PANDUAN INDIKATOR KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Draf ini diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia v – 12 Oktober 2016
Exposure Draft
Panduan Indikator Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik
Draf Panduan Indikator Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik ini disusun sebagai respon atas rekomendasi dari Komite Profesi Akuntan Publik kepada Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) untuk bersama-sama dengan Pusat Pembinaan Profesi Keuangan – Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan guna menetapkan indikator kualitas audit, dalam rangka mendorong peningkatan kualitas jasa audit. Draf panduan ini juga disusun dalam rangka merespon perkembangan global yang menuntut pelaksanaan audit sesuai dengan best practice internasional.
Draf panduan ini disahkan dalam rapat Pengurus Institut Akuntan Publik Indonesia pada tanggal 12 Oktober 2016 dan telah dikomunikasikan kepada Pusat Pembinaan Profesi Keuangan. Draf ini dipublikasikan melalui website IAPI yang dapat diakses oleh publik.
Draf ini juga disampaikan kepada anggota, regulator, akademisi, pengguna jasa Akuntan Publik dan masyarakat pada umumnya untuk mendapatkan tanggapan.
Tanggapan terhadap draf ini diharapkan telah diterima oleh IAPI paling lambat tanggal 30 November 2016. Tanggapan dapat disampaikan melalui sekretariat IAPI dengan alamat Office 8 Building Lantai 12, Sudirman Central Business District (SCBD) Lot#28, Senopati Raya, Jl. Jenderal Sudirman Kav.52-52, Jakarta 12190 atau melalui email ke [email protected] atau melalui fax di nomor 021 72795441.
Daftar Isi
Paragraf Latar Belakang ………. 01 – 06
Tujuan ………. 07
Manfaat ……….. 08
Definisi ……….. 09
Indikator Kualitas Audit……….. 10
Kompetensi Auditor………. 11 – 13 Etika dan Independensi Auditor………. 14 – 16 Penggunaan Waktu Personil Kunci Perikatan……… 17 – 18 Sistem Pengendalian Mutu ……….. 19 – 20 Hasil Reviu Mutu atau Inspeksi Pihak Eksternal dan Internal ………... 21 – 23 Rentang Kendali Perikatan ……….. 24 – 27 Organisasi dan Tata Kelola KAP ………. 28 – 32 Kebijakan Imbalan Jasa ……… 33 – 35 Komunikasi Indikator Kualitas Audit ……….. 36 Laporan Transparansi Kualitas Audit ………….………….. 37 – 41 Peran Institut Akuntan Publik Indonesia………... 42 – 53 Tanggal Efektif dan Keterterapan Panduan…………... 54 – 57 Lampiran I : Ilustrasi Laporan Transparansi Kualitas
Audit
Lampiran II : Ilustrasi Pencantuman Daftar Laporan Transparansi pada Website IAPI
Latar Belakang 1
2
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 3
tentang Akuntan Publik memberikan dasar hukum pengaturan, 4
pembinaan dan pengawasan profesi Akuntan Publik di 5
Indonesia. Dalam UU tersebut, Akuntan Publik dijelaskan 6
bahwa Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa 7
utamanya adalah jasa asurans dan hasil pekerjaannya 8
digunakan secara luas oleh publik sebagai salah satu 9
pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Dalam 10
hal ini, Akuntan Publik mengemban kepercayaan masyarakat 11
untuk memberikan opini atas laporan keuangan atau informasi 12
lainnya yang diterbitkan suatu entitas. Tanggung jawab 13
Akuntan Publik terletak pada opini atau pernyataan pendapat 14
atas laporan atau informasi keuangan tersebut, sedangkan 15
penyajian laporan atau informasi keuangan tersebut 16
merupakan tanggung jawab manajemen. Oleh karena itu, 17
Akuntan Publik mempunyai peran penting dalam peningkatan 18
kualitas dan kredibilitas informasi keuangan atau laporan 19
keuangan, sehingga profesi Akuntan Publik memiliki peranan 20
penting dalam mendukung perekonomian nasional yang sehat 21
dan efisien melalui upaya peningkatan transparansi dan mutu 22
informasi dalam bidang keuangan.
23 24
2. Untuk dapat berpraktik sebagai Akuntan Publik, sebagaimana 25
diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 26
tahun 2011 tentang Akuntan Publik, seseorang harus 27
mendapatkan izin Akuntan Publik dari Menteri Keuangan.
28
Dalam memberikan jasa tersebut, Akuntan Publik harus 29
mendirikan atau bergabung dalam suatu Kantor Akuntan 30
Publik (KAP). Dalam peraturan perundang-undangan yang 31
berlaku, suatu KAP harus memiliki desain sistem pengendalian 32
mutu sebagai support sistem yang memungkinkan Akuntan 33
Publik dapat memberikan jasanya sesuai Standar Profesional 34
Akuntan Publik dan ketentuan hukum yang berlaku. Dalam 35
setiap pemberian jasanya, Akuntan Publik wajib menerapkan 36
Standar Profesional Akuntan Publik dan kode etik profesi 37
Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik 38
Indonesia (IAPI) sebagai Asosiasi Profesi Akuntan Publik, serta 39
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
40 41
3. Komite Profesi Akuntan Publik, berdasarkan UU Akuntan 42
Publik berwenang memberikan pertimbangan kepada Menteri 43
Keuangan dan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas 44
Akuntan Publik, melalui suratnya Nomor:S-005/KPAP/2016 45
bertanggal 15 April 2016 merekomendasikan kepada IAPI 46
untuk bersama-sama dengan Pusat Pembinaan Profesi 47
Keuangan – Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk 48
menetapkan indikator kualitas audit.
49
4. International Federation of Accountants (IFAC) pada tahun 1
2014 menerbitkan A Framework for Audit Quality yang memuat 2
suatu panduan bagi anggotanya dalam rangka mendorong 3
peningkatan kualitas audit secara global. Dalam framework 4
tersebut dijelaskan bahwa IFAC menjelaskan elemen kunci 5
pada level perikatan, level KAP, dan level nasional yang relevan 6
dengan kualitas audit. IFAC juga menggarisbawahi bahwa 7
elemen kunci kualitas audit terletak pada level perikatan dan 8
level KAP yang meliputi input, proses, dan ouput. IFAC juga 9
menekankan kualitas audit dipengaruhi oleh pola hubungan 10
(interactions) dan pemahaman pentingnya kualitas audit 11
diantara berbagai pihak yaitu: auditor, manajemen, komite 12
audit, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, 13
pengguna, serta regulator. Pihak-pihak tersebut diharapkan 14
dapat mendorong peningkatan kualitas audit melalui peran dan 15
fungsi masing-masing pihak tersebut. Pola hubungan dan 16
pemahaman pentingnya kualitas audit tersebut juga 17
dipengaruhi oleh faktor-faktor kontekstual, yaitu diantaranya:
18
regulasi audit dan pelaporan keuangan, lingkungan hukum dan 19
budaya, corporate governance, praktik dan hukum bisnis, 20
praktik dan kerangka basis pelaporan keuangan yang 21
digunakan, dan dunia pendidikan. IAPI merupakan associate 22
member dari IFAC sehingga perlu untuk mempertimbangkan 23
penerapan framework tersebut di Indonesia.
24 25
5. Dalam memberikan jasanya, Akuntan Publik bekerja melalui 26
KAP berdasarkan suatu perikatan yang disetujui oleh entitas 27
selaku pihak yang bertanggung jawab atas informasi yang 28
diterbitkan. Perikatan tersebut dilakukan berdasarkan 29
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
30
Dalam hal ini entitas selaku pengguna jasa asurans 31
memerlukan informasi yang memadai tentang KAP.
32 33
6. Dalam rangka untuk meningkatkan kepercayaan publik 34
terhadap praktik profesi akuntan publik maka dipandang perlu 35
untuk menetapkan suatu indikator kualitas audit pada KAP 36
dan mengomunikasikan indikator tersebut kepada para 37
pemangku kepentingan yang dituangkan dalam suatu panduan 38
yang diterbitkan oleh IAPI.
39 40
Tujuan 41
42
7. Panduan ini ditetapkan oleh IAPI, bertujuan untuk mendorong 43
peningkatan kualitas jasa audit melalui penetapan suatu 44
indikator kualitas audit yang relevan pada level KAP di 45
Indonesia dan menentukan bentuk komunikasi yang tepat 46
terhadap indikator tersebut kepada para pemangku 47
kepentingan.
48 49
Manfaat 1
2
8. Panduan indikator kualitas audit ini berlaku bagi KAP sebagai 3
organisasi yang mewadahi para Akuntan Publik dalam 4
memberikan jasa audit dan jasa lainnya. Panduan ini dapat 5
memberikan manfaat untuk mendorong peningkatan kualitas 6
audit sebagai berikut:
7
a. pengguna jasa dalam pengambilan keputusan dalam 8
penunjukan KAP yang sesuai dengan kebutuhan;
9
b. Akuntan publik dalam rangka peningkatan kualitas jasa 10
asurans dan jasa lainnya yang sesuai dengan Standar 11
Profesi Akuntan Publik, kode etik profesi akuntan publik, 12
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang 13
berlaku;
14
c. KAP dalam rangka peningkatan kualitas tata kelola;
15
d. regulator dalam rangka mendorong peningkatan kualitas 16
informasi keuangan; dan 17
e. masyarakat umum yang memerlukan informasi tentang 18
KAP.
19 20
Definisi 21
22
9. Istilah yang digunakan dalam ketentuan ini adalah sebagai 23
berikut:
24
a. Indikator kualitas audit adalah suatu indikator kunci 25
yang memungkinkan suatu audit yang berkualitas 26
dilaksanakan secara konsisten oleh Akuntan Publik 27
melalui KAP sesuai dengan standar profesi dan ketentuan 28
hukum yang berlaku;
29
b. Kantor Akuntan Publik, yang untuk selanjutnya disebut 30
“KAP”, adalah suatu kantor sebagaimana dimaksud 31
dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 32
tahun 2011 tentang Akuntan Publik;
33
c. Personil Kunci Perikatan adalah rekan pemegang izin 34
akuntan publik yang terlibat dalam perikatan dan/atau 35
personil lain yang:
36
i. menelaah dan menyetujui penerimaan klien dan 37
evaluasi hubungan keberlanjutan 38
ii. menyusun, menelaah, dan/atau menyetujui 39
kegiatan utama dalam suatu perikatan audit:
40
1). strategi dan rencana audit keseluruhan;
41
2). penilaian risiko dan menentukan respon atas 42
risiko yang dinilai;
43
3). mengevaluasi kesalahan penyajian;
44
4). perumusan simpulan perikatan audit; atau 45
iii. melakukan komunikasi perikatan dengan 46
manajemen dan pihak bertanggung jawab atas tata 47
kelola entitas.
48
d. Rekan Perikatan adalah Akuntan Publik yang memimpin 1
perikatan dan menandatangani laporan auditor;
2
e. Laporan Transparansi Kualitas Audit adalah laporan yang 3
diterbitkan oleh KAP setiap tahun berdasarkan 4
persyaratan dalam ketentuan ini;
5
f. Daftar Laporan Transparansi adalah daftar disusun dan 6
dipublikasikan dalam website IAPI yang memuat nama 7
KAP yang menyampaikan Laporan Transparansi Kualitas 8
Audit kepada IAPI;
9
g. Akuntan Publik adalah seseorang yang mendapatkan izin 10
dari Menteri Keuangan untuk memberikan jasa asurans 11
dan jasa lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang 12
Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 tentang 13
Akuntan Publik;
14
h. Pemimpin Rekan adalah pemimpin KAP sesuai ketentuan 15
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
16
i. Rekan adalah Akuntan Publik atau orang lain yang 17
menjadi sekutu pada KAP berbentuk persekutuan sesuai 18
ketentuan yang berlaku;
19
j. Anggota adalah anggota IAPI.
20 21
Indikator Kualitas Audit 22
23
10. Dalam panduan ini, indikator kualitas audit pada level KAP 24
yang mencakup perikatan audit atas laporan keuangan yang 25
dilakukan oleh Akuntan Publik adalah sebagai berikut:
26
a. kompetensi auditor;
27
b. etika dan independensi auditor;
28
c. penggunaan waktu Personil Kunci Perikatan;
29
d. pengendalian mutu perikatan;
30
e. hasil reviu mutu atau inspeksi pihak eksternal dan 31
internal;
32
f. rentang kendali perikatan;
33
g. organisasi dan tata kelola KAP; dan 34
h. kebijakan imbalan jasa.
35 36
Kompetensi Auditor 37
38
11. Kompetensi auditor merupakan kemampuan profesional 39
individu auditor dalam menerapkan pengetahuan untuk 40
menyelesaikan suatu perikatan baik secara bersama-sama 41
dalam suatu tim atau secara mandiri berdasarkan Standar 42
Profesional Akuntan Publik, kode etik dan ketentuan hukum 43
yang berlaku. Kompetensi auditor dapat diperoleh melalui 44
pendidikan pada perguruan tinggi pada bidang akuntansi, 45
kegiatan pengembangan dan pelatihan profesional di tempat 46
bekerja, yang kemudian dibuktikan melalui penerapan pada 47
praktik pengalaman kerja. Sertifikasi profesi merupakan 48
suatu bentuk pengakuan IAPI terhadap kompetensi auditor.
49
Auditor harus senantiasa menjaga dan meningkatkan 1
kompetensi melalui kegiatan pelatihan berkelanjutan.
2 3
12. Pengukuran kompetensi seorang auditor tidak mudah. Pada 4
umumnya auditor merupakan lulusan program pendidikan 5
akuntansi dari perguruan tinggi di Indonesia atau luar negeri.
6
Auditor yang memiliki sertifikasi profesi merupakan suatu 7
indikator bahwa kompetensinya terukur dan diakui asosiasi, 8
sehingga idealnya setiap auditor memiliki sertifikasi profesi 9
dari IAPI. Demikian juga ketentuan UU mewajibkan setiap 10
akuntan publik dan anggota IAPI harus menempuh kegiatan 11
pendidikan profesional berkelanjutan minimal 40 SKP yang 12
setara dengan 40 jam pelatihan setiap tahun, atau sekitar 13
2,5% dari jumlah waktu efektif dalam satu tahun. Oleh karena 14
itu indikator yang cukup obyektif untuk menentukan 15
kompetensi auditor yaitu meliputi:
16
a. rasio jumlah auditor yang memiliki sertifikasi profesi 17
yang diterbitkan oleh IAPI terhadap jumlah keseluruhan 18
staf profesional;
19
b. rasio rata-rata jumlah jam pengembangan dan pelatihan 20
kompetensi dibandingkan dengan jumlah jam efektif 21
dalam setiap tahun per auditor.
22 23
13. Setiap KAP dapat menetapkan kebijakan rasio minimal jam 24
pelatihan dan pengembangan auditor, yang dihitung 25
berdasarkan basis tahunan. Demikian juga KAP dapat 26
menetapkan kebijakan mengenai kualifikasi dan sertifikasi 27
auditornya. Perhitungan rasio sebagaimana dijelaskan pada 28
paragraf 12 dapat diterapkan pada level perikatan atau pada 29
level KAP sesuai dengan kebutuhan. Penerapan pada level 30
perikatan pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi 31
kecukupan kompetensi auditor pada suatu perikatan.
32
Sedangkan penerapan pada level KAP adalah untuk 33
mengevaluasi kompetensi auditor secara keseluruhan pada 34
KAP tersebut.
35 36
Etika dan Independensi Auditor 37
38
14. Etika dan independensi auditor merupakan salah satu faktor 39
yang sangat penting dan mendasar bagi auditor dalam 40
melaksanakan suatu perikatan audit. Ketentuan independen 41
berlaku bagi setiap auditor, KAP, dan Jaringan KAP. Dalam 42
setiap perikatan, auditor harus menjaga independensinya 43
dalam setiap pemikiran (independent of mind) dan penampilan 44
(independent in appearance). Kepatuhan terhadap ketentuan 45
etika dan independensi dalam suatu perikatan audit 46
memerlukan pemahaman yang memadai setiap auditor 47
terhadap ketentuan etika dan independensi, serta komitmen 48
dan dukungan dari pimpinan.
49
1
15. Indikator kepatuhan terhadap ketentuan etika dan 2
independensi, yaitu:
3
a. KAP telah memiliki panduan etika dan independensi yang 4
berlaku bagi setiap personil, KAP, dan Jaringan KAP;
5
b. KAP telah menunjuk partner yang bertanggung jawab 6
atas kepatuhan etika dan independensi;
7
c. setiap auditor telah mengikuti pelatihan tentang 8
ketentuan etika dan independensi yang berlaku, telah 9
menerapkan ketentuan etika dan independensi pada 10
setiap perikatan secara memadai, serta menyampaikan 11
deklarasi kepatuhan terhadap ketentuan etika dan 12
independensi yang berlaku;
13
d. rotasi terhadap Personil Kunci Perikatan telah dilakukan 14
secara memadai;
15
e. pernyataan independensi ditandatangani oleh seluruh 16
anggota tim perikatan.
17 18
16. Pernyataan independensi sebagaimana dimaksud pada 19
paragraf 15 huruf e dapat disampaikan kepada pihak yang 20
bertanggung jawab atas tata kelola entitas, untuk dimuat 21
dalam laporan entitas yang dipublikasikan sesuai kebutuhan.
