• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM DJARUM BEASISWA PLUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM DJARUM BEASISWA PLUS"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

BEASISWA PLUS

(Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Djarum Foundation Bakti Pendidikan terhadap Minat Mahasiswa FISIP USU

dalam mengikuti program Djarum Beasiswa Plus)

SKRIPSI

RAY GUNAYES 120904065

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

MEDAN

2016

(2)

(Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Djarum Foundation Bakti Pendidikan terhadap Minat Mahasiswa FISIP USU

dalam mengikuti program Djarum Beasiswa Plus)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara

RAY GUNAYES 120904065 Public Relations

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2016

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh : Nama : Ray Gunayes

Nim : 120904065

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM DJARUM BEASISWA PLUS (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Djarum Foundation Bakti Pendidikan terhadap Minat Mahasiswa FISIP USU dalam mengikuti program Djarum Beasiswa Plus)

Medan, Oktober 2016 Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Drs. Safrin, M.Si Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A NIP. 1961101198701001 NIP. 196208281987012001

Dekan FISIP USU

Dr. Muryanto Amin, M.Si

(4)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika dikemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya

bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : Ray Gunayes

Nim : 120904065

Departemen : Ilmu Komunikasi Tanda Tangan :

Tanggal : Oktober 2016

(5)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh :

Nama : Ray Gunayes

Nim : 120904065

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM

DJARUM BEASISWA PLUS (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Djarum Foundation Bakti Pendidikan terhadap Minat Mahasiswa FISIP USU dalam mengikuti program Djarum Beasiswa Plus)

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Majelis Penguji Ketua Penguji :

Penguji :

Penguji utama :

Ditetapkan di : Medan Tanggal : Oktober 2016

(6)

Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi yang berjudul KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM DJARUM BEASISWA PLUS (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Djarum Foundation Bakti Pendidikan terhadap Minat Mahasiswa FISIP USU dalam mengikuti program Djarum Beasiswa Plus) ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. Peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dikarenakan banyak menerima bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Bapak. Dr. Muryanto Amin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A, selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang membantu dan membimbing dalam proses penyelesaian tugas akhir peneliti

3. Ibu Dra. Dayana, M.Si, sebagai Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang terus memberikan arahan dan penerangan kepada peneliti.

4. Drs. Safrin, M.Si selaku dosen pembimbing. Terima kasih atas dukungan dan saran yang telah diberikan kepada peneliti dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini

5. Dr. Nurbani M.Si selaku dosen Penasehat Akademik peneliti

6. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

(7)

biasa. Terima kasih untuk segalanya, baik dukungan doa, dukungan semangat, motivasi dalam mengerjakan skripsi, repetan dalam menyuruh menyelesaikan skripsi, dukungan moril dan terlebih dukungan materinya dari awal penenulis ditetapkan sebagai mahasiswa di Illmu Komunikasi USU hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dan menjadi sarjana. Tidak lupa juga kepada kedua adik peneliti Sinta Caharina dan Santi Sabrina yang juga sesama mahasiswa meski kita berbeda universitas semuanya, terima kasih untuk saling sharing, dan semangat buat kalian dalam menyelesaikan bakti pendidikannya di Univeristas Indonesia (UI) dan Institut Perbankan Nasional (PERBANAS).

8. Keluarga peneliti yang berada di Berastagi, Bulang, Tigan, Biuda, Elo, Mama Mami Tengah. Terima kasih untuk segala motivasi, semangat dan dukungan penuh kepada peneliti selama peneliti menjalani dunia perkuliahan. Terima kasih telah menjadi rumah ke-2 peneliti, tempat peneliti menghabiskan masa liburan jika tidak pulang ke Jakarta maupun saat peneliti sedang penat dan butuh refreshing dari rutinitas perkuliahan. Terima kasih untuk Bik Uda yang udah meminjamkan laptop kepada peneliti disaat laptop peneliti mati dan rusak di akhir masa penyelesaian skripsi ini.

9. Keluarga peneliti yang berada di Kabanjahe, terima kasih untuk dukungan dan semangatnya kepada peneliti dalam mengerjakan skripsi. Terlebih kepada para bibik terima kasih buat sarannya mengenai jodoh setelah menyelesaikan dunia perkuliahan.

10. Keluarga peneliti yang berada di Jabodetabek, Purwodadi dan Solo, terima kasih untuk dukungan semangat dan motivasi kepada peneliti selama peneliti menjalani dunia perkuliahan dan menyelesaikan skripsi.

(8)

Khomarudin, M. Haris Nasution, Martha Sari Yana, Disa Yumna Rovis, Fathia Akhira Putri, dan nande Syarra Annisa yang selalu ada dan siap siaga untuk peneliti selama dunia perkuliahan. Terima kasih buat kebersamaannya, keceriaannya, konfliknya, keluh-kesahnya, repetannya, pengetahuannya, pembelajarannya, sharimg-nya, persaudaraannya, kekeluargaannya, hingga “desakannya” kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. Kalian sungguh luar biasa!

12. Sahabat karib peneliti, Yare Gracia Saragih dan Fernando Anderson Situmorang, 4 tahun bersama, punya kelompok masing-masing tapi kita tetap bersatu. Terima kasih buat segala-galanya yang telah kita lalui bersama. Payah cakap lah ama klen, yang jelas cinta kali lah aku sama klen. “bersenang-senanglah, karena hari ini kita akan rindukan, dihari nanti, sebuah kisah klasik di masa depan. – SO7”

13. Untuk Kif Vania Juwita dan Widya Hapsari Tarigan, makasih buat keceriaan dan dorongannya untuk menyelesaikan skripsi ini.

14. Para squad Beswan 30 Medan, Felix, Fredick Broven Ekayanta, Immanuel Carlos Yanrichy, Inka Havvy Stella Sitorus, Jevi Mulyati, Rointan Putri Fenita Situmorang, Sarah Yosephin Hutabarat, Ika Octariyani Safitri, dan Anggis Tiyana Situngkir. Terima kasih untuk keperayaannya kepada peneliti untuk menjadi koordinator kalian selama ini, terima kasih untuk keceriaan, kebersamaan, kekeluargaan, sharing-nya, diskusinya, intropeksinya, motivasinya dan ke absurd-an nya selama kurang lebih 2 tahun menjajaki dunia perkuliahan. Terima kasih selalu meramaikan grup yang suka bikin ketawa dan senyum- senyum sendiri baca nya, dan kalau sudah kumpul bareng serasa tempat itu hanya milik kita saja. Kangen weee, bang jal ta?. Kita harus tetap BERSATU SEIKAT ya gengs! Terakhir, Apa kabar Beswan Djarum 30 Medan Hari ini?

(9)

pembina Beswan regional Jakarta. Terima kasih mas untuk bantuan data penunjang kebutuhan skripsi peneliti. Terima kasih juga untuk kepercayaan kepada peneliti menjadi Liaison Official (LO) dalam kegiatan-kegiatan Beswan Djarum. Mohon maaf jikalau peneliti kerap mengganggu waktu Mas Sapto dalam mencecar berbagai pertanyaan guna menyelesaikan skripsi peneliti ini.

16. Anak 4K, Putri Kuprit, Irfan Kupret dan Dirga Kucrit. Terima kasih untuk keceriaannya, dan ketidakjelasan kita kalau udah nge-lawak atau membahas sesuatu dalam grup. Walaupun kita berbeda kota semua, Surabaya – Yogyakarta – Semarang – Medan, Believe one day, we will meet together!.

17. USUKOMFM Crews terlebih angkatan 7 Joshua, Anugrah, Dion, Ade, Nana, Yasmin, Nita, terima kasih untuk keceriaan dan kebersamaannya. Terlebih untuk Miss Windi, terima kasih tidak pernah letih untuk mendengarkan keluh kesah peneliti selama proses pengerjaan skripsi. Terima kasih untuk masukan dan kritikan yang sangat membangun untuk diri peneliti.

18. Teruntuk Kak Anim dan Kak Puan, terima kasih telah banyak membantu peneliti dalam mengerjakan skripsi ini. Terima kasih telah memberikan banyak masukan dan saran tentang pembuatan skripsi.

Tak lupa juga terima kasih telah sabar mengajarkan dan menjelaskan kepada peneliti mengenai SPSS.

19. Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang telah menjadi keluarga peneliti khususnya GENTONG 2012.

20. Teman-teman dan adik-adik Public Relations Komunikasi Universitas Sumatera Utara (PRASTA) terlebih divisi Campaign. Terima kasih untuk statement “kapan sidang bang?” “bang dicariin meja hijau” yang membuat peneliti temotivasi mengerjakan skripsi dengan gencar. Love you guys!

(10)

23. Seluruh responden dalam penelitian skripsi peneliti. Terima kasih sudah menguras isi dompet peneliti, serta sudah membuat pusing karena mengatur janji untuk bertemu guna mengisi kuesioner penelitian peneliti.

24. Dimas, Wesley, Calvin, Dion, Nico dan Felix. Teman-teman SMA peneliti yang selalu sukses bikin peneliti kangen kampung halaman.

Terima kasih untuk dorongannya kepada peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi dan kembali ke kampung halaman dan dapat berkumpul bersama lagi. Tak lupa, terima kasih juga sudah sedikit menghilangkan rasa penat peneliti dengan membaca grup yang isinya planning kegiatan kalian yang hampir keseluruhannya selalu gagal terlaksana karena salah satu orang tidak bisa ikut dan jadinya hanya cuman jadi wacana kegiatan. Semangat gengs!

25. Bebek Ayam - Filli Cantu Choir, team paduan suara peneliti. Terima kasih sudah memotivasi peneliti untuk segera menyelesaikan bakti pendidikan peneliti di tanah rantau dan kembali ke kampung halaman untuk kembali lagi latihan paduan suara. Kangen banget bisa nyanyi bareng kalian lagi!

Medan, Oktober 2016

Ray Gunayes

(11)

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ray Gunayes

NIM : 120904065

Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Sumatera Utara

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM DJARUM BEASISWA PLUS (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Djarum Foundation Bakti Pendidikan terhadap Minat Mahasiswa FISIP USU dalam mengikuti program Djarum Beasiswa Plus) beserta perangkat yang ada (jika diperlukan).

Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Universitas Sumatera Utara Pada Tanggal : Oktober 2016

Ray Gunayes

( )

(12)

Skripsi ini berisi penelitian mengenai pengaruh antara strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Djarum Foundation Bakti Pendidikan dengan minat mahasiswa FISIP USU dalam mengikuti program Djarum Beasiswa Plus.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh strategi komunikasi yang di lakukan oleh Djarum Foundation Bakti Pendidikan dalam menimbulkan minat mahasiswa FISIP USU dalam mengikuti program Djarum Beasiswa Plus. Serta, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat minat mahasiswa FISIP USU dan mengetahui keefektifan dari strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode korelasional yaitu metode yang bertujuan untuk meneliti sejauh mana variabel yang satu berkaitan dengan variabel lain. Jumlah populasi mahasiswa FISIP USU angkatan 2014 yang memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) diatas 3.0 sebanyak 557 orang mahasiswa. Penarikan sampel yang diambil menurut Taro Yamane sehingga menghasilkan jumlah sampel sebanyak 85 orang mahasiswa.

Teknik pengumpulan data menggunakan penelitian lapangan dengan cara observasi, kuesioner serta penelitian kepustakaan. Untuk menguji hipotesis menggunakan rumus Spearman dan test signifikasi, keduanya menggunakan program SPSS. Pengujian hipotesis menunjukan angka pada bagian SIG, (2- TAILED) adalah 0.038 yang adalah < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Djarum Foundation Bakti Pendidikan dengan minat mahasiswa FISIP USU dalam mengikuti program Djarum Beasiswa Plus. Dalam mengukur kuat hubungan tersebut maka menggunakan Skala Guilford. Dari data yang diperoleh, Rho nya adalah 0.226, yang berarti berada di tingkay 0.20-0.39 yang adalah berada di skala hubungan rendah tapi pasti dengan presentase 5.1%

kekuatan dari hubungan tersebut.

Kata Kunci: Komunikasi Pemasaran, Strategi Pemasaran, Beasiswa, Djarum

(13)

This thesis contains research about the influence between the marketing communication strategy which is conducted by Djarum Foundation Bakti Pendidikan with the interest of FISIP USU’s students in following the Djarum Beasiswa Plus programme. As for the purpose of the communication strategy that Djarum Foundation Bakti Pendidikan did onraising the interest of FISIP USU’s students in the following the Djarum Beasiswa Plus programme. As well, this research aims to determine the level of FISIP USU’s students interest and to determine the effectiveness of marketing communication strategy do. This research used correlational method which is a method that has the purpose to examine hooow related variable with the other variables. The total population of FISIP USU’s students as for the class of 2014 that have Grade Point Average (GPA) above 3.0 are 557 students. Withdrawal of samples technique used field research by observation, questionnaire and literature research. As for the hypothesis test used Spearman formula and significance test, both used SPSS programme. The hypothesis test showed number on SIG. (2-TAILED) is 0.0388 which is < 0.05 then Ho is rejected and Ha is accepted. This means that there is relation between marketing communication strategy that conducted by Djarum Foundation Bakti Pendidikan with the interest of FISIP USU’s students in following Djarum Beasiswa Plus programme. In measuring the strong relationship then used Guilford Scale. From the data obtained, the Rho is 0.226 which located in a low but definite relationship scale with precentage of 5.1% on the strength of the relationship.

Keywords: Marketing Communication, Marketing Strategy, Scholarship, Djarum Beasiswa Plus

(14)

HALAMAN JUDUL ………...………... i

LEMBAR PERSTUJUAN ………..………... ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ………...………... i

LEMBAR PENGESAHAN ………...………...…………....….... iv

KATA PENGANTAR …....………..………... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ……..……... x

ABSTRAK ………...…………...……... xi

ABSTRACT ………..……... xii

DAFTAR ISI ………..…..…... xiii

DAFTAR TABEL ………..………... xv

DAFTAR GAMBAR ……….………... xvi

BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ………...….… 1

1.2. Pembatasan Masalah ………...… 8

1.3. Rumusan Masalah ………... 8

1.4. Tujuan Masalah …………...………. 8

1.5. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II : URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori ...………. 10

2.1.1 Komunikasi ... 10

2.1.1.1 Fungsi Komunikasi ... 12

2.1.2 Komunikasi Pemasaran ... 13

2.1.3 Strategi Komunikasi ... 22

2.1.4 A.I.D.D.A. ... 23

2.1.5 Media Cetak ... 24

2.1.6 Media Online ... 25

2.1.7 Media Sosial ... 26

2.2 Kerangka Konsep ...……… 27

2.3 Variabel Penelitian ... 29

2.4 Definisi Operasional ... 30

2.4.1 Variabel Bebas ... 30

2.4.2 Variabel Terikat ... 31

2.4.3 Variabel Antara ... 32

(15)

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ………... 34

3.2 Metode Penelitian ... 35

3.2.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 36

3.2.2 Populasi ... 36

3.2.3 Sampel ... 36

3.3 Teknik Penarikan Sampel ………... 37

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.4.1 Data Primer ... 45

3.4.2 Data Sekunder ... 46

3.5 Teknik Analisis Data ... 46

3.5.1 Analisis Tabel Tunggal ... 47

3.5.2 Analisis Tabel Silang ... 47

3.5.3 Uji Hipotesa ... 47

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengumpulan Data ………... 49

4.1.1 Langkah-langkah Pengumpulan Data ... 49

4.2 Analisis Tabel Tunggal ... 50

4.2.1 Karakteristik Responden ... 50

4.2.2 Strategi Komunikasi Pemasaran Djarum Foundation Bakti Pendidikan ... 51

4.2.3 Minat Mahasiswa FISIP USU Mengikuti Djarum Beasiswa Plus ... 62

4.3 Analisis Tabel Silang ... 65

4.4 Uji Hipotesis ... 68

4.5 Pembahasan ………... 71

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ………... 73

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ……….………... 75 LAMPIRAN

(16)

