PENENTUAN HARGA J UAL PER UNIT (PRICE) MENGGUNAKAN
COST VOLUME PROFIT
Disusun Oleh :
EDY ALI SLAMET SUBAGYO
NPM : 0734010080
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Tugas Akhir
Pr ogram Studi Teknik Infor matika Fakultas Teknik Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal: 14 Desember 2012
Telah diperiksa, diuji dan disetujui :
ii
Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat ALLAH SWT
yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir yang merupakan persyaratan dalam menyelesaikan
program studi strata satu di Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN”
Jawa Timur. Tugas akhir ini merupakan “Penentuan Harga J ual Per Unit
(Price) Menggunakan Cost Volume Pr ofit”.
Penulisan tugas akhir ini tidak akan terselesaikan dengan baik apabila
tidak mendapat dukungan, saran, masukan, ataupun kritik dari berbagai pihak.
Maka dengan sepenuh hati penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima
kasih atas bantuannya, kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Teguh Sugiarto, MP selaku Rektor Universitas pembangunan
Nasional “ Veteran ” Jawa Timur.
2. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Industri UPN
“VETERAN” Jawa Timur.
3. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika - FTI
UPN “VETERAN” Jawa Timur.
4. Bapak Barry Nuqoba S. Si, M. Kom selaku dosen pembimbing 1, Beliau
selalu senantiasa membimbing dan memberi semangat saya saat membuat
iii
6. Kedua orang tuaku yang selalu memberi semangat moral maupun spiritual.
Terima kasih bapak dan ibuku.
7. Mas dan mbakku yang selalu mendukung dalam proses pengerjaaan tugas ini.
8. Mas gatot terima kasih banyak atas bantuan dan dukungannya.
9. Yang jauh disana terima kasih banyak atas semua dukungan dan motivasinya.
10. Terimakasih banyak teman-teman Kriposoft, KKN, kost rewel 54A dan kost
56 yang telah memberikan motivasi-motivasinya.
11. Saudara-saudara semua yang belum tersebut terimakasih banyak telah
membantu dalam proses mengerjakan skripsi ini terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Semoga ALLAH SWT membalas ketulusan dan budi baik mereka yang
telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, ataupun nasehat-nasehat kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan
tugas akhir ini. Namun penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat ikut
menunjang perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu yang erat kaitannya
dengan Teknik Informatika.
Surabaya, 14 Desember 2012
iv
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Cost Volume Profit ... 11
2.1.1 Pengertian Analisis Cost Volume Profit... 11
2.1.2 Margin Konstribusi ... 12
2.1.3 Analisis Titik Impas ... 13
v
2.3.1 Pengertian Biaya Variabel ... 19
2.3.2 High-Low Metthod ... 20
2.3.3 Scattergraph Method ... 20
2.3.4 Least Squares Regression Method ... 21
2.3.5 Stand By Cost Method ... 22
2.4 Anggaran Penjualan ... 22
2.4.1 Pengertian Anggaran Penjualan ... 22
vi
3.7 Structur Database ... 37
BAB IV IMPLEMENTASI APLIKASI 4.1 Lingkungan Pemrograman ... 40
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 40
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 41
4.2 Implementasi Proses ... 41
4.2.1 Implementasi Template Layout Aplikasi ... 41
4.2.2 Implementasi Database yang Digunakan ... 50
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI PROGAM 5.1 Uji Coba Sistem ... 53
5.2 Uji Coba Peng-Input-An Sample Data ... 53
5.2.1 Proses Pengisian Data Master ... 54
5.2.2 UjiCoba Transaksi dan Validasi Transaksi ... 55
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan ... 64
6.2 Saran ... 64
i Pembimbing II : Faisal Muttaqin, S.Kom
Penyusun : Edy Ali Slamet Subagyo
ABSTRAKSI
Sebuah layanan aplikasi berbasis dekstop yang berguna untuk proses penentu harga per unit dan laba netto sekarang ini lebih membantu untuk proses produksi suatu barang. Produsen akan lebih mudah dalam melakukan perhitungan dari harga per unit dan laba netto yang dihasilkan untuk setiap proses produksi.
Dengan menerapkan analisa cost volume profit dan
mengimplementasikannya ke bentuk software dekstop yang berupa sistem informasi penjualan yang berupa proses perhitungan dari hal-hal yang digunakan pada saat produksi, yang disimpulkan menjadi data yang dapat digali untuk menunjang penganaliasaan penjualan agar bisa menjadi alat bantu para owner/pemilik perusahaan sebagai fitur analisa perkembangan alur produksi pada perusahaannya.
Dalam hasil uji coba metode ini, secara garis besar dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mencari harga per unit dari setiap produksi dari pengguna dan akan menghasilkan jumlah laba netto yang diperoleh
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha sekarang ini mengakibatkan tingkat persaingan
yang semakin ketat. Peristiwa ini merupakan suatu tantangan bagi para pelaku
bisnis untuk mengambil keputusan yang tepat supaya sasaran dan tujuan yang
telah direncanakan dapat dicapai secara optimal. Tujuan umum perusahaan adalah
memaksimalkan laba. Laba biasanya dijadikan sebagai ukuranan keberhasilan
suatu perusahaan. Perusahaan akan mampu mempertahankan kelangsungan hidup
dan bahkan akan mampu mengembangkan dirinya dengan laba yang
diperolehnya. Dalam rangka untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan dengan memperoleh laba yang memadai di tengah persaingan yang
ketat ini, maka manajemen perusahaan harus berperan secara aktif dalam
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan serta mampu melihat
kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan datang. Usaha yang dapat
dilakukan adalah membuat suatu perencanaan laba. Perencanaan laba akan
menjadi dasar pelaksanaan aktivitas operasi yang akan dilaksanakan perusahaan
ke depan. Perencanaan laba dapat dilakukan melalui penyusunan sejumlah
anggaran. Salah satunya adalah anggaran penjualan. Anggaran penjualan yang
akurat adalah kunci bagi proses perencanaan secara keseluruhan. Agar anggaran
dapat disusun dan ditetapkan secara realistis, maka diperlukan suatu proses
hubungan antara biaya, volume, dan laba yang disebut dengan analisis
biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis).
Analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis) merupakan alat
perencanaan jangka pendek yang menggunakan data perhitungan biaya langsung
untuk menganalisis hubungan antara biaya, laba, bauran produk, dan volume
penjualan. Hubungan antara biaya, volume dan laba juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang merupakan kombinasi dari harga jual produk, volume
penjualan produk, bauran produk yang dijual, biaya variabel per unit dan total
biaya tetap. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa biaya, volume, dan laba
merupakan faktor yang penting dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, didapatkan suatu
rumusan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana menerapkan analisa cost
volume profit untuk menentukan harga per unit suatu barang dan laba netto?”
1.3 BATASAN MASALAH
Dalam mengantisipasi agar permasalahan tidak meluas dan pembahasan
lebih terarah pada masalah yang ada, maka penulis membatasi pada masalah
tentang perhitungan analisis cost volume profit dalam menentukan harga per unit
menggunakan pendekatan margin kontribusi (Contribution margin method)
1.4 TUJ UAN
Menerapkan analisa cost volume profit agar dapat mengetahui harga per
unit suatu barang dan jumlah laba netto yang diperoleh. Sehingga dapat
mempermudah perusahaan untuk melakukan proses produksi.
1.5 MANFAAT
Sistem Informasi penjualan ini adalah membantu pihak managemen untuk
melakukan perencanaan laba dari setiap item barang yang akan dijual. Dengan
nantinya akan dipakai sebagai aplikasi pengambilan keputusan dalam menentukan
harga barang. Database yang dibuat untuk ini membantu meningkatkan efisiensi
kerja dan peningkatan profesionalisme. Serta memberikan kemudahan dalam
memberikan informasi kepada pelangan dan menyajikan kemudahan
laporan-laporan managemen yang terintegrasi. Sehingga pengguna akan mengetahui harga
jual yang telah melalui proses Cost Volume Profit.
1.6 TINJ AUAN UMUM & METODE PENELITIAN
Cost Volume Profit Analysis (CVP) analysis adalah sebuah alat
yang menghubungkan kaitan antara Biaya, Volume, dan Profit (Laba) dari
suatu perusahaan dengan fokus kepada lima hal berikut :
1. Harga Produk (Prices of products)
2. Volume Produksi
4. Total Fix Expense (Biaya yang sifatnya tetap tidak terpengaruh
oleh fluktuasi kuantitas produksi)
5. Mix of Product sold (Produk bauran dalam penjualan)
Dengan bantuan CVP ini, Manajemen dapat menentukan volume
penjualan dan bauran produk yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat laba
yang diharapkan dengan sumber daya yang dimiliki
1. Dalam melakukan analsis CVP didasarkan pada suatu asumsi
bahwa:
2. Semua biaya dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya
variabel.
3. Jumlah biaya tetap tidak berubah dalam kisaran tertentu dari data
yang dianalisis.
4. Biaya variabel berubah seiring dengan perubahan dalam volume
produk atau kegiatan dalam kisaran tertentu dari volume yang
Metodologi / Teknik : Metodologi yang digunakan pada proyek akhir ini
terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
Tinjauan pustaka
Analisa Masalah
Perancangan
Pembuatan Aplikasi & DataBase
Testing & Evaluasi
Penjelasan Metodologi :
1. Tinjuan Pustaka
Pengumpulan teori-teori sebagai referensi baik dari buku-buku
ataupun informasi dari sumber lainya untuk memilih dan
menentukan jenis metode aplikasi penjualan dan pembelian yang
ideal untuk diterapkan.
2. Studi lapangan , untuk mengumpulkan data serta melakukan
analisa.
Teknik pengumpulan data tiga macam metode:
a. Observasi langsung
Untuk mengetahui proses penjualan dan pembelian secara
langsung
b. Interview
Melakukan Tanya jawab terutama pada orang yang
bertanggung jawab melakukan semua transaksi tersebut dan
nantinya akan mengoprasikan sistem yang akan dibuat.
c. Dokumentasi
Dokumen-dokumen dari perusahaan, serta pengambilan sample
yang selanjutnya bias di pengaruhi interface dan penyusunan
laporan aplikasi tersebut.
3. Analisa Sistem
Menganalisa barang apa saja yang kurang laku
1. Perancangan Sistem Informasi
a. Perancangan Data Flow Diagram (DFD)
Untuk perancangan saya menggunakan Data Flow Diagram
(DFD) karena program yang saya buat termasuk program yang
terstruktur. Hasil analisis yang dapat dimulai dilakukan
perancangan system, mulai menggunakan data flow diagram
(DFD), setelah itu melakukan ketingkat selanjutnya yang lebih
tinggi.
b. Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
c. Conceptual Data Model (CDM) dan Phisycal Data
Model(PDM). Konsep DFD, CDM, dan PDM didesain untuk
menginformasikan kepada para pemakai (user) persepsi tentang
data dan bukan menggambarkan bagaimana cara sebuah data
disimpan dalam sebuah Komputer.
d. Perancangan Basis Data
2. Implementasi Sistem Informasi
a. Perancangan Basis Data
• Penentuan entitas dan hubungan antara entitas, yang
akan diterjemahkan ke dalam tabel-tabel.
• Penentuan kunci untuk entitas dan penentuan kunci
tanu
• Normalisasi, untuk mencegah terjadinya pengulangan
informasi dan untuk mencegah terjadinya keanehan
b. Pembuatan Program meliputi :
• Mengikuti control Ke field database.
• Merancang form
• Memprogram Tombol
3. Koding
Penerapan hasil perancangan sistem yang dibuat dengan
teknologi Borland Delphi 7. Serta dukungan SQL Server 2005
untuk koneksi databasenya. Untuk rancangan sistemnya
menggunakan Sybase Power Designer 9.0 Evaluation dan
PowerDesigner 6. Pemilihan kedua teknologi ini berdasarkan
dengan kebutuhan skema yag ada serta peningkatan teknologi
dari pemrograman.
4. Testing
Uji coba sistem dilakukan secara langsung melalaui
simulasi langsung dengan Data Flow Diagram (DFD) yang
telah berjalan. Sehingga akan lebih mudah diketahui
kekurangan dari sistem pendukung keputusan.
5. Pelaporan
Pembuatan laporan dari sistem yang telah dibuat, meliputi
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi 6 bab, masing-masing bab
membahas tentang:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang permasalahan,
rumusan permasalahan, batasan masalah, tujuan dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas mengenai landasan-landasan teori yang
digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini, yaitu Metode cost
volume profit (CVP) serta beberapa informasi tambahan
berdasarkan hasil analisa kebutuhan berdasarkan hasil survei, yang
disimpulkan secara garis besar.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini dibahas mengenai tahapan-tahapan yang dilalui dalam
pembuatan tugas akhir ini, mulai dari hubungan keterkaitan antara
beberapa hubungan relasi modul, perancangan Data Flow Diagram
(DFD), CDM, PDM, database, desain input dan output, desain uji
coba dan analisa.
BAB IV : IMPLEMENTASI APLIKASI
Pada bab ini dibahas secara lebih rinci mengenai implementasi
penggunaan program dalam proses analisa untuk penerapan metode
BAB V : UJI COBA DAN EVALUASI APLIKASI
Pada bab ini membahas hasil Uji Coba dan Evaluasi Aplikasi.
BAB VI : PENUTUP
Pada bab ini dibahas mengenai uraian kesimpulan tentang sistem
yang telah dibuat serta saran yang dapat digunakan untuk
penyempurnaan dan pengembangan sistem.
11
LANDASAN TEORI
Dalam melakukan pembuatan aplikasi desktop “Penentuan Harga Per Unit (Price) Menggunakan Cost Volume Profit” diperlukan pemahan terhadap analisa dari
Cost Volume Profit dan Beberapa hal penjualan.
2.1 Analisa Cost Volume Profit
2.1.1 Penger tian Analisis Cost Volume Profit
Menurut Hansen & Mowen (2005:274) ”Analisis biaya-volume-laba
(cost-volume-profit analysis) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan
dan pengambilan keputusan”. Sedangkan menurut Garrison, dkk (2006:322) ”Analisis biaya-volume-laba adalah satu dari beberapa alat yang berguna bagi manajer dalam memberikan perintah”. Alat ini membantu manajemen suatu perusahaan untuk memahami hubungan timbal balik antara biaya, volume dan laba organisasi dengan memfokuskan pada interaksi antarlima lima elemen berikut: harga jual produk, volume atau tingkat aktivitas, biaya variabel per unit, total biaya tetap, dan bauran produk yang dijual.
Menurut Garrison, dkk (2006:350), ada beberapa asumsi yang mendasari analisis cost
volume profit yaitu:
2. Biaya adalah linear dan dan dapat secara akurat dibagi menjadi elemen variable dan tetap. Elemen variable adalah konstan per unit dan elemen tetap adalah konstan secara total dalam rentang yang relevan.
3. Dalam perusahaan dengan berbagai produk, bauran penjualan adalah konstan. 4. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak berubah. Jumlah unit yang
diproduksi sama dengan jumlah unit terjual.
Analisis cost volume profit memiliki manfaat yang sangat banyak bagi manajemen suatu perusahaan. Manfaat dari penggunaan analisis ini adalah untuk membuat kalkulasi perencanaan laba dan anggaran penjualan dari suatu perusahaan menjadi akurat. Dengan mengunakan analisis cost volume profit akan dapat diketahui berapa jumlah penjualan impas agar perusahaan tidak mengalami kerugian maupun untung, untuk mengetahui berapa jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mencapai target laba tertentu, Analisis cost volume profit juga dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar penjualan yang dapat membuat penurunan sebelum mengalami kerugian, serta dapat digunakan untuk menentukan kombinasi penjualan dari setiap jenis ukuran yang diproduksi untuk mencapai target laba yang telah ditetapkan.
2.1.2 Mar gin Kontr ibusi
kontribusi juga dapat disajikan dalam bentuk persentase. Hansen & Mowen (2005:280) menyatakan bahwa rasio margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah bagian dari setiap dolar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba. Adapun rumus rasio margin kontribusi adalah:
2.1.3 Analisis Titik Impas
Menurut Garrison, dkk (2006:325) ”Titik impas adalah tingkat penjualan dimana laba adalah nol”. Jadi dapat dikatakan bahwa titik impas merupakan titik di mana biaya dan pendapatan sama besarnnya sehingga tidak terjadi laba maupun rugi. Analisa terhadap titik impas ini digunakan untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang diperlukan agar semua biaya yang terjadi dalam periode tersebut dapat tertutupi.
Titik impas dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan (equation
method) dan metode margin kontribusi (contribution method).
1. Metode Persamaan
Laba = (Penjua la n – Beba n Var iabel) - Beban Tetap Persamaan tersebut dapat diubah menjadi:
Ha rga J ual Per Unit = Beba n Va r iabel + Beban Tetap + Laba (Garrison, Noreen, Brewer, 2006:334)
Berdasarkan contoh sebelumnya, maka titik impas dapat dihitung sebagai berikut: Harga Jual Per Unit = Beban Variabel + Beban Tetap + Laba
X = 0,6X + Rp 35.000 + Rp 0 0,4X = Rp 35.000
X = Rp 87.500 di mana:
X = Total penjualan
0,6 = Rasio beban variabel (beban variabel + penjualan) Rp 35.000 = Total beban tetap
Titik impas dalam unit yang terjual adalah sebagai berikut: Rp 87.500/Rp 250 per unit = 350 unit.
2. Metode Margin Kontribusi
Dalam contoh di atas, perhitungan titik impas dengan mengguanakan metode margin kontribusi adalah sebagai berikut:
2.1.4 Analisis Target Laba
Target laba juga dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan (equation method) dan metode margin kontribusi (contribution method).
1. Metode Persamaan
Berdasarkan contoh sebelumnya, misalkan target laba yang ingin dicapai perusahaan adalah Rp 40.000. Maka jumlah penjualan total yang harus dicapai adalah:
Jadi target laba dapat dicapai dengan menjual 750 unit per bulan, yang berarti dalam total penjualan berjumlah Rp 187.500 (Rp 250 per unit x 750 unit).
2.2 Analisis Per ilaku Biaya 2.2.1 Penger tian Biaya
Hansen dan Mowen (2006:40) menyatakan biaya adalah ”kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa datang untuk organisasi”.
Dalam penggunaan analisis cost volume profit untuk menyusun dan menetapkan anggaran penjualan, sangat diperlukan pemahaman yang baik tentang pola prilaku biaya. Menurut Garrison, dkk (2006:256) ”Perilaku biaya (cost behavior) adalah bagaimana biaya akan bereaksi atau berubah dengan adanya perubahan tingkat aktivitas bisnis”.
2.2.2 Biaya Tetap
Carter dan Usry (2006:58) mendefinisikan ”biaya tetap sebagai biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat dan menurun”. Dengan kata lain, biaya tetap per unit semakin kecil seiring dengan bertambahnya aktivitas dalam rentang relevan. Biaya tetap akan konstan dan jumlah totalnya akan berubah bila produksi berubah atau produksi bertambah dan sebaliknya bila produksi turun maka biaya tetap per unitnya akan naik. Contoh biaya tetap adalah biaya depresiasi aktiva tetap, biaya asuransi, biaya sewa, gaji manajer pabrik, pajak properti, dan biaya tetap lainnya.
Biaya tetap dapat dibagi menjadi dua bagian. Untuk tujuan perencanaan, biaya tetap dipilah menjadi biaya yang telah ditentukan (committed) dan biaya yang dikeluarkan berdasarkan kebijakan manajemen (disretionary).
Biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost) berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan dan struktur organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Contoh biaya ini meliputi penyusutan gedung dan peralatan, pajak bangunan, asuransi, gaji manajemen puncak dan karyawan operasional. Terdapat dua faktor yang berkaitan dengan biaya tetap yang telah ditentukan yaitu:
1. Biaya ini sifatnya jangka panjang. Biaya-biaya ini merupakan committed fixed
costs karena keputusan manajemen dalam jangka pendek tidak sanggup mengubah
2. Biaya ini tidak dapat dikurangi menjadi nol meskipun pada jangka pendek tanpa mengganggu tungkat profitabilitas atau tujuan jangka panjang organisasi. Meskipun kegiatan operasi dihentikan, biaya ini tetap akan terjadi.
2.2.3 Biaya Var ia bel
Carter dan Usry (2006:59) mendefinisikan ”biaya variabel sebagai biaya yang secara total meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap penurunan aktivitas”. Biaya variabel per unit jumlahnya akan tetap pada saat terjadi perubahan tingkat aktivitas. Aktivitas tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai bentuk, seperti unit yang dihasilkan, unit yang dijual, jam mesin yang dioperasikan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, biaya variabel menunjukkan jumlah per unit yang relatif konstan dengan berubahnya aktivitas dalam rentang yang relevan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan komisi penjualan.
Beberapa biaya variabel berperilaku sebagai biaya variabel sejati (true
variable) atau varibel proporsional (proportionately variable) dan memiliki pola
bertahap (step-variable).
1. Biaya variabel sejati (true variable)
2. Biaya variabel bertahap (step-variable)
Upah tenaga kerja pemeliharaan biasanya dianggap variabel tetapi biaya tenaga kerja ini tidak memiliki perilaku yang sama dengan biaya bahan langsung. Tidak seperti biaya bahan langsung, waktu kerja bagi tenaga pemeliharaan biasanya ditentukan dalam bentuk borongan tidak dapat disimpan dan digunakan .
2.3 Analisis Biaya Semivar iabel 2.3.1 Penger tian Biaya Semivar iabel
Carter dan Usry (2006:60) mendefinisikan ”biaya semivariabel sebagai biaya yang memperlihatkan baik karakteristik-karakteristik dari biaya tetap maupun biaya variabel”. Biaya semivariabel merupakan biaya yang mengandung unsur biaya variabel dan juga unsur biaya tetap. Biaya semivariabel terjadi karena hubungan jumlah biaya dengan basis aktivitas atau fungsi biaya memiliki unsur yang tetap dan unsur yang variabel terhadap perubahan volume aktivitas. Sebagian dari biaya semivariabel berubah seiring dengan volume aktivitas dan sebagian lagi berperilaku tetap selama periode tertentu. Contoh biaya semivariabel adalah biaya listrik, air, telepon, dan biaya pemeliharaan.
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya semivariabel ke dalam unsur biaya tetap dan biaya variabel adalah High-low Method, Scattergraph
Method, Least Squares Regression Method, Stand by Cost Method.
2.3.2 High-low Method
Garrison, dkk (2006:279) Analisis biaya semivariabel dengan menggunakan metode tinggi rendah (high-low method) dimulai dengan mengidentifikasikan periode dengan tingkat aktivitas yang paling rendah dan yang paling tinggi. Perbedaan biaya pada kedua biaya tersebut dibagi dengan perubahan aktivitas antara kedua periode ekstrem tersebut untuk memperkirakan biaya variabel per unit aktivitas.
2.3.3 Scattergraph Method
Carter dan Usry (2006:65) mengatakan bahwa metode scattergraph dapat digunakan untuk menganalisis perilaku biaya. Dalam metode ini, biaya yang dianalisis disebut biaya variabel dependen dan diplot di garis vertikal atau yang disebut sumbu y.
2.3.4 Least Squares Regression Method
Menurut Garrison, dkk (2006:282) ”Metode regresi kuadrat terkecil
(least-squares regression) adalah metode yang memisahkan biaya semivariabel menjadi
komponen biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan seluruh data”.
Metode ini merupakan metode yang paling akurat dibandingkan dengan metode lainnya karena metode ini menggunakan perhitungan matematis. Metode
least-squares regression untuk membuat estimasi hubungan linier didasarkan pada
persamaan linier:
Y = a + bX
Rumus berikut ini digunakan untuk menghitung nilai titik potong pada sumbu x (a) dan kemiringan (b) yang meminimkan kuadrat residual.
di mana :
X = Tingkat aktivitas (variabel independen)
Y = Total biaya semivariabel (variabel dependen)
a = Total biaya tetap (titik potong pada sumbu
vertikal )
b = Biaya variabel per unit aktivitas (kemiringan)
n = Jumlah pengamatan
Σ = Jumlah seluruh n
program Microsoft Excel pada komputer. Titik potong atau nilai a dapat dihitung dengan mengguanakan fungsi INTERCEPT, kemiringan atau nilai b dihitung dengan menggunakan fungsi SLOPE, dan nilai R2 dihitung dengan fungsi RSQ.
2.3.5 Stand by Cost Method
Metode biaya bersiap (stand by cost method) atau metode biaya berjaga adalah metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara menghitung besarnya biaya pada keadaan perusahaan atau pabrik ditutup untuk sementara tetapi dalam keadaan siap berproduksi. Besarnya biaya pada keadaan perusahaan ditutup untuk sementara disebut biaya bersiap dan dianggap sebagai total biaya tetap. Setelah total biaya tetap diketahui, langkah berikutnya adalah menentukan besarnya biaya variabel.
2.4 Angga ran Penjualan
2.4.1 Penger tian Anggar an Penjualan
Pada dasarnya anggaran penjualan ini akhirnya akan menggambarkan berapa
revenue yang diterima sebagai akibat dilakukannya penjualan-penjualan pada periode
yang akan datang. Anggaran penjualan ini meliputi data: a. Jenis produk yang dijual
b. Volume produk yang dijual c. Harga produk per satuan d. Wilayah pemasaran
Anggaran penjualan akan menjadi dasar untuk penyusunan anggaran-anggaran lainnya. Dengan kata lain anggaran-anggaran-anggaran-anggaran lainnya disusun dengan terlebih dahulu memperhatikan rencana kegiatan penjualan. Perusahaan tidak boleh begitu saja menyusun rencana produksinya. Apabila tidak diperhitungkan, maka kemungkinan sebagian besar produk tidak dapat terjual.
Dalam pelaksanaannya, penyusunan anggaran penjualan ini agak sulit dilakukan, karena harus mempertimbangkan beberapa faktor pembatas, seperti kemampuan menjual yang dimiliki perusahaan. Akibatnya penyusunan anggaran penjualan memerlukan teknik forecasting (peramalan) yang tepat, yang membuat estimasi kegiatan masa depan, dengan mendasarkan diri pada pengamalan-pengamalan masa lalu. Tentu saja perlu diperhatikan pula kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan di masa yang akan datang seperti:
a. Perubahan selera konsumen b. Perubahan tingkat harga
Kesalahan penyusunan anggaran penjualan akan berakibat anggaran-anggaran lain juga ikut mengalami kesalahan-kesalahan yang akhirnya merugikan perusahaan. Oleh karena itu anggaran penjualan harus disusun oleh manajemen perusahaan dengan akurat.
Anggaran penjualan juga dapat disusun dengan menggunakan alat bantu analisis cost
volume profit. Analisis cost volume profit akan menguraikan parameter analisis impas
(break even point), target laba, dan margin keamanan (margin of safety). Dengan analisis ini anggaran penjualan dapat disusun dengan mengetahui berapa jumlah penjualan pada titik impas atau jumlah penjualan dimana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan, jumlah dimana penjualan dapat menurun sebelum kerugian mulai terjadi, dan berapa jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mencapai target laba yang telah ditetapkan manajemen perusahaan. Dengan demikian anggaran penjualan dapat disusun secara akurat dan terperinci.
Contoh :
Seorang klien menyewa fasilitas pabrik untuk memproduksi sebuah produk baru. Berdasarkan survey diketahui bahwa besarnya taksiran biaya untuk penjualan 24.000 unit, adalah :
Administrasi 2.880.000 120 Jumlah 16.320.000 680
Biaya penjualan diperkirakan sebesar 15% dari penjualan dan laba perunit Rp.102
Diminta :
Hitunglah harga jual per unit ?
Proyeksikan laporan rugi laba selama periode setahun ?
jawab
Dengan P berarti price ( harga jual )maka P – 0,15P – 680 = 102
0,85P =102 + 680 0,85P =782
.. Sehingga P = 782 : 0 = 920
Harga jual yang ditentukan sebesar Rp.920,- per unit. Penjualan = 24.000@ 920 =22.080.000
Biaya Variabel :
Bahan baku = 9.600.000 Tenaga kerja = 1.440.000 Biaya penjualan = 3.312.000
Margin kontribusi 7.728.000 Biaya Tetap :
Overhead 2.400.000 Administrasi 2.880.000
5.280.000
27 BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini dijelaskan mengenai rancangan sistem untuk pembuatan aplikasi desktop “Penentuan Harga Jual per Unit (price) menggunakan cost volume profit”. Perancangan sistem pada bab ini akan dibagi kedalam dua pokok bahasan yaitu: analisa sistem dan perancangan sistem.
3.1 Analisa Sistem
Dalam sub bab ini akan dibahas mengenai analisa dan perancangan sistem yang terdapat pada “Penentuan Harga Jual per Unit (price) menggunakan cost volume
profit”. Pada sistem ini tidak hanya memberikan informasi terhadap user, melainkan
juga memberikan tampilan yang bersahabat sehingga user lebih mudah untuk menggunakan dan memahami dari aplikasi ini.
Dalam perancangan sistem aplikasi ini, penulis menekankan pada analisa cost
volume profit dalam perhitungan hasil data akhir. Pada rancangan awal terdapat
3.2 Pera nca ngan Sistem
Pada bab perancangan sistem ini dibahas mengenai rancangan sistem aplikasi penjualan yang akan dibuat, mulai dari hardware dan software yang dibutuhkan, alur sistem, flowchart dan penjelasan, sampai dengan desain sistem yang akan dibuat. Semua itu merupakan tahap awal dalam pembuatan aplikasi penjualan menggunakan
cost volume profit. suatu tampilan berdasarkan permintaan yang up to date, misalnya
penulis bisa menampilkan isi database ke dalam form aplikasi.
3.3 Flowchart Alur Sistem
3.3.1 Flowchart Pada Sistem
Ga mbar 3.1 Flowchart Pada Sistem
User/pengguna melakukan proses input data,. Yang di dalam sistem sebagai
3.3.2 Flowchart Pena mbaha n User admin pada Sistem
Gamba r 3.2 Flowchart Alur Penambahan User Pada Sistem
Aplikasi ini bisa melakukan penambahan user yang berfungsi sebagai kasir, disini
admin memberikan pembatasan terhadap hak akses dari seorang kasir. Sehingga kasir
3.4. Conteks Diagr am
Context Diagram merupakan pendekatan terstruktur yang mencoba
untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar (disebut dengan top
level) dan memecah-mecahnya menjadi bagian yang lebih terinci. Context
diagram ini menggambarkan hubungan input/output antara sistem dengan
kesatuan luar.
Ga mbar 3.3 Context Diagram Penerapan dalam sistem penjualan menggunakan cost
volume profit
Pada gambar diatas dijelaskan bahwa entinity sistem ini terdiri dari penjualan dan admin. Admin nantinya dapat mengakses semua sistem. Admin disini sebagai pengolah data yang akan diproses oleh sistem dan akan digunakan oleh user dalam proses penjualan.
3.5. DFD (Data Flow Diagram)
Data flow diagram atau biasa disebut dengan DFD adalah suatu diagram
produksi
dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis. Data flow diagram adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Berikut ini Data Flow Diagram yang menjelaskan proses yang ada pada sistem penjualan menggunakan analisa cost volume profit adalah sebagai berikut :
3.5.1. DFD Level 1
Ga mbar 3.4 Data Flow Diagram (DFD) level 1
input data untuk user kemudian disimpan dan diteruskan mengkonfirmasi user tentang input data yang sudah dilakukan admin. User sebagai input data produksi dalam proses input data produksi kemudian disimpan dalam dua bentuk yaitu produksi dan detail dari produksi tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan proses penghitungan analisa data.
Gambar 3.5 Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses Login
Proses diatas yaitu olah data dari admin yaitu admin login terus masuk ke proses
login dimana admin harus memasukkan username dan password kemudian proses
data rugi laba
Ga mbar 3.6 Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses Input User
Proses input user yang dilakukan oleh admin yang masuk ke proses input dan memasukan id user baru yang dilanjutkan dengan proses cek dari data user kemudian proses simpan dari data yang sudah valid tersebut, dan memverifikasi proses cek dari data tersebut.
Ga mbar 3.7 Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses Input data
Input Data Produksi
diambildari proses produksi, data detail produksi dankemudian berahkir di hasil laba dan rugi dan konfirmasi data ke admin.
Ga mbar 3.8 Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses Login user
Proses user login. User input data login dan dilanjutkan proses pengecekan data login jika benar dan cocok maka user akan mendapatkan verifikasi kebenaran data login tersebut.
3.6 Entity Rela tionship Diagra m(ERD)
Entity Relationship Diagram di gunakan untuk menginterpretasikan,
menentukan, dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai. Dalam ERD data tersebut digambarkan dengan simbol entitas. Dalam perancangan sistem ini, ada entinitas yang saling terkait untuk menyediakan data yang dibutuhkan oleh sistem yang disajikan dalam bentuk
conceptual data model (CDM) dan Physical data model (PDM). ERD dalam bentuk
CDM dapat dilihat pada gambar 3.10
Gamba r 3.10 CDM dari proses cost volume profit
PDM (Physical Data Model). PDM merupakan gambaran secara detail basis data dalam bentuk fisik. Penggambaran rancangan PDM memperlihatkan struktur
penyimpanan data yang benar pada basis data yang digunakan sesungguhnya. Dan terdapat pada gambar dibawah ini.
Gamba r 3.11 PDM proses dari cost volume profit
3.7Structur Database
Tabel 3.5 Labanetto
Name Code
tanggallaba TANGGALLABA
laba LABA
40 BAB IV
IMPLEMENTASI APLIKASI
Pada bab ini akan membahas tentang implementasi program dari hasil
analisa dan perancangan sistem pada bab III, serta bagaimana cara sistem tersebut
dijalankan. Dalam implementasi ini berisi langkah-langkah untuk membuat
aplikasi menghitung harga per unit dan laba dengan metode Cost Volume Profit
secara terstruktur sehingga memberikan gambaran kepada pengguna bagaimana
kinerja dan alur dalam menjalankan program agar menghasilkan data yang
diinginkan.
4.1 Lingkungan Pemr ograman
4.1.1 Kebutuhan Perangkat keras
Perangkat keras yang digunakan pada saat pembuatan aplikasi ini
memiliki spesifikasi sebagai berikut:
- Processor AMD Turion X2 M520
- RAM 1Gb DDR2
- Hard Disk 320Gb
- Monitor LED LCD
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan pada aplikasi ini sebagai berikut:
a. Delphi 7.
b. MySQL 5.0.19
c. Power Designer 15 sebagai perancangan database
4.2 Implementasi Proses
Pada bagian bab ini membahas mengenai implementasi bagian dari
program, form aplikasi, tampilan serta layout yang digunakan.
4.2.1 Implementasi Template Layout Aplikasi
Pada Implementasi Layout ini, terdapat beberapa desain diantara layout
utama. Berikut adalah beberapa screenshot pembuatan layout.
1. Menu Utama.
Gambar 4.1 Form Layout Utama
Tampilan form utama menu yang berisikan file, master, laporan, utility dan
Gambar 4.2 form menu yang menampilkan isi dari menu file berisi Login,
Logout, Exit
Menu tersebut berfungsi sebagai tombol untuk melakukan login yaitu
dengan cara memasukkan username dan password. Logout berfungsi sebagai
tombol untuk keluar dari username yang telah dimasukkan tadi dan tanpa harus
keluar dari aplikasi ini. Tombol exit berfungsi untuk menutup aplikasi tetapi user
harus melakukan logout dahulu baaru bisa melakaukan proses exit
Gambar 4.3 form menu yang menampilkan isi dari menu master berisi
groups, user, produksi
Groups digunakan untuk menambah kan group pengguna yang didalamnya
berisikan pembatasan dari kinerja para user dari masih-masing group, User
digunakan untuk menambah dan menghapus data user yang ada. Produksi sebagai
2. Menu Login
Gambar 4. 4 Form Layout Login
Tampilan form login, user/admin harus melakukan input username dan
password untuk masuk ke program ini sehingga dapat mengakses semua menu.
Menu login berfungsi untuk login setiap pengguna aplikasi, hanya user yang
terdaftar saja yang bisa menjalankan aplikasi.
3. Menu Master Group
Gambar 4.5 Form Layout Master Group
Menu ini berfungsi untuk input master group yang diinginkan,
setiap master group akan mendapatkan hak akses sesuai dengan
Gambar 4.6 Form Layout Auntentifikasi Group
Menu ini berfungsi untuk mengatur autentifikasi group, group
tertentu hanya bisa mengakses menu tertentu diatur didalam menu ini.
4. Menu Karyawan
Gambar 4.7 Form Layout Karyawan
Menu karyawan atau user ini berfungsi untuk input user yang dapat
mengakses aplikasi. Sehingga tidak semua orang bisa akses aplikasi.
Gambar 4.8 Form Layout Input Karyawan
Form insert user berfungsi sebagai memasukkan data dari pengguna
sehingga akan tersimpan didatabase.
Gambar 4.9 Form Layout Edit Karyawan
Form message box ini berfungsi sebagai peringatan jika salah satu label
bertanda * tidak diisi, Sehingga akan muncul peringatan yang berisi “nip
Gambar 4.10 Form Layout Hapus Karyawan
Menampilkan pesan konfirmasi ya/tidak untuk meneruskan proses hapus
salah satu data dari database karyawan.
5. Menu Produksi
Gambar 4.11 Form Layout Produksi
Form insert data produksi, Form berguna sebagai memasukan, menghapus dan
Gambar 4.12 Form Layout Input Produksi
Form input data produksi, berguna sebagai input data biaya dari proses
produksi.
Digunakan untuk edit data dari database, sehingga lebih memudahkan
dalam proses produksi dan menggurangi tikat kesalahan dalm
penghitungan.
Gambar 4.14 Form Layout Hapus Produksi
Menghapus data dari database produksi dan akan muncul pesan
peringatan untuk konfirmasi ya/tidak untuk merneruskan proses dari penghapusan
data tersebut.
Inti dari aplikasi ini berada di menu ini. Di menu ini produksi diinputkan dan
setelah di simpan maka penghitungan laba dengan metode cost volume profit
6. .Menu Laporan
Menu ini menampilkan rekap laporan laba dari produksi selama
periode yang diinginkan.
Gambar 4.15 Form Layout Laporan laba produksi
Form ini berisi tentang data hasil input dari form master produksi yang
isinya berupa rekap data dari hasil input dan suda terdapat hasil dari
harga pokok penjualan dan laba netto.
Form ini berisi tentang data hasil input dari form master produksi yang
isinya berupa rekap data dari hasil input dan suda terdapat hasil dari harga
pokok penjualan dan laba netto.
Form diatas berupa isi laporan dan print preview dari hasil input data dari
master produksi dansudah terdapat total dari laba netto.
4.2.2. Implementasi Database Yang Digunakan
a. Tabel Data Group
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data group yang digunakan
pada aplikasi ini.
b. Tabel Master Group
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan hak akses setiap group.
Karena setiap group mempunyai hak akses sendiri-sendiri.
Gambar 4.18 Implementasi Tabel Master Group
c. Tabel Master User
Tabel ini berfungsi menyimpan data user yang bisa menggunakan
aplikasi atau yang hanya bisa mengakses aplikasi ini.
d. Tabel produksi
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data produksi yang akan
dihitung laba nettonya.
Gambar 4.20 Implementasi Tabel Produksi
e. Tabel Laba Netto
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data penghitungan laba netto
dari produksi.
53
UJ I COBA DAN EVALUASI
Pada bab ini membahas tentang ujicoba dan evaluasi program yang
menerangkan bagaimana jalannya program secara detail dan akan dijelaskan pada
sub bab dibawah ini:
5.1 Uji Coba Sistem
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai proses uji coba dari aplikasi
yang telah dibuat berdasarkan dari desain sistem yang telah dijelaskan
sebelumnya. Uji coba ini dilakukan untuk melihat dari aplikasi yang telah dibuat
sesuai dengan yang diharapkan, mulai dari awal proses input (masukan) data yang
dilakukan oleh administrator sampai dengan hasil output (keluaran).
5.2 Uji Coba Penginputan Sample Data
Sebelum menguji metode yang dijalankan pada proses ini, maka akan
dilakukan pengisian data terlebih dahulu, data yang diisi adalah semua data pada
tabel yang diperlukan, ada beberapa data yang harus diisikan yakni:
a. Data Master user, user berfungsi untuk menjalankan program.
b. Data Master Produksi yang berfungsi untuk mengetahui laba yang
Dalam pengisian data tersebut nantinya digunakan sebagai bahan untuk
mengetahui hasil dari laba yang diperoleh dari setiap produksi barang. Untuk
lebih detail tentang proses pengisian data, akan dijelaskan pada sub bab berikut:
5.2.1. Proses Pengisian Data Master
Ada beberapa tabel yang berkaitan didalam aplikasi ini,berikut pengisian data
tabel:
a. Tabel Master Group
Dalam tabel Master Group diisikan 2 user yaitu IT/admin dan user,
berikut hasil dari proses penginputan ke dalam tabel Master Group:
Gambar 5.1 Master Group
b. Tabel Master Penjualan
Dalam Tabel Master Penjualan didalamnya terdapat banyak kolom
antara lain tanggal, produksi unit, bahan baku, tenaga kerja, overhead
berfungsi sebagai input data untuk memperoleh nilai dari laba netto
yang dicari.
c.
Gambar 5.2 Tabel Master Produksi
5.2.2 Uji Coba Transaksi Dan Validasai Transaksi
Dalam uji coba ini, adalah menguji bagaimana program berjalan,
berikut adalah langkah-langkah pengujian melakukan input Master group:
a. Login User
Dalam percobaan login ini, di-input-kan username “IT” dengan
password “IT”. Setelah login akan muncul keberhasilan login sebagai
berikut:
Gambar 5.4 Menu Utama
Login yang berhasil akan dimasuk pada halaman utama, dimana
akan ditambahkan akan ada tambahan menu Master dan Laporan.
b. Master Group
Dalam Form Master Master Group ini mencakup 3 yaitu simpan, edit dan
hapus.
1. Tambah Master Group
Jika semua data sudah diinput dan tekan tombol simpan maka data akan
tersimpan.
2. Edit Data Group.
Gambar 5.6 Edit Data Group
Jika ingin mengedit data isikan user data group pada inputan nama
setelah itu save kembali.
c. Menambah Master User
1. Tabel Master User
Gambar 5.7 Tambah User
Tabel diatas adalah form yang digunakan untuk insert, update dan
delete dari master user. Berfungsi sebagai penambahan pengguna dari edit
2. Tambah User
Gambar 5.8 Menambah data User
Form diatas berfungsi untuk menambah data karyawan. Pengisian data
tersebut harus sesuai dan pengguna harus mengisikan data dengan benar
sesuai kolom yang ada. Jika kolom yang bertanda “*” atau bintang tidak
diisi maka akan muncul messagebox yang berisikan peringatan untuk harus
mengisi data tersebut. Seperti gambar dibawah ini.
3. Edit Data User
Gambar 5.10 Tampilan Edit User
Proses untuk mengedit data arah ke data yang akan diedit kemudian
masukan data yang baru tekan save. maka data akan otomatis
ter-update
4. Hapus Data User
Proses Hapus hampir sama dengan proses edit namun tombol yang
dipilih adalah hapus. Setelah ditekan tombol hapus makan akan
muncul konfirmasi sebagai berikut :
d. Master Produksi
Dalam Form Master data produksi ini mencakup 3 yaitu tambah , edit dan
hapus.
1. Input data produksi
Gambar 5.12 Input data produksi
Jika semua data sudah diinput dan tekan tombol simpan maka data
akan tersimpan. Proses penghitungannya seperti jawaban dibawah ini :
Dengan P berarti price ( harga jual )maka
P – 0,15P – 680 = 102
0,85P =102 + 680
0,85P =782
.. Sehingga P = 782 : 0
= 920
n Penjualan = 24.000@ 920 =22.080.000
n Biaya Variabel :
Bahan baku = 9.600.000
Tenaga kerja = 1.440.000
Biaya penjualan = 3.312.000
14.352.000
Margin kontribusi 7.728.000
Biaya Tetap :
Overhead 2.400.000
Administrasi 2.880.000
5.280.000
laba netto 2.448.000
2. Edit data produksi
Gambar 5.13 Edit Data Produksi
Proses mengedit data ini yaitu dengan cara tekan button edit kemudian
edit data yang ada kecuali tanggal tidak bias diedit. Setelah prose edit
3. Hapus Data Produksi
Gambar 5.14 Hapus Data Produksi
Proses Hapus hampir sama dengan proses edit namun tombol yang
dipilih adalah hapus. Setelah ditekan tombol hapus maka akan muncul
konfirmasi .Jika kita pilih ok maka data akan terhapus dan jika dipilih
cancel maka data tidak jadi dihapus.
e. Tampilan penghitung Harga per unit dan Labanetto
Tampilan penghitungan harga per unit dan labanetto bisa menampilkan
data yang sudah dinput dari data produksi sehingga form labanetto ini bisa
menampilkan hasil dan laba dari setiap proses produksi. Di form ini
dilengkapi dengan tanggal input data sehingga pengguna bisa mengetahui
data yang ada. Dengan memasukan tanggal input misal dari 1-10-2012
sampai dengan 30-10-2012. Form ini juga dilengkapi dengan print preview
Gambar 5.15 Penghitung Harga per Unit Labanetto
Form diatas menampilkan hasil data setelah menginput data produksi
maka akan keluar hasil dari hara per unit dan labba netto. Seperti yang ada
dalam kotak merah tersebut.
e. Tampilan Laporan
Form laporan ini berfungsi untuk menampilkan labanetto dari
proses yang telah dilakukan dari proses input data produksi. Menghasil
kan data laporan seperti dibawah ini.
64 BAB VI
PENUTUP
Pada bab terakhir ini, beberapa kesimpulan dan saran yang bisa
diberikan berdasarkan Penerapan Metode Cost Volume Profit sebagai penentu
harga per unit dan laba.
6.1Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penerapan dan uji coba metode Cost volume Profit,
bahwa metode ini memberikan informasi data yang cukup membantu dalam
penganalisaan laba dalam proses penjualan. Metode yang digunakan dalam
pembuatan Penerapan Metode Cost volume Profit dengan hasil yang cukup mudah
untuk mencari hasil laba dari penjualan, hal ini dapat dilihat pada penggunaan
dalam melakukan perhitungan laba, sehingga dapat mempermudah penggunanya
untuk mengetahui hasil laba dari proses penjualan yang dilakukan.
6.2Sar an
• Program ini dapat di kembangkan untuk proses jual beli dan stock
barang.
• Program ini dapat dikembangkan untuk menentukan laba rugi dari
65
DAFTAR PUSTAKA
Carter, W. K., dan Usry. (2009). Cost Accounting, 14th edition. South-Western
Cengage Learning.
Gudono. 1993. Akuntans Dan Manajemen. Gramedia utama. Jakarta
Hansen, Don. R. dan M. Mowen, Mayane. Manajemen Biasa Akuntansi dan
Pengendalian. Buku Dua. Edisi Kesatu. Salemba Empat. Jakarta. 2001.
Hansen dan Mowen. 2005. Management Accounting. Buku 2. Edisi ke 7. Salemba Empat. Jakarta.
Hammer, L. H. dan M. F. Usry. (1999). Akuntansi Biaya: Perencanaan dan
Pengendalian. Edisi ke-10. Diterjemahkan oleh: Alfonsus Sirait dan Herman
Wibowo. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen,konsep, manfaat dan rekayasa. Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta.