• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY

DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING

DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,

SEPTEMBER, DAN OKTBER 2016

Nama : Ellin Taufanny NPM : 23214509

Jurusan : Akuntansi

(2)

Latar Belakang

• Sektor usaha kecil menengah (UKM) merupakan salah satu industri yang turut bersaing dalam memajukan perekonomian Indonesia.

• Setiap usaha pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal untuk kelangsungan hidup dan kemajuan usaha. Untuk mencapai tujuan tersebut UKM harus memperhatikan dalam

menentukan harga jual.

• Penentuan harga jual dari produk harus direncanakan secara pasti agar dapat memberikan perlindungan bagi UKM dari kemungkinan

terjadinya kerugian.

• Harga jual harus dapat menutup semua biaya yang dikeluarkan dan

harus dapat menghasilkan laba yang diinginkan.Analisis yang tepat

untuk digunakan pada usaha ini adalah dengan menggunakan analisis

Cost Plus Pricing.

(3)

BATASAN MASALAH

Agar penulisan ini tidak menyimpang dari tujuan, maka penelitian ini

membatasi metode yang digunakan untuk menghitung harga jual dua produk roti, yaitu berupa roti cokelat dan roti keju dengan metode Cost Plus Pricing dengan pendekatan Full Costing berdasarkan data pada bulan Agustus,

September dan Oktober tahun 2016.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana penentuan harga jual yang digunakan oleh UKM Rasa Bakery?

2. Bagaimana hasil dari perhitungan harga jual menurut Metode Cost Plus Pricing dengan pendekatan Full Costing?

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui penentuan harga jual yang digunakan oleh UKM.

2. Untuk mengetahui hasil dari perhitungan harga jual menurut metode

Cost Plus Pricing dengan pendekatan Full Costing.

(4)

Presentase Produk Bulan Agutustus, September dan Oktober 2016

No Jenis Produk Unit Presentase 1. Roti Cokelat 13.500 38%

2. Roti Keju 12.000 33%

3 Roti Pisang

Cokelat 10.500 29%

JUMLAH 36.000 100%

Sumber : UKM Rasa Bakery

No Jenis Produk Unit Presentase 1. Roti Cokelat 21.000 36%

2. Roti Keju 19.500 33%

3 Roti Pisang

Cokelat 18.000 31%

JUMLAH 58.500 100%

No Jenis Produk Unit Presentase 1. Roti Cokelat 27.000 37%

2. Roti Keju 26.000 36%

3 Roti Pisang

Cokelat 20.000 27%

JUMLAH 73.000 100%

(5)

Biaya Bahan Baku Roti Cokelat Bulan Agustus 2016

Sumber : UKM Rasa Bakery

No. Jenis Bahan Pemakaian BB Harga BB Jumlah

1. Tepung terigu 364 kg Rp 10.000 Rp 3.640.000 2. Gula Pasir 121 kg Rp 12.000 Rp 1.452.000 3. Mentega 60 kg Rp 19.000 Rp 1.140.000 4. Minyak 13 kg Rp 10.500 Rp 136.500 5. Pengemulsi 5 kg Rp 30.000 Rp 150.000 6. Pengempuk 5 kg Rp 130.000 Rp 650.000 7. Garam 4 kg Rp 7.000 Rp 28.000 8. Telur 16 kg Rp 20.000 Rp 320.000 9. Cokelat 121 kg Rp 25.000 Rp 3.025.000 10. Pengembang 5 kg Rp 109.000 Rp 545.000 11. Susu 9 kg Rp 23.000 Rp 207.000 12. Gas 5 tabung Rp 145.000 Rp 725.000

Total biaya bahan baku Rp 12.018.500

(6)

Biaya Bahan Baku Roti Keju Bulan Agustus 2016

Sumber : UKM Rasa Bakery

No. Jenis Bahan Pemakaian BB (kg) Harga BB/kg Jumlah

1. Tepung terigu 324 kg Rp 10.000 Rp 3.240.000 2. Gula Pasir 108 kg Rp 12.000 Rp 1.296.000 3. Mentega 52 kg Rp 19.000 Rp 988.000 4. Minyak 12 kg Rp 10.500 Rp 126.000 5. Pengemulsi 5 kg Rp 30.000 Rp 150.000 6. Pengempuk 5 kg Rp 130.000 Rp 650.000 7. Garam 3 kg Rp 7.000 Rp 21.000 8. Telur 14 kg Rp 20.000 Rp 280.000 9. Keju 156 kg Rp 50.000 Rp 7.800.000 10. Pengembang 5 kg Rp 109.000 Rp 545.000 11. Susu 8 kg Rp 23.000 Rp 184.000 12. Gas 5 tabung Rp 145.000 Rp 725.000

