Penyusun:
Penanggung Jawab: Hari Utomo
I
Ketua Tim: Dedy Sumantri Editor dan Desain Grafis : Andi HendrawanIndar Jaya Mulia
I
Ghitha Afifah HurinREGIONAL
Ketua Tim: Dedy Sumantri
I
Andi HendrawanI
Anggota: M.Lutfi |fifah Hurin
I
Nurcholis Imam MawardiKAJIAN FISKAL REGIONAL
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Triwulan
2021
KAJIAN FISKAL REGIONAL
TENGAH
Triwulan I
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
B. INFLASI ………
C. INDIKATOR KESEJAHTERAAN
II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN A. PENDAPATAN NEGARA
B. BELANJA NEGARA ………
C. PROGNOSIS REALISASI
III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD A. PENDAPATAN DAERAH
B. BELANJA DAERAH ………
C. PROGNOSIS REALISASI APBD SAMPAI DENGAN AKHIR TAHUN
IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
A. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN ………
B. PENDAPATAN KONSOLIDASIAN ………
C. BELANJA KONSOLIDASIAN ………
D. ANALISIS KONTRIBUSI PEMERINTAH DALAM PDRB V. BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
- MENGANGKAT KERAJINAN
Kajian Fiskal Regional Prov.Kalteng Triwulan
DAFTAR ISI
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL ………
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ………
………
INDIKATOR KESEJAHTERAAN ……….………
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN ………
PENDAPATAN NEGARA ……….………...
……….………...
PROGNOSIS REALISASI APBN ……….……….
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD ………
PENDAPATAN DAERAH ……….………...
………..
PROGNOSIS REALISASI APBD SAMPAI DENGAN AKHIR TAHUN 2021 ……….
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) ………
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN ………
KONSOLIDASIAN ………
BELANJA KONSOLIDASIAN ………..
ANALISIS KONTRIBUSI PEMERINTAH DALAM PDRB ………
BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH ………
MENGANGKAT KERAJINAN IKONIK KHAS DAYAK ………...……….
Kajian Fiskal Regional Prov.Kalteng Triwulan I 2021
……… 1
………..…… 1
……… 2
……… 3
……… 5
………...…… 5
……….... 8
………. 11
……… 12
………... 13
……….. 16
………. 17
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN ……… 18 LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN ………. 18
KONSOLIDASIAN ……… 18
…………..… 21
………...…… 23
……….………… 24
………... 24
I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan I tahun PDRB ADHB mencapai Rp39.197 miliar dan
Besaran PDRB ini berkontribusi sebesar 11,98 persen dari seluruh provinsi di Pulau Kalimantan. Pada triwulan I tahun 2021
Tengah mengalami kontraks
triwulan I tahun 2020. Secara spasial, setiap provinsi di Pulau Kalimantan mengalami kontraksi. Kalimantan Tengah menjadi provinsi yang mengalami kontraksi terbesar, sedangkan kontraksi terkecil terjadi
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Tengah
Jika dilihat dari sisi pengeluaran, seluruh komponen pengeluaran mengalami kontraksi kecuali Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT. Kontraksi terbesar didorong oleh Komponen Konsumsi Pemerintah (PK
sebesar -3,80 persen dan Ekspor sebesar
usaha, kontraksi terbesar terjadi pada kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yaitu sebesar 27,62 persen. Sementara itu, kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Informasi dan Komunikasi sebesar 32,09 persen. Struktur perekonomian Kalimantan Tengah masih didominasi oleh kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
terhadap PDRB menurut lapangan usaha.
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Tengah 4.62
-5 0 5 10
I-2018
Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah (y
-0.97
-10 -5 0 5
I-2020
Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah (q
I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan I tahun 2021 yang diukur berdasarkan mencapai Rp39.197 miliar dan ADHK 2010 mencapai Rp24.620,7 miliar.
Besaran PDRB ini berkontribusi sebesar 11,98 persen dari seluruh provinsi di Pulau Pada triwulan I tahun 2021 (y-on-y), pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah mengalami kontraksi sebesar 3,12 persen dibandingkan perekonomian pada Secara spasial, setiap provinsi di Pulau Kalimantan mengalami kontraksi. Kalimantan Tengah menjadi provinsi yang mengalami kontraksi terbesar, sedangkan kontraksi terkecil terjadi di Kalimantan Barat yaitu sebesar 0,10 persen.
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Tengah
Jika dilihat dari sisi pengeluaran, seluruh komponen pengeluaran mengalami kontraksi kecuali Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT. Kontraksi terbesar didorong oleh Pemerintah (PK-P) yaitu sebesar -9,20 persen diikuti oleh PMTB 3,80 persen dan Ekspor sebesar -2,90 persen. Jika dilihat menurut lapangan ontraksi terbesar terjadi pada kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan aminan Sosial Wajib yaitu sebesar 27,62 persen. Sementara itu, kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Informasi dan Komunikasi sebesar Struktur perekonomian Kalimantan Tengah masih didominasi oleh
anan dan Perikanan yang berkontribusi sebesar terhadap PDRB menurut lapangan usaha.
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Tengah
6.03 2.95
I-2019 I-2020 I-2021
Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah (y-on-y)
Laju Pertumbuhan (persen)
-5.55
1.70 2.91
II-2020 III-2020 IV-2020 I-2021
Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah (q-to-q)
Laju Pertumbuhan (persen)
I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
2021 yang diukur berdasarkan 2010 mencapai Rp24.620,7 miliar.
Besaran PDRB ini berkontribusi sebesar 11,98 persen dari seluruh provinsi di Pulau ), pertumbuhan ekonomi Kalimantan dibandingkan perekonomian pada Secara spasial, setiap provinsi di Pulau Kalimantan mengalami kontraksi. Kalimantan Tengah menjadi provinsi yang mengalami kontraksi terbesar,
di Kalimantan Barat yaitu sebesar 0,10 persen.
Jika dilihat dari sisi pengeluaran, seluruh komponen pengeluaran mengalami kontraksi kecuali Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT. Kontraksi terbesar didorong oleh 9,20 persen diikuti oleh PMTB Jika dilihat menurut lapangan ontraksi terbesar terjadi pada kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan aminan Sosial Wajib yaitu sebesar 27,62 persen. Sementara itu, kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Informasi dan Komunikasi sebesar Struktur perekonomian Kalimantan Tengah masih didominasi oleh yang berkontribusi sebesar 22,77 persen
-3.12 2021
-2.01
2021
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan IV 2020 (q-to-q)
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non LNPRT) mengalami kontraksi masing
4,14 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 12,69 persen.
ada tujuh kategori yang mampu tumbuh positif, sedangkan sisanya mengalami kontraksi. Pertumbuhan tertinggi dicapai Kategori Pertambangan dan Penggalian sebesar 37,75 persen, sedangkan
Kategori Administasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yaitu sebesar 49,64 persen.
B. INFLASI
Selama bulan Maret 2021,
kota acuan yaitu Palangka Raya dan Sampit,
