1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan dalam kegiatan industri pada beberapa aspek memerlukan manajemen atau pengelolaan yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan, keekonomisan, keterpaduan, kecepatan, ketepatan, ketelitian serta keamanan yang tinggi dalam rangka memperoleh hasil akhir yang sesuai harapan.
Pengelolaan suatu kegiatan dengan investasi berskala besar dan tingkat kompleksitas yang sangat sulit membutuhkan cara teknis/metode yang teruji.
Pengelolaan pekerjaan konstruksi yang berkualitas merupakan impian setiap pelaksana proyek.
Setiap proyek dapat menjadi berkualitas jika dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya, maksudnya pekerjaan tersebut dapat direalisasikan dengan baik dan tepat dan jika hal tersebut telah dilaksanakan dengan tepat maka perusahaan maupun pelanggan dapat memperoleh banyak keuntungan. Manajemen operasi diperlukan dimana aktivitas yang berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa melalui proses dari input ke output (Heizer & Render, 2015).
Proses manajemen itu sendiri terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penentuan jajaran staf, pengarahan dan pengendalian, dari proses manajemen itu kita dapat mengetahui sepuluh keputusan manajemen operasi strategis yaitu desain barang dan jasa, pengelolaan kualitas mutu, desain proses dan kapasitas, perencanaan lokasi, tata ruang, sumber daya manusia dan sistem pekerjaan,
Manajemen rantai pasokan, persediaan, penjadwalan, dan pemeliharaan (Heizer & Render, 2015). Setiap perusahaan memiliki salah satu dari sepuluh keputusan yang mana menjadi kunci keberhasilan dari perusahaan tersebut yaitu penjadwalan dimana fungsinya menentukan dan menerapkan jadwal agar perencanaan kegiatan kerja dapat berjalan dengan efektif dan efisien baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang sehingga dapat memenuhi ekpektasi dari pelanggan.
Penjadwalan adalah salah satu aspek penting dalam berjalannya proses kegiatan kerja dimana penjadwalan berhubungan dalam menetapkan waktu dari penggunaan sumber daya dan juga berhubungan dengan penggunaan perlengkapan, fasilitas, dan aktivitas manusia. Penjadwalan yang efektif dapat menghasilkan penghematan biaya dan peningkatan produktivitas dengan tujuan mencapai sasaran yang saling bertentangan, yang meliputi penggunaan yang effisien pada staf, perlengkapan, dan fasilitas, serta minimalisasi waktu tunggu dan waktu proses yang terjadi saat proyek berlangsung.
Kenyataannya untuk melaksanakan proyek konstruksi dengan baik itu sangat sulit diwujudkan karena banyaknya hambatan tak terduga yang terjadi pada proses pelaksanaannya itu sendiri. Proyeksi pembangunan yang saat ini terjadi di indonesia semakin dirasakan yang mana pembangunan tersebut guna meningkatakan taraf hidup rakyatnya. Kemajuan yang harus dikejar guna meningkatkan taraf hidup untuk mengejar ketertinggalan tersebut dengan cara melakukan pembangunan di segala aspek. Pembangunan tersebut berupa pembangunan fisik proyek, Pembangunan gedung, jembatan, jalan tol , dan
industri baik besar maupun kecil serta masih banyak lagi pembangunan fisik yang masih harus dilakukan.
Hambatan dalam pelaksanaan proyek itu memilik dampak yang serius pada proses pengerjaan tiap proyek. Sebagai contohnya hambatan yang sering terjadi pada proyek-proyek adalah pada masalah pengendalian waktu pengerjaan proyek tersebut sehingga dengan keterlambatan yang terjadi menimbulkan masalah-masalah baru seperti membengkaknya pengeluaran yang telah ditetapkan sebelumya yang mana berbeda seperti dengan dana yang telah dianggarkan, dapat menghilangkan kepercayaan dari pelanggan yang menggunakan jasa dari perusahaan dan sampai pada tahap dimana perusahaan tidak dapat menyelesaikan proyek yang telah dikerjakan sebelumnya.
