A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian
Tempat atau lokasi merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian sebab di tempat penelitian inilah diperoleh data, informasi, keterangan dan hal-hal yang diperlukan untuk berjalan dan suksesnya sebuah penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi di SMK Negeri 6 Surakarta . Lokasi penelitian ini berdasarkan pertimbangan tempat tersebut memiliki permasalahan yang sesuai untuk diteliti, tersedia data yang dibutuhkan untuk penelitian, terdapatnya sarana dan prasaran pendukung untuk melakukan penelitian dan mempraktikkan perangkat pembelajaran, serta pengembangan media pembelajaran yang berbasis video tutorial belum dilakukan di SMK Negeri 6 Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap yang secara garis besar dibagi menjadi tiga tahap seperti pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Alokasi waktu penelitian
No Kegiatan
Bulan
Februari Maret April Mei 1 Tahap Analisis
Menentukan Materi Menentukan Kebutuhan Software dan hardware 2 Tahap Desain
menu tampilan. Pembuatan Storyboard 3 Tahap Pengembangan Pengambilan Video Screencapturing video Editing video
4 Tahap Uji Coba Uji Coba Media Revisi Produk
B. Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) dalam bidang pendidikan, yaitu pengembangan media pembelajaran berbasis video tutorial. Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Media pembelajaran video tutorial dibuat sesuai dengan materi pelajaran sistem operasi khusus-nya pada bab memahami instalasi sistem operasi open source dan melakukan instalasi sistem operasi open source, serta kemampuan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
2. Rancangan Penelitian/ Prosedur Pengembangan
Prosedur penelitian ini adalah pengembangan dari model ADDIE yaitu meliputi analisis (analysis), desain (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Namun dalam penelitian ini, prosedur penelitian dibatasi hanya melakukan sampai dengan tahap pengembangan (development) dan uji coba kelayakan produk untuk mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan, uji coba dilakukan dalam dua tahap yaitu uji coba terbatas dan uji coba diperluas kemudian terdapat revisi produk sesuai
masukan dan saran dari para ahli. Skema prosedur pengembangan media dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1. Skema Prosedur Pengembangan Media
Prosedur penelitian dan pengembangan media pembelajaran video tutorial installasi sistem operasi adalah sebagai berikut:
1. Tahap Analisis (Analysis)
Tahap ini bermaksud untuk menentukan materi yang akan dikembangkan untuk dijadikan media pembelajaran. Materi diambil dari ketentuan silabus sekolah yang telah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku yaitu kurikulum 2013. Secara khusus mata pelajaran yang dipilih adalah mata pelajaran sistem operasi materi memahami dan melakukan instalasi sistem operasi. Pada tahap ini juga disiapkan kebutuhan hardware dan software yang akan digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran video tutorial instalasi sistem operasi.
2. Tahap Desain (Design)
Berdasarkan hasil analisis, selanjutnya dilakukan tahap desain yang terdiri dari sebagai berikut:
a. Pembuatan rancangan menu tampilan (layout). b. Pembuatan storyboard.
3. Tahap Pengembangan (Development)
Pada tahap pengembangan dalam penelitian ini, akan dilakukan beberapa tahap yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
a. Pengambilan Video
Pengambilan video bertujuan untuk mendapatkan bahan-bahan untuk pembuatan media pembelajaran.
b. Screencapturing Video
Screencapturing video bertujuan untuk mendapatkan bahan dari hasil capturing yang ada di notebook atau PC.
c. Editing Video
Editing bertujuan untuk mengolah bahan-bahan yang telah diperoleh sebelumnya untuk dijadikan media pembelajaran.
4. Tahap Uji Coba a. Uji Coba Produk
1) Uji Coba Terbatas
Uji coba terbatas dilakukan oleh 1 ahli media, 1 ahli materi, dan 1 praktisi pembelajaran. Uji coba terbatas dilakukan untuk mengetahui apakah media pembelajaran layak untuk digunakan dari sisi media dan sisi materi. Uji coba terbatas dilakukan dengan FGD dan lembar penilaian yang dibagikan pada ahli media, ahli materi, dan praktisi pembelajaran. Tahap ini akan menghasilkan saran dan masukan dari sisi media dan materi untuk perbaikan media pembelajaran yang dikembangkan.
2) Uji Coba Diperluas
Uji coba diperluas dilakukan oleh siswa X MM 1 SMK Negeri 6 Surakarta setelah media diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan dari uji coba terbatas. Uji coba diperluas bertujuan untuk mengetahui apakah media ini sudah layak untuk digunakan dari sisi kepuasan
pengguna oleh siswa kelas X MM 1 SMK Negeri 6 Surakarta. Tahap ini akan menghasilkan saran dan masukan tentang kepuasan penggunan oleh siswa untuk perbaikan media pembelajaran yang dikembangkan. B. Revisi Produk
Dari hasil uji coba yang dilakukan, akan dilakukan perbaikan terhadap media. Revisi media dilakukan pada tampilan atau suara yang dialami ketika tahap uji coba. Tahap ini akan menghasilkan produk akhir yang siap digunakan. Dalam tahap revisi produk ini ini akan diketahui keunggulan dan kelemahan dari produk yang dikembangkan.
C. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini terdiri atas ahli dalam bidang materi, praktisi pembelajaran yaitu guru mata pelajaran, ahli dalam bidang media yaitu dosen pendidikan teknik informatika dan komputer, dan siswa kelas X MM 1 SMK Negeri 6 Surakarta yang berjumlah 33 siswa. Adapun sebab pemilihan kelas MM 1 karena kelas ini belum pernah digunakan untuk penelitian yang sejenis, sehingga ada banyak kemungkinan terhindar dari adanya penelitian ulang pada subyek, waktu dan obyek yang sama.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam sebuah penelitian pemilihan teknik pengumpulan data yang akan digunakan sangatlah penting sebab akan berpengaruh pada hasil dari penelitian tersebut. Data yang objektif merupakan keperluan yang sangat mendasar dalam sebuah penelitian karena nantinya akan sangat berpengaruh pada hasil dari penelitian itu sendiri. Selain data itu sendiri, meneliti teknik pengambilan data juga perlu diperhatikan karena juga akan berdampak pada hasil penelitian.
1. Metode Observasi
. “Metode observasi adalah cara pengumpulan data dimana peneliti (orang yang ditugasi) melakukan pengamatan terhadap subjek penelitian demikian hingga si subjek tidak tahu bahwa dia sedang diamati” (Budiyono, 2003 : 53). Kegiatan ini dilakukan untuk menganalisis media pembelajaran
berbasis media video tutorial yang belum digunakan oleh guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Jenis Metode Observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung, dimana observasi tersebut dilakukan dengan mengamati guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran video tutorial pada kelas X MM1 SMK Negeri 6 Surakarta.
2. Lembar Penilaian
Setiap item lembar penilaian mempunyai alternatif jawaban dan skor. Alternatif jawaban yang dipilih oleh responden diberikan skor. Dalam penelitian ini menggunakan skala penilaian (rating scale) untuk membantu dalam penilaian media dan penghitungan penilaian responden terhadap media yang dikembangkan.
Lembar penilaian kelayakan media yang diberikan dengan empat alternatif jawaban, yaitu alternatif jawaban Sangat Baik, Baik, Kurang dan Sangat Kurang. Kriteria penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kriteria menurut Sudaryono., Gaguk., & Wardani dengan pengembangan lebih lanjut
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data-data yang berkaitan, seperti tentang nama siswa, jumlah siswa, daftar nilai siswa yang digunakan dalam penelitian serta hasil belajar siswa dalam pelajaran sistem operasi.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian dengan skala penilaian (rating scale). Skala penilaian adalah data yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Lembar penilaian yang disusun meliputi tiga jenis sesuai dengan peran dan posisi responden dalam penelitian pengembangan ini, yakni: (1) lembar penilaian untuk ahli materi, (2) lembar penilaian untuk ahli media, (3) lembar penilaian untuk
praktisi pembelajaran. Lembar penilaian yang disusun meliputi aspek pembelajaran, aspek materi, aspek tampilan dan perangkat.
F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Kuantitatif.
Data kuantitatif diperoleh dari skor penilaian para ahli dan praktisi pembelajaran.
2. Analisis Kualitatif.
Data kualitatif berupa komentar dan saran perbaikan dari ahli materi, ahli media dan praktisi pembelajaran kemudian dianalisis dan dideskripsikan secara deskriptif kualitatif untuk merevisi media yang dikembangkan
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dengan mengubah data hasil rata-rata penilaian interval skor. Kriteria penskoran kelayakan produk yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kriteria menurut Sudaryono., Gaguk., & Wardani (2013: 49-50) dengan pengembangan lebih lanjut. Kriteria penskoran kelayakan produk dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. Kriteria Penskoran Kelayakan Produk
Kriteria Skor
Sangat Baik 4
Baik 3
Kurang 2
Sangat Kurang 1
Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil lembar penilaian yang kemudian diubah menjadi data kualitatif dengan rata-rata skor jawaban pada masing-masing item yang dinilai. Kriteria penilaian kelayakan media berdasarkan kriteria interpretasi skor menurut Riduwan (2012: 15) dengan pengembangan lebih lanjut, yaitu dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3. Pedoman Kriteria Penilaian Kelayakan Media
Persentase Kriteria Penilaian
0 % – 20 % Sangat Tidak layak
21 % – 40 % Kurang Layak
41 % – 60 % Cukup Layak
61 % – 80 % Layak
81 % – 100 % Sangat Layak
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
X 100% Persentase = Jumlah skor yang diperoleh