• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 SKPD : DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOJONEGORO 2 KEGIATAN : Peningkatan Sarana dan Prasarana Puskeswan 3 LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1 SKPD : DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOJONEGORO 2 KEGIATAN : Peningkatan Sarana dan Prasarana Puskeswan 3 LATAR BELAKANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) USULAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2018 PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TERNAK KEGIATAN: PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PUSKESWAN 2018

1 SKPD : DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

BOJONEGORO

2 KEGIATAN : Peningkatan Sarana dan Prasarana Puskeswan 3 LATAR

BELAKANG

: a. Dasar Hukum:

1. Undang-undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan.

3. Keputusan Menteri Pertanian nomor 4026/Kpts/OT.140/3/2013 tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan Menular Strategis

4. Peraturan Mendagri nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan Keuangan Daerah

5. Peraturan Menteri Pertanian nomor 64/Permentan/OT.140/9/2007 tentang Pedoman Pelayanan Pusat Kesehatan Hewan,

6. Peraturan Bupati Bojonegoro nomor 3 tahun 2012 tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Kabupaten Bojonegoro; Rujukan:

a. RPJMD Kabupaten Bojonegoro 2013 – 2018 Misi I: Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yangberkualitas, seimbang dan berkelanjutan melalui peningkatan produksi pangan dan energy dengan tujuan Meningkatkan perkembangan ekonomi daerah yang berkualitas. Sasarannya adalah Meningkatnya populasi dan produksi hasil peternakan dengan target:

- Peningkatan produksi peternakan berupa daging sebesar 5,5 % , produk telur sebesar 4,3 % sampai dengan akhir tahun 2018;

- Peningkatan populasi ternak sapi sebesar 8 % sampai dengan akhir tahun 2018

(2)

- Peningkatan populasi ternak Kambing/domba sebesar 5 % sampai dengan akhir tahun 2018

- Peningkatan populasi ternak ayam petelur sebesar 5% dan Ayam Buras sebesar 1%.

b. Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro 2013-2018:Dalam tujuan untuk meningkatnya populasi dan produktifitas ternak dengan sasaran Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan hewan dengan indikator: - Ketersediaan sarana prasarana pelayanan kesehatan

hewan di Puskeswan,

Dengan strategi pencapaian tujuan melalui Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan menular ternak, Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Puskeswan.

b. Gambaran Umum

Kesehatan hewan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan hewan yang sehat, lingkungan budidaya yang sehat dan produk hasil hewan/ ternak yang sehat untuk dikonsumsi manusia dan hewan. Hewan sehat adalah hewan yang tidak sakit dengan status kesehatannya adalah bebas dari penyakit baik yang bersifat menular ataupun tidak (metabolic disease), bebas dari penyakit yang bersifat zoonosis (dapat menular kemanusia), tidak mengandung bahan-bahan yang dapat merugikan kesehatan manusia yang mengunakan food animal sebagai bahan pangan dan hewan sehat akan mampu berproduksi dengan optimum dalam bentuk daging, susu, telur, wol, tenaga kerja dan sebagainya.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam usaha memacu pembangunan peternakan masih terdapat berbagai hambatan-hambatan diantaranya adalah rendahnya status kesehatan hewan dilihat dari tingkat kematian yang masih tinggi, tingkat kelahiran yang masih rendah, tingkat kesuburan yang rendah dan tingkat pertumbuhan yang rendah. Selain itu kesehatan lingkungan budidaya juga menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup sumber daya ternak. Masalah kesehatan hewan (penyakit hewan/ternak) masih merupakan masalah yang sangat mendasar

(3)

untuk mendapatkan perhatian yang serius, karena setiap saat bisa mengancam dan dapat berakibat pada kerugian ekonomi yang besar bagi masyarakat.

Mengingat pentingnya peran menjaga kesehatan hewan/ternak agar dapat berproduksi dengan baik, maka peran dari lembaga dibidang peternakan yang memberikan pelayanan kesehatan hewan langsung ke masyarakat perlu mendapat perhatian.