2.01 Variabel Penelitian ………... 28

3.01 Jumlah Populasi ... 36

3.02 Distribusi Sampel Menggunakan Teknik Proposional Stratified Sampling ... 38

3.03 Tabel Responden Penelitian ... 39

4.01 Jenis Kelamin Responden ... 50

4.02 Stambuk Responden ... 50

4.03 Indeks Prestasi Kumulatif Responden ... 51

4.04 Frekuensi Melihat Iklan Djarum Beasiswa Plus ... 51

4.05 Pemenuhan Infromasi Mengenai Program Djarum Beasiswa Plus Melalui Iklan. 53 4.06 Eksistensi Penerima Beasiswa Djarum Beasiswa Plus (Beswan Djarum) di USU 54 4.07 Penjelasan Beswan Djarum Mengenai Informasi Djarum Beasiswa Plus ... 55

4.08 Pemenuhan Kebutuhan Informasi Oleh Beswan Djarum ... 56

4.09 Penampilan Beswan Djarum ... 57

4.10 Sikap Dari Beswan Djarum ... 58

4.11 Pemberitaan Program Djarum Beasiswa Plus ... 59

4.12 Frekuensi Mengakses Situs Djarum Beasiswa Plus ... 59

4.13 Kualitas Seminar atau Sosialisasi Djarum Beasiswa Plus ... 60

4.14 Frekuensi Mendatangi Open Booth Djarum Beasiswa Plus ... 61

4.15 Kualitas Open Booth Beswan Djarum ... 61

4.16 Tekesan dengan Program Djarum Beasiswa Plus ... 62

4.17 Ketertarikan dengan Program Djarum Beasiswa Plus ... 63

4.18 Berkeinginnan Mengikuti Program Djarum Beasiswa Plus ... 64

4.19 Besar Ketertarikan Menjadi Beswan Djarum ... 64

4.20 Hubungan Antara Frekuensi Iklan TVC Terhadap Tingkat Terkesan Program Djarum Beasiswa Plus ... 65

4.21 Hubungan Antara Kualitas Pemenuhan Informasi Oleh Beswan Djarum Terhadap Tingkat Ketertarikan Dengan Program Djarum Beasiswa Plus ... 66

4.22 Hubungan Antara Kualitas Pemenuhan Informasi Open Booth Beswan Djarum Terhadap Tingkat Keinginan Mengikuti Program Djarum Beasiswa Plus ... 67

4.23 Hasil Uji Korelasi Antara Strategi Komunikasi Pemasaran Djarum Fundation Bakti Pendidikan dan Minat Mahasiswa FISIP USU Dalam Mengikuti Program Djarum Beasiswa Plus ... 69

(17)

1.01 Logo Djarum Beasiswa Plus ………... 02

1.02 Logo Djarum Foundation ... 02

1.03 Rangkaian Proses Seleksi Djarum Beasiswa Plus ... 03

1,04 Beberapa Beswan Djarum Universitas Sumatera Utara ... 04

1.05 Data Statistik Rata-rata Pengunjung Situs www.djarumbeasiswaplus.org ... 05

1.06 Open Booth Djarum Beasiswa Plus di Lingkungan USU ... 06

2.01 Unsur-unsur Komunikasi ... 10

2.02 Model Alur Kerja IMC ... 21

2.03 Kerangka Konsep ... 28

(18)

1.1. Latar Belakang Masalah

Setiap mahasiswa-mahasiswi dari berbagai universitas baik di Indonesia maupun di luar negeri tentunya akan sangat tertarik dengan program beasiswa.

Beasiswa yang ditawarkan sangatlah beragam mengikuti alur program perusahaan yang memberikan beasiswa tersebut. Selain menunjang dana tambahan, beasiswa yang didapatkan juga bisa berbentuk pelatihan-pelatihan soft skill yang sangat bermanfaat untuk membentuk kepribradian mahasiswa tersebut.

Menurut Elfindri & Rasmita (2006:1), ada beberapa faktor mahasiswa mencari dan mendapatkan beasiswa, yakni:

- Beasiswa dapat meringankan biaya perkuliahan dan bahkan bisa menggratiskan biaya perkuliahan sehingga mahasiswa tidak memiliki beban dana selama mengenyam dunia perkuliahan.

- Ketika mendapatkan beasiswa maka akan mendapatkan prestise dimana penerima beasiswa tersebut akan merasa bangga dan merasa lebih diantara mahasiswa lainnya dikarenakan beasiswa juga bentuk pengakuan intelektualitas diri mahasiswa tersebut.

- Selain itu beasiswa dapat menjadi sebuah jaminan dalam meraih masa depan yang lebih cerah.

Tentu saja dengan faktor-faktor tersebut, persaingan mendapatkan beasiswa semakin besar dan semakin sulit, sehingga menuntut mahasiswa tersebut dapat memiliki hal yang lebih dari lainnya. Beratnya serta sulitnya sebuah seleksi akan menjadi faktor penentu lainnya beasiswa tersebut menjadi bergengsi dikalangan mahasiswa sehingga beasiswa tersebut patut untuk diperebutkan atau hanya akan menjadi beasiswa biasa.

Dari sekian banyak pemberi beasiswa di berbagai universitas, salah satunya adalah Djarum Foundation. Djarum Foundation melalui Bakti Pendidikan turut serta meberikan beasiswa prestasi pendidikan kepada mahasiswa-mahasiswi

(19)

Indonesia yang tersebar di berbagai universitas di Indonesia baik universitas negeri maupun universitas swasta. Djarum Beasiswa Plus telah berperan aktif dalam memajukan pendidikan di Indonesia sejak 1984. Terbukti sudah lebih dari 8000 mahasiswa-mahasiswi berprestasi di Indonesia telah menerima beasiswa dari Djarum Foundation Bakti Pendidikan yang tersebar lebih dari 100 universitas di 50 kota di 34 provinsi di Indonesia.

Para penerima beasiswa Djarum Beasiswa Plus atau Beswan Djarum akan mendapatkan dana pendidikan selama 1 tahun. Bukan hanya dana pendidikan, para penerima beasiswa Djarum Beasiswa Plus atau yang dikenal dengan Beswan Djarum akan mendapatkan pelatihan lunak (soft skill) yang bertujuan membangun jiwa kepemimpinan di setiap diri Beswan Djarum. Soft skill yang didapatkan oleh Beswan Djarum adalah Nation Building, Character Building dan Leadership Development. Serta Beswan Djarum akan mendapatkan Competition Challenges diantaranya Debate Competition, Blog Competition, Writing Competition, dan International Exposure. Terlebih lagi Beswan Djarum dapat mengaplikasikan segala yang telah di peroleh berbentuk pengabdian terhadap masyarakat dalam kegiatan Community Empowerment. Tentu saja dengan segala pelatihan soft skill yang diterima oleh Beswan Djarum hal yang meberdakan Djarum Beasiswa Plus

Gambar 1.02.

Logo Djarum Foundation Sumber: www.djarumbeasiswaplus.org

Gambar 1.01.

Logo Djarum Beasiswa Plus Sumber: www.djarumbeasiswaplus.org

(20)

dengan program-program beasiswa lainnya.

(www.djarumbeasiswaplus.org/about)

Gambar 1.03

Rangkaian Proses Seleksi Djarum Beasiswa Plus Sumber: www.djarumbeasiswaplus.org

Proses seleksi yang sangat ketat dan tidak adanya batasan kuota menjadi Beswan Djarum membuat program Djarum Beasiswa Plus cukup dipandang dan dapat dikatakan program beasiswa yang bergengsi dikalangan mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Setiap tahun pada sekitar bulan April-Mei akan dilaksanakan pembukaan pendaftaran Djarum Beasiswa Plus. Setiap tahunnya juga, para Beswan Djarum akan ikut serta bertanggung jawab mempromosikan program Djarum Beasiswa Plus kepada mahasiswa-mahasiswi yang belum mendapatkannya

Djarum Foundation Bakti Pendidikan telah memiliki strategi komunikasi tersendiri untuk mempromosikan Djarum Beasiswa Plus ke pada mahasiswa- mahasiswi universitas di Indonesia. Akan tetapi tidak ada pembedaan bentuk promosi di setiap universitas, sehingga bentuk promosi yang diberikan merupakan promosi yang umum dan sama dilakukan kepada setiap universitas di Indonesia.

Bentuk pemasaran yang umum dilakukan di setiap universitas adalah promosi melalui Advertising atau periklanan, Personal Selling, dan Publicity & Public Relations.

Advertising atau periklanan merupakan bentuk pemasaran yang paling banyak mempengaruhi sebuah penjualan produk. Beberapa jenis periklanan yang digunakan oleh Djarum Foundation Bakti Pendidikan untuk mempromosikan Djarum Beasis Plus adalah, Television Commercial atau TVC yang merupakan bentuk iklan audiovisual yang ditayangakn di saluran-saluran televisi nasional.

Selain itu ada juga iklan yang dicetak melalui berbagai media cetak nasional,

(21)

contohnya surat kabar, majalah, tabloid, bulletin, dan sebagainya. Serta ada juga proses pengiklanan yang menggunakan jejaring media sosial seperti Twitter, Facebook dan Youtube.

Media sosial sekarang bukan sesuatu hal yang asing, hampir semua orang menggunakan media sosial. Media sosial merupakan media online yang terkoneksi dengan internet yang mempublikasikan konten, seperti profil, data, dan aktifitas-aktifitas pengguna serta sebagai media berkomunikasi dan berinteraksi tanpa batas geografis ruang dan waktu. Akun media sosial Twitter Djarum Beasiswa Plus hingga saat ini telah memiliki 22.700 followers guna mendapatkan informasi (www.twitter.com/beswandjarum, diakses pada 11 Juli 2016, pukul 22:00). Pada media sosial Facebook, Djarum Foundation Bakti Pendidikan menggunakan langkah fanspage guna memenuhi informasi mengenai program Djarum Beasiswa Plus, tercatat hingga saat ini 76.638 likes & followes (https://www.facebook.com/Djarum-Beasiswa-Plus-129697713777747/ diakses pada 11 Juli 2016, pukul 22:00). Serta, pada akun media sosial Youtube, Djarum Foundation Bakti Pendidikan memanfaatkan sebagai media sharing kegiatan yang telah dilakukan oleh para Beswan Djarum, tercatat, 564 suscriber dalam akun media sosial ini (https://www.facebook.com/Djarum-Beasiswa-Plus- 129697713777747/ diakses pada 11 Juli 2016, pukul 22:00).

Gambar 1.04

Beberapa Beswan Djarum Universitas Sumatera Utara Sumber: dokumen pribadi peneliti

Personal selling adalah proses pemasaran secara lisan. Dalam hal ini, yang berperan sebagai Personal Selling dalam proses pemasaran Djarum Beasiswa Plus adalah para mahasiswa/i yang telah menerima beasiswa dari program Djarum Beasiswa Plus atau yang akrab dikenal dengan sebutan Beswan Djarum. Para

(22)

Beswan Djarum turut serta dalam memasarkan Djarum Beasiswa Plus yang telah mereka dapatkan sebelumnya kepada mahasiswa/i yang belum mengetahui sehingga mendaftar dan mengikuti segala rangkaian proses seleksi yang ada.

Beragam cara yang dilakukan oleh Beswan Djarum dalam ikut serta memasarkan program Djarum Beasiswa Plus salah satunya adalah dengan melakukan proses komunikasi antarpribadi kepada mahasiswa/i lainnya sehingga informasi yang dapat akan secara mendetail dan mendalam.

Proses Publicity & Public Relations merupakan proses penyebaran secara umum dan luas serta dapat dilakukan secara lisan juga. Proses publikasi (publicity) dapat dilakukan melalui penulisan berita (press release) yang akan diberikan kepada berbagai media baik media cetak seperti Koran, Tabloit, Buletin, Majalah, dan lain-lain, maupun media online seperti Blog, Wordpress, situs, dan lain-lain untuk memberitakan mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Djarum Foundation Bakti Pendidikan yakni program Djarum Beasiswa Plus. selain itu, terdapat juga proses seminar dan sosialisasi yang biasanya akan dibuat menjadi kegiatan akbar guna menarik simpatik dari mahasiswa/i yang belum mengetahui program Djarum Beasiswa Plus. Terdapat juga pameran dan open booth yang dilakukan secara menyeluruh dengan cara membuka sebuah tenda untuk menjadi pusat informasi dan pendaftaran dari program Djarum Beasiswa Plus. Biasanya pameran dan open booth tidak menetap di satu tempat saja, melainkan akan berkeliling di dalam universitas. Kegiatan Publicity & Public Relations ini tidaklah bisa lepas dari campur tangan personal selling yakni para Beswan Djarum di tiap universitas tersebut.

Gambar 1.05

Data statistik rata-rata pengunjung situs www.djarumbeasiswaplus.org Sumber: http://www.statshow.com/www/djarumbeasiswaplus.org

Situs resmi Djarum Foundation Bakti Pendidikan dalam memberitakan

(23)

ini pun menjadi tempat untuk melakukan pendaftaran mengikuti program Djarum Beasiswa Plus serta menjadi tempat pengumuman hasil lolos atau tidaknya menjadi penerima program Djarum Beasiswa Plus atau yang dikenal dengan Beswan Djarum. Dalam sehari, pengunjung situs ini mencapai angka 2.716 visitors (http://www.statshow.com/www/djarumbeasiswaplus.org). Hal ini dikarenakan situs ini menjadi faktor utama dalam penyebaran informasi selain media cetak dan media sosial lainnya.

Gambar 1.06

Open Booth Djarum Beasiswa Plus di lingkungan USU Sumber: dokumen pribadi peneliti

Dari seluruh rangkaian strategi pemasaran yang dilakukan, tentu hal tersebut berlaku juga di Universitas Sumatera Utara. Rangkaian strategi tersebut sukses menarik perhatian dari mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan menjadikan program beasiswa Djarum Beasiswa Plus oleh Djarum Foundation Bakti Pendidikan menjadi salah satu program beasiswa yang bergengsi di kalangan mahasiswa, hal ini terbukti dari jumlah pengunjung open booth dan Sosialisasi Akhbar yang dilakukan oleh Beswan Djarum Universitas Sumatera Utara dalam melakukan pemasaran program Djarum Beasiswa Plus di Univversitas Sumatera Utara. Semangat dan antusiasme yang tinggi dalam mencari informasi mengenai program Djarum Beasiswa Plus terlihat dari tidak pernah sepinya booth informasi yang dilakukan oleh Beswan Djarum USU di berbagai fakultas tiap hari selama masa pendaftaran program Djarum Beasiswa Plus berlangsung (bedasarkan data yang dihimpun oleh Beswan Djarum USU Medan).

(24)

Menurut informasi yang diberikan oleh Pembina Pusat Beswan Djarum, bapak Lounardus Sapto Pranolo, Djarum Foundation Bakti Pendidikan memulai kerjasama dengan Universitas Sumatera Utara pada tahun 2000, pada tahun tersebut merupakan angkatan pertama Beswan Djarum di Universitas Sumatera Utara dan merupakan angkatan Beswan Djarum 16 secara nasional. Berdasarkan data statistik yang diberikan oleh Pembina Beswan Djarum Pusat jua, Beswan Djarum di Universitas Sumatera Utara hingga saat ini telah memiliki lebih dari 150 Beswan Djarum yang terdiri dari berbagai angkatan. Beswan Djarum di Universitas Sumatera Utara tersebar di berbagai Fakultas kecuali Fakultas Psikologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan, Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi yang belum memiliki mahasiswa yang menjadi Beswan Djarum.

