• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATISTICS. WEEK 2 Hanung N. Prasetyo TELKOM POLYTECHNIC/HANUNGNP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STATISTICS. WEEK 2 Hanung N. Prasetyo TELKOM POLYTECHNIC/HANUNGNP"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

STATISTICS

WEEK 2

Hanung N. Prasetyo

(2)

Ruang sample dari suatu eksperimen merupakan suatu himpunan semua kemungkinan hasil suatu eksperimen. Ruang sample dinotasikan dengan Ώ Sedangkan kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sample. Kejadian dikelompokkan menjadi dua yaitu kejadian sederhana (kejadian yang terdiri dari satu hasil eksperimen) dan kejadian majemuk (kejadian yang terdiri lebih dari satu hasil eksperimen).

Contoh ContohContoh Contoh

Misal suatu eksperimen dilakukan dengan mengamati tiga buah mobil yang akan keluar dari pintu keluar parkir suatu supermarket, apakah belok ke kiri (L) atau ke kanan (R). Ruang sample untuk eksperimen tersebut adalah

atau ke kanan (R). Ruang sample untuk eksperimen tersebut adalah

Ώ = {RRR,RRL,RLR,LRR,LLR,LRL,RLL,LLL}, Berikut adalah beberapa contoh kejadian :

Kejadian KejadianKejadian

Kejadian sederhanasederhanasederhanasederhana

A= {LLL} = adalah kejadian ketiga mobil keluar pintu parkir belok ke kiri B ={RRR} = adalah kejadian ketiga mobil keluar pintu parkir belok ke kanan Kejadian

KejadianKejadian

Kejadian majemukmajemukmajemukmajemuk

C ={LLR,LRL,RLL }= adalah kejadian tepat satu mobil yang keluar pintu parkir belok ke kanan

(3)

Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkinmungkinmungkinmungkin munculmunculmunculmuncul atau terjadi pada suatu percobaan statistik. Ruang sampel dilambangkan dengan S dan anggota-anggotanya disebut titik sampel.

Kejadian adalah himpunan dari hasil yangyangyangyang munculmunculmunculmuncul atau terjadi pada suatu percobaan statistik. Kejadian dilambangkan dengan A dan anggota-anggotanya disebut juga titik sampel.

A S

Ruang sampel S Himpunan semesta S

Kejadian A Himpunan bagian A

(4)

Bila kejadian A terjadi dalam m cara pada ruang sampel S yang terjadi dalam n cara maka

probabilitas kejadian A adalah :

dimana :

( ) ( )

( ) S m n

n A A n

P = =

dimana :

n(A) = banyak anggota A

n(S) = banyak anggota S

(5)

Contoh : Contoh : Contoh : Contoh :

Pada pelemparan 2 buah uang logam :

a. Tentukan ruang sampel!

b. Bila A menyatakan kejadian munculnya sisi-sisi yang sama dari 2 uang logam tersebut, tentukan probabilitas kejadian A!

Jawab :

a. Ruang sampelnya :

Uang logam 2

g a

Uang Logam 1

g (g,g) (g,a) a (a,g) (a,a)

b. A = {(,g,g),(a,a)} , maka n(A) = 2 dan n(S) = 4, sehingga probabilitas kejadian A adalah :

a (a,g) (a,a)

( ) ( )

( ) S 4 2 1 2

n A A n

P = = =

(6)



Banyaknya kejadian yang sulit diketahui dengan pasti.



Akan tetapi kejadian tersebut dapat kita ketahui akan terjadi dengan melihat fakta-fakta yang ada.



Dalam statistika fakta-fakta tersebut digunakan untuk mengukur derajat derajat derajat kepastian derajat kepastian kepastian kepastian atau atau atau atau keyakinan keyakinan keyakinan keyakinan yang disebut dengan Probabilitas Probabilitas Probabilitas atau Probabilitas atau atau atau Peluang Peluang Peluang Peluang dan dilambangkan dengan P P P P.

Bila kejadian E terjadi dalam m cara dari seluruh n cara yang mungkin terjadi dimana masing-masing n cara tersebut

mempunyai kesempatan atau kemungkinan yang sama untuk

muncul, maka probabilitas kejadian E adalah :

(7)

Contoh :

Hitung probabilitas memperoleh kartu hati bila sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge yang lengkap!