Puskeswan merupakan salah satu lembaga pelayanan di sub sektor peternakan berfungsi sebagai ujung tombak bidang kesehatan hewan yang mempunyai tugas pokok melakukan pelayanan diwilayah pedesaan atau kecamatan yang kegiatannya khusus memberikan pelayanan bidang kesehatan hewan.

c. Data Dukung Pelaksanaan Kegiatan

- Populasi ternak Kab. Bojonegoro tahun 2015 Tribulan IV: - Populasi ternak tahun 2016 tribulan IV:

Populasi Sapi : 201.954 ekor Populasi Kerbau : 957 ekor Populasi Kambing : 122.961 ekor Populasi Domba : 153.264 ekor Populasi ayam buras : 1.450.326 ekor Ayam Petelur : 32.410 ekor Ayam Pedaging : 1.543.952 ekor

- Puskeswan di Kabupaten Bojonegoro terdiri dari 3 unit: 1. Puskeswan Kasiman meliputi :

Kecamatan Kasiman, Kedewan, Malo, Padangan, Trucuk, Gayam, Kalitidu, Ngraho, Purwosari dan Tambakrejo

2. Puskeswan Kepohbaru Meliputi :

Kecamatan Kepohbaru, Baureno, Kedungadem, Kapas, Sugihwaras, Balen, Kanor dan Sumberejo. 3. Puskeswan Dander Meliputi :

Kecamatan Dander, Bojonegoro, Ngambon, Tambakrejo, Sekar, Gondang, Temayang, Bubulan, Ngasem dan Sukosewu.

(4)

4 MASALAH

YANG INGIN DIPECAHKAN

: Aspek ekonomi, social dan budaya:

- Kebutuhan masyarakat peternak akan pelayanan peternakan dan kesehatan hewan yang handal,

- Banyak masyarakat petani yang hanya memiliki lahan pertanian kecil bahkan sebagian hanya sebagai penggarap / buruh tani, sehingga beternak dipandang sebagai alternative peningkatan ekonomi masyarakat dimana Puskeswan diharapkan dapat bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam memberikan pembinaan dalam hal peternakan dan kesehatan hewan, - Pola beternak masyarakat yang masih kurang

memperhatikan atau menyepelekan masalah penyakit parasiter / cacingan

- Tingkat kejadian Penyakit-penyakit yang kurang di sadari / diketahui oleh peternak namun berdampak besar terhadap kerugian ekonomi peternak karena mengakibatkan penurunan produksi hingga kematian.

5 HARAPAN DAN KEINGINAN

: - Pola beternak masyarakat yang lebih maju dan lebih sadar akan pentingnya pengelolaan kesehatan ternak;

- Peningkatan produksi ternak sehingga membawa kesejahteraan bagi peternak;

- Didapatkan data kesehatan hewan tentang kejadian penyakit AI, ND dan pullorum pada unggas, penyakit parasit cacingan pada sapi dan data penyakit lain secara langsung dari lapangan

- Menurunkan kerugian peternak akibat infestasi parasit cacing pada ternak sapi milik masyarakat.

- Produktifitas dan reproduktifitas ternak unggas maupun sapi meningkat

- Peternak makin sadar menjaga kesehatan hewannya dan melihara kebersihan.

- Meningkatnya mutu pelayanan Puskeswan pada masyarakat

- Standardisasi dan pengakuan mutu pelayanan Puskeswan.

(5)

6 TUJUAN

KEGIATAN 1. Meningkatkan pelayanan teknis kesehatan hewan secara optimal di masyarakat

2. Menyediakan fasilitas dan operasional pelayanan kesehatan hewan

3. Memperoleh data kesehatan hewan secara langsung dari lapangan

4. Dapat mendeteksi secara dini adanya jenis penyakit hewan yang ada sehingga dapat segera dicari penanggulangannya.

5. Dapat menjangkau dan mempercepat pelayanan pemeriksaan dan pengobatan pada ternak rakyat dan pemerintah

6. Dapat menekan kasus penyakit/kematian pada usaha peternakan secara luas.

7. Dapat meningkatkan produktifitas dan reproduktifitas ternak yang tepat waktu dan tepat mutu

8. Mengendalikan dan memberantas penyakit hewan menular baik zoonosa maupun tidak.

9. Penyuluhan pada masyarakat tentang peternakan dan kesehatan hewan / ikan dalam rangka turut mendukung terlaksananya pelayanan kesehatan hewan.

