• Tidak ada hasil yang ditemukan

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERISTIWA POLITIK DALAM NEGERI: PEMILU PRESIDEN 09 JULI 2014 Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa Politik Dalam Negeri: Pemilu Presiden 09 Juli 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERISTIWA POLITIK DALAM NEGERI: PEMILU PRESIDEN 09 JULI 2014 Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa Politik Dalam Negeri: Pemilu Presiden 09 Juli 2014."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERISTIWA

POLITIK DALAM NEGERI: PEMILU PRESIDEN 09 JULI 2014

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh:

ADELIA DWI OKTAVIA NIM. B100110255

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA

(2)

Surat Pernyataan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Nama : Dr. Anton Agus S, SE., M.si

NIP/NIK :

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa :

Nama : Adelia Dwi Oktavia NIM : B100110255

Program Studi : Manajemen

Judul Skripsi : REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERISTIWA POLITIK DALAM NEGERI: PEMILU PRESIDEN 09 JULI 2014

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, Januari 2015 Pembimbing Utama

(3)

ABSTRAK

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERISTIWA POLITIK DALAM NEGERI: PEMILU PRESIDEN 09 JULI 2014

Adelia Dwi Oktavia, B100110255, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015

Penelitian ini meneliti tentang reaksi pasar modal terhadap peristiwa politik dalam negeri: Pemilu Presiden 09 Juli 2014. Reaksi pasar atau pasar modal dapat dilihat melalui perhitungan abnormal return, karena abnormal return merupakan selisih dari actual return dan expected return. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam 50 Biggest Market Capitalization

periode bulan juli 2014 yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia, sesuai dengan kriteria sampel pengujian. Dengan kriteria tersebut, sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 44 ekuitas. Teknik pengambilan sampling dengan purposive sampling. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah

abnormal return, expected return, average abnormal return dan uji t. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan adanya abnormal return pada saat sebelum dan sesudah peristiwa pemilu presiden dan secara signifikan tidak terdapat adanya perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilu presiden 2014.

(4)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pasar modal berperan besar bagi perekonomian suatu hal ini disebabkan karena pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal merupakan tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan diperdagangkan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan.

Keberadaan pasar modal disuatu negara dengan segala dinamikanya akan menggambarkan betapa besarnya perhatian pemerintah negara tersebut untuk ikut serta mendongkrak naiknya Pertumbuhan ekonomi. Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara akan menyebabkan angka pengangguran mengalami penurunan dan mampu menggenjot pendapatan dari segi fiskal (pajak). Dalam konteks persoalan fiskal dan moneter ini maka keberadaan pasar modal menjadi begitu penting dalam turut mempengaruhi naik dan turunya aktivitas bisnis di negara Indonesia.

Peristiwa pemilu adalah salah satu peristiwa politik yang menarik untuk diteliti, karena hanya terjadi lima tahun sekali. Pada pemilu 2014 akan lebih efisien karena hanya diikuti oleh 12 partai peserta pemilu. Pada pemilu presiden seluruh pemilih akan menentukan pilihannya dalam memilih presiden yang diajukan oleh partai koalisi pemenang pemilu legislatif. Pemilu tahun ini diperkirakan akan menjadi bom penggerak Indeks Harga Saham Indonesia (IHSG).

Peristiwa-peristiwa politik tersebut mengandung informasi yang dipakai investor dalam menganalisa informasinya tapi tidak hanya peristiwa politik saja yang mempengaruhi keputusan investor, Peristiwa- peristiwa nasional seperti bencana alam, dan peristiwa regional maupun peristiwa internasional.

(5)

mencapai keseimbangan baru, sehingga peristiwa politik secara tidak langsung mempengaruhi aktivitas bursa efek.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Penelitian ini mencoba mengkaji kandungan informasi (information content) dengan metode studi peristiwa (event study) mengenai suatu peristiwa politik dalam negeri terhadap aktivitas pasar modal, sehingga penelitian ini mengambil judul: “REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERISTIWA POLITIK DALAM NEGERI: PEMILU PRESIDEN 9 JULI 2014”. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat adanya abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilu presiden 09 Juli 2014?

2. Apakah terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan diperoleh investor sebelum dan sesudah pemilihan presiden 09 Juli 2014?

Tujuan Penelitian

1. Untuk melihat adanya abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilu presiden 09 juli 2014.

2. Untuk melihat perbedaa rata-rata abnormal return yang diperoleh investor sebelum dan sesudah peristiwa pemilu presiden 09 juli 2014.

Manfaat Penelitian 1. Manfaat Empiris

a. Penelitian ini memberikan bukti empiris tentang analisis perubahan harga saham pada bursa efek Indonesia.

b. Penelitian ini diharapkan dapat berfungsi sebagai referensi serta memberikan sumbangan konseptual bagi peneliti sejenis dan ataupun penelitian selanjutnya dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan.

2. Manfaat praktis

(6)

TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teori

1. Pasar Modal

Beberapa pendapat mengenai definisi Pasar Modal diungkapkan berikut ini. Fahmi (2012: 55 ) pasar modal merupakan tempat dimana berbagai pihak, perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond). Tujuannya dari hasil penjualan tersebut nantinya akan diperdagangkan sebagai tambahan dana untuk memperkuat modal perusahaan.

Menurut Sigit Triandaru (2007), Pasar modal adalah pasar keuangan untuk dana jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret. Sedangkan menurut kamus pasar uang dan pasar konkret atau abstrak, yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang, jangka satu tahun.

2. Indeks Harga Saham

J.Supranto (1994) Angka indeks atau sering disebut dengan indeks saja, pada dasarnya merupakan suatu angka yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan perbandingan antara kegiatan yang sama dalam dua waktu yang berbeda.

Indeks harga saham adalah indikator perdagangan saham, yang disusun dengan satu formula. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar. Yang berarti pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu waktu. Dalam hal ini memerlukan dua macam waktu, yaitu waktu dasar dan waktu yang berlaku. Waktu dasar berfungsi sebagai dasar perbandingan, sedangkan waktu yang berlaku merupakan waktu di mana kegiatan akan diperbandingan dengan waktu dasar.

a. Jenis- jenis Indeks Harga Saham (1) Indeks harga saham Individu

Indeks harga saham individu hanya menunjukan perubahan dari suatu harga saham suatu perusahaan (ekuitas).

(7)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukan pergerakan harga saham secara umum yang tercatat di bursa efek. (1) Indeks Harga Saham Individu

Dalam menghitung saham kita memerlukan waktu dasar dan waktu yang berlaku. Harga dasar sering disebut Ho dan harga yang berlaku sering disebut dengan Ht. Harga dasar ditetapkan sebesar 100%. Rumus untuk menghitung indeks harga saham adalah berikut ini.

HIS =( Ht/Ho)x 100% IHS = Indeks harga saham

Ht = Harga pada waktu yang berlaku Ho = Harga pada waktu dasar

Indeks saham individual tidak akan berubah jika harga pasar saham tersebut tidak berubah. Hal ini disebabkan karena harga dasar bersifat tetap.

(2) Indeks Harga Saham Gabungan

Rumus untuk menghitung indeks harga saham gabungan (IHSG) adalah sebagai berikut.

IHSG=(∑Ht/∑Ho) x 100%

∑Ht = Total harga semua saham pada waktu yang berlaku

∑Ho= Total harga semua saham pada waktu dasar

Dari harga indeks ini, kita bisa mengetahui dimana kondisi pasar sedang ramai, lesu, atau dalam keadaan stabil. Angka IHSG menunjukan di atas 100 berarti kondisi pasar sedang ramai, sedangkan pada saat IHSG menunjukan dibawah 100 berarti kondisi pasar sedang lesu, IHSG menunjukan nilai 100 berarti pasar dalam keadaan stabil.

3. Abnormal Return

Abnormal return adalah kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal, sedangkan return normal sendiri adalah return

(8)

Return tidak normal (abnormal return) adalah selisih antara return

sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi (Jogiyanto, 2008) ARit= Rit– E (Rit)

Di mana:

ARit = Abnormal return kelompok saham dalam industri i periode t Rit = Return actual kelompok saham dalam industri i periode t E (Rit) = Expected return kelompok saham dalam industri i periode t

Rata-rata return tidak normal (Abnormal Return) menurut Jogiyanto (2000:429) menghitung rata-rata abnormal return untuk saham setiap hari pada periode peristiwa.

ARit i=1 ARnt= ---

n

ARnt = Average abnormal lreturn pada hari ke-t

n = Jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa 4. Studi Peristiwa (event study)

Menurut Jogiyanto (2008). Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman.

Event study merupakan suatu penelitian yang menggambarkan sebuah tehnik penelitian untuk melihat dampak suatu peristiwa tertentu terhadap perubahan dimensi atau variabel. Event study dilakukan untuk mengamati pergerakan harga saham di pasar modal saat terjadi suatu peristiwa apakah terdapat abnormal return atas investasinya akibat terjadinya peristiwa tersebut.

Event study memiliki tiga tipe yaitu; market efficiency, information usefulness, dan metric explanation. Handerson dan Glenn (1990). Tipe

(9)

informasi baik dan relevan. Oleh sebab itu pasar harus dapat memilah informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi. Tipe Metric explanation, merupakan langkah awal yang digunakan dalam melakukan analisis.

5. Reaksi pasar

Reaksi pasar adalah perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Dimana reaksi pasar dapat diukur dengan menggunkan

abnormal return.

Hipotesis

Dari rumusan masalah dan tujuan penelitian pada pembahasan sebelumnya, maka dapat ditentukan hipotesis dari penelitian adalah sebagai berikut:

Ho1 : Tidak terdapat adanya abnormal return sebelum dan sesudah pemilihan presiden 09 juli 2014.

Ha1 : Terdapat adanya abnormal return sebelum dan sesudah pemilihan presiden 09 juli 2014.

Ho2 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata abnormal return

saham sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan presiden 09 juli 2014. Ha2 : Terdapat perbedaan yang signifkan pada rata-rata abnormal return

sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan presiden 09 juli 2014 METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah abnormal return dan indeks harga saham gabungan sebagai variabel. Penelitian memilih objek tersebut, karena untuk melihat perubahan dari saham akibat suatu peristiwa yang sedang terjadi. Penelitian ini dilakukan pada kelompok saham perusahaan 50 most biggest capitalization yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.

Jenis Penelitian

(10)

merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Dalam penelitian ini studi peristiwa yang akan diuji kandungan informasinya adalah peristiwa pemilihan presiden di Indonesia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu menggunakan alat statistik untuk menjelaskan hubunga diantara variabelnya.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional diperlukan agar konsep yang dipergunakan dapat diukur secara empiris untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dan penafsiran makna yang berbeda. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Perusahaan yang termasuk dalam kelompok perusahaan perbankan. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

event study. Event study umumnya digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu peristiwa terhadap harga suatu sekuritas (William, Gordon dan jeffry, 2005: 91).

Dalam penelitian ini dengan menggunakan metode studi peristiwa (event study) digunakan untuk mengetahui reaksi pasar sebelum dan sesudah peristiw..

Variabel Independen (variable bebas) pada penelitian ini adalah reaksi pasar modal. Sedangkan variable Dependen (variabel terkait) adalah peristiwa politik ( Pemilihan presiden 09 juli 2014). Berikut ini, dijelaskan mengenai definisi operasional variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini:

1. Abnormal return dalam penelitian ini adalah selisih antara return actual yang diperoleh saat terjadinya suatu event dengan return yang diharapkan bila tidak terjadi peristiwa tersebut. Secara matematis abnormal return dapat ditulis sebagai berikut:

ARit= Rit– E (Rit) Di mana:

(11)

Model prediksi untuk melakukan estimasi return investasi ada beberapa macam, namun dalam penelitian ini akan digunakan market-adjusted model yang umum digunakan dalam penelitian di pasar modal. Secara matematis mean-adjusted model dapat dituliskan sebagai bertikut:

E (Rit) =Rmt Dimana :

E (Rit) = Expected return kelompok saham dalam industri i periode t.

Rmt = IHSG digunakan sebagai proksi return pasar pada periode t. b. Rata- rata abnormal return

ARnt =

ARnt = Rata- rata abnormal return

ARit = abnormal return untuk sekuritas ke-i pada hari ke- t n = Jumlah seluruh saham yang diteliti

Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder, yaitu jenis data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber pertama. Data sekunder dari penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu: Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indek Harga Saham Sektor yang termasuk dalam 50 biggest market capitalization pada harian, mingguan dan bulanan yang ada di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian. Secara spesifik data yang digubakan adalah IHSG dan IHSI sebelum dan sesudah event date.

Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder sehingga prosedur pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, dengan cara melakukan pencatatan serta pentabulasian data sekunder untuk kemudian diolah sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia, Yahoo finance, ataupun dari website-website lain yang menginformasikan data yang dilakukan perusahaan yang menjadi sampel penelitian.

(12)

1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003: 102). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelompok perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2003: 103). Pemilihan sampel perusahaan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu metode penarikan sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian.

Metode Analisis Data 1. Teknik Analisis Data

Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis event study

untuk mengolah dan membahas data yang diperoleh. Menurut Elton dan Gruber (2009) Metodologi untuk event study umumnya mengikuti prosedur sebagai berikut:

a. Mengumpulkan sampel perusahaan yang mempunyai suatu peristiwa yang ingin diteliti.

b. Menentukan dengan tepat hari atau tanggal peristiwa. c. Menentukan periode penelitian atau event window. 2. Periode Pengamatan

Periode waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu selama 14 hari, terdiri dari ( prevent, 7 hari sebelum peristiwa) yang berakhir pada tanggal 08 juli 2014, (event date, hari terjadinya peristiwa) yaitu tanggal 09 juli 2014, (point event, 14 hari setelah peristiwa) yang berakhir pada tanggal 16 juli 2014.

(13)

gambaran secara penuh, perubahan harga saham dan nilai abnormal return

yang disebabkan oleh peristiwa yang diamati.

Tabel Operasionalisasi variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Harga

Menghitung pengembalian saham harian: Rasio

Abnormal

Menentukan Abnormalreturn: Rasio

Jogiyanto (2008) Return pasar diperoleh dengan rumus: Rmt =

(14)

peristiwa pemilu Presiden tidak ada perdagangan saham di BEI, maka dalam hal ini periode t0 tidak akan diikut sertakan.

Estimasi reaksi pasar yang diukur dengan abnormal return saham dilakukan dengan menggunakan periode estimasi selama 14 hari.

Pembahasan

Dari hasil analisis terhadap data penelitian sebagaimana diuraikan diatas, maka dapat dijelaskan bahwa perolehan hasil pengujian diperoleh abnormal return. Pengujian abnormal returnyang diakibatkan oleh „peristiwa politik dalam

negeri: Pemilu Presiden 09 juli 2014 bagi investor pada bursa efek Indonesia, dilakukan dengan membandingkan (mencari selisih) antara hasil yang diperoleh investor (actual return) dengan hasil yang diharapkan investor ( expected return).

Kecenderungan abnormal return yang diperoleh investor selama event date

memiliki arah positif, dimana secara garis beras berdampak positif dari peristiwa pemilu presiden. Hal ini karena kejadian tersebut merupakan peristiwa yang sudah diduga sebelumnya oleh para pelaku pasar, sehingga selama event date pasar merespon baik hal ini ditujukan dengan adanya abnormalreturn.

Selain itu, peristiwa politik: pemilu presiden 9 juli 2014 dianggap oleh pelaku pasar akan memberikan dampak positif pada Pasar modal sehingga para pelaku pasar sebagai goodnews, sehingga pasar bereaksi positif terhadap informasi ini.

Sedangkan hasil pengujian terhadap uji t, diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah peristiwa pemilu presiden sehingga tidak membuktikan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini.

Penelitian ini sekaligus mendukung penelitian-penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya, seperti: penelitian Ananto, D (2014) “Pengaruh Pemilu

Legislatif Terhadap Abnormal Return dan Trading Volume Activity Saham Di

(15)

Penelitian yang dilakukan Muhammad (2009) “Pengaruh Pemilu Legislatif

9 April 2009 dan Pemilu Presiden 8 juli 2009 Terhadap Harga Saham dan Volume

Perdagangan Saham Pada Kelompok Perusahaan di Daftar Efek Syariah” yang

mengemukakan bahwa berdasarkan hasil penelitiannya terhadap abnormal return

yang diterima investor selama periode pemilu legislatif 9 April 2009 terdapat

abnormalreturn yang signifikan bagi investor pada hari ke dua sebelum peristiwa dan satu hari menjelang peristiwa. Abnormal return pada hari ke dua dan satu sebelum peristiwa merupakan abnormalreturn yang negatif. Serta hasil pengujian peristiwa pemilu presiden 8 juli 2009 menunjukan bahwa terdapat abnormal return selama peristiwa pemilu presiden 8 juli 2009, menunjukan bahwa terdapat

abnormal return yang signifikan bagi investor terjadi pada hari ke 3 hari bursa.

Abnormal return yang negatif sedangkan abnormalreturn pada satu hari sebelum peristiwa merupakan abnormalreturn yang positif.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah penulis lakukan pada bab- bab sebelumnya dalam menguji reaksi pasar modal terhadap peristiwa politik dalam Negeri: pemilu presiden 09 Juli 2014, maka kesimpulan penelitian ini adalah:

1. Berdasarkan perhitungan abnormal return terhadap peristiwa politik terlihat adanya abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa politik dan terdapat adanya abnormal return negatif hari ke (-1), (-3), (-4), (-6) sebelum peristiwa dan hari pertama sesudah peristiwa.

2. Kemudian berdasarkan pengujian uji t tidak adanya perbedaan harga saham yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa politik, pemilu 09 juli 2014. Hal ini dikarenakan abnormal return murni keputusan investor untuk melakukan transaksi, tidak ada gangguan yang berarti sehingga tidak ada perbedaan.

(16)

terhadap fluktuasi harga saham serta lebih cerdas dalam melihat peristiwa dengan pergerakan harga saham.

Saran

Berdasarkan Penelitian yang telah penulis lakukan, maka saran yang dapat penulis berikan untuk penelitian- penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini menggunakan 44 sampel perusahaan yang termasuk dalam 50

Biggest Market Capitalization, untuk penelitian selanjutnya dapat di tambahkan sampel yang lebih banyak dan luas, dengan mengambil sampel perusahaan di indeks saham yang lebih banyak jumlah sampelnya, sehigga hasilnya dapat bervariasi.

2. Penelitian ini menggunakan metode studi peristiwa politik yaitu pemilu presiden, untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan peristiwa yang lebih luas pengaruhnya terhadap pasar modal. Misalkan faktor internasional dan regional, karena selain faktor domestik, pasar modal dipengaruhi oleh faktor regional dan internasional.

Daftar Pustaka

Anonim, Indonesia Stock Excange, “IDX Monthly Statistic”,volume 23 No.7. July 2014

Badan Statistika Nasional, Dilansir dari http: / www.Bps.go.id// Diakses pada tanggal 21 Desember 2014 pukul 09.00 WIB

Bank Indonesia, Dilansir dari http: / www.bi.go.id// Diakses pada tanggal 20 November 2014 pukul 19.00 WIB.

Dangol, Jeetenda, “Unanticipated Political Event and Stock Returns: An Event

Study”, jurnal Economic Review. 2006.

Dedy Ananto, “Pengaruh Pemilu Legislatif Terhadap Abnormal Return dan Trading Volume Activity Saham di Jakarta Islamic Index (Studi kasus

pada peristiwa pemilu legislatif 09 april 2014),” skripsi, Program Studi Keuangan Islam Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014

(17)

Liu, Ling- Fang, “ An Empirical Study of the Presidential Elections Effect on Stock Market in Taiwan, South Korea, Singapore, Philippine, and

Indonesia”. Skripsi. The University Of Nottingham. 2007.

Sundari Vini, “Reaksi Pasar Modal Indonesia Atas Pelaksanaan Pemilihan Umum 09 April 2009 Pada Bursa Efek Indonesia”, skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2009.

Suryawijaya, Marwan A dan Setiawan, Faizal A, “Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap peristiwa Politik Dalam Negeri (Event Study pada peristiwa 27

juli 1996)”, jurnal, 1996.

Trisnawaty Fanny, “Effectof Political Event on Indonesia Capital Market

Reaction”, skripsi, Universitas Padjadjaran Bandung, 2009.

Gambar

Tabel Operasionalisasi variabel

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengukuran kinerja yang selama ini telah diterapkan oleh Bank BPR KS cabang Malabar dan untuk mengetahui penerapan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sifat fisis dan mekanis OSB hibrida dari bambu Betung dan Andong pada berbagai shelling ratio.. Untai bambu Betung dan

Kegiatan pembinaan menulis karya sastra untuk siswa SMP se-Kotamadya Yogyakarta telah meningkatkan pengetahuan kesastraan dan kebahasaan, serta meningkatkan kemampuan

Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat

11 Metode observasi ini penulis gunakan untuk chross check data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan sumber data, dan juga digunakan untuk memperoleh fakta lapangan

Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi tersebut, disadari bahwa diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan infrastruktur permukiman

cluster pola pergerakan, yakni Kelompok I (Mengancam) ialah aktivitas penggunaan antena untuk mencambuk, menangkis dan mengangkat antena tegak lurus; Kelompok II

Nilai accuracy tertinggi dicapai oleh dua skenario terakhir, yang komposisi preprocessing-nya terdiri dari case folding, tokenizing, stopwords removal berbasis kamus, stemming,