat Penting

Ketepatan pengiriman kartu kredit dan tagihan 4.212 5 Sangat Penting SKALA TINGKAT

KEPENTINGAN ATRIBUT PROSES NILAI

RATA-RATA

Tempat untuk pembayaran kartu kredit banyak 4.397 5 Sangat Penting Pusat pelayanan mudah diakses 4.237 5 Sangat Penting

Produk mudah didapatkan 4.167 4 Penting

SKALA TINGKAT KEPENTINGAN ATRIBUT PLACE NILAI

RATA-RATA

 

Kantor  dan  outlet  yang  nyaman  dan  menarik  merupakan  atribut  yang  cukup penting walaupun nilainya tidak terlalu tinggi. 

 

 

Seluruh  atribut  proses  menjadi  faktor  yang  sangat  penting  untuk  mendapatkan  kartu  kredit.  Proses  aplikasi  yang  cepat  dan  penanganan  keluhan yang dapat diatasi dengan baik memiliki nilai yang tinggi. 

 

 

 

Banyaknya  tempat  untuk  melakukan  pembayaran  merupakan  atribut  yang  sangat  penting.  Kini  walaupun  kartu  kredit  telah  memiliki  banyak  fasilitas pelayanan melalui telephone dan internet, tetapi pusat pelayanan  masih menjadi atribut yang sangat penting.      Tabel 3.6. Tingkat Kepentingan Atribut Berdasarkan Physical Evidence  Tabel 3.7. Tingkat Kepentingan Atribut Berdasarkan Proses  Tabel 3.8. Tingkat Kepentingan Atribut Berdasarkan Place 

(9)

58

3.1.5. Interview 

Untuk mengkonfirmasi hasil kuesioner dan dapat mengetahui lebih detail  mengenai  ekspektasi  kartu  kredit  dan  faktor  pendukung  lainnya  serta  kelebihan  dan  kekurangan  masing‐masing  kartu  kredit  bank  lain  maka  dilakukan  interview  kepada  respondent  terdiri  dari  nasabah  BRI  yang  memiliki  karu  kredit  BRI,  nasabah  BRI  yang  memiliki  kartu  kredit  lain,  nasabah kartu kredit bank lain. Hasil interview menunjukan: 

• Kartu kredit BRI memiliki kekurangan fitur dibandingkan produk  kartu kredit lainnya yaitu tidak bisa melakukan internet banking.  • BRI memiliki kelebihan yaitu bunga yang sangat rendah. 

• Proses pembuatan kartu kredit BRI sangat lama. 

• Promosi  yang  dilakukan  sangat  kurang  sehingga  bahkan  tidak  diketahui oleh nasabah BRI sendiri 

• Program  yang  dianggap  paling  menarik  yaitu  program  promosi  yang dilakukan oleh bank lain berupa joint promosi, dan discount  lainya di merchant.  • Ketanggapan petugas dalam melayani keluhan dengan baik santan  penting.  • Kenyamanan pada unit kantor kerja lebih penting daripada desain  kartu yang menarik.  • Tempat untuk mendapatkan kartu harus mudah diakses  • Media yang menjadi preferensi adalah: media TV dan surat kabar.  Untuk  media  Televisi,  RCTI,  TransTV,  Indosiar,  SCTV  dan  MetroTV  menjadi  stasiun  TV  pilihan.  Sedangkan  untuk  media  cetak dipilih Kompas, Media Indonesia, dan Pikiran Rakyat. 

 

(10)

59                                         3.2. Analisa Solusi Bisnis 

Berdasarkan  hasil  analisa  pada  akar  permasalahan  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  permasalahan  utama  kartu  kredit  BRI  memiliki  pertumbuhan yang rendah dikarenakan kartu kredit BRI memiliki strategi  pemasaran yang kurang baik.    Preferensi TV RCTI 22% SCTV 14% TransTV 21% Trans7 9% Indosiar 16% Metro 12% Global 2% TPI 4%

Preferensi Media Cetak

Kompas 27% PR 15% Med Ind 22% Nova 13% Genie 8% Cosmo 10% Tempo 3% SWA2% Gambar 3.6 Preferensi TV Gambar 3.7 Preferensi Media Cetak

(11)