10. Optimalisasi kinerja dan pemenuhan tuntutan Puskeswan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan hewan

11. Peningkatan peran dan fungsi kelembagaan dan pelayanan Puskeswan sebagai pusat data dan informasi berbasis layanan teknis.

7 HAL YANG

HARUS ADA

: 1. Sumber Daya Manusia yang handal 2. Sarana prasarana:

Gedung Puskeswan Yang Modern dan Fungsional Obat:

sebagai sediaan medis dalam rangka pelayanan kesehatan hewan promotif, kuratif dan rehabilitative berupa Multivitamin, Analgesik antipretik, Antihistamin, Antibiotika, Anthelmentik (obat cacing), Antiseptika dan Antiparasit.

(6)

Bahan kimia: Alkohol untuk kegiatan pengambilan sampel darah unggas; dan formalin untuk kegiatan pengambilan sampel feses sapi.

Alat Medis:

- Disposable syringe, kapas, sarung tangan dan masker digunakan dalam kegiatan pengambilan sampel darah unggas;

- Plastik sampel, objek glass dan cover glass digunakan dalam kegiatan pengambilan dan pemeriksaan sampel feses sapi.

- Hoof Care Set untuk peningkatan pelayanan kesehatan hewan di Puskeswan.

ATK : Map/tas, ballpaoint dan block note untuk pembinaan kelompok ternak

HAL YANG TIDAK BOLEH ADA

: - Lalu lintas ternak yang tidak terkontrol yang memungkinkan pemasukan agen penyakit,

- Pola beternak yang mengabaikan kesehatan/kesejahteraan hewan,

- Ketidakpedulian petugas maupun masyarakat untuk tanggap melapor / menginformasikan adanya kasus/kejadian penyakit ataupun kematian ternak yang mengarah ke penyakit hewan menular

- Tidak adanya data yang akurat tentang potensi ternak dan data kesehatan hewan.

8 WUJUD KONKRIT KEGIATAN

1. Uji Laboratorium Sampel darah Unggas. 2. Uji Laboratorium Sampel darah Sapi.

3. Pengadaan alat medik vataeriner Hoof Care Set.

4. Pelayanan Surat Keterangan Kesehatan Hewan di Puskeswan. 9 DUKUNGAN YANG DIPERLUKAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN

: 1. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2018;

2. Peraturan Bupati Bojonegoro tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2018.

3. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) TA 2018

4. SK Lokasi Alokasi Kegiatan 5. SK Petugas Pelaksana Kegiatan.

(7)

10. WAKTU DAN TEMPAT

PELAKSANAAN

- Pengujian sampel darah dilakukan selama bulan Agustus sampai Oktober 2018 di Laboratorium Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur di Tuban.

- Pengujian sampel faeses dilakukan selama bulan Agustus sampai Oktober 2018 di Laboratorium Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro.

11. DANA Rp. 40 570 000

KUASA PENGGUNA ANGGARAN

Drh. SUGIHARTI SRI RAHAJU Pembina

NIP. 19641002 199803 2 003

PPTK

Drh. EDY PURWANTO NIP. 19610210 199803 1 001

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI bermaksud mendorong seluruh PTKI untuk mengelola perpustakaan dengan profesional di antaranya dengan

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UAJY PROGRAM S1 TEKNIK

Satar Mese maka dengan ini kami mengundang saudara/I untuk melakukan Pembuktian Kualifikasi terhadap Dokumen Penawaran saudara yang akan dilaksanakan pada :. Adapun kelengkapan

Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi Pada Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kota Pematangsiantar.. JL.PDT.J.WISMARK SARAGIH KEL.PONDOK SAYUR KEC.SIANTAR

3) Keterampilan komunikasi muncul di lebih dari 60 persen dari iklan dan harus dianggap sebagai keterampilan yang diinginkan untuk setiap pustakawan modern. 4) Pengembangan

diterima , yaitu tekanan ekonomi keluarga berpengaruh tidak langsung pada kenakalan pelajar melalui variabel antara pengasuhan, terutama yang dilakukan oleh ibu (konsisten

Program Studi Ilmu Lingkungan – Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, Tim Penilai Adiwiyata Nasional – Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan.. Disampaikan dalam

transfer money overseas, Travel to Asia, Travel to France, Travel to Italy, Travel to Spain, Travel to Germany, Travel to China, 1StepSystem, 1 Step System, Rod Stinson, Chris