• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 4.1 Asumsi Lokasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambar 4.1 Asumsi Lokasi"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB IV

PROGRAM DAN IDE GAGASAN

A. Programing

1. Definisi Proyek

Desain Interior Ekstensi Terminal Tirtonadi di Kota Solo adalah sebuah bangunan publik yang berfungsi sebagai terminal perluasan terminal tirtonadi yang sudah ada sehingga memenuhi persyaratan sebagai terminal tipe A. Serta berfungsi untuk menaik turunkan penumpang bus medium antar kota dan angkutan travel.

2. Asumsi Lokasi

Lokasi yang dipergunakan untuk bangunan adalah area Lokasi terminal eksekutif tirtonadi berada di sebelah timur bangunan lama terminal. Dengan luasan yaitu 1,5 Ha.

Gambar 4.1 Asumsi Lokasi

(2)

31 Gambar 4.2 Asumsi Lokasi

Batas Site:

Utara : Perkampungan Warga, Fasilitas Hotel Timur : Perkampungan Warga, Fasilitas Umum Barat : Bangunan Lama Terminal

Selatan : Jalan Raya Provinsi

1. Sistem Operasional

Pusat Perawatan Kesehatan Anak memiliki ketentuan operasional sebagai berikut :

a. Hari operasional buka setiap hari untuk pelayanan penumpang b. Tetap buka pada hari libur nasional dengan penyesuaian fasilitas c. Jam operasional :

- Pengunjung : Senin – Minggu : 00.00 – 23.59 - Petugas : Senin – Minggu : 07.00 – 15.00 15.00 - 23.00 23.00 – 07.00

(3)

32 2. Spesifikasi Pengguna

a. Pengelola Terminal

Pengelolaan terminal Tirtonadi adalah semua kegiatan dan usaha dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi terminal yang meliputi pengaturan pelaksanaan, pengoperasian, pengawasan, dan perencanaan pengoperasian terminal. Pengelola dibagi atas bagian administrasi dan teknis:

Administrasi bertugas untuk mengelola ketenagaan, keuangan, surat-menyurat, kerumahtanggaan, pengamanan, dan registrasi atau bagian eksternal. Sedangkan Teknis bertugas untuk melalukan berbagai tugas yang berhubungan langsung dengan jalannya terminal.

Jumlah Karyawan Pengelola Terminal

No Status Kepegawaian Jumlah

1 PNS 73 Orang

2 Tenaga Harian Lepas 142 Orang

3 Tenaga Proyek 18 orang

Jumlah 233 orang

Tabel 4.1 Jumlah Karyawan Pengelola Terminal Sumber : UPTD Terminal Tirtonadi

(4)

33 ALUR KEGIATAN PIMPINAN

No Waktu Kegiatan Ruang Fasilitas

1 07.00 Tiba di Lokasi Parkir Pegawai

2 07.05 Masuk Areal

Kantor

Lobby, Ruangan Pimpinan

Mesin Absensi, Meja dan Kursi Kerja, Lemari Penyimpanan, Peralatan

Penunjang Kerja 3 07.05 – 12.00 Melakukan

Pekerjaan Administrasi dan Formal

Ruangan Pimpinan, Ruang Rapat, Kamar Mandi

Meja dan Kursi Kerja, Meja dan Kursi Rapat, Peralatan

Penunjang Kerja 4 12.00 – 13.00 ISHOMA Kantin Pegawai,

Masjid, Ruang Istirahat

Meja dan Kursi Makan, Lemari Penyimpanan, Sofa, TV, Peralatan Penunjang Lain.

5. 13.00 – 15.00 Inspeksi Terminal dan Cek Kondisi / Fasilitas Terminal

Areal

Keseluruhan Terminal

(5)

34 6. 15.00 – 17.00 Melanjutkan

Pekerjaan Administrasi

Ruangan Pimpinan

Meja dan Kursi Kerja, Peralatan Penunjang Kerja 7. 17.00 – 18.00 Bebas dan

Pulang

Tabel 4.2 Alur Kegiatan Pimpinan

ALUR KEGIATAN PEGAWAI ADMINISTRASI

Sebagai Contoh Pegawai Jam Kerja Pertama (07.00 – 15.00)