60 Berdasarkan  analisa  bisnis  dan  wawancara  dengan  pihak  internal  perusahaan,  dan  survey  dengan  pengguna  kartu  kredit  ditemukan  permasalahan  dimana  kondisi  kartu  kredit  BRI  kurang  sesuai  dengan  ekspektasi  pasar  pada  umumnya,  terutama  dengan  pasar  yang  telah  menggunakan  kartu  kredit  dari  bank  penerbit  lain  yang  memiliki  faktor  pendukung  yang  lebih  baik.  Maka  dari  itu  dari  analisa  bisnis,  analisa  SWOT  dan  survey  yang  telah  dilakukan  dapat  ditemukan  beberapa  alternative  strategi  pemasaran  yang  dapat  dilakukan  oleh  perusahaan  untuk  dapat  meningkatkan  pertumbuhan  jumlah  dan  pemakaian  kartu  kredit BRI. 

 

Strategi  pemasaran  yang  dirancang  untuk  memenuhi  target  beberapa  tahun  kedepan  yaitu  adalah  strategi  pemasaran  yang  lebih  ditujukan  kepada  nasabah  BRI,  sedangkan  untuk  tetap  dapat  menangkap  pasar  selain  nasabah  BRI  maka  strategi  tersebut  tetap  disesuaikan  dengan  strategi  jangka  panjangnya  yaitu  untuk  seluruh  masyarakat  Indonesia  yang memiliki persyaratan yang memenuhi untuk memiliki kartu kredit.   

3.2.1. Produk 

Penambahan Fitur Produk 

Hasil  survey  maupun  interview  menunjukan  penambahan  fitur  produk  harus  dilakukan  oleh  BRI.  Saat  in  fitur  yang  dimiliki  fitur  yang  harus  ditambahkan  oleh  BRI  yaitu  fitur  pembayaran  yang  lengkap  seperti  pembayaran  internet,  pembayaran  Handphone  pasca  dari  berbagai  provider.  Karena  kini  hanya  menyediakan  jasa  pembayaran  handphone  dengan  kartu  dari  provider  Telkomsel.  Selain  pengguna  kartu  kredit  sudah  mulai  menggunakan  internet  sebagai  sarana  transaksi  perbankan. 

(12)

61 Sehingga  BRI  dinilai  perlu  untuk  mengembangkan  teknologinya  untuk  mulai  memiliki  internet  banking.  Karena  hal  ini  akan  berpengaruh  pada  strategi  jangka  panjang  BRI  karena  produk  harus  dapat  berkompetisi  dengan produk bank lainnya. 

 

Informasi Produk dan Promosi yang lengkap 

Informasi  promosi  yang  dilakukan  dinilai  menjadi  faktor  yang  penting  pula  untuk  mendukung  penggunaan  kartu  kredit.  Karena  promosi  yang  dilakukan harus didukung pula oleh informasi produk. Berdasarkan hasil  interview  dengan  pengguna  kartu  kredit  BRI,  hanya  sebagian  dari  nasabah  yang  mengetahui  bahwa  BRI  melakukan  program‐program  promosi.  

 

3.2.2. Promotion  Periklanan 

Iklan merupakan bentuk presentasi yang mempromosikan suatu gagasan,  barang,  atau  jasa.  Pesan  yang  disampaikan  biasanya  disesuaikan  dengan  konsep produk untuk dapat menyampaikan pesan kepada segment yang  dituju. 

 

Walaupun segment yang dituju untuk mencapai pertumbuhan penjualan  dalam  jangka  waktu  dekat  adalah  nasabah  BRI,  tetapi  selain  menginformasikan  program‐program  yang  dilakukan,  BRI  perlu  membangun  awareness  masyarakat  akan  produk  kartu  kredit  BRI  untuk  jangka  waktu  berikutnya.  Sehingga  media  periklanan  di  media  diharapkan  menjadi  sarana  untuk  meningkatkan  pertumbuhan  kartu  kredit di masyarakat.  

(13)

62 Berdasarkan  survey  dari  media  scene  (2005),  televisi  merupakan  media  yang dapat mencapai pasar paling luas dan cepat.        Media  Penetration Television  91,2%  Radio  47,3%  Newspaper  30,2%  Magazine  ,15%    • Televisi 

Iklan  pertama  produk  Kartu  Kredit  BRI  yang  pernah  ditayangkan  di  televisi  menunjukan  dengan  sangat  jelas  bahwa  segmentasi  yang  dituju  adalah  nasabah  BRI  yang  mayoritas  merupakan  golongan  menengah  ke  bawah.  Tetapi  iklan  tersebut  pada  saat  ini  dirubah  saat  segment yang dituju bukan hanya nasabah BRI saja tetapi diharapkan  dapat meraih semua golongan. 

 

Berdasarkan hasil interview, media televisi yang banyak dipilih untuk  menayangkan  iklan  yaitu  hampir  di  seluruh  TV  swasta  di  Indonesia,  yaitu  RCTI,  TRANS,  Indosiar,  SCTV,  Metro.  Untuk  frekuensi  penayangan  iklan  untuk  setiap  stasiun  TV  berbeda  disesuaikan  dengan  data  survey  TV  untuk  mendapatkan  tingkat  keefektifan  yang  tinggi.  

   

Tabel 3.9. Media Penetration  Sumber: Media Scene 2005

(14)

63 • Media Cetak 

Selama ini iklan yang telah dijalankan di media cetak terutama koran‐ koran nasional maupun lokal yaitu apabila terdapat program promosi  dan  discount  di  merchant‐merchant  yang  telah  bekerjasama  dengan  BRI.  Iklan  tersebut  biasanya  berisikan  besarnya  harga  promosi  atau  discount,  disertai  informasi  lokasi  merchant  tersebut.  Sedangkan  untuk  iklan‐iklan  promosi  produk  sangat  jarang  dilakukan.  Berdasarkan  hasil  interview,  media  cetak  yang  menjadi  pilihan  respondent  adalah  surat  kabar  KOMPAS,  Media  Indonesia,  Pikiran  Rakyat.  

 

• Bilboard dan Spanduk 

BRI melakukan iklan di billboard apabila sedang melakukan program  event  atau  program  promosi  yang  sangat  besar  seluruh  Indonesia.  Apabila event dan program promosi yang dilakukan hanya diwilayah  tertentu  maka  iklan  di  media  billboard  tidak  dilakukan.  Berikut  ini  gambar contoh Bilboard Kartu Kredit BRI. 

 

   

(15)

64 Berdasarkan  hasil  kuesioner  media  ini  memang  tidak  dainggap  menjadi  media  yang  penting  dalam  memberikan  informasi  produk  dan program promosi. Tetapi berdasarkan interview, iklan di billboard  in  cukup  membantu  menginformasikan  apabila  terdapat  program  promosi  tertentu.  Hal  ini  juga  dianggap  oleh  responden  interview  bahwa  para  penerbit  kartu  kredit  kini  sangat  gencar  melakukan  promosi di media billboard tersebut. 

 

• Brosur 

Brosur selama ini dijadikan media informasi yang diberikan di kantor  unit  pelayanan.  Berdasarkan  hasil  interview  media  ini  cukup  membantu  untuk  mengetahui  informasi  produk  dan  program  promo  yang  sedang  dijalankan.  Brosur  akan  sangat  membantu  untuk  media   yang menginformasikan produk dan program promo secara detail.                            Gambar 3.9. Contoh Brosur BRI

(16)

65

Joint promo 

• Restaurant 

Berdasarkan  hasil  survey  program  promo  yang  dianggap  paling  menarik  yaitu  program  promosi  dan  discount  di  restaurant.  Hal  ini  dilakukan  pula  oleh  banyak  penerbit  kartu  kredit  lain.  Sehingga  tempat  dan  besarnya  promosi  yang  dilakukan  harus  menarik  dan  dapat bersaing dengan para kompetitor. 

 

BRI pun melakukan program promosi di restauran‐restauran ternama  di  kota‐kota  besar.  Discountnya  cukup  menarik  yaitu  sebesar  30%  sampai dengan 50%. Permasalahannya berada pada promosi program  tersebut.  Berdasarkan  interview  dengan  pemasar  kartu  kredit  BRI,  nasabah sering tidak mengetahui program‐program tersebut. Sehingga  frekuensi  dan  volume  penggunaan  kartu  kredit  tidak  terlalu  menunjukan peningkatan yang tinggi. 

  • Supermarket 

Supermarket  menjadi  pilihan  lainnya  untuk  diadakan  program  promosi.  BRI  pernah  melakukan  program  promosi  di  salah  satu  supermarket  dan  program  tersebut  hanya  diadakan  3  hari,  tetapi  menimbulkan  permintaan  kartu  kredit  yang  cukup  tinggi.  Permasalahannya  berada  dari  proses  aplikasi  kartu  kredit  BRI  yang  membutuhkan  waktu  yang  panjang.  Sehingga  menjadi  tidak  sesuai  dengan  waktu  pada  saat  program  promosi  yang  dilakukan  pada  supermarket tersebut yang jangka waktunya pendek.  

   

(17)

66 • Hadiah Langsung dan Hadiah Undian 

Untuk  dapat  menarik  nasabah  BRI  memiliki  kartu  kredit  maka  program  promosi  disesuaikan  dengan  karakteristik  nasabah  BRI.  Berdasarkan  interview  dengan  pihak  perusahaan  bahwa  nasabah  BRI  dinilai masih menyukai hadiah‐hadiah berupa hadiah langsung, maka  hal tersebut dijadikan suatu pilihan untuk dapat menarik  

  Event 

• Gathering 

Gathering  biasa  dilakukan  oleh  BRI  untuk  menjaga  hubungan  baik  dengan nasabah. Dalam hal ini BRI dapat melakukan gathering untuk  menarik  nasabah  BRI  menjadi  nasabah  kartu  kredit.  Hal  tersebut  dilakukan  dengan  mensosialisasikan  produk  kartu  kredit  BRI  dan  membujuk nasabah BRI dengan didukung segala fasilitas dan program  yang ada. 

 

Gathering tersebut terutama dilakukan untuk mengejar nasabah yang  memiliki  simpanan  atau  pinjaman  dalam  jumlah  besar.  Gathering  menjadi  pilihan  yang  baik  untuk  dilakukan  karena  selain  untuk  menawarkan  produk  kartu  kredit  BRI  dapat  sekaligus  pula  untuk  memaintain hubungan baik dengan nasabah. 

 

Sponsorship dan Sosialisasi 

Sponsorship  dilakukan  terhadap  instansi  yang  memiliki  kerjasama  dengan  cabang  masing‐masing.  Pada  umumnya  setiap  instansi  melakukan  kegiatan  acara  rutin  seperti  olah  raga  bersama  atau  acara  lainnya yang mengharuskan seluruh pegawai berkumpul. Hal tersebut 

(18)

67 dapat  dijadikan  kesempatan  oleh  BRI  untuk  mensponsori  kegiatan‐ kegiatan  olah  raga  tersebut  dan  dengan  melakukan  sosialisasi  terhadap  para  pegawai  tersebut.  Sponsorship  yang  dilakukan  secara  rutin  ini  biasanya  bersifat  non  formal.  Selain  untuk  mencapai  tujuan  utama  dalam  bersosialisasi  untuk  pengenalan  kartu  kredit,  sponshorship  ini  juga  dapat  berfungsi  sebagai  sarana  untuk  menjaga  hubungan baik dengan nasabah. 

 

3.2.3. Price 

Untuk  kartu  kredit,  pricing  yang  menjadi  concern  nasabah  adalah  bunga  pinjaman  dan  biaya  iuran  tahunan.  Untuk  penerapan  bunga  pinjaman  untuk  pembelanjaan,  saat  ini  yang  ditawarkan  BRI  dinilai  sudah  kompetitif dengan tingkat suku bunga 2,2% per bulan, dibanding tingkat  suku  bunga  kompetitor  yaitu  antara  2,85%  sd.  3,25%.  Begitu  pula  bunga  penarikan  tunai,  tingkat  suku  bunga  lebih  murah  dari  kompetitor  yaitu  3%,  sedangan  kompetitor  memiliki  bunga  tarik  tunai  rata‐rata  3,75%   sampai dengan 4% perbulan. 

 

Dalam  masalah  biaya  iuran  tahunan,  besar  biaya  yang  ditawarakan  para  penerbit  kartu  kredit  saat  ini  sangat  bervariasi,  bahkan  ada  yang  menawarkan  bebas  iuran  tahunan  seumur  hidup.  BRI  saat  ini  mengenakan tarif sebesar Rp.90.000 per tahun untuk kartu standard, Rp.  250.000,‐  per  tahun  untuk  kartu  gold.  Dari  hasil  survey  kuesioner  dan  wawancara, variabel bunga dan biaya iuran tahunan menjadi faktor yang  sangat penting dalam penentuan kartu kredit. Untuk meningkatkan daya  saing  kartu  kredit  BRI,  maka  strategi  pricing  yang  dilakukan  adalah  pengenaan iuran tahunan yang kompetitif. Strategi tersebut adalah: 

