• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERENCANAAN ANGGARAN, PELAKSANAAN ANGGARAN, PERTANGGUNG JAWABAN ANGGARAN DAN EVALUASI KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH TOBA SAMOSIR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERENCANAAN ANGGARAN, PELAKSANAAN ANGGARAN, PERTANGGUNG JAWABAN ANGGARAN DAN EVALUASI KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH TOBA SAMOSIR."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERENCANAAN ANGGARAN, PELAKSANAAN ANGGARAN, PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN DAN EVALUASI KINERJA

TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR

Skripsi

Diajukan Untuk uemenuhi Sebagian Perstaratan uemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

ANDI MAROLOP SIMANJUNTAK NIM. 7103330006

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa penulis rasakan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran, Pertanggungjawaban Anggaran, Dan

Evaluasi Kinerja Terhadap Akuntabilitas Instansi Pemerintah (Studi

Empiris Di Pemerintah Kabupaten Toba Samosir)”.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Medan. Dan penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih terutama kepada kedua Orangtua penulis yang tidak pernah lelah untuk selalu mendoakan dan mengingatkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. Dan tidak lupa penulis juga ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

(6)

iv

5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak,CA selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak,CA selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, Bapak OK Sofyan Hidayat SE,M.si,ak dan Ibu Khairunnisa Harahap, SE, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 8. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi, yang telah membimbing saya selama

masa perkuliahan, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini. 9. Semua pegawai dan staff adminitrasi di Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan, Terutama Bang Riky yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua Kakak dan Abang Saya serta keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa kepada saya dari awal perkuliahan sampai akhir perkuliahan ini.

11. Kawan- kawan awak Semua yang tak terlupakan, terimakasih untuk bantuan dan perhatian kalian. Teman-teman satu perjuangan di Akuntansi Pemerintahan.

12. Saya ucapkan Terimakasih terkhusus buat Fika, Zain, Fahmi,Rony, Akbar kincul, Bang Jalil, Lek Sarah, Mei, dan Kakak Tercinta Ka Ony.

(7)

v

14. Seluruh pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat ketidaksempurnaan dalam penulisan skripsi ini, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun kearah yang lebih baik lagi. Diatas semuanya, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat sebagai sumbangan pemikiran bagi pembaca.

Medan, Agustus 2014 Penulis,

(8)

i ABSTRAK

ANDI SIMANJKNTAK, 7103330006. Pengaruh Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran, Pertanggungjawaban Anggaran dan Evaluasi Kinerja terhadap Akuntabilitas Instansi Pemerintah Toba Samosir. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Kniversitas Negeri Medan, 2014.

Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah pengaruh perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban anggaran dan evaluasi kinerja terhadap akuntabilitas instansi pemerintah kabupaten Toba Samosir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengaruh perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban anggaran dan evaluasi kinerja terhadap akuntabilitas instansi pemerintah kabupaten Toba Samosir.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) dalam lingkup Pemerintahan Kabupaten Toba Samosir. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Hasil penelitian uji hipotesis pertama dan kedua menunjukkan bahwa perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran secara parsial berpengaruh terhadap akuntabilitas instansi pemerintah sehingga hipotesis pertama dan kedua diterima. Hasil uji hipotesis ketiga menunjukkan bahwa pertanggungjawaban anggaran tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas instansi pemerintah sehingga hipotesis ketiga ditolak. Hasil uji hipotesis keempat menunjukkan bahwa evaluasi kinerja berpengaruh terhadap akuntabilitas instansi pemerintah sehingga hipotesis keempat diterima. Sedangkan secara simultan perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban anggaran dan evaluasi kinerja berpengaruh terhadap akuntabilitas instansi pemerintah sehingga hipotesis kelima diterima.

Kesimpulan penelitian ini secara simultan bahwa perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban anggaran dan evaluasi kinerja berpengaruh terhadap akuntabilitas instansi pemerintah. Kemudian secara parsial perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran dan evaluasi kinerja berpengaruh terhadap akuntabilitas instansi pemerintah tetapi untuk evaluasi kinerja memiliki pengaruh negatif sedangkan pertanggungjawaban anggaran tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas instansi pemerintah.

