• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK SOSIAL DRAMA TERHADAP ETIKETPERGAULAN PADA SISWA KELAS VIII DI SMP SWASTA AR-RAHMAN FULL DAYSCHOOL MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK SOSIAL DRAMA TERHADAP ETIKETPERGAULAN PADA SISWA KELAS VIII DI SMP SWASTA AR-RAHMAN FULL DAYSCHOOL MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

“PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP ETIKET PERGAULAN

PADA SISWA KELAS VIII DI SMP SWASTA

AR-RAHMANFULL DAY SCDOOLMEDAN

TAHUN AJARAN 2013/2014”.

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh

SITI MUKMINAH SINAGA

NIM.

1102151017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iii

ABSTRAK

SITI MUKMINAH SINAGA. NIM : 1102151017. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Sosiodrama Terhadap Etiket Pergaulan Pada Siswa Kelas VIII Di SMP Swasta Ar-Rahman Full Day School Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014.

Penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok melalui teknik sosiodrama terhadap etiket pergaulan pada siswa kelas VIII di SMP Swasta Ar-Rahman Full Day School Medan”. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2014. Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Swasta Ar-Rahman Full Day SchoolMedan. Jalan Brigjend H. Abdul Manaf Lubis/Gaperta Ujung No. 58 Medan

Sampel penelitian ini berjumlah 10 siswa dari 36 siswa kelas VIII-C yang mempunyai etiket pergaulan rendah yang ditentukan secara purposive sampling (penarikan sampel secara sengaja) atau rekomendasi data dari guru BK (konselor). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket etiket pergaulan. Angket uji coba etiket pergaulan sebanyak 48 butir pertanyaan yang diberikan kepada seluruh siswa kelas VIII-B yang berjumlah 39 siswa dan tidak hadir 3 siswa. Angket etiket pergaulan yang valid sebanyak 30 butir pertanyaan yang akan diberikan kepada 10 siswa yang mendapatkan perlakuan (Bimbingan Kelompok). Teknik analisis data menggunakan uji wilcoxon.

Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata Pre-test = 77,6 dan Standard Deviasi (SD) = 6,18 sedangkan nilai rata-rata Post-test= 100,7dan Standard Deviasi (SD) = 7,70 dengan demikian pemberian layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap etiket pergaulan siswa dapat mengubah tata krama didalam pergaulan yang lebih baik. Dari hasil uji wilcoxon dengan nilai z hitung adalah -2,803 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu 1,96 Nilai 1,96 didapat dari nilai Zα/2yaitu nilai dari tabel Z0,05/2 = Z0,025= 1,96, maka H0 ditolak

yang artinya penelitian ini “ Ada pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Terhadap etiket pergaulan Siswa Pada Kelas VIII-C Di SMP SwastaFull Day SchoolMedan Tahun Ajaran 2013/2014.

(6)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK...iii

KATA PENGANTAR ...iv

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL...xi

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR LAMPIRAN...xiii

DAFTAR GRAFIK...xv

BAB I : PENDAHULUAN... 1

1.1..Latarbelakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... 6

1.4. Rumusan Masalah ... 6

1.5. Tujuan Penelitian ... 6

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1. Kerangka Teori... 8

2.1.1. Etiket Pergaulan ... 8

2.1.1.1. Pengertian Etiket dan Pergaulan ... 8

2.1.1.2. Pengertian Etiket Pergaulan ... 11

2.1.2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Etiket Pergaulan ... 12

2.1.3. Prinsip – Prinsip Etiket Pergaulan ... 16

(7)

ix

2.1.5. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok ... 19

2.1.6. Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok ... 21

2.1.7. Teknik-teknik Bimbingan kelompok... 23

2.1.7.1 Defenisi teknik sosiodrama ... . 29

2.1.7.2. Tujuan Sosiodrama... . 30

2.1.7.3. Langkah-langkah Sosiodrama ... . 31

2.2. Kerangka Konseptual ... 32

2.3. Hipotesis ... 35

BAB III : METODE PENELITIAN ... 36

3.1. Jenis Penelitian ... 36

3.2. Subjek Penelitian ... 36

3.3. Operasional Variabel Penelitian ... 37

3.4. Desain Penelitian ... 38

3.5. Langkah – Langkah Penelitian ... 38

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.6.1. Uji Validitas ... 41

3.6.2. Uji Reliabilitas ... 41

3.7. Teknik Analisis Data ... 42

3.7.1 uji wilcoxon ... 42

3.7.2. Uji Normalitas ... 43

3.7.3. Uji Homogenitas ... 44

3.8. . Persiapan Penelitian ... 44

(8)

x

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1. Gambar Umum Lokasi Penelitian ... 47

4.1.1.Keadaan SMP Swasta Ar-Rahman Full Day School Meda .. 47

4.2.Pengujian Persyaratan Analisis ... 49

4.2.1. Uji Validitas ... 49

4.2.2.Uji Reliabilitas ... 50

4.3.Uji Persyaratan Analisis ... 49

4.3.1. Uji Wilcoxon ... 50

4.3.1.Uji Normalitas ... 51

4.3.2.Uji Homogenitas ... 52

4.4.Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 53

4.4.1. Data Pre-Test Etiket Pergaulan Siswa ... 54

4.4.2. Data Post-Test Etiket Pergaulan Siswa ... 55

4.5.Kategori Etiket Pergaulan Siswa Pengukuran Deviasi Kuartil .... 57

4.6.1.Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-test ... 57

4.6.2.Pengukuran Deviasi Kuartil Post-test ... 58

4.7.Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1.Kesimpulan ... 63

5.2.Saran ... 63

Daftar Pustaka ... 66

(9)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Pemberian Skor Angket ...39

Tabel 3.2: Kisi-Kisi Uji Coba Angket Etiket Pergaulan ...40

Tabel 3.3: Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok teknik sosiodrama ... 40

Tabel 4.4: Kisi-kisi angket Etiket Pergaulan Yang Valid ... 49

Tabel 4.5 : Kisi-kisi angket Etiket Pergaulan penomoran baru………49

Tabel 4.5: Ringkasan Hasil Analisis Etiket Pergaulan Siswa ... 52

Tabel 4.6: Hasil Pre-Test (Sebelum diberikan layanan Bimbingan Kelompok) ...53

Tabel 4.7: Hasil Post Test (Sesudah diberikan layanan Bimbingan Kelompok) ...54

Tabel 4.8: Ringkasan Hasil Persen Pre-Test Dan Post-Test ...53

Tabel 4.9: Hasil Kategori Etiket Pergaulan Pada Pre-Test ... 57

(10)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1: Lokasi SMP Ar Rahman Full Day School Tampak Dari Luar ... 101

Gambar 2: Bangunan SMP Ar Rahman Full Day School

Tampak Dari Dalam………101

Gambar 3: Foto Peneliti Bersama Konselor SMP Ar Rahman Full Day School

Medan ... 102

Gambar 4: Peneliti Sedang Menerangkan Dan Memberikan Pengarahan tentang

pengisian angket... 102

Gambar 5: Siswa sedang mengisi angket Pre - tes yang diberikan peneliti.... 103

Gambar 6: Siswa sedang mengisi angket Post - test yang diberikan peneliti. 103

Gambar 7: Siswa sedang membaca naska dialog sosiodrama yang akan di mainkan ... 133

Gambar 8: Peserta bimbingan kelompok sedang memerankan rasa empati

memberikan selamat terhadap teman yang menang atas juaranya.133

Gambar 9: Peserta bimbingan kelompok memerankan ketidak jujuran /

melihat catatan ketika ujian berlangsung ...160

Gambar 10: Peserta bimbingan kelompok memerankan sikap ketidak jujuran karna melihat hasil ujian teman... 160

Gambar 11: Peserta bimbingan kelompok memerankan sikap empati terhadap

teman yang sedang sedih karna memiliki masalah keluarga...191

Gambar 12: Peserta bimbingan kelompok sedang memerankan rasa empati

(11)

xv

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1.Hasil angket Pre-test dan angket Post-test………53

(12)

1

BAB B

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial yang berbudaya, bangsa yang baik adalah

bangsa yang beradab ( Alam, S 1989 : 4 ). “Manusia yang peradabannya masih

rendah adalah manusia yang masih sangat primitif, oleh karena itu di setiap

bangsa yang mempunyai peradaban, anak – anak sejak kecil sudah dididik untuk

mengenal etiket ( Sopan - santun )”(Alam, S 1989 : 3). Menurut Uno. R (2009 : 4)

“etiket berasal dari bahasa prancis, etiquette, yakni aturan sopan santun dan tata

cara pergaulan yang baik antara sesama manusia”.

Demikian pula halnya dengan bangsa indonesia, dimana merupakan

bangsa yang berdasarkan Pancasila dan mengutamakan etiket (sopan-santun),

artinya memberikan pedoman atau norma-norma (Alam, S 1989 : 3).

Dalam setiap pergaulan, baik berteman, bermasyarakat, bahkan berbangsa,

dibutuhkan suatu etiket ( Sopan – santun ) sebagai alat menilai baik –buruknya

suatu tindakan. “Dalam dunia pendidikan pun demikian, karena etiket

(sopan-santun) merupakan hal yang paling mendasar yang menjadi pegangan seorang

pelajar dalam bersosialisasi dengan masyarakat” (Bertens, 2007 : 9).

Etiket pergaulan setiap individu akan tampak pada perilaku sehari – hari,

karena etiket memberikan gambaran tentang sopan - santun yang dapat dinilai

(13)

2

Menurut Uno, R (2004 : 86) etiket pergaulan perlu diterapkan misalnya (1) Berpakaian rapi di lingkungan sekolah; (2) Berperilaku dan bertutur kata yang sopan, baik di dalam kelas dan di luar kelas, baik kepada teman sebaya, adik kelas dan guru yang ada disekolah; (3) Tidak meludah disembarang tempat; (4) Tidak kentut di hadapan teman; (5) Saling menghargai dan menghormati sesama teman; (6) Tidak menguap terlalu lebar dihadapan teman; (7) Tidak saling mengejek nama orang tua; (8) Memberikan contoh yang baik dalam berperilaku kepada adik tingkat, teman setingkat, dan kakak tingkat; (9) Menegur teman yang lagi berbuat salah.

Menurut (Alwi : 2013) dampak dari pembiasaan berperilaku baik tersebut berpengaruh pada tiga hal yaitu: (a) Pikiran, siswa mulai belajar berpikir positif (popitif thinking). (b) Ucapan, perilaku yang sesuai dengan etiket adalah tutur kata siswa yang sopan, misalnya mengucapkan salam kepada guru atau tamu yang datang, menegur guru, berbicara kepada guru ketika proses belajar mengajar, berbicara kepada adik tingkat, kakak tingkat, dan mengucapkan terima kasih jika diberi sesuatu serta meminta maaf jika melakukan kesalahan, berkata jujur, dan sebagainya. (c) Tingkah laku, artinya bahwa tertuju pada tingkah laku yang benar, yang sesuai dengan etiket pergaulan sehari – hari.

Hanum, F (2009 : 2) dalam penelitiannya menyatakan untuk menjaga hubungan pergaulan yang baik dengan teman, rekan kerja dan orang lain harus menerapkan etiket pergaulan yang berhubungan dengan komunikasi yang efektif, yaitu bertutur sapa yang sopan, berbicara tidak berlebihan, berbahasa tidak kasar, tidak menjadi propokator, menciptakan imej yang positif dengan melihat latar belakang budaya yang berbeda didalam berbicara.

Makna etiket pergaulan harus dipahami dan diaplikasikan didalam

lingkungan siswa yang realitanya lebih banyak siswa yang tidak sadar dan tidak

mengetahui makna etiket pergaulan, sehingga ada saja siswa-siswi yang tidak

memiliki sikap yang baik, seperti siswa yang tidak memiliki etiket pergaulan,

siswa yang lebih menyukai hidup dengan bebas, pergaulan bebas antara siswa

dengan siswi, tidak mengikuti peraturan yang berlaku dimana hal tersebut

(14)

3

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti Senin, 6 Januari 2014

Pukul 10.00 WIB di SMP – Ar-RahmanFull Day School Medan Helvetia adalah

banyak siswa yang bertingkah laku tidak sopan terhadap teman seperti berbahasa

kasar contohnya mengatakan “bodoh” kepada temannya, menghina teman

contohnya mengatakan “jelek” atau bagian kekurangan fisiknya, mengejek nama

orang tua, kurang menghargai pendapat teman, suka memotong pembicaraan

orang lain contohnya ketika temannya menyatakan pendapat langsung disalahkan

dengan teman yang lain, meludah didepan teman, memukul teman dan adik

tingkat, dan tidak permisi ketika lewat didepan kakak kelas.

Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru BK SMP Ar-Rahman

Full Day School Medan yang bernama Bapak Miswanto, S.Pd pada Senin, 6

Januari 2014 pukul 10.00 WIB didapatkan hasil bahwa cukup banyak siswa kelas

VIII-b dan VIII-c yang mempunyai masalah etiket pergaulan. Hal ini diperkuat

dengan laporan kepada guru BK bahwa dari beberapa guru mata pelajaran

mengatakan bahwa siswa kelas VIII-C masih banyak yang terlihat tidak saling

menghargai pendapat temannya didalam kegiatan belajar mengajar salah satu

contohnya yaitu saat melakukan diskusi kelompok, ada siswa yang

mengemukakan pendapatnya tetapi sebagian temannya tidak setuju dengan

pendapat yang dikemukakan temannya itu, sebagian temannya langsung

menyalahkan dengan bahasa yang tidak sesuai diungkapkan didalam kelompok

diskusi.

Kenyataan tersebut didukung dari hasil daftar chek list yang dilaksanakan

(15)

4

kelas VIII, diketahui bahwa hampir 80% dari 74 siswa di SMP Ar-RahmanFull

Day SchoolMedan yang mempunyai rendahnya kemampuan etiket pergaulan.

Kasus diatas dapat diatasi dengan beberapa cara salah satu cara untuk

membantu meningkatkan etiket pergaulan siswa adalah melalui bimbingan dan

konseling, dalam bimbingan dan konseling terdapat pula yaitu layanan orientasi,

informasi, penempatan dan penyaluran, bimbingan belajar, konseling individu,

bimbingan kelompok, konseling kelompok. Didalam penelitian ini peneliti

mengambil layanan bimbingan kelompok. Menurut Sukardi dan Kusmawati

(2008 : 10) “bimbingan kelompok adalah layanan yang memungkinkan sejumlah

peserta didik secara bersama-sama memperoleh bahan dari nara sumber tertentu

(terutama guru pembimbing atau konselor) yang berguna untuk menunjang

kehidupan sehari-hari baik individu sebagai pelajar, anggota keluarga, dan

masyarakat serta untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan”.

Menurut Gazda (1978) dalam Prayitno dan Amti. E (2004 : 309) “kegiatan

bimbingan kelompok adalah kegiatan yang berupa penyampaian informasi yang

tepat mengenai masalah pendidikan, pekerjaan, pemahaman pribadi. Informasi

tersbut diberikan terutama dengan tujuan untuk memperbaiki dan

mengembangkan pemahaman diri individu dan pemahaman terhadap orang lain”.

Bimbingan kelompok memiliki beberapa teknik diantaranya yaitu teknik

home room, diskusi kelompok, psikodrama, sosiodrama, karya wisata dan

organisasi murid, peneliti cenderung mengambil teknik sosiodrama. Sosiodrama

menurut Ahmadi, A dan Supriyono, W (2004 : 123) adalah “suatu cara dalam

bimbingan yang memberikan kesempatan pada murid-murid untuk bermain

(16)

5

yang dilakukan dalam hubungan sosial sehari – hari di masyarakat dan untuk

memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial,

permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia”.

Berdasarkan alur pikiran diatas diketahui bahwa layanan bimbingan

kelompok dengan teknik sosiodrama dapat digunakan dalam penelitian desain

eksprimental untuk meningkatkan etiket pergaulan siswa.

Mengacu pada uraian di atas, maka judul yang di angkat penulis adalah

“Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Sosiodarama

Untuk Meningkatkan Etiket Pergaulan Siswa Kelas VBBB SMP Ar- Rahman

Full Day SchoolMedan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.2. Bdentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah seperti diuraikan di atas, maka yang

menjadi identikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Siswa berbahasa kasar terhadap teman, adik kelas dan kakak kelas.

2. Siswa sering meludah didepan teman

3. Siswa menghina teman

4. Siswa kentut didepan teman

5. Siswa mengejek nama orang tua teman

6. Siswa menguap di depan teman

7. Siswa tidak minta permisi ketika lewat kakak kelas

8. Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami etiket pergaulan

9. Kurang aktifnya layanan bimbingan kelompok di sekolah

10. Guru kurang memahami layanan bimbingan konseling

(17)

6

1.3. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “menggunakan

layanan bimbingan kelompok melalui teknik sosiodrama dengan tahap-tahap

pelaksanaan teknik sosiodrama dan rancangan pelaksanaan layanan untuk acuan

peneliti didalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok terhadap etiket

pergaulan pada siswa kelas VIII di SMP Ar- Rahman Full Day School Medan

Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.4. Perumusan Masalah

Adapun permasalahan dalam penelitian di atas adalah: “Apakah ada

pengaruh layanan bimbingan kelompok melalui teknik sosiodrama terhadap etiket

pergaulan pada siswa kelas VIII di SMP Ar- Rahman Full Day School Medan

Tahun Ajaran 2013/2014”. ?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah peneitian di atas, maka yang menjadi

tujuan penelitian ini adalah:

a. Tujuan Umum

Secara umum peneliti bertujuan untuk Untuk meningkatkan etiket

pergaulan siswa kelas VIII di SMP Ar- Rahman Full Day SchoolMedan melalui

bimbingan kelompok teknik sosiodrama dan implementasinya dalam sikap

sehari-hari disekolah maupun di lingkungan rumah.

b. Tujuan Khusus :

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap etiket pergaulan siswa kelas

(18)

7

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak, antaranya:

1. Manfaat Konseptual

Untuk memberikan sumbangan yang positif bagi pengembangan ilmu

pengetahuan yang berhubungan dengan bimbingan kelompok dan melalui teknik

sosiodrama dan etiket pergaulan.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi Sekolah

Sebagai pertimbangan dalam meningkatkan kualitas dan mutu sekolah

untuk melahirkan siswa yang berkualitas, berakhlak dan sopan-santun yang baik.

Membantu siswa yang memiliki etiket pergaulan yang rendah dengan dilakukan

upaya layanan bimbingan kelompok.

b. Bagi guru pembimbing

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru pembimbing di SMP Ar Rahman

Full Day SchoolMedan dalam melakukan kegiatan layanan bimbingan kelompok,

dengan memanfaatkan jam bimbingan dan konseling dikelas seefektif mungkin

untuk membantu membentuk karakter pada diri siswa.

c. Manfaat Bagi Peserta Didik

Dengan mengikuti kegiatan bimbingan kelompok teknik sosiodrama siswa

akan terdorong untuk membentuk kepribadian yang positif, khususnya dapat

(19)

63 BAB B

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV yaitu pre-test

mempunyai rata-rata (M) = 77,6 dan Standard Deviasi (SD) = 6,18, sedangkan

post-test rata-rata (M) = 100,7 dan Standard Deviasi (SD) = 7,70, dan nilai

persentil yang diperoleh dari data pre-test terdapat ketegori rendah 50%, sedang

30% dan tinggi 20% dibandingkan dengan data post-test dapat diperoleh kategori

rendah 20%, sedang 20% dan tinggi 60%, maka data post-test lebih tinggi

dibandingkan dengan data pre-test.

Selanjutnya diperoleh Dari hasil uji wilcoxon dengan nilai z hitung adalah

-2,803 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu 1,96 Nilai 1,96 didapat dari nilai

Zα/2 yaitu nilai dari tabel Z0,05/2 = Z0,025 = 1,96, maka H0 ditolak yang artinya

penelitian ini “ Ada pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik

Sosiodrama Terhadap etiket pergaulan Siswa Pada Kelas VIII-C Di SMP Swasta

Full Day SchoolMedan Tahun Ajaran 2013/2014

5.2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,

antaranya :

1. Bagi siswa

Untuk para siswa yang mempunyai etiket pergaulan rendah, hendaknya

mau mengikuti kegiatan bimbingan kelompok melalui teknik sosiodrama dan

(20)

64 2. Bagi Konselor

Dengan adanya bukti bahwa layanan bimbingan kelompok teknik

sosiodrama dapat meningkatkan etiket pergaulan siswa di lingkungan sekolah,

Konselor dapat menggunakan teknik sosiodrama sebagai salah satu teknik untuk

memberikan layanan bimbingan kepada siswa.

3. Bagi Sekolah

Bagi pihak sekolah hendaknya lebih memperhatikan etiket pergaulan

siswa, salah satu caranya dengan mengadakan bimbingan kelompok melalui

teknik sosiodrama serta hendaknya lebih memfasilitasi jalannya kegiatan

bimbingan konseling disekolah.

4. Bagi Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti lain di harapkan agar waktu pemberian bimbingan layanan di

perpanjang 8 sampai 10 kali bimbingan layanan agar hasil layanan bimbingan

kelompok teknik sosiodrama lebih maksimal dan dalam penelitian ini juga hanya

melakukan satu kali post tes sehingga tidak diketahui secara pasti sampai berapa

lama efek pemberian layanan bimbingan terhadap peningkatan etiket pergaulan

siswa di lingkungan sekolah terhadap subyek penelitian. Ada baiknya jika

dilakukan lebih dari satu kali pemberian pos testuntuk melihat tingkat efektivitas

jangka panjang pemberian layanan bimbingan teknik sosiodrama terhadap etiket

Gambar

Tabel 3.1:

Referensi

Dokumen terkait

Untuk membuktikan bahwa dalam kalimat yang menggunakan gaya bahasa persamaan apabila dihilangkan salah satu objek yang diperbandingkan tidak mengurangi makna digunakan yeknik

Materi yang disajikan sesuai dengan RPP yang ada. Guru menyampaikan materi dengan sangat komunikatif dan di sisipi dengan lelucon sehingga membuat siswa tidak terlalu kaku

Dalam Undang-Undang Penataan Ruang, Pasal 1 ayat (5) dikemukakan “Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian

Status tingkat pencemaran air di bagian hulu Sungai Belik ditinjau dari parameter pH, TSS, TDS, BOD, deterjen, nitrat, dan fosfat yaitu berstatus tercemar ringan. Penyebab

merupakan “aktor” atas insiden JT610 dan Lion Air sebagai perusahaan yang bertanggungjawab siap bekerjasama dengan otoritas terkait ... Treatment Recommendation Press Release

Penelitian ini bertujuan pertama, mengetahui pendidikan bela negara dapat dilaksanakan melalui Pendidikan Kewarganegaraan; kedua, merumuskan strategi pembelajaran yang tepat

Warga Kota Semarang yang memiliki kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin dan/atau tidak mampu Kota Semarang (Jamkesmaskot) atau SKM atau SKTM dari Kepala Kelurahan setempat,

dilihat pada skenario berikut [5] ini : a) Guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang sebelumnya telah dirancang sesuai dengan tujuan pembelajaran