(19)

68 • Bebas Biaya Iuran Tahunan Seumur Hidup  

Target  market  yang  pertama  dan  utama  adalah  eksisting  nabasah  di  BRI.  Namun  umumnya  nasabah  –  nasabah  tersebut  sudah  memiliki  kartu  kredit  di  bank  lain.  Untuk  menarik  minat  mereka  agar  mau  memakai  kartu  kredit  BRI,  maka  diberikan  pricing  yang  menarik,  Pemberian pricing ini diberlakukan secara selektif nasabah perorangan  yang memiliki dana atau pinjaman dalam jumlah yang besar.  

 

• Bebas Biaya Iuran Tahunan Dua Tahun Pertama 

Disamping  nasabah  perorangan,  BRI  juga  memiliki  nasabah  dari  instansi  –  instansi  pemerintah  yang  bekerjasama  dalam  penyediaan  jasa  simpanan,  pinjaman,  payroll  dan  sebagainya.  Hubungan  yang  dimiliki BRI pada dasarnya adalah kepada instansinya, tidak langsung  kepada  perorangan  karyawannya.  Namun  dengan  adanya  kerjasama  tersebut, maka seluruh karyawan diinstansi tersebut otomatis menjadi  target  market  bagi  BRI,  baik  untuk  simpanan  maupun  pinjaman  bagi  perorangan.  Dengan  demikian  maka  kepada  karyawan  di  instansi  tersebut  yang  memiliki  standar  gaji  sesuai  dengan  persyaratan  minimal pada kartu kredit dapat ditawarkan produk BRI ini.  

 

Kepada  karyawan  instansi  ini  dapat  diberikan  pricing  yang  khusus  untuk iuran tahunannya, dengan pertimbangan mereka secara pribadi  telah  menjadi  nasabah  BRI  oleh  karena  keterkaitan  instansinya,biasanya  untuk  payroll  gaji  disamping  itu  BRI  juga  telah  memperoleh keuntungan dari transaksi keuangan yang dilakukan oleh  instansinya. 

(20)

69 Pricing  yang  diusulkan  adalah  pembebasan  iuran  tahunan    untuk  2  tahun  pertama.  Hal  ini  dinilai  lebih  menarik  dari  yang  telah  ditawarkan  bank  pesaing  yang  rata‐rata  menawarkan  bebas  iuran  tahunan untuk tahun pertama. 

 

3.2.4. People 

• Membuat  PIC  khusus  untuk  pemasaran  kartu  kredit  di  Setiap 

Kantor Cabang dan / atau Kantor Wilayah 

Yang  saat  ini  berjalan  adalah  adanya  penumpukan  tugas  pemasaran  kartu  kredit  kepada  petugas  pemasaran  cabang  yang  juga  bertugas  memasarkan  produk  dana  BRI  yang  lainnya  seperti  :  tabungan,  giro,  deposito  dan  sebagainya.  Dengan  demikian  pencapaian  target  pemasaran  kartu  kredit  rendah.  Untuk  mengatasi  hal  ini  maka  alternatif solusi yang ditawarkan adalah menambah tenaga pemasar di  setiap  cabang.  Hal  ini  dilakukan  untuk  mengoptimalisasi  pemasaran  internal kepada nasabah eksisting BRI. 

 

• Memperkerjakan Outsources 

Untuk  mendukung  tenaga  pemasar  kartu  kredit  dalam  menawarkan  produk  kepada  nasabah  BRI,  diperlukan  support  dari  tenaga  outsource  yang  bertugas  mempercepat  proses  aplikasi  dan  sebagai  customer  information  desk  di  kantor  cabang.  Hal  ini  diperlukan  karena  dalam  prakteknya,  tenaga  pemasaran  cabang  lebih  fokus  terhadap  penetrasi  pasar.  Sedangkan  untuk  hal  –  hal  yang  bersifat  teknis  akan  lebih  baik  jika  dibantu  oleh  tenaga  outsource.  Selain  itu  perekrutan  tenaga  outsource  juga  dilakukan  secara  insidentil  sesuai  dengan 

(21)

70 kebutuhan,  seperti  pada  saat  ada  event  promo  atau  pendekatan  kepada instansi tertentu.  