22 23
Penggunaan Waktu Personil Kunci Perikatan 24
25
17. Dalam setiap perikatan, waktu yang dialokasikan dan 26
digunakan oleh Personil Kunci Perikatan sangat menentukan 27
kualitas audit. Kurangnya waktu yang digunakan Personil 28
Kunci Perikatan dapat mengakibatkan pekerjaan audit 29
diselesaikan secara kurang memadai. Semakin memadai 30
jumlah waktu yang dialokasikan dan digunakan oleh Personil 31
Kunci Perikatan akan memungkinkan auditor memiliki waktu 32
yang cukup untuk menyusun, melakukan, menelaah, 33
dan/atau menyetujui prosedur signifikan suatu perikatan 34
audit. Penggunaan waktu Personil Kunci Perikatan merupakan 35
salah satu bentuk komitmen pimpinan KAP terhadap kualitas.
36
Berikut ini adalah indikator yang dapat digunakan untuk 37
mengevaluasi alokasi dan penggunaan waktu Personil Kunci 38
Perikatan, yaitu:
39
a. rasio penggunaan waktu oleh Rekan Perikatan terhadap 40
jumlah keseluruhan jam untuk menyelesaikan suatu 41
perikatan;
42
b. rasio jumlah waktu yang digunakan untuk Personil Kunci 43
Perikatan dibandingkan jumlah waktu keseluruhan 44
untuk menyelesaikan perikatan.
45 46
18. KAP dapat menetapkan rasio minimal penggunaan waktu 47
rekan perikatan dan/atau Personil Kunci Perikatan terhadap 48
jumlah jam untuk melaksanakan perikatan, yang dihitung 49
berdasarkan basis tahunan. Perhitungan rasio pada paragraf 1
17 dapat diterapkan pada level perikatan atau pada level KAP.
2
Penerapan pada level perikatan dapat digunakan untuk 3
mengevaluasi kecukupan respons terhadap penilaian risiko 4
suatu perikatan. Sedangkan penerapan pada level KAP 5
merupakan perhitungan rata-rata dari keseluruhan perikatan 6
audit.
7 8
Pengendalian Mutu Perikatan 9
10
19. Setiap KAP bertanggung jawab untuk menetapkan dan 11
melaksanakan sistem pengendalian mutu dalam setiap 12
perikatan. Sistem pengendalian mutu pada suatu KAP 13
bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa KAP telah 14
menetapkan kebijakan dan prosedur yang memungkinkan:
15
a. setiap personil dan KAP mematuhi ketentuan persyaratan 16
standar profesi Akuntan Publik, kode etik, dan ketentuan 17
peraturan yang berlaku dalam melaksanakan setiap 18
perikatan; dan 19
b. laporan perikatan yang diterbitkan tepat sesuai 20
kondisinya.
21 22
20. Indikator efektivitas sistem pengendalian mutu adalah sebagai 23
berikut:
24
a. KAP telah menetapkan panduan dan dokumentasi yang 25
memadai untuk:
26
i. penerimaan klien dan evaluasi hubungan 27
keberlanjutan;
28
ii. perencanaan audit termasuk penilaian risiko dan 29
penentuan respon atas risiko yang telah dinilai;
30
iii. evaluasi kesalahan penyajian;
31
iv. perumusan laporan perikatan; dan 32
v. melakukan komunikasi kepada manajemen dan 33
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola;
34
b. KAP telah menetapkan kebijakan penelaahan dan 35
supervisi, konsultasi, dan penelaahan pengendalian mutu 36
perikatan;
37
c. KAP telah menerapkan indikator pada huruf a dan huruf 38
b pada setiap perikatan;
39
d. opini auditor dirumuskan secara tepat sesuai kondisinya, 40
dalam hal auditor memodifikasi opini, auditor telah 41
mengomunikasikan perihal tersebut kepada pihak yang 42
bertanggung jawab atas tata kelola dan manajemen 43
entitas secara memadai;
44
e. laporan keuangan dan laporan auditor independen 45
menggunakan kalimat yang baik, tidak mengandung 46
kesalahan pengetikan;
47
f. laporan keuangan telah disetujui oleh pimpinan entitas 48
yang memiliki kewenangan yang memadai, termasuk 49
penandatanganan pada neraca dan laporan laba rugi 1
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang 2
berlaku serta pernyataan tanggung jawab atas laporan 3
keuangan;
4
g. nama dan identitas KAP/AP tidak dicantumkan pada 5
halaman muka, termasuk cover depan dan/atau 6
belakang, pada laporan keuangan yang telah diaudit;
7
nama dan identitas KAP/AP hanya dicantumkan pada 8
halaman opini auditor independen.
9 10
Hasil Reviu Mutu atau Inspeksi Pihak Eksternal dan Internal 11
12
21. UU Akuntan Publik memberikan kewenangan kepada 13
Kementerian Keuangan c.q. Pusat Pembinaan Profesi 14
Keuangan untuk melaksanakan pemeriksaan kepada 15
AP/KAP secara berkala atau menurut pertimbangan Menteri 16
perlu dilakukan. Demikian pula dalam UU tersebut 17
dinyatakan bahwa IAPI berwenang untuk melakukan reviu 18
mutu terhadap anggota. Secara periodik baik P2PK maupun 19
IAPI telah melakukan pemeriksaan atau reviu mutu kepada 20
AP/KAP. Selain itu, terdapat beberapa instansi regulator lain 21
yang juga kadangkala melakukan pemeriksaan terhadap 22
AP/KAP seperti: OJK dan BPK.
23 24
22. Pelaksanaan atas pemeriksaan oleh P2PK, reviu mutu oleh 25
IAPI akan mendorong kualitas audit menjadi lebih baik.
26
AP/KAP yang menunjukan hasil yang tidak baik ketika 27
diperiksa oleh P2PK akan mendapatkan sanksi berupa sanksi 28
peringatan, sanksi pembekuan, denda, hingga sanksi 29
pencabutan izin AP/KAP. Tujuan reviu mutu dari IAPI adalah 30
dalam rangka mendorong peningkatan kualitas audit.
31
Namun demikian, hasil reviu mutu dapat dinyatakan bahwa 32
pekerjaan anggota tidak sesuai dengan standar prfoesional 33
akuntan publik, kode etik dan ketentuan IAPI, anggota IAPI 34
dapat dikenakan sanksi dari peringatan, pembekuan, 35
termasuk dikeluarkan dari keanggotaan di IAPI.
36 37
23. Dalam Standar Pengendalian Mutu Nomor 1 “Pengendalian 38
Mutu bagi KAP yang Memberikan Jasa Asurans dan Non- 39
asurans”, setiap KAP harus melakukan fungsi monitoring 40
dan inspeksi terhadap kertas kerja perikatan secara periodik.
41
Inspeksi terhadap kertas kerja dilakukan oleh personil yang 42
tidak terlibat dalam perikatan maupun penelaah 43
pengendalian mutu perikatan. Kelemahan dan temuan dari 44
monitoring dan inspeksi internal dievaluasi untuk ditentukan 45
tindaklanjut yang memadai.
46 47 48 49
Rentang Kendali Perikatan 1
2
24. SA 220 “Pengendalian Mutu Untuk Audit atas Laporan 3
Keuangan” mengatur bahwa rekan perikatan harus 4
bertanggung jawab atas kegiatan utama perikatan audit atas 5
laporan keuangan, diantaranya adalah:
6
a. bertanggung jawab atas keseluruhan mutu setiap 7
perikatan audit yang ditugaskan kepadanya;
8
b. tetap waspada, melalui observasi dan permintaan 9
keterangan selama diperlukan, terhadap bukti atas 10
ketidakpatuhan anggota tim perikatan terhadap 11
ketentuan etika yang relevan;
12
c. menarik kesimpulan atas kepatuhan terhadap ketentuan 13
independensi yang berlaku untuk perikatan audit;
14
d. memperoleh keyakinan memadai bahwa prosedur 15
penerimaan perikatan dan hubungan keberlanjutan telah 16
diikuti dan simpulan yang ditarik adalah tepat;
17
e. memperoleh keyakinan memadai bahwa tim perikatan 18
secara kolektif memiliki kompetensi dan kemampuan 19
untuk melaksanakan perikatan sesuai ketentuan;
20
f. bertanggung jawab atas arah, supervisi, dan pelaksanaan 21
perikatan sesuai dengan ketentuan standar profesi dan 22
hukum yang berlaku;
23
g. bertanggung jawab atas penelaahan yang dilakukan 24
sesuai dengan kebijakan dan prosedur KAP;
25
h. bertanggung jawab atas pelaksanaan konsultasi yang 26
tepat oleh tim perikatan serta meyakinkan tindaklanjut 27
simpulan konsultasi telah dilaksanakan;
28
i. bertanggung jawab atas keputusan perlunya penelaahan 29
pengendalian mutu perikatan;
30
j. bertanggung jawab atas evaluasi kesalahan penyajian 31
material dan simpulan pelaksanaan perikatan yang 32
dituangkan dalam laporan auditor yang tepat sesuai 33
dengan kondisinya.
34 35
25. Untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut, Rekan 36
Perikatan dapat dibantu oleh Personil Kunci Perikatan dan 37
anggota tim perikatan lainnya. Rekan perikatan juga dapat 38
melaksanakan beberapa perikatan audit dalam suatu waktu 39
yang bersamaan. Namun demikian, karena tekanan dan 40
keterbatasan waktu, Rekan Perikatan harus memperhatikan 41
beban kerja dari jumlah perikatan yang menjadi tanggung 42
jawabnya. Dalam hal ini, KAP dan Rekan Perikatan harus 43
memperhatikan rentang kendali perikatan sehingga 44
memungkinkan seluruh perikatan dapat dilaksanakan 45
berdasarkan standar profesi dan ketentuan yang berlaku.
46 47
26. Berikut ini adalah indikator rentang kendali perikatan yang 48
dapat digunakan untuk mengevaluasi rentang kendali 49
perikatan sehingga memungkinkan kualitas audit dapat 1
dipertahankan:
2
a. rasio Akuntan Publik terhadap jumlah perikatan;
3
b. rasio Personil Kunci Perikatan terhadap jumlah 4
perikatan;
5
c. rasio rekan perikatan terhadap jumlah auditor;
6
d. rasio personil kunci perikatan terhadap total auditor.
7 8
27. Setiap KAP dapat menentukan rasio minimal ukuran rentang 9
kendali perikatan sebagaimana dimaksud pada paragraf 26 di 10
atas, yang dihitung secara basis tahunan.
11 12
Organisasi dan Tata Kelola KAP 13
14
28. Untuk dapat melaksanakan perikatan audit, KAP sebagai 15
organisasi tempat bernaungnya Akuntan Publik dan para 16
auditor harus memiliki struktur dan tata kelola yang 17
memadai. Organisasi dan tata kelola KAP yang memadai 18
memungkinkan pelaksanaan audit dan kegiatan-kegiatan 19
internal KAP yang bersifat fundamental dalam rangka untuk 20
meningkatkan kualitas audit dapat dikelola dan 21
diorganisasikan secara jelas. KAP dengan jumlah perikatan 22
dan personil yang sangat tinggi dan kompleks memerlukan 23
suatu struktur organisasi, pembagian tugas dan penanggung 24
jawab, serta sistem prosedur yang jelas. Namun untuk KAP 25
yang jumlah perikatan dan personil yang relatif lebih sedikit 26
mungkin memerlukan dukungan organisasi yang sederhana 27
yang dapat dikelola oleh satu atau beberapa rekan Akuntan 28
Publik. Suatu KAP juga memerlukan dukungan berupa sarana 29
dan prasarana yang memadai, termasuk diantaranya sarana 30
kantor dengan ukuran yang memungkinkan para auditor 31
dapat bekerja dengan baik.
32 33
29. Selain itu dalam pengorganisasian dan tata kelola KAP sangat 34
penting untuk mengatur relasi antar rekan akuntan publik, 35
kepemimpinan, pengambilan keputusan, kepemilikan dan 36
pembagian laba, pendelegasian wewenang, serta termasuk 37
mekanisme keluar – masuk dalam suatu partnership.
38
Undang-Undang Akuntan Publik mengatur bahwa KAP hanya 39
dapat didirikan, dikelola, dan dipimpin oleh Akuntan Publik.
40
Secara implisit UU ini menyiratkan bahwa Akuntan Publik, 41
baik secara sendiri maupun bersama-sama dalam suatu KAP 42
yang berbentuk partnership, bertanggung jawab penuh atas 43
pengelolaan KAP serta secara mandiri untuk melakukan 44
pengambilan keputusan terkait dengan organisasi KAP. Hal ini 45
penting untuk memberikan keyakinan bahwa independensi 46
KAP dalam rangka pelaksanaan audit dapat terjaga.
47 48
30. Berikut ini indikator yang terkait dengan organisasi dan tata 1
kelola KAP yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi 2
dalam rangka mendorong peningkatan kualitas audit:
3
a. KAP dipimpin dan dikelola oleh Akuntan Publik secara 4
mandiri dengan budaya internal “tone at the top” yang 5
mengedepankan pencegahan independensi KAP;
6
b. KAP memiliki struktur dan tata kelola yang memadai 7
yang mengatur tentang pengaturan, kepemimpinan, 8
sistem penilaian kinerja dan remunerasi, serta 9
mekanisme partnership diantara para rekan Akuntan 10
Publik yang menunjukan komitmen untuk mendukung 11
kualitas audit;
12
c. KAP telah menetapkan organisasi dalam KAP yang 13
berfungsi untuk menangani dan melaksanakan aspek 14
yang berhubungan dengan pengendalian mutu, yaitu:
15
i. manajemen risiko, etika dan independensi, yaitu 16
bagian yang berfungsi untuk melakukan 17
monitoring kepatuhan persyaratan terhadap 18
ketentuan etika dan independensi, standar 19
profesional Akuntan Publik, dan ketentuan 20
peraturan yang berlaku;
21
ii. pelatihan, pembelajaran dan pengembangan, yaitu 22
bagian yang berfungsi untuk menangani dan 23
mengelola pelatihan untuk mempertahankan dan 24
meningkatkan pengetahuan dan kompetensi 25
personil;
26
iii. quality assurance, yaitu bagian yang berfungsi 27
untuk melakukan inspeksi internal dan monitoring 28
kualitas pelaksanaan audit; dan 29
iv. technical enquiry, yaitu bagian yang berfungsi 30
untuk memfasilitasi ketersediaan konsultasi bagi 31
tim perikatan mengenai permasalahan audit dan 32
akuntansi.
33
d. KAP telah menunjuk partner dan personil lain yang 34
bertanggung jawab atas fungsi-fungsi pada huruf c.
35 36
31. Indikator tambahan yang dapat digunakan untuk 37
mengevaluasi organisasi dan tata kelola KAP dalam rangka 38
mendorong kualitas audit adalah:
39
a. rasio luas ruangan kantor KAP terhadap jumlah Personil 40
Kunci Perikatan atau rasio sarana fisik lainnya;
41
b. Rekan Akuntan Publik mengalokasikan waktu yang 42
cukup untuk menangani organisasi dan tata kelola.
43 44
32. Untuk KAP perseorangan yang hanya memiliki satu Akuntan 45
Publik, organisasi dan tata kelola KAP sepenuhnya merupakan 46
wewenang dan tanggung jawab Akuntan Publik tersebut.
47
Demikian juga untuk KAP dengan jumlah Rekan Akuntan 48
Publik yang terbatas, wewenang dan tanggung jawab 49
organisasi dan tata kelola juga sepenuhnya berada pada para 1
Akuntan Publik tersebut. Namun untuk KAP dengan jumlah 2
rekan Akuntan Publik yang sangat banyak dan/atau lokasinya 3
tersebar pada beberapa tempat, organisasi dan tata kelola KAP 4
dapat didelegasikan kepada beberapa Akuntan Publik yang 5
ditunjuk berdasarkan kesepakatan. Untuk alasan efisiensi 6
dan/atau peningkatan kualitas, KAP dapat melakukan 7
kerjasama dengan sesama KAP di Indonesia (membentuk 8
suatu Organisasi Audit Indonesia/OAI) dan/atau KAP di luar 9
negeri (tergabung dalam Organisasi Audit Asing/OAA atau 10
bekerjasama dengan Kantor Akuntan Publik Asing/KAPA) 11
yang mencakup pelaksanaan fungsi-fungsi penting pada 12
organisasi KAP. Setiap KAP dapat menentukan standar 13
minimal indikator pada paragraf 31 dengan basis tahunan.
14 15
Kebijakan Imbalan Jasa 16
17
33. Untuk memberikan keyakinan organisasi KAP dapat berjalan 18
dengan baik serta rekan perikatan dan auditor dapat 19
melaksanakan perikatan audit sesuai dengan standar profesi, 20
kode etik dan ketentuan hukum yang berlaku, KAP harus 21
memperoleh imbalan jasa yang memadai. UU Akuntan Publik 22
memberikan hak kepada Akuntan Publik untuk mendapatkan 23
imbalan jasa. Akuntan Publik dapat menentukan besaran 24
imbalan jasa secara bebas dan mandiri berdasarkan 25
kebutuhan dan profesional judgment-nya. Selain itu, IAPI juga 26
telah menerbitkan suatu ketentuan yang mengatur tentang 27
panduan penentuan imbalan jasa pada suatu KAP.
28 29
34. Namun demikian Akuntan Publik harus memperhatikan 30
bahwa ketika imbalan jasa tidak memadai maka dapat 31
menimbulkan ancaman kepentingan pribadi, yaitu akuntan 32
publik berkepentingan untuk mendapatkan perikatan 33
tersebut, namun menghadapi situasi imbalan jasa yang 34
kemungkinan tidak mencukupi untuk melaksanakan 35
perikatan sesuai dengan standar profesi dan ketentuan 36
hukum yang berlaku. Oleh karena itu, KAP harus menetapkan 37
bahwa pertimbangan keuangan tidak boleh menjadi alasan 38
atau keputusan yang menyebabkan kualitas audit menurun.
