• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI BALAI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL KUPANG BULAN SEPTEMBER 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI BALAI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL KUPANG BULAN SEPTEMBER 2020"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT

DI BALAI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL KUPANG BULAN SEPTEMBER 2020

BALAI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL KUPANG DIREKTPRAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT

KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2020

(2)

LAPORAN

PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT

DI BALAI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL KUPANG

BAB I

LATAR BELAKANG

Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, perlu diberikan akses kepada pegawai dan/atau masyarakat untuk menyampaikan keluhan, informasi, ketidakpuasan, dan/atau aspirasi dari pegawai dan/atau masyarakat terkait pelayanan, pelanggaran, tindak pidana yang terjadi di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Landasan hukum yang menjadi acuan dalam penerapan penanganan whistleblowing system dan pengaduan adalah:

1. Undang – undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

2. Peraturan Pemrintah Nomor 71 Tahun 2000 tentang Tatacara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pindana Korupsi

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemeritah 4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 31/PERMEN-KP/2013 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Whistleblower dan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan

Pengaduan dibedakan menjadi dua yaitu pengaduan yang disampaikan oleh whistleblower dan pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat yang mengetahui dan mengadukan dugaan terjadinya pelanggaran dan/atau kejahatan yang terjadi di lingkungan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang.

BKKPN Kupang telah menetapkan Tim Penanganan Pengaduan Whistleblower dan Masyarakat Nomor SK.588/BKKPN/VII/2019 tanggal 3 Juli 2019. Penanganan pengaduan masyarakat secara umum bermanfaat untuk mengetahui masalah dan kekurangan organisasi

(3)

dari sudut pandang masyarakat/ pengguna jasa, sekaligus mencarikan solusi dan inovasi di bidang pelayanan publik. Prinsip dasar pengelolaan pengaduan di BKKPN Kupang antara lain:

1. Mengetahui kebenaran isi standar pelayanan;

2. Mengawasi pelaksanaan standar pelayanan;

3. Mendapat perlindungan dan/atau pemenuhan pelayanan;

4. Mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan pelayanan;

5. Memberitahukan kepada Penyelenggara untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan;

6. Memberitahukan kepada petugas untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan; dan

7. Melakukan perbaikan dan inovasi pelayanan secara terus menerus dan berkelanjutan berdasarkan saran, masukan dan pengaduan dari masyarakat.

Sejalan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut maka diperlukan adanya monitoring dan evaluasi terhadap penanganan pengaduan masyarakat. Monitoring dan evaluasi dilakukan setiap bulan yang memuat rekomendasi kegiatan yang berjalan dilengkapi dengan hasil monev penanganan pengaduan masyarakat, identifikasi faktor-faktor pendukung ataupun penghambat yang dilakukan di BKKPN Kupang. Pengaduan masyrakat yang diterima secara langsung maupun tidak langsung akan ditindak lanjuti sesuai rekomendasi yang diberikan dan dilakukan tindak lanjut penanganannya. Hasil evaluasi penanganan pengaduan masyarakat menunjukan bahwa seluruh kompeten telah berpartisipasi aktif melakukan pengaduan terkait pelayanan yang diterima.

(4)

BAB II

PENGADUAN MASYARAKAT SEPTEMBER 2020

Pengaduan masyarakat yang diterima secara langsung maupun tidak langsung akan ditindak lanjut penanganannya. Seluruh kegiatan dilakukan secara sistematis dengan memberikan perlindungan terhadap pelapor dengan memperhatikan kerahasiaan dan tingkat profesionalisme pihak yang terlibat. Setiap pelapor berhak untuk memberikan keterangan secara bebas tanpa paksaan ataupun tekanan namun tetap memperhatikan norma dan prosedur penyampaian pengaduan yang benar.

Pengaduan masyarakat Bulan September 2020 melalui sarana dan prasarana pengaduan sebagai berikut:

Bulan No Sarana dan Prasarana Jumlah Pengaduan Januari

2020

1 Hotline Pengaduan 0 2 Media Sosial (Whatsapp ) 1 3 Penyampaian Langsung 0

Februari 2020

1 Hotline Pengaduan 0 2 Media Sosial (Whatsapp ) 0 3 Penyampaian Langsung 0

Maret 2020

1 Hotline Pengaduan 2 2 Media Sosial (Whatsapp ) 1 3 Penyampaian Langsung 0

April 2020

1 Hotline Pengaduan 0 2 Media Sosial (Whatsapp ) 0 3 Penyampaian Langsung 0

Mei 2020

1 Hotline Pengaduan 0 2 Media Sosial (Whatsapp ) 0 3 Penyampaian Langsung 1

Juni 2020

1 Hotline Pengaduan 0 2 Media Sosial (Whatsapp ) 2 3 Penyampaian Langsung 0

Juli 2020

1 Hotline Pengaduan 2 2 Media Sosial (Whatsapp ) 0 3 Penyampaian Langsung 0 Agustus

2020

1 Hotline Pengaduan 0 2 Media Sosial (Whatsapp ) 0

(5)

3 Penyampaian Langsung 0 September

2020

1 Hotline Pengaduan 1 2 Media Sosial (Whatsapp ) 0 3 Penyampaian Langsung 1

BKKPN Kupang telah menerapkan penanganan pengaduan masyarakat dan dalam pelaksanaan bulan September 2020 terdapat 2 (dua) laporan pengaduan masyarakat.

(6)

BAB III

TINDAK LANJUT TERHADAP PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT SEPTEMBER 2020

Tindak lanjut terhadap pengaduan masyarakat BKKPN Kupang bulan September 2020 yaitu:

Bulan No Sarana dan Prasarana Jumlah Pengaduan

Tindak Lanjut

terhadap Pengaduan Masyarakat

Januari 2020 1 Hotline Pengaduan 0 0 2 Media Sosial (Whatsapp ) 1 1 3 Penyampaian Langsung 0 0

Februari 2020

1 Hotline Pengaduan 0 0 2 Media Sosial (Whatsapp ) 0 0 3 Penyampaian Langsung 0 0

Maret 2020

1 Hotline Pengaduan 2 2 2 Media Sosial (Whatsapp ) 1 1 3 Penyampaian Langsung 0 0

April 2020

1 Hotline Pengaduan 0 0 2 Media Sosial (Whatsapp ) 0 0 3 Penyampaian Langsung 0 0

Mei 2020

1 Hotline Pengaduan 0 0 2 Media Sosial (Whatsapp ) 0 0 3 Penyampaian Langsung 1 1

Juni 2020

1 Hotline Pengaduan 0 0 2 Media Sosial (Whatsapp ) 2 2 3 Penyampaian Langsung 0 0

Juli 2020

1 Hotline Pengaduan 2 2 2 Media Sosial (Whatsapp ) 0 0 3 Penyampaian Langsung 0 0 Agustus 2020 1 Hotline Pengaduan 0 0

2 Media Sosial (Whatsapp ) 0 0 3 Penyampaian Langsung 0 0 September

2020

1 Hotline Pengaduan 1 1

2 Media Sosial (Whatsapp ) 0 0 3 Penyampaian Langsung 1 1

(7)

BKKPN Kupang telah menerapkan penanganan pengaduan masyarakat dan dalam pelaksanaan bulan September 2020 terdapat 2 (dua) laporan dan sudah ditindaklanjuti. Laporan pertama disampaikan tanggal 5 September 2020. Pengaduan masyarakat disampaikan melalui Hotline Pengaduan. Berikut kronologis pelaporan hingga penyelesaian tindak lanjut:

BKKPN Kupang mendapatkan laporan dari Nelayan bahwa terdapat mamalia laut terdampar di Pantai Napae, Kelurahan Mebba, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua.

Mamalia laut yang terdampar berjumlah 1 ekor dengan jenis diduga Rough-toothed Dolphin berukuran 2.15 m. Pukul 08.00 WITA BKKPN Kupang bersama warga sekitar berusaha mengembalikan lumba-lumba tersebut ke laut menggunakan tandu akan tetapi lumba-lumba tetap berenang kembali ke darat. Sampai Pukul 10.00 akhirnya kembali diupayakan pengembalian lumba-lumba tersebut menggunakan ketinting dan dibawa sejauh 1 km dari pantai akan tetapi lumba-lumba tersebut tetap kembali ke darat. Selanjutnya Lumba-lumba dibawa lagi menggunakan ketinting sejauh 2 km dari pantai dan lokasi dekat dengan kemunculan kawanan lumba-lumba akan tetapi lumba-lumba tetap kembali ke darat. Kondisi lumba-lumba saat dievakuasi tidak mengalami luka serius hanya tergores sedikit di bagian samping tubuh dekat sirip dada dan ujung mulut. Tim dan Warga akhirnya membiarkan lumba-lumba berenang di pantai napae karena waktu sudah larut. Besok paginya Tim melakukan pengecekan kembali ke pantai napae akan tetapi lumba-lumba tersebut sudah tidak ada. Menurut informasi ada nelayan yang melihat lumba-lumba berenang di pantai desa ledeana.

(8)

Laporan kedua disampaikan tanggal 17 September 2020. Pengaduan masyarakat disampaikan melalui media sosial yaitu whatsapp. Berikut kronologis pelaporan hingga penyelesaian tindak lanjut:

1. Kamis 17 September 2020 pada pukul 12.00 WIT Tim TWP Laut Banda mendapat Laporan Masyarakat terkait maraknya pengambilan batu dan pasir untuk kepentingan proyek yang terjadi di Dusun Mangkubatu Desa Rajawali. Setelah dibahas secara internal Tim TWP langsung berkoordinasi dengan aparat hukum yakni Pos AL untuk menindak lanjuti laporan tersebut.

2. Tim TWP Laut Banda dan Pos TNI AL ketika terjun ke lapangan memperoleh informasi bahwa laporan masyarakat terbukti dengan adanya timbunan batu kerikil dan pasir di sepanjang Dusun Mangku Batu sampai dengan tempat wisata Malole. Diketahui terdapat beberapa masyarakat yang melakukan pengambilan kerikil dan pasir

3. Berdasarkan keterangan masyarakat kerikil dan pasir dijual kepada kontraktor dengan harga yang murah yakni Rp. 275.000 /kubik. Dengan asumsi Rp. 25.000 disumbangkan ke pembangunan masjid. Masyarakat pengambil batu dan pasir merasa kegiatannya legal karena telah mengantongi izin dari RT setempat. Tim kemudian memberikan pengertian dan arahan untuk tidak melanjutkan penjualan bahan material tersebut dan selanjutnya mengunjungi lokasi proyek dan melakukan sosialisasi kepada pelaku.

(9)

BAB IV KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. BKKPN Kupang telah menerapkan penanganan pengaduan masyarakat dan dalam pelaksanaan bulan September 2020 terdapat 2 (dua) laporan pengaduan masyarakat.

2. Laporan pengaduan masyarakat yang diterima oleh BKKPN Kantor melalui penyampaian langsung dan hotline pengaduan.

3. Tindak lanjut untuk laporan pengaduan yang pertama adalah BKKPN Kupang bersama warga sekitar berusaha mengembalikan lumba-lumba tersebut ke laut.

4. Tindak lanjut untuk laporan pengaduan masyarakat yang kedua adalah dengan melakukan terjun ke lapangan memperoleh informasi bahwa laporan masyarakat terbukti dengan adanya timbunan batu kerikil dan pasir di sepanjang Dusun Mangku Batu sampai dengan tempat wisata Malole.

Kupang, 1 Oktober 2020 Plt. Kepala BKKPN Kupang

Imam Fauzi, S.S., M.Eng NIP. 19750830 200502 1 001

Referensi

Dokumen terkait

 Dari dalam negeri, International Monetary Fund (IMF) me- mangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 3,9%, turun 0,4% poin dibandingkan proyeksi pada

PENGADUAN ANAK KORBAN KEKERASAN KASUS DITINDAK LANJUTI (kasus) KASUS BELUM DITINDAK LANJUTI (kasus) KASUS DITINDAK LANJUTI (kasus) KASUS BELUM DITINDAK LANJUTI (kasus) (1)

Maksud dari penyusunan Laporan Monitoring dan Evaluasi Penanganan Pengaduan Whistleblower dan Penanganan Pengaduan Masyarakat Priode bulan Juni Tahun 2021 adalah

Objek persepsi yang Berdasarkan hasil survei awal terhadap mahasiswa dinilai tidak menyenangkan, maka perilakunya Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah negatif, seperti

Terdapat hubungan yang bermakana antara gaya kepemimpi- nan , iklim organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja aparatur Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau, secara

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa, tingkat kinerja penyuluh pertanian di Kota Tidore Kepulauan dapat diperbaiki dengan meningkatkan kompetensi penyuluh

Pengelolaan aduan dilakukan oleh tim penanganan pengaduan dan mekanisme pengaduan masyarakat di PPN Sibolga sesuai dengan SK Kepala Pelabuhan; Tim menindak lanjuti

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENETAPAN, PENEGASAN DAN PENGESAHAN BATAS DESA SEMANGUT UTARA KECAMATAN BUNUT HULU KABUPATEN KAPUAS HULU. Daerah adalah Kabupaten Kapuas