• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 292012236 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 292012236 BAB III"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau R&D. Penelitian dan pengembangan atau R&D adalah metode penelitian yang menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010). Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini berupa model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan beserta perangkat pembelajaran dengan Tema 4 Berbagai Pekerjaan subtema 1 Jenis-jenis Pekerjaan untuk kelas 4 yang dilengkapi buku panduan guru, buku siswa, silabus dan RPP.

3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan Sukmadinata yang telah diadaptasi oleh Mawardi. Berdasarkan prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Mawardi (2014: 93), peneliti dapat menyimpulkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan meliputi 3 tahap yaitu:

1. Studi pendahuluan yang berisi tentang studi pustaka, Analisis kebutuhan, dan Studi lapangan.

2. Tahap desain dan pengembangan yang berisi tentang perancangan model, uji coba terbatas dan uji coba luas, dan validasi ahli.

3. Tahap pengujian yang berisi pretes, implementasi model, dan post tes dan analisis data dimana dalam tahap ini digunakan metode eksperimen untuk menguji keefektifan model yang dikembangkan.

(2)

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Sumber: Prosedur Penelitian Pengembangan ModelDesainPembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan (Diadaptasi dari Mawardi(2014: 94)) Secara rinciantahapan penelitian beserta tujuan, instrumen, sumber data dan pengolahan datapengembangan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut.

Studi Pendahuluan

Studi Pustaka 1. Desain pembelajaran 2. Lingkngan sebagai tema atau

setting pembelajaran 3. Hakikat Pembelajarantematik

integratif

Analisis Kebutuhan

Sudi Lapangan 1. Model aktual 2. Kompetensis

siswa

Desain dan Pengembangan Model

Perancangan Model

Draft Model Desain Pembelajaran 1. Panduan Guru 2. Panduan siswa 3. PRR dan silabus

Validasi model (Uji Ahli)

Uji coba terbatas

Uji coba luas

Balikan 1. Ahli Desain 2. Ahli materi

Model Operasional Model Hipotetik

Pengujian Model

Uji Efektivitas

Eksperimen

Pretes Implementasi Model Postes Analisis

Model Akhir

Model pembelajaran tematikintegratif berbasis lingkungan Publikasi

(3)

Tabel 3.1 Tahapan penelitian, tujuan, instrumen, sumber data dan pengolahan data pengembangan model desain pembelajaran tematik

integratif berbasis lingkungan Tahapan

penelitian

Tujuan Instrumen Sumber

data Pengo-lahan data 1. Studi Pendahulu-an a. Studi pustaka b. Analisis kebutuh-an c. Studi lapangan Untuk mendeskripsikan model Desainpembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan, permasalahan dan kebutuhan pembelajaran. Observasi, Wawancara dan studi dokumen buku siswa, buku guru, silabus, dan RPP. Guru dan siswa kelas 4 SDN Salatiga 05, Kanisius Gendongan, SDN Ledok 02 dan SDN Dukuh 02

Analisis data deskriptif presentase

2. Desain dan Pengem-bangan

Untuk

mengembangkan produk awal model pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan a. Draf awal b. Validasi Ahli Untuk menyempurnakan dan memperoleh validasi model serta mengetahui kelebihan dan kelemahan secara konseptual menurut para Ahli Rubrik penilaian ahli

5 orang Ahli (2 orang Ahli materi dan 3 orang Ahli desain) Analisis data deskriptif kategoris dan presentase

c. Uji coba terbatas Untuk menerapkan model dan mendapat masukan untuk perbaikan Angket, lembar observasi, pretes dan postes Guru dan siswa kelas 4 SDN Dukuh 02 dan SDN Salatiga 05 Analisis data deskriptif kategoris dan presentase serta Uji T

d. Uji coba

luas

Tidak dilakukan

3. Pengujian Eksperimen

(4)

Prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan untuk mengembangkan model desainpembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan berdasarkan tabel 3.1 selanjutnya dijelaskan lebih rinci pada poin berikut. .

3.2.1 Studi Pendahuluan

3.2.1.1Studi Pustaka, Analisis Kebutuhan dan Studi lapangan

Studi pustaka dilakukan untuk mendeskripsikan model Desainpembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dan mengumpulkan data-data pendukung. Data pendukung berkaitan dengan konsep penelitian dan pengembangan.Desain pembelajaran tematik dan lingkungan sebagai sumber belajar.

Analisis kebutuhan dan studi lapangan dilakukan untuk menganalisis permasalahan dan kebutuhan pembelajarandengan membandingkan kondisi ideal dengan kondisi di lapangan

3.2.1.2Data dan Sumber data

Data yang dikumpulkan dalam studi pendahuluan berupa data kualitatif berupa permasalahan dan potensi model Desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dan kuantitatif kompetensi siswa. sumber data berasal dari jurnal ilmiah penelitian, guru dan siswa kelas 4 SDN Salatiga 05, SDN Ledok 02, SDN Dukuh 02, dan SD Kanisius Gendongan, selain itu juga melakukan analisis dokumen pembelajaran berupa silabus, RPP, buku panduan guru, dan buku siswa.

3.2.1.3Instrumen Pengumpulan data

(5)

kisi-kisi wawancara dalam mencari masalah yang terjadi pada Kurikulum 2013.

Tabel 3.2 Kisi-kisi wawancara

3.2.1.4Analisis data

Analisis data dalam studi pendahuluan dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif presentase. Analisis data pada tahap ini untuk mengetahui presentase permasalahan tertinggi yang dialami dalam pembelajaran tematik di kota Salatiga. Permasalahan tersebut selanjutnya dijadikan kebutuhan dalam pembelajaran tematik. Berdasarkan pemasalahan kemudian dirumuskan kebutuhan mendesain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dipandang efektif untuk dierapkan dalam pembelajaran. Berpegang pada data yang didapat dari Studi pendahuluan, maka peneliti merancang model aktual untuk menyusun draf awal produk yang dikembangkan.

No. Indikator Keterangan

1. Kesesuaian buku siswa dan buku guru dengan lingkungan peserta didik

2. Kesesuaian antara tema, subtema dengan pembelajaran

3. Kesesuaian tema dengan lingkungan 4. Tema-tema yang bermasalah

5. Kendala/masalah yang dialami dalam pembelajaran

6. Kendala/masalah yang ditemui pada buku siswa dan buku guru

7. Kesesuaian materi dengan lingkungan 8. Usahaguru dalam menciptakan

pembelajaran tematik yang bermakna 9. Usaha guru dalam merancang pembelajaran

tematik sendiri

(6)

3.2.2 Desain dan Pengembangan

3.2.2.1Model Desain Pengembangan

Model desain pembelajaran yang digunakan adalah ADDIE model. ADDIE model adalah satu model desain sistem pembelajaran yang memperlihatkan tahapan-tahapan dasar desain sistem pembelajaran yang sederhana dan mudah dipelajari. Model ini sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Pada tahap analysis merupakan proses analisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat untuk menentukan kompetensi siswa. Tahap design proses untuk merancang bahan ajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Tahap development merupakan proses produksi bahan ajar yang akan

digunakan dalam proses pembelajaran. Tahap implementation merupakan tahap yang digunakan untuk menerapkan bahan ajar telah diproduksi. Tahap evaluation merupakan tahapan untuk mengevaluasi bahan ajar yang diproduksi dan hasil belajar setelah menggunakan bahan ajar yang diproduksi. Model desain sistem pembelajaran ADDIE dengan komponen-komponennya dapat di perlihatkan pada tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.3 Model desain sistem pembelajaran ADDIE

A (Analys) Analisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat dan menentukan kompetensi siswa

D (Design) Menentukan dan menyusun desain model pembelajaran yang akan dikembangkan dan digunakan pada pembelajaran.

D (Development Memproduksi model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

(7)

E (Evaluation) Melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran yang dikembangkan dan evaluasi hasil belajar setelah menggunakan bahan ajar yang diproduksi.

Desain model pengembangan untuk mengembangkan model pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan ini dilakukan dalam lima tahap, yaitu:

1. Tahap Analisis (Analysis)

Langkah analisis terdiri atas dua tahap, yaitu analisis kinerja atau performanse analysis dan analiasis kebutuhan atau need analysis. Tahapan ini dijelaskan secara rinci yaitu :

a. Analisis kinerja

Analisis kinerja dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi berupa penyelenggaraan program atau perbaikan menajemen (Pribadi, 2009: 128). Analisis kinerja dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengklarifikasi masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran di Sekolah Dasar.

b. Analisis kebutuhan

(8)

2. Tahap Perancangan (Design)

Pada langkah perancangan (design) disusun model Desainpembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan.

3. Tahap Pengembangan (Development)

Pada langkah pengembangan (development), dikembangkan model pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan. Tahapan penyusunan model desain pembelajaran tematik interaktif berdasarkan hal-hal berikut:

1) Berbentuk model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan.

2) Dirancang sesuai dengan lingkungan di sekitar peserta didik. 3) Dirancang secara menarik, bervariasi, komunikatif, dan

interaktif.

4) Dilengkapi dengan informasi berupa teks, cerita, dan gambar. 5) Materi sesuai dengan silabus dan RPP yang telah

dikembangkan.

6) Materi dalam buku guru dan buku siswa disusun dengan menggunakan model pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan yang telah dikembangkan.

Model pembelajaran tematik yang telah dihasilkan kemudian diujikan kepada Ahli untuk divalidasi dan mendapat masukan untuk pengembangan dan perbaikan sebelum diuji cobakan. Data validasi yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan dilakukan revisi.

4. Tahap Implementasi (Implementation)

(9)

Salatiga 05 sebagai kelas eksperimen pada uji coba terbatas. Setelah dilakukan uji coba terbatas model dikatakan selesai. Pada uji coba terbatas, siswa diberikan pretest berupa soal pilihan ganda tentang tema 4 Berbagai Pekerjaan subtema 1 Jenis-jenis Pekerjaan sub-sub tema ronde. Langkah pembelajaran yang dilakukan berdasarkan langkah pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan yang telah dikembangkan. Pada akhir pembelajaran siswa diberikan postest untuk melihat hasil belajar dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.

5. Tahap Evaluasi (Evaluation)

(10)

3.2.2.2Penyusunan Draft Awal Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan

Rancangan penelitian model pembelajaran tematik kurikulum 2013 dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memilih tema

Pembuatan jaringan tema melalui beberapa tahapan antara lain:

a. Menentukan tema terlebih dahulu. b. Menentukan sub-sub tema

2. Melakukan AnalisisSKL, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) serta membuat Indikator

Analisis Kurikulum (SKL, KI dan KD serta membuat indikator) dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Membaca semua Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, sertaKompetensi Dasar dari semua muatan pelajaran. b. Menganalisis Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi

Inti serta Kompetensi Dasar (SKL, KI dan KD) yang ada dari berbagai muatan pelajaran (Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKn, Matematika, SBdP, dan Penjasorkes.

c. Masing-masing Kompetensi Dasar setiap muatan pelajaran dibuatkan indikatornya dengan mengikuti kriteria pembuatan indikator.Pemetaan keterhubungan Tema ke dalam KI, KD dan Indikator

3. Membuat jaringan Kompetensi Dasar 4. Penyusunan Silabus Pembelajaran Tematik

Langkah utama yang harus dilaksanakan untuk mengembangkan silabus antara lain:

(11)

5) Menentukan Jenis Penilaian 6) Menentukan Alokasi Waktu 7) Menentukan Sumber Belajar

5. Penyusunan RPP Pembelajaran Tematilk

Langkah mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Integratif Berbasis Lingkungan yaitu sebagai berikut:

1. Mengkaji Silabus Tematik

2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran 3. Menentukan Tujuan

4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran 5. Penjabaran Jenis Penilaian.

6. Menentukan Alokasi Waktu 7. Menentukan Sumber Belajar

3.2.2.3Validasi Model DesainPembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan

Setelah draft model awal desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan telah lengkap dengan panduan-panduannya, kemudian dilakukan uji validasi model. Uji validasi berkaitan dengan tujuan validasi, aspek validasiahli materi, aspek validasi ahli materi, aspek validasi ahli desain pembelajaran, sumber data, instrumen validasi dan analisis data. Berikut merupakan uraiannya.

1. Tujuan Validasi

(12)

2. Aspek validasi ahli materi

Uji validasi aspek materi digunakan untuk menilai kesesuaian materi yang ada dalam model Desainpembelajaran tematif integratif berbasis lingkungan. Komponen uji validasi aspek materi pembelajaran tematik mencakup aspek-aspek sebagai berikut:

1. Kesesuaian materi dengan kurikulum Sekolah Dasar 2. Kesesuaian indikator dengan materi

3. Kesesuaian tujuan dengan materi

4. Kesesuaian materi terhadap lingkungan peserta didik 5. Kesesuaian materi dengan pendekatan saintifik 6. Kelengkapan materi

7. Keterkaitan materi satu dengan yang lain 8. Kesesuaian materi dengan waktu

9. Kejelasan bahasa yang digunakan

10. Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar 11. Keruntutan penyajian materi

12. Materi menarik minat peserta didik atau tidak 13. Kesesuaian soal evaluai dengan materi

14. Kebermanfaatan buku guru dan siswa dalam mempermudah pemahaman konsep

15. Kesesuaian buku guru dengan buku siswa

16. Keefektifan kalimat dalam buku guru dan siswa yang disajikan

17. Kebakuan istilah

3. Aspek validasi ahli model desain pembelajaran

(13)

Namun perlu diketahui model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan mengandung tiga komponen model secara benar yaitu konstruk model, langkah model dan tujuan. Komponen uji validasi desain model menyangkut aspek beriku:

1. Berisi kerangka yang menggambarkan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan

2. Berisi prinsip-prinsip model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan secara utuh

3. Menggunakan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli 4. Berisi tujuan model desain pembelajaran tematik integratif

berbasis lingkungan

5. Memperhatikan lingkungan sekitar peserta didik

Komponen uji validasi aspek desain silabus menyangkut aspek berikut:

1. Memuat seluruh komponen

2. Komponen-komponen saling berkaitan

3. Kesesuaian silabus dengan pemetaan keterhubungan Kompetensi Dasar, Indikator dan sub-sub tema

4. Kualitas perumusan indikator

5. Relevansi indikator terhadap pencaian Kompetensi Dasar (KD)

6. Kesesuaian KD terhadap kegiatan pembelajaran 7. Kualitas pemilihan kegiatan pembelajaran

Komponen uji validasi aspek desain RPP menyangkut aspek berikut:

1. Memuat seluruh komponen

2. Komponen-komponen saling berkaitan 3. Kejelasan perumusan tujuan dengan indikator 4. Kelengkapan materi

(14)

7. Ketepatan memilih strategi interaksi sehingga memperkaya pengalaman belajar

8. Ketepatan memilih alat, media, dan sumber belajar 9. Kesuaian dengan alokasi waktu pembelajaran 10.Kesesuaian instrumen asesmen dengan indikator

4. Sumber data

Sumber data uji validasi model Desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan berasal dari 5 orang Ahli yaitu 3 orang ahli model desain pembelajaran dan 2 ahli materi.

5. Instrumen validasi

Instrumen uji validasi ahli terdapatkualitas desain pembelajaran berupa model, silabus dan RPP menggunakan rubrik penilaian sebagai berikut:

Tabel 3.4 Rubrik penilaian uji validasi desain model

Desain Indikator Skor

1 2 3

Model 1. Berisi kerangka yang menggambarkan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan

Belum berisi

Sudah berisi namun belum lengkap

Berisi dan lengkap

2. Berisi prinsip-prinsip model desain

pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan secara utuh (teori, tujuan, prosedur, dan lingkungan peserta didik)

Belum berisi

Sudah berisi namun belum tepat

Sudah berisi dan tepat

3. Menggunakan teori pendidikan dan teori belajar dari para Ahli

Belum mengg una-kan

Sudah menggu nakan namun belum tepat

(15)

4. Berisi tujuan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan Belum berisi Sudah berisi namun belum tepat Sudah berisi dan tepat

5. Berisi langkah model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan Belum berisi Sudah berisi namun belum lengkap Sudah berisi dan lengkap 6. Memperhatikan lingkungan sekitar peserta didik Belum mem-perhati kan Sudah memper hatikan namun belum tepat Sudah memperh atikan dan tepat

Tabel 3.5 Rubrik penilaian uji validasi desain silabus

Desain Indikator Skor

1 2 3

Sila-bus

1. Memuat seluruh komponen Belum memuat Sudah memuat namun belum lengkap Memuat dan lengkap 2. Komponen-komponen saling berkaitan Tidak berkaitan Cukup berkaitan Sangat berkaitan

3. Kesesuaian silabus dengan pemetaan keterhubungan Kompetensi Dasar, Indikator dengan sub-sub tema Tidak sesuai

Sesuai Sangat sesuai

4. Kualitas perumusan indikator Tidak berkuali-tas Cukup berkuali-tas Sangat berkuali-tas

5. Relevansi indikator terhadap Kompetensi Dasar Belum relevan Cukup relevan Sangat relevan 6. Kesesuaian Kompetensi dasar

(16)

terhadap kegiatan pembelajaran

sesuai sesuai

7. Kualitas pemilihan kegiatan pembelajaran Tidak berkuali-tas Cukup berkuali-tas Sangat berkuali-tas

Tabel 3.6 Rubrik penilaian uji validasi desain RPP

Desain Indikator Skor

1 2 3

RPP 1. Memuat seluruh komponen Belum memu-at Sudah memuat namun belum lengkap Memuat dan lengkap 2. Komponen-komponen saling berkaitan Tidak berkait an Cukup berkait-an Sangat berkait-an

3. Kejelasan perumusan tujuan dengan

indikator

Cukup jelas

Jelas Sangat jelas

4. Kelengkapan materi Cukup leng-kap

lengkap Sangat lengkap

5. Kejelasan urutan langkah-langkah pembelajaran

Cukup jelas

Jelas Sangat jelas

6. keruntutan skenario pembelajaran Belum runtut Sudah runtut namun kurang jelas Sudah runtut dan jelas

(17)

man belajar 8. Ketepatan memilih

alat,media dan sumber belajar Belum tepat Cukup tepat Sangat tepat

9. Kesesuaian dengan alokasi waktu pembelajaran Belum sesuai Cukup sesuai Sangat sesuai

10. Kesesuaian instrumen asesmen dengan indikator

Cukup sesuai

Sesuai Sangat sesuai

Uji validasi pakar materi digunakan untuk menilai kesesuaian materi yang ada dalam model pembelajaran tematif integratif berbasis lingkungan. Rubrik uji validasi pakar materi dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini.

Tabel 3.7 Rubrik Uji Pakar Materi

Aspek Indikator Skor

1 2 3

M A T E R I

1. Kesesuaian materi dengan kurikulum Sekolah Dasar

Cukup

sesuai Sesuai

Sangat sesuai

2. Kesesuaian indikator dengan materi

Cukup

sesuai Sesuai

Sangat sesuai 3. Kesesuaian tujuan

dengan materi

Cukup

sesuai Sesuai

Sangat sesuai 4. Kesesuaian materi

terhadap lingkungan peserta didik

Cukup

sesuai Sesuai

Sangat sesuai

5. Kesesuaian materi dengan pendekatan saintifik

Cukup

sesuai Sesuai

Sangat sesuai

6. Kelengkapan materi Cukup

lengkap Lengkap

Sangat lengkap 7. Antara satu materi

dengan materi yang lain saling berkaitan

Tidak berkaitan Hampir berkaitan Sangat berkaitan

8. Kesesuaian materi dengan alokasi waktu yang tersedia

Cukup

sesuai Sesuai

Sangat sesuai

9. Kejelasan bahasa yang digunakan

Cukup

jelas Jelas

Sangat jelas

10. Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar

Cukup

jelas Jelas

(18)

Aspek Indikator Skor

1 2 3

11. Keruntutan penyajian materi

Cukup

runtut Runtut

Sangat runtut 12. Menarik minat peserta

didik untuk

mempelajari materi

Tidak menarik

Cukup menarik

Sangat menarik

13. Kesesuaian soal dengan materi

Cukup

sesuai Sesuai

Sangat sesuai

14. Kebermanfaatan buku guru dan siswa dalam mempermudah pemahaman konsep

Cukup bermakna

Bermakn a

Sangat bermakna

15. Kesesuaian buku guru dan siswa dalam membentuk karakter siswa

Cukup

sesuai Sesuai

Sangat sesuai

16. Keefektifan kalimat dalam buku guru dan siswa yang disajikan

Cukup

efektif Efektif

Sangat efektif

17. Kebakuan istilah Cukup

baku Baku

Sangat baku

6. Analisis data

Analisis data hasil uji validasi menggunakan teknik deskriptif persentase dan kategoris untuk menggambarkan kelayakan model. Pada awalnya skor hasil pengukuran dari Ahli dijumlahkan. Kemudian skor tersebut dipersentase dengan menggunakan rumus:

AP =Skor Aktual

Skor Ideal X 100%

Keterangan:

AP : Angka Persentase

Skor Aktual : Skor yang diberikan oleh validator ahli

Skor Ideal : Skor maksimal hasil kali antara jumlah item ddengan skor maksimal masing-masing item

(19)

Tabel 3.8 Kategori uji validasi Interval Kategori

81 – 100% Sangat tinggi 61 – 80% Tinggi 41 – 60% Cukup 21 – 40% Rendah 1 – 20% Sangat rendah

Berdasarkan kategori di atas, maka hasil uji validasi model Desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dapat dikatakan layak untuk diujicobakan apabila presentase minimal

mencapai kategori tinggi yaitu ≥61% (Mawardi, 2014: 113).

3.2.2.4Revisi Desain Model berdasarkan masukan dari Ahli dan pengguna

Setelah dilakukan validasi desain dan meteri oleh Ahli maka tahap selanjutnya peneliti melakukan revisi sesuai saran dan rekomendasi Ahli dan teman sejawat dengan mempertimbangkan kecocokan antara saran dan rekomendasi ahli tersebut dengan skor yang diberikan.

3.2.2.5Uji coba terbatas

1. Jenis dan Desain Penelitian Pada Uji Coba Terbatas

Uji coba terbatas ini jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental designs (Gay, 1987 : 285). Desain penelitian

ini menggunakan nonequivalent control group design.

2. Subjek uji coba

(20)

teman sejawat setiap kelasnya. Dengan total 72 siswa kelas 4 dan 2 guru kelas, 1 peneliti dan 2 teman sejawat.

3. Jenis data

Jenis data penelitian pengembangan pada tahap uji coba terbatas ini adalah data kualitatif dan kuantitatif berupa informasi empirik proses pembelajaran dan kompetensi hasil belajar siswa.

4. Teknik dan Instrumen pengumpulan data

Dalam uji coba terbatas ini, teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk mengukur kompetensi hasil belajar. Teknik non tes untuk mengukur tingkat kualitas proses pembelajaran. Instrumen untuk mengukur kompetensi hasil belajar pada penelitian ini menggunakan pretes dan postes serta analisis soal menggunakan anates. Kisi-kisi pretes dan postes dapat di lihat tabel 3.9 berikut.

Tabel 3.9Kisi-kisi Pretestdan posttest

Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal Jumlah

3.3 Menggali informasi dari teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah

kosakata baku.

Menggali informasi tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi di

lingkungan sekitar

1,2,3 2

4.3 Mengolah dan menyajikan teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi secara

Membuat teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi secara mandiri

(21)

Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal Jumlah mandiri dalam bahasa

Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah

kosakata baku. 3.12 Mengenal sudut

siku-siku melalui pengamatan dan membandingkan-nya dengan sudut yang berbeda.

Mengidentifikasi sudut siku-siku berdasarkan pengamatan

6,7 2

Mengidentifikasi perbedaan sudut siku-siku dengan sudut yang berbeda

8,9 2

3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.

Menjelaskan peran manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dan ekonomi

10,11,12,13 4

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.

Mengurutkan cerita tentang interaksi manusia dengan lingkungan sosial dan ekonomi

14,15,16 3

3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat.

Menjelaskan hak dan kewajiban siswa dalam melakukan jual beli di

masyarakat

17,18,19,20 4

(22)

Tabel 3.10 Kisi-kisi Observasi ketika Pembelajaran

No. Aspek yang diamati

1. Penyampaian materi pembelajaran sesuai dengan materi yang ada di Buku Guru dan Siswa

2. Penyampaian materi pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari atau lingkungan siswa

3. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah yang terdapat pada RPP

4. Siswa antusias dalam proses belajar mengajar

5. Memfasilitasi siswa untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terdapat pada buku siswa

6. Mendorong siswa untuk bekerja sama dan berdiskusi sesuai dengan materi yang sedang didiskusikan

7. Siswa mampu bekerja sama dan berdiskusi sesuai dengan materi yang sedang dipelajari

8. Memberikan umpan balik dalam proses belajar mengajar 9. Siswa menanggapi umpan balik yang diberikan guru 10. Meminta siswa untuk mengerjakan evaluasi

11. Siswa mengerjakan soal evaluasi

12. Siswa dan guru secara bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran yang dipelajari

Tabel 3.11 Kisi-kisi Lembar Respon Siswa

No Pertanyaan

1. Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang dilakukan guru hari ini?

2. Apakah kamu tertarik mengikuti pembelajaran hari ini? 3. Dengan pembelajaran melibatkan lingkungan di sekitarmu,

apakah kamu dapat lebih mampu memahami materi dengan mudah? Mengapa?

4. Bagaimana pendapatmu tentang buku siswa yang kamu gunakan dalam belajar hari ini?

(23)

5. Teknik Analisis data

Teknik analisis data berupa deskriptif kategori dengan memberikan kategori pada penilaian pembelajaran dan materi. Pada uji coba terbatas dilakukan analisis kategori, kategori dapat dilihat pada tabel 3.8. Pada Uji Coba terbatas dilihat pula terjadi perbedaan atau tidak pada nilai pretes dan postes siswa. kemudian di rata-rata, dipresentase dan didiskripsikan. Diskripsi menggunakan diskripsi presentase. Selain itu pada uji coba terbatas untuk melihat apakah kompetensi hasil belajar siswa menggunakan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan lebih tinggi daripada model desain pembelajaran tematik integratif dari Pemerintah dengan menggunakan uji T. Kemudian dilakukan kesimpulan terhadap hipotesis.

6. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan pada uji coba terbatas ini untuk menganalisi apakah kompetensi hasil belajar dengan menggunakan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan lebih tinggi daripada Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif dari Pemerintah dapat menggunakan:

a. Hipotesis Penelitian

0 : Kompetensi hasil belajar menggunakan Model Desain

Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan tidak lebih tinggi dari Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif dari Pemerintah

(24)

b. Hipotesis Statistik

Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah hipotesis satu ekor kiri.

0 : �1 �2 artinya kompetensi hasil belajar menggunakan

Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan tidak lebih tinggi daripada Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif dari Pemerintah

: �1 �2 artinya kompetensi hasil belajar menggunakan

Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan lebih tinggi daripada Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif dari Pemerintah

Pengambilan kesimpulan dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut:

0 diterima jika nilai signifikansi > 0,05

diterima jika nilai signifikansi < 0,05 3.2.2.6Uji coba terbatas

Pada tahap uji coba luas tidak dilakukan, namun jika dilakukan harus menggunakan sampel sekolah yang lebih banyak dan merata. 3.2.3 Pengujian

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Tabel 3.1 Tahapan penelitian, tujuan, instrumen, sumber data dan
Tabel 3.2 Kisi-kisi wawancara
Tabel 3.3 Model desain sistem pembelajaran ADDIE
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan,

[r]

Secara keseluruhan, kinerja pegawai Sekretariat KPUD Luwu Timur sudah baik, hal ini dapat terlihat dari kualitas kerja yang dihasilkan serta ketepatan waktu dalam

i Menyusun laporan Seksi Tenaga Teknis Sub Dinas Pendidikan Dasar sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;.. j

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui epidemiologi penyakit filariasis di Kecamatan Sembakung dan penyebarannya pada kecamatan lainnya di Kabupaten Nunukan dengan

Bullying dapat didefinisikan sebagai sebuah tindakan atau perilaku agresif yang disengaja, yang dilakukan oleh sekelompok orang atau seseorang secara berulang-ulang dan

Padahal penerapan sistem pertanian organik metode SRI dikembangkan dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi dan memberikan kontribusi terhadap

Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang yang didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk