• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM c4bc7d628a BAB VIBAB VI. KERANGKA KELEMBAGAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM c4bc7d628a BAB VIBAB VI. KERANGKA KELEMBAGAAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

KERANGKA KELEMBAGAAN DAN

REGULASI KABUPATEN/KOTA

Rencana Program Investas

Jangka Menengah 2016 - 2020

Kota Tidore Kepulauan

(2)

6.1. Kerangka Kelembagaan

Pada era pasca krisis ini, reformasi lembaga pemerintahan pusat dan daerah

mengalami tantangan yang berat. Di satu sisi Pemerintah sebagai penyelenggara

negara dituntut untuk melakukan transformasi internal agar lebih adaptif terhadap

kebutuhan globalisasi, dengan tetap mengedepankan aspek akuntabilitas,

transparansi, dan profesionalisme, namun di pihak lain yang bersangkutan masih

mengalami permasalahan keterbatasan sumber daya yang tersedia.

Dalam kerangka inilah maka pelaksanaan implementasi e-government kerap

mengalami kendala di lapangan sehingga banyak inisiatifnya yang berjalan

secara lambat dan tersendat-sendat. Bercermin pada keberhasilan sejumlah

pengembangan e-government di negara lain, salah satu jawaban terhadap isu

terkait adalah dijalinnya kemitraan strategis antara pemerintah dan swasta (baca:

industri) dalam merencanakan dan mengembangkan berbagai inisiatif

e-government.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan Dinas pekerjaan umum Kota Tidore

Kepulauan memerlukan kerangka kelembagaan yang efektif, efisien dan

akuntabel sebagai pelaksana beberapa program sektor dan lintas sektor yang

telah ditetapkan. Kelembagaan Dinas pekerjaan umum Kota Tidore Kepulauan

disusun berdasarkan kepada hubungan internal dan antar lembaga sumber daya

manusia aparatur, tugas, fungsi, kewenangan, peran, kebijakan desentralisasi

dan otonomi daerah serta kompleksitas permasalahan yang akan dihadapi.

Selain itu didasarkan pula pada prinsip-prinsip tata kelola lembaga yang baik

seperti transparansi, partisipasi, efektivitas dan efisiensi pengaturan,

pengendalian, pengawasan, pembinaan dan pelaksanaan serta penyesuaian

dengan ketersediaan anggaran Pemerintah.

Selanjutnya untuk mendukung pelaksanaan pembangunan Dinas Pekerjaan

umum, telah dibentuk beberapa bidang sebagai unit kerja yang bersifat strategis

dalam rangka pelaksanaan kegiatan Dinas pekerjaan Umum mulai dari

KERANGKA KELEMBAGAAN DAN

(3)

perencanaan pemrograman dan penganggaran Dinas pekerjaan umum berbasis

pengembangan wilayah untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi

nasional. Oleh karena itu struktur organisasi dan tata kerja Dinas Pekerjaan

Umum tersebut diharapkan mampu mengemban amanat penyelenggaraan

urusan Dinas Pekerjaan Umum dalam membantu Walikota, terutama untuk

mencapai sasaran pembangunan nasional dengan tetap memperhatikan

(4)

6.1.1. Kondisi Kelembagaan Kota Tidore Kepulauan

(5)

6.1.2. Dinas/Instansi yang terkait dengan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya

Hubungan instansi tatalaksana hubungan kerja dalam organisasi dan

kelembagaan perangkat pemerintah Bidang Cipta Karya sebagai berikut :

1. Dinas Pekerjaan Umum sebagai Dinas yang membidangi Bidang Cipta

Karya.

2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

3. Dinas Kebersihan

4. Dinas Kesehatan

5. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Tabel.VI.1 Matrik Tugas Dan Kewenangan Yang Ditangani Oleh Lintas Instansional Terkait Pembangunan Infrastruktur Di Bidang Cipta Karya

(6)

1. Dinas Pekerjaan Umum Kota Tidore

Uraian Tugas Dinas Pekerjaan Umum Kota Tidore Kepulauan 1. a. Nama Jabatan : Kepala Dinas

b. Eselon : II.b

c. Kode Jabatan :

d. Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum

e. Tugas Pokok : Membantu Walikota dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum.

f. Fungsi : Perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pengembangan kawasan permukiman dan prasarana wilayah.

g. Uraian Tugas :

1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan di lingkup Dinas Pekerjaan Umum.