No Waktu Kegiatan Ruang Fasilitas

1 07.00 Tiba di Lokasi Parkir Pegawai

2 07.05 Masuk Areal

Kantor

Lobby, Ruangan Pegawai

Mesin Absensi, Meja dan Kursi Kerja, Lemari Penyimpanan, Peralatan

Penunjang Kerja 3 07.05 – 12.00 Melakukan

Pekerjaan Administrasi dan Formal

Ruangan

Pegawai, Ruang Rapat, Kamar Mandi

Meja dan Kursi Kerja, Meja dan Kursi Rapat, Peralatan

Penunjang Kerja 4 12.00 – 13.00 ISHOMA Kantin Pegawai,

Masjid, Ruang Komunal

Meja dan Kursi Makan, Lemari Penyimpanan, Sofa, TV,

(6)

35 Peralatan

Penunjang Lain.

6. 13.00 – 15.00 Melanjutkan Pekerjaan Administrasi

Ruangan Pegawai

Meja dan Kursi Kerja, Peralatan Penunjang Kerja 7. 15.00 – 16.00 Bebas dan

Pulang

Tabel 4.3 Alur Kegiatan Pegawai Administrasi

ALUR KEGIATAN PEGAWAI LAPANGAN

Sebagai Contoh Pegawai Jam Kerja Pertama (07.00 – 15.00)

No Waktu Kegiatan Ruang Fasilitas

1 07.00 Tiba di Lokasi Parkir Pegawai

2 07.05 Masuk Areal

Kantor

Lobby, Ruangan Pegawai, Ruang Penyimpanan Barang

Mesin Absensi, Meja dan Kursi Kerja, Lemari Penyimpanan, Peralatan

Penunjang Kerja 3 07.05 – 08.00 Melakukan

Pekerjaan

Ruangan

Pegawai, Ruang

Meja dan Kursi Kerja, Meja dan Kursi Rapat,

(7)

36 Administrasi

dan Formal

Rapat, Kamar Mandi

Peralatan

Penunjang Kerja 4. 08.00 – 13.00 Pekerjaan di

Lapangan (Sesuai Tugas)

Pelayanan Kostumer, Pelayanan Kebersihan, Penjualan Tiket, Pos Keamanan

Peralatan

Penunjang Kerja

4 12.00 – 13.00 ISHOMA Bergantian

Kantin Pegawai, Masjid, Ruang Komunal

Meja dan Kursi Makan, Lemari Penyimpanan, Sofa, TV, Peralatan Penunjang Lain.

6. 13.00 – 15.00 Pekerjaan di Lapangan (Sesuai Tugas)

Pelayanan Kostumer, Pelayanan Kebersihan, Penjualan Tiket, Pos Keamanan

Peralatan

Penunjang Kerja

7. 15.00 – 16.00 Bebas dan Pulang

Tabel 4.4 Alur Kegiatan Pegawai Lapangan

(8)

37 ALUR KEGIATAN PIMPINAN

Bagan 4.1 Alur Kegiatan Pimpinan

ALUR KEGIATAN PEGAWAI ADMINISTRASI

Bagan 4.2 Alur Kegiatan Pegawai Administrasi PARKIRAN PEGAWAI

TOILET/KANTIN LOBBY

RUANG RAPAT RUANG PIMPINAN

FASILITAS TERMINAL

MASJID/RUANG ISTIRAHAT

PARKIRAN PEGAWAI LOBBY RUANG KERJA PEGAWAI

TOILET/KANTIN

MASJID/RUANG ISTIRAHAT

(9)

38 ALUR KEGIATAN PEGAWAI LAPANGAN

Bagan 4.3 Alur Kegiatan Pegawai Lapangan

PARKIRAN PEGAWAI LOBBY

RUANG KERJA PEGAWAI

RUANG LOCKER PENYIMPANAN

FASILITAS TERMINAL / LAPANGAN

TOILET/KANTIN

MASJID/RUANG ISTIRAHAT

(10)

39 b. Penumpang

Penumpang terdiri atas yang masuk untuk memulai perjalanan, penumpang yang masuk untuk mengakhiri perjalanan dan berganti angkutan, Penumpang yang masuk untuk transit dan kemudian meneruskan perjalanan kembali.

ALUR KEGIATAN PENUMPANG AKAN BERANGKAT

Asumsi Terminal Buka 24 Jam dan Penumpang Bebas Keluar Masuk Sesuai Jadwal Kedatangan dan Keberangkatan

No Waktu Kegiatan Ruang Fasilitas

1 - Tiba di Terminal Areal Parkir 2 - Penumpang Masuk

Terminal

Selasar Terminal, Fasilitas

Restoran, Fasilitas Umum

Kursi Tunggu, Fasilitas Charger, Pendukung lainnya

3 - Membeli Tiket / Mencetak Tiket

Counter Tiket, Costumer Service Area

Bilik Counter Tiket, Kursi Pegawai,

Penyekat Tali Antrian, Pendukung lainnya.

4. - Masuk ke Area Kedatangan / Parkir Bus atau Travel

Area Parkir Bus / Travel, Ruang Tunggu Penumpang

Kursi Tunggu, Fasilitas Charger, Pendukung lainnya

5. - Penumpang di Fasilitas Restoran dalam/Fasilitas

Area Parkir Bus / Travel, Ruang Tunggu Penumpang,

Kursi Tunggu, Fasilitas Charger, Meja & Kursi Makan, Pendukung lainnya

(11)

40 Penjualan Oleh-oleh

dalam

Fasilitas Niaga Terminal 6. - Penumpang hendak

ke Kamar

Mandi/Toilet/Masjid

Area Fasilitas Umum

Loker Penitipan Barang, Penunjang lainnya.

7. - Menaiki Bus / Travel Area Parkir Bus / Travel, Ruang Tunggu Penumpang, Pelayanan Penumpang

Peralatan Penunjang Kerja

Tabel 4.5 Alur Kegiatan Penumpang Berangkat

ALUR KEGIATAN PENUMPANG AKAN DATANG

Asumsi Terminal Buka 24 Jam dan Penumpang Bebas Keluar Masuk Sesuai Jadwal Kedatangan dan Keberangkatan

No Waktu Kegiatan Ruang Fasilitas

1 - Turun dari Bus/Travel, Tiba di Terminal

Area Parkir Bus / Travel, Ruang Tunggu Penumpang, Pelayanan Penumpang

Peralatan Penunjang Kerja

2 - Penumpang di Fasilitas Restoran dalam/Fasilitas Penjualan Oleh-oleh dalam

Area Parkir Bus / Travel, Ruang Tunggu Penumpang,

Kursi Tunggu, Fasilitas Charger, Meja & Kursi Makan, Pendukung lainnya

(12)

41 Fasilitas Niaga

Terminal 3. - Penumpang hendak

ke Kamar

Mandi/Toilet/Masjid

Area Fasilitas Umum

Loker Penitipan Barang, Penunjang lainnya.

3 - Penumpang Keluar dari Area

Kedatangan

Selasar Terminal, Fasilitas

Restoran, Fasilitas Umum

Kursi Tunggu, Fasilitas Charger, Pendukung lainnya

4. - Penumpang hendak Keluar Area

Terminal

Area Parkir Umum, Pool Kendaraan Umum

Kursi Tunggu, Fasilitas Charger, Pendukung lainnya Tabel 4.6 Alur Kegiatan Penumpang Datang

ALUR KEGIATAN PENUMPANG AKAN BERANGKAT

Bagan 4.4 Alur Kegiatan Penumpang Berangkat PARKIRAN UMUM

AREA OLEH OLEH

AREA PEMBERANGKATAN BUS

RUANG TUNGGU PENUMPANG SELASAR TERMINAL AREA TIKETING

AREA RESTORAN

AREA NIAGA TOILET

KAMAR MANDI

AREA IBADAH

(13)

42 ALUR KEGIATAN PENUMPANG AKAN DATANG

Bagan 4.5 Alur Kegiatan Penumpang Datang

3. Elemen Pembentuk Ruang

a. Lantai

Dalam pengaplikasian lantai ruangan menggunakan beberapa dasar pertimbangan seperti mudah dalam perawatan, aman dalam penggunaan baik untuk pengguna dan aman bagi lingkungan, serta perlunya pertimbangan bahwa bahan yang digunakan tidak turut serta dalam merusak lingkungan. Karena untuk mempertegas beda fungsi ruangan dan zonasi ruangan perlunya pembedaan material lantai yang digunakan seperti akan digunakannya material keramik tipe matt pada bagian selasar dan lobby yang mana selain sebagai material pertama yang akan AREA KEDATANGAN BUS

AREA OLEH OLEH AREA RESTORAN

AREA NIAGA

TOILET KAMAR MANDI

AREA IBADAH

SELASAR TERMINAL RUANG TUNGGU LUAR

FASILITAS UMUM LUAR

AREA PARKIR UMUM POOL KENDARAAN UMUM

(14)

