• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada awal tahun 2020 dunia digemparkan dengan mewabahnya virus baru yang disebut coronavirus disease 2019 (Covid-19), virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok. Saat ini sebanyak 65 negara terinfeksi Covid-19 (Yuliana, 2020), di Indonesia pun angka penularan Covid-19 tidak henti-hentinya bertambah. Timbulnya virus ini memberikan banyak dampak dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam bidang pendidikan, banyak negara memutuskan untuk menutup sekolah dan universitas.

Sebagai solusinya, pemerintah menghimbau untuk melaksanakan pembelajaran secara daring (dalam jaringan) di mana antara guru dan siswa terhubung dengan internet dalam jarak yang jauh dari tempat tinggalnya, hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Pembelajaran daring atau yang salah satunya disebut Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan pembelajaran dengan menggunakan suatu media sebagai jembatan interaksi antara guru dengan siswa. Berbagai media pembelajarannya tak terlepas dari konsep e-learning yang menggunakan teknologi elektronik baik di laptop maupun gadget antara lain Google Classroom, Google Meet, Zoom, Telegram, Whatsapp, dan lain sebagainya.

Pembaharuan cara belajar ini membuat guru, siswa, maupun orang tua yang mendampingi anak belajar harus dapat beradaptasi untuk memanfaatkan teknologi tersebut dengan baik agar proses pembelajaran tetap berlangsung.

Adaptasi yang serba baru dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) juga berdampak terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah gambaran tentang bagaimana siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru, output nilainya berbentuk angka atau huruf yang akan diterima siswa setelah menerima materi dan mengikuti tes atau ujian. Keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar mempunyai hasil yang berbeda-beda. Hal ini

(2)

disebabkan oleh faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan siswa antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, di antaranya tingkat inteligensi, minat, motivasi, dan sebagainya, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, di antaranya lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, keadaan sosial dan ekonomi, pergaulan, dan sebagainya.

Berdasarkan faktor-faktor hasil belajar tersebut, minat belajar adalah salah satu faktor internal yang memberikan kontribusi terhadap hasil belajar. Minat belajar adalah rasa suka atau ketertarikan terhadap suatu hal yang dilakukan secara mandiri. Adanya minat belajar membuat siswa lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru karena peserta didik memiliki rasa ketertarikan pada bahan ajar. Siswa yang belajar tanpa adanya minat maka tidak akan meraih hasil belajar yang maksimal.

Tercapainya hasil belajar yang maksimal merupakan kepuasan tersendiri bagi siswa sebagai peserta didik atau pun guru sebagai pendidik.

Dalam pelajaran Alquran Hadits, hasil belajar bukan hanya diperoleh dari kognitif saja, melainkan aspek afektif dan psikomotorik juga sangat penting. Berdasarkan hasil dokumentasi dan telaah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru mata pelajaran Alquran Hadits membiasakan siswanya untuk membaca salah satu surah dalam Alquran secara bersama-sama sebelum memulai pelajaran (murajaah). Usaha untuk membangkitkan minat belajar yang dilakukan guru mata pelajaran Alquran Hadits di antaranya berupa memilih metode pembelajaran dan pendekatan yang variatif dan menyenangkan, memakai media seperti gambar maupun video, serta menciptakan suasana kelas yang kondusif telah dilakukan dengan seoptimal mungkin. Begitu pula dengan kehadiran siswa yang terbilang cukup signifikan sebab dilihat dari aktivitas rutin pihak sekolah yang menyelenggarakan tadarus Alquran bersama setiap pagi sebelum jam pelajaran pertama dimulai, hal ini lah yang membuat siswa datang lebih awal untuk masuk ke kelasnya sehingga jarang didapati siswa yang membolos dan terlambat untuk memulai pelajaran pertama di kelas.

(3)

Seorang guru tidak hanya menilai hasil belajar siswa berdasarkan nilai yang diperoleh melalui tes atau ujian saja. Selain faktor dari minat belajar, salah satu yang menjadi faktor lain adalah tingkat kehadiran siswa di sekolah.