Berdasarkan data statistik yang diberikan langsung oleh Pembina Pusat Beswan Djarum, Bapak Lounardus Sapto Pranolo, jumlah pendaftar Djarum Beasiswa Plus di Universitas Sumatera Utara mengalami fluktuatif tiap tahunnya.

Tetapi, untuk pendaftar di tahun 2016 ini mengalami penurunan yang drastis dari pendaftar di tahun 2015 dan dari tahun sebelumnya. Tentu hal ini menjadi sebuah pertanyaan tersendiri apakah strategi komunikasi pemasaran Djarum Foundation Bakti Pendidikan berpengaruh terhadap minat mahasiswa mengikuti program Djarum Beasiswa Plus tersebut? serta apakah yang telah di lakukan tersebut sudah efektif dilakukan?

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM DJARUM BEASISWA PLUS (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Djarum Foundation Bakti Pendidikan terhadap Minat Mahasiswa FISIP USU dalam mengikuti program Djarum Beasiswa Plus). Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan pengaruh strategi komunikasi yang digunakan oleh Djarum Foundation Bakti Pendidikan dalam mempromosikan program Djarum Beasiswa Plus terhadap minat mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara mengikuti program Djarum Beasiswa Plus.

(25)

1.2. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka perlu dibuat pembatasan masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Fokus penelitian yakni strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Djarum Foundation Bakti Pendidikan dalam melakukan proses pemasaran program Djarum Beasiswa Plus

2. Minat mahasiswa FISIP USU untuk mengikuti program Djarum Beasiswa Plus.

3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik angkatan 2014 (semester 4) yang memiliki Indek Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.0.

4. Penelitian akan mulai dilakukan pada bulan Juli 2016, dengan lama penelitian akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan konteks masalah yang telah di uraikan diatas, maka fokus masalah dalam penelitian ini adalah, “Adakah pengaruh antara strategi komunikasi pemasaran Djarum Foundation Bakti Pendidikan terhadap minat mahasiswa FISIP USU dalam mengikuti program Djarum Beasiswa Plus?”

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh strategi komunikasi yang dilakukan oleh Djarum Foundation Bakti Pendidikan dalam menimbulkan minat Mahasiswa FISIP USU mengikuti program Djarum Beasiswa Plus.

2. Untuk mengetahui tingkat minat mahasiswa FISIP USU dalam mengikuti program Djarum Beasiswa Plus.

3. Untuk mengetahui keefektifan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Djarum Foundation Bakti Pendidikan

(26)

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi menambah kajian teoritis di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU terlebih mencakup strategi komunikasi dan komunikasi pemasaran didalam bidang ilmu komunikasi.

2. Secara Akademis

Penelitian ini diharapkan menjadi sumber yang dapat menambah wawasan serta pengetahuan mengenai strategi komunikasi sehingga dapat menjadi salah satu referensi di Departemen Ilmu Komunikasi.

3. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan baik peneliti maupun pembaca semakin mampu memahami strategi – strategi dalam berkomunikasi sehingga dapat memasarkan atau mempromosikan suatu hal dengan efektif dan dapat menarik simpati masyarakat luas.

(27)

URAIAN TEORITIS

2.1. Kerangka Teori 2.1.1. Komunikasi

Istilah komunikasi bersumber dari kata “communis” yang berarti sama.

Sama disini dimaksudkan memiliki kesamaan makna dari pesan tersebut. Maka komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan (Cangara.2006:18).

Sementara itu, menurut Harold Lasswell (dalam Mulyana, 2010:69) mengatakan cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who? Says What? In Which Channel?

To Whom? With What Effect? Atau Siapa? Mengatakan Apa? Dengan Saluran Apa? Kepada Siapa? Dengan Pengaruh Apa?

Gambar 2.01 Unsur-unsur Komunikasi

Dari pengertian diatas serta gambar diatas, dapat dikemukakakn bahwa komunikasi terjadi karena memiliki unsur-unsur komunikasi. Unsur-unsur komunikasi tersebut adalah (Cangara, 2006:22-27):

SUMBER PESAN MEDIA PENERIMA EFEK

UMPAN BALIK

(28)

a. Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Sumber serng disebut pengirim, atau komunikatau, atau source, atau sender, atau encoder.

b. Pesan

Pesan (message, content, atau information) yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disamapikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan melalui tatap muka atau melalui media komunikasi.

c. Media

Alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Dalam komunikasi anatarpribadi pancaindra dianggap sebagai media komunikasi. Selain pancaindra manusia, telepon, surat, telegram juga digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi.

Dalam komunikasi massa media komunikasi dapat dibedakan kedalam dua macam, yakni media cetak dan media elektronik. Media cetak bisa berupa surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur, stiker, bulletin, hand out, poster, spanduk, dan lainnya. Sementara media elektronik dapat berupa radio, film, televisi, video recording, komputer, dan lainnya.

d. Penerima

Adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.

Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai, atau negara. Penerima dapat dikatakan juga sebagai khalayak, sasaran, komunikan, audience atau receiver.

e. Pengaruh

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang. Pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerima pesan.

(29)

f. Tanggapan Balik

Umpan balik dapat dikatakan sebagai bentuk dari pengaruh yang berasal dari penerima. Umpan balik tidak hanya berasal dari pengaruh melainkan dapat juga berasal dari unsur lainnya seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.

g. Lingkungan

Lingkungan dapat mempengaruhi jalannya sebuah komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.

Selain itu, Field of Experiences atau bidang pengalaman dari komunikator serta komunikator merupakan faktor yang penting jua untuk memastikan terjadinya komunikasi yang lancar. Apabila bidang komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan dipastikan berjalan dengan lancar, jikalau tidak maka akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lainnya. Situasi akan menjadi sangat tidak komunikatif atau dengan kata lain akan terjadi miscommunication atau mis komunikasi.

2.1.1.1. Fungsi Komunikasi

William I. Gorden (Mulyana, 2005:5-30) mengkategorikan fungsi komunikasi menjadi empat bagian, yakni:

1. Sebagai komunikasi sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri sendiri, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terdindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan orang lain.

2. Sebagai komunikasi ekspresif

Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan diri.

Perasaan-perasaan tersebut di komunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah, dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namub bisa disampaikan lebih ekspresif lewat perilaku nonverbal.

(30)

3. Sebagai komunikasi ritual

Suatu komunitas sering melakukan upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan sebagainya. Orang dalam acara tersebut pastinya mengucapkan kata-kata atau perilaku tertentu yang bersifat simbolik yang dimana merupakan sebuah komunikasi ritual juga. Orang-orang yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa, negara, ideologi, atau agama mereka.

4. Sebagai komunikasi instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu:

menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan juga menghibur. Studi komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita gunakan dalam komunikasi sehingga dapat bekerja lebih baik dengan orang lain demi keuntungan bersama.

Selain itu, Onong (1994) mengungkakan pendapat mengenai fingsi dari komunikasi diantaranya adalah:

1. Menyampaikan informasi 2. Mendidik

3. Menghibur, dan 4. mempengaruhi

2.1.2. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran merupakan sebuah pola berbagi atau sharing antara berbagai pihak yang saling berinteraksi sehingga proses penyampaian pesan dan informasi dapat berjalan dengan mudah. Komunikasi pemasaran masih sering dipahami sebagai alat pelengkap (tools) saja dalam proses pemasaran dan cenderung dianggap tidak pending, padahal komunikasi pemasaran itu perpaduan dua cabang ilmu yakni komunikasi dan pemasaran.

(31)

Dalam komunikasi pemasaran tentu saja diperlukan strategi dan taktik yang matang dalam efektivitas dan keefesiensiannya. Komunikasi pemasaran bukanlah suatu proses sistem yang berjalan secara satu arah melainkan komunikasi pemasaran berjalan secara dua arah. Diperlukan sebuah timbal balik dari aspek ke 2 (komunikan) untuk mengetahui apakah yang disampaikan oleh komunikator sudah efektif atau tidak (Prisgunanto, 2006:14).

Komunikasi pemasaran bagi seorang komunikator haruslah bisa menciptakan keintiman dan nuansa pertukaran dalam berkomunkasi dengan komunikan sehingga tidak menimbulkan anggapan negatif. Hal tersebut merupakan inti dalam komunikasi pemasaran dalam efektivitas hubungannya dengan perubahan sikap manusia dalam membuat keputusan pembelian terhadap produk atau jasa.

Prisgunanto (2006) dalam bukunya mengatakan permasalahan klasik pada komunikasi pemasaran terletak pada disinterpretasi dan penyimpangan pesan komunikasi pemasaran yang ada dalam aktivitas komunikasi tersebut. oleh sebab itu, diperlukan stratgei dan taktik yang matang dalam efektivitas dan efisiensi sebuah komunikasi pemasaran. Selain itu, sifat dari komunikasi pemasaran yaitu proses komunikasi yang terjadi secara dua arah. Feedback dari komunikan tentu menjadi hal yang terpenting untuk meningkatkan kualitas dari komunikator atau penyampai pesan.

Terdapat 4 variabel dalam memahami pijakan dasar dari sebuah komunikasi pemasaran, yakni (Prisgunanto, 2006:8):

1. Produk (Product)

Adalah segala kebijaka terhadap produk, seperti mengurangi/menghilangkan produk, memodifikasi, penambahan desain, pengemasan, dan lain sebagainya.

2. Harga (Price)

Merupakan kebijakan pemberian harga mengikuti pada keinginan kelompok target pasar.

3. Tempat / Lokasi (Placement)

Berkaitan dengan kebijakan umum, dalam artian dimana pemasaran menyalurkan produknya dalam kaitan dengan lokasi atau tempat di mana pemasaran berada.

(32)

4. Promosi (Promotion)

Tahap promosi memiliki kemampuan langsung kepada pelanggan atau khalayak, sehingga promosi memiliki keunikan tersendiri dalam upaya melakukan pemasaran produk. Oleh sebab itu, berikut merupakan sarana promosi dalam melakukan sebuah komunikasi pemasaran sebuah produk:

1. Iklan

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibicarakan oleh orang, hal ini dikarenakan daerah jangkauan iklan yang begitu luas. Iklan merupakan instrument promosi yang sangat penting terkhusus bagi perusahaan yang bidang produksinya merupakan berbentuk barang atau jasa yang ditujukan untuk masyarakat luas. Selain itu iklan pun dianggap lebih efesien dilakukan untuk menjangkau masyarakat luas dengan biaya yang cukup terjangkau (Morissan, 2010:17).

Iklan atau periklanan (advertising) adalah media komunikasi pemasaran yang sudah menjadi bagian integral dari masyarakat dan sistem ekonomi manusia. Dalam kehidupan masyarakat yang sudah maju dan kompleks, iklan berevolusi ke dalam sistem komunikasi vital masyarakat, terutama dunia bisnis. Beriklan perlu metode promosi yang seakurat mungkin karena berimbasnya sedemikian dahsyat kepada khalayak, baik dalam hal isi maupun penyampaian (Prisgunanto, 2006:73).

Iklan yang akan disampaikan kepada khalayak diciptakan dengan baik sehingga pesan yang akan disampaikan dapat mudah dicerna dan dimengerti oleh msyarakat dan mengandung informasi yang benar. Tidak hanya sekedar memeberikan informasi kepada khalayak, iklan juga harus mamu membujuk khalayak untuk tertarik dan membeli produk yang ditawarkan, sehingga mampu meningkatkan penjualan sekaligus meningkatkan keuntungan bagi produsen (pengiklan) (Girsang, 2014:20).

Menurut Shimp (2003), fungsi iklan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

(33)

1. Menginformasikan

Iklan memfasilitasi pengenalan merek-merek baru. Untuk kemudian membuat konsumen sadar akan merek tersebut, dan meningkatkan puncak kesadaran dalam benak konsumen untuk merek yang sudah ada dalam kategori produk sejenis yang sudah matang.

2. Mempersuasi

Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk barang dan jasayang diiklankan.

Persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Pada hakekatnya, iklan lebih sering berupaya untuk membangun permintaan sekunder, yaitu permintaan bagi merek yang lebih spesifik.

3. Mengingatkan

Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Selain itu, periklanan juga efektif untuk meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak ada pilihannya.

4. Menambah nilai

Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang sebagai lebih elegan, lebih begraya, lebih bergengsi, dan bisa labih unggul dari tawaran pesaing.

5. Mendampingi

Salah satu peran utama periklanan adalah sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.

(34)

2. Personal Selling

Personal selling merupakan alat promosi yang sifatnya secara lisan, baik kepada seseorang maupun lebih calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan terjadinya transaksi pembelian yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, dengan menggunakan manusia sebagai alat promosinya. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat interaktif atau komunikasi dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan pendapat komsumen. Penyampaian berita atau proses komunikasi dapat dilakukan dengan sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan situasi yang ada.

Sarana personal selling memiliki efek langsung pada proses penjualan berdasarkan besarnya sales forces. Keandalan dari personal selling yang utama adalah mampu mendekatkan pelanggan dan dan penjual menggunakan jalur distribusi yang ada. Melalui personal selling pelanggan dengan mudah dan tanpa sungkan menanyakan segala informasi yang terkait dengan produk tersebut. keandalan personal selling juga pada pendekatan personal dan keintiman kekeluargaan yang mungkin ada (Prosgunanto, 2006: 74).

Selain itu beberapa tugas dari personal selling yakni:

Mencari calon pembeli (prospekting)

Personal selling setuju untuk mencari pelanngan bisnis baru yang kemudian dijadikan sebagai pelanggan bisnis potensial bagi perusahaannnya.

Komunikasi (communicating)

Personal selling memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan bisnis tentang produk yang jelas dan tepat.

Penjualan (selling)

Personal selling harus tahu seni menjual, mendekati pelanggan bisnis sasaran, mempresentasikan produk, menjawab keberatan- keberatan, menutup penjualan.

Mengumpulkan Informasi (information gathering)

Personal selling melakukan riset pasar sehingga mendapatkan informasi tentang pelanggan bisnis dan keadaan pasar serta membuat laporan kunjungan baik yang akan dilakukan maupun yang telah dilakukan.

Pelayanan (servising)

(35)

Personal selling melakukan pelayanan kepada pelanggan bisnis, mengkomunikasikan masalah pelanggan bisnis, memberikan bantuan teknis dan melakukan pengiriman.

Pengalokasian (allocation)

Personal selling setuju untuk memutuskan pelanggan bisnis mana yang akan lebih dulu memperoleh produk bila terjadi kekurangan produk pada produsen.

3. Sales Promotion dan Pameran

Sales promotion dan pameran adalah efek singkat sebagai upaya menstimulasi tekanan pada sikap pembelian. Strategi ini cenderung memikat khalayak atau masyarakat luas yang tidak merencanakan seuatu untuk membeli sebuah barang atau produk sehingga startegi ini cenderung sangat efektif dilakukan untuk mendomplang pembelian.

Terkadang bentuk promosi ini cenderung memakai tokoh-tokoh penting dan tenar dikalangan msyarakat atau khalayak umum. Tak jarang, artis-artis idola ataupun sosok yang didambakan oleh masyarakat menjadi brand ambassador guna menjual produk tersebut padahal artis ataupun idola masyarakat tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan produk tersebut. terkadang juga penggunaan wanita-wanita cantik dan pria-pria ganteng atau yang sering disebut Sales Promotion Girl (SPG) / Sales Promotion Boy (SPB) berperan penting dalam mendongkrak penjualan pada saat itu saja dan sifatnya yang sangat sesaat (temporer) (Prisgunanto, 2006:75).

4. Public Relations

Secara etimologi, public relations terdiri dari dua kata yaitu

“public” dan “relations”, apabila diartikan kedalam Bahasa Indonesia akan menjadi “publik” dan “hubungan”. Di Indonesia, public relations (PRs) sering diartikan sebagai hubungan masyarakat (Humas). Penggunaan istilah hubungan masyarakat tidak, arti kata “public” dalam public relations berbeda dengan kata “masyarakat” dalam hubungan masyarakat.

Istilah masyarakat terlalu luas, sementara public (publik) hanyalah bagian dari masyarakat yang luas itu (Kriyantono, 2006:3).

(36)

Peran dan keberadaan dari Public Relations di dalam perusahaan, institusi maupun lembaga pemerintahan tentu tidak bisa dipandang sebelah mata. Public Relations dapat dikatakan sebagai bagian yang penting dalam perusahaan, guna menciptakan sebuah pendapat dari masyarakat mengenai perusahaan. Berbagai fungsi dari public relations pun sangat melekat pada perusahaan dan dapat membantu di berbagai bidang dalam perusahaan tersebut seperti menjulang ekonomi perusahaan, hingga menarik simpatik masyarakat.

Secara singkat, dapat dijelaskan pemahaman mengenai public relations (Danandjaja, 2011:17):

a) Public Relations itu adalah pembedaan fungsi manajemen yang secara fungsional memeiliki peran membantu organisasi dan publiknya untuk saling mempercayai dan saling menyesuaikan.

b) Public relations itu selalu mengabdi kepada kepentingan publik

c) Public relations itu adalah falsafah sosial manajemen ketika mengambil suatu keputusan bagi suatu kebijaksanaan, agar tercipta opini publik yang sehat.

d) Dalam prakteknya public relations itu membantu terciptanya kerjasama, saling pengertian, dan saling menerima anatara publik dan organisasi, dan pada tahap lanjut akan tercipta keuntungan bersama (mutual favourable).

e) Internal Communication dan External Public Relations atau External Communications.

f) Dilihat dari prosesnya, maka public relations mempunyai dua bentuk kegiatan yaitu Internal Public Relations atau Internal Relations dan External Public Relations atau External Relations.

Danandjaja dalam bukunya (2011:22) mengungkapkan beberapa poin mengenai Tujuan dari Public Relations baik secara internal maupun eksternal adalah:

1. Mengadakan suatu penlaian terhadap sikap tingkah laku dan opini publik terhadap perusahaan, terutama sekali ditujukan kepada kebijaksanaan perusahaan yang sedang dijalankan.

2. Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang dijalankan, guna mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan publik.

3. Memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut

(37)

kepada berbagai aktivitas rutin perusahaan, juga menjelaskan mengenai perkembangan perusahaan tersebut. Dimana pada tahap selanjutnya diharapkan publik karyawan tetap well inform.

4. Merencanakan bagi penyusunan suatu staff yang efektif bagi penugasan yang bersifat internal public relations dalam perusahaan tersebut.

5. Memperluas langganan atau pemasaran

6. Memperkenalkan sesuatu jenis hasil produksi atau gagasan yang berguna bagi publik dalam arti luas

7. Mencari dan mengembangkan modal

8. Memperbaiki citra perusahaan terhadap pendapat masyarakat luas, guna mendapatkan opini publik yang positif.

Selain itu, Fraser P. Seitel (dalam Danandjaja, 2011:27) mengungkapkan tugas dan tanggungjawab seorang praktisi PRs yang merupakan sebuah potensial yang harus dimiliki juga, yaitu:

1. Mencari karyawan (reaching the employes)

2. Mengkoordinasikan hubungan dengan media cetak dan elektronik (coordinating relationship with the print and electronic media)

3. Mengkoordinasikan aktivitas dengan anggota legislative (coordinating activities with legislators)

4. Melakukan interaksi dengan komunitas (orchestrating interaction with the community)

5. Mempersiapkan hubungan dengan masyarakat pemodal (managing relations with the investment community).

6. Mendukung aktivitas-aktivitas (supporting activities)

7. Mengkoordinir kebijakan institusi kepada publik (coordinating the institution’s “printed voice” to its publics)

8. Mengkoordinir hubungan dengan kelompok-kelompok khusus (coordinating relationship with outside specially groups)

9. Menyusun iklan mengenai citra kelembagaan atau non produk (managing the “institutional”-or non product – advertising image) 10. Mengkoordinir grafik dan jasa fotografis (coordinating the graphics

and photographic services) 11. Riset pendapat (opinion research)

12. Menyusun dan merencanakan pemberian cindera mata (managing the gift-giving apparatus)

13. Menyusun dan merencanakan peristiwa khusus (coordinating special events)

14. Melakukan management counseling (management counseling)

(38)

5. Integrated Marketing Communication

Komunikasi pemasaran terintegrasi atau integrated marketing communication yang kemudian disingkat IMC dapat didefinisikan sebagai adanya kesesuaian antara kebutuhan informasi pelanggan dengan komunikasi pemasaran yang dikoordinasikan (Prisgunanto, 2006:76).

Selain itu, IMC dapat dikatakan juga sebagai sebuah komunikasi pemasaran yang dikoordinasikan sesuai dengan kebutuhan dan persepsi dari pihak pelanggan.

Tannebaum dan Lauterborn (dalam Prigunanto, 2006) menggambarkan secara garis besar deskripsi dari IMC, yakni:

1. IMC dimulai dan bertolak dari persepsi dan aktivitas pelanggan pada produk.

2. IMC adalah terintegrasi antara bisnis dengan kebutuhan pelanggan 3. IMC harus terorganisasi pada semua komunikasi bisnis dalam IMC

mix

4. IMC berupaya menciptakan dialog dengan pelanggan

5. IMC akan beruoaya mencapai perilaku pelnggan kearah kebutuhan individu.

Gambar 2.02 Model Alur Kerja IMC Sumber: Prisgunanto, 2006: 77

Customer Perceotio

n

Perception of Needs

Perception of Brand

Custome r Activity

BRAND Communication mix of the Whole

Business

Marketing

Mix Marketer’s

Brand Strategy

Integrated with the Strategy of the Whole Business

(39)

Pada perkembangan yang ada, konsep IMC ini adalah pengakuan akan perlu adanya kesesuaian antara persepsi pelanggan, yang ditunjukkan dalam aktivitas pelanggan dengan communication mix yang dirancang.

Biasanya konsep IMC dalam komunikasi pemasaran ini harus konvergen (menyatu) dalam strategi komunikasi bisnis perusahaan. Pola integrasi inilah yang diharapakan menjadikan IMC sebagai suatu bentuk hubungan kesesuaian antara penafsiran pelanggan dan produsen terhadap produk (Prisgunanto, 2006: 78).

2.1.3. Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi pada hakekatnya adalah penggabungan dari perencanaan (planning) dan manajemen (management) yang bertujuan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Sebuah strategi bukan hanya menunjukan arah mencapai tujuan tersebut melainkan juga menunjukkan cara serta taktik dalam mencapai tujuan tersebut. Oleh sebab itu strategi komunikasi pada dasarnya digunakan untuk memenangkan sebuah peperangan.

Laswell (dalam Effendy 2003: 302) mengungkapkan penambahan rumus untuk mejawab efek apa yang diharapkan dalam sebuah strategi komunikasi yakni:

- When (Kapan dilaksanakannya?) - How (Bagaimana melaksanakannya?) - Why (Mengapa dilaksanakan demikian?)

Dari penambahan rumus tersebut maka akan menentukan pendekatan yang diharapkan terhadap efek dari kegiatan komunikasi yang berjenis:

- Penyebaran informasi - Proses persuasi

- Menjalankan sebuah instruksi

R. Wayne Pace, Brent D. Paterson, dan M. Dallas (dalam Ruslan 2007:37) mengungkapkan tujuan utama dari strategi komunikasi yakni:

a) To secure understanding

(40)

b) To establish ecceptance

Bagaimana cara penerimaan it uterus dibina dengan baik.

c) To motivate action

Penggiatan untuk memotivasinya.

d) The goals which the communicator sought to achieve

Bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikaor dari proses komunikasi tersebut.

2.1.4. A.I.D.D.A.

Menurut Effendy (2004: 13) para ahli komunikasi cenderung untuk bersama-sama berpendapat bahwa dalam melancarkan komunkasi lebih baik mempergunakan pendekatan apa yang disebut A-A procedure atau from attention to actio. A-A procedure sebenarnya penyerdehanaan dari suatu proses yang disebut AIDDA.

Pada dasarnya, para ahli komunikasi cenderung berdapat sama bahwa dalam berkomunikasi lebih baik menggunakan pendekatan yang disebut A-A procedure atau from attention to action procedure yang berarti agar menjadi action pada komunikan, terlebih dahulu harus dibangkitkan attention. (Effendy, 2007:52) 28 A-A procedure merupakan penyederhanaan dari suatu proses yang disingkat AIDDA. Formulasi AIDDA merupakan kesatuan singkatan dari tahap- tahap komunikasi persuasive sebagai berikut:

1. A: Perhatian (Attention): Keinginan seseorang untuk mencari dan melihat sesuatu.

2. Ketertarikan (Interest): Perasaan ingin mengetahui lebih dalam tentang suatu hal yang menimbulkan daya tarik bagi konsumen.

3. Keinginan (Desire): Kemauan yang timbul dari hati tentang sesuatu yang menarik perhatian.

4. Keputusan (Decision): Kepercayaan untuk melakukan sesuatu hal.

Berdasarkan formulasi AIDDA, singkatnya komunikasi persuasif didahului dengan upaya membangkitkan perhatian. Upaya ini tidak hanya dilakukan dalam gaya bicara dengan kata-kata yang baik, tetapi juga dalam penampilan ketika menghadapi khalayak. Apabila perhatian sudah terwujud, maka

(41)

menyusul upaya menumbuhkan minat. Upaya ini dapat berhasil, dengan mengutarakan hal-hal yang menyangkut kepentingan komunikan. (Effendy, 2003:51-52)

Pertama memulai komunikasi dengan membangkitkan perhatian (attention) komunikan. Apabila perhatian komunikan telah bangkit, kemudian disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest) yang memiliki derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Jika hanya terdapat hasrat dalam diri komunikan, hal tersebut belum berarti banyak, karena harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision), yakni keputusan untuk melakukan kegiatan (action) sebagaimana diharapkan komunikator. (Effendy, 2003: 304-305)

2.1.5. Media Cetak

Media cetak merupakan salah satu jenis media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Media cetak juga dapat di didefinisikan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan proses produksi teks menggunakan tinta, huruf dan kertas, atau bahan cetak lainnya. Media cetak ini dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yakni surat kabar, majalah berita, majalah khusus, newsletter, dll. Masing- masing jenis tersebut berbeda satu sama lain dalam penyajian tulisan dan rubrik.

Terdapat berbagai karakteristik dalam media cetak, yakni (Chandra dan Saragih, 2012: 14):

1. Membaca merangsang orang untuk berinteraksi dengan aktif berfikir dan mencerna secara reflektif dan kreatif, sehingga lebih berpeluang membuka dialog dengan pembaca/masyarakat konsumennya di samping memungkinkan untuk mengulas permasalahan secara lebih mendalam dan lebih spesifik.

2. Media cetak, baik Koran atau majalah relative lebih jelas siapa masyarakat konsumennya. Sementara media elektronik seringkali sulit mengukur dan mengetahui siapa konsumen mereka. Dengan demikian Koran atau majalah lebih mewakili opini kelompok masyarakat tertentu.

(42)

3. Kritik social yang disampaikan melalui media cetak akan lebih berbobot atau lebih efektif karena diulas secara lebih mendalam dan bisa menampung sebanyak mungkin opini pengamat serta aspirasi masyarakat pada umumnya.

4. Media cetak lebih bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana, bisa disimpan (di kliping), bisa dibaca kapan saja, tidak terikat waktu.

5. Dalam hal penyajian iklan, walaupun media cetak dalam banyak hal kalah menarik dan atraktif disbanding media elektronik namun di segi lain bisa disampaikan secara informative, lengkap dan spesifik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen.

Jenis-jenis media cetak yaitu, Pertama, Surat kabar harian yaitu jenis media cetak yang terbit setiap hari. Jenis media cetak ini masih dibagi menjadi surat kabar harian nasional, surat kabar harian daerah, dan surat kabar harian lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis berita news atau informasi terkini dan disampaikan dengan sistem straight news atau apa adanya. Kedua, Surat kabar mingguan yaitu jenis media cetak yang lebih banyak dikenal dengan sebutan tabloid. Biasanya berita yang diangkat adalah berita hiburan atau juga in depth news. Tulisan dalam media ini banyak bergaya feature atau deskriptif. Ketiga, Majalah mingguan, jenis majalah ini terbit setiap seminggu sekali. Keempat, Majalah tengah bulanan. Kelima, Majalah bulanan. Keenam, majalah dwibulanan.

Ketujuh, majalah tribulanan. Kedelapan, Bulletin, media cetak ini biasanya dibuat untuk kalangan tertentu atau intern saja. Dan media ini biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman, serta dibuat konsep sederhana. Bulletin juga tidak dibuat untuk kepentingan komersial. Jenis media cetak yang disebut diatas mempunyai berbagai macam bidang (Chandra dan Saragih, 2012:14).

2.1.6. Media Online

Santana (Rozanah, 2013:36) mengatakan bahwa media online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis pada telekomunikasi dan multimedia dengan memiliki informasi yang bersifat update (terbaru), aktual dan menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet. Media online merupakan media yang berbasiskan teknologi komunikasi interaktif dalam hal ini jaringan komputer, dan oleh karenanya ia memiliki ciri khas yang tidak dimiliki media

Gambar

Gambar 2.01  Unsur-unsur Komunikasi
Gambar 2.02  Model Alur Kerja IMC  Sumber: Prisgunanto, 2006: 77 Customer Perceotion Perception of Needs Perception of Brand Customer Activity BRAND Communication mix of the Whole
Gambar 2.03  Kerangka Konsep
Tabel 2.01  Variabel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebagian besar masyarakat di sekitar jalan kuarter (60%) lebih takut terhadap resiko tersebut, bila dibandingkan dengan masyarakat di sekitar jalan sekunder (27,78%) dan

Hasil penelitian diperoleh bahwa Kondisi fasilitas Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi cukup baik karena fasilitas-fasiltas tersebut terawat dan dalam kondisi masih bagus

Dan hasil dari kepemimpinan dalam wirausaha dan inovasi adalah memiliki hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan baik secara simultan

Karakteristik ini didapat dengan cara melihat rekam medis pasien yang didiagnosis asites yang dilengkapi dengan hasil ekspertise di RSUD Al-Ihsan tahun

Tujuan pe nelitian adalah mempelajari perilaku ekonomi rumahtangga petani kedelai di Indonesia dengan menggunakan model ekonomi rumahtangga, khususnya dampak kebijakan terhadap

tersinggung. 2) Tegang, tidak tenang, gelisah dan mudah terkejut. 3) Gangguan pola tidur dan mimpi yang menyeramkan. 4) Takut sendiri atau takut banyak orang. 5) Gangguan

PELARASAN: Akta Perkongsian 1961 menyebut jika pekongsi tidak menyatakan kadar faedah pinjaman daripada pekongsi dalam Ikatan Perkongsian, maka faedah atas pinjaman pekongsi

Diterjemahkan dalam sasaran daerah yang diturunkan dari Misi II : Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Wonogiri Melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan