PENINGKATKAN KINERJA MESIN SMT
DENGAN METODE SIX SIGMA-DMAIC PADA PT. “XYZ”
Sucipto Basuki Abstrak
Penerapan metode six sigma sebagai kerangka kerja (frame work) untuk melakukan perbaikan pada proses
pemasangan chip komponen di PT. XYZ. Metode pendekatan DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control)
digunakan untuk menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam proses pemasangan chip
komponen. Dengan melalui analisa FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) mampu memberikan solusi terhadap
perbaikan pada proses pemasangan chip komponen, sehingga terjadi peningkatan proses kapabilitas Cpk dari -43
(level sigma -129) menjadi 1,06 (level sigma 3,18). Meskipun nilai kapabilitas proses sudah terjadi peningkatan
masih perlu ditingkatkan agar dapat mencapai nilai Cpk 2 (level sigma 6). Untuk memastikan bahwasanya hasil
perbaikan berjalan secara konsisten perlu dilakukan pengontrolan secara ketat.
Kata kunci : Six Sigma, DMAIC, Chip Komponen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
PT. XYX adalah produsen pesawat televisi yang berlokasi di Cikarang Bekasi. Salah satu bagian produk dari peawat televisi adalah adalah modul PCB, Untuk meningkatkan daya saingnya PT. XYZ selalu berusaha melakukan proses improvement secara terus menerus sesuai dengan prinsip kaizen. Salah satu metode kaizen adalah menggunakan metode six sigma.
Beberapa improvement yang 2 dikerjakan oleh PT.XYZ, ialah penurunan biaya produksi, peningkatan kapasitas, salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas dari proses kerja yang dilakukan adalah menurunkan segala jenis pemborosan atau proses yang tidak menambah nilai tambah terhadap produk. Dalam proses pembuatan perakitan PCB terdapat proses pemasangan chip komponen.
Dalam proses ini banyak terdapat permasalahan kegakalan proses diantaranya adalah kegagalan pemasangan chip komponen
pada PCB. Dari data data gagal proses (pick-up error). Dari data bulan Agustus sampai bulan Oktober 2011 (gambar 1.1), rata-rata sebulan terjadi kegagalan proses pemasangan chip komponen sebayak 4.862 komponen atau sebesar 23.998 ppm. Melihat tren yang ada cenderung meningkat di bulan Oktober 2011 sebanyak 6,336 kegagalan proses pemasangan chip komponen setara dengan defect rate 30.345 ppm.
Gambar 1.1 Grafik kegagalan Pemasangan Chip Komponen
Dengan adanya kegagalan proses
pemasangan chip komponen tersebut
menimbulkan kerugian biaya dan waktu untuk