2. Merumuskan kebijakan teknis dan menjabarkan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang, Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Strategi Kota Tidore Kepulauan dalam lingkup tugasnya dalam bentuk rencana kerja.

3. Mengkoordinasikan seluruh program dinas dengan instansi terkait guna kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Mendelegasikan sebagian kewenangan kepada pejabat dibawahnya secara berjenjang untuk efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas.

5. Membina dan mengarahkan bawahan dalam penyelenggaraan tugas di lingkup Dinas Pekerjaan Umum sehingga pelaksanaan tugas sesuai dengan yang direncanakan.

6. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Dinas Pekerjaan Umum sebagai bahan pembinaan karier dan pengukuran kinerja.

7. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Walikota baik lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

8. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Walikota baik lisan maupun tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.

(7)

2. a. Nama Jabatan : Sekretaris

b. Eselon : III.a

c. Kode Jabatan :

d. Unit Kerja : Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum

e. Tugas Pokok : Membantu Kepala Dinas dalam membina dan mengelola urusan administrasi dan ketatausahaan serta hubungan masyarakat.

f. Fungsi : Perumusan program dan pembinaan pengelolaan

administrasi dan ketatausahaan yang meliputi urusan umum dan perlengkapan, kepegawaian, perencanaan dan keuangan serta hubungan masyarkat.

g. Uraian tugas :

1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan di lingkup Sekretariat.

2. Merumuskan program administrasi umum dan ketatausahaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

3. Mengkoordinasikan tugas dengan Kepala Bidang di lingkup Dinas Pekerjaan Umum guna kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Membagi tugas kepada Kepala Sub Bagian di lingkup Sekretariat guna efesiensi dan efektifitas kerja.

5. Memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Sub Bagian di lingkup Sekretariat agar terhidar dari kesalahan

6. Mengarahkan pelaksanaan tugas Sub Bagian di lingkup Sekretariat sesuai bidang tugasnya agar terjalin hubungan kerja sama dalam pelaksanaan tugas.

7. Menyampaikan informasi kegiatan dinas kepada masyarakat untuk sosialisasi program.

8. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan sebagai bahan pembinaan karier dan pengukuran kinerja.

9. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas baik lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas baik lisan maupun tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.

(8)

3. a. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan

b. Eselon : IV.a

c. Kode Jabatan :

d. Unit Kerja : Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum

e. Tugas Pokok : Membantu Sekretaris dalam pengelolaan administrasi umum dan perlengkapan

f. Fungsi : Pengelolaan administrasi umum, sarana dan prasarana sebagai pedoman kerja.

3. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi di lingkup Dinas Pekerjaan umum guna kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Membagi tugas kepada bawahan di lingkup Sub Bagian Umum dan Perlengkapan guna efesiensi dan efektifitas kerja.

5. Memberi petunjuk kepada bawahan agar terhindar dari kesalahan.

6. Memeriksa, mengoreksi dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Sub Bagian Umum dan Perlengkapan agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.

7. Mengelola administrasi barang yang meliputi pengadaan, pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, perawatan dan usul penghapusan barang.

8. Menyelenggarakan administrasi kearsipan dan dokumentasi, tata upacara, serta penyiapan bahan pelaksanaan rapat.

9. Melaksanakan urusan rumah tangga dinas yang meliputi ketertiban dan keamanan, penggunaan alat komunikasi, air dan listrik di lingkup dinas.

10. Menyiapkan data sebagai bahan penyampaian informasi kegiatan dinas kepada masyarakat.

11. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan sebagai bahan pembinaan karier dan pengukuran kinerja.

(9)

13. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris baik lisan maupun tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.

14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris baik lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

4. a. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Kepegawaian

b. Eselon : IV.a

c. Kode Jabatan :

d. Unit Kerja : Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum

e. Tugas Pokok : Membantu Sekretaris dalam pengelolaan administrasi kepegawaian.

f. Fungsi : Pengelolaan administrasi kepegawaian dinas.

g. Uraian Tugas :

1. Memimpin pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Kepegawaian.

2. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Kepegawaian sebagai pedoman kerja.

3. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi di lingkup Dinas Pekerjaan Umum guna kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Membagi tugas kepada bawahan di lingkup Sub Bagian Kepegawaian guna efesiensi dan efektifitas kerja.