Jawab:

Jumlah seluruh kartu = 52 Jumlah kartu hati = 13

Misal E adalah kejadian munculnya kartu hati, maka :

13

( ) m

52 13 n

E m

P = =

(8)

Defenisi Defenisi Defenisi

Defenisi AksiomaAksiomaAksiomaAksioma

Menurut Athanasios papoulis, untuk mempelajari teori peluang terdapat beberapa pendekatan yaitu : 1. aksiomatik1. aksiomatik1. aksiomatik1. aksiomatik

(9)
(10)



Bila 0<P(A)<1, maka n(A) akan selalu lebih sedikit dari n(S)



Bila A = 0, himpunan kosong maka A tidak terjadi pada S dan n(A)=0 sehingga P(A) = 0



Bila A = S, maka n(A)=n(S)=n sehingga P(A) = 1

(11)

Maka banyak anggota himpunan gabungan A dan B adalah :

( A B ) n(A) n(B) - n ( A B )

n ∪ = + ∩

B A

S S

A B

Kejadian majemuk adalah gabungan atau irisan kejadian A dan B, maka probabilitas kejadian gabungan A dan B adalah:

( A B ) n(A) n(B) - n ( A B )

n ∪ = + ∩

( A B ) P(A) P(B) - P ( A B )

P ∪ = + ∩

(12)

Untuk 3 kejadian maka :

B A

S

Maka Probabilitas majemuknya adalah :

( A B C ) ( ) ( ) ( ) ( P A P B P C - P A B ) ( - P A C ) ( - P B C ) ( P A B C )

P ∪ ∪ = + + ∩ ∩ ∩ + ∩ ∩

C

(13)

Contoh 1 :

Diambil satu kartu acak dari satu set kartu bridge yang lengkap. Bila A adalah kejadian terpilihnya kartu As dan B adalah kejadian terpilihnya kartu wajik, maka hitunglah

terpilihnya kartu wajik, maka hitunglah Jawab :

( A B )

P ∪

( ) ( ) ( )

( A B ) ( ) ( ) ( P A P B P A B )

P Maka

wajik) As

(kartu 52

B 1 A

P , 52 B 13

P , 52 A 4

P

− +

=

=

=

=

(14)

Contoh 2 :

Peluang seorang mahasiswa lulus Kalkulus adalah 2/3 dan peluang ia lulus Statistika adalah 4/9. Bila peluang lulus sekurang-kurangnya satu mata kuliah di atas adalah 4/5, berapa peluang ia lulus kedua mata kuliah tersebut?

Jawab :

Misal A = kejadian lulus Kalkulus B = kejadian lulus Statistika

( ) ( ) ( )

( ) ( ) ( ) ( ) (

A B

) ( ) ( ) (

P A P B P A B

)

P

B A P B P A P B

A P

5 B 4

A P , 9 B 4

P , 3 A 2

P

− +

=

− +

=

=

=

=

(15)

Bila A dan B adalah dua kejadian sembarang pada S dan berlaku maka A dan B dikatakan dua kejadian yang saling lepas.

Dua kejadian tersebut tidak mungkin terjadi secara bersamaan.

0 B

A ∩ =

bersamaan.

Dengan demikian probabilitas adalah : A ∪ B

B A

S

(16)

Contoh :

Pada pelemparan dua buah dadu, tentukan probabilitas munculnya muka dua dadu dengan jumlah 7 atau 11!

Jawab :

Misal A = kejadian munculnya jumlah 7 B = kejadian munculnya jumlah 11 B = kejadian munculnya jumlah 11

Tentukan ruang sampelnya dulu! Dari ruang sampel akan diperoleh : A = {(6,1),(5,2),(4,3),(2,5)}

B = {(6,5),(5,6)}

Maka yang berarti A dan B saling lepas.

P(A) = 4/36 , P(B)=2/36 sehingga

(

A B

)

0

P ∩ =

(17)

Bila maka A

c

atau A’ adalah himpunan S yang bukan anggota A.

S A ⊆

S

A

Dengan demikian dan

Rumus probabilitasnya :

0 A'

A ∩ =

A A’

S A'

A ∪ =

( ) = ( )

(18)

Dua kejadian A dan B dalam ruang sampel S dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B dan sebaliknya kejadian B juga tidak mempengaruhi kejadian A.

Rumus :

( A B ) ( ) ( ) P A . P B

P ∩ =

Contoh :

Pada pelemparan dua buah dadu, apakah kejadian munculnya muka X<=3 dadu I dan kejadian munculnya muka Y>=5 dadu II saling bebas?

Jawab :

A= kejadian munculnya muka X<=3 dadu I B= kejadian munculnya muka Y>=5 dadu II Dari ruang sampel diperoleh :

A={(1,1),(1,2),(1,3),(1,4),(1,5),(1,6), (2,1),(2,2),(2,3),(2,4),(2,5), A={(1,1),(1,2),(1,3),(1,4),(1,5),(1,6), (2,1),(2,2),(2,3),(2,4),(2,5),

(2,6), (3,1),(3,2),(3,3),(3,4),(3,5),(3,6)}

B={(1,5),(2,5),(3,5),(4,5),(5,5),(6,5),(1,6),(2,6),(3,6), (4,6),(5,6),(6,6)}

Maka diperoleh

P(A) = 18/36 = ½ dan P(B) = 12/36 = 1/3 Tetapi juga berlaku

(3,6)}

(2,6), ,

(3,5)(1,6) (2,5),

{(1,5), B

A∩ =

( )

6 1 36 B 6

A

P = =

(19)

Kejadian A terjadi dengan syarat kejadian B lebih dulu terjadi, dikatakan kejadian A bersyarat B

dan ditulis A/B.

Probabilitas terjadinya A bila kejadian B telah terjadi disebut probabilitas bersyarat P(A/B).

terjadi disebut probabilitas bersyarat P(A/B).

Rumusnya :

( ) ( )

( ) , P ( ) B 0

B P

B A

A/B P

P ∩ >

=

(20)

Contoh Contoh Contoh Contoh ::::

Diberikan populasi sarjana disuatu kota yang dibagi menurut jenis kelamin dan status pekerjaan sebagai berikut :

Akan diambil seorang dari mereka untuk ditugaskan melakukan promosi barang. Ternyata yang terpilih adalah dalam status bekerja, berapakah probabilitasnya bahwa dia :

a. Laki-laki b. wanita Jawab :

A=kejadian terpilihnya sarjana telah bekerja

Bekerja Menganggur Jumlah Laki-laki

Wanita

460 140

40 260

500 400

Jumlah 600 300 900

A=kejadian terpilihnya sarjana telah bekerja B=kejadian bahwa dia laki-laki

a.

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( )

30

23 600

460 A

P B A A/B P

P

900 A 600

P maka 600

A n

900 B 460

A P maka 460

B A n

=

∩ =

=

=

=

=

=

(21)

Bila A dan B dua kejadian dalam ruang sampel S yang saling bebas dengan P(A)=0 dan P(B)=0

maka berlaku :

( A/B ) P ( ) A dan P ( B/A ) ( ) P B

P = =

Bila

Untuk kejadian A,B, dan C maka :

( A/B ) P ( ) A dan P ( B/A ) ( ) P B

P = =

( ) ( )

( A B ) P ( ( ) A/B ) ( ) . P B

P

maka ,

B P

B A

A/B P P

=

= ∩

(22)

Contoh ContohContoh Contoh ::::

Misal kita mengambil 3 kartu (diambil 3 kali) pada kartu bridge yang lengkap. Setiap mengambil kartu, kartu yang terpilih tidak dikembalikan pada kelompok kartu tersebut. Hal ini dikatakan pengambilan kartu tanpa pengembalian. Tentukanlah probabilitas untuk memperoleh 3 kartu As!

Jawab JawabJawab Jawab ::::

S = kumpulan kartu dimana n(S) = 52 S = kumpulan kartu dimana n(S) = 52

A = terpilih kartu As pada pengambilan pertama

B/A = terpilih kartu As pada pengambilan kedua dengan syarat pada pengambilan pertama terpilih kartu As

C/ = terpilih kartu As pada pengambilan ketiga dengan syarat pada pengambilan pertama dan kedua terpilih kartu AsA ∩B

(23)

Pengambilan 1 : n(A)=4 dan n(S)=52 Pengambilan 2 : n(B/A)=3 dan n(S)=51

Pengambilan 3 : n(C/ )=2 dan n(S)=50

Maka : A ∩ B

Maka :

( ) ( ) ( ) ( )

525 .

5 1 52

. 4 51 . 3 50 2

A P . B/A P

. B C/A

P C

B A

P

=

=

=

(24)

TEOREMA BAYES

(25)

S A1 A2 A3

A1, A2, A3 adalah tiga kejadian yang saling lepas.

B

S A1 A2 A3

(26)

Maka kejadian B dapat ditentukan :

Probabilitas kejadian bersyarat :

( ) ( ) ( )

( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

=

=

+ +

=

=

=

3

1 i

Ai P . B/Ai P

A3 P . B/A3 P

A2 P . B/A2 P

A1 P . B/A1 P

A3 B

P A2

B P A1

B P B

P

adalah B

as probabilit maka

A3 B

A2 B

A1 B

B

Probabilitas kejadian bersyarat :

( ) ( )

( ) ( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( ) ( )

( ) ( )

( ) ( ) ( )

Ai P . B/Ai P

A2 P

. B/A2 P

B P

A2 B

A2/B P P

Ai P . B/Ai P

A1 P

. B/A1 P

B P

A1 B

A1/B P P

= ∑

= ∩

= ∑

= ∩

(27)