Siswa yang rajin hadir di kelas memberikan nilai positif tersendiri dalam penilaian, karena kehadiran siswa bukan hanya sebagai kehadiran fisik saja, melainkan keikutsertaannya dalam mengikuti kegiatan sekolah dan memahami materi yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini berdasarkan daftar Penilaian Akhir Semester (PAS) mata pelajaran Alquran Hadits semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021 skor rata-rata yang diperoleh siswa kelas VIII MTs Assa’adah sebesar 76,7 atau menurut interpretasi lima absolut termasuk dalam kategori Baik karena berada pada interval 70 – 79 (Syah M. , Psikologi Belajar, 2003) mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai minimal 70 dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 1. 1 Nilai PAS Alquran Hadits Semester Ganjil Hasil Belajar

Frequency Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid 70 37 68.5 68.5 68.5

74 4 7.4 7.4 75.9

76 1 1.9 1.9 77.8

78 2 3.7 3.7 81.5

84 2 3.7 3.7 85.2

92 1 1.9 1.9 87.0

94 1 1.9 1.9 88.9

96 1 1.9 1.9 90.7

100 5 9.3 9.3 100.0

Total 54 100.0 100.0

Pada tabel di atas diketahui siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM atau di atas nilai 70 sebanyak 17 orang dengan skor tertinggi 100 dan skor terendah serta modus adalah 70 dengan frekuensi 37 siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa 68,5% siswa tuntas yang memenuhi atau melebihi KKM lebih banyak daripada siswa yang 31,5% belum tuntas karena masih berada di bawah nilai KKM serta tidak ada siswa yang nilainya di bawah KKM 70 dari total dua kelas VIIIA dan VIIIB.

(4)

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis ketika pembelajaran diubah menjadi daring (online) pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021, berbagai metode dan strategi pembelajaran telah dilakukan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang baik di MTs Assa’adah Jakarta, seperti tetap harus menulis rangkuman, kemudian difotokan, lalu dikirim ke nomor telepon guru tersebut melalui aplikasi Whatsapp, terkadang guru juga menggunakan aplikasi Google Form untuk membuat tugas dan memakai Google Meet untuk menjelaskan materi pelajaran kepada siswa, terutama dalam pembelajaran Alquran Hadits yang tidak hanya menggunakan metode ceramah saja dan pemberian tugas yang bervariasi namun masih bisa dilakukan sesuai dengan kemampuan siswa.

Tugas yang bervariasi ini bukan berarti tugas yang memiliki jumlah yang banyak untuk dikerjakan, namun dalam pengerjaan tugasnya, siswa tidak hanya belajar tentang materi yang ada di dalam buku saja melainkan dapat mendemonstrasikan secara langsung materi tersebut melalui rekaman suara atau video yang menjadi salah satu fitur dalam aplikasi e-learning yang digunakan.

Berbagai kemudahan dalam pembelajaran meskipun melalui virtual dengan aplikasi daring seperti Zoom, Google Meet, Whatsapp, dan lain-lain yang memberikan kemudahan bagi guru dan siswa dalam kegiatan belajar Alquran Hadits, akan tetapi di sisi lain meskipun sistem pembelajarannya berlangsung dengan baik ditemukan bahwa pada awal PJJ kehadiran siswa kelas VIII yang terdiri dari dua kelas cukup baik dengan adanya pengumpulan tugas yang konsisten dari siswa. Namun, seiring bergantinya minggu PJJ Alquran Hadits mengalami kenaikan dan penurunan secara berangsur-angsur terhadap kehadiran siswa. Proses pembelajaran yang dirasa mudah karena ditunjang dengan adanya aplikasi daring seperti Whatsapp, Zoom, Google Meet, dan sebagainya tidak menutup kemungkinan munculnya masalah lain seperti gangguan sinyal dalam mengakses internet, kuota yang cepat habis, kurangnya ruang memori gadget, keterbatasan dalam penggunaan gadget, hal ini menyebabkan siswa

(5)

kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai materi pembelajaran. Di samping itu, guru pengampu Alquran Hadits belum sepenuhnya mengamalkan metode pembelajaran yang variatif dan kreatif dalam pembelajaran daring tersebut. Karena banyaknya kesulitan yang terjadi dalam PJJ Alquran Hadits menyebabkan siswa menjadi pasif karena menurunnya minat belajar mereka terhadap pembelajaran tersebut dinilai kurang efektif.

Berdasarkan data rekapitulasi presensi peserta didik kelas VIII MTs Assa’adah Jakarta, penurunan kehadiran khususnya terjadi secara signifikan pada mata pelajaran Alquran Hadis di mana total 54 orang peserta didik dalam dua kelas memiliki presensi setengahnya sebanyak 30 orang ketika pelajaran Alquran Hadis berlangsung. Dengan kehadiran siswa yang naik turun tersebut terdapat lebih dari 10 siswa yang memiliki hasil belajar yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Alquran Hadits yakni di atas angka 70.

Merujuk pada dua faktor yang berkontribusi terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII MTs Assa’adah yakni minat belajar dan kehadiran siswa, maka untuk meningkatkan hasil belajar ketika pembelajaran daring harus diseimbangkan sesuai dengan kemampuan siswa maupun guru. Hal ini bisa dilakukan dengan mengetahui informasi yang konkrit mengenai hubungan dua variabel antara minat belajar dengan hasil belajar siswa dengan melihat pengaruh minat belajar dan kehadiran siswa kelas VIII MTs Assa’adah Jakarta dalam hasil belajar khususnya pada mata pelajaran Alquran Hadits, dengan begitu akan ditemukan fakta jika minat belajar dan kehadiran siswa tinggi maka akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa, begitu pun sebaliknya jika minat belajar dan kehadiran siswa rendah maka akan berpengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

(6)

1. Bagaimana realitas minat belajar dan kehadiran siswa kelas VIII MTs Assa’adah Jakarta dalam proses pembelajaran Alquran Hadits?

2. Bagaimana implementasi minat belajar dan kehadiran siswa kelas VIII MTs Assa’adah Jakarta dalam proses pembelajaran jarak jauh Alquran Hadits?

3. Sejauh mana pengaruh minat belajar dan kehadiran siswa terhadap hasil belajar Alquran Hadits siswa kelas VIII MTs Assa’adah Jakarta?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui realitas minat belajar dan kehadiran siswa kelas VIII MTs Assa’adah Jakarta dalam proses pembelajaran Alquran Hadits;

2. Mengetahui implementasi minat belajar dan kehadiran siswa kelas VIII MTs Assa’adah Jakarta dalam proses pembelajaran jarak jauh Alquran Hadits;

3. Mengetahui pengaruh minat belajar dan kehadiran siswa terhadap hasil belajar Alquran Hadits siswa kelas VIII MTs Assa’adah Jakarta.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Kegunaan hasil penelitian dapat diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara umun penelitian ini diharapkan dapat berperan serta dalam perkembangan dunia pendidikan serta dapat menambah wawasan dan informasi mengenai pengaruh antara minat belajar dan kehadiran siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran Alquran Hadits.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Dapat memberikan informasi pentingnya minat belajar dan kehadiran kepada siswa, sehingga dapat menimbulkan semangat dalam kegiatan belajar mengajar serta memperoleh hasil belajar yang maksimal.

(7)

b. Bagi Guru

Dapat menambah informasi dan wawasan kepada guru, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar mata pelajaran Alquran Hadits yang didukung oleh minat belajar dan kehadiran siswa.

c. Bagi Sekolah

Sebagai masukan bagi sekolah dalam upaya menumbuhkan minat belajar dan kehadiran siswa untuk meningkatkan hasil belajar Alquran Hadits serta diharapkan sarana teknologi dan informasi sekolah dapat terus ditingkatkan.

d. Bagi Peneliti

Mendapatkan pengalaman berharga bagi peneliti untuk merealisasikan pengetahuan sekaligus membina diri sebagai calon pendidik.

E. Kerangka Berpikir

Minat merupakan merupakan suatu kecenderungan untuk melakukan sesuatu secara terus menerus karena adanya perasaan senang.

Dengan kata lain, orang yang berminat terhadap sesuatu berarti ia mempunyai sikap senang terhadap sesuatu itu. Minat dapat dikatakan sebagai sumber motivasi seseorang dalam melakukan apa yang mereka kehendaki tanpa adanya paksaan dari pihak lain. Menurut Alisuf Sabri dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan (Sabri, Psikologi Pendidikan, 1996) bahwa minat belajar merupakan suatu ketertarikan pada siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan karena perasaan senang dan penuh perhatian agar mendapatkan pengetahuan dan mencapai pemahaman melalui latihan dan pengalaman. Minat belajar berperan sebagai motivating force yaitu kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang belajarnya didasari oleh minat, maka ketika mempelajari suatu materi ia akan lebih mudah berkonsentrasi dan memperkuat ingatannya dalam mempelajari materi tersebut, selain itu siswa juga tidak mudah merasa bosan. Sebagai contoh, seorang siswa yang

(8)

mempunyai minat terhadap menulis dan mengarang, maka ia akan termotivasi untuk menjadi seorang penulis. Hal inilah yang membedakan antara minat dengan motivasi yakni minat merupakan salah satu faktor internal timbulnya motivasi, sedangkan motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu (Setiawan, 2017).

Tinggi rendahnya minat belajar siswa dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dan prestasi belajarnya. Jika minat belajar tersebut tidak ada, maka ia tidak dapat belajar dengan baik dan akhirnya menyebabkan hasil belajarnya rendah. Hal ini sejalan dengan pendapat Slameto dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Slameto, 2003) bahwa ciri-ciri siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran antara lain diukur dari aspek memperhatikan, ketertarikan, perasaan senang, dan kemauan untuk belajar.

Selain itu, Dan & Tod dalam sebuah jurnal pendidikan (Meilani, Impak Minat dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa, 2017) mengungkapkan bahwa indikator yang memengaruhi minat belajar siswa ada tiga yakni perasan positif ketika belajar, adanya kenyamanan ketika belajar, serta adanya kemampuan dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan kegiatan belajarnya. Kemudian Safari juga berpendapat bahwa indikator minat belajar dapat diukur dengan adanya perasaan senang, perhatian dalam belajar, keterlibatan, dan konsentrasi. Dari beberapa aspek tersebut jelas bahwa minat tidak timbul secara tiba-tiba, melainkan timbul akibat partisipasi, pengalaman, atau kebiasaan pada waktu belajar.

Kehadiran siswa di sekolah (school attendance) biasa disebut dengan presensi siswa sedangkan ketidakhadirannya disebut absensi (non school attendance). Kehadiran siswa adalah keikutsertaan siswa secara mental maupun fisik untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan sekolah atau pembelajaran di kelas. Hal ini sejalan dengan pendapat Sheldon dalam jurnalnya yang berjudul School Absence and Student Background Factors (Rothman, 2001) bahwa kehadiran siswa di sekolah bukan hanya menjadi

(9)

kehadiran fisik tetapi termasuk partisipasi nyata dalam tugas dan kegiatan sekolah. Kehadiran siswa ini pada umumnya terbagi ke dalam tiga bagian yaitu:

1. Alpa, ketidakhadiran tanpa keterangan yang jelas dan alasannya tidak dapat dipertanggungjawabkan;

2. Izin, ketidakhadiran dengan keterangan dan alasan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan;

3. Sakit, ketidakhadiran karena alasan gangguan kesehatan yang biasanya disertai surat keterangan dari dokter atau orang tua.

Ketidakhadiran siswa dalam proses pembelajaran di sekolah disebabkan oleh beberapa faktor yang terbagi atas faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri siswa, misalnya persepsi tentang presensi dan minat belajar yang rendah, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang timbul dari luar diri siswa, seperti faktor keluarga dan lingkungan pergaulan. Baik presensi maupun absensi, keduanya dicatat dalam buku khusus yang harus disiapkan oleh guru, tujuannya agar guru mampu mengenali satu persatu siswa yang hadir maupun yang absen, karena tidak jarang siswa memanfaatkan keadaan untuk pulang sebelum waktunya hanya karena sudah dinyatakan masuk melalui presensi pada jam pertama.

Hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai suatu pelajaran setelah melakukan kegiatan belajar dalam kurun waktu tertentu di mana hasil belajar tersebut akan dibagikan dalam bentuk nilai atau skor melalui tes hasil belajar. Dengan kata lain, hasil belajar adalah cerminan tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran. Menurut Djamarah dalam bukunya yang berjudul Strategi Belajar Mengajar (Bahri, 2000) bahwa hasil belajar diartikan sebagai hasil akhir pengambilan keputusan tentang tinggi rendahnya nilai siswa selama mengikuti proses pembelajaran, dikatakan berhasil jika tingkat pengetahuan yang dicapai siswa sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

(10)

Dalam pembelajaran Alquran Hadits, minat juga sangat penting kehadirannya. Seorang siswa yang belajar Alquran Hadits tidak sesuai dengan minatnya, maka ia akan merasa bosan dengan materi yang telah diberikan. Salah satu faktor penyebab lemahnya siswa terhadap mata pelajaran Alquran Hadits adalah karena kurangnya minat, sehingga hasil belajar Alquran Hadits yang diperoleh siswa rendah. Begitu pun sebaliknya, seorang siswa yang mempunyai minat untuk belajar Alquran Hadits akan menunjukkan hasil belajar Alquran Hadits yang baik.

Kontribusi minat belajar terhadap suatu pembelajaran juga memengaruhi frekuensi kehadiran siswa di kelas. Siswa yang tidak menyukai mata pelajaran Alquran Hadits cenderung menganggap bahwa Alquran Hadits adalah pelajaran yang membosankan karena materinya yang tidak menarik sehingga mereka menyepelekan dan akhirnya membolos pada jam pelajaran tersebut. Rasa enggan masuk kelas pada mata pelajaran Alquran Hadits juga bisa disebabkan oleh suasana kelas yang tidak kondusif dan penggunaan metode pembelajaran yang tidak kreatif dan inovatif.

Selama masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), guru mata pelajaran Alquran Hadits menggunakan sistem manual pengumpulan tugas siswa dengan bantuan aplikasi Whatsapp, sering kali ditemukan siswa yang rajin mengisi daftar kehadiran, namun tidak mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran. Keadaan seperti ini terus berulang karena sulitnya memantau siswa dari jauh selama pembelajaran daring (dalam jaringan).

Berdasarkan penjelasan tentang kehadiran siswa yang sudah dipaparkan sebelumnya dikatakan bahwa seharusnya kehadiran siswa di sekolah bukan hanya tentang fisiknya saja, melainkan partisipasinya pula pada kegiatan belajar yang berlangsung di dalam kelas.

Berdasarkan paparan di atas, maka antara minat belajar dengan hasil belajar Alquran Hadits mempunyai hubungan yang erat. Begitu pula antara kehadiran siswa dengan hasil belajar siswa. Karena dalam melakukan suatu penilaian terhadap siswa, guru tidak hanya berpacu pada nilai ujian siswa saja, tetapi penilaian tersebut juga salah satunya berasal dari tingkat

(11)

kehadiran siswa tersebut. Siswa yang rajin hadir dalam mengikuti pelajaran akan memberikan nilai positif dibandingkan siswa yang sering tidak hadir.

Berikut merupakan alur kerangka berpikir dari teori yang ditetapkan oleh peneliti:

(12)

Skema Kerangka Berpikir

Pengaruh Minat Belajar dan Kehadiran Siswa terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Alquran Hadits

Gambar 1. 1 Kerangka Berpikir F. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu anggapan yang kemungkinan benar atau salah mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan suatu hal tersebut.