Kegagalan tersebut dapat diantisipasi sebelumnya dengan cara menanggulangi permasalahan tersebut, diperlukan manajemen yang terstruktur dan terintegrasi dengan baik. Kita dapat mengambil sebuah contoh yaitu pada pembangunan gedung, sebuah pembangunan gedung sangat diperlukan penjadwalan yang baik, karena perlunya perhitungan yang cermat dan teliti pada pembangunannya. Berbagai efek dari keterlambatan penyelesaian suatu proyek merupakan suatu kondisi yang tidak diharapkan oleh semua pihak yang disebabkan karena dapat merugikan kedua pihak, sehingga penggunaan waktu dan biaya harus seefektif dan seefisien mungkin (Susilo, 2012). Kebutuhan sumber daya pada aktivitas proyek bisa saja berbeda, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi fluktuasi kebutuhan sumber daya.
Fluktuasi kebutuhan ini akan sangat berpengaruh pada anggaran, karena ada kalanya dimana sumber daya tidak diberdayakan sedangkan biaya tetap keluar, yang disebut juga (fixed cost). Perencanaan kegiatan-kegiatan proyek merupakan masalah yang sangat penting karena sebuah perencanan pada proyek adalah dasar untuk kita dapat memperkirakan bahwa proyek bisa berjalan dan proyek yang dilaksanakan dapat terselesaikan dengan penggunaan waktu yang optimal. Tahapan perencaaan proyek dibutuhkan adanya estimasi durasi waktu pelaksanaan proyek. Kenyataannya, di lapangan bahwa waktu penyelesaian sebuah proyek bervariasi, akibatnya perkiraan selesai proyek secara optimal dan tepat waktu tidak dapat dipasktikan.
Pengukuran tingkat ketepatan estimasi waktu penyelesaiaan proyek ditentukan oleh tingkat ketepatan perkiraan durasi setiap kegiatan dalam suatu proyek. Selain itu, penegasan hubungan suatu kegiatan dalam sebuah proyek dibutuhkan untuk melakukan perencanaan suatu proyek. Cara agar dapat mengestimasi waktu dan biaya di sebuah proyek maka diperlukan adanya optimalisasi, dimana optimalisasi diperlukan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada serta menimalkan resiko namun tetap mendapatkan hasil yang optimal. Indonesia merupakan pasar yang potensial bagi pengembangan dan pembangunan pembangkit listrik beserta jaringan infrastruktur terkait untuk memenuhi meningkatnya electricity demand sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara, PT.Rekadaya Elektrika didirikan untuk merespon permintaan pasar dalam pengembangan proyek-proyek tenaga listrik yang mana bekerja sama dengan PT.PLN terkait dengan proyek tenaga listrik
tersebut. PT. Rekadaya Elektrika didirikan oleh PT. Pembangkitan Jawa Bali yang mana telah memiliki pengalaman dalam melaksanakan hal-hal yang terkait dengan proyek tenaga listrik dan sebagai unsur pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi tower listrik bertugas untuk membangun maupun untuk mengkosntruksi sebuah tower listrik dan juga mengatasi apabila ada perusahaan lain yang dalam pengerjaan tower listrik mereka terhambat sehingga PT.Rekadaya Elektrika akan mengambil alih proyek tersebut.
Pembangunan tower listrik itu dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan fasilitas dari PLN itu sendiri selaku BUMN yang mendistribusikan pasokan listrik di indonesia dimana dengan dibangunnya sebuah tenaga listrik maka proses pendistribusiannya pun akan semakin mudah.
Pengelolaan suatu proyek sering kita temukan kondisi yang biasa dinamakan inneffisient baik dari segi waktu yang mana waktu pelaksanaan dan target penyelesaian proyek tidak sesuai, seperti terjadi keterlambatan waktu mulai pekerjaan, hasil pekerjaan harus diulang karena terjadi kesalahan, adanya peralatan yang tidak sesuai dengan proyek, tidak sesuainya design yang dibutuhkan dalam pembangunan, serta detail dari design belum tersedia sehingga tidak dapat memulai pekerjaan yang di rencanakan. Adapun data yang saya dapat dari PT.Rekadaya Elektrika yang mana ada beberapa proyek yang target penyelesaiannya tidak tercapai yang dapat kita lihat pada tabel 1.1.