Secara umum bila A1,A2,…,An kejadian saling lepas dalam ruang sampel S dan B adalah

kejadian lain yang sembarang dalam S, maka probabilitas kejadian bersyarat Ai/B adalah :

( ) ( )

( ) ( ) ( )

( ) ( )

=

∩ =

=

n

1 i

Ai P

. B/Ai P

Ai P

. B/Ai P

B P

Ai B

Ai/B P

P

(28)

Contoh :

Ada 3 kotak yang masing-masing berisi 2 bola. Kotak I berisi 2 bola merah, kotak II berisi 1 bola merah dan 1 bola putih, dan kotak III berisi 2 bola putih. Dengan mata tertutup anda diminta mengambil satu kotak secara acak dan kemudian mengambil bola 1 bola secara acak dari kotak yang terambil tersebut. Anda diberitahu bahwa bola yang terambil ternyata berwarna merah.

Berapakah peluangnya bola tersebut terambil dari kotak I, II, dan III?

Jawab : Jawab : Jawab : Jawab :

A1 = kejadian terambilnya kotak I A2 = kejadian terambilnya kotak IIA2 = kejadian terambilnya kotak II A3 = kejadian terambilnya kotak III B = kejadian terambilnya bola merah Ditanya : P(A1/B), P(A2/B), dan P(A3/B)

Karena diambil secara acak maka : P(A1)=P(A2)=P(A3)=1/3

Probabilitas terambilnya bola merah dari kotak I adalah P(B/A1)=1.

Probabilitas terambilnya bola merah dari kotak II adalah P(B/A2)=1/2.

Probabilitas terambilnya bola merah dari kotak III adalah P(B/A3)=0.

P(B)= P(B/A1).P(A1)+P(B/A2).P(A2)+P(B/A3).P(A3)

(29)

Jadi :

( ) ( )

( ) ( ) ( )

( )

( )

( ) ( )

( ) ( ) ( )

( )

1

3 1 2

1 3 1 2 1 B

P

A2 P . B/A2 P

B P

A2 B

A2/B P P

3 2 2

1 3 1 1 B

P

A1 P . B/A1 P

B P

A1 B

A1/B P P

=

 

 

 

 

 

 

=

∩ =

=

=

 

 

 

 

=

∩ =

=

( ) ( )

( ) ( ) ( )

( )

( )

0 2

1 3 0 1 B

P

A3 P . B/A3 P

B P

A3 B

A3/B P

P =

 

 

 

 

=

∩ =

=

(30)

1. Diketahui banyak mahasiswa dari 500 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah :

- Matematika = 329 - Statistika = 186 - Fisika = 295

- Matematika dan Statistika = 83 - Matematika dan Fisika = 217 - Statistika dan Fisika = 63 - Statistika dan Fisika = 63

Berapa mahasiswa yang mengikuti : a. 3 mata kuliah tersebut?

b. Matematika tetapi tidak Fisika?

c. Statistika tetapi tidak Matematika?

d. Fisika tetapi tidak Statistika?

e. Matematika atau Fisika tetapi tidak Statistika?

f. Matematika tetapi tidak Statistika atau Fisika?

Referensi

Dokumen terkait

Jika dari populasi tersebut diambil sampel berukuran n yang juga mengandung proporsi x/n dan sampel diambil berulang maka distribusi sampel proporsinya mempunyai

Jenjang pendidikan Sarjana Muda Sains (Kimia) di Eropa mengembangkan skill (kemampuan) mahasiswa ke dalam tiga kategori yaitu keterampilan generik, keterampilan

6. Menyusun program kerja dalam bentuk Rencana Strategis Pengembangan Program Doktor selama 3 tahun dan dijabarkan dalam rencana kegiatan tahunan yang memuat target

Senyawa glikosida sianogenik pada umbi singkong mengalami proses oksidasi oleh enzim linamarase maka akan dihasilkan glukosa dan asam sianida (HCN) yang ditandai

Pengujian dilakukan dengan cara menginputkan kombinasi dari parameter-parameter kontrol (jumlah ikan, maksimum iterasi, dan batas) lalu mencatat output dari hasil

Menganalisis interaksi antara model pembelajaran Inquiry Training dan pembelajaran konvensional dengan kemampuan berpikir kritis dalam mempengaruhi hasil belajar

Model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) yang digunakan terdiri dari 8 unsur penting, (Slavin, 2010: 195-200) yaitu 1) Tes penempatan; yaitu Untuk

(2000) menjelaskan dua aksi estrogen pada pertumbuhan tulang yaitu kadar estrogen rendah dapat merangsang pertumbuhan tulang melalui stimulasi GH dan kadar estrogen tinggi