(9)

ii ABSTRACT

ANDI SIMANJKNTAK, 7103330006. The Effect of Budget Planning, Budget Execution, Budget Responsibility and Accountability Performance Evaluation on Government Agencies Toba Samosir. Thesis, Accounting Departement, Majoring in Government Accounting, Faculty of Economic, State Kniversity of Medan, 2014.

The problems discussed in this study is whether the effect of budget planning, budget execution, budget accountability and performance evaluation of the accountability of local government agencies Toba Samosir. The purpose of this study was to determine the effect of the effect of budget planning, budget execution, budget accountability and performance evaluation of the accountability of local government agencies Toba Samosir.

The population in this study were all working units (SKPD) within the scope of the Government of Toba Samosir. The sample in this study was determined using purposive sampling method. Data collection techniques used in this study is a questionnaire method by using a questionnaire. The data analysis technique used is multiple regression analysis.

The results of hypothesis testing shows that the first and second budget planning and budget execution partially affect the accountability of government agencies so that the first and second hypothesis is accepted . The third hypothesis test results show that the budget does not affect the accountability accountability of government agencies so that the third hypothesis is rejected. The fourth hypothesis test results indicate that the evaluation of the performance effect on the accountability of government agencies so that the fourth hypothesis is accepted. While simultaneously the budget planning, budget execution, budget accountability and performance evaluation affects the accountability of government agencies so that the fifth hypothesis is accepted.

The conclusion of this study that the simultaneous budget planning, budget execution, budget accountability and performance evaluation affects the accountability of government agencies. Then the partial budget planning, budget execution and performance evaluation affects the accountability of government agencies but to evaluate the performance has a negative effect whereas no effect on the budget accountability accountability of government agencies.

(10)

vi DAFTAR ISI

ATSTRAK ... i

ATSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TATEL ...x

DAFTAR GAMTAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

TAT I – PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...10

1.3 Pembatasan Masalah ...10

1.4 Rumusan Masalah ...11

1.5 Tujuan Penelitian ...11

1.6 Manfaat Penelitian ...12

TAT II – KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teori...13

2.1.1 Agency Teory ...13

2.1.2 Teori Kontijensi ...13

2.1.3 Teori Implementasi Kebijakan ...14

2.1.4 Perencanaan Anggaran ...16

(11)

vii

2.1.4.2 Defenisi Perencanaan ...18

2.1.5 Pelaksanaan Anggaran ...19

2.1.6. Pertanggungjawaban Anggaran ...21

2.1.7 Evaluasi Kinerja ...25

2.1.8 Pengertian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan...27

2.1.8.1 Prinsip Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ..28

2.1.8.2 Siklus Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ...29

2.2 Penelitian Terdahulu ...31

2.3 Kerangka Berpikir ...33

2.4 Hipotesis ...35

TAT III – METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ...36

3.1.1 Lokasi Penelitian ...36

3.1.2 Waktu Penelitian ...36

3.2 Populasi dan Sampel ...36

3.2.1 Populasi ...36

3.2.2 Sampel ...37

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ...38

3.3.1 Variabel Penelitian ...38

3.3.2 Defenisi Operasional ...38

3.4 Teknik Pengumpulan Data ...43

3.5 Model dan Teknik Analisis Data...43

(12)

viii

3.5.2 Teknik Analisis Data ...44

3.5.3 Uji Kualitas Data ...44

3.5.3.1 Uji Validitas ...44

3.5.3.2 Uji Reabilitas ...44

3.5.4 Uji Asumsi Klasik ...45

3.5.4.1 Uji Normalitas ...45

3.5.4.2 Uji Multikolinieralitas ...46

3.5.4.3 Uji Heterokedastisitas ...46

3.5.5 Uji Hipotesis ...47

3.5.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ...47

3.5.5.2 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ...48

3.5.5.3 Koefisien Determinan (R2) ...48

TAT IV HASIL DAN PEMTAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian ...49