Minat Belajar (X1)

Kehadiran Siswa

(X2)

Indikator:

• Perasaan

• senang

• Perhatian

• Keterlibatan

• Konsentrasi

Indikator:

• Membolos

• Terlambat

• Izin

(Rifa'i, 2018) Buku Manajemen Peserta Didik

Berbasis Sekolah (Darmadi, 2017,

p. 317) Buku Pengembangan

Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika

Belajar Siswa

Hasil Belajar (Y)

Dokumentasi hasil Penilaian Akhir Semester

(PAS) Alquran Hadits semester genap tahun pelajaran

2020/2021

Responden Pengaruh

(13)

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dipaparkan di atas, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

𝐻0 : Minat belajar dan kehadiran siswa tidak berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran Alquran Hadits siswa kelas VIII MTs Assa’adah Jakarta

𝐻1 : Minat belajar dan kehadiran siswa berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran Alquran Hadits siswa kelas VIII MTs Assa’adah Jakarta

G. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan sumber lampau dari hasil suatu penelitian yang penulis jadikan sebagai acuan dan sumber inspirasi dalam melakukan penelitian. Dari penelitian terdahulu yang penulis dapatkan tidak ditemukan judul penelitian yang sama seperti judul penelitian penulis, namun penulis mengangkat beberapa jurnal penelitian yang berhubungan dengan variabel yang penulis teliti. Beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

a. Penelitian yang dilakukan oleh Ridho Muktiadi dan Hindayati Mustafida dengan judul Fuzzy Quantification System untuk Menganalisis Pengaruh Minat Belajar dan Tingkat Kehadiran Mahasiswa terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Hasil penelitian ini terdapat pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar sebesar 0,1360x dan pengaruh sub indikator kerja keras dan tingkat kehadiran sebesar 0,2846x jika kehadiran lebih dari 10 (Mustafidah, 2012). Perbedaannya penelitian yang dilakukan pada tahun 2012 ini merupakan penelitian pengembangan dengan mengembangkan sistem yang bernama fuzzy quantification system untuk menganalisis pengaruh antar variabel, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian yang terfokus pada hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat sebab akibat (bila 𝑋 maka 𝑌) yang menggunakan bantuan software SPSS versi 23 (statistical package for the social sciences);

(14)

b. Penelitian yang dilakukan oleh Jayadi dengan judul Pengaruh Kehadiran Siswa Mengikuti Pemantapan Sore terhadap Hasil Ujian Nasional Kimia SMA Negeri 1 Talibura. Hasil penelitian ini terdapat pengaruh antara kehadiran siswa yang mengikuti pemantapan sore dengan hasil ujian nasional sebesar 71,9% di mana 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 kehadiran lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang menyebabkan 𝐻0 ditolak (Jayadin, 2016).

Perbedannya penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dan teknik pengumpulannya melalui dokumentasi serta analisis datanya menggunakan analisis regresi linear sederhana karena hanya meneliti satu variabel bebas dan terikat yakni kehadiran siswa (𝑋) dan hasil ujian nasional (𝑌), sedangkan penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian kuantitatif korelasional dan teknik pengumpulannya melalui observasi, angket, dan dokumentasi serta analisis datanya menggunakan analisis regresi linear berganda sebab terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat yakni minat belajar dan kehadiran siswa (𝑋1 dan 𝑋2) dan hasil belajar (𝑌);

c. Penelitian yang dilakukan oleh M Yusuf Arbiansyah dengan judul Hubungan Motivasi Belajar dan Tingkat Kehadiran Siswa Terhadap Prestasi Belajar Penjasorkes pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian ini adalah dari perhitungan koefisien Pearson Product Moment menunjukkan adanya hubungan positif antar variabel. Koefisien 0,086 antara motivasi belajar dengan tingkat kehadiran siswa, koefisien 0,192 antara tingkat kehadiran dengan prestasi belajar, dan koefisien 0,197 antara motivasi belajar dengan prestasi belajar (Arbiansyah, 2016). Perbedaannya penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 ini menggunakan metode deskriptif korelasional untuk menganalisa tanggapan responden terhadap item pertanyaan dan variabel yang diteliti adalah motivasi belajar sebagai variabel bebas (𝑋) dan prestasi belajar sebagai variabel terikat (𝑌), sedangkan penelitian yang dilakukan penulis menggunakan