43 digunakan oleh user juga memiliki kelebihan lantai tidak licin dan slip saat sedang basah karena hujan atau yang lain. Lalu pada bagian area keamanan akan digunakan keramik tipe matt juga namun berwarna lebih terang dari pada material lobby selain untuk pembeda ruang juga untuk memberi kesan psikologis bagi user untuk penanda keamanan bangunan. Pada bagian counter tiket sampai area tunggu akan digunakan vinyl corak kayu yang mana walau bercorak kayu tetapi ini tidak menggunakan bahan kayu asli sehingga mempertimbangkan keamanan lingkungan. Dan terakhir pada bagian semi private untuk user pekerja terminal akan digunakan Carpet tiles.

b. Dinding

Untuk pengaplikasian elemen dinding menggunakan dasar pertimbangan yaitu dinding bersifat isolator terhadap radiasi sinar matahari untuk menjaga temperatur dalam ruang, dinding mampu meredam bising yang berasal dari dalam maupun luar ruangan, dinding berfungsi sebagai pembatas yang memisahkan ruang satu dengan ruang lainnya, dinding menyesuaikan tema desain dan dinding menggunakan warna-warna yang sesuai dengan konsep dan tema yang diusung. Penggunaan kaca merupakan suatu kewajiban karena selain untuk memperlihatkan fungsi bangunan untuk naik turun penumpang juga untuk mengikuti konsep yang diusung agar lebih hemat energi dan tidak banyak memakan energi listrik. Namun, perlu diberi penggunaan shading karena pada saat matahari mulai berada diantara pukul 13.00 sampai terbenam sisi barat dari terminal akan banyak mendapat pancaran sinar yang akan terlalu mengganggu user. Penggunaan vertikal garden juga diaplikasikan pada lobby dan area foodcourt dan niaga terminal.

(15)

44 c. Ceiling

Pada bagian ceiling menggunakan dasar pertimbangan seperti ceiling yang merupakan tempat berbagai instalasi ME (Mechanical Electrical), ceiling sebagai peredam dan pemantul suara, ceiling berfungsi mempertegas fungsi ruang di bawahnya dan pemilihan warna dan bentuk ceiling yang sesuai tema.

Penggunaan kaca pada ceiling juga menjadi pertimbangan dalam merancang bangunan ini. . Namun, perlu diberi penggunaan shading karena pada saat matahari mulai berada diantara pukul 13.00 sampai terbenam terminal akan banyak mendapat pancaran sinar yang akan terlalu mengganggu user.

4. Interior System

a. Pencahayaan

Pencahayaan memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah perancangan interior suatu ruang. Pada Area Terminal terdapat 2 jenis pencahayaan, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami didapat dari cahaya matahari yang menembus dinding kaca/tempered glass dan beberapa jendela. Kemudian untuk pencahayaan alami menggunakan lampu downlight sebagai general lighting dan beberapa lampu tambahan seperti striplight dan indirect lamp sebagai aksen tambahan. Juga, efek dari cahaya juga akan mempengaruhi fungsi ruang semakin privat suatu ruangan akan semakin sedikit intensitas cahaya yang dibuat seperti misalnya untuk ruangan kamar mandi, loker room, ruang santai, area istirahat, dll. Sebaliknya semakin publik suatu ruang akan semakin terang intensitas cahaya yang dibuat seperti misalnya untuk lobby, selasar, ruang tunggu, dll.

(16)

45 b. Penghawaan

Sistem penghawaan mempunyai dua sistem yaitu penghawaan alami dan buatan. Penghawaan alami didapat dari bukaan bukaan baik pintu, jendela maupun ventilasi. Penghawaan alami diperlukan untuk memungkinkan untuk masuknya udara segar. Untuk penghawaan buatan menggunakan AC Split 2 PK Panasonic CS-PN18RKP (CU-PN18RKP), ceiling AC dan exhaust.

c. Keamanan

Sistem keamanan penting untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung. Pada Area Terminal terdapat beberapa alat keamanan seperti CCTV, fire detector, fire extinguisher dan sprinkler pada beberapa titik.

5. Sistem Organisasi Ruang

a. Pertimbangan

Untuk mendapatkan bentuk organisasi ruang yang sesuai dengan fungsi Pusat Perawatan Kesehatan Anak, maka organisasi ruang harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Pengelompokkan ruang sesuai dengan pengelompokkan kegiatan pengguna

2) Tingkat efisiensi ruang yang cukup 3) Sirkulasi antar ruangan yang terarah.

(17)

46 b. Alternatif Pengorganisasian Ruang

Ruang Linear Radial Cluster Terpusat Grid

Area Parkir v

Selasar v

Lobby v

Area Niaga v

Area Foodcourt v

Counter Tiket v

Ruang Tunggu Penumpang / Lounge

v

Pos Keamanan v

Costumer Service v

Ruang Pegawai v

Ruang Pimpinan v

Ruang Loker v

Ruang Tamu

Pegawai

v

KM Pegawai v

Ruang Istirahat Crew Bus

v

Ruang Rapat v

KM/WC Umum v

Masjid v

Kantin Umum v

Bengkel / Cuci Bus v

Ruang Kebersihan v

Tabel 4.7 Alternatif Pengorganisasian Ruang

(18)

47 a. Pola Hubungan Antar Ruang

Bagan 4.6 Pola Hubungan Antar Ruang

b. Zoning dan Grouping

Bagan 4.7 Zoning

TIDAK BERHUBUNGAN BERHUBUNGAN

(19)

48 Bagan 4.8 Grouping

PUBLIK SEMI PUBLIK PRIVAT SERVIS

AREA PARKIR RUANG TUNGGU PENUMPANG

R. PEGAWAI KM/WC UMUM

SELASAR POS

KEAMANAN

R. PIMPINAN MASJID

LOBBY COSTUMER SERVICE

R. TAMU PEGAWAI

KANTIN UMUM

AREA NIAGA R. LOKER BENGKEL /

CUCI BUS AREA

FOODCOURT

R. RAPAT R. JANITOR

COUNTER TIKET

R. CREW BUS

KM/WC PEGAWAI

Tabel 4.8 Tabel Zoning dan Grouping Ruang

(20)

49 B. KONSEP

1. IDE GAGASAN

Dalam rangka memenuhi standar sarana yang sudah ditetapkan dalam PERMEN Perhubungan No. 132 Tahun 2015, Terminal Bus Tirtonadi Solo masih memerlukan tambahan sarana dengan cara memanfaatkan area-area yang belum dimaksimalkan dengan baik.

Bila dikaji dari data-data hasil survey di lapangan, masih dapat dijumpai beberapa area dan ruang-ruang yang belum jelas peruntukkannya. Selain area komersil yang masih sporadis dalam bangunan, penetapan zona I dan II masih bercampur di bagian Barat dan Timur terminal. Sebaliknya, untuk penambahan sarana standar utama untuk fasilitas di Zona Pengendapan terlihat lebih mudah. Hal ini dimungkinkan karena lahan parkir bus terminal masih cukup luas.

Mengingat banyaknya standar yang harus dipenuhi dalam kategori sarana utama, penunjang dan umum, maka lingkup kajian masalah dibatasipada pengolahan data-data yang diperoleh langsung dari pihak pengelola Terminal Bus Tirtonadi. Informasi yang telah diolah tersebut memungkinkan untuk diaplikasikan di sekitar kawasan dan dalam bangunan terminal berdasarkan prioritas dan kemampuan penganggaran.

Sarana penunjang utama seperti fasilitas outdoor yang wajib ada dan terkait dengan kelancaran, keamanan dan keselamatan angkutan dan orang dalam kawasan Terminal Tirtonadi saat ini sudah memadai.

Perencanaan terkait penyempurnaan rambu-rambu atau signage kawasan terminal sudah direncanakan penyempurnaannya dengan penambahan jumlah dan penyempurnaan bentuk atau desain signagemengikuti standar bentuk, warna dan olahan informasi yang sesuai dengan kebutuhan terminal.

(21)

50 a) Sarana Zona Pengendapan

Berdasarkan ketentuan dalam PERMEN 132 Th. 2015, bahwa terminal Tipe A diharuskan memiliki kelengkapan sarana pengendapan untuk keperluan jaminan keamanan, keselamatan dan kelaikan kendaraan serta awak Bus. Untuk itu, Terminal Tirtonadi telah menentukan lahan dan titik penempatan sarana tersebut :

 site plan kawasan Terminal Tirtonadi Solo. Sarana istirahat supir direncanakan di bagian Barat dan Timur

 Dibuat Fasilitas outdoor untuk bangunan bengkel dan cuci bus serta area fasilitas istirahat untuk crew armada.

b) Sarana Zona Kedatangan, Keberangkatan, dan Perpindahan Sebutan Zona dalam bangunan terminal bis terkait dengan hirarki kegiatan atau prosedur yang dilalui baik oleh calon penumpang maupun kendaraan. Perbedaan antara keduanya adalah untuk Zona I dan II umumnya berada dalam bangunan utama terminal karena beberapa bangunan terminal Tipe A lainnya di Indonesia dapat juga ditemukan Zona I dan II di bangunan semi terbuka.

Zona Perpindahan seperti telah diuraikan pada bagiaan awal di Terminal Tirtonadi Solo terletak langsung di depan Lobby Utama Terminal dengan 2 pintu penghubung, Pintu Barat dan Pintu Timur. Kondisi area lobby yang saat ini berfungsi sebagai area transisi tersebut telah dilengkapi sarana umum, seperti meja informasi terminal dan ATM. Untuk meningkatkan standar Terminal Tipe A yang sesuai dengan PERMEN, area ini memerlukanperencanaan yang akan disesuaikan dengan standarserta dengan tetap memperhatikankebutuhan para pengguna terminal dengan memberikan suasana yang nyaman dan tetap informatif. Area Zona II pada bangunan utama Terminal Tirtonadi Solo terbagi dua bagian, Barat dan Timur. Dengan luasnya

(22)

51 bangunan terminal saat ini mengharuskan pengelola terminal melengkapi sarana yang sama lengkap serta seimbang baik untuk terminal bagian Barat maupun terminal bagian Timur.

Fasilitas utama untuk pembelian tiket perjalanan bus pada awalnya dapat diakses langsung dari arah luar bangunan di pintu utama lama terminal. Hal ini tidak sejalan dengan tujuan dari PERMEN yang mengharuskan adanya penjaminan tingkat keselamatan, keamanan dan kenyamanan calon penumpang dari pengelola terminal. Oleh karena itu, area pembelian tiket bus saat ini hanya bisa diakses dari dalam bangunan utama atau setelah orang sudah berada dalam bangunan. Pada area utama bangunan selain akan dilakukan penyempurnaan rambu-rambu sesuai rencana pengembangan terminal terpadu dengan sentra komersial Kota Solo juga akan dilengkapi dengan sarana simpan barang sementara bagi calon penumpang yang berjarak waktu dengan jadwal keberangkatannya.

Untuk menjamin keselamatan atas kepemilikan barang dan keselamatan bangunan, pada tiga akses utama terminal akan dilengkapi dengan sarana x-ray barang.

Fasilitas untuk yang berkebutuhan khusus seperti ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak hingga fasilitas difable telah pula direncanakan dalam area terminal bagian Barat dan Bagian Timur.

Demikian pula dengan fasilitas standar layanan kesehatan atau ruang P3K akan ditempatkan di bagian Barat dan Bagian Timur terintegrasi dengan ruang laktasi (ruang ibu menyusui). Termasuk dalam pemenuhan standar ruang yang tertera dalam PERMEN 132 tentang pentingnya area tunggu bagi anak-anak yang lebih manusiawi, rekreatif dan edukatif. Oleh karena itu, pada dua bagian terminal Tirtonadi akan disediakan play-ground untuk anak-anak

(23)

52 yang bisa dipergunakan sambil menunggu jadwal keberangkatan bus.

Upaya untuk memberikan jaminan keamanan kepada penumpang yang sudah memilliki tiket keberangkatan bus dilakukan dengan cara pengecekan ulang tiket melalui e-gate yang tersedia di portal ruang tunggu keberangkatan sebelum calon penumpang memasuki area steril yang sudah disiapkan termasuk dengan pembuatan pagar pembatas area tunggu agar dapat menjamin keamanan dan kenyamanan calon penumpang. Hal-hal lain tentang kemudahan yang sudah tersedia bagi pengguna terminal Tirtonadi terkait dengan luasnya kawasan bangunan adalah dengan keberadaan fasilitas Trolley, baik di terminal bagian Barat maupun bagian Timur. Trolley sangat membantu calon penumpang yang membawa barang dalam jumlah yang besar. Sedangkan untuk fasilitas penyandang cacat dan difable telah direncanakan pengadaan kursi roda dan penambahan blind-tactile pada lantai area dalam terminal Barat dan Timur yang pengerjaannya paralel dengan rencana realisasi zonasi.

2. Tema

Ekstensi Terminal Tirtonadi Surakarta digunakan untuk segala usia dan kalangan. Karena tidak sebesar terminal induk dan hanya melayani angkutan antar kota dalam propinsi maka tema yang dipilih adalah green architecture dimana tema ini akan menggunakan pemilihan bentuk, warna, tekstur yang diadaptasi dari alam. Penggunaan warna warna seperti abu abu, hijau, coklat, dan putih akan dominan dalam bangunan ini untuk membuat hawa dan suasana sejuk dan nyaman.

(24)

53 3. Suasana

Suasana yang ingin ditampilkan dan ditonjolkan dalam bangunan Ekstensi Terminal Tirtonadi Surakarta adalah rasa nyaman dan sejuk baik rasa dan batin. Suasana tersebut diaplikasikan dengan beragam olahan warna, tekstur, dan bentuk digunakan mulai dari Ceiling, Dinding, dan Lantai.

4. Penataan Ruang

Penataan ruang pada Ekstensi Terminal Tirtonadi Surakarta menggunakan pertimbangan penataan berdasarkan pembagian zoning ruangan, Dimana bangunan publik ditempatkan dibagian depan keseluruhan bangunan. Kemudian Bangunan Semi Publik berada di tengah antara publik dan servis agar penumpang sebagai pengguna utama bangunan ini akan diutamakan dan diperhatikan. Kemudian ruang privat berada di tengah dari keseluruhan bangunan berguna untuk pusat kendali dari keseluruhan arus gerak pengguna bangunan.

5. Bentuk, Warna, dan Material 1) Bentuk

Sebagai perwujudan dari konsep dan tema yang diambil maka bentuk yang dipilih akan mengikuti kaidah Green Architecture dimana bangunan akan bersatu dengan Alam sebagai respons terhadap masalah lingkungan dan sebagai pemecah masalah dari pemanasan global.

Bangunan akan berbentuk memanjang secara linear guna mengurangi sekat sekat yang meruang dan akan memanfaatkan bentuk tersebut menjadi satu kesatuan dengan elemen pembentuk ruang yang akan irit secara energi dan sumber daya. Penggunaan bentuk persegi, heksagonal, lingkaran, serta garis lurus dan lengkung.

(25)

54 2) Warna

Penggunaan warna warna seperti abu abu, hijau, coklat, dan putih akan dominan dalam bangunan ini untuk membuat hawa dan suasana sejuk dan nyaman yang digunakan disemua bagian bangunan dengan pengolahan agar terkesan natural dan estetis.

3) Material

Material yang mendominasi dari interior Ekstensi Terminal Tirtonadi Surakarta yaitu material yang aman bagi lingkungan dan alam. Karakter material berbahan keras dan kuat pada flooring area akan digunakan lantai marmer pada area publik untuk memberi kesan nyaman dan bersih. Pada dinding menggunakan cat dan wallpaper yang berwarna natural dengan tambahan tempered glass pada beberapa sisi agar cahaya alami dapat masuk kedalam ruang. Untuk ceiling didominasi oleh PVC, sedangkan furniture menggunakan material yang lembut dan ringan seperti busa, kain, plastik dan particle board pada area lobby dan tunggu penumpang. Untuk area publik furniture lebih umum seperti kayu.

Referensi

Dokumen terkait

Terbukti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan pengaruh peningkatan terhadap penelitian perilaku sosial peserta didik seperti sikap kerjasama dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari kendali genetik pewarisan sifat ketahanan cabai ( C. annuum L.) terhadap antraknosa yang disebabkan oleh

pada PT INKA untuk metode rekrutmen E- recruitment tidak mengeluarkan Tenaga, dan Waktu yang banyak dikarenakan semuanya sudah masuk sistem online, hanya saja pada

Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.. Nama Jabatan : Kepala Seksi Pemeliharaan dan

masuk kuliah hingga saya dapat menyelesaikan kuliah S1 di STIE Perbanas Surabaya. Saya berharap dapat menjadi kebanggan keluarga. Adik-adik saya yang selalu mendukung saya dari

Peran undang-undang No.8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dalam memberikan perlindungan hukum terhadap konsumen pada PT.Bank BRI unit ampera merupakan satu