Total biaya bahan baku Rp 16.005.000

(7)

Biaya Bahan Baku Roti Cokelat Bulan September 2016

Sumber : UKM Rasa Bakery

No. Jenis Bahan Pemakaian BB (kg) Harga BB/kg Jumlah

1. Tepung terigu 567 kg Rp 11.000 Rp 6.237.000 2. Gula Pasir 189 kg Rp 12.500 Rp 2.362.500 3. Mentega 92 kg Rp 19.500 Rp 1. 794.000 4. Minyak 21 kg Rp 11.000 Rp 231.000 5. Pengemulsi 8 kg Rp 31.000 Rp 248.000 6. Pengempuk 8 kg Rp 130.500 Rp 1.044.000 7. Garam 6 kg Rp 7.500 Rp 45.000 8. Telur 25 kg Rp 21.000 Rp 525.000 9. Cokelat 189 kg Rp 29.000 Rp 5.481.000 10. Pengembang 8 kg Rp 109.500 Rp 876.000 11. Susu 14 kg Rp 24.000 Rp 336.000 12. Gas 6 tabung Rp 145.000 Rp 870.000

Total biaya bahan baku Rp 20.049.500

(8)

Biaya Bahan Baku Roti Keju Bulan September 2016

Sumber : UKM Rasa Bakery

No. Jenis Bahan Pemakaian BB (kg) Harga BB/kg Jumlah

1. Tepung terigu 526 kg Rp 11.000 Rp 5.786.000 2. Gula Pasir 175 kg Rp 12.500 Rp 2.187.500 3. Mentega 85 kg Rp 19.500 Rp 1. 657.500 4. Minyak 19 kg Rp 11.000 Rp 209.000 5. Pengemulsi 7 kg Rp 31.000 Rp 217.000 6. Pengempuk 7 kg Rp 130.500 Rp 913.500 7. Garam 5 kg Rp 7.500 Rp 37.500 8. Telur 23 kg Rp 21.000 Rp 483.000 9. Keju 253 kg Rp 51.000 Rp 12.903.000

10. Pengembang 7 kg Rp 109.500 Rp 766.500 11. Susu 13 kg Rp 24.000 Rp 312.000

12. Gas 6 tabung Rp 145.000 Rp 870.000 Total biaya bahan baku Rp 26.342.500

(9)

Biaya Bahan Baku Roti Cokelat Bulan Oktober 2016

Sumber : UKM Rasa Bakery

No. Jenis Bahan Pemakaian BB (kg) Harga BB/kg Jumlah

1. Tepung terigu 729 kg Rp 12.000 Rp 8.748.000 2. Gula Pasir 243 kg Rp 13.000 Rp 2.860.000 3. Mentega 118 kg Rp 19.500 Rp 3.159.000 4. Minyak 27 kg Rp 12.000 Rp 324.000 5. Pengemulsi 10 kg Rp 31.000 Rp 310.000 6. Pengempuk 10 kg Rp 130.500 Rp 1.305.000 7. Garam 8 kg Rp 8.000 Rp 64.000 8. Telur 32 kg Rp 22.000 Rp 704.000 9. Cokelat 243 kg Rp 30.000 Rp 7.290.000 10. Pengembang 10 kg Rp 109.500 Rp 1.095.000 11. Susu 18 kg Rp 25.000 Rp 450.000 12. Gas 7 tabung Rp 145.000 Rp 1.015.000 Total biaya bahan baku Rp 27.324.000

(10)