 

• Memberikan Reward Kepada Pegawai 

BRI memiliki jumah pegawai yang sangat tinggi yaitu lebih dari 40.000  pegawai.  Karena  itu  pegawai  dapat  menjadi  potensi  untuk  meningkatkan  jumlah  kartu  kredit  dengan  cara  memberikan  reward  kepada  pegawai  setiap  mendapatkan  nasabah  kartu  kredit  yang  disetujui. 

 

• Melakukan Training Untuk Peningkatan Layanan 

Bank  merupakan  lembaga  yang  bersifat  jasa,  oleh  karena  itu  dalam  prkateknya diperlukan suatu standar layanan yang baik. Berdasarkan  survey MRI dan interview saat ini kualitas layanan yang dimiliki BRI  dinilai  belum  cukup  baik.  Untuk  meningkatkan  kualitas  layanan  tersebut maka diperlukan suatu keseragaman standar layanan disetiap  cabang.  Agar  hal  itu  dapat  tercapai  maka  diperlukan  suatu  pelatihan  dan  sosialisasi  mengenai  standar  yang  diinginkan  baik  dalam  tindak  tanduk  dalam  melayani  nasabah,  penguasanan  product  knowledge,  standard pemrosesan dan penanganan komplain. 

 

• Melakukan kontrol terhadap pelayanan debt collection kartu kredit  Sejauh  ini  pelayanan  debt  collection  dari  Kartu  kredit  BRI  dianggap  masih  cukup  baik  dalam  menghadapi  customer.  Tetapi  berdasarkan  interview terdapat beberapa pengalaman yang kurang baik dari kartu  kredit bank penerbit lainnya yang dinilai dapat mempengaruhi image  kartu  kredit  tersebut.  Karena  dari  itu  diperlukan  kontrol  dari  pihak 

(22)

71 bank  dengan  perusahaan  penagihan  tunggakan  kartu  kredit  untuk  menghindari rusaknya image tersebut. 

 

3.2.5. Physical Evidence 

• Kantor yang nyaman 

Saat in BRI sedang melakukan perubahan lay out interior banking hall  untuk  meningkatkan  image  dan  kualitas  pelayanan.  Perubahan  ini  belum diterapkan kepada seluruh unit kerja, baru pada kantor cabang  tertentu  saja.  Sehingga  untuk  keseragaman  dalam  memberikan  pelayanan  maka  perubahan  lay  out  interior  ini  harus  diterapkan  ke  segenap  kantor  cabang  dan  unit  kerja  dibawahnya.  Hal  ini  dinilai  penting  karena  berdasarkan  hasil  kusioner  diketahui  bahwa  kantor  cabang  yang  nyaman  termasuk  point  yang  penting  dalam  pemilihan  kartu kredit.  

 

Sedangkan  untuk  desain  kartu  dianggap  faktor  yang  penting  tetapi  dinilai tidak menjadi suatu masalah bagi nasabah BRI              3.2.6. Proses 

Berdasarkan  hasil  survey  dan  wawancara,  proses  aplikasi  yang  mudah  dan cepat dinilai sangat penting, begitu pula dengan ketersediaan layanan  24 jam untuk menangani kebutuhan informasi, transaksi dan penanganan 

(23)

72 komplain.  Kemudahan  proses  diperlukan  karena  semakin  mudah  dan  cepat proses aplikasi yang diterapkan oleh competitor.  

 

• Proses pembuatan kartu kredit yang mudah 

Jika seseorang telah memiliki kartu kredit dari bank lain, maka pesaing  akan  menerapkan  syarat  yang  lebih  mudah  dengan  mempertimbangkan  kredibilitas  nasabah  tersebut  di  banknya.  Syarat  yang  diperlukan  pada  umumnya  hanya  dengan  fotokopi  kartu  kredit  dan  identitas.  Sementara  itu  BRI  masih  menerapkan  syarat  –  syarat  standar aplikasi sebagaimana untuk nasabah yang sama sekali baru.   

• Proses pembuatan kartu kredit yang cepat 

Perlu adanya suatu standar pemrosesan yang pasti, sehingga nasabah  dapat  memperoleh  kepastian  mengenai  lama  waktu  proses  yang  diperlukan  untuk  mendapat  keputusan  apakah  aplikasinya  diterima  atau  tidak,  sepanjang  data  persyaratan  nasabah  tersebut  sudah  lengkap. 

 

Selama ini waktu pemrosesan yang diperlukan masih amat bervariasi  dengan range waktu yang cukup besar, mulai dari 1 – 2 bulan. Di lain  pihak,  bank  pesaing  mampu  memberikan  kepastian  waktu  proses  persetujuan hanya dalam waktu 8 – 14 hari kerja. 

 

• Pengiriman tagihan tepat waktu 

Berdasarkan hasil interview, ketepatan pengiriman kartu kredit sangat  penting.  Karena  keterlambatan  pengiriman  tagihan  kartu  kredit 

(24)

73 memungkinkan  untuk  terjadinya  keterlambatan  pembayaran  oleh  pemegang kartu kredit. 

  3.2.7.Place 

Sampai dengan saat ini BRI tidak memiliki outlet khusus kartu kredit baik  di  tempat  umum  maupun  di  kantor  unit  pelayanannya.  Hal  ini  sangat  berbeda dengan para kompetitor yang menempatkan outlet kecil dengan  tenaga  outsourcesnya  di  tempat‐tempat  umum  seperti  mall,  restaurant,  bahkan  di  tempat‐tempat  pembayaran  tagihan  telepon.  Bri  biasanya  membuka  outlet  pada  tempat  umum  apabila  sedang  mengadakan  program promo nasional. 

 

• Penempatan outlet pada setiap jaringan unit kerja  

Sesuai dengan target yang dituju yaitu nasabah BRI, maka outlet akan  sangat efektif apabila ditempatkan pada kantor pelayanan BRI yaitu di  kantor  cabangnya.  Dengan  begitu  adanya  outlet  tersebut  maka  calon  nasabah  lebih  mudah  untuk  mendapatkan  produk.  Dengan  adanya  outlet  beserta  petugas  outsourcesnya  pada  setiap  cabang  dapat  dilakukan penawaran kepada nasabah yang datang ke kantor BRI.   

• Penempatan outlet pada instansi pemerintah yang bekerjasama  Untuk  dapat  melakukan  penetrasi  pasar  terhadap  nasabah  BRI  yang  merupakan  nasabah  instansi  maka  penempatan  outlet  di  tempat‐ tempat kerja mereka akan dapat menarik minat untuk dapat memiliki  kartu kredit tersebut. 

(25)

74 Hal  ini  dilakukan  dengan  pemberian  hadiah  langsung  pada  saat  pembuatan  aplikasi.    Penempatan  outlet  tersebut  akan  lebih  efektif  apabila  dilakukan  sosialisasi  kartu  kredit  BRI  terlebih  dahulu.  Penempatan outlet dilakukan pada tanggal tertentu dan dalam waktu  yang  tidak  terlalu  lama,  karena  apabila  penempatan  outlet  tersebut  terlalu lama maka akan tidak efektif.                                                             

Referensi

Dokumen terkait

Risiko kesehatan merupakan faktor- faktor dalam lingkungan kerja yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik berupa kegiatan yang menjamin terciptanya kondisi kerja yang aman,

Dalam pembuatan video dokumenter “Purwakarta istimewa” memiliki konsep yang diambil dari beberapa tempat pariwisata yang ikonik di kota Purwakarta, tempat tempat

Hal ini terlihat hasil survey, dari 57 negara di dunia Indonesia hanya menduduki urutan ke-37 (The World Economic Forum Swedia Report, 2000). Predikat Indonesia pun hanya

Pada sebuah penelitian data mining terdapat data yang akan diolah dengan metode yang telah ditentukan sebelumnya, pada penelitian ini data yang digunakan adalah data

Interaksi antara panjang pipa dengan laju lair udara dan interaksi laju alir udara dengan laju alir air serta interaksi panjang pipa dengan laju alir mempunyai nilai yang

A!uan Harga %ang digunakan untuk pembatasan harga pena,aran tertinggi atau terendah atas saham %ang dimasukkan ke CA7- dalam perdagangan saham di Pasar 3eguler dan Pasar

Untuk trafik VoIP, terlihat pada gambar 6 bahwa algorit ma FLS menghasilkan delay yang besar pada layanan VoIP di semua ju mlah user, sedangkan delay pada

Untuk mengetahui apakah rangkaian pada perangkat telah bekerja dengan baik, maka dilakukan pengujian dengan memberikan program perintah pada mikrokontroler dengan melakukan