• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pilihan Hukum Dalam Pembagian Harta Waris Beda Agama (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Agama Medan dan Pengadilan Negeri Medan 2011-2016) - Repository UIN Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pilihan Hukum Dalam Pembagian Harta Waris Beda Agama (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Agama Medan dan Pengadilan Negeri Medan 2011-2016) - Repository UIN Sumatera Utara"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karena hukum untuk menjadi ahli waris ”1. 6

Wujud warisan dalam hukum islam sangat berbeda dengan hukum waris KUHPerdata dan adat, warisan atau harta peninggalan menurut hukum islam yaitu, “sejumlah harta benda serta segala

satu suami atau istri, mana yang merupakan harta peninggalan yang akan diwaris.. ahli waris masing-masing, mana yang merupakan harta

Putusan Hakim tersebut, jika dirujuk berdasarkan Pasal 185 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam bahwa: (1) ahli waris yang meninggal lebih dahulu dari pada si pewaris, maka

Hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa, dalam perkara tersebut Majelis Hakim memutuskan untuk menerima gugatan para penggugat dan membagi harta waris sesuai kadar

60, yang merupakan peninggalan (Alm) ST dengan (Almh) S alias T akan dilakukan pembagian harta warisan oleh Para Penggugat, namun ternyata Para Tergugat menolak

1) Data tentang proses pemeriksaan perkara pada putusan NO (niet ontvankelijke verklaard) dalam sengketa pembagian harta waris di Pengadilan Agama Sidoarjo. 2) Data

Sementara itu, salah satu pertimbangan majelis Hakim dalam menetapkan para pemohon/penggugat sebagai ahli waris adalah Pasal 171 huruf (c) Kompilasi Hukum Islam yang