39 40
35. Setiap KAP diharuskan untuk menetapkan kebijakan tariff 41
imbalan jasa bagi auditor (billing rate) yang memadai yang 42
berlaku bagi internal KAP untuk melaksanakan perikatan.
43 44
Komunikasi Indikator Kualitas Audit 45
46
36. Agar memberikan manfaat yang optimal, setiap KAP 47
menerbitkan Laporan Transparansi Kualitas Audit sebagai 48
sarana untuk mengomunikasikan pemenuhan indikator 1
kualitas audit kepada para pemangku kepentingan, termasuk:
2
a. pengguna jasa Akuntan Publik;
3
b. regulator profesi akuntan publik;
4
c. instansi pemerintah dan regulator lainnya;
5
d. komite audit;
6
e. pihak lain yang relevan.
7 8
Laporan Transparansi Kualitas Audit 9
10
37. Penerbitan Laporan Transparansi Kualitas Audit oleh KAP 11
bersifat sukarela, bukan merupakan kewajiban. Keputusan 12
penerbitan Laporan Transparansi Kualitas Audit sepenuhnya 13
merupakan tanggung jawab KAP. Laporan Transparansi 14
Kualitas Audit disahkan sesuai mekanisme dan tata kelola 15
pengambilan keputusan yang berlaku dalam KAP. Laporan 16
Transparansi Kualitas Audit sepenuhnya merupakan tanggung 17
jawab KAP. Pemimpin Rekan bertindak sebagai penanggung 18
jawab akhir Laporan Transparansi Kualitas Audit yang 19
diterbitkan KAP.
20 21
38. KAP menerbitkan Laporan Transparansi Kualitas Audit yang 22
memuat informasi tentang:
23
a. penjelasan umum tentang KAP termasuk bentuk hukum, 24
perizinan usaha KAP, nama dan jumlah pemegang izin 25
akuntan publik, jumlah staf profesional dan pendukung, 26
informasi umum, struktur organisasi dan nama 27
penanggung jawab, pendirian, alamat kantor, beserta 28
lokasi cabang, jika ada;
29
b. informasi tentang nama, jenis, dan bentuk kerjasama 30
internasional, jika ada, termasuk tanggal persetujuan 31
pendaftaran di Menteri Keuangan, dan struktur 32
pengelolaannya;
33
c. penjelasan tentang pemenuhan indikator kualitas audit 34
sebagaimana dijelaskan pada paragraf 11 sampai dengan 35
36 35;
d. penjelasan tentang prinsip-prinsip sistem remunerasi 37
bagi rekan Akuntan Publik;
38
e. daftar nama-nama klien audit laporan keuangan atau 39
asurans lainnya yang diterbitkan pada tahun berjalan 40
untuk klien yang berdasarkan ketentuan hukum laporan 41
keuangan yang telah diaudit wajib untuk dipublikasikan;
42 43 dan
f. penjelasan tentang pengesahan Laporan Transparansi 44
Kualitas Audit dan pemberian tanggal.
45 46
39. Bentuk, isi, struktur, dan cakupan Laporan Transparansi 47
Kualitas Audit ditentukan oleh masing-masing KAP. Dalam 48
menyusun Laporan Transparansi Kualitas Audit, KAP perlu 1
memperhatikan prinsip-prinsip pelaporan yang baik, yaitu:
2
a. tepat waktu;
3
b. ringkas, menarik, mudah difahami, dan memadai;
4
c. memuat hal-hal yang pokok;
5
d. tidak berlebihan;
6
e. tidak menyesatkan; serta 7
f. memuat informasi yang handal.
8 9
40. Guna memenuhi prinsip tepat waktu, KAP menerbitkan 10
Laporan Transparansi Kualitas Audit setiap tahun paling 11
lambat 4 bulan setelah tutup buku.
12 13
41. Laporan Transparansi Kualitas Audit dapat dipublikasikan 14
melalui website masing-masing KAP, untuk dua tahun 15
terakhir berturut-turut agar memiliki daya banding.
16
Pengecualian untuk penerbitan Laporan Transparansi Kualitas 17
Audit pertama kali cukup untuk tahun pertama.
18 19
Peran Institut Akuntan Publik Indonesia 20
21
42. IAPI c.q. Komite Keanggotaan dan Advokasi mengelola Daftar 22
Laporan Transparansi yang dipublikasikan dalam website 23
IAPI. Pada Daftar Laporan Transparansi tersebut berisi daftar 24
KAP yang menyerahkan Laporan Transparansi Kualitas Audit.
25
Daftar Laporan Transparansi tersebut memuat nama KAP, 26
beserta file lengkap Laporan Transparansi Kualitas Audit 27
untuk setiap tahun buku.
28 29
43. Setiap KAP secara sendiri-sendiri meng-upload Laporan 30
Transparansi Kualitas Audit pada website IAPI, paling lambat 31
tanggal 30 April pada tahun berikutnya untuk KAP yang 32
menggunakan tahun takwim atau empat bulan setelah tutup 33
buku. Apabila tanggal tersebut terlewati, KAP masih dapat 34
meng-upload Laporan Transparansi Kualitas Audit. Setelah 35
di-upload, KAP juga dapat melakukan perubahan terhadap 36
Laporan Transparansi Kualitas Audit, apabila dipandang 37
perlu. Dalam meng-upload Laporan Transparansi Kualitas 38
Audit, setiap KAP harus mematuhi persyaratan pada paragraf 39
45.
40 41
44. Setiap KAP dapat meng-upload Laporan Transparansi Kualitas 42
Audit untuk dua tahun buku terakhir. Laporan Transparansi 43
Kualitas Audit yang di-upload pada website IAPI tersebut 44
harus sama dengan Laporan Transparansi Kualitas Audit yang 45
dipublikasikan dalam website KAP.
46 47
45. Untuk dapat dimuat dalam Daftar Laporan Transparansi, KAP 48
harus memenuhi persyaratan:
49
a. seluruh Rekan Akuntan Publik dan personil lain yang 1
tergabung dalam KAP tersebut yang menjadi Anggota telah 2
memenuhi kewajiban keuangan kepada IAPI sampai 3
dengan tahun takwim terakhir; dan 4
b. seluruh Rekan Akuntan Publik telah memenuhi kewajiban 5
pendidikan profesional berkelanjutan sesuai ketentuan 6
yang berlaku.
7 8
46. Komite Keanggotaan dan Advokasi menghapus Laporan 9
Transparansi Kualitas Audit dari suatu KAP dari Daftar 10
Laporan Transparansi pada website IAPI ketika Laporan 11
Transparansi Kualitas Audit suatu KAP tersebut telah 12
melewati dua tahun buku. Tanggal pisah batas untuk 13
melaksanakan ketentuan penghapusan tersebut adalah setiap 14
tanggal 30 April atau empat bulan setelah tanggal tutup buku 15
tahunan.
16 17
47. Jika dipandang perlu, setiap saat Komite Keanggotaan dan 18
Advokasi berwenang untuk menghapus Laporan Transparansi 19
Kualitas Audit suatu KAP dari daftar yang dimuat pada 20
website IAPI, ketika Laporan Transparansi Kualitas Audit dari 21
suatu KAP tersebut:
22
a. tidak memenuhi ketentuan paragraf 45;
23
b. menyesatkan atau memuat informasi yang tidak benar;
24
c. tidak memenuhi prinsip-prinsip pelaporan yang baik; atau 25
d. berbeda secara substansial dengan Laporan Transparansi 26
Kualitas Audit yang dipublikasikan pada website KAP, jika 27
ada.
28 29
48. Keputusan penghapusan sebagaimana dimaksud pada 30
paragraf 47 ditetapkan dengan surat keputusan Komite 31
Keanggotaan dan Advokasi. Surat keputusan tersebut 32
disampaikan kepada Pemimpin KAP dengan surat yang 33
ditandatangani oleh Ketua Komite Keanggotaan dan Advokasi 34
dan ditembuskan kepada Pengurus.
35
36
49. Dalam hal Laporan Transparansi Kualitas Audit suatu KAP 37
dinyatakan dihapus sebagaimana dimaksud pada paragraf 47, 38
Pemimpin KAP dapat mengajukan keberatan kepada 39
Pengurus, paling lambat satu bulan sejak diputuskan oleh 40
Komite Keanggotaan dan Advokasi. Dalam hal jangka waktu 41
tersebut terlewati, maka keputusan Komite Keanggotaan dan 42
Advokasi final dan mengikat. Dalam menangani keberatan, 43
Pengurus berwenang untuk menerima atau menolak 44
permohonan keberatan dari Pemimpin KAP. Keputusan 45
Pengurus bersifat final dan mengikat.
46 47
50. Penghapusan Laporan Transparansi Kualitas Audit dari suatu 48
KAP dari Daftar Laporan Transparansi yang dimuat pada 49
website IAPI dilaksanakan setelah keputusan bersifat final dan 1
mengikat sebagaimana dimaksud pada paragraph 49.
2 3
51. IAPI mengelola website yang memungkinkan KAP untuk meng- 4
upload Laporan Transparansi Kualitas Audit secara sendiri- 5
sendiri sebagaimana dimaksud pada paragraf 42. Dalam hal 6
fasilitas tersebut belum tersedia, maka pemuatan dalam 7
website IAPI dikelola secara manual. KAP menyampaikan 8
Laporan Transparansi Kualitas Audit kepada IAPI c.q. Kepala 9
Divisi Membership dan Corporate Secretary di manajemen 10
eksekutif kantor sekretariat IAPI. Setiap Laporan Kualitas 11
Transparansi Kualitas Audit dari KAP segera dicantumkan 12
dalam website IAPI, kecuali ditentukan lain oleh Komite 13
Keanggotaan dan Advokasi berdasarkan ketentuan dalam 14
panduan ini.
15 16
52. IAPI tidak bertanggung jawab atas bentuk, isi, dan kecukupan 17
Laporan Transparansi Kualitas Audit yang diterbitkan oleh 18
KAP.
19 20
53. IAPI berwenang untuk mengomunikasikan Daftar Laporan 21
Transparansi kepada Anggota, pengguna jasa, regulator, dan 22
masyarakat umum.
23 24
Tanggal Efektif dan Keterterapan Panduan 25
26
54. Panduan ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2017.
27 28
55. Penerapan panduan indikator kualitas audit ini pada masing- 29
masing KAP bersifat sukarela. Demikian juga setiap KAP dapat 30
memilih secara sukarela untuk menerbitkan Laporan 31
Transparansi Kualitas Audit pada masing-masing website dan 32
menyerahkannya kepada IAPI untuk dipublikasikan sesuai 33
ketentuan dalam panduan ini. Dalam hal KAP tidak 34
menerbitkan dan/atau menyampaikan Laporan Transparansi 35
Kualitas Audit, tidak ada konsekuensi pengenaan sanksi 36
organisasi dalam bentuk apapun.
37 38
56. Penerapan panduan ini tidak menghilangkan kewajiban bagi 39
Akuntan Publik untuk tetap membaca dan memahami standar 40
profesi dan ketentuan hukum yang berlaku. KAP dan Akuntan 41
Publik tetap berkewajiban untuk memahami dan menerapkan 42
standar profesi, kode etik dan ketentuan hukum yang berlaku 43
pada saat melakukan perikatan audit. Demikian pula 44
publikasi nama-nama KAP melalui website IAPI yang 45
menyampaikan Laporan Transparansi Kualitas Audit tidak 46
memberikan keyakinan bahwa setiap perikatan audit yang 47
dilakukan oleh KAP tersebut dilakukan sesuai dengan standar 48
profesi, kode etik, dan ketentuan hukum yang berlaku.
49
1
57. Untuk pertama kali, KAP dapat menerbitkan Laporan 2
Transparansi Kualitas Audit untuk suatu tahun tertentu dan 3
menyampaikan kepada IAPI setiap saat.
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
LAMPIRAN I
Ilustrasi Laporan Transparansi Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik KLMN
KAP KLMN
LAPORAN TRANSPARANSI KUALITAS AUDIT TAHUN 20XX
Tanggal DD bulan MM tahun YYYY
Daftar Isi
1. Informasi Umum
2. Perizinan dan Kepemilikan 3. Internasional
4. Kepemimpinan
5. Pemenuhan Indikator Kualitas Audit
6. Remunerasi Rekan Akuntan Publik dan Auditor 7. Daftar Klien Entitas Berkepentingan Publik 8. Pengesahan Laporan
1. Informasi Umum
Laporan Transparansi Kualitas Audit ini, untuk selanjutnya disebut “Laporan”, diterbitkan oleh KAP KLMN sebagai upaya untuk memberikan informasi kepada pengguna jasa mengenai pemenuhan indikator kualitas audit sebagaimana ditentukan dalam panduan yang ditetapkan oleh IAPI. Meskipun penerbitan Laporan tersebut bersifat sukarela, namun dalam rangka untuk memperkuat hubungan dengan pengguna jasa dan mendorong kualitas audit, KAP KLMN berkomitmen untuk senantiasa menerbitkan Laporan tersebut setiap tahun.
KAP KLMN adalah suatu kantor akuntan publik yang beralamat di Jl. Kyai HYP No 5 Jakarta yang menyediakan pemberian jasa asurans dan jasa nonasurans. KAP KLMN berdiri pada tahun 1985 yang didirikan oleh rekan senior Akuntan Publik Tuan Kusumanegara, yang kemudian pada tahun 1990 bergabung dengan KAP dari kantor Tuan Lombok, kantor Tuan Mantap, dan Tuan Nahan sehingga menjadi nama KAP KLMN.
KAP KLMN memiliki visi “melayani dengan sepenuhnya” serta menetapkan misinya sebagai profesional yang menyediakan layanan jasa asurans dan nonasurans untuk memberikan solusi kepada para klien. KAP KLMN memiliki tagline “integritas adalah mahkota”.
Pada saat ini KAP KLMN telah melayani klien dari berbagai latar belakang industry klien seperti manufaktur, perdagangan, kimia, tekstil, perhotelan, perbankan dan jasa keuangannya lainnya, telekomunikasi, serta transportasi. KAP KLMN juga melayani klien entitas berkepentingan publik seperti emiten, BUMN, BUMD, entitas BLU, serta menerima penugasan untuk dan atas nama BPK dalam rangka audit atas laporan keuangan pemerintah pusat dan laporan keuangan pemerintah daerah.
KAP KLMN memiliki kantor cabang di beberapa kota besar di Indonesia, yaitu di Bandung, Surabaya, Makasar, dan Medan.
Pada saat ini KAP KLMN didukung oleh rekan Akuntan Publik yang berjumlah 10 orang dengan dukungan staf profesional dan administrasi sejumlah 100 orang. KAP KLMN juga telah memiliki website www.klmn.co.id yang memuat berbagai informasi tentang KAP dan perkembangan profesi.
2. Perizinan dan Kepemilikan
KAP KLMN bebentuk persekutuan perdata yang didirikan berdasarkan akta notaris Makmu Harta, SH, notaris di Jakarta pada tanggal 28 Agustus 1985 dan telah beberapa kali
diperbaharui terakhir dengan akta notaris Harta Waris, SH, notaris di Jakarta. KAP KLMN memiliki izin usaha KAP yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan berdasarkan Surat Keputusan dengan nomor YY/KMK.01/2005 bertanggal 27 Juli 2005.
Modal KAP KLMN sepenuhnya dimiliki oleh para Akuntan Publik yang tergabung dalam persekutuan dengan porsi kepemilikan modal yang disepakati oleh para rekan Akuntan Publik yang ditetapkan dalam Rapat Tata Kelola. Tidak terdapat kepemilikan modal mayoritas, namun terdapat kepemilikan modal yang berbeda-beda sesuai kesepakatan. Tidak terdapat pihak lain selain para Akuntan Publik yang memiliki porsi kepemilikan modal pada KAP KLMN. Berikut ini adalah daftar nama Akuntan Publik yang tergabung dalam KAP KLMN beserta izin yang terkait.
No Nama No Izin
Akuntan Publik
Tanggal Jatuh Tempo Izin Akuntan Publik
Lokasi Kantor 1. K AP.000K 24 Maret 2019 Jakarta 2. L AP.000L 24 Maret 2019 Jakarta 3. M AP.000M 24 Maret 2020 Jakarta
4. N AP.000N 5 Juli 2018 Jakarta
5. O AP.000O 5 Juli 2018 Jakarta
6. P AP.000P 5 Juli 2018 Jakarta
7. Q AP.000Q 9 Mei 2017 Bandung
8. R AP.000R 9 Mei 2017 Surabaya
9. S AP.000S 10 Juni 2018 Medan
10. T AP.000T 11 April 2017 Makasar
Selain itu, Akuntan Publik pada KAP KLMN juga terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yaitu Tuan K, Tuan L, Tuan M, Tuan O, Tuan P, Tuan Q dan Tuan S. KAP KLMN juga terdaftar di BPK sesuai Surat Keputusan Nomor 000/…../2010 tanggal 2 Juli 2010.
3. Internasional
KAP KLMN merupakan anggota dari Organisasi Audit Asing yaitu YTH International, yaitu suatu organisasi yang anggotanya adalah kantor akuntan publik yang tersebar di berbagai belahan dunia. YTH International merupakan organisasi berbentuk badan hukum koperasi yang terdaftar di Negara Swiss dengan kantor pusat di Kota London. Anggota YTH International pada saat ini sebanyak 100 kantor dengan 1500 partner dan 15.000 staf profesional, tersebar di 100 negara pada empat benua. YTH International merupakan
organisasi yang bersifat afiliasi, bukan suatu network. YTH International tidak memberikan jasa secara langsung kepada klien. YTH International berbasis keanggotaan yang bersifat nirlaba yang bersifat cost sharing basis. Masing-masing anggota beroperasi dan mengambil keputusan secara independen serta bertanggung jawab secara mandiri atas pemberian jasa sesuai ketentuan dan regulasi di setiap negara.
KAP KLMN secara rutin menghadiri kegiatan-kegiatan tahunan YTH International, serta kegiatan teknis lain yang relevan.
Dalam keadaan dan pengaturan tertentu, KAP KLMN dapat melakukan kerjasama dan dukungan teknis dari anggota lainnya. Pemimpin Rekan bertindak mewakili KAP KLMN dalam setiap kegiatan YTH International.
YTH International telah terdaftar di Kementerian Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Nomor…./KMK.01/20XX tanggal…….20xx. Persetujuan pencantuman nama YTH International bersama-sama dengan KAP KLMN berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor…/KMK.01/20XX tanggal….20XX.
4. Kepemimpinan
KAP KLMN dipimpin oleh Pemimpin Rekan, yaitu Tuan Kusuma yang menjabat sejak tahun 2012. Pemimpin Rekan dipilih dan disepakati dalam Rapat Tata Kelola yang dihadiri oleh seluruh rekan. Pemimpin Rekan dipilih untuk periode 4 tahun dan sesudahnya dapat ditunjuk kembali. Rekan yang dapat menjadi Pemimpin Rekan adalah rekan dengan pengalaman kerja sebagai akuntan publik minimal 5 tahun.
5. Pemenuhan Indikator Kualitas Audit
KAP KLMN memberikan jasa audit dengan metodologi yang sejalan dengan kepatuhan terhadap SPAP, kode etik, dan ketentuan peraturan hukum yang berlaku. Komitmen kami bahwa semua staf dan Akuntan Publik dalam KAP KLMN memiliki pemahaman yang baik mengenai integritas, obyektivitas, independensi, perilaku profesional dan diterapkan secara konsisten dalam berbagai perikatan audit. Pesan-pesan penting secara regular disampaikan oleh Pemimpin Rekan dan/atau rekan lainnya kepada seluruh staf untuk menunjukan komitmen pimpinan terhadap pentingnya kualitas perikatan audit. KAP secara rutin menyelenggarakan diskusi atau pengembangan wawasan melalui berbagai kegiatan dalam rangka untuk mendapatkan ide-ide baru untuk meningkatkan kualitas.
IAPI menetapkan bahwa indikator kualitas audit pada level KAP terdiri atas: kompetensi auditor, etika dan independensi auditor, penggunaan waktu Personil Kunci Perikatan, sistem pengendalian mutu, hasil reviu pihak eksternal dan internal, rentang kendali perikatan, organisasi dan tata kelola dan kebijakan imbalan jasa. KAP KLMN berkomitmen untuk meningkatkan kualitas audit melalui perbaikan-perbaikan pada indikator kualitas audit tersebut. Berikut ini adalah uraian pemenuhan indikator tersebut.
a. Kompetensi Auditor
KAP KLMN berkomitmen untuk secara terus menerus membangun kompetensi profesional para auditor termasuk Akuntan Publik. Pengembangan kompetensi dimulai ketika pertama kali direkrut sampai kemudian menduduki jenjang karir yang ada. Profesional staf yang direkrut adalah minimal memiliki ijazah S1 bidang akuntansi dari perguruan tinggi terkemuka di Indonesia atau luar negeri.
Setiap staf profesional harus menempuh pelatihan dan program pengembangan sesuai jenjang karir dan jabatan, minimal setiap tahun 40 jam pelatihan setiap tahun.
Demikian pula setiap Akuntan Publik wajib mengikuti kegiatan PPL yang diselenggarakan oleh IAPI minimal 40 SKP setiap tahun sesuai ketentuan. KAP KLMN menyatakan bahwa seluruh staf profesional dan Akuntan Publik telah memenuhi ketentuan pelatihan tersebut, dengan rasio jam pengembangan dan pelatihan staf rata-rata mencapai MM%
dalam tahun terakhir.
Selain itu KAP KLMN juga senantiasa mendorong dan memberikan penghargaan kepada staf yang berhasil mendapatkan sertifikat profesional yang diterbitkan oleh IAPI. Sertifikat profesional tersebut merupakan bentuk pengakuan kompetensi auditor. Sebanyak HH% dari total staf profesional telah mendapatkan sertifikat profesional auditor.
b. Etika dan Independensi Auditor
Salah satu karakteristik penting yang membedakan audit dengan jasa lainnya adalah kepatuhan terhadap aturan etika dan independensi terhadap entitas yang menerbitkan laporan keuangan. Kepatuhan terhadap ketentuan independensi, baik independen dalam pemikiran dan independen dalam penampilan, serta penerapan skeptisme profesional memungkinkan auditor dapat secara obyektif merumuskan simpulan opini tanpa terpengaruh oleh hal- hal lain yang dapat mengganggu profesionalisme auditor.
KAP KLMN telah merumuskan panduan etika dan independensi yang merupakan jabaran lebih praktis dari Kode Etik yang ditetapkan oleh IAPI. KAP telah memiliki bagian dan personil yang menangani dan bertanggung jawab atas penyelesaian masalah dan kepatuhan terhadap aturan etika dan independensi. KAP KLMN telah membekali pemahaman etika dan independensi bagi auditor melalui kegiatan pelatihan, seminar, atau media lainnya. KAP KLMN juga telah memfasilitasi dengan suatu tata cara yang memungkinkan staf, termasuk rekan akuntan publik, untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan membuat pencegahan atas timbulnya ancaman terhadap aturan etika dan independensi.
KAP KLMN juga telah menyediakan kebijakan dan prosedur untuk menganalisis, mengevaluasi dan membuat pencegahan untuk pemberian jasa non-asurans terhadap klien asurans sehingga kepatuhan terhadap ketentuan etika dapat dipertahankan. KAP KLMN telah menerapkan kebijakan rotasi rekan akuntan publik dan personil kunci perikatan untuk suatu hubungan dengan klien paling lama maksimal 5 tahun dengan cooling of period minimal 2 tahun. Setiap tim perikatan audit telah menyatakan independensinya serta telah dikomunikasikan kepada pihak yang bertanggung jawab atas entitas dan manajemen entitas.
c. Penggunaan Waktu Personil Kunci Perikatan
KAP berkomitmen untuk mengalokasikan waktu yang memadai untuk setiap perikatan bagi rekan Akuntan Publik dan personil kunci perikatan. Alokasi waktu yang memadai memungkinkan tim perikatan memiliki waktu yang cukup untuk melakukan audit. Selama tahun 2015, rasio penggunaan waktu rekan Akuntan Publik dibandingkan dengan jumlah jam untuk menyelesaikan suatu perikatan adalah sekitar LL%. Sedangkan untuk rasio penggunaan waktu personil kunci perikatan (termasuk rekan akuntan publik) mencapai sekitar YY%. Rasio tersebut sudah mencukupi untuk menjaga audit yang berkualitas.
d. Pengendalian Mutu Perikatan
Untuk mendorong konsistensi pelaksanaan perikatan, KAP KLMN menetapkan panduan audit yang memuat kebijakan dan prosedur pelaksanaan tahapan audit, yang dimulai sejak penerimaan klien dan evaluasi hubungan keberlanjutan, penilaian risiko dan respon, evaluasi kesalahan penyajian material dan pelaporan, serta
komunikasi kepada entitas. Panduan juga mencakup kebijakan terkait dengan arah, penelaahan, supervisi, dan penelaahan pengendalian mutu perikatan. Dalam panduan tersebut juga diatur mengenai kebijakan dan prosedur dokumentasi. Panduan ini terus diperbaharui untuk memberikan keyakinan bahwa pekerjaan audit sesuai dengan SPAP, kode etik, dan ketentuan hukum yang berlaku. Panduan ini juga terus disosialisasikan agar auditor memiliki pemahaman memadai sehingga memungkinkan dapat diterapkan secara baik dan konsisten. Laporan auditor yang diterbitkan telah memenuhi SPAP. Laporan keuangan yang diaudit telah diterbitkan entitas dengan menggunakan kalimat dan penyajian yang baik, telah disetujui oleh pimpinan entitas dan ditandatangani sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Nama dan identitas KAP tidak dicantumkan pada halaman muka (cover) dan belakang laporan keuangan klien, nama dan identitas hanya dicantumkan pada halaman opini auditor.
e. Hasil Reviu Mutu atau Inspeksi Pihak Eksternal dan Internal
KAP KLMN telah mengerapkan inspeksi internal secara tahunan untuk setiap Rekan perikatan minimal satu perikatan. KAP KLMN juga telah menunjuk anggota dari YTH International untuk melakukan inspeksi atas sistem pengendalian mutu KAP KLMN setiap tiga tahun sekali, terakhir tahun 2013 oleh anggota dari negara PKLMN. Hasil inspeksi tersebut menunjukan bahwa masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki.
KAP KLMN telah dilakukan reviu mutu oleh IAPI pada tahun 2014 dengan hasil baik, namun terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki. Demikian juga KAP KLMN juga telah dilakukan pemeriksaan oleh Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Kementerian Keuangan pada tahun 2015 dengan hasil baik dengan beberapa catatan untuk dilakukan tindakan perbaikan.
KAP KLMN berkomitmen untuk secara terus menerus melakukan perbaikan untuk menindaklanjuti temuan reviu mutu atau inspeksi tersebut dalam rangka menjaga kualitas audit.
f. Rentang Kendali Perikatan
Seluruh perikatan audit KAP KLMN dilaksanakan oleh tim perikatan yang dipimpin oleh rekan akuntan Publik.
Anggota tim perikatan merupakan staf profesional KAP penuh waktu dan beberapa staf pendukung. KAP tidak merekrut staf berdasarkan project based, semua staf terikat kontrak sebagai karyawan penuh waktu atau kontrak waktu terbatas.
Dalam kurun waktu 2015, rasio tahunan jumlah rekan akuntan publik dibandingkan dengan jumlah perikatan adalah sebesar RRR perikatan per rekan akuntan publik.
Sedangkan rasio jumlah personil kunci perikatan, termasuk rekan akuntan publik, dibandingkan dengan jumlah penugasan adalah sebesar GGG penugasan per orang personil kunci. Sedangkan rasio perikatan dibandingkan dengan jumlah auditor adalah sebesar FFF perikatan per auditor. Sedangkan rasio jumlah rekan akuntan publik dibandingkan dengan jumlah auditor adalah sebesar WWW staf profesional untuk setiap rekan akuntan publik, dan rasio jumlah staf profesional untuk setiap personil kunci perikatan adalah sebesar JJJ staf per personil kunci.
KAP berkomitmen untuk selalu menjaga rasio tersebut sehingga memungkinkan perikatan masih dalam rentang kendali para rekan akuntan publik.
g. Organisasi dan Tata Kelola KAP
Kekuasaan tertinggi KAP KLMN berada pada Rapat Tata Kelola yang dipimpin oleh Pemimpin Rekan dan dihadiri oleh seluruh rekan akuntan publik. Rapat Tata Kelola minimal dilakukan setahun 2 kali. Seluruh keputusan yang bersifat strategis, termasuk struktur organisasi dan penunjukan Pemimpin Rekan, ketua dan anggota komite, atau bagian diputuskan dalam Rapat Tata Kelola.
Penerimaan, pemberhentian, dan pengunduran diri rekan akuntan publik dalam persekutuan diputuskan dalam Rapat Tata Kelola. Seluruh rekan pemegang izin Akuntan Publik memilik hak suara dalam rapat tersebut.
Pengaturan skema partnership diantara para rekan akuntan publik dituangkan dalam akta Anggaran Dasar KAP KLMN yang disahkan oleh notaris. Seluruh rekan akuntan publik harus menyetujui dan mematuhi ketentuan skema tersebut.
Dalam hal terdapat penambahan atau pengurangan rekan akuntan publik maka harus mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan.
Untuk mendukung operasional pemberian jasa yang berkualitas, organisasi KAP KLMN terbagi dalam fungsi sebagai berikut:
a) komite manajemen risiko, kepatuhan, etika dan perencanaan strategis. Komite ini dipimpin oleh Rekan Akuntan Publik Tuan L dengan anggota Tuan N, Tuan K, Tuan M, dan seluruh pemimpin cabang. Komite ini yang bertanggung jawab atas kepatuhan, manajemen risiko, kebijakan dan sistem prosedur, panduan yang memungkinkan setiap rekan dan personil KAP mematuhi kode etik, SPAP, kebijakan dan kepatuhan internal serta ketentuan hukum yang berlaku. Komite ini juga bertanggung jawab atas penyusunan rencana strategis KAP yang kemudian disahkan dalam Rapat Tata Kelola.
Komite ini bertanggung jawab atas penyampaian laporan- laporan yang relevan kepada pihak regulator dan asosiasi.
Komite didukung oleh staf profesional untuk menjalankan program terkait.
b) komite pelatihan, pembelajaran dan pengembangan, yaitu berfungsi menangani dan mengelola pelatihan untuk mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan kompetensi personil KAP KLMN. Komite ini diketuai oleh Tuan N dengan anggota seluruh pemimpin cabang.
Komite ini didukung oleh staf profesional untuk menjalankan program.
c) komite quality assurance, yaitu berfungsi untuk melakukan inspeksi internal dan monitoring kualitas pekerjaan. Komite ini juga bertanggung jawab atas kebijakan penelaahan pengendalian mutu perikatan.
Komite ini diketuai oleh Tuan M dengan anggota Tuan O dan seluruh pemimpin cabang. Komite ini didukung oleh staf profesional untuk menjalankan program.
d) technical enquiry, yaitu bagian yang bertanggung jawab untuk berkonsultasi bagi tim perikatan dan menyediakan technical resources untuk penyelesaian permasalahan perikatan. Bagian ini juga berfungsi memberikan arahan teknis dalam penyelesaian permasalahan teknis perikatan. Bagian ini dipimpin oleh Tuan O dengan anggota staf senior dan seluruh pemimpin cabang.
Bagian ini didukung oleh staf profesional untuk mendukung program.
e) bagian operasi dan bisnis, yaitu bagian yang bertanggung jawab atas operasi, keuangan, teknologi informasi, sumber daya manusia, marketing dan pengembangan bisnis. Bagian ini dipimpin oleh Rekan akuntan publik yaitu Tuan P dengan wakil Tuan L serta anggota seluruh pemimpin cabang dan didukung oleh staf profesional.
Secara periodik, komite-komite dan bagian tersebut telah mengadakan pertemuan-pertemuan rutin untuk membahas permasalahan terkait masing-masing komite bagian
tersebut. Setiap komite dan bagian melaporkan tanggung jawabnya kepada Rapat Tata Kelola.
Selain aspek tata kelola, dukungan dan komitmen dari para Pemimpin Rekan dan para rekan akuntan publik juga menunjukan komitmen untuk mengedepankan budaya internal yang mendukung kualitas. Selain itu, KAP juga senantiasa terus menerus untuk menyediakan sarana da prasarana fisik dan aplikasi untuk mendukung pelaksanaan perikatan audit yang memadai. Seluruh staf profesional telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lengkap, cukup dan memadai, termasuk ruang kerja, komputer, alat komunikasi, dan program aplikasi untuk setiap auditor.
h. Kebijakan Imbalan Jasa
KAP KLMN menetapkan kebijakan imbalan jasa yang ditagihkan kepada klien yang memadai sehingga memungkinkan tersedianya sumber daya auditor yang memiliki kompetensi dan komitmen etika yang baik.
Imbalan jasa yang memadai juga memungkinkan auditor memiliki waktu yang cukup untuk melaksanakan perikatan audit. KAP senantiasa menjaga agar imbalan jasa tetap tumbuh sehingga memungkinkan KAP memiliki daya dukung untuk meningkatkan kualitas. KAP berkomitmen untuk semata-mata tidak hanya mempertimbangkan aspek finansial pada saat menerima dan melaksanakan perikatan, namun juga faktor integritas manajemen klien serta kemampuan untuk melakukan perikatan sesuai kode etik, SPAP dan ketentuan hukum yang berlaku, serta peraturan asosiasi. KAP tidak menerima perikatan ketika dipandang bahwa imbalan jasa tidak mencukupi untuk melaksanakan prosedur secara memadai sesuai SPAP, kode etik, dan ketentuan hukum yang berlaku, serta peraturan asosiasi.
KAP juga tidak menerima perikatan ketika masih terdapat tagihan jasa yang belum dibayarkan pada periode-periode sebelumnya karena outstanding tersebut dapat menurunkan independensi.
6. Remunerasi Rekan Akuntan Publik dan Auditor
Para rekan Akuntan Publik diberikan remunerasi berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam Rapat Tata Kelola.
Remunerasi rekan Akuntan Publik ditentukan berdasarkan pencapaian kinerja, tanggung jawab dalam KAP, dan kualitas pekerjaan perikatan, yaitu kesesuaian dengan standar profesi dan ketentuan hukum yang berlaku. Demikian juga, auditor dan staf lainnya diberikan remunerasi berdasarkan capaian