Biaya Bahan Baku Roti Keju Bulan Oktober 2016

Sumber : UKM Rasa Bakery

No. Jenis Bahan Pemakaian BB (kg) Harga BB/kg Jumlah

1. Tepung terigu 702 kg Rp 12.000 Rp 7.920.000 2. Gula Pasir 234 kg Rp 13.000 Rp 2.600.000 3. Mentega 114 kg Rp 19.500 Rp 2. 145.000 4. Minyak 26 kg Rp 12.000 Rp 336.000 5. Pengemulsi 10 kg Rp 31.000 Rp 310.000 6. Pengempuk 10 kg Rp 130.500 Rp 1.305.000 7. Garam 7 kg Rp 8.000 Rp 40.000 8. Telur 31 kg Rp 22.000 Rp 660.000 9. Keju 338 kg Rp 52.000 Rp 18.200.000 10. Pengembang 10 kg Rp 109.500 Rp 1.095.000 11. Susu 18 kg Rp 25.000 Rp 425.000 12. Gas 7 tabung Rp 145.000 Rp 1.015.000

Total biaya bahan baku Rp 36.051.000

(11)

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Bulan Upah/hari

Bagian Produksi Jml

hari Jumlah Pengadukan Pencetakan Pengovenan Pembungkusan

Agustus Rp 45.000 1 3 1 1 30 Rp 8.100.000

September Rp 45.000 1 3 1 1 30 Rp 8.100.000

Oktober Rp 45.000 1 3 1 1 30 Rp 8.100.000

Sumber : UKM Rasa Bakery

(12)

Alokasi Biaya Tenaga Kerja Langsung Bulan Agustus, September dan Oktober 2016

Keterangan Alokasi BTKL Jumlah

Roti Cokelat 38% x Rp 8.100.000 Rp 3.078.000 Roti Keju 33% x Rp 8.100.000 Rp 2.673.000

Keterangan Alokasi BTKL Jumlah

Roti Cokelat 36% x Rp 8.100.000 Rp 2.916.000 Roti Keju 33% x Rp 8.100.000 Rp 2.673.000

Keterangan Alokasi BTKL Jumlah

Roti Cokelat 37% x Rp 8.100.000 Rp 2.997.000

Roti Keju 36% x Rp 8.100.000 Rp 2.916.000

(13)

Biaya Overhead Pabrik Menurut Perusahaan Bulan Agustus 2016

No. Jenis Biaya Total Biaya /bulan

Alokasi Biaya BOP Roti Cokelat 38%

Alokasi Biaya BOP Roti Keju

33%

1. Biaya listrik Rp. 250.000 Rp. 95.000 Rp. 82.500

Sumber : UKM Rasa Bakery Keterangan :

•Biaya Listrik (Tetap) Rp. 100.000

(Variabel) Rp. 150.000 +

Rp. 250.000/bulan

(14)

Biaya Overhead Pabrik Menurut Perusahaan Bulan September 2016

No. Jenis Biaya Total Biaya /bulan

Alokasi Biaya BOP Roti Cokelat 36%

Alokasi Biaya BOP Roti Keju

33%

1. Biaya listrik Rp. 300.000 Rp. 108.000 Rp. 99.000

Sumber : UKM Rasa Bakery Keterangan :

• Biaya Listrik (Tetap) Rp. 100.000 (Variabel) Rp. 200.000 +

Rp. 300.000/bulan

(15)

Biaya Overhead Pabrik Menurut Perusahaan Bulan Oktober 2016

No. Jenis Biaya Total Biaya /bulan

Alokasi Biaya BOP Roti Cokelat 37%

Alokasi Biaya BOP Roti Keju

36%

1. Biaya listrik Rp. 350.000 Rp. 129.500 Rp. 126.000

Sumber : UKM Rasa Bakery Keterangan :

• Biaya Listrik (Tetap) Rp. 100.000 (Variabel) Rp. 250.000 +

Rp. 350.000/bulan

(16)

Biaya Pemasaran

Bulan Agustus, September, Oktober 2016

Biaya Plastik Pembungkus Rp. 2.000.000 Biaya logo (Stiker) Rp. 800.000 Biaya gaji bag. Pemasaran Rp. 4.500.000 Biaya Transportasi Rp. 1.000.000

Total Rp. 8.300.000

Biaya Plastik Pembungkus Rp. 2.600.000 Biaya logo (Stiker) Rp. 1.000.000 Biaya gaji bag. Pemasaran Rp. 4.500.000 Biaya Transportasi Rp. 1.000.000

Total Rp. 9.100.000

Biaya Plastik Pembungkus Rp 3.250.000 Biaya logo (Stiker) Rp 1.250.000 Biaya gaji bag. Pemasaran Rp 4.500.000 Biaya Transportasi Rp 1.000.000

Total Rp 10.000.000

Keterangan : Gaji 6 orang

@Rp 750.000 =

Rp 4.500.000

(17)

Biaya Administrasi & Umum

No Bulan Alat tulis kantor

1. Agustus Rp. 15.000

2. September Rp. 15.000

3. Oktober Rp. 15.000

Sumber: UKM Rasa Bakery

(18)

ANALISA PENENTUAN HARGA JUAL ROTI COKELAT MENURUT PERUSAHAAN DAN COST PLUS PRICING

BULAN AGUSTUS 2016

KETERANGAN HARGA JUAL MENURUT

PERUSAHAAN

HARGA JUAL MENURUT METODE COST PLUS PRICING

Biaya Produksi

BBB Rp. 12.018.500 Rp. 12.018.500

BTKL Rp. 3.078.000 Rp. 3.078.000 BOP Rp. 95.000 + Rp. 1.041.833 +

Total biaya produksi Rp. 15.191.500 Rp. 16.138.333

Biaya non produksi :

Biaya pemasaran Rp. 8.300.000 Rp. 8.300.000

Biaya adm & umum Rp. 15.000 + Rp. 15.000 +

Total biaya non produksi Rp. 8.315.000 + Rp. 8.315.000 + Harga pokok produksi Rp. 23.506.500 Rp. 24.453.333 Laba yang diharapkan 35% Rp. 8.227.275 +

Persentase Mark up 104,55% Rp. 25.565.959+

Harga jual Rp. 31.733.775 Rp. 50.019.292 Volume produksi 13.500 ÷ 13.500 ÷ Harga jual/unit Rp. 2.300 Rp. 3.600

(19)

Perhitungan Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan Depresiasi Metode Garis Lurus

1. Biaya depresiasi gedung

Rp. 250.000.000 = Rp. 12.500.000/tahun = Rp. 1.041.667/bulan 20 tahun

2. Biaya depresiasi mixer

Rp. 20.000.000 = Rp. 4.000.000/tahun = Rp. 333.333/bulan 5 tahun

3. Biaya depresiasi oven (2) @Rp. 8.000.000

Rp. 16.000.000 = Rp. 3.200.000/tahun = Rp. 266.667/bulan 5 tahun

4. Biaya depresiasi mesin press

Rp. 10.000.000 = Rp. 2.000.000/tahun = Rp. 116.667/bulan 5 tahun

5. Biaya depresiasi loyang (300) @Rp. 125.000

Rp. 37.500.000 = Rp. 7.500.000/tahun = Rp. 625.000/bulan 5 tahun

6. Biaya depresiasi keranjang (70) @Rp. 50.000

Rp. 3.500.000 = Rp. 700.000/tahun = Rp. 58.333/bulan 5 tahun

(20)

ANALISA PENENTUAN HARGA JUAL ROTI COKELAT MENURUT PERUSAHAAN DAN COST PLUS PRICING

BULAN SEPTEMBER 2016

KETERANGAN HARGA JUAL MENURUT

PERUSAHAAN

HARGA JUAL MENURUT METODE COST PLUS PRICING

Biaya Produksi

BBB Rp. 21.049.500 Rp. 21.049.500

BTKL Rp. 2.916.000 Rp. 2.916.000 BOP Rp. 108.000 + Rp. 1.005.000 +

Total biaya produksi Rp. 23.073.500 Rp. 23.970.500

Biaya non produksi :

Biaya pemasaran Rp. 9.100.000 Rp. 9.100.000

Biaya adm & umum Rp. 15.000 + Rp. 15.000 +

Total biaya non produksi Rp. 9.115.000 + Rp. 9.115.000 + Harga pokok produksi Rp. 32.188.500 Rp. 33.085.500 Laba yang diharapkan 35% Rp. 11.265.975 +

Persentase Mark up 86,33% Rp. 28.562.712+

Harga jual Rp. 43.454.475 Rp. 61.648.212 Volume produksi 21.000 ÷ 21.000 ÷ Harga jual/unit Rp. 2.300 Rp. 3.600

(21)

ANALISA PENENTUAN HARGA JUAL ROTI COKELAT MENURUT PERUSAHAAN DAN COST PLUS PRICING

BULAN OKTOBER 2016

KETERANGAN HARGA JUAL MENURUT

PERUSAHAAN

HARGA JUAL MENURUT METODE COST PLUS PRICING

Biaya Produksi

BBB Rp. 27.324.000 Rp. 27.324.000 BTKL Rp. 2.997.000 Rp. 2.997.000 BOP Rp. 129.500 + Rp. 1.051.417 +

Total biaya produksi Rp. 30.450.500 Rp. 31.372.417

Biaya non produksi :

Biaya pemasaran Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000 Biaya adm & umum Rp. 15.000 + Rp. 15.000 +

Total biaya non produksi Rp. 10.015.000 + Rp. 10.015.000 + Harga pokok produksi Rp. 40.465.500 Rp. 41.387.417 Laba yang diharapkan 35% Rp. 14.162.925 +

Persentase Mark up 78,09% Rp. 32.319.433 + Harga jual Rp. 54.628.425 Rp. 73.706.850 Volume produksi 27.000 ÷ 27.000 ÷ Harga jual/unit Rp. 2.300 Rp. 3.600

(22)

ANALISA PENENTUAN HARGA JUAL ROTI KEJU MENURUT PERUSAHAAN DAN COST PLUS PRICING

BULAN AGUSTUS 2016

KETERANGAN HARGA JUAL MENURUT

PERUSAHAAN

HARGA JUAL MENURUT METODE COST PLUS PRICING

Biaya Produksi

BBB Rp. 16.005.000 Rp. 16.005.000 BTKL Rp. 2.673.000 Rp. 2.673.000 BOP Rp. 82.500 + Rp. 904.750 +

Total biaya produksi Rp. 18.760.500 Rp. 19.582.750

Biaya non produksi :

Biaya pemasaran Rp. 8.300.000 Rp. 8.300.000 Biaya adm & umum Rp. 15.000 + Rp. 15.000 +

Total biaya non produksi Rp. 8.315.000 + Rp. 8.315.000 + Harga pokok produksi Rp. 27.075.500 Rp. 27.897.750 Laba yang diharapkan 35% Rp. 9.476.425 +

Persentase Mark up 92,32% Rp. 25.755.202 + Harga jual Rp. 36.551.925 Rp. 53.652.952 Volume produksi 12.000 ÷ 12.000 ÷ Harga jual/unit Rp. 3.000 Rp. 4.400

(23)

KETERANGAN HARGA JUAL MENURUT PERUSAHAAN

HARGA JUAL MENURUT METODE COST PLUS PRICING

Biaya Produksi

BBB Rp. 26.342.500 Rp. 26.342.500 BTKL Rp. 2.673.000 Rp. 2.673.000 BOP Rp. 99.000 + Rp. 921.250 +

Total biaya produksi Rp. 29.114.500 Rp. 29.936.750

Biaya non produksi :

Biaya pemasaran Rp. 9.100.000 Rp. 9.100.000 Biaya adm & umum Rp. 15.000 + Rp. 15.000 +

Total biaya non produksi Rp. 9.115.000 + Rp. 9.115.000 + Harga pokok produksi Rp. 38.229.500 Rp. 39.051.750 Laba yang diharapkan 35% Rp. 13.380.325 +

Persentase Mark up 76,10% Rp. 29.718.381 + Harga jual Rp. 51.609.825 Rp. 68.770.131 Volume produksi 19.500 ÷ 19.500 ÷ Harga jual/unit Rp. 3.000 Rp. 4.400

ANALISA PENENTUAN HARGA JUAL ROTI KEJU MENURUT PERUSAHAAN DAN COST PLUS PRICING

BULAN SEPTEMBER 2016

(24)

KETERANGAN HARGA JUAL MENURUT PERUSAHAAN

HARGA JUAL MENURUT METODE COST PLUS

PRICING

Biaya Produksi

BBB Rp. 36.051.000 Rp. 36.051.000 BTKL Rp. 2.916.000 Rp. 2.916.000 BOP Rp. 126.000 + Rp. 1.023.000 +

Total biaya produksi Rp. 39.093.000 Rp. 39.990.000

Biaya non produksi :

Biaya pemasaran Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000 Biaya adm & umum Rp. 15.000 + Rp. 15.000 +

Total biaya non produksi Rp. 10.015.000 + Rp. 10.015.000 + Harga pokok produksi Rp. 49.108.000 Rp. 50.005.000 Laba yang diharapkan 35% Rp. 17.187.800 +

Persentase Mark up 68,81% Rp. 34.408.440 + Harga jual Rp. 66.295.800 Rp. 84.413.440 Volume produksi 26.000 ÷ 26.000 ÷ Harga jual/unit Rp. 3.000 Rp. 4.400

ANALISA PENENTUAN HARGA JUAL ROTI KEJU MENURUT PERUSAHAAN DAN COST PLUS PRICING

BULAN OKTOBER 2016

(25)

Kesimpulan

1. Dalam menentukan harga jual, UKM hanya melakukan perhitungan harga jual berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan (BBB, BTKL, Biaya

Listrik, Biaya Gas, Biaya Pemasaran, Biaya Transportasi, dan Biaya Administrasi & Umum) serta menambah presentase (laba yang

diharapan). Sehingga harga jual roti cokelat bulan Agustus, September, dan Oktober yang ditetapkan UKM adalah sebesar Rp. 2.300, dan untuk roti keju adalah sebesar Rp. 3.000.

2. Hasil dari perhitungan harga jual menurut metode Cost Plus Pricing dengan pendekatan Full Costing menghasilkan harga jual roti cokelat pada bulan Agustus, September dan Oktober sebesar Rp. 3.600. Sedangkan harga jual untuk roti keju pada bulan Agustus, September dan Oktober sebesar Rp.4.400.

Perbedaan harga jual tersebut disebabkan karena UKM tidak memasukkan biaya overhead pabrik tetap yang berupa biaya depresiasi, serta tidak

menggunakan mark-up.

(26)

Saran

1. Sebaiknya dalam menentukan harga jual UKM Rasa Bakery

menggunakan perhitungan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing karena selisih harga jual yang di dapatkan cukup besar antara perhitungan yang di buat oleh UKM dengan perhitungan menggunakan metode cost plus pricing dengan demikian kemungkinan terdapat adanya selisih yang cukup besar tersebut dapat menutupi kekurangan biaya

produksi yang ditanggung oleh UKM Rasa Bakery.

2. Dalam menentukan harga jual produknya, Rasa Bakery harus

menggunakan metode perhitungan yang benar dengan memasukkan

semua perhitungan unsur biaya, baik unsur biaya produksi seperti biaya

tetap dan biaya variabel ataupun biaya non produksi untuk menentukan

biaya total serta melakukan pengalokasian biaya bersama dengan benar

karena akan mempengaruhi harga jual yang dihasilkan dan menghindari

adanya kerugian.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi geografi merupakan sekumpulan komponen yang memiliki kemampuan untuk mengambil, menyimpan, dan mengolah

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi

Kemudian setelah berlakunya Hukum Agraria Nasional dengan dikeluarkannya UUPA peran Kepala Desa digantikan oleh PPAT (Pejabat Pembuat Akte Tanah ), yang membuat Akte Jual-Beli Tanah

Kota Bandung merupakan potensi dari pajak hotel yang belum tergali secara Pajak Hotel Selisih (gap) Kontribusi Efektivitas Realisasi Pajak Daerah Realisasi

Kesimpulan yang diperoleh: (1) peternakan sapi potong memiliki potensi untuk dikembangkan dengan dukungan ketersediaan sumber daya alam dan sumber daya manusia;

Di sisi nonmigas, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat lebih rendah akibat turunnya ekspor nonmigas (-8,0% yoy) seiring dengan dalamnya penurunan harga komoditas, meskipun

Sebagai catatan, jika kita ambil angka 8 sebagai ukuran interval kelas, maka dalam penghitungan frekuensi yang dilakukan pada langkah selanjutnya akan menyisakan beberapa data

Bukankah masih banyak pintu-pintu yang lain seperti sedekah, infaq, dan zakat-zakat lainya yang apabila bisa dikelola dengan baik itu sudah lebih dari cukup untuk