Table 1.1 : Data beberapa proyek yang mengalami keterlambatan waktu penyelesaiannya.
Project Name
Effetive Date
Duration Finish Date EOT
Lama keterlambatan
GI 70 Kv Dukong
3 Maret 2017
180 Hari 27 November 2017
11 Desember 2017
14 hari
SKTT 150 Kv (GIS) AGP- Mampang
2 Mei 2017
243 Hari 30 Desember 2017
31 Maret 2018 90 hari
GI Arum 5 Oktober 2016
185 Hari 7 April 2017 31 Agustus 2017
146 hari
GI 150 kV Guluk Guluk
27 April 2017
240 Hari 23 December 2017
23 April 2018 120 hari
GIS 150 kV Kembangan II
19 Juni 2017
180 Hari 16 Desember 2017
28 April 2018 134 hari
Sumber : PT. Rekadaya Elektrika (2018)
Dan untuk mengatasi hal tersebut para pengelola proyek akan menggunakan metode yang mana dapat membantu merubah kondisi proyek tersebut menjadi kondisi yang efisien dan menguntungkan. Dalam perhitungan jadwal proyek tidak hanya dilakukan dengan kurva S. Pengelolaan manajemen proyek ini akan dihitung dengan metode Critical Path Method (CPM) yang mana akan pula dikombinasikan dengan metode Crashing Project
dimaksudkan dapat menjadi metode yang efektif agar tujuan optimasi dari suatu proyek bisa tercapai dengan baik dalam segi biaya dan waktu, sehingga ditemukanlah perhitungan jadwal proyek selama 365 hari Dari latar belakang diatas menjadi dasar penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan judul
“Penjadwalan Proyek Pembangunan Tower Listrik PT. Rekadaya Elektrika.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapa diangkat masalah pokok penelitian tugas akhir ini antara lain :
1. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan konstruksi tower PT. Rekadaya Elektrika dengan menentukan jalur kritis dari kegiatan kerja proyek ?
2. A. Dari Jalur kritis tersebut, kegiatan proyek manakah yang dapat dipersingkat ?
B. Berapa Durasi dari kegiatan yang dapat dipercepat dan bagaimana caranya ?
3. Berapa total biaya kegiatan proyek yang dilakukan percepatan ? C. Batasan Masalah
Agar penelitian efektif dan mencegah meluasnya permasalahan yang ada, penelitian ini memiliki batasan yaitu peninjauan dalam kegiatan kerjanya dengan menggunakan Network Planning untuk menyusun jaringan kerjanya dan CPM dalam menetukan jalur kritis pada kegiatan konstruksi tower serta biaya dari penambahan tenaga kerjanya pada kegiatan stringing untuk
mempercepat pekerjaan dari kegiataan proyek konstruksi tower transimisi 275 kV Payukumbuh – Garuda Sakti.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis waktu proyek dalam menyelesaikan pembangunan konstruksi tower PT. Rekadaya Elektrika .
2. Untuk mengetahui dari jalur kritis kegiatan proyek, manakah jalur kritis yang dapat di persingkat waktu kegiatannya, serta mengetahui berapa lama waktu kegiatan dapat di persingkat.
3. Mengetahui berapa biaya proyek yang dilakukan percepatan.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi PT.Rekadaya Elektrika untuk menentukan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penjadwalan selanjutnya dalam proyek.
2. Dapat menambah wawasan, pengetahuan, serta kemampuan dalam mengaplikasikan ilmu manajemen terutama di bidang manajemen operasional selama kuliah, dan diharapkan dapat memecahkan permasalahan nyata di lapangan, khususnya pada bagian proyek.