4.1.1 Gambaran Pengembalian Kuesioner ... 49

4.1.2 Uji Kualitas Data ... 50

4.1.2.1 Uji Validitas ... 50

4.1.2.2 Uji Reliabilitas ... 52

4.1.3 Statistik Deskriptif ... 53

4.1.4 Uji Asumsi Klasik ... ...54

4.1.4.1 Uji Normalitas ... ...54

4.1.4.2 Uji Multikolinearitas ... ...56

(13)

ix

4.1.5 Analisis Regresi Berganda ... ...59

4.1.6 Uji Hipotesis ... ...61

4.1.6.1 Uji Koefisien Determinasi ... ...61

4.1.6.2 Uji Signifikansi Individual (Uji T) ... ...62

4.1.6.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... ...63

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... ...64

4.2.1 Pengaruh perencanaan anggaran terhadap akuntabilitas instansi pemerintah kabupaten Toba Samosir ... ...65

4.2.2 Pengaruh pelaksanaan anggaran terhadap akuntabilitas instansi pemerintah kabupaten Toba Samosir ... ...65

4.2.3 Pengaruh pertanggungjawaban anggaran terhadap akuntabilitas instansi pemerintah kabupaten Toba Samosir ... ...66

4.2.4 Pengaruh evaluasi kinerja terhadap akuntabilitas instansi pemerintah kabupaten Toba Samosir ... ...66

TAT V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... ...68

5.2 Saran ... ...68

DAFTAR PUSTAKA ... ...70 LAMPIRAN LAMPIRAN

(14)

x

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu ...31

3.1 Daftar SKPD Kabupaten Toba Samosir ...37

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...40

Tabel 4.1 Distribusi dan Pengembalian Kuesioner ...49

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Perencanaan Anggaran ...50

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Pelaksanaan Anggaran ...51

Tabel 4.4 HasilUji Validitas Variabel Pertanggungjawaban Anggaran ...51

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Evaluasi Kinerja ...51

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Akuntabilitas Instansi Pemerintahan ...52

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ...52

Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Variabel Secara Keseluruhan ...53

Tabel 4.9 HasilUji Normalitas Variabel Penelitian ...55

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Penelitian ...57

Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Berganda ...59

Tabel 4.12 Hasil Koefisien Regresi ...61

Tabel 4.13 Hasil Uji T ...62

(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ...29

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ...34

Gambar 4.1 HasilUji Normalitas Grafik Normal Probability Plot ...56

(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian

LAMPIRAN II Tabulasi Data

LAMPIRAN III Hasil Output SPSS

(17)

1

BABBIB

PENDAHULUANB

1.1 LatarBBelakangBMasalahB

Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi.

Pada organisasi privat atau swasta, anggaran merupakan suatu hal yang sangat

dirahasiakan, sedangkan untuk organisasi sektor publik anggaran merupakan suatu

hal yang harus diketahui oleh publik untuk dievaluasi, dikritik, dan diberi masukan

dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah.

Penetapan Undang-Undang No. 22 tahun 1999 dan Undang-Undang

No.25 tahun 1999 oleh pemerintah, mengenai Pemerintahan Daerah dan

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, berimplikasi pada

tuntutan otonomi yang lebih luas dan akuntabilitas publik yang nyata yang harus

diberikan kepada pemerintah daerah (Halim, 2007). Selanjutnya, undang-undang ini

diganti dan disempurnakan dengan Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Kemudian kedua Undang-undang tersebut telah berubah menjadi akuntabilitas

atau pertanggungjawaban pemerintah daerah dari pertanggung jawaban vertikal

(Kepada pemerintah pusat) ke pertanggungjawaban horizontal (Kepada

masyarakat melalui DPRD).

Disempurnakanya Undang-undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah dan Undang-undangNo.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

(18)

2

memenuhi akuntabilitas dengan memperhatikan beberapa hal, antara lain anggaran,

pengendalian akuntansi, dan sistem pelaporan. Pengelolaan pemerintah daerah

yang berakuntabilitas, tidak bisa lepas dari anggaran pemerintah daerah. Hal ini

sesuai dengan pendapat Mardiasmo (2004), yang mengatakan wujud dari

penyelenggaraan otonomi daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dilakukan

secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata untuk mencapai akuntabilitas

publik. Lebih lanjut dijelaskan Mardiasmo (2009), anggaran berfungsi sebagai :

(1) alat perencanaan, (2) alat pengendalian, (3) alat kebijakan fiskal, (4) alat

politik, (5) alat koordinasi dan komunikasi, (6) alat penilaian kinerja, (7) dan alat

motivasi. Anggaran diperlukan dalam pengelolaan sumber daya tersebut dengan

baik untuk mencapai kinerja yang diharapkan oleh masyarakat dan untuk

menciptakan akuntabilitas terhadap masyarakat.

Melalui reformasi anggaran yang sudah dilakukan oleh pemerintah,

tuntutan agar terwujud pemerintah yang baik dan didukung oleh instansi

pemerintah yang efektif, efisien, profesional dan akuntabel, serta mampu

memberikan pelayanan prima dalam proses penyusunan APBD sehingga dapat

menciptakan transparansi dan meningkatkan akuntabilitas publik. Undang-Undang

Nomor 32 dan 33 Tahun 2004 serta Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003

tentang keuangan negara telah menetapkan penggunaan pendekatan

penganggaran berbasis prestasi kerja atau kinerja dalam proses penyusunan

anggaran disebutkan bahwa masalah yang tidak kalah pentingnya dalam upaya

memperbaiki proses penganggaran adalah penerapan anggaran berbasis prestasi

(19)

3

dalam penyusunan anggaran yang didasarkan pada kinerja yang ingin dicapai. Serta

ketentuan penerapan anggaran berbasis kinerja telah dinyatakan dalam

Permendagri Nomor 13 tahun 2006 dan diubah lagi dengan Permendagri No

59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Didalam

peraturan ini disebutkan tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan

Kerja Perangkat Daerah ( RKA-SKPD). Dengan disusunya RKA-SKPD berarti

telah terpenuhi kebutuhan tentang anggaran berbasis kinerja dan akuntabilitas.

Anggaran berbasis kinerja menuntut adanya output yang optimal atau pengeluaran

yang dialokasikan sehingga setiap pengeluaran harus berorientasi atau bersifat

ekonomis, efisien dan efektif didalam pelaksanaannya dan mencapainya suatu

hasil (outcome). Kemudian melalui penerapan anggaran berbasis kinerja tersebut,

Instansi dituntut untuk membuat standar kinerja pada setiap anggaran kegiatan

sehingga jelas tindakan apa yang akan dilakukan, berapa biaya yang dibutuhkan, dan

berupa hasil yang diperoleh (fokus pada hasil).

Anggaran Berbasis Kinerja (Performance Based Budgeting) merupakan

sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan sangat

erat dengan visi, misi dan rencana strategis organisasi (Bastian, 2006:171).

Anggaran dengan pendekatan kinerja menekankan pada konsep value for money dan

pengawasan atas kinerja output. Pendekatan anggaran kinerja disusun untuk

mencoba mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat dalam anggaran tradisional,

khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya tolok ukur yang dapat

digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan

(20)

4

Anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat

menggagalkan perencanaan yang telah disusun. Pengukuran kinerja secara

berkelanjutan akan memberikan umpan balik, sehingga upaya perbaikan secara terus

menerus akan mencapai keberhasilan di masa mendatang (Bastian, 2006: 275).

Penyusunan anggaran berbasis kinerja bertujuan untuk dapat meningkatkan

efisiensi pengalokasian sumber daya dan efektivitas penggunaannya sesuai dengan

perencanaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah sehingga dengan adanya

anggaran berbasis kinerja tersebut diharapkan anggaran dapat digunakan secara

optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapat mendukung

peningkatan tranparansi dan akuntabilitas manajemen sektor publik. Selain itu,

anggaran berbasis kinerja memfokuskan pemanfaatan anggaran untuk perbaikan

kinerja organisasi yang berpedoman pada prinsip value for money.

Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja di Indonesia mempunyai tantangan

yang tidak ringan karena berubahnya sistem penganggaran. Tantangan yang lebih

berat adalah mengubah mind set tidak hanya pada lingkungan Pemerintah

(eksekutif), tetapi juga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga legislatif.

Mind set DPR dalam rangka pembahasan dan penetapan Anggaran Pendapatan

Belanja Negara (APBN) diharapkan juga berubah menjadi output base, tidak lagi

input base.

Pemerintah Kabupaten Toba Samosir telah menyesuaikan struktur APBD

secara bertahap sesuai dengan peraturan yang berlaku terutama pergeseran sistem

anggaran tradisional ke sistem berbasis kinerja sesuai dengan Peraturan Pemerintah

(21)

5

tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah. Pada tahun 2003 dan sebelumnya

penyusunan APBD Kabupaten Toba Samosir menggunakan sistem MAKUDA (line

item dan incremental) yang disusun secara lebih sederhana . Tahun 2005 penyusunan

APBD Kabupaten Toba Samosir menyesuaikan dengan sistem anggaran berbasis

kinerja.

Pemerintah Kabupaten Toba Samosir telah menerapkan anggaran berbasis

kinerja pada penyusunan anggaran mulai tahun 2005. Dengan diterapkannya

anggaran berbasis kinerja diharapkan anggaran yang disusun oleh pemerintah dapat

diwujudkan dengan baik sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh

pemerintah tersebut.

Berdasarkan data APBD Tahun 2012 dan 2013 Pemerintah Kabupaten Toba

Samosir menunjukkan bahwa belanja langsung yang dianggarakan untuk membiayai

program/kegiatan mengalami peningkatan akan tetapi peningkatan anggaran belanja

langsung itu tidak dibarengi dengan peningkatan kinerja hal ini dapat dilihat dari

capaian kinerja program yang dituangkan dalam LAKIP. Dalam LAKIP Kabupaten

Toba Samosir Tahun 2012 menunjukkan bahwa capaian kinerja program untuk tahun

2012 adalah sebesar 82,65% sedangkan untuk capaian kinerja program untuk tahun

2013 sebesar 80,23% hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan sebesar 2,42%

walaupun menurut Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

dikategorikan sangat baik dan baik.

Anggaran pada instansi pemerintah, selain berfungsi sebagai alat perencanaan

dan alat pengendalian, juga berfungsi sebagai instrumen akuntabilitas publik atas

(22)

6

uang publik. Sebagai alat akuntabilitas publik, penggunaan anggaran harus dapat

dipertanggungjawabkan dengan menggunakan hasil dari dibelanjakannya dana

publik tersebut. Sehingga pada akhirnya dapat diperoleh gambaran mengenai kinerja

instansi pemerintah.

Dalam rangka untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

dikeluarkan regulasi yang mengatur mengenai perubahan pengelolaan keuangan

daerah untuk lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, pemerintah mengeluarkan

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 (Inpres 7/1999) tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tersebut dipandang perlu untuk

mengetahui kemampuan setiap instansi dalam pencapaian visi, misi dan tujuan

organisasi. Akuntabilitas kinerja ini merupakan bentuk pelaporan kinerja yang harus

dipertanggungjawabkan oleh pihak yang diamanahkan untuk melaksanakan program

/ kegiatan dalam rangka untuk mencapai visi dan misi dan rencana strategis yang

telah ditetapkan oleh organisasi.

Pengukuran capaian kinerja dalam LAKIP Kabupaten Toba Samosir Tahun

2013 didasarkan kepada pengukuran dan evaluasi pelaksanaan atas Rencana Kinerja

Tahun 2013 yang telah ditetapkan dan merupakan implementasi dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Toba Samosir.

Pengukuran kinerja yang dilakukan merupakan metode Performance Gap, yang

dilaksanakan dengan membandingkan antara rencana kerja dengan capaian masing –

(23)

7

melalui suatu proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai tingkat

keberhasilan maupun kegagalan suatu program dan kegiatan. Namun, pengukuran

indikator benefit dan impact relatif sulit dilaksanakan. Berdasarkan perhitungan dan

analisis kinerja Pemerintah Kabupaten Toba Samosir yang dilakukan dengan cara

membandingkan rencana kinerja dengan tingkat realisasi, ternyata tingkat pencapaian

atas kegiatan dan sasaran menunjukkan capaian kinerja sebesar 80,23%.

Dalam pengaruhnya terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,

penerapan penganggaran berbasis kinerja yang terukur melalui tahapan siklus

anggaran sesuai dengan prinsip akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah

yaitu, dimulai dari perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran,

pelaporan/pertanggungjawaban, dan evaluasinya harus benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

Pentingnya dilakukan penelitian ini adalah melihat dari fenomena yang terjadi

di lingkungan pemerintah daerah, dimana kinerja pemerintah saat ini banyak disoroti

oleh masyarakat, terutama kinerja instansi pemerintah yang sebagian besar

kegiatannya dibiayai oleh dana publik.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menguji pengaruh penerapan

anggaran berbasis kinerja terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dalam

penelitian Sugih Arti (2005) dihasilkan bahwa variabel efisien dan efektivitas

berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas kinerja Dinas Pendidikan Kota Depok

dan variabel ekonomi tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja Dinas

Pendidikan Kota Depok. Herawati (2011) melakukan penelitian dengan judul

(24)

8

terhadap Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah Kota Jambi, hasil penelitian

menunjukkan bahwa secara simultan pengaruh kejelasan sasaran anggaran,

pengendalian akuntansi dan sistem pelaporan terhadap akuntabilitas kinerja instansi

Pemerintah Di Kota Jambi mempunyai pengaruh positif signifikan. Secara parsial

yang memiliki pengaruh negatif yaitu variabel variabel X1 (Kejelasan sasaran

anggaran) dan X2 (Pengendalian akuntansi), variabel yang mempunyai pengaruh

positif yaitu variabel sistem pelaporan (X3).

Muda (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Perencanaan

Anggaran dan Pelaksanaan Anggaran terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah pada Skretariat Kota Kotamadya Jakarta Selatan. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Perencanaan Anggaran terhadap

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Sekretariat Kota Kotamadya Jakarta

Selatan dan terdapat pengaruh Pelaksanaan Anggaran terhadap Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah pada Sekretariat Kota Kotamadya Jakarta Selatan.Dari hasil

pengujian hipotesis diperoleh bahwa t hitung 27,697 > t tabel 1,645. Terdapat

pengaruh Perencanaan Anggaran dan Pelaksanaan Anggaran secara bersama-sama

terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Sekretariat Kota

Kotamadya Jakarta Selatan.

Harjanti (2009) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan

Anggaran Berbasis Kinerja terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, hasil

dari penelitiannya menunjukkan bahwa Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja

(25)

9

Nina (2009) meneliti Pengaruh Implementasi Penganggaran Berbasis Kinerja

terhadap Akuntabilitas Instansi Pemerintah Daerah, dengan variabel independen

Penganggaran Berbasis Kinerja dan variabel dependen Akuntabilitas Instansi

Pemerintah dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa implementasi penganggaran

berbasis kinerja berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap akuntabilitas

instansi pemerintah daerah.

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas, dan perebedaan dari

beberapa hasil penelitian, Penulis tertarik untuk menemukan bukti empiris yang

tertuang dalam penelitian berjudul “PengaruhB PerencanaanB Anggaran,B

PelaksanaanBAnggaran,BPertanggungjawabanBAnggaran,BdanBEvaluasiBKinerjaB terhadapB AkuntabilitasB KinerjaB InstansiB PemerintahB (StudiB EmpirisB PadaB

PemerintahBKabupatenBTobaBSamosir).”B 1.2BIdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah Perencanaan Anggaran mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Kabupaten Toba Samosir?

2. Apakah Pelaksanaan Anggaran mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Kabupaten Toba Samosir?

3. Apakah Pertanggungjawaban Anggaran mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir?

4. Apakah Evaluasi Kinerja mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi

(26)

10

5. Apakah Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran, Pertanggungjawaban

Anggaran, Evaluasi Kinerja mampu meningkatkan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir?

1.3BBatasanBMasalahB

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ada, maka

penelitian ini hanya dibatasi pada pengaruh Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan

Anggaran, Pertanggungjawaban Anggaran dan Evaluasi Kinerja terhadap

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir.

1.4BRumusanBMasalahB

Berdasarkan batasan masalah yang ada, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah Perencanaan Anggaran berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir?

2. Apakah Pelaksanaan Anggaran berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir?

3. Apakah Pertanggungjawaban Anggaran berpengaruh terhadap Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir?

4. Apakah Evaluasi Kinerja berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Kabupaten Toba Samosir?

5. Apakah Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran, Pertanggungjawaban

Anggaran, Evaluasi Kinerja berpengaruh secara simultan terhadap

(27)

11

1.5BTujuanBPenelitianB

Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran,

Pertanggungjawaban Anggaran, Evaluasi Kinerja berpengaruh terhadap

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir secara simultan

dan parsial.

1.6BManfaatBPenelitianB 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan wawasan

peneliti khususnya mengenai pengaruh perencanaan anggaran, pelaksanaan

anggaran, pertanggungjawaban anggaran dan evaluasi kinerja terhadap

akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Toba Samosir.

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini memberikan bukti empiris tentang bagaimana pengaruh

perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban anggaran

dan evaluasi kinerja terhadap akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten

Toba Samosir. Selain itu penelitian ini dapat memperkaya bahan kajian untuk

peneliti selanjutnya.

(28)

12

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi

mahasiswa, khususnya jurusan akuntansi untuk digunakan dalam penelitian

selanjutnya.

4. Bagi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir

Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan pertimbangan pemerintah

daerah Kabupaten Toba Samosir untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja

(29)

68 BABBVB KESIMPULANB 5.1 KesimpulanB

Berdeserken hesil penelitien meke depet diembil kesimpulen sebegei

berikut :

1. Perenceneen enggeren berpengeruh positif terhedep ekuntebilites instensi

pemerinteh kebupeten Tobe Semosir.

2. Pelekseneen Anggeren berpengeruh positif terhedep ekuntebilites instensi

pemerinteh kebupeten Tobe Semosir.

3. Pertenggungjeweben Anggeren tidek berpengeruh terhedep ekuntebilites

instensi pemerinteh Tobe Semosir.

4. Eveluesi kinerje berpengeruh negetive terhedep ekuntebilites instensi

pemerinteh kebupeten Tobe Semosir.

5. Perenceneen Anggeren, Pelekseneen Anggeren, Pertenggungjeweben

Anggeren den Eveluesi Kinerje berpengeruh secere berseme-seme terhedep

ekuntebilites instensi pemerinteh kebupeten Tobe Semosir.

5.2B SaranB

Adepun seren yeng depet dikemukeken delem penelitien ini edeleh sebegei

berikut :

1. Untuk peneliti selenjutnye, diherepken untuk menembeh sempel delem

penelitien, ede beiknye mengguneken metode sensus sehingge sempel depet

(30)

69

2. Sebelum melekuken penelitien diserenken eger peneliti melekuken observesi

terlebih dehulu ketempet penelitien den melekuken tenyejeweb kepede

pihek-pihek yeng terlibet delem penentuen ekuntebilites instensi pemerinteh.

3. Untuk euditor Pemerinteh kebupeten Tobe Semosir diherepken untuk terus

meningketken kinerje pere pegeweinye.

(31)

70

DAFTAR PUSTAKA

Agusti, Restu. 2012. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Dengan Dimoderasi Oleh Variabel Desentralisasi Dan Budaya Organisasi ( Studi Kasus Pada Pemerintah

Kabupaten Bengkalis ). Jurnal Ekonomi Volume 20, Nomor 3 September

2012

Bastian, Indra.2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik, Edisi 2. Jakarta:Salemba Empat.

Crisman, Adytia.2010. Sistem Penganggaraan Daerah, Edisi 1. Jakarta: Erlangga

DEPUTI IV BPKP.(2005). Pedoman Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja

(Revisi). Jakarta: BPKP.

Fakultas Ekonomi, 2008. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa ProgramS1. Medan.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: BP Undip.

Harjanti, Heti Purwita. 2009. Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Kota

Depok. Tesis. UNPAD. Jawa Barat.

Hartanti,2012. Pengaruh penerapan anggaran berbasis kinerja terhadap

akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah (studi pada pemerintah kota

parepare). Universitas Hasanuddin Makassar.

Haryanto. 2009. Perencanaan Dan Penganggaran Daerah Pendekatan Kinerja, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Herawati, Netty. 2011. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Kota Jambi. Jurnal Penelitian Universitas Jambi,

Ivancevich, John M. et al. 2006. Perilaku dan Manajemen Oragnisasi. Jakarta: Erlangga

Kurniawan. 2009. Pengaruh Penganggaran Berbasis Kinerja terhadap

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah di Wilayah IV

Priangan. Skripsi. UPI. Jakarta.

(32)

71

Luthans, Fred. 2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Andi.

Mahsun, Mohammad. 2009. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. BPFE : Yogyakarta.

Mahsun, Taufik. 2006. Pengaruh Penganggaran Bebasis Kinerja Terhadap

Akuntabikitas Kinerja Instansi Pemrintahan (Studi Empiris Pada Instansi

Pemeritah Kabupaten Garut. Jurnal Akuntansi Keuangan.Vol.3, No. 2.

Mangkunegara, Anwar Prabu 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama, Bandung

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. BPFE : Yogyakarta.

Maryatmo.2008. Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah Daerah: budaya dan komitmen organisasi sebagai

variabel moderating. JEB, Vol. 2, No. 1, Maret 2008: 1-8

Muda, Taufik Djundjung. (2005). Pengaruh Perencanaan Anggaran dan

Pelaksanaan Anggaran terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah pada Sekretariat Kota Kotamadya Jakarta Selatan. Disertasi.

UNPAD. Jawa Barat.

Nordiawan, Deddy, 2006. Akuntansi Sektor Publik, Salemba Empat, Jakarta.

Nordiawan, Restu. 2009. Pengaruh Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja

Aparatur Pemerintah Daerah Dengan Dimoderasi Oleh Variabel Desentralisasi Dan Budaya Organisasi ( Studi Kasus Pada Pemerintah

Kabupaten Garut ). Jurnal Ekonomi Volume 20, Nomor 3 September 2009

Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS.

Yogyakarta:MediaKom.

Prayitno, 2004, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Rineka Cipta, Jakarta. Republik Indinesia, 2003. Undang-Undang Nomor 17 tentang Keuangan Negara.

---, 2004. Undang-Undang No 32 Tentang Pemerintahan Daerah.

---, 2004.Undang-Undang No.33 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

(33)

72

---, 2006. Perilaku Organisasi, Edisi Kesepuluh, Penerbit PT. Indeks, Jakarta.

---, 2008. Perilaku Organisasi. Buku Satu. Terjemahan Diana Angelia. Salemba Empat. Jakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran. Erlangga, Jakarta.

Sudarsana, Hafidh Susila.2013. Pengaruh karakteristik pemerintah daerah Dan temuan audit bpk terhadap kinerja Pemerintah daerah (Studi pada

Pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia). Jurnal Ekonomi Volume 2,

Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 1-13

Gambar

Gambar 2.1 Siklus Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah  .............................29

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diperoleh, menunjukkan bahwa pada saat gonad mengalami perkembangan hingga mencapai kematangan pada bulan Mei, terjadi peningkatan ukuran oosit,

Yaitu mengenai tantangan yang dihadapi oleh suku minang perantauan dalam menjaga dan mempertahankan komunikasi budaya matrilineal dan peranan perempuan dalam

Pendidikan Karakter merupakan salah satu sistem penanaman nilai-nilai karakter pada peserta didik yang meliputi komponen: kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen yang

Kemudian pada tabel 6 dan 7 menunjukkan tingkat kemampuan siswa kelas XI IPS.II dalam belajar kerajinan Kolase dari bahan tempurung kelapa yang ditunjukkan

Setelah Guru memperoleh PAK dan memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi selanjutnya akan diusulkan untuk Kenaikan Pangkat Berkas Usulan Kenaikan

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian tugas dalam pembelajaran generatif pada kelas eksperimen dan pembelajaran generatif pada kelas kontrol, variabel

Citokini i SMK također povećavaju stvaranje fibrinogena i inhibitora aktivatora plazminogena-1 (PAI-1) u jetrima nadopunjujući hiperprodukciju PAI-1 u masnom tkivu. Sve to