5. Memberi petunjuk kepada bawahan agar terhindar dari kesalahan.

6. Memeriksa, mengoreksi dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Sub Bagian Kepegawaian agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.

7. Mengelola administrasi kepegawaian yang meliputi daftar usulan kepangkatan, penempatan calon pegawai, kenaikan gaji berkala, kenaikan golongan dan mutasi di lingkup Dinas Pekerjaan Umum.

8. Menyiapkan usul izin cuti dan melakukan urusan kesejahteraan pegawai di lingkup Dinas Pekerjaan Umum.

9. Mempersiapkan usul-usul pengisian jabatan pada lingkup Dinas Pekerjaan Umum.

(10)

11. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Sekretaris baik lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

12. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris baik lisan maupun tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.

13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris baik lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

5. a. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

b. Eselon : IV.a

c. Kode Jabatan :

d. Unit Kerja : Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum

e. Tugas Pokok : Membantu Sekretaris dalam pengelolaan administrasi perencanaan dan keuangan.

f. Fungsi : Pengelolaan administrasi perencanaan dan keuangan

dinas.

g. Uraian Tugas :

1. Memimpin pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

2. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan sebagai pedoman kerja.

3. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi di lingkup Dinas Pekerjaan Umum guna kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Membagi tugas kepada bawahan di lingkup Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan guna efisiensi dan efektifitas kerja.

5. Memberi petunjuk kepada bawahan agar terhindar dari kesalahan.

6. Memeriksa, mengoreksi dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.

7. Melaksanakan administrasi keuangan dinas yang meliputi perjalanan dinas, koordinasi pembayaran rekening listrik, air, telepon, dan koordinasi pembayaran kegiatan dinas lainnya.

(11)

9. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan sebagai bahan pembinaan karier dan pengukuran kinerja.

10. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Sekretaris baik lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

11. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris baik lisan maupun tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris baik lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

6. a. Nama Jabatan : Kepala Bidang Bina Marga

b. Eselon : III.b

c. Kode Jabatan :

d. Unit Kerja : Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum

e. Tugas Pokok : Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas Bidang Bina Marga yang meliputi infrastruktur jalan dan jembatan.

f. Fungsi : Perumusan program dan pembinaan penyelenggaraan

perencanaan, pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan pengawasan jalan dan jembatan.

g. Uraian Tugas :

1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan di Bidang Bina Marga.

2. Merumuskan program di Bidang Bina Marga sebagai pedoman kerja.

3. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan dengan Sekretaris dan Kepala Bidang di lingkup Dinas Pekerjaan Umum guna kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Menyelenggarakan penyiapan dan pemutakhiran data base bidang infrastruktur jalan dan jembatan di Kota Tidore Kepulauan.

5. Menyelenggarakan perencanaan, pembangunan, peningkatan,

pemeliharaan dan pengawasan jalan dan jembatan di Kota Tidore Kepulauan.

6. Membagi tugas kepada Kepala Seksi di lingkup Bidang Bina Marga guna kelancaran pelaksanaan tugas.

(12)

8. Membina pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Bidang Bina Marga guna kelancaran pelaksanaan tugas.

9. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Bidang Bina Marga sebagai bahan pembinaan karier dan pengukuran kinerja.

10. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas baik lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

11. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas baik lisan maupun tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas baik lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

7. a. Nama Jabatan : Kepala Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan

b. Eselon : IV.a

c. Kode Jabatan :

d. Unit Kerja : Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum

e. Tugas pokok : Membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan kegiatan

Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan.

f. Fungsi : Pelaksanaan kegiatan penyiapan data base infrastruktur

jalan dan jembatan serta perencanaan teknis jalan jembatan.

g. Uraian Tugas :

1. Memimpin pelaksanaan kegiatan Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan.

2. Menyusun rencana kegiatan di lingkup Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan sebagai pedoman kerja.

3. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi di lingkup Dinas Pekerjaan Umum guna kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Membagi tugas kepada bawahan di lingkup Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan guna efesiensi dan efektifitas kerja.

5. Memberi petunjuk kepada bawahan agar terhindar dari kesalahan. 6. Memeriksa, mengoreksi dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan

di lingkup Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.

(13)

8. Melaksanakan pemutakhiran data base infrastruktur jalan dan jembatan.

9. Melaksanakan kegiatan perencanaan jalan dan jembatan.

10. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan sebagai bahan pembinaan karier dan pengukuran kinerja.

11. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

12. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.

13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

8. a. Nama Jabatan : Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

b. Eselon : IV.a

c. Kode Jabatan :

d. Unit Kerja : Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum

e. Tugas Pokok : Membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan.

f. Fungsi : Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan pengawasan

jalan dan jembatan.

g. Uraian Tugas :

1. Memimpin pelaksanaan kegiatan Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

2. Menyusun rencana kegiatan di lingkup Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan sebagai pedoman kerja.

3. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi di lingkup Dinas Pekerjaan Umum guna kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Membagi tugas kepada bawahan di lingkup Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan guna efesiensi dan efektifitas kerja.

(14)

6. Memeriksa, mengoreksi dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan agar sesuai dengan rencana.

7. Melaksanakan kegiatan inventarisasi kerusakan jalan dan jembatan.

8. Melaksanakan kegiatan pembangunan jalan dan jembatan.

9. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengawasan jalan dan jembatan.

10. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan sebagai bahan pembinaan karier dan pengukuran kinerja.

11. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

12. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.

13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

9. a. Nama Jabatan : Kepala Bidang Sumber Daya Air

b. Eselon : III.b

c. Kode Jabatan :

d. Unit Kerja : Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum

e. Tugas Pokok : Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakaan tugas Bidang Sumber Daya Air yang meliputi penataan, pembangunan, pengawasan dan pengendalian bangunan sumber daya air.

f. Fungsi : Perumusan program dan pembinaan penyelenggaraan,

penataan, pembangunan, pengawasan dan pengendalian bangunan sumber daya air.

g. Uraian Tugas :

1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan di Bidang Sumber Daya Air.

2. Merumuskan program di Bidang Sumber Daya Air sebagai pedoman kerja.

(15)

4. Menyelenggarakan penataan, pembangunan, pemeliharaan dan pengawasan dan pengendalian bangunan sumber daya air.

5. Membagi tugas kepada Kepala Seksi di lingkup Bidang Sumber Daya Air guna kelancaran pelaksanaan tugas.

6. Mengarahkan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada Kepala Seksi di lingkup Bidang Sumber Daya Air agar pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana.

7. Membina pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Bidang Sumber Daya Air guna kelancaran pelaksanaan tugas.

8. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Bidang Sumber Daya Air sebagai bahan pembinaan karier dan pengukuran kinerja.

9. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas baik lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas baik lisan maupun tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.

11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas baik lisan maupun tertulis guna memperlancar pelaksanaan tugas.

10. a. Nama Jabatan : Kepala Seksi Perencanaan dan Pengelolaan Sumber Daya Air

b. Eselon : IV.a

c. Kode Jabatan :

d. Unit Kerja : Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum

e. Tugas Pokok : Membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan kegiatan Seksi Perencanaan dan Pengelolaan Sumber Daya Air.

f. Fungsi : Pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pengelolaan

sumber daya air.

g. Uraian Tugas :

1. Memimpin pelaksanaan kegiatan Seksi Perencanaan dan Pengelolaan Sumber Daya Air.

2. Menyusun rencana kegiatan di lingkup Seksi Perencanaan dan Pengelolaan Sumber Daya Air sebagai pedoman kerja.

(16)

4. Membagi tugas kepada bawahan di lingkup Seksi Perencanaan dan Pengelolaan Sumber Daya Air guna efesiensi dan efektifitas kerja.

5. Memberi petunjuk kepada bawahan agar terhindar dari kesalahan.

6. Memeriksa, mengoreksi dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Seksi Perencanaan dan Pengelolaan Sumber Daya Air agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.

7. Melaksanakan kegiatan perencanaan dan pengelolaan bangunan-bangunan sumber daya air.

8. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan sebagai bahan pembinaan karier dan pengukuran kinerja.

9. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.

11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

e. Tugas Pokok : Membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan kegiatan Seksi Pemeliharaan dan Pengendalian Sumber Daya Air.

f. Fungsi : Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan pengendalian

sumber daya air.

g. Uraian Tugas :

1. Memimpin pelaksanaan kegiatan Seksi Pemeliharaan dan

Pengendalian Sumber Daya Air.

2. Menyusun rencana kegiatan di lingkup Seksi Pemeliharaan dan Pengendalian Sumber Daya Air sebagai pedoman kerja.

(17)

4. Membagi tugas kepada bawahan di lingkup Seksi Pemeliharaan dan Pengendalian Sumber Daya Air guna efesiensi dan efektifitas kerja.

5. Memberi petunjuk kepada bawahan agar terhindar dari kesalahan.

6. Memeriksa, mengoreksi dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Seksi Pemeliharaan dan Pengendalian Sumber Daya Air agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.

7. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengendalian bangunan-bangunan sumber daya air.

8. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan sebagai bahan pembinaan karier dan pengukuran kinerja.

9. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.

11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang baik lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

12. a. Nama Jabatan : Kepala Bidang Cipta Karya

b. Eselon : III.b

c. Kode Jabatan :

d. Unit Kerja : Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum

e. Tugas Pokok : Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakaan

tugas Bidang Cipta Karya yang meliputi pemukiman dan sanitasi lingkungan serta penataan bangunan.

f. Fungsi : Perumusan program dan pembinaan penyelenggaraan

penataan, pembangunan, pemeliharaan, pengawasan

bangunan gedung, perumahan dan permukiman.

g. Uraian Tugas :

1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan di Bidang Cipta Karya.

2. Merumuskan program di Bidang Cipta Karya sebagai pedoman kerja.

(18)

4. Menyelenggarakan penataan, pembangunan, pemeliharaan dan pengawasan bangunan gedung.

5. Menyelenggarakan penataan, pembangunan dan pemeliharaan perumahan dan permukiman.

6. Membagi tugas kepada Kepala Seksi di lingkup Bidang Cipta Karya guna kelancaran pelaksanaan tugas.

7. Mengarahkan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada Kepala Seksi di lingkup Bidang Cipta Karya agar pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana.

8. Membina pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Bidang Cipta Karya guna kelancaran pelaksanaan tugas.

9. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Bidang Cipta Karya sebagai bahan pembinaan karier dan pengukuran kinerja.

10. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas baik lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

11. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas baik lisan maupun tertulis sebagai penentuan kebijakan.

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas baik lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

13. a. Nama Jabatan : Kepala Seksi Permukiman dan Sanitasi Lingkungan

b. Eselon : IV.a

c. Kode Jabatan :

d. Unit Kerja : Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum

e. Tugas Pokok : Membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan kegiatan permukiman dan sanitasi lingkungan.

f. Fungsi : Pelaksanaan kegiatan pembangunan, penataan,

pengawasan, permukiman dan sanitasi lingkungan.

g. g. Uraian Tugas :

1. Memimpin pelaksanaan kegiatan Seksi Permukiman dan Sanitasi Lingkungan.

(19)

3. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi di lingkup Dinas Pekerjaan Umum guna kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Membagi tugas kepada bawahan di lingkup Seksi Permukiman dan Sanitasi Lingkungan guna efesiensi dan efektifitas kerja.

5. Memberi petunjuk kepada bawahan agar terhindar dari kesalahan.

6. Memeriksa, mengoreksi dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan dil ingkup Seksi Permukiman dan Sanitasi Lingkungan agar diperoleh hasil kerja yang maksimal.

7. Melaksanakan kegiatan pengawasan, pengendalian, perumahan dan permukiman serta sanitasi lingkungan.

8. Melaksanakan kegiatan pembangunan, perumahan, permukiman dan sanitasi lingkungan masyarakat.

9. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan sebagai bahan pembinaan karier dan pengukuran kinerja.

10. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

11. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

14. a. Nama Jabatan : Kepala Seksi Penataan Bangunan

b. Eselon : IV.a

c. Kode Jabatan :

d. Unit Kerja : Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum

e. Tugas Pokok : Membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan kegiatan penataan bangunan.

f. Fungsi : Pelaksanaan kegiatan penataan bangunan.

g. Uraian Tugas :

1. Memimpin pelaksanaan kegiatan Seksi Penataan Bangunan.

(20)

3. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi di lingkup Dinas Pekerjaan Umum guna kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Membagi tugas kepada bawahan di lingkup Seksi Penataan Bangunan guna efesiensi dan efektifitas kerja.

5. Memberi petunjuk kepada bawahan agar terhindar dari kesalahan.

6. Memeriksa, mengoreksi dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Seksi Penataan Bangunan agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.

7. Melaksanakan kegiatan perencanaan, pembangunan dan pengawasan bangunan.

8. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan sebagai bahan pembinaan karier dan pengukuran kinerja.

9. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.

(21)
(22)

1. Dinas Kebersihan Kota Tidore

Uraian tugas Dinas Kebersihan Kota Tidore Kepulauan.

1. a. Nama Jabatan : Kepala Bidang Kebersihan

b. Eselon : III.b

c. Kode Jabatan :

d. Unit Kerja : Bidang Kebersihan Dinas Tata Ruang dan Kebersihan

e. Tugas Pokok : Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan program teknis dinas di Bidang Kebersihan.

f. Fungsi : Penyelenggaraan kegiatan di Bidang Kebersihan.

g. Uraian Tugas :

1. Memimpin dan mengendalikan kegiatan di Bidang Kebersihan.

2. Merumuskan program di lingkup Bidang Kebersihan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan sebagai pedoman kerja.

3. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan dengan Sekertaris dan Kepala Bidang di lingkup Dinas Tata Ruang dan Kebersihan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi di lingkup Bidang Kebersihan guna terwujudnya efisiensi dan efektifitas kerja.

5. mengatur pelaksanaan tugas Kepala Seksi di lingkup Bidang Kebersihan untuk mengetahui kesesuaian dengan arahan yang diberikan.

6. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Bidang Kebersihan sebagai bahan pembinaan karier.

7. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas baik lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

8. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas baik lisan maupun tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.

9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas baik lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

2. a. Nama Jabatan : Kepala Seksi Pengelolaan Persampahan dan Limbah Rumah Tangga

b. Eselon : IV.a

c. Kode Jabatan :

(23)

e. Tugas Pokok : Membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan teknis, pembinaan, pengawasan di Seksi Pengelolaan Persampahan dan Limbah Rumah Tangga.

f. Fungsi : Pelaksanaan kegiatan teknis pengolahan data

persampahan dan limbah rumah tangga, melalui pemanfaatan, pemeliharaan dan pengawasan.

g. Uraian Tugas :

1. Memimpin pelaksanaan Kegiatan Seksi Pengelolaan Persampahan dan Limbah Rumah Tangga.

2. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengelolaan Persampahan dan Limbah Rumah Tangga berdasarkan program sebagai pedoman kerja.

3. Melakukan koordinasi degan Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi di lingkup Dinas Tata Ruang dan Kebersihan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Membagi tugas kepada bawahan di lingkup Seksi Pengelolaan Persampahan dan Limbah Rumah Tangga guna kelancaran pelaksanaan tugas.

5. Mengatur dan memberi petunjuk kepada bawahan di lingkup Seksi Pengelolaan Persampahan dan Limbah Rumah Tangga agar pelaksanaan tugas berjalan dengan baik.

6. Memeriksa, mengoreksi dan mengontrol pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Seksi Pengelolaan Persampahan dan Limbah Rumah Tangga agar di peroleh hasil kerja yang maksimal.

7. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan sebagai dasar pembinaan dan peningkatan karier.

8. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, serta bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas Seksi Pengelolaan Persampahan dan Limbah Rumah Tangga sebagai landasan kerja.

9. Mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan Seksi Pengelolaan Persampahan dan Limbah Rumah Tangga sebagai bahan pemecahan masalah.

10. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program kegiatan Seksi Pengelolaan Persampahan dan Limbah Rumah Tangga.

(24)

12. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.

13. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

3. a. Nama Jabatan : Kepala Seksi Kebersihan Permukiman, Jalan dan Saluran

b. Eselon : IV.a

c. Kode Jabatan :

d. Unit Kerja : Bidang Kebersihan Dinas Tata Ruang dan Kebersihan

e. Tugas Pokok : Membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan teknis pembinaan, pengawasan di Seksi Kebersihan Permukiman, Jalan dan Saluran.

f. Fungsi : Pelaksanaan kegiatan teknis kebersihan permukiman,

jalan dan saluran.

g. Uraian Tugas :

1. Memimpin pelaksanaan Kegiatan Seksi Kebersihan Permukiman, Jalan dan Saluran.

2. Menyusun rencana kegiatan Seksi Kebersihan Permukiman, Jalan dan Saluran berdasarkan program sebagai pedoman kerja.

3. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi di lingkup Dinas Tata Ruang dan Kebersihan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Membagi tugas kepada bawahan di lingkup Seksi Kebersihan Permukiman, Jalan dan Saluran guna terwujudnya efisiensi dan efektifitas kerja.

5. Mengatur dan memberi petunjuk kepada bawahan di lingkup Seksi Kebersihan Permukiman, Jalan dan Saluran agar pelaksanaan tugas berjalan dengan baik.

6. Memeriksa, mengoreksi dan mengontrol pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Seksi Kebersihan Permukiman, Jalan dan Saluran agar di peroleh hasil kerja yang maksimal.

7. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan sebagai dasar pembinaan dan peningkatan karier.

(25)

9. Mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan Seksi Kebersihan Permukiman, Jalan dan saluran sebagai bahan pemecahan masalah.

10. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program kegiatan Seksi Pengelolaan Kebersihan Permukiman, Jalan dan saluran.

11. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.

12. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang baik lisan maupun tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.

(26)
(27)

3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Instansi / badan ini terkait kegiatan pembangunan dan pengendalian

infrastruktur wilayah secara keseluruhan, dimana bidang dan seksi yang terkait

langsung di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

adalah Bidang Fisik dan Prasarana pada sub bidang :

a. Sub Bidang Fisik.

b. Sub Bidang Sarana dan Prasarana.

4. Dinas Kebersihan

Instansi / dinas ini terkait pembangunan dan pengendalian infrastruktur disektor

persampahan dan

penataan bangunan dan lingkungan, dimana bidang dan seksi yang terkait

langsung di Dinas Kebersihan

adalah Bidang Kebersihan dan Pengangkutan melalui seksi :

a. Seksi Kebersihan dan Pengelolaan TPA

b. Seksi Pengangkutan

5. Dinas Kesehatan

Instansi / dinas ini terkait pemantauan dan pengendalian infrastruktur disektor

penyehatan lingkungan (persampahan, drainase, dan air limbah) dan

pelayanan kualitas air minum/bersih, dimana bidang yang terkait langsung di

Dinas Kesehatan adalah Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan

Penyehatan pada Seksi Penyehatan Lingkungan dan Pengawasan Air.

6. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah unit pelaksana tugas tertentu untuk

melaksanakan sebagian tugas Lembaga Teknis Daerah yang dipimpin oleh

seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati

melalui Sekretaris Daerah. Unit Pelaksana Teknis Daerah melaksanakan tugas

tertentu yang sifat ketugasannya tidak tercakup oleh Sekretariat Daerah dan Dinas

Daerah dalam lingkup tugasnya.

Dalam praktek biasanya Lembaga tersebut menangani tugas-tugas tertentu yang

(28)

pengawasan, pendidikan, pelatihan, perpustakaan, kearsipan dan dokumentasi,

serta kependudukan.

Dasar Hukum dari PDAM adalah :

 Undang-undang RI Nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah

 Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi

Perangkat Daerah.

Kelebihan :

Bisa terus mendapat subsidi dari Pemda, bantuan modal, infra-stuktur, biaya

operasional

Kelemahan :

 Pelaksanaan O & M dan perencanaan pengembangan diharuskan atas

persetujuan Kepala Dinas dan Kepala Daerah

 Kendali fungsi organisasi masih terbatas dibawah pengawasan Kepala

Dinas/Kepala Daerah

Tabel VI.2. Perbandingan Bentuk Kelembagaan Pengelolaan Air Bersih

ITEM PENILAIAN

KELEMBAGAAN

UPTD BLU PDAM PT

1. Orientasi laba Non profit Non profit, Profit Profit Profit

2. Dasar Hukum UU 32/2004;

5.Intervensi Pemda Kuat Kurang kuat Cukup kuat Lemah

6.Biaya OperasionalPremi peserta dan

(29)

7. Tanggungjawab

jika

Defisit

Pemda Pemda Perusda Perusahaan

8.Asset Milik pemda, aset

11.Pengawasan Langsung oleh Pemda

melalui Bawasda,

BPKP

Langsung Pemda,

Yang didalamnya ada

wakil Masyarakat &

peserta

Tidak

langsung

Komisaris,

pemilik

Dari beberapa alternatif kelembagaan tersebut, pertimbangan hendaknya

didasari oleh kondisi sosial ekonomi, teknis dan administratif real di Kota Tidore.

Selain itu, kelembagaan yang akan dibangun seyogyanya merupakan

kelembagaan yang independen, menerapkan good governance dan dapat

dipercaya untuk mewakili kepentingan para stakeholder yaitu masyarakat dan

pemerintah.

Lembaga Pelayanan Air Bersih Kota Tidore hendaknya merupakan sebuah

organisasi yang tidak hanya berpikir masalah keuntungan semata tetapi juga

menjalankan operasional dengan prinsip-prinsip efisiensi, efektifitas, produktivitas,

profesionalisme dan berkelanjutan. Harus diingat pula bahwa organisasi pengelola

pelayanan air bersih lebih ditekankan pada layanan masyarakat secara optimal.

Namun demikian, untuk kepentingan pengembangannya secara lebih luas

diperlukan kemampuan untuk bergerak secara fleksibel baik dalam pemberian

layanan maupun dalam pengelolan sumber daya yang diperlukan termasuk

(30)

Berdasarkan analisa keuangan, dengan payback period 4 tahun,

perkembangan kinerja pengelolaan air minum Kota Tidore mengalami perubahan

ke arah yang lebih baik. Hal ini terlihat dari kerugian tahun 2015 yang tercover oleh

laba pejualan di tahun 2016 dan 2017 sehingga laba ditahan menjadi positif di

tahun 2017. Dari alternatif lembaga dan analisa keuangan, dapat disimpulkan

bahwa bentuk badan pengelola untuk layanan air bersih Kota Tidore dapat berupa

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) pada tahun 2015 sampai dengan 2017.

Pada tahun ketiga (2017) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) berdiri

dilakukan kajian untuk melakukan evaluasi kinerja dan penilaian Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) sehingga pada Tahun 2018 bisa di bentuk Badan

Pengelola Air Minum (BPAM). Pengelolaan keuangan BPAM ini akan berbentuk

Badan Layanan Umum (BLU)

Dalam mendukung Pelaksanaan kegiatan PDAM perlu dibentuk organisasi

kelembagaan agar pelaksanaan Tugas dan fungsi dari masing masing unit/bidang

dapat lebih terarah.

Struktur organisasi untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terdiri dari

pegawai dan pengawas. Pegawai terdiri dari pemimpin, pejabat administrasi

keuangan dan pejabat teknis. Pegawai PDAM dapat terdiri dari pegawai negeri

sipil dan atau tenaga professional non pegawai negeri sipil sesuai kebutuhan

PDAM. Sedangkan pengawas dalam hal ini adalah kepala Dinas. Secara struktur

organisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) masuk dalam struktur

organisasi Dinas Pekerjaan Umum.

Dengan keberadaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), maka perlu

dilakukan perubahan dan penentapan struktur Dinas Pekerjaan Umum. Struktur

(31)

Gambar VI.4.

Struktur Organisasi PDAM Pengelola Air Minum

Kepala Bagian UPTD

Pengelolaan Air Minum

Kepala Seksi Teknik Kepala Seksi Administrasi

& Keuangan

Pelaksana

Perencanaan Pelaksana

Distribusi Pelaksana

Produksi Pelaksana Umum

Pelaksana

Keuangan

Pelaksana

Hubungan

Pelanggan Kepala Dinas Pekerjaan

Umum

Sedangkan setelah dilakukan penilaian terhadap PDAM, struktur organisasi

(32)

BAB VI Kerangka Kelembagaan dan Kerangka Regulasi VI -31 6.2. Kerangka Regulasi

Bagian ini berisikan gambaran umum kerangka regulasi yang sudah ada dan

regulasi yang diperlukan Daerah dalam pelaksanaan tugas, fungsi, serta

kewenangannya pada pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

Gambar

Gambar  VI.1. Struktur Organisasi Pemerintah Kota Tidore Kepulauan
Gambar  VI.2. Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Tidore Kepulauan
Gambar  VI.3. Struktur Organisasi Dinas Kebersiahan  Kota Tidore Kepulauan
Tabel VI.2. Perbandingan Bentuk Kelembagaan Pengelolaan Air Bersih
+2

Referensi

Dokumen terkait

melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk kelancaran pelaksanaan tugask. Bagian Kedua

 membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;. 

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran

pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran

pada minyak yang digunakan. Produk kontrol dengan kadungan PJO 0 % dan 

Pada penelitian ini pendekatan sosiologi yang akan digunakan yaitu sosiologi sastra Swingewood dalam Sociology of Literature dinyatakan bahwa terdapat hubungan

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Bidang Perumahan.. 3) Seksi Pembiayaan dan

Menurut Filadelfia bahwa manfaat proses pembelajaran melalui model quantum teaching merupakan proses pengajaran yang mempertajam wawasan, meningkatkan