TIMUR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Sistem informasi
Oleh :
ASTI KIRANA 1135010044
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SKRIPSI
EVALUASI KUALITAS WEBSITE MENGGUNAKAN
METODE WEBQUAL PADA STUDI KASUS SISTEM INFORMASI AKADEMIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
Disusun Oleh :
ASTI KIRANA
NPM : 1135010044
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal 23 Desember 2014
Pembimbing :
1.
Agung Brastama P, S.Kom, M.Kom. NIP/NPT. 3 8511 130 357 1
Tim Penguji :
1.
Prisa Marga K, S.Kom, M.Cs NIP/NPT. 3 8211 06 0206 1
2.
Doddy Ridwandono, S.Kom NIP/NPT. 37805 070 2181
2.
Priza Pandunata, S.Kom, M.Sc NIP/NPT. 3 8301 06 0212 1
3.
Rizka Hadiwiyanti, S.Kom, M.Kom NIP/NPT. 3 8607 13 0350 1
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Ir. Sutiyono, MT.
EVALUASI KUALITAS WEBSITE MENGGUNAKAN
METODE WEBQUAL PADA STUDI KASUS SISTEM INFORMASI AKADEMIK UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
Disusun Oleh :
ASTI KIRANA
NPM : 1135010044
Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan Pada Tanggal 23 Desember 2014
Menyetujui,
Dosen Pembimbing 1
Agung Brastama P, S.Kom, M.Kom. NIP/NPT. 3 8511 130 357 1
Dosen Pembimbing 2
Doddy Ridwandono, S.Kom NIP/NPT. 37805 070 2181
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
KETERANGAN REVISI
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa mahasiswa berikut :
Nama : Asti Kirana
NPM : 1135010044
Program Studi : Sistem Informasi
Telah mengerjakan revisi Ujian Negara Lisan Skripsi pada tanggal 23 Desember 2014 dengan judul :
“EVALUASI KUALITAS WEBSITE MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL PADA STUDI KASUS SISTEM INFORMASI AKADEMIK UPN “VETERAN” JAWA TIMUR”
Oleh karenanya mahasiswa tersebut diatas dinyatakan bebas revisi Ujian Negara Lisan Skripsi dan diijinkan untuk membukukan laporan Skripsi dengan judul tersebut.
Surabaya, 30 Desember 2014 Dosen Penguji yang memeriksa revisi :
1. Prisa Marga K, S.Kom, M.Cs NIP/NPT. 3 8211 06 0206 1
{ }
2. Priza Pandunata, S.Kom, M.Sc NIP/NPT. 3 8301 06 0212 1
{ }
3. Rizka Hadiwiyanti, S.Kom, M.Kom NIP/NPT. 3 8607 13 0350 1
{ }
Mengetahui,
Dosen Pembimbing 1
Agung Brastama P, S.Kom, M.Kom. NIP/NPT. 3 8511 130 357 1
Dosen Pembimbing 2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul“Evaluasi Kualitas Website Menggunakan Metode Webqual Pada Studi
Kasus Sistem Informasi Akademik UPN “Veteran” Jawa Timur”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana komputer bagi mahasiswa program S1 pada Program
Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Atas kelancaran skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua Orang Tua penulis yang senantiasa mendoakan kelancaran dalam
pengerjaan skripsi penulis.
2. Bapak Nur Cahyo wibowo, S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jatim.
3. Bapak M. Irwan Afandi, ST, MSc, selaku sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jatim.
4. Bapak Agung Brastama Putra S.Kom, M.Kom. dan Bapak Doddy Ridwandono S.Kom selaku dosen Pembimbing .
6. Teman-teman RJ-45. Fitria Afrianti, Setyarini, Rizka Annisa dan Riris Arista
yang selalu men-support penulis.
7. Dodik Hafiidh Kurniawan, selaku teman, kekasih, sahabat yang sudah dengan
ikhlas mensupport dan membantu mencetak hasil laporan skripsi penulis. 8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Sistem Informasi Fakultas
Teknologi Industri UPN “Veteran” Jatim yang telah memberikan ilmu selama
perkuliahan.
9. Teman-Teman Mahasiswa Sistem Informasi yang turut memberi masukan
dan dukungan.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Surabaya, Desember 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR RUMUS ... x
ABSTRAK ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II STUDI LITERATUR ... 7
2.1 Definisi Evaluasi ... 7
2.2 Definisi Kualitas ... 7
2.3 Definisi Persepsi ... 8
2.4 Definisi Kepuasan Pengguna ... 8
2.5 Definisi Website ... 9
2.6 Evaluasi Website ... 10
2.7 Definisi Sistem Informasi ... 10
2.11 Likert’s Summated Rating (LSR) ... 20
2.12 Kuesioner ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 23
3.1 Metodologi Penelitian ... 23
3.2 Identifikasi Masalah ... 24
3.3 Pemahaman Konsep Evaluasi Website ... 24
3.4 Studi Literatur ... 24
3.5 Spesifikasi Pemodelan Webqual ... 25
3.6 Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner ... 26
3.7 Uji validitas dan Reliabilitas ... 33
3.8 Analisa Deskriptif ... 39
3.9 Analisa Data ... 40
3.10 Tingkat Kualitas Website Menggunakan Metode Webqual... 43
3.11 Interval Kualitas Website ... 44
3.12 Evaluasi Kualitas Website ... 44
3.13 Kesimpulan dan Saran ... 44
BAB IV PENGUMPULAN DATA ... 45
4.1 UPN “Veteran” Jawa Timur ... 45
4.2 Profil Layanan SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur ... 46
4.3 Spesifikasi Pemodelan Webqual ... 50
4.4. Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner ... 50
4.6 Sebaran Data Responden... 58
BAB V PENGEMBANGAN MODEL ... 65
5.1 Analisa Implementasi Model ... 65
5.2 Hasil Pengujian Hipotesis ... 87
5.3 Pengukuran Tingkat Kualitas Website Menggunakan Metode Webqual ... 91
5.4 Menentukan Interval Kualitas website ... 95
5.5 Ringkasan Hasil Analisa ... 97
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 6.1 Kesimpulan ... 100
6.2 Saran ... 102
DAFTAR PUSTAKA ... 108
Judul Skripsi : Evaluasi Kualitas Website Menggunakan Metode
Webqual pada Studi Kasus Sistem Informasi
Akademik UPN “Veteran” Jawa Timur
Pembimbing I : Agung Brastama Putra, S.Kom, M.Kom.
Pembimbing II : Doddy Ridwandono, S.Kom.
ABSTRAK
Di era globalisasi saat ini, pemanfaatan internet sudah sangat luas dalam setiap bidang kehidupan manusia. Saat ini hampir seluruh institusi pendidikan menggunakan website sebagai salah satu bentuk pelayanan informasi. Kelebihan
website inilah yang saat ini banyak dikembangkan oleh berbagai institusi pendidikan menjadi sebuah sistem informasi akademik yang dapat diakses secara online. Salah satunya yaitu Sistem Informasi Akademik (SIAMIK) yang dimiliki
UPN “Veteran” Jawa Timur.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi peningkatan kualitas website SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sudut pandang dari persepsi pengguna akhir. Oleh karena itu diperlukan analisa tentang faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kualitas website. Dari hasil analisa tersebut dapat dilakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas website. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi ini adalah Webqual.
Adapun hasil evaluasi yang dihasilkan yaitu Pada dimensi Usability
diperolah nilai rata-rata loading factor sebesar 0,634 sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas dari dimensi Usability adalah cukup baik. Pada dimensi
Information Quality diperolah nilai rata-rata loading factor sebesar 0,656 sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas dari dimensi Information Quality
adalah cukup baik. Pada dimensi Interaction Quality diperolah nilai rata-rata
loading factor sebesar 0,446 sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas dari dimensi Interaction Quality adalah cukup buruk.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, pemanfaatan internet sudah sangat luas dalam setiap bidang kehidupan manusia. Salah satunya penerapan teknologi pada institusi pendidikan. Saat ini hampir seluruh institusi pendidikan menggunakan
website sebagai salah satu bentuk pelayanan informasi kepada mahasiswa maupun dosen. Website sendiri merupakan salah satu bentuk media massa yang
dipublikasi melalui jaringan internet yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Kelebihan website inilah yang saat ini banyak dikembangkan oleh berbagai institusi pendidikan menjadi sebuah Sistem Informasi Akademik yang
dapat diakses secara online.
Sistem Informasi Akademik (SIAMIK) merupakan tiang utama dalam
mengatur segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan akademik bagi mahasiswa (Taryana, 2010). Keberhasilan implementasi suatu Sistem
Informasi Akademik dapat diukur melalui persepsi dan penilaian pengguna meliputi tampilan, penyampaian informasi, ketepatan informasi serta privacy
pengguna selama menggunakan SIAMIK. Dari berbagai persepsi yang ada
diperlukan evaluasi terhadap SIAMIK tersebut untuk meningkatkan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan fungsionalitasnya.
Hasil Studi), serta transkrip secara online dalam penyelengaraan pendidikan di
lingkungan kampus UPN “Veteran” Jawa Timur yang dapat diakses oleh mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi peningkatan
kualitas website SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur. Evaluasi kualitas website
SIAMIK yang dilakukan mengambil sudut pandang dari persepsi pengguna agar
nantinya pengguna dapat memanfaatkan Sistem Informasi Akademik tersebut secara optimal. Oleh karena itu diperlukan analisa tentang faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kualitas webiste. Dari hasil analisa tersebut dapat
dilakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas SIAMIK. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi ini adalah Webqual. Metode ini
diperkenalkan oleh Stuart J. Barnes dan Ricard T. Vidgin pada tahun 2002 dan telah banyak mengalami perkembangan hingga saat ini. Metode ini menganalisa tingkat kualitas suatu website dengan menggunakan tiga area dimensi yaitu:
Usability (Kegunaan), Information Quality (Kualitas Informasi), dan Interaction
Quality (Kualitas Interaksi). Webqual merupakan salah satu metode yang sesuai untuk mengevaluasi kualitas suatu website karena kriteria penilaian yang
diberikan meliputi keseluruhan website. Kesesuaian metode ini nantinya akan diuji dalam skripsi ini.
Adapun hasil evaluasi yang diharapkan dapat membantu pihak institusi dalam melakukan peningkatan kualitas dalam Sistem Informasi Akademik yang dikelola. Sehingga mampu melakukan perbaikan-perbaikan agar dapat meningkatkan
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kualitas website SIAMIK yang dimiliki UPN “Veteran” Jawa Timur?
2. Apakah metode Webqual sesuai dalam pengujian evaluasi kualitas website
studi kasus SIAMIK?
1.3 Batasan Masalah
Batasan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Evaluasi yang dilakukan yaitu pada website Sistem Informasi Akademik UPN
“Veteran” Jawa Timur.
2. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan evaluasi ini adalah Webqual. 3. Responden Penelitian ini adalah mahasiswa aktif UPN “Veteran” Jawa
Timur dari periode 2011 sampai dengan periode 2014.
1.4 Tujuan
Tujuan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui kualitas website SIAMIK yang dimiliki UPN “Veteran” Jawa Timur yang dianalisa menggunakan metode Webqual.
2. Dapat menguji kesesuaian metode Webqual pada studi kasus SIAMIK UPN
“Veteran” Jawa Timur.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari skripsi ini adalah sebagai berikut:
Hasil dari skripsi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada UPN
“Veteran” Jawa Timur berupa rekomendasi peningkatan kualitas website
yang dapat digunakan sebagai salah satu pendukung keputusan dalam
meningkatkan kualitas website Sistem Informasi Akademik UPN “Veteran”
Jawa Timur.
2. Bagi pihak pengembang aplikasi:
Hasil dari skripsi ini diharapkan dapat digunakan untuk melakukan evaluasi sistem meliputi desain, kualitas informasi dan kualitas layanan interaksi yang
dimiliki oleh SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Bagi Mahasiswa/Mahasiswi UPN “Veteran” Jawa Timur:
Hasil dari skripsi ini mahasiswa diharapkan dapat mengetahui tingkat kualitas
website SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur sesuai dengan evaluasi yang
sudah dilakukan menggunakan metode Webqual.
1.6 Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari atas 5 bab dengan rincian sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang yang menjelaskan tentang pentingnya skripsi yang dilakukan, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan yang digunakan dalam skripsi
ini.
BAB II : STUDI LITERATUR
5
definisi kepuasan pengguna, definisi website, kegunaan
website dalam lembaga pendidikan, evaluasi website, definisi sistem informasi, analisis dan perancangan sistem
informasi, Sistem Informasi Akademik (SIAMIK) dan
SIAMIK UPN “Veteran” Jatim, Webqual, sejarah
Webqual, instrumen, model Webqual, tingkat penilaian kualitas metode Webqual, SEM, skala likert, dan kuisioner.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang
meliputi pelaksanaan dan metodologi skripsi antara lain metodologi penelitian, identifikasi masalah, pemahaman konsep evaluasi website, studi literatur, spesifikasi
pemodelan Webqual, penyusunan kuisioner, uji validitas dan reliabilitas, analisa deskriptif, analisa data, tingkat kualitas website menggunakan metode webqual, interval
kualitas website, evaluasi kualitas website, dan yang terakhir kesimpulan dan saran.
BAB IV : PENGUMPULAN DATA
Pada bab ini menjelaskan tentang proses pengolahan data kuisioner serta proses validasi dan realibilitas data secara
kuisioner, hasil dari uji validitas dan reliabilitas, dan yang
terakhir sebaran data responden.
BAB V : ANALISIS DAN HASIL
Pada akhir ini menjelaskan tentang proses analisa data secara detail meliputi analisa implementasi model, hasil
pengujian asumsi SEM, hasil pengujian model pengukuran, hasil uji struktural model, hasil pengujian hipotesis, pengukuran tingkat kualitas website
menggunakan metode Webqual, menentukan interval kualitas website, evaluasi kualitas website.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada akhir bab ini membahas tentang kesimpulan dari skripsi ini, serta saran bagi pembaca yang sehubungan
BAB II
STUDI LITERATUR
Pada bab ini akan dibahas beberapa teori dasar untuk menunjang
penyelesaian penelitian ini, antara lain: definisi evaluasi, definisi kualitas, definisi persepsi, definisi kepuasan pengguna, definisi website, kegunaan website dalam
lembaga pendidikan, evaluasi website, definisi sistem informasi, analisis dan perancangan sistem informasi, Sistem Informasi Akademik (SIAMIK) dan
SIAMIK UPN “Veteran” Jatim, Webqual, sejarah Webqual, instrumen, model
Webqual, tingkat penilaian kualitas metode Webqual, SEM, skala likert, dan kuisioner.
2.1 Definisi Evaluasi
Menurut Echols dan Shadiliy (2000) Evaluasi merupakan sebuah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau
penaksiran (dalam Asnawi, 2013). Sedangkan menurut Yunanda (2009) istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu
obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan (dalam Reza, 2010). Sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan sebuah kegiatan untuk menilai suatu
obyek dengan menggunakan instrumen yang hasilnya dapat digunakan sebagai pendukung keputusan.
2. 2 Definisi Kualitas
Dari segi linguistik kualitas berasal dari bahasa latin qualis yang berarti
internasional adalah tingkat yang menunjukkan serangkaian karakteristik yang
melekat dan memenuhi ukuran tertentu (dalam Musran, 2013). Sedangkan menurut American Society for quality Control dalam Render dan Herizer
(1997) kualitas adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi (dalam Eva, 2013). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kualitas merupakan karakteristik yang melekat pada sebuah obyek yang menunjukkan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan.
2.3 Definisi Persepsi
Definisi persepsi menurut para ahli sangat beragam, seperti yang dikemukakan berikut ini. Menurut Stenberg (2008) persepsi adalah
seperangkat proses yang dengannya kita mengenali, mengorganisasikan dan memahami cerapan-cerapan inderawi yang kita terima dari stimuli lingkungan (dalam Yenny, 2014).
Persepsi didefinisikan sebagai proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indra (Linda, 2013). Sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses mengorganisir pendapat
yang diterima dari lingkungan sekitar untuk selanjutnya dikembangkan melalui sebuah analisa.
2.4 Definisi Kepuasan Pengguna
Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin “satis” yang
9
membuat, sehingga secara etimologi kata kepuasan (satisfaction) memiliki
definisi “upaya pemenuhan sesuatu”.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasil suatu hal. Jadi, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja.
2.5 Definisi Website
Website merupakan salah satu bentuk media massa yang dipublikasi melalui jaringan internet yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun selama
terhubung dalam jaringan internet yang memiliki kemampuan interaktif dan penyebarannya yang sangat cepat. Dengan tujuan memberikan informasi
mengenai data yang di informasikan oleh pengelola atau manajemen website
dengan tujuan memberikan informasi kepada pengunjung website (Yudho, 2012).
2.5.1 Kegunaan website dalam Lembaga Pendidikan
Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat pada lembaga pendidikan untuk dapat memberikan pelayanan yang prima, diperlukan suatu media
informasi yang menjawab kebutuhan tersebut. Dengan penerapan media informasi diharapkan sebuah lembaga pendidikan dalam segala kegiatannya dapat menciptakan pelayanan kepada semua pihak. Teknologi internet berupa
website sangat sesuai untuk memenuhi tuntutan kecepatan pelayanan yang diinginkan, mengingat website dapat diakses kapan saja, dimana saja serta
2.6 Evaluasi Website
Evaluasi sebuah situs dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi antar muka situs yaitu jembatan yang mempertemukan pengguna dengan informasi,
yang dikenal dengan nama uji ketergunaan atau usability testing. Badre (Oleh Badre dalam Dewiyana, 2008) memberikan defenisi usability testing atau uji
ketergunaan sebagai berikut, “usability testing has traditionally meant testing
for efficiency, ease of learning, and the ability to remember how to perform
interactive tasks without difficulty or errors” (uji ketergunaan adalah
mengukur efisiensi, kemudahan dipelajari, dan kemampuan untuk mengingat bagaimana berinteraksi tanpa kesulitan atau kesalahan).
Dalam mengevaluasi sebuah situs dapat dilakukan berdasarkan sudut pandang pengguna / pengunjung web (web surfer), pengelola situs web (web owner), dan pengembang situs (web developer) yang merupakan rangkuman dari
pihak internal dan eksternal sebuh situs. Tujuan akhir evaluasi situs adalah untuk kepuasan pengguna dan mengetahui tingkat kualitas suatu website. Dengan terpenuhinya kebutuhan informasi pengguna yang didapat dalam suatu situs tentu
mereka akan puas, dan hal ini tentu akan membawa mereka kembali untuk mengunjungi situs tersebut. Dan ini memberi kesan yang baik kepada pengelola
situs yang bersangkutan serta menunjukkan bahwa tujuan pengelola untuk membuat situs tersebut telah tercapai.
2.7 Definisi Sistem Informasi
11
jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tata cara penggunaanya.
Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatannya tergantung pada tiga faktor utama, yaitu : keserasian dan mutu
data, pengorganisasian data, dan tata cara penggunaanya. Untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang
harus dipenuhi. Suatu persamaan yang menonjol ialah suatu sistem informasi menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
Untuk dapat menggabungkan data yang berasal dari berbagai sumber suatu sistem alih rupa (transformation) data sehingga jadi tergabungkan (compatible). Berapa
pun ukurannya dan apapun ruang lingkupnya suatu sistem informasi perlu memiliki ketergabungan (compatibility) data yang disimpannya (Hanif ,2009).
2.7.1 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Analisis sistem didefinisikan sebagai bagaimana memahami dan
menspesifikasi dengan detail apa yang harus dilakukan oleh sistem. Sedangkan sistem desain diartikan sebagai penjelasan detail mengenai bagaimana bagian-bagian dari sistem informasi diimplementasikan. Sehingga Analisis dan desain
sistem informasi bisa didefinisikan sebagai: Proses organisasional kompleks dimana sistem informasi berbasis komputer diimplementasikan. Sehingga bisa
diringkas sebagai berikut:
Analysis: mendefinisikan masalah (From requirements to specification) Design: memecahkan masalah (From specification to implementation)
diselesaikan pada organisasi atau perusahaan. Kesalahan daam tahap ini akan
mengakibatkan masalah tetap ada walaupun sistem informasi telah diimplementasikan. Sedangkan tahapan desain akan sangat menentukan seperti
apa sistem akan berfungsi.
2.8 Sistem Informasi Akademik (SIAMIK) dan SIAMIK UPN “Veteran” Jatim
Sistem Informasi Akademik merupakan sistem yang mengolah data dan melakukan proses kegiatan akademik yang melibatkan antara mahasiswa,
dosen, administrasi akademik, keuangan dan data atribut lainnya. Sistem Informasi Akademik melakukan kegiatan proses administrasi mahasiswa
dalam melakukan kegiatan administrasi akademik, melakukan proses pada transaksi belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa, melakukan proses
administrasi akademik baik yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biaya yang muncul pada kegiatan registrasi ataupun kegiatan operasional harian administrasi akademik. Begitu pula dengan Sistem Informasi Akademik
(SIAMIK) berbasis web yang dimiliki oleh UPN “Veteran” Jatim. SIAMIK
UPN “Veteran” Jawa Timur adalah suatu Sistem Informasi Akademik untuk
mengelola KRS (Kartu Rencana Studi), KHS (Kartu Hasil Studi), transkrip dalam penyelengaraan pendidikan di lingkungan UPN “Veteran” Jawa Timur yang digunakan oleh mahasiswa. SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur mulai
digunakan pada bulan juli tahun 1997. Pada awalnya SIAMIK UPN “Veteran”
Jawa Timur masih berupa aplikasi dekstop. Seiring dengan berkembangnya
teknologi informasi, saat ini SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur dapat
13
Gambar 2.1 Halaman WebsiteSIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur
2.9 Website Quality (Webqual)
Webqual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas
website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan
pengembangan dari SERVQUAL yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa. Instrumen penelitian pada Webqual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa interaksi dalam
penyusunan dimensi dan butir pertanyaannya.
Webqual disusun berdasarkan penelitian pada tiga instrumen (dimensi)
yaitu kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi pelayanan. Kegunaan adalah kualitas yang berkaitan dengan desain website, misalnya tampilan, kemudahan penggunaan, navigasi dan tampilan yang disampaikan kepada
untuk keperluan pengguna seperti akurasi, format, dan relevansi. Kualitas
interaksi layanan adalah kualitas interaksi layanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka mempelajari lebih dalam suatu website, diwujudkan oleh
kepercayaan dan empati, misalnya masalah transaksi dan keamanan informasi, pengiriman produk, personalisasi, dan komunikasi dengan pemilik website
(Barnes dan Vidgen, 2001).
2.9.1 Sejarah dan Perkembangan Webqual
Webqual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas
website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan
pengembangan dari Servqual yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa. Webqual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998
dan telah mengalami beberapa interaksi dalam penyusunan dimensi dan butir pertanyaannya.
Versi pertama dari instrumen Webqual (Webqual 1.0) dikembangkan
sebagai bagian dari hasil lokakarya yang diselenggarakan dengan melibatkan para siswa yang diminta untuk mempertimbangkan kualitas website sekolah. Instrumen Webqual disaring melalui proses perbaikan secara iteratif dengan menggunakan
kuisioner percobaan sebelum disebarkan untuk populasi yang lebih besar. Dua puluh empat pertanyaan di dalam instrumen Webqual diuji dengan aplikasi dalam
ruang lingkup website sekolah bisnis di inggris. Analisis dari data yang dikumpulkan mendorong penghapusan atas satu item pertanyaan. Berdasarkan
15
Kualitas yang diidentifikasi dalam Webqual 1.0 membentuk titik awal
untuk menilai kualitas informasi dari suatu website di Webqual 2.0. Namun demikian dalam penerapan Webqual pada website berjenis B2C (Business to
Consumer) terlihat jelas bahwa perspektif interaksi kualitas tidak terwakili dengan baik dalam Webqual 1.0. Terkait dengan kualitas pelayanan, terutama Servqual, digunakan untuk meningkatkan aspek kualitas informasi dari Webqual dengan
kualitas informasi. Kualitas layanan umumnya didefinisikan dengan seberapa baik layanan yang disampaikan apakah sesuai dengan ekspektasi pelanggan.
Pengembangan Webqual 2.0 memerlukan beberapa perubahan signifikan pada instrumen Webqual 1.0. dalam rangka memperluas model untuk kualitas interaksi,
Barnes dan Vidgen (2001) melakukan analisis terhadap instrumen Servqual dan membuat perbandingan rinci antara Servqual dan Webqual 1.0. Tinjauan ini berhasil mengidentifikasi pertanyaan yang mubadzir dan kemudian wilayah yang
tumpah tindih dihapus. Hasilnya sebagian besar pertanyaan kunci dalam servqual tidak sesuai dengan Webqual 2.0, jumlah instrumen dengan 24 pertanyaan tetap dipertahankan (Barnes dan Vidgen, 2001).
Webqual 1.0 mungkin kuat dalam hal kualitas informasi, namun kurang kuat dalam hal interaksi layanan. Demikian juga untuk Webqual 2.0 yang
menekankan kualitas interaksi menghilangkan beberapa kualitas informasi dari Webqual 1.0. kedua versi tersebut mengandung berbagai kualitas terkait dengan
website sebagai artefak perangkat lunak. Dalam tinjauan yang dilakukan oleh
kualitas interaksi layanan. Versi baru Webqual 3.0 telah diuji dalam domain
lelang online (Barnes dan Vidgen, 2001).
Analisis dari hasil Webqual 3.0 membawa pada identifikasi tiga dimensi
dari kualitas website yaitu kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi pelayanan. Kegunaan adalah kualitas yang berkaitan dengan desain website, misalnya tampilan, kemudahan penggunaan, navigasi dan tampilan yang
disampaikan kepada pengguna. Kualitas informasi adalah kualitas isi website, kesesuaian informasi untuk keperluan pengguna seperti akurasi, format, dan
relevansi. Kualitas interaksi layanan adalah kualitas interaksi layanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka mempelajari lebih dalam suatu website,
diwujudkan oleh kepercayaan dan empati. Misalnya masalah transaksi dan keamanan informasi, personalisasi dan komunikasi dengan pengelola website
(Barnes dan Vidgen, 2001). Kegunaan telah menggantikan kualitas website di
Webqual 4.0 karena menjaga penekanan pada pengguna dan persepsi mereka daripada perancang website. Istilah kegunaan juga mencerminkan dengan lebih baik tingkat abstraksi dua dimensi lain dari Webqual, yaitu interaksi layanan dan
informasi. Kegunaan berkaitan dengan pragmatik tentang bagaimana pengguna melihat dan berinteraksi dengan website: apakah mudah bernavigasi? Apakah
desain sesuai dengan jenis website?.
Penelitian yang mengukur kualitas websiteSIAMIK UPN “Veteran” Jawa
Timur menggunakan metode Webqual, belum ada. Namun demikian, terdapat
17
Stock Exchange of Thailand (SET), begitu juga penelitian yang dilakukan oleh
Handini (2009) yang mengukur mutu layanan perpustakaan perguruan tinggi.
2.9.2 Instrumen dan Tingkat Penilaian Kualitas Metode Webqual
Webqual disusun berdasarkan penelitian pada tiga area instrumen
(dimensi) kualitas serta indikator-indikator mana sajakah yang mewakili tiap dimensi sebagaimana termuat dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Instrumen Webqual
Dimensi Deskripsi Indikator Pemecahan Dimensi
Usability / Kegunaan
1. Kemudahan untuk dioperasikan Usability
2. Mudah untuk dipelajari Usability
3. Kemudahan navigasi Usability
4. Kemudahan menemukan alamat
website
Usability
5. Tampilan yang atraktif Design
6. Tepat dalam penyusunan tata letak informasi
Design
7. Tampilan sesuai dengan jenis
website
Design
8. Kemudahan dalam mencari informasi
Usability
Information
Quality / Kualitas Informasi
9. Menyediakan informasi yang akurat
Information
10.Menyediakan informasi tepat waktu
Information
11.Menyediakan informasi yang dapat dipercaya
Information
12.Menyediakan informasi yang relevan
13.Menyediakan informasi yang mudah dipahami
Information
14.Menyediakan informasi yang detail
Information
15.Menyediakan informasi dalam format yang sesuai
Information
Interaction Quality
/ Kualitas Interaksi
16.Mempunyai Reputasi yang baik Trust
17.Memiliki tingkat keamanan dalam penyimpanan informasi
Trust
18.Informasi yang bersifat privacy Trust
19.Menarik minat dan perhatian Empathy
20.Menciptakan nuansa yang
mendukung iklim pada komunitas
Empathy
21.Kemudahan berkomunikasi dengan organisasi
Empathy
22.Kemudahan dalam memberi masukan (feedback)
Empathy
23.Layanan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan
Empathy
Sumber : http://www.Webqual.co.uk/ dan Yoghoubi, 2011
pada tahap tingkat penilaian Webqual 3 dimensi utama akan dipilah
kembali menjadi 5 bagian. Dimensi tersebut antara lain Usability dan Design yang merupakan bagian dari dimensi Usability. Dimensi Information merupakan bagian dari dimensi Information Quality. Dan yang terakhir adalah dimensi Trust dan
Empathy yang merupakan bagian dari dimensi Interaction Quality. Adapun tingkat penilaian kualitas akan digambarkan pada sebuah grafik yang berbentuk
19
dimensi. Yaitu Usability, Design, Information, Trust dan Empathy. Penggambaran
grafik tersebut dapat dilihat pada gambar 2.3 dibawah ini.
Gambar 2.2 Grafik Tingkat Penilaian Kualitas Webqual
2.10 Structural Equation Model (SEM)
SEM merupakan teknik statistik yang digunakan untuk membangun dan menguji model statistik yang biasanya dalam bentuk model-model sebab akibat.
Structural Equation Modeling, adalah suatu teknik modeling statistik yang bersifat sangat cross-sectional, linear dan umum. Termasuk dalam SEM ini ialah analisis faktor (factor analysis), analisis jalur (path analysis) dan regresi
(regression) (Jonathan, 2003). Definisi lain menyebutkan Structural Equation Modeling (SEM) adalah teknik analisis multivariat yang umum dan sangat
bermanfaat yang meliputi versi-versi khusus dalam jumlah metode analisis lainnya sebagai kasus-kasus khusus (Jonathan, 2013).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa SEM mempunyai karakteristik yang bersifat sebagai teknik analisis untuk lebih menegaskan (confirm) dari pada untuk menerangkan. Maksudnya, seorang peneliti lebih
tertentu cocok atau tidak, meski analisis SEM sering pula mencakup
elemen-felemen yang digunakan untuk menerangkan.
SEM sebaiknya digunakan untuk variabel-variabel yang berbasis data pada
"persepsi" seperti sumber data primer dengan kuisioner. Tahapan analisis SEM pada penelitian ini dimulai dengan membuat sebuah model SEM. Kemudian dilakukan pengujian model dengan asumsi-asumsi yang seharusnya dipenuhi
dalam SEM. Selanjutnya Pengujian model pengukuran (Measuremenet Model)
untuk mengetahui Goodness of Fit antara indikator dengan variabel, pengujian
model struktural untuk mengetahui hubungan antara variabel. Dan yang terakhir adalah pengujian hipotesis yang merupakan sebuah kesimpulan dari metode SEM.
2.11 Likert’s Summated Rating (LSR)
LSR adalah metode pengukuran sikap (attitude) yang banyak digunakan dalam penelitian sosial karena kesederhanaannya. LSR sangat bermanfaat untuk membandingkan skor sikap seseorang dengan distribusi skala dari sekelompok
orang lainnya, serta untuk melihat perkembangan atau perubahan sikap sebelum dan sesudah eksperimen atau kegiatan.
Ada beberapa skala pengukuran yang dapat digunakan dalam merancang
skala pengukuran pada penelitian perilaku misalnya skala thurstone, guttman, dan likert. Skala thurstone dapat digunakan untuk menduga preferensi individu dengan
menggunakan nilai frekuensi responnya. Menurut Lipovetsky (2007) Posisi dari butir-butir pertanyaan dapat diperoleh dengan mengambil rataan dari persentil
21
individu tersebut juga setuju pada semua butir pertanyaan lain yang lebih lemah
(pertanyaan sebelumnya). Skala guttman jarang dipakai peneliti karena membutuhkan upaya yang lebih gigih untuk mendapatkan butir-butir pertanyaan
yang valid (Budiaji, 2013). Skala yang paling mudah digunakan adalah skala likert. Likert (1932) menyatakan bahwa Skala likert menggunakan beberapa butir pertanyaan untuk mengukur perilaku individu dengan merespon 5 titik pilihan
pada setiap butir pertanyaan, sangat setuju, setuju, tidak memutuskan, tidak setuju, dan sangat tidak setuju (dalam Budiaji, 2013).
LSR yang digunakan dalam penelitian ini diukur menggunakan 7 pilihan skala dengan format seperti berikut :
1. Sangat tidak setuju 2. Cukup tidak setuju 3. Sedikit tidak setuju
4. Biasa saja 5. Sedikit setuju 6. Cukup setuju, dan
7. Sangat setuju
2.12 Kuisioner
Kuisioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset
untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan. Pada penelitian ini, kuisioner
Kuisioner harus memiliki center perhatian, yaitu masalah yang ingin
dipecahkan. Tiap pertanyaan harus merupakan bagian dari hipotesis yang ingin diuji. Dalam memperoleh keterangan yang berkisar pada masalah yang ingin
dipecahkan itu, maka secara umum isi dari kuisioner dapat berupa : a. pertanyaan tentang fakta
b. pertanyaan tentang pendapat.
c. pertanyaan tentang persepsi diri.
Untuk menentukan suatu aturan yang berlaku tentang cara membuat
sebuah pertanyaan, beberapa petunjuk penting berkenaan dengan hal diatas perlu diketahui, antara lain :
a) Hindari penggunaan kata yang sulit,
b) Hindari pertanyaan yang bersifat terlalu umum,
c) Hindarkan pertanyaan yang memiliki dua arti (ambigu),
d) Hindari kata yang samar-samar,
e) Hindari pertanyaan yang mengandung sugesti, i) Hindari pertanyaan yang menghendaki ingatan,
j) gunakan bahasa yang mudah (perkataan dan kalimat harus sederhana) k) gunakan istilah yang familiar bagi responden,
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi Penelitian
Dalam pelaksanaan skripsi ini terdapat sebuah alur kerja yang dilakukan mulai dari awal hingga akhir penelitian, di antaranya sebagai berikut:
MULAI
IDENTIFIKASI MASALAH PEMAHAMAN KONSEP EVALUASI WEBSITE
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian
Tahap pendahuluan sebelum melakukan skripsi
Studi literatur dan pengumpulan data website SIAMIK UPN JATIM
YA
TIDAK Mengidentifikasi Instrumen apa saja
yang dimiliki Webqual
Menyusun daftar pertanyaan pada kuisioner
Melakukan Uji Validitas dan Realibilitas Kuisioner.
Apabila daftar pertanyaan pada kuisioner valid maka kusioner siap diisi oleh keseleruhan responden yang kemudian data akan dianalisa melalui beberapa tahap.
3.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam skripsi ini sebelumnya sudah dijelaskan dalam bab pendahuluan. Permasalahan yang diambil dalam skripsi ini berdasar pada
seringnya penggunaan SIAMIK pada mahasiswa sehingga menimbulkan banyak persepsi yang mengharuskan pihak pengelola SIAMIK untuk melakukan evaluasi demi perbaikan dan kemajuan fungsionalitas website. Untuk itu disimpulkan
rumusan masalah sebagai berikut yaitu bagaimana mengetahui kualitas website
SIAMIK yang dimiliki UPN “Veteran” Jawa Timur serta bagaimana metode
Webqual dapat diuji pada studi kasus SIAMIK.
3.3 Pemahaman Konsep Evaluasi Website
Evaluasi sebuah situs dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi antar
muka situs yaitu jembatan yang mempertemukan pengguna dengan informasi. Pada penelitian ini evaluasi yang dilakukan menggunakan metode survey melalui penyebaran kuisioner. Responden yang digunakan dalam pengisian kuisioner
adalah pengguna akhir (end-user) dari SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur.
3.4 Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan dengan cara mencari segala macam informasi
melalui riset kepustakaan dengan cara mempelajari buku maupun jurnal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Data-data yang diperoleh dari riset kepustakaan tersebut merupakan data sekunder yang sangat mendukung data
25
3.5 Spesifikasi Pemodelan Webqual
Pada tahap ini akan dilakukan pengklasifikasian kriteria evaluasi terhadap
website SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur dengan memetakan spesifikasi
penilaian website meliputi kriteria apa saja yang akan dievaluasi. Spesifikasi yang dilakukan akan disesuaikan dengan aspek penilaian atau instrumen berdasarkan pemodelan Webqual.
3.6 Penyusunan Dan Penyebaran Kuisioner
Dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan dalam bentuk kuisioner berdasarkan instrumen yang ada pada metode Webqual. Terdapat 2 jenis data
yang dikumpulkan guna menyelesaikan penelitian ini. Yaitu data primer berupa data penilaian responden melalui kuisioner dan data sekunder meliputi sebuah informasi yang bersumber dari hasil kuisioner yang sudah dianalisa. Penentuan
jumlah responden pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada. Pengambilan jumlah sampel akan dihitung
menggunakan rumus Slovin. Responden dari penelitian ini akan diambil berdasarkan jumlah sampel dari mahasiswa aktif UPN “Veteran” Jawa Timur
dimulai dari angkatan 2011 hingga angkatan terakhir.
3.6.1 Jenis Dan Sumber Data
Terdapat 2 jenis sumber data yang dikumpulkan guna menyelesaikan penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer ialah data yang
berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang dijadikan
objek penelitian atau orang yang dijadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data.
Data sekunder merupakan sebuah data yang diperoleh dari data primer kemudian diolah menjadi sebuah informasi menggunakan data statistik. Sehingga
27
3.6.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Nugroho, 2010).
Alat penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuisioner. Variabel masing masing tipe strategi dalam penelitian diukur dengan
menggunakan skala likert (LSR) 1 – 7 yang masing-masing mempunyai arti sebagai berikut :
Nilai 1 = Indikator dianggap memiliki performansi sangat tidak setuju
Nilai 2 = Indikator dianggap memiliki performansi cukup tidak setuju Nilai 3 = Indikator dianggap memiliki performansi sedikit tidak setuju
Nilai 4 = Indikator dianggap memiliki performansi biasa saja Nilai 5 = Indikator dianggap memiliki performansi sedikit setuju Nilai 6 = Indikator dianggap memiliki performansi cukup setuju
Nilai 7 = Indikator dianggap memiliki performansi sangat setuju
Adapun variabel yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Usability (Kegunaan)
Merupakan mutu yang berhubungan dengan rancangan site, sebagai contoh
Tabel 3.1 Variabel Usability
Variabel No Indikator Pertanyaan
Usability 1 Kemudahan untuk dioperasikan
Website sangat mudah untuk digunakan
2 Mudah untuk dipelajari Saya bisa memahami setiap menu yang ada pada website
3 Kemudahan Navigasi Tidak pernah terjadi kesalahan pada saat perpindahan menu 4 Kemudahan menemukan
alamat website
Alamat website sangat mudah ditemukan di setiap situs pencarian (misal : Google) 5 Tampilan yang atraktif Website ini memiliki tampilan
yang menarik 6 Tepat dalam penyusunan
tata letak informasi
Tata letak menu pada website
sangat tepat. 7 Tampilan sesuai dengan
jenis website
Desain website sangat sesuai dengan fungsinya
8 Kemudahan dalam mencari informasi
Saya bisa menemukan semua informasi akademik yang saya butuhkan dengan mudah
2. Information Quality (Kualitas Informasi)
Merupakan mutu dari isi yang terdapat pada site, pantas tidaknya informasi untuk tujuan pengguna seperti akurasi, format dan keterkaitannya.
Tabel 3.2 Variabel Information Quality
Variabel No Indikator Pertanyaan
Information
Quality
1 Menyediakan informasi yang akurat
Informasi yang
29
mudah dibaca dan dipahami
Informasi yang
3. Interaction Quality (Kualitas Interaksi Layanan)
Mutu dari interaksi pelayanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka menyelidiki ke dalam site lebih dalam, terwujud dengan kepercayaan dan empati sehingga menciptakan perasaan emosional yang personal.
Tabel 3.3 Variabel Interaction Quality
Variabel No Indikator Pertanyaan
Interaction Quality
1 Mempunyai Reputasi yang baik
Website tidak pernah
2 Memiliki tingkat keamanan dalam penyimpanan
informasi/data
Data yang saya miliki dapat dilihat oleh pihak lain dengan pemberitahuan sebelumnya
3 Informasi yang bersifat
privacy
Informasi pribadi saya tidak dapat diakses oleh pihak lain 4 Menarik minat dan perhatian Beberapa menu yang ada
website lain yang bersangkutan dengan
SIAMIK (misal : e-learning)
7 Kemudahan dalam memberi
masukan (feedback)
Saya dapat dengan mudah memberi komentar dengan balasan yang cepat dari pihak pengelola
8 Layanan yang diberikan
sesuai dengan yang diharapkan
Dengan adanya SIAMIK saya merasa terbantu dalam mengurus segala kegiatan dalam hal akademik
Berikut ini merupakan singkatan dalam penulisan yang mengartikan setiap indikator pada ketiga variabel Webqual yang membentuk tingkat kualitas wesbite. Indikatornya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4 Indikator Variabel
Variabel Indikator Keterangan
Usability USA1 Kemudahan untuk dioperasikan USA2 Mudah untuk dipelajari
USA3 Kemudahan Navigasi
USA4 Kemudahan menemukan alamat website
USA5 Tampilan yang atraktif
31
USA7 Tampilan sesuai dengan jenis website
USA8 Kemudahan dalam mencari informasi
Information
Quality
INF1 Menyediakan informasi yang akurat INF2 Menyediakan informasi tepat waktu
INF3 Menyediakan informasi yang dapat dipercaya INF4 Menyediakan informasi yang relevan
INF5 Menyediakan informasi yang mudah dipahami INF6 Menyediakan informasi yang detail
INF7 Menyediakan informasi dalam format yang sesuai
Interaction
Quality
INT1 Mempunyai Reputasi yang baik
INT2 Memiliki tingkat keamanan dalam penyimpanan informasi
INT3 Informasi yang bersifat privacy
INT4 Menarik minat dan perhatian
INT5 Menciptakan nuansa yang mendukung iklim pada komunitas
INT6 Kemudahan berkomunikasi dengan organisasi INT7 Kemudahan dalam memberi masukan (feedback)
INT8
Layanan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan
3.6.3 Responden Penelitian
Arti responden dalam kamus bahasa Indonesia adalah yang dituntut, juru jawab, dan perhatian. Jadi responden penelitian dapat di definisikan yaitu
seseorang yang diminta untuk memberikan respon (jawaban) terhadap pertanyaan-pertanyaan (langsung atau tidak langsung, lisan atau tertulis ataupun berupa perbuatan) yang diajukan oleh peneliti. Dalam hal penelitian dilakukan
dengan menggunakan tes, maka responden dalam penelitian ini menjadi testee
keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Keterangan tersebut dapat
disampaikan dalam bentuk tulisan, yaitu ketika mengisi kuisioner, atau lisan, ketika menjawab wawancara. Responden yang akan menjadi subyek penelitian
dalam tugas akhir ini meliputi mahasiswa aktif UPN “Veteran” Jawa Timur
dimulai dari angkatan 2011 sampai dengan angkatan 2014.
Teknik Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
Probability Sampling dengan jenis Simple Random Sampling. Menurut Umar (2000) teknik Simple Random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang
memberi peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel (dalam Pireja, 2013). Untuk menentukan jumlah sampel (�) digunakan rumus slovin. Untuk mengetahui jumlah sampel yang diambil dari
keseluruhan populasi adalah :
�
=
�1+�(� 2)
...
(3.1)Keterangan :
� : Jumlah sampel terpilih
� : Populasi keseluruhan
� : Tingkat kesalahan dalam meraih anggota sampel yang ditolerir
Berdasarkan data pengelola bidang akademik, total populasi mahasiswa aktif UPN “Veteran” Jawa Timur dari angkatan 2011 sampai dengan angkatan
2014 adalah 9031 mahasiswa. Dengan mempertimbangkan tenaga, waktu dan populasi mahasiswa yang cenderung homogen dari segi tingkat toleransi
33
�= 9031 1 + 9031 (0,102)
Maka � = 100 respoden.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan mengetahui keseluruhan populasi mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur. Setelah diketahui jumlah populasinya, maka dapat ditentukan jumlah sampelnya Teknik penentuan jumlah
sampel dari masing masing Fakultas dalam penelitian ini adalah dengan cara
proportional sampling yang dipopulerkan oleh Rubbin and Luck (1987) dimana
jumlah sampel dan responden yang akan diambil pada tiap-tiap Fakultas dilakukan secara proporsional, dengan rumus sebagai berikut (dalam Irawan, 2012) :
�
�=
����
... (3.2)Keterangan :
�� : Jumlah sampel ke-i
�� : Jumlah populasi ke-i
� : Jumlah populasi
� : Jumlah sampel
3.7 Uji Validitas Dan Realibilitas
tidak valid maka indikator pertanyaan yang tidak valid akan dihilangkan
kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas kembali.
3.7.1 Metode Korelasi Product Moment
Analisis korelasi memiliki banyak jenis, yaitu : Korelasi pearson Product Moment (r) , Korelasi Ration (y), Korelasi Spearman Rank atau Rhi ( rs atau p),
Korelasi Berserial (rb), Korelasi Korelasi Poin Berserial (rpb), Korelasi Phi (0), Korelasi Tetrachoric (rt), Korelasi Kontigency (C), dan Korelasi Kendall’s Tau.
Berdasarkan sembilan teknik analisis korelasi tersebut, yang akan digunakan sebagai metode untuk melakukan uji validitas ialah Korelasi Pearson Product Moment (r) karena sangat populer dan sering dipakai oleh mahasiswa dan
peneliti. Korelasi ini dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi antar variabel.
Teknik analisis Korelasi tersebut termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya: data dipilih secara acak (random), datanya berdistribusi normal, data yang
dihubungkan berpola linier, dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Kalau salah satu tidak terpunuhi
persaratan tersebut analisis korelasi tidak dapat dilakukan.
Korelasi ini dilambangkan dengan (r) .Ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r < + 1). Apabilah nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r =
35
Tabel 3.5 Tabel Interpretasi Produk Momen
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0.599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
3.7.2 Uji Validitas Kuisioner
Menurut Arikunto (2002) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (dalam Rahardja, 2004). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi
rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
dimaksud.
Cara yang dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah dengan variabel internal, yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara bagian instrumen
secara keseluruhan. Untuk mengukurnya menggunakan analisis butir. Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor yang ada kemudian dikorelasikan
dengan menggunakan Rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto, (2002) sebagai berikut (dalam Kusumah, 2012) :
=
−{ }{ }
�
2−� 2 2−� ( )2
Keterangan :
: koefisien korelasi antara x dan y rxy
� : Jumlah Subyek
: Skor item
: Skor total
∑ : Jumlah skor items
∑ : Jumlah skor total
∑ 2 :
Jumlah kuadrat skor item
∑ 2 :
Jumlah kuadrat skor total
Dalam kaitannya dengan besaran angka korelasi ini dikatakan bahwa koefisien validitas yang tidak begitu tinggi, katakanlah berada sekitar 0,4756 sudah
dapat diterima dan dianggap memuaskan, namun apabila koefisien validitas ini kurang dari 0,4756 maka dianggap tidak valid/ tidak memuaskan (LAMPIRAN 2).
Tabel 3.6 Validitas Kuisioner
Koefisien Relasi r tabel Keterangan
r hitung < r tabel 0,4756 Tidak Valid
r hitung > r tabel 0,4756 Valid
Sumber : Azwar (2000) dalam (Faizin, 2014)
Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan
37
dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Untuk
penelitian ini dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan kriteria menggunakan tabel r pada taraf signifikansi 0,01 (signifikansi 10% atau 0,01
adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian) (Agung Sembada, 2012).
Nilai dari r tabel diperoleh dari perhitungan rumus Degree of Freedom dengan
penjelasan sebagai berikut :
� = � −2 ...(3.4)
Keterangan :
� : Degree Of Freedom
� : Jumlah Pertanyaan dalam Kuisioner
Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :
� = 23−2 = 21
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil dari Degree Of Freedom adalah 21. Dengan taraf signifikansi sebesar 0,01 dengan arti keputusan yang diambil pada uji
validitas ini memiliki keyakinan sebesar 90%, maka dapat disimpulkan bahwa nilai r tabel adalah 0,4756.
3.7.3 Metode Alpha cronbach
Reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode alpha
(2005) Jika skala itu itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan range yang sama,
maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut : 1. Nilai alpha cronbach 0,00 s.d. 0,20 kurang reliabel
2. Nilai alpha cronbach 0,21 s.d. 0,40 agak reliabel 3. Nilai alpha cronbach 0,42 s.d. 0,60 cukup reliabel 4. Nilai alpha cronbach 0,61 s.d. 0,80 reliabel
5. Nilai alpha cronbach 0,81 s.d. 1,00 sangat reliabel (dalam Karyasa, 2014)
3.7.4 Uji Reliabilitas Kuisioner
Menurut Singarimbun (1995) Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dihandalkan (Sembiring, 2006). Alat ukur dapat dikatakan reliabel jika alat tersebut dalam mengukur
sesuatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Disamping itu, reliabilitas merupakan syarat bagi suatu penelitian. Jika suatu instrumen tidak reliabel, maka dengan sendirinya tidak valid pula instrumen
tersebut. Menurut Bilson (2004) Untuk menguji tingkat reliabilitas dapat digunakan rumus Cronbach’s Alpha (dalam Purbawijaya, 2012) yaitu:
11
=
−1[1
−
�2
�12
]
...
(3.5)Keterangan :
11 : Reliabilitas Instrumen
: Banyaknya Item
∑�2 : Jumlah Variabel Item
39
Untuk teknik perhitungan reliabilitas kuisioner yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan program komputer. Item dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach > nilai kritis. Dimana nilai r kritis yang
ditetapkan adalah 0,6. Selanjutnya output yang didapat akan dibandingkan dengan uji signifikansi dengan uji t.
Tabel 3.7 Reliabilitas Kuisioner
Koefisien reliabilitas a kritis Keterangan
a < r kritis 0,60 Tidak Reliabel
a > r kritis 0,60 Reliabel
Sumber : Bilson, 2004
Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukan oleh suatu angka yang diebut koefisien reliabilitas. Nilai yang dihasilkan berkisar antara 0 dan 1.
Dimana semakin mendekati 1 maka semakin handal item item yang digunakan untuk mengukur variabel.
3.8 Analisa Deskriptif
Analisa deskriptif merupakan bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah untuk dipahami. Analisa deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan / memberikan keterangan
mengenai suatu data / keadaan. Penarikan kesimpulan pada analisis ini hanya ditujukan pada sekumpulan data guna memberikan gambaran umum/ karakteristik
yaitu Usability (Kegunaan), Information Quality (Kualitas Informasi), dan
Interaction Quality (Kualitas Informasi).
3.9 Analisa Data
Pada tahap ini akan dilakukan pengolahan data hasil kuisioner. Pengolahan
data yang dilakukan menggunakan salah satu metode statistik untuk menganalisa data yaitu SEM (Structural Equation Model). Kemudian akan dilanjutkan dengan
perhitungan hipotesis.
3.9.1 Analisa Implementasi Model
Analisa Implementasi model dilakukan berdasarkan model yang telah
dibuat sebelumnya. Tahapan dalam analisis ini terdiri dari 3 tahapan yaitu :
3.9.1.1 Pengujian Asumsi Sem
Evaluasi Normalitas Data
Untuk menguji normalitas distribusi data yang digunakan dalam analisis. Uji yang paling mudah adalah dengan mengamati skewness value dari data yang
digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskripstif dari hampir semua program statistik. Nilai statistik untuk menguji normalitas disebut sebagai z-value
yang dihasilkan melalui rumus berikut :
�� � −
=
� � 6 �...
(3.6)Bila nilai – z lebih besar dari nilai kritis, maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak nornal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi yang dikehendaki. Pada penelitian ini Apabila nilai cr
41
normal. Serta nilai cr. kurtosis yang berdistribusi normal yaitu keseluruhan nilai
indikator berada di bawah 7 (Rosarindry, 2010).
Evaluasi Data Outlier
Outliers merupakan observasi atau data yang memiliki karakteristik unit yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi yang lain dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal maupun variabel-variabel
kombinasi (Augusty, 2006) .
Uji terhadap outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak
Mahalanobis pada tingkat p<0.001. jarak mahalanobis tersebut dievaluasi dengan
menggunakan �2 pada derajat bebas sebesar jumlah indikator/item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini digunakan 23 indikator,
oleh karena itu semua kasus yang mempunyai mahalanobis yang lebih besar dari �2 (23, 0.001) = 49.728 adalah outlier multivariate (LAMPIRAN 5).
3.9.1.2 Pengujian model pengukuran (Measuremenet Model)
Analisis model pengukuran (measurement model) menggunakan analisis faktor konfirmatori (confirmatory factor analysis) dimaksudkan untuk
mengkonfirmasi semua indikator yang membentuk tiap-tiap variabel. Setelah dilakukan konfirmatori faktor untuk tiap variabel maka dilakukan pengukuran keseluruhan model.
3.9.1.3 Pengujian model struktural
Proses pengujian model penelitian selanjutnya adalah uji hubungan indikator dengan konstruk melalui uji convergent validity dan uji discriminant
�2 �1
�3 3.9.2 Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan
suatu hipotesis. Kebenaran (benar atau salahnya) suatu hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti, kecuali uji dilakukan dengan memeriksa seluruh populasi. Karena tidak mungkin dilakukan uji hipotesis dengan memeriksa
seluruh populasi maka untuk memastikan kebenaran suatu hipotesis dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel acak, dan menggunakan informasi (atau
bukti) dari sampel tersebut untuk menerima atau menolak suatu hipotesis.
Menurut teori Webqual, terdapat tiga variabel yang mewakili kualitas
suatu website, yaitu Kegunaan (Usabilty), Kualitas Informasi (Information Quality) dan Interaksi Layanan (Interaction Quality) sebagaimana diilustrasikan dalam gambar 3.2. Persepsi pengguna tentang suatu sistem informasi yang baik
adalah sebuah sistem dimana pengguna merasa puas dengan kualitas dari website. Penelitian sebelumnya menyarankan bahwa dimensi Webqual dapat memprediksi tingkat kualitas website (Loiacono, 2007). Berdasarkan model konseptual,
penelitian ini memilki hipotesis:
Gambar 3.3 Model Webqual
USABILITY
INFORMATION QUALITY
INTERACTION QUALITY
43
�1: Terdapat hubungan positif antara Usability dan Kepuasan Pengguna.
�2: Terdapat hubungan positif antara Information Quality dan Kepuasan
Pengguna.
�3: Terdapat hubungan positif antara Interaction Quality dan Kepuasan
Pengguna.
Metode pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
�0 : βi = 0 , artinya variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel
terikat.
�0 : βi > 0 , artinya variabel bebas berpengaruh positif terhadap variabel
terikat.
Selain itu, pengujian juga dilakukan dengan melihat hasil analisis koefisien
regresi, yaitu sebagai berikut :
Apabila t hitung > t tabel, maka �0 ditolak dan � diterima.
Apabila t hitung < t tabel, maka �0 diterima dan � ditolak.
3.10 Pengukuran Tingkat Kualitas Website Menggunakan Metode Webqual
Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan untuk mengukur tingkat kualitas website yang dinilai berdasarkan metode Webqual. Pada tahap ini ketiga
tahap webqual yaitu Usability, Information Quality, dan Interaction Quality akan dibagi menjadi beberapa dimensi. Penjelasan lengkap mengenai dimensi dimensi apa saja yang akan digunakan dalam mengukur tingkat kualitas website sudah
dijelaskan pada tabel 2.1 Pembagian Indikator Pada Tingkat Penilaian Kualitas Webqual. Setelah dilakukan perhitungan, maka hasil penilaian tersebut akan
3.11 Interval Kualitas Website
Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan untuk mencari nilai interval yang akan menentukan tingkat kualitas tiap dimensi. Dari nilai interval tersebut
akan ditemukan beberapa indikator website yang harus dilakukan perbaikan karena tingkat kualitasnya yang buruk. Selain itu juga akan ditemukan beberapa indikator website yang kinerjanya harus tetap dipertahankan karena tingkat
kualitasnya yang baik.
3.12 Evaluasi Kualitas Website
Pada tahap ini akan dijelaskan indikator mana sajakah yang kinerjanya
harus dipertahankan dan diperbaiki. Pada tahap ini akan dijelaskan secara detail mengenai nilai tiap indikator yang termasuk kedalam interval nilai kualitas baik
ataupun buruk.
3.13 Kesimpulan Dan Saran
Pada tahap ini akan disimpulkan hasil keseluruhan dari rumusan masalah yang sudah dijelaskan pada bab pendahuluan. Saran juga akan disampaikan demi