(15)

metode korelasional dengan analisis regresi linear ganda yang bersifat sebab akibat dengan dua variabel bebas yaitu minat belajar dan kehadiran siswa (𝑋1 dan 𝑋2) dan satu variabel terikat yaitu hasil belajar siswa (𝑌);

d. Penelitian yang dilakukan oleh Margining Rahayu dengan judul Pengaruh Minat dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa di SMK Ketintang Surabaya. Hasil penelitian berdasarkan analisis data diketahui bahwa minat dan motivasi belajar baik secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa (Rahayu, 2013). Perbedannya penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 ini bertujuan untuk mengetahui apakah minat dan motivasi belajar secara parsial maupun secara simultan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk (1) mengetahui realitas minat belajar dan kehadiran siswa kelas VIII MTs Assa’adah Jakarta dalam proses pembelajaran Alquran Hadits; (2) mengetahui implementasi minat belajar dan kehadiran siswa kelas VIII MTs Assa’adah Jakarta dalam proses pembelajaran Alquran Hadits; (3) mengetahui pengaruh minat belajar dan kehadiran siswa terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Alquran Hadits siswa kelas VIII MTs Assa’adah Jakarta;

e. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Okta Kirana dengan judul Pengaruh Tingkat Kehadiran Mahasiswa terhadap Hasil Belajar Kalkulus Mahasiswa STIKOM Tunas Bangsa. Hasil penelitian dari uji regresi diperoleh nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 artinya terdapat pengaruh yang signifikan tingkat kehadiran siswa terhadap hasil belajar kalkulus. Sedangkan untuk uji linieritas diperoleh nilai signifikansi deviasi dari linearitas > 0,05 atau 0,578 (Kirana, 2020). Perbedannya penelitian yang dilakukan pada tahun 2020 ini teknik analisis datanya menggunakan regresi linear sederhana dan untuk mengetahui pengaruh tingkat kehadiran terhadap hasil belajar saja, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis menggunakan uji regresi linear berganda pada teknik

(16)

analisis datanya dan tujuan penelitiannya untuk mengetahui pengaruh minat belajar dan kehadiran siswa terhadap hasil belajar siswa;

f. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Yudiawan dengan judul Analisis Korelasi Tingkat Absensi dengan Hasil belajar Siswa MTs Sains al- Gebra Kota Sorong Papua Barat. Hasil penelitian yakni ketidakhadiran siswa dalam pembelajaran memiliki korelasi yang kuat dengan hasil belajarnya, semakin besar ketidakhadiran siswa maka semakin rendah hasil belajar siswa begitupun sebaliknya (Yudiawan, 2019).

Perbedaannya penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 ini merupakan penelitian kuantitatif yang teknik analisis datanya menggunakan analisis korelasi Kolmogrove Smirnov dengan bantuan software SPSS versi 17 untuk menguji normalitas item dan analisis hipotesis menggunakan Korelasi Product Moment, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis teknik analisis datanya menggunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis di mana uji normalitasnya menggunakan Metode Grafik Probability Plot dan uji hipotesisnya menggunakan regresi linear ganda untuk mencari bentuk linear antara variabel terikat dengan dua variabel bebas yang statistik ujinya menggunakan software SPSS versi 23.

Gambar

Tabel 1. 1 Nilai PAS Alquran Hadits Semester Ganjil  Hasil Belajar
Gambar 1. 1 Kerangka Berpikir F.  Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Sumber data sekunder yang dimaksud berupa buku dan laporan ilmiah primer atau asli yang terdapat di dalam artikel atau jurnal (tercetak dan/atau non-cetak)

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, keabsahan akta notaris meliputi bentuk isi, kewenangan pejabat yang membuat, serta pembuatannya harus memenuhi

Diisi dengan bidang ilmu yang ditekuni dosen yang bersangkutan pada

5) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Dalam rangka menunjang perbaikan regulasi pengusahaan UCG diperlukan litbang UCG di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan mengingat

Latar Belakang: Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat

20 Tahun 2001 Tentang Pemilikan Saham Dalam Perusahaan yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing yakni dalam rangka lebih mempercepat peningkatan dan perluasan kegiatan

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK &amp; MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI