BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Klinik Satmoko
1.
PendahuluanKesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, dan merupakan salah satu indikator kesejahteraan, baik dalam keluarga, perusahaan maupun masyarakat/komunitas. Masalah kesehatan dapat menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia, dan oleh karenanya memerlukan suatu upaya yang optimal dalam rangka menjaga kesehatan, mencegah penyakit, mengobati hingga proses rehabilitasi. Terlebih dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan terutama di perusahaan.
Dalam keluarga, kesehatan berkontribusi besar terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga. Kesuksesan dalam pekerjaan maupun pendidikan anak sangat erat korelasinya terhadap kesehatan. Sehingga keluarga yang sehat akan lebih sejahtera, damai dan bahagia. Di perusahaan, kesehatan penting dalam menunjang produktifitas kerja karyawan dalam memenuhi target kerja yang dibebankan perusahaan. Oleh karena itu perlu perhatiaan besar dari perusahaan untuk senantiasa peduli terhadap kualitas kesehatan karyawan beserta keluarga.
Klinik Satmoko sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan menyadari pentingnya mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal seperti yang diharapkan setiap anggota keluarga, maupun individu sebagai karyawan guna meningkatkan produktifitas kerja dan memiliki sikap loyal terhadap perusahaan. Oleh karena itu, Klinik Satmoko berupaya untuk memberikan pelayanan
kesehatan terbaik dan berkualitas bagi anggota keluarga maupun karyawan di perusahaan, agar dapat memenuhi harapan pelanggan dalam hal kesehatan.
2.
Pendirian KlinikKlinik dan Laboratorium Satmoko merupakan suatu usaha yang bergerak dibidang kesehatan, yang berada di bawah naungan PT. Bhakti Putra Satmoko. Didirikan pada tanggal 5 Februari 2011, dengan nama Klinik Profstat Medika, yang kemudian berubah menjadi Klinik Satmoko, dengan dikeluarkannya Surat Ijin Penyelenggara Medik Dasar oleh Walikota Semarang No. 001/ 445/ K.Pratama/ 11.04/ BPPT/ II/ 2012. Adapun pendirian Laboratorium PA tellah disahkan melalui SK Dirjen BUK Kemenkes RI, No: HK.02.03/ I/ 2242/ 2013 tertanggal 12 Desember 2013 dan saat itu merupakan satu-satunya laboatorium PA milik swata yang telah memiliki ijin resmi dari Kemenkess RI di wilayah Jawa Tengah.
3. Visi dan Msi a. Visi
Menjadi Institusi pelayanan kesehatan prima, yang profesional, berkualitas dan terpecaya serta mampu menjadi pilihan utama masyarakat Semarang dan sekitarnya.
b. Misi
1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan prima yang profesional, berkualitas dan terpecaya, menuju masyarakat sehat, cerdas, dan berkualitas demi kemajuan bangsa dan negara.
2) Memberikan pelayanan kesehatan prima yang profesional, berkualitas dan terpecaya bagi para pelanggannya, dengan harga terjangkau.
3) Mengutamakan kepentingan dan kenyamanan para pelanggan dalam manjaga dan memulihkan kesehatannya, dengan tetap menjaga profesionalisme dan standar pelayanan medis.
4) Senantiasa memperbaiki dan mengembangkan kompetensi, menyesuaikan perkembangan dunia kedokteran dan kesehatan pada umumnya.
4. Tujuan
a. Memberikan pelayanan kesehatan prima yang profesional, berkualitas dan terpecaya bagi para pelanggannya, dengan harga terjangkau
b. Mengutamakan kepentingan dan kenyamanan para pelanggan dalam menjaga dan memulihkan kesehatannya, dengan tetap menjaga profesionalisme dan standar pelayanan medis
c. Senantiasa memperbaiki dan mengembangkan kompetensi, menyesuaiakan perkembangan dunia kedokteran dan kesehatan pada umumnya
d. Membantu mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, dan berkualitas, demi kemajuan bangsa dan negara.
5. Motto
“Melayani dengan Sabar, Rela, Ikhlas”
6. Geografis
Klinik dan Laboratorium Satmoko terletak di jl. Kelud Raya No. 4 Semarang, di tepi jalan raya utama yang menuju Sekaran – Gunung Pati. Sangat strategis dan
mudah dijangkau dengan kendaraan umum sekalipun. 7. Pelayanan yang ditawarkan
Memiliki keistimewaan dibandingkan klinik lain, kami memberikan pelayanan terpadu sebagai berikut :
a. Klinik Umum
Yang berbasis keluarga, dengan HOT LINE service yang memungkinkan pesien berkonsultasi secara pribadi melalui media. Klinik Umum kami juga telah bekerja sama dengan BPJS kesehatan sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
b. Klinik Gigi
Yang memberikan pelayanan komprehensif, sejak pemeriksaan, pengobatan hingga tidakan gigi baik preventif, kuratif maupun kosmetik. Klinik Gigi juga telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
c. Dokter Mitra Spesialis THT
Ahli bedah kepala-leher yang berpraktik pada jam tertentu, memberikan pelayanan spesialistik Telinga-Hidung-Tenggorokan dengan pendekatan preventif,promotif maupun kuratif.
d. Pelayanan Klinik Estetika
Yang berkualitas, dengan dukungan dokter estetika, paramedic, dan tenaga ahli lain yang terampil dan professional.
e. Pelayanan Laboratorium Patologi Anatomi
Yang didukung oleh tenaga analis dan dokter spesialis PA yang handal dilengkapi dengan peralatan laboratorium yang modern dan akuntabel, memberikan pelayanan Sitologi maupun jaringan.
f. Pelayanan Farmasi terintegrasi
Dengan apoteker-apoteker yang terampil dan handal sehingga dapat memberikan informasi dan layanan farmasi secara rasional, cepat dan edukatif.
g. Pelayanan Home Care (kunjungan rumah)
Yang memberikan pelayanan pemeriksaan dan pengobatam oleh dokter, asuhan perawatan yang cakap dan terampil ke rumah pasien, dilengkapi persewaan alat kedokteran terkait.
h. Penyuluhan Kesehatan dan Edukasi kepada pasien-pasien
khususnya Program Lanjut Usia (Prolanis) secara periodic yang dikemas dalam kegiatan CERITA (Ceramah Ilmiah dan Tanya Jawab) untuk para pelanggan dan bentuk pelayanan preventif lainnya.
8. Jenis Pelayanan a. Rawat jalan
1. Konsultasi dan pemeriksaan dokter 2. Peresepan pengobatan
3. Tindakan kegawatdaruratan / P3K 4. KB dan Pemeriksaan kehamilan
5. Deteksi tumbuh kembang dan imunisasi 6. Nebulizer
7. Pemeriksaan pap smear
8. Pemeriksaan kesehatan (check-up) dan tes buta warna b. Klinik Gigi
1. Konsultasi dan pemeriksaan dokter
2. Peresepan, pengobatan dan tindakan dasar gigi dan mulut 3. Tindakan kegawatdaruratan / P3K
4. Tindakan gigi yang estetik/kosmetik c. Praktik Spesialis THT
1. Pemeriksaan dokter spesialis THT 2. Tindakkan
3. peresepan/pengobatan
d. Laboratorium Patologi dan Anatomi
1. Pemeriksaan Histopatologi ( jaringan dan biopsi)
2. Pemeriksaan Sitopatologi (pap smear,pap net dan FNA) e. Klinik Estetika
1. Konsultasi dan pemeriksaan dokter 2. Facial treatment
3. Peeling
4. Skin rejuvenation 5. Acne therapy
6. Microdermbrasion 7. Slimming
f. Pelayanan Home Care 1. Pemeriksaan dokter 2. Pengobatan
3. Asuhan keprawatan g. Persewaan Alat Kesehatan
1. Tabung & masker oksigen 2. Kursi roda 3. Alat nebulizer 4. Kasur decubitus 5. Suctiun - pump B. Hasil Penelitian 1. Jenis Kelamin
Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin dapat digambarkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi berdasarkan Jenis Kelamin responden pada karyawan Klinik Satmoko Sampangan Semarang
D a r
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan pada tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan berjenis kelamin wanita yaitu sejumlah 17 karyawan (70,8%) dan karyawan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 7 karyawan (29,2%).
Jenis_kelamin
Frekuensi Presentase (%)
laki – laki 7 29.2
perempuan 17 70.8
2. Umur Responden
Deskripsi responden berdasarkan umur dapat digambarkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2
Deskripsi rerata berdasarkan umur Responden pada Karyawan di Klinik Satmoko Sampangan Semarang
Variabel Min Max Rerata
Umur 24 th 42 th 28.46
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa semua karyawan di Klinik Satmoko Sampangan memiliki variasi umur dari 24 tahun sampai dengan 42 tahun.
3. Tingkat Pendidikan Responden
Deskripsi responden berdasarkan pendidikan dapat digambarkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan karyawan di Klinik Satmoko Sampangan Semarang Frekuensi Persentase (%) SMA 3 12.5 Diploma keperawatan 4 16.7 Diploma kebidanan 2 8.3 Strata satu 1 4.2 Apoteker 2 8.3 Dokter umum 5 20.8 Dokter Spesialis 5 20.8 Diploma RMIK 2 8.3 Total 24 100.0
Dari hasil frekuensi rerata pendidikan responden di atas diketahui bahwa tingkat pendidikan pada karyawan di Klinik Satmoko SampanganSemarang memilik karyawan yang lulus SMA sebanyak 3 orang (12,5%), lulusan Diploma Keperawatan sebanyak 4 orang (16,7%), lulusan Diploma Kebidanan sebanyak 2 orang (8,3%), lulusan Strata Satu sebanyak 1 orang (4,2%), lulusan Dokter Umum sebanyak 5 orang (20,8%), lulusan Dokter Spesialis sebanyak 5 orang (20,8%), lulusan Diploma Rmik sebanyak 2 orang (8,3%).
4. Lama Bekerja Responden
Deskripsi responden berdasarkan pendidikan dapat digambarkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi berdasarkan lama bekerja pada karyawan di Klinik Satmoko Sampangan Semarang
Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa lama kerja responden bervariasi dari 1 bulan (16,7%) hingga 3 tahun (4,2%) bekerja.
5. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 24 responden melalui penyebaran kuesioner. Untuk mendapatkan kecenderungan jawaban responden terhadap jawaban masing-masing variabel akan didasarkan pada rentang skor jawaban sebagaimana pada lampiran.
Lama Bekerja Frekuensi Persentase (%)
1 4 16.7 2 7 29.2 3 5 20.8 4 2 8.3 5 3 12.5 6 1 4.2 8 1 4.2 36 1 4.2 Total 24 100.0
a. Distribusi Frekuensi Persepsi
Deskripsi Variabel Faktor Motivasi
Variabel Faktor Motivasi pada penelitian ini diukur melalui 10 buah pertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap dapat dijelaskan pada tabel 4.6 beikut :
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Jawaban Motivasi pada Karyawan Klinik Satmoko Sampangan Kota Semarang
Sumber: Data primer 2016
Berdasarkan pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa 18 karyawan (75%) berpersepsi bahwa karyawan yakin dengan kemampuan rekan-rekan kerjanya saat melakukan pekerjaan, 17 karyawan (70,8%) setiap karyawan memiliki kendali untuk menjalankan pekerjaanya, 18 karyawan (75%) berpersepsi bebas memberikan saran atau kritikan pada perusahaan yang mereka tempati, 19 karyawan (79,2%) setiap
No Pernyataan Tidak
Setuju
Netral Setuju
F % F % F %
1 saya memiliki kemampuan
menjalankan pekerjaan saya 0 0 8 33,3 16 66,7 2 Pekerjaan saya sangat penting
bagi saya 0 0 10 41,7 14 58,3
3 Saya peduli dengan apa yang
dikerjakan 0 0 5 20,8 19 79,2
4 Saya yakin dengan kemampuan
rekan-rekan kerja saya 0 0 6 25 18 75
5 Saya memilik kendali untuk
menjalankan pekerjaan saya 0 0 7 29,2 17 70,8 6 Bebas memberikan saran atau
kritikan pada perusahaan 0 0 6 25 18 75
7 Manajemen berusaha
sungguh-sungguh memahami karyawannya 0 0 8 33,3 16 66,7 8 Saya memilki peluang
menggunakan ide saya dalam bekerja
0 0 5 20,8 19 79,2
9 Saya yakin perusahaan ini akan
memperlakukan saya secara adil 0 0 8 33,3 16 66,7 10 memiliki peluang menggunakan
ide saya dalam bekerja agar saya mendapatkan promosi
0 0 9 37,5 15 62,5
11 Pekerjaan yang saya lakukan
sangat berarti buat saya 0 0 6 25 18 75
12 Saya bebas menentukan cara
karyawan memiliki peluang menggunakan ide dalam bekerja sehingga karyawan dapat memberikan motivasi pada rekan kerja maupun pada perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja karyawan, 19 karyawan (79,2%) memiliki persepsi bahwa karyawan peduli dengan apa yang dikerjakan. Namun 14 karyawan (58,3%) karyawan berpersepsi bahwa karyawan tidak mengutamakan pekerjaannya dalam bekerja, karyawan menunjukkan lebih mementingkan hal lain dibandingkan pekerjaannya didalam perusahaan karena pengembangan potensi didalam perusahaan kurang.
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Motivasi Frekuensi Motivasi Frekuensi Persentase (%) Baik 14 58,3 Tidak baik 10 41,7 Total 24 100.0
Dari tabel 4.7 menunjukkan bahwa karyawan mempunyai distribusi frekuensi motivasi baik 14 karyawan (58,3%) dan mempunyai distribusi motivasi tidak baik 10 (41,7%).
b.
Variabel HygieneDeskripsi Variabel Faktor Hygiene
Variabel Hygiene Kerja pada penelitian ini diukur melalui 11 buah pertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap dapat dijelaskan pada tabel 4.8 berikut :
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Jawaban Hygiene pada Karyawan Klinik Satmoko Sampangan Kota Semarang
Sumber: Data primer 2016
Berdasarkan pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa 16 karyawan (66,7%) karyawan berpersepsi bahwa hubungan antara sesama karyawan membantu dalam bekerja, 19 karyawan (79,2%) menunjukkan bahwa karyawan memiliki pengaruh terhadap hasil kerja tim, hal ini menunjukkan bahwa seluruh karyawan harus team work saat melakukan pekerjaannya, 11 karyawan (45,8%) menunjukkan bahwa karyawan berpersepsi menejemen kurang efisien dalam melakukan pekerjaannya,
No Pernyataan TS N S
F % F % F %
1 Hubungan antara sesama karyawan
membantu dalam bekerja 0 0 8 33,3 16 66,7
2 Manajemen bekerja secara efisien 0 0 13 54,2 11 45,8 3 Penghasilan yang anda peroleh
sudah sesuai dengan porsi kerja anda 0 0 12 50 12 50 4 tingkat keamanan sudah sesuai
dengan kenyamanan pada saat bekerja
1 4,2 8 33,3 15 62,5
5 Manajemen dapat dipercaya untuk membeuat keputusan rasional demi masa depan perusahaan
0 0 12 50 12 50
6 kualitas pengawasan sudah lebih baik 1 4,2 14 58,3 9 37,5 7 rekan-rekan kerja saya akan
membantu saya saat dibutuhkan 0 0 8 33,3 16 66,7 8 Rekan kerja saya dapat dipercaya,
melakukan seperti apa yang mereka katakan
0 0 9 37,5 15 62,5
9 Saya memilki pengaruh terhadap
hal ini ditunjukkan pada perusahaan yang kurang memperhatikan kinerja karyawannya yang berada didalam menejemen dalam mengatur dan mengelola perusahaan, sehingga karyawan yang berada dibawah menejemen menjadi terpengaruh dan dapat menurunkan kinerja karyawannya yang seharusnya bisa bekerja secara baik dan maksimal.
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Hygiene Frekuensi
Hygiene
Frekuensi Persentase (%)
Baik 12 50,0
Tidak baik 12 50,0
Dari tabel 4.9 menunjukkan bahwa karyawan mempunyai distribusi frekuensi hygiene baik 12 karyawan (50%) dan mempunyai distribusi hygiene tidak baik 12 (50%).
c. Kepuasan Kerja
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja Frekuensi Persentase (%)
Puas 15 62,5
Tidak Puas 9 37,5
Dari tabel 4.10 menunjukkan bahwa karyawan mempunyai distribusi frekuensi kepuasan kerja puas 15 karyawan (62,5%) dan mempunyai distribusi kepuasan kerja tidak puas 9 karyawan (37,5%). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan merasa puas bekerja di Klinik Satmoko.