• Tidak ada hasil yang ditemukan

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN LAPANGAN FUTSAL PADA PLANET FUTSAL DI GRAHA FAMILY SURABAYA ( Studi Kasus Konsumen Yang Menggunakan Jasa Lapangan Futsal Pada Planet Futsal Graha Family Surabaya ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN LAPANGAN FUTSAL PADA PLANET FUTSAL DI GRAHA FAMILY SURABAYA ( Studi Kasus Konsumen Yang Menggunakan Jasa Lapangan Futsal Pada Planet Futsal Graha Family Surabaya )."

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

( Studi Kasus Konsumen Yang Menggunakan J asa Lapangan Futsal Pada Planet Futsal Graha Family Sur abaya )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan Dalam Memperoleh Gelar Sar jana Ilmu Administrasi Bisnis pada FISIP UPN “Veteran” J awa Timur

Oleh :

DWI SUPRIYANTO NPM. 0942010010

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

(2)

Planet Futsal di Graha Family Sur abaya )

Disusun Oleh : DWI SUPRIYANTO

NPM. 0942010010

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,

Mengetahui Pembimbing

Dra. Hj. Suparwati, M.Si NIP : 19550718198302001

DEKAN

(3)

( Studi Kasus Konsumen Yang Menggunakan J asa Lapangan Futsal Pada Planet Futsal di Graha Family

Sur abaya ) Oleh :

DWI SUPRIYANTO NPM. 0942010010

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Ilmu Administr asi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(4)

Segala puji bagi Allah SWT karena dengan izin dan karunia Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul ” Variabel-variabel yang Mempengar uhi Keputusan Konsumen Menggunakan lapangan futsal pada Planet Futsal di Graha Family Sur abaya

Di dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka tidak berlebihan apabila penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan berupa dorongan serta bimbingannya dari ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, Msi selaku dosen pembimbing skripsi serta pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Ec.Hj. Suparwati, M.Si, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Ibu Dra. Lia Nirawati M.Si, selaku ketua program studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Pembangunan Nasional”Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Dra. Siti Ning Farida,M.Si, selaku sekretaris program studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(5)

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, serta besar harapan dari penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surabaya, Juni 2013

(6)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Landasan Teori ... 7

2.1.1 Pemasaran ... 7

2.1.1.1 Pengertian Pemasaran... 7

2.1.1.2 Manajemen Pemasaran ... 8

2.1.1.3 Tujuan Pemasaran ... 9

2.1.1.4 Konsep Pemasaran ... 10

2.1.1.5 Strategi Pemasaran ... 13

2.1.2 Pemasaran Jasa ... 14

2.1.2.1 Pengertian Jasa ... 14

2.1.2.2 Karakteristik Jasa ... 15

2.1.2.3 Klasifikasi Jasa... 17

(7)

2.1.3 Perilaku Konsumen ... 26

2.1.3.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 26

2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 27

2.1.4 Keputusan Pembelian ... 30

2.1.4.1 Jenis-jenis Tingkah Laku Keputusan Pembelian ... 33

2.1.4.2 Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Konsumen ... 36

2.2 Kerangka Berpikir ... 38

2.3 Hipotesis... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 42

3.1.1 Devinisi Operasional ... 42

3.1.2 Pengukuran Variabel ... 45

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 46

3.2.1 Populasi ... 46

3.2.2 Sample ... 46

3.2.3 Teknik Penarikan Sampel ... 47

(8)

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 48

3.4.1 Uji Validitas ... 48

3.4.2 Uji Reliabilitas ... 49

3.4.3 Analisis Asumsi Klasik ... 49

3.4.3.1 Multikolinearlitas ... 50

3.4.3.2 Heteroskedastisitas ... 50

3.4.3.3 Normalitas ... 51

3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 51

3.5.1 Teknik Analisis ... 51

3.5.2 Uji Hipotesis ... 53

3.5.2.1 Uji F... 53

3.5.2.2 Uji t ... 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 58

4.1.1 Sejarah ... 58

4.2 Deskkripsi Identitas responden ... 58

4.2.1 Deskripsi identitas responden berdasarkan usia ... 59

(9)

4.3.1 Deskripsi variabel produk (X1) ... 62

4.3.2 Deskripsi variabel harga (X2) ... 63

4.3.3 Deskripsi variabel lokasi (X3) ... 64

4.3.4 Deskripsi variabel promosi (X4) ... 65

4.3.5 Deskripsi variabel proses (X5) ... 66

4.3.6 Deskripsi variabel orang (X6) ... 67

4.3.7 Deskripsi variabel tampilan fisik (X7) ... 68

4.3.8 Deskripsi variabel keputusan konsumen (Y) ... 69

4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 72

4.4.1 Uji Validitas ... 72

4.4.2 Uji Reliabilitas ... 74

4.5 Uji Asumsi Klasik ... 75

4.6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 80

4.7 Pengujian Hipotesis ... 83

(10)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 99

5.1 Kesimpulan ... 99

5.2 Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA

(11)

Tabel 1.1 : Data Pengguna lapangan pada Planet Futsal Surabaya ... 4

Tabel 3.1 : Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi ... 52

Tabel 4.1 : Deskripsi identitas berdasarkan usia responden... 61

Tabel 4.2 : Deskripsi identitas responden berdasarkan pekerjaan ... 62

Tabel 4.3 : Deskripsi identitas responden berdasarkan pendidikan ... 63

Tabel 4.4 : Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Produk (X1) ... 64

Tabel 4.5 : Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Harga (X2) ... 65

Tabel 4.6 : Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Lokasi (X3) ... 66

Tabel 4.7 : Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Promosi (X4) ... 67

Tabel 4.8 : Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Proses (X5) ... 68

Tabel 4.9 : Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Orang (X6) ... 69

Tabel 4.10:Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Tampilan Fisik(X7) Tabel 4.11:Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Konsumen (Y) ... 71

(12)

Tabel 4.15 : Hasil uji normalitas ... 81

Tabel 4.16 : Hasil analisis regresi linier berganda ... 83

Tabel 4.17 : Hasil Uji F ... 87

(13)

Gambar 2.1 : Tahapan Keputusan Pembelian ... 33

Gambar 2.2 : Kerangka Berpikir ... 40

Gambar 3.1 : Kurva Uji F... 57

Gambar 4.1 : Grafik statistik Normalitas ... 82

Gambar 4.2 : Grafik uji F ... 88

Gambar 4.5 : Kurva Distribusi t Variabel X1 ... 90

Gambar 4.6 : Kurva Distribusi t Variabel X2 ... 91

Gambar 4.7 : Kurva Distribusi t Variabel X3 ... 92

Gambar 4.8 : Kurva Distribusi t Variabel X4 ... 93

Gambar 4.9 : Kurva Distribusi t Variabel X5 ... 94

Gambar 4.10: Kurva Distribusi t Variabel X6 ... 95

(14)

Lampiran 1 : Kuisioner

Lampiran 2 : Daftar Jawaban Responden

Lampiran 3 : Uji Validitas

Lampiran 4 : Uji Reliabilitas

Lampiran 5 : Uji Asumsi Klasik

Lampiran 6 : Uji Normalitas

(15)

( Studi Kasus Konsumen Yang Menggunakan J asa Lapangan Futsal Pada Planet Futsal di Graha Family Sur abaya )

Oleh :

DWI SUPRIYANTO NPM. 0942010010

ABSTRAKSI

Planet Futsal adalah salah satu yang menyediakan jasa persewaan lapangan futsal. Bisnis jasa persewaan lapangan futsal pada saat ini tergolong sangat pesat, sehingga pengelola saling bersaing baik dalam kualitas produk, harga, promosi, lokasi, proses, people dan tampilan fisik. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh secara simultan dan parsial produk, harga, lokasi, promosi, proses, people dan tampilan fisik terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa persewaan lapangan futsal pada Planet Futsal di Graha Family Surabaya, dan untuk menganalisis pengaruh yang dominan antara produk, harga, lokasi, promosi, proses, people dan tampilan fisik terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa lapangan futsal pada Planet Futsal di Graha Family Surabaya.

Variabel penelitian ini adalah produk, harga, promosi, lokasi, proses, people, tampilan fisik dan keputusan konsumen dengan. Untuk menjawab perumusan dan hipotesis penelitian, teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil pengujian secara simultan menyimpulkan bahwa produk (X1), harga

(X2), lokasi (X3), promosi (X4), proses(X5), people (X6), tampilan fisik (X7), dan

mempengaruhi keputusan konsumen (Y). Hasil pengujian secara parsial menyimpulkan bahwa a) Produk (X1) secara parsial mempengaruhi keputusan

konsumen (Y) menggunakan jasa pada Planet Futsal. b) Harga (X2) secara parsial

mempengaruhi keputusan konsumen (Y) menggunakan jasa pada Planet Futsal. c) People (X6) secara parsial mempengaruhi keputusan konsumen (Y) menggunakan

jasa pada Planet Futsal.

Kata Kunci : Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Lokasi (X4), Proses(X5),

Personal trai/karyawan (X6), Tampilan fisik (X7), dan Keputusan Konsumen

(16)

1.1 Latar belakang masalah

Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dan persaingan pasar

yang semakin ketat, menuntun adanya system pemasaran yang semakin baik

pada setiap perusahaan. Pemasaran merupakan salah satu media bagi

perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, antara lain

dengan mengefektifkan aktivitas-aktivitas pemasaran agar dengan biaya yang

tersedia dapat dicapai hasil penjualan dalam jumlah yang sesuai dengan target

yang telah ditetapkan. agar tujuan tersebut tercapai maka setiap perusahaan

harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang

diinginkan konsumen dengan harga yang pantas. Dengan demikian setiap

perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar

sasarannya, karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai lembaga

yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat

tergantung pada perilaku konsumennya.

Melalui pemahaman perilaku konsumen, pihak manajemen perusahaan

dapat menyusun strategi dan program yang tepat dalam rangka memanfaatkan

(17)

Perilaku konsumen di dalam mengkonsumsi produk jasa, sama halnya

seperti perilaku di dalam mengkonsumsi produk yang bersifat bukan jasa. Di

dalam mengkonsumsi jasa, konsumen dihadapkan pada suatu proses

pemilihan, proses pengkonsumsian dan proses setelah mengkonsumsi,

termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti

tindakan-tindakan tersebut.

Dalam keputusan membeli, konsumen sering kali ada lebih dari dua

pihak yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembelinya. Proses

pengambilan keputusan pembeli sangat bervariasi, ada yang sederhana ada

pula yang kompleks. Proses-proses tersebut dimulai pembelian beberapa

produk hingga terjadinya transaksi pembelian. Namun proses pengambilan

keputusan tidak hanya berakhir dengan terjadinya transaksi pembelian, akan

tetapi diikuti oleh tahap-tahap perilaku pasca pembelian.

Produk jasa yang layak diterima konsumen sangat dipengaruhi oleh

penilaian konsumen terhadap produk jasa yang telah diterimanya dan

variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan pembeliannya.

Variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan konsumen antara lain produk, price,

place, promotion, process, people, dan phsycal evidence merupakan

variabel-variabel yang mendorong hasrat untuk mengkonsumsi produk jasa yang

dikehendaki konsumen. Dalam bisnis bidang jasa banyak sekali produk jasa

yang ditawarkan seperti misalnya : jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa

(18)

sedemikian rupa agar dapat bertahan hidup dalam dunia bisnis Indonesia yang

mau tidak mau telah memasuki persaingan global.

Semaraknya perkembangan dibidang olahraga, maka membuka lebar

pertumbuhan yang pesat dalam bisnis olahraga. Bisnis persewaan lapangan

futsal merupakan pemasaran di bidang jasa. Dewasa ini bisnis persewaan

lapangan futsal semakin berkembang pesat, hal ini ditunjukkan dengan adanya

persaingan yang semakin ketat. Saat ini futsal merupakan olahraga yang lagi

booming atau paling di gemari oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari

kalangan dewasa, pekerja, hingga remaja, baik masyarakat dari lapisan atas

maupun lapisan bawah. Futsal juga merupakan olahraga yang bukan tergolong

mahal, saat ini bagi sebagian orang futsal di jadikan suatu kebutuhan untuk

menjaga kebugaran fisiknya sehingga jika ada waktu luang atau saat libur

banyak digunakan untuk bermain futsal. Terkait dengan hal tersebut, maka

keberadaan tempat olahraga khususnya lapangan futsal dengan berbagai

klasifikasi menjadi penting bagi pengusaha lapangan futsal. Demikian juga

dengan variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan konsumen

menggunakan lapangan futsal pada planet futsal di graha family Surabaya.

Pihak pengelola juga selalu memperhatikan aspek-aspek yang dapat

menunjang meningkatnya penjualan jasa seperti fasilitas, kenyamanan, serta

(19)

dan tempat berbelanja serta perkantoran. Planet futsal Surabaya mempunyai

empat lapangan futsal rumput sintetis, juga dilengkapi dengan area WiFi serta

loker untuk ganti pemain. Berikut adalah jumlah data tim pengguna

lapangan futsal pada Planet Futsal di Graha Family Surabaya :

Tabel 1.1

Data pengguna lapangan pada Planet Futsal Sur abaya

DATA PENGGUNA LAPANGAN PLANET FUTSAL

JUM LAH SELURUH TIM PENGGUNA LAPANGAN FUTSAL PER BULAN

mengalami kenaikan yang terkadang juga mengalami penurunan jumlah tim

pengguna, hal ini disebabkan oleh adanya persaingan persewaan lapangan

futsal yang ada di daerah Surabaya.

Untuk menunjukkan kualitas produk/jasa pihak pengelolah harus

(20)

Sehingga kesejahteraan pengelolah dapat ditingkatkan serta memungkinkan

konsumen untuk mendapatkan ketenangan dan kenyamanan dalam

berolahraga futsal di planet futsal graha family Surabaya.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini penulis

mengambil judul “Var iabel-Var iabel yang Mempengar uhi Keputusan

Konsumen Menggunakan Lapangan Futsal pada Planet Futsal di Gr aha

Family Sur abaya”

1.2 Per umusa n Masalah

a. Apakah terdapat pengaruh secara simultan pada variabel produk, harga,

lokasi, promosi, orang, proses, tampilan fisik terhadap keputusan

konsumen menggunakan lapangan futsal pada Planet Futsal di Graha

Family Surabaya?

b. Apakah terdapat pengaruh secara parsial pada variabel produk, harga,

lokasi, promosi, orang, proses, tampilan fisik terhadap keputusan

konsumen menggunakan lapangan futsal pada Planet Futsal di Graha

Family Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara simultan pada

variabel produk, harga, lokasi, promosi, orang, proses, tampilan fisik

terhadap keputusan konsumen menggunakan lapangan futsal pada Planet

(21)

b. Untuk mengetahui menganalisis pengaruh secara parsial pada variabel

produk, harga, lokasi, promosi, orang, proses, tampilan fisik terhadap

keputusan konsumen menggunakan lapangan futsal pada Planet Futsal di

Graha Family Surabaya

1.4 Ma nfaat Penelitian

a. Secara Teoritis

Diharapkan dapat digunakan untuk kepentingan ilmiah dan referensi

kepustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim,

khususnya di bidang pemasaran jasa yang berkaitan dengan keputusan

konsumen.

b. Secara Praktis

Hasil penelitan diharapkan dapat digunakan untuk meninjau kembali apa

yang harus dilakukan dalam mengambil kebijakan dalam pemecahan

masalah yang berkaitan dengan keputusan konsumen menggunakan

(22)

2.1 Landasan Teor i

2.1.1 Pemasaran

2.1.1.1 Penger tian Pemasar an

Banyak ahli ekonomi mengemukakan definisi pemasaran meskipun

terdapat perbedaan tetapi pada dasarnya sama. Perbedaan ini dapat dilihat dari

berbagai segi pendekatan fungsinya, segi barangnya dan dari segi

manajemennya serta dari berbagai segi yang selanjutnya dijadikan sebagai

suatu sistem definisi-definisi tersebut akan membantu untuk mengerti dan

memahami lebih lanjut mengenai arti dan maksud dari pemasaran. Pemasaran

secara umum merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh

perusahaan dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan

tersebut agar berkembang dan mendapatkan laba. Selain itu, pemasaran

merupakan penghubung antar organisasi dengan konsumennya, peran

penghubung ini akan berhasil bila semua upaya pemasaran diorentasikan

kepada konsumen.

Kotler, (2001:9) mendefinisikan pemasaran sebagai proses sosial yang

di dalamnya individu dan kelompok menempatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan, menawarkan, dan secara bebas mempertahankan produk yang

(23)

Menurut Fandy Tjiptono (2005:7) definisi pemasaran sebagai suatu

proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok mendapatkan apa

yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, pewarnaan, dan

pertukaran segala sesuatu yang bernilai dengan orang atau kelompok lain.

Hasan (2008:1) mengemukakan definisi pemasaran, pemasaran

(marketing) merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang

bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder

(pelanggan, karyawan, pemegang saham).

Dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan

pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang

ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan dan

keinginan pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

2.1.1.2 Ma najemen Pemasaran

Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat memungkinkan

terjadinya pertukaran antara penjual dan pembeli yang biasanya disebut

dengan proses jual beli. Apabila pelaku pemasaran ingin berhasil dalam

melaksanakan proses jual bili maka perlu menerapkan suatu manajemen

pemasaran yang baik. Manajemen pemasaran merupakan suatu tindakan yang

dilakukan oleh perusahaan yang ditujukan untuk mengatur proses pertukaran.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:18) manajemen pemasaran

(24)

program-program yang dirancang, diciptakan, untuk membangun dan

memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk

mencapai tujuan pemasaran.

Sedangkan menurut Rismiati dan Suratno (2002:32) manajemen

pemasaran merupakan manajemen yang diterapkan dalam pemasaran atau

kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan manusia berdasarkan

keinginan manusia agar dapat efektif dan efisien.

Menurut Tjiptono (2002:16) manajemen pemasaran adalah proses

perencanaan dan pelaksanaan konsepsi penentuan harga, promosi dan

distribusi barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan

kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi

2.1.1.3 Tujuan Pemasaran

Berbicara tentang tujuan pemasaran yang dilakukan perusahaan, maka

akan terdapat banyak sekali tujuan pemasaran yang ingin dicapai perusahaan

dan tiap – tiap perusahaan akan mempunyai tujuan yang berbeda antara yang

satu dengan yang lainnya. Ada perusahaan yang mempunyai tujuan agar dapat

bertahan hidup di pasarnya, menaikkan market share, mengembalikan

investasi yang telah ditanamkan menjadi pemimpin pasar, melayani

kepentingan masyarakat dan lain sebagainya.

Pemasaran harus dimulai dari penetapan tujuan perusahaan, misalnya

(25)

a. Menciptakan kepuasan pelanggan melalui tawaran produk

b. Meningkatkan kualitas produk

c. Meningkatkan pasar

d. Medapat laba dalam jangka pendek dan panjang (Ali Hasan 2008:31)

2.1.1.4 Konsep Pemasar an

Pemasaran kemunginkan besar akan berhasil mencapai tujuannya

apabila pemasaran cenderung menitik beratkan pada pemuasan kebutuhan dan

keputusan konsumen. Konsumen adalah individu yang mempunyai beraneka

ragam selera serta menghendaki harga yang lebih murah, tentu saja hal

tersebut yang menjadi hambatan bagi penjual untuk memenuhi persyaratan

tersebut. Disinalah pemasaran berperan menjembatani masalah tersebut

sehingga memungkinkan bagi konsumen untuk membuat pilihan yang

nantinya akan dipenuhi oleh penjual.

Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat dan persaingan

diantara perusahaan semakin ketat. Untuk mengatasi persaingan tersebut salah

satunya dengan menggunakan konsep pemasaran, karena konsep pemasaran

bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan

konsumen. Pemikiran konsep pemasaran muncul dari pengamatan

masalah-masalah ekonomi tentang perusahaan, terutama aspek-aspek mengenai kondisi

internal perusahaan, lingkungannya, manajemen dan administrasi.

Pengamatan tersebut secara khususus juga mengamati kedudukan suatu

(26)

Beberapa definisi konsep pemasaran yang dikemukakan oleh para ahli

diantaranya :

Menurut Kotlet dan Amstrong (2001:23) konsep pemasaran

mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada

penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan memuaskan pelanggan

secara lebih efektif dan efisien dari pada yang dilakukan pesaing.

Sedangkan menurut Husein Umar (2003:31) konsep pemasaran adalah

suatu kunci atau keseluruhan system untuk meraih tujuan perusahaan yang

berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha dalam merencanakan,

menentukan hingga melaksanakan kegiatan pemasaran.

Tiga faktor penting yang dipakai sebagai konsep dasar pemasaran

menurut Swastha dan Handoko (2006:6-8) meliputi :

a. Orientasi Konsumen

Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen harus

1. Menentukan kebutuhan produk dari pembeli yang akan dilayani

dan dipenuhi

2. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran

penjualan

3. Menentukan produk dan program pemsarannya

4. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai,

(27)

5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik apakah

pada mutu yang tinggi atau pada harga yang murah serta model

yang menarik

b. Penyusunan kegiatan secara integral

Untuk memberikan kepuasan yang optimal semua elemen-elemen harus

dikordinasikan dan diintergrasikan, selain itu juga dihindari adanya

pertentangan didalam perusahaan maupun antar perusahaan dengan

pasarnyasemua bagian yang ada dalam perusahaan harus menyadari

bahwa mereka sangat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam

menciptakan dan mempertahankan pelanggan, jadi dapat dikatakan

bahwasetiap orang dan setiap bagian dalam usaha yang telah

dikoordinasikan untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga

tujuan perusahaan terealisasi

c. Kepuasan konsumen

Faktor yang menentukan apakah dalam jangka panjang perusahaan

akan mendapatkan laba adalah tingkat kepuasan konsumen yang akan

dipenuhi. Laba merupakan pencerminan dari usaha-usaha perusahan

yang berhasil memberikan kepuasan tersebut perusahaan dapat

menyediakan atau menjual barang-barang dan yang paling baik yang

sesuai dengan keinginan konsumen

Konsep pemasaran berorientasi pada kebutuhan dan keinginan

(28)

tercapainya kepuasan konsumen sebagai kunci untuk mencapai tujuan

perusahaan

2.1.1.5 Str ategi Pemasar an

Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk

mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam mencari

pemecahan atas masalah penentuan umtuk melayani pasar sasaran.

Menurut Kotler (2001 : 110) strategi pemasaran adalah terdiri dari

prinsip – prinsip yang kuat dimana manajemen pemasaran terhadap untuk

mencapai tujuan pemasaran maupun tujuan usahanya dalam satu pasar

sasaran. Prinsip – prinsip tersebut melalui keputusan – keputusan dasar

pengeluaran pemasaran, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran.

Sementara itu, Tull dan Kahle dalam Fandy Tjiptono (2008:6)

mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang

direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan

keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki

dan program pemasaran yang digunakan umtuk melayani pasar sasaran

tersebut.

Menurut Corey dalam Fandy Tjiptono (2008:6) strategi pemasaran

terdiri atas lima elemen yang saling terkait, kelima elemen tersebut adalah :

1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani, pemilihan

(29)

memilih pasar sasaran yang paling mungkin untuk dilayani oleh

perusahaan.

2. Perencanan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan

lini produk dan desain penawaran individual pada masing-masing lini.

Produk itu sendiri menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh

pelanggan dengan melakukaj pembelian. Menfaat produk meliputi

produk itu sendiri, nama produk, ketersediaan produk jaminan atau

garansi, dan bantuan teknis yang disediakan penjual, serta hubungan

personal yang mungkin terbentuk antara pembeli dan penjual.

3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan

nilai kuantitatif dari produk kepada palanggan

4. Sistem distribusi, yaitu salutran perdagangan grosir dan eceran yang

dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan

menggunakan.

5. Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal

selling, direct marketing, public relations dan promosi penjualan.

2.1.2 Pemasaran J asa

2.1.2.1 Penger tian J asa

Menurut Kotler (2002:486) mendefinisikan jasa sebagai setiap

tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain, pada

dasarnya bersifat intangible(tidak berwujud) dan tidak mengakibatkan

(30)

Jasa menurut Valerie A. Zeitham dan Mary Jo Bitner (2003:3)

menyatakan bahwa jasa adalah suatu kegiatan ekonomi meskipun outputnya

bukan produk dikonsumsikan bersama dengan waktu produksi dan

memberikan nilai tambah (seperti kenikmatan, hiburan) bersifat tidak

berwujud.

Sedangkan menurut Ratih Hurriyati (2005:28) mengemukakan bahwa

jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain

produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat

bersamaan member nilai tambah secara prinsip tidak berwujud (intangible)

bagi pembeli pertamanya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa jasa bukanlah barang, tetapi suatu

aktivitas yang tidak dapat dirasakan secara fisik dan membutuhkan interaksi

antara satu ke pihak lain atau setiap tindakan atau perbuatan yang dapat

ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat

intangible(tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

2.1.2.2 Karakter istik J asa

Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk

barang(fisik). Griffin dalam Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani (2006:6)

menyebutkan karakteristik jasa sebagai berikut :

a. Intangible (tidak berwujud)

Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum

(31)

dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan atau

kenyamanan

b. Unstorability (tidak dapat disimpan)

Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang

dihasilkan. Karakteristik ini juga disebut inseparability (tidak dapat

dipisahkan) mengingat umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi

secara bersamaan

c. Customization (kustomisasi)

Jasa sering kali didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan

Sedangkan menurut Alma (2002:204) karakteristik yang harus

dipertimbangkan dalam menyusun program pemasaran yaitu :

a. Tidak berwujud

Jasa yang tidak berwujud karena tidak dapat dilihat, didengar,

dirasakan atau dicium sebelum ada transaksi pembelian. Pembeli harus

mempunyai keyakinan yang teguh pada pemberi jasa, sedangkan

pemberi jasa dapat melakukan hal-hal tertentu untuk meningkatkan

kepercayaan kliennya.

b. Tidak dapat dipisahkan

Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah itu mesin atau

manusia juga harus dapat diciptakan dan digunakan habis pada saat

(32)

berarti penjualan langsung merupakan satu-satunya distribusi, serta

bahwa jasa penjualan tidak dapat dijual dalam banyak pasar

c. Heterogenitas (berubah-ubah)

Bidang jasa sesungguhnya mudah berubah-ubah, karena jasa ini

tergantung pada siapa yang menyajikan, kapan dan dimana disajikan.

Para pemberi jasa sangat menyadari sifat jasa yang mudah berubah ini,

sehingga mereka sering bertanya-tanya dahulu sebelum menentukan

siapa pemilik jasa yang terpilih

d. Daya tahan

Jasa tidak dapat disimpan, daya tahan suatu jasa tidak akan menjadi

masalah bila permintaan selalu ada dan mantap, karena menghasilkan

jasa itu sebenarnya dapat dan mudah disusul terlebih dahulu, tetapi

kalau permintan berubah-ubah naik turun, maka masalah yang sulit

akan segera muncul.

2.1.2.3 Klasifikasi J asa

Klasifikasi jasa menurut Tjiptono (2005:23) yang mengutip

pernyataan Lovelock jasa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Berdasarkan sifat tindakan jasa

Jasa dikelompokkan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua

sumbu, dimana sumbu vertikalnya menunjukkan sifat tindakan jasa

(tangible actions and intangible actions). Sedangkan sumbu

(33)

2. Berdasarkan hubungan dengan pelanggan

Jasa dikelompokkan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua

sumbu, dimana sunbu vertikalnya menunjukkan tipe hubungan antara

perusahaan jasa dan pelanggan (status keanggotaan dan hubungan

temporer). Sedangkan sumbu horizontalnya merupakan sifat

penyampaian jasa

3. Berdasarkan tingkat customization dan kemempuan mempertahankan

standar konstan dalam penyampaian jasa

Jasa diklasifikasikan berdasarkan dua sumbu utama, yaitu tingkat

customization karakteristik jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan

individual dan tingkat kemampuan penyedia jasa dalam

mempertahankan standar yang konsta (tinggi dan rendah)

4. Berdasarkan sifat permintaan penawaran jasa

Jasa diklasifikasikan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua

sumbu, dimana sunbu vertikalnya menunjukkan sejauh mana

penawaran jasa menghadapi masalah sehubungan dengan terjadinya

permintaan puncak dan permintaan puncak biasanya melampaui

penawaran. Sedangkan sumbu horizontalnya adalah tingkat fluktuasi

permintaan sepanjang waktu (tinggi dan rendah)

5. Berdasarkan metode penyampaian jasa

Jasa dikelompokkan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua

(34)

pelanggan dan perusahaan jasa. Sedangkank sumbu horizontalnya

adalah ketersediaan outlet jasa

2.1.2.4 Macam-macam J asa

Menurut Alma (2002:208) macam-macam jasa dapat dikelompokkan

sebagai berikut :

1. Personalized service (selera pelayanan)

Jasa ini sangat bersifat personal, yang tidak dapat dipisahkan dari

orang yang menghasilkan jasa tersebut, pelayanan pada saat ini

langsung ditangani oleh produsennya. Pemakaian perantara ini tidak

praktis. Personal service digolongkan lagi ke dalam tiga golongan,

yaitu :

a. Personal Service (pelayanan pribadi)

Yang dimaksud adalah jasa yang mengutamakan pelayanan

perorangan. Misalnya : jasa salon, jasa foto

b. Marketing Professional Service (pemasaran jasa pelayanan)

Merupakan pelayanan jasa yang dalam pemasaran biasanya

menunggu konsumen yang datang, jika pemasarannya dapat

memuaskan konsumen tersebut akan kembali lagi dilain waktu.

Misalnya : jasa rumah makan

c. Marketing Business Service (pemasaran bisnis pelayanan)

Pada jenis jasa ini sistem pemasarannya tidak langsung, dalam arti

(35)

langganan-langganan baru untuk memberikan jasa-jasanya. Misalnya : biro

konsultasi

2. Financial Service, terdiri dari :

a. Banking Service (jasa bank)

b. Insurance Service (jasa asuransi)

c. Investment Service (lembaga penanaman modal)

3. Public Utility and Transportation Service (kepentingan umum jasa

transportasi)

Perusahan public utility mempunyai monopoli secara ilmiah, misalnya:

perusahaan listrik, para pemakainnya terdiri dari konsumen local,

perkantoran, perdagangan, industry dan pemerintah. Sedangkan

transportation service ialah meliputi : jasa angkutan darat, laut dan

udara

2.1.2.5 Sifat-sifat Khusus Pemasaran J asa

Menurut Alma (2002:215) pemasaran jasa mempunyai beberapa sifat

khusus yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Menyesuaikan dengan selera konsumen

Merupakan gejala buyer’s market dimana pembeli (konsumen) berkuasa

memperlihatkan suasana pasar jasa pada saat ini, dalam hal ini

perusahaan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan

memperlihatkan selera konsumen, sehingga kepuasan jasa akan

(36)

2. Keberhasilan jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk

Yang dimaksud adalah bahwa semakin tinggi penghasilan seseorang

maka makin banyak presentase yang dibelanjakan oleh konsumen dalam

memenuhi kebutuhannya berarti permintaan jasa makin meningkat

3. Pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan dan fungsi penyimpanan

Pada dasarnya jasa tidak dapat disimpan karena jasa tersebut diproduksi

bersamaan dengan waktu jasa tersebut dikonsumsikan

4. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud (pelengkap)

Yang dimaksud adalah bahwa jasa tersebut sifatnya tidak berwujud, oleh

sebab itu konsumen akan memperlihatkan pelayanan perusahaan sebagai

tanda bahwa jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut mempunyai

mutu yang baik. Dalam hal ini pengusaha jasa mempunyai tugas utama

untuk mengelola benda berwujud tersebut agar memeberikan jasa yang

memuaskan sehingga konsumen merasa yakin bahwa jasa yang

ditawarkan perusahaan tersebut adalah jasa yang nomer satu

5. Saluran distribusi pemasaran jasa tidak begitu penting

Yang dimaksud adalahg bahwa dalam pemasaran jasa perantara tidak

digunakan, tetapi ada beberapa saham obligasi, jasa angkutan dan

sebagainya melalui biro-biro penyaluran

6. Adanya masalah dalam pemasaran dan harga jasa

Banyaknya perusahaan jasa yang mengalami kesulitan dalam

(37)

a. Adanya faktor musiman dalam permintan akan jasa

b. Belum adanya kesadaran masyarakat akan keuntungan yang

ditimbulkan oleh pemakaian jasa tersebut

c. Masalah harga yang sangat banyak ditentukan oleh orang atau

lembaga yang menghasilkan jasa tersebut

2.1.2.6 Str ategi Pemasar an J asa

Bisnis jasa sangat komplek, karena banyak elemen yang

mempengaruhinya, seperti sistem internal organisasi, lingkungan fisik, kontak

personal dan sebagainya. Pemasaran jasa tidak hanya membutuhkan

pemasaran eksternal, tetapi juga pemasaran internal dan pemasaran interaktif.

Pengertian dari strategi diatas menurut Fandy Tjiptono (2008:144) adalah,

pemasaran eksternal menggambarkan aktivitas normal yang dilakukan

perusahaan dalam mempersiapkan jasa, menetapkan jasa, menetapkan harga,

melakukan distribusi dan mempromosikan jasa yang bernilai superior kepada

para pelanggan. Bila ini bisa dilakukan dengan baik, maka pelanggan akan

‘terikat’ dengan perusahaan sehingga laba jangka panjang bisa terjamin.

Pemasaran internal menggambarkan tugas yang diemban perusahaan

dalam rangka melatih dan memotivasi para karyawan (sebagai aset utama

perusahaan dan ujung tombak pelayanan) agar dapat melayani para pelanggan

dengan baik. Yang tak kalah pentingnya adalah pemberian penghargaan dan

pengakuan yang sepadan dan manusiawi. Aspek ini bisa membangkitkan

(38)

yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dan

bagi pelanggan yang dilayani.

Pemasaran interaktif, menggambarkan antara pelanggan karyawan.

Diharapkan setiap karyawan yang loyal, bermotivasi tinggi, dan diberdayakan

dapat memberikan Total Quality Service kepada setiap pelanggan dan calon

pelanggan. Bils terealisasi maka pelanggan yang puas akan menjalin

hubungan berkesinambungan dengan personil dan perusahaan yang

bersangkutan.

2.1.2.7 Baur an Pemasar an

Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan salah satu konsep

utama perusahan modern. Menurut Kotler (2004:18) bauran pemasaran adalah

seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus

mencapai tujuan sasarannya di pasar sasaran.

Pada dasarnya bauran pemasaran menunjukkan faktor-faktor yang

perlu dipertimbangkan saat menentukan strategi pemasaran suatu perusahaan

jasa. Titik awal untuk membuat segala keputusan tentang bauran pemasaran

tergantung pada bagaimana jasa harus di posisikan dan segmen pasar yang

harus dituju. Manfaat menggunakan kerangka bauran pemasaran adalah

bahwa kerangka tersebut member kecocokan antara bermacam-macam

unsure-unsur yang dipertimbangkan. Selama ini banyak sekali perdebatan

tentang apa yang harus dimasukkan dalam kerangka bauran pemasaran untuk

(39)

tradisonal yang terdiri dari Product, Price, Place, dan Promotion. Yang dalam

perkembangannya bertambah menjadi 9P dengan tambahan Power, Public

Relation, Physical Evidence, Process dan People. Tiga elemen terakhir yaitu

Physical Evidence, Process dan People merupakan elemen bauran pemasaran

yang khusus diperuntukkan untuk bidang jasa. Menurut Tjiptono (2006:31)

elemen-elemen bauran pemasaran untuk jasa dapat diartikan sebagai berikut :

1. Produk (Product)

Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditunjukkan

untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuas kebutuhan dan

keinginan pelanggan. Dalam konteks ini, produk jasa bisa berupa apa

saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan

kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

tertentu

2. Harga (Price)

Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis

seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat

diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan

3. Distribusi atau Tempat (Place)

Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi

para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik.

(40)

didirikan.

4. Promosi (Promotion)

Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk

mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan

aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi

penjualan, direct marketing, personal selling dan public relation.

5. Proses (Process)

Proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen

high-contact services, yang juga sering berperan sebagai co-producer

jasa yang bersangkutan. Misalnya pelanggan restoran sangat

berpengaruh oleh staf melayani mereka dan lamanya mereka menunggu

selama proses produksi.

6. Orang (People)

Orang merupakan unsur vital dalam pemasaran. Setiap organisasi jasa

harus jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam

interaksinya dengan pelanggan.

7. Tampilan Fisik (Physical Evidence)

Menyebabkan pelanggan potensial tidak dapat menilai suatu jasa

sebelum mengkosumsinya. Ini menyebabkan resiko yang dipersepsikan

konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar. Oleh sebab itu,

salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya untuk

(41)

karakteristik jasa.

2.1.3 Per ilaku Konsumen

2.1.3.1 Penger tian Per ilaku Konsumen

Memahami perilaku pembali dari pasar sasaran merupakan tugas

penting dari manajemen pemasaran, terdapat beberapa alasan yang dapat

menunjukkan pentingnya memahami konsumen. Alasan pertama bahwa

konsumen sebenarnya menggunakan produk atau jasa dan pengalaman yang

dilalui saat menggunakan. Pengalaman konsumsi merupakan bagian yang

penting dalam industry jasa, contoh : restoran, taman hiburan dan lain-lain.

Dimana pengalaman konsumsi merupakan alasan untuk melakukan

pembelian.

Menurut Swastha (2006:105) perilaku konsumen didefinisikan sebagai

suatu kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam

mendapatkan barang dan jasa termasuk didalamnya proses pengambilan

keputusan pada persiapan-persiapan dan penentuan-penentuan kegiatan

tersebut.

Sedangkan menurut Nugroho Setiadi (2003:3) perilaku konsumen

adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi,

dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang

mendahului tindakan tersebut. Dari definisi tersebut diatas terdapat tiga ide

penting :

(42)

masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu

b. Hal tersebut melibatkan interaksi, perilaku, dan kejadian sekitar, artinya

dengan mengetahui perilaku konsumen maka perusahaan dapat

merencanakan dan membuat surat keputusan mengenai produk, harga

distribusi dan promosi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan

konsumen pada masa sekarang maupun masa yang akan datang

c. Hal tersebut melibatkan pertukaran, artinya merupakan hal terakhir yang

ditekankan dalam definisi perilaku konsumen yaitu pertukaran diantara

individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten

dengan definisi pemasaran yang sejauh ini menekankan pada pertukaran.

2.1.3.2 Faktor -faktor yang Mempengar uhi Per ilaku Konsumen

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut

Nugroho (2003:11-15) yaitu :

1. Faktor-faktor kebudayaan

a. Kebudayan

Merupakan faktor penentu yang paling besar dari keinginan dan

perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak

berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari

b. Sub-budaya

Merupakan bagian dari setiap kebudayaan dan sub-budaya yang

lebih kecil memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih

(43)

c. Kelas sosial

Adalah kelompok-kelompok yang relative homogeny dan bertahan

lama dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarki dan

keanggotaanya mempunyai nilai, minat perilak yang serupa

2. Faktor-faktor sosial

a. Kelompok referensi

Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang

mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap

sikap atau perilaku seseorang.

b. Peran dan status

Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama

hidupnya, keluarga, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap

kelompok dapat diidentifikasi dalam peran dan status

c. Keluarga

Agar dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan

pembeli, yang pertama keluarga orientasi, yang merupakan orang tua

seseorang, dari orang tualah seseorang mendapatkan pandangan

beberapa aspek. Kedua keluarga prokreasi, yaitu pasangan hidup

anak-anak seseorang

3. Faktor-faktor pribadi

a. Usia dan tahapan dalam siklus hidup

(44)

keluarga. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan

tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya

b. Pekerjaan

Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok

pekerja yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan

jasa tertentu

c. Gaya hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup didunia yang diekspresiakn

oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang

d. Keadaan ekonomi

Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri

dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan hartanya

4. Faktor-faktor psikologis

a. Motivasi

Beberapa kebutuhan bersifat biogenic, kebutuhan ini timbul dari

sesuatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa

tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat

psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis

tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau

kebutuhan diterima

b. Persepsi

(45)

mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk

menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat

memiliki persepsi yang berbeda dari obyek yang sama karena

adanya tiga proses persepsi, perhatian yang selektif, gangguan yang

selektif, mengingat kembali yang selektif

c. Proses balajar

Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perubahan dalam

perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman

d. Kepercayaan dan sikap

Kepercayaan dalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang

terhadap sesuatu

2.1.4 Keputusan Pembelian

Proses psikologis dasar memainkan peranan penting dalam memahami

bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian mereka.

Pengertian keputusan pembelian menurut Helga Drumond (2003:68) adalah

mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan

persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta

sasaran-sasaran yang mnentukan keuntungan serta kerugiannya

masing-masing. Menurut Nugroho (2003:38) mendefinisikan bahwa keputusan

pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan sikap

pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative, dan

(46)

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang

secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang

yang ditawarkan. Menurut Phillip Kotler (2005:204) tahap-tahap proses

keputusan pembelian antara lain :

1. Pengenalan Masalah / Problem recognion

Proses pembeli dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan.

Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan

keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh

rangsangan dari dalam pembeli atau dari luar. Para pemasar perlu

mengenal berbagai hal yang dapat menggerakkan kebutuhan atau minat

tertentu dalam konsumennya. Para pemasar perlu meneliti konsumen

untuk memperoleh jawaban, apakah kebutuhan yang dirasakan atu

masalah yang timbul, apa yang menyebabkan semua itu muncul, dan

bagaimana kebutuhan atau masalah itu menyebabkan seseorang mencari

produk tertentu ini

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau

mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi. Jika dorongan

konsumen adalah kuat, dan obyek yang dapat memuskan kebutuhan itu

tersedia, konsumen akan menbeli obyek itu. Jika tidak, kebutuhan

(47)

berusaha untuk memperoleh informasi lebih lanjut atau sangat aktif

mencari informasi sehubungan dengan kebutuhan itu.

3. Penilaian Alternatif

Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin tentang

banyak hal, selanjutnay konsumen harus melakukan penilaian tentang

beberapa alternatif yang ada dan menentukan langkah selanjutnya.

Penilaian ini tidak dipisahkan dari pengaruh sumber-sumber yang

dimiliki oleh konsumen (waktu, uang, dan informasi) maupun resiko

keliru dalam penilaian

4. Keputusam Membeli

Setelah tahap-tahap awal tadi dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi

pembeli untuk menentukan pengambilan keputusan apakah jadi pembeli

atau tidak. Jika keputusan menyangkut jenis bentuk produk, merk

penjual, kualitas dan sebagainya. Untuk setiap pembelian ini,

perusahaan pemasaran perlu mengetahui jawaban atas pertanyaan yang

menyangkut perilaku konsumen, misal : berapa banyak usaha yang

harus dilakukan oleh konsumen dalam pemilihan penjualan,

factor-faktor apakah yang menentukan kesan terhadap took dan motif

langganan yang sering menjadi latar belakang pembelian konsumen

5. Perilaku setelah pembelian

Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa

(48)

pembeli memiliki ketidakpuasan setelah melakukan pembelian, karena

mungkin harga barang dianggap terlalu mahal, atau mungkin karena

tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran sebelumnya dan

sebagainya. Untuk mencapai keharmonisan dan meminimumkan

ketidakpuasan pembeli harus mengurangi keinginan-keinginan lain

sesudah pembelian, atau juga pembeli harus mengeluarkan waktu lebih

banyak lagi untuk melakukan evaluasi sebelum membeli.

Ga mbar 2.1

Tahapan Keputusan Pembelian

2.1.4.1 J enis-jenis tingkah laku keputusan pembelian

Semakin kompleks keputusan yang harus diambil biasanya semakin

banyak pertimbangannya untuk membeli. Adapun jenis-jenis tingkah laku

membeli konsumen berdasarkan pada derajat keterlibatan dan tingkat

perbedaan antara merek menurut Kotler dalam Hendra (2001:160), yaitu:

a. Tingkah laku membeli yang komplek

b. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan.

c. Tingkah laku membeli yang mencari variasi

d. Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan.

(49)

Penjelasan jenis-jenis tingkah laku tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tingkah laku membeli yang kompleks

Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan

keterlibatan tinggi konsumen dalam pembelian dan perbedaan besar

yang dirasakan diantara mereka. Pembeli ini akan melewati proses

pembelajaran, pertama mengembangkan keyakinan mengenai produk,

kemudian sikap dan selanjutnya membuat pilihan membeli yang

dipikirkan masak-masak. Pemasar dari produk yang banyak melibatkan

peserta harus memahami tingkah laku pengumpulan informasi dan

evaluasi dari konsumen yang amat terlibat. Mereka perlu membantu

pembeli belajar mengenai atribut kelas produk dan kepentingan relatif

masing-masing, dan mengenai apa yang ditawarkan merek tertentu,

mungkin dengan menguraikan panjang lebar keunggulan mereka lewat

media cetak

b. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan

Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan

keterlibatan konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yang

dirasakan diantara merek. Tingkah laku membeli yang mengurangi

ketidakcocokan terjadi ketika konsumen amat terlibat dalam pembelian

yang mahal, jarang beresiko tetapi melihat sedikit perbedaan diantara

merek

(50)

Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan terjadi di bawah kondisi

keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan merek yang

dirasakan besar. Konsumen tampaknya mempunyai keterlibatkan yang

rendah dengan kebanyakan produk yang mempunyai harga murah dan

sering dibeli. Dalam hal ini, tingkah laku konsumen tidak diteruskan

lewat urutan keyakinan-sikap-tingkah laku yang biasa. Konsumen tidak

mencari informasi secara ekstensif mengenai merek mana yang dibeli.

Sebaliknya, mereka secara pasif menerima informasi ketika menonton

televisi atau membaca majalah. Pengulangan iklan menciptakan

pengenalan akan merek. Konsumen tidak membentuk sikap yang kuat

terhadap suatu merek, mereka memilih merek karena sudah dikenal.

d. Tingkah laku membeli yang mencari variasi

Konsumen menjalani tingkah laku membeli yang mencari variasai

dalam situasi yang ditandai oleh keterlibatan konsumen rendah, tetapi

perbedaan merek dianggap berarti. Dalam kategori produk seperti ini,

strategi pemasaran mungkin berbeda untuk merek yang menjadi

pemimpin pasar dan merek yang kurang ternama. Perusahaan akan

mendorong pencarian variasi dengan menawarkan harga rendah,

penawaran khusus, sampel gratis, dan iklan yang menunjukkan alasan

untuk mencoba sesuatu yang baru

(51)

2.1.4.2 Pengar uh Baur an Pemasaran ter hadap Keputusan Konsumen

Bauran pemasaran merupakan bagian yang paling penting dari

kegiatan pemasaran jasa. Bauran pemasaran jasa yang baik akan sangat

membantu dalam mempertahankan konsumen, karena biaya yang diperlukan

untuk mempertahankan kemauan pelanggan akan lebih sedikit jika

dibandingkan biaya merebut kembali pelanggan yang telah hilang atau

menarik konsumen yang baru

Pengaruh bauran pemasaran dan keputusan konsumen di ungkapkan

oleh Fandy Tjiptono (2006:68) bauran pemasaran dan keputusan konsumen

berkaitan sangat erat, bauran pemasaran memberikan dorongan kepada

konsumen untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan.

Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk

memahami dengan seksama harapan konsumen serta kebutuhan mereka.

Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan keputusan pelanggan

dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman yang menyenangkan dan

meminimumkan pengalaman yang kurang menyenangkan. Pada gilirannya

keputusan konsumen dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan

kepada perusahaan. Dengan elemen-elemen bauran pemasaran sebagai

berikut:

1. Produk (Product)

Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditunjukkan

(52)

keinginan pelanggan. Dalam konteks ini, produk jasa bisa berupa apa

saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan

kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

tertentu

2. Harga (Price)

Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis

seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat

diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan

3. Distribusi atau Tempat (Place)

Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi

para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik.

Misalnya keputusan mengenai dimana sebuah hotel dan restoran harus

didirikan.

4. Promosi (Promotion)

Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk

mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan

aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi

penjualan, direct marketing, personal selling dan public relation.

5. Proses (Process)

Proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen

(53)

jasa yang bersangkutan. Misalnya pelanggan restoran sangat

berpengaruh oleh staf melayani mereka dan lamanya mereka menunggu

selama proses produksi.

6. Orang (People)

Orang merupakan unsur vital dalam pemasaran. Setiap organisasi jasa

harus jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam

interaksinya dengan pelanggan.

7. Tampilan Fisik (Physical Evidence)

Menyebabkan pelanggan potensial tidak dapat menilai suatu jasa

sebelum mengkosumsinya. Ini menyebabkan resiko yang dipersepsikan

konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar. Oleh sebab itu,

salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya untuk

mengurangi resiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik dari

karakteristik jasa.

2.2 Kerangka Ber pikir

Terjadinya persaingan bisnis jasa yang mengalami pertumbuhan

sangat pesat sehingga membuat para pengusaha saling bersaing ketat dalam

produk jasa dengan tujuan untuk mempertahankan keputusan konsumen

dalam menggunakan produk jasa tersebut, serta dari landasan teori yang ada

maka didapat beberapa variabel yang mempengaruhi keputusan konsumen

(54)

Produk yang ditawarkan oleh pihak pengelola Planet Futsal

merupakan faktor yang sangat penting terhadap keputusan konsumen, karena

konsumen bisa merasakan langsung terhadap apa yang didapat.

Harga juga merupakan salah satu variabel, karena merupakan salah

satu pertimbangan para konsumen untuk menggunakan atau menyewa

lapangan futsal apakah sesuai dengan yang telah ditawarkan oleh pihak

pengelolah

Lokasi atau tempat sangat mempengaruhi konsumen karena dengan

letak yang strategis dan mudah dijangkau sehingga konsumen mudah dalam

menemukan atau nyaman dalam menggunakan jasa persewaan lapangna futsal

tersebut.

Promosi juga merupakan salah satu faktor yang penting karena dengan

promosi konsumen mengetahui informasi tentang apa saja tentang planet

futsal tersebut.

Proses merupakan faktor yang juga penting karena menunjukkan

pelayanan pengelola dalam melayani konsumen baik ketika konsumen hendak

menyewa ataupun setelah konsumen selesai menggunakan lapangan futsal

tersebut

Orang atau people merupakan variabel bauran pemasaran yang terdiri

dari pihak pengelolah dan karyawan yang mempunyai kualifikasi tertentu

(55)

Tampilan fisik atau phsycal evidence menunjukkan tempat dimana

pemberi jasa dan konsumen berinteraksi. Dimana pihak pengelolah dalam

memberikan fasilitas serta kondisi gedung yang menciptakan suasana

kenyamanan bagi konsumen.

Dari pertimbangan tersebut maka disusun kerangka berpikir sebagai

berikut :

Gambar 2.2 Kerangka Ber pikir

Keterangan :

X = Variabel bebas

Y = Variabel terikat

= Pengaruh Produk (X1)

Keputusan Konsumen

(Y) Harga (X2)

Lokasi (X3)

Promosi (X4)

Proses (X5)

Orang (X6)

(56)

Dari kerangka berpikir diatas adalah untuk mengetahui pengaruh

antara variabel-variabel Produk(X1), Harga(X2), Lokasi(X3), Promosi(X4),

Proses(X5), Orang(X6), Tampilan fisik(X7) dengan keputusan konsumen

menggunakan lapangan futsal pada Planet Futsal di Graha Family Surabaya.

2.3 Hipotesis

Berdasarkan beberapa teori serta urain dan kerangka berpikir diatas

maka dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

a. Secara simultan variabel produk, harga, lokasi, promosi, proses,

orang dan tampilan fisik berpengaruh signifikan terhadap keputusan

konsumn menggunakan lapangan futsal pada Planet Futsal di Graha

Family Surabaya

b. Secara parsial variabel produk, harga, lokasi, promosi, proses, orang

dan tampilan fisik berpengaruh signifikan terhadap keputusan

konsumn menggunakan lapangan futsal pada Planet Futsal di Graha

(57)

3.1 Definisi Oper asional dan Pengukur an Var iabel

3.1.1 Definisi Oper asional

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Produk (X1),

Harga (X2), Lokasi(X3), Promosi(X4), Proses(X5), Orang(X6), Tampilan

fisik(X7) sebagai variabel independen, dan keputusan konsumen (Y) sebagai

variabel terikat atau variabel dependen. Definisi operasional tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Produk (X1)

Produk adalah jasa yang ditawarkan Planet Futsal dalam hal ini pihak

pengelola kepada konsumen atau pihak penyewa

Indikator yang digunakan adalah :

a. Kualitas lapangan yang ada di Planet Futsal

b. Jenis lapangan yang ada di Planet Futsal

2. Harga (X2)

Harga adalah biaya atau tarif yang dibebankan kepada konsumen

untuk menyewa lapangan futsal di Planet Futsal sesuai dengan peraturan

yang ditetapkan

(58)

a. Kesesuaian harga yang ditawarkan oleh pengelolah Planet Futsal

dengan kualitas yang didapat

b. Perbandingan harga sewa lapangan pada Planet Futsal dengan tempat

sewa lapangan futsal yang sejenis

3. Lokasi (X3)

Lokasi adalah tempat yang digunakan oleh pihak pengelola Planet

Futsal dalam menyewakan lapangan futsal

Indikator yang digunakan adalah :

a. Tingkat kestrategisan letak Planet Futsal

b. Kemudahan akses dengan kendaraan apapun

c. Mudah ditemukan letak Planet Futsal

4. Promosi (X4)

Promosi atau pemberian informasi kepada konsumen untuk

mendapatkan informasi tentang Planet Futsal

Indikator yang digunakan adalah :

a. Promosi melalui brosur

b. Kegiatan promosi dengan sering diadakan turnament di Plenet Futsal

5. Proses (X5)

Proses dari pihak pengelola Planet Futsal kepada pelanggan dalam

menyewa lapangan futsal atau sesudah menggunakan lapangan tersebut

Indikator yang digunakan adalah :

(59)

b. Memberikan DP 30% dari harga sewa dalam memesan lapangan pada

Planet Futsal

6. Orang (X6)

Orang (people) atau karyawan yang melayani konsumen di Planet

Futsal

Indikator yang digunakan adalah :

a. Ketanggapan karyawan terhadap melayani pelanggan Planet Futsal

b. Keramahan karyawan dalam melayani pelanggan Planet Futsal

7. Tampilan Fisik (X7)

Tampilan fisik adalah lingkungan fisik Planet Futsal dimana terjadi

interaksi jasa antara pihak pengelola dengan pihak penyewa

Indikator yang digunakan adalah :

a. Penampilan atau keindahan gedung Planet Futsal

b. Luas gedung Planet Futsal

8. Keputusan Konsumen (Y)

Keputusan yang akan diambil oleh konsumen setelah

mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi tentang

menggunakan lapangan futsal pada Planet Futsal.

Indikator yang digunakan adalah :

a. Memutuskan untuk menggunakan lapangan futsal karena pengaruh

(60)

b. Memutuskan untuk menggunakan lapangan futsal karena pengaruh

harga (price) pada Planet Futsal di Graha Family Surabaya

c. Memutuskan untuk menggunakan lapangan futsal karena pengaruh

lokasi (place) pada Planet Futsal di Graha Family Surabaya

d. Memutuskan untuk menggunakan lapangan futsal karena pengaruh

promosi (promotion) pada Planet Futsal di Graha Family Surabaya

e. Memutuskan untuk menggunakan lapangan futsal karena pengaruh

proses (process) pada Planet Futsal di Graha Family Surabaya

f. Memutuskan untuk menggunakan lapangan futsal karena pengaruh

orang (people) pada Planet Futsal di Graha Family Surabaya

g. Memutuskan untuk menggunakan lapangan futsal karena pengaruh

tampilan fisik (phsycal evidence) pada Planet Futsal di Graha Family

Surabaya

3.1.2 Pengukur an Var iabel

Variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan menggunakan

lapangan futsak pada Planet Futsal di Graha Family Surabaya diukur

berdasarkan tanggapan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan kepada mereka dalam bentum kuisioner yang penilaian atau skotnya

ditetapkan dengan menggunakan skala likert, yaitu sebagai berikut :

1. Sangat Setuju = 5

2. Setuju = 4

(61)

4. Tidak Setuju = 2

5. Sangat Tidak Setuju = 1

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penar ikan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi yang diambil dalam penelitian ini tidak teridentifikasi atau

tidak diketahui secara pasti. Populasi dalam penelitian ini yaitu para

konsumen atau tim futsal yang menggunakan lapangan futsal pada Planet

Futsal baik remaja (pelajar) ataupun orang dewasa (pekerja) dengan kriteria

usia 15-40 tahun

3.2.2 Sampel

Sample adalah prosedur dimana hanya sebagian populasi saja yang

diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri-ciri yang

dikehendaki dari populasi dengan kriteria usia 15-40 tahun. Karena jumlah

populasi diketahui, maka untuk menentukan besarnya sample yaitu

menggunakan rumus Known Populations dengan rumus Slovin:

Dimana : n = Jumlah sampel

N = Jumlah seluruh anggota populasi

e = Toleransi terjadinya kesalahan (0.10)

(62)

=

= 95responden

Dengan demikian jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 95

responden

3.2.3 Teknik Penar ikan Sampel

Berdasarkan populasi dan sampel tersebut diatas teknik penarikan

sampel yang digunakan adalah sampling purposive, menurut Sugiyono

(2006:61) sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan kriteria

pelanggan atau tim futsal dengan kriteria usia 15-40 tahun yang menggunakan

lapangan futsal di Planet Futsal

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data hasil penyebaran kuisioner

kepada konsumen Planet Futsal di Graha Family Surabaya baik kalangan

remaja maupun dewasa

3.3.2 J enis Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang

diperoleh atau dikumpulkan secara langsung berdasarkan hasil jawaban

Gambar

Tabel 1.1 Data pengguna lapangan pada Planet Futsal Surabaya
Gambar 2.1 Tahapan Keputusan Pembelian
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Gambar 3.1 : Kurva uji F
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun alasan yang memotivasi untuk melakukan penelitian pada perusahaan penerima penghargaan Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA), karena perusahaan

CRITICAL LITERACY IN THE TEACHING OF WRITING HORTATORY EXPOSITION TEXT BASED ON GENRE PEDAGOGY APPROACH.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Apabila pada saat pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data maka perusahaan tersebut akan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan jika tidak menghadiri

Recent growth in calls for, and examination of, the accountability of non-governmental organisations (NGOs) (see, for example, Edwards, 2000) has arisen from the corporate, state

Tujuan eksperimen ini adalah untuk menentukan kesan meminum isipadu air minuman yang berbeza ke atas isipadu air kencing yang dihasilkan oleh Ginjal.. Setiap kumpulan adalah

Submitted to the Faculty of Language Education in a Partial Fulfillment of the. Requirements to obtain the Degree of

Data Bank Penerima Dana → (harus rekening Institusi bukan rekening pribadi).. Alamat

Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352 B3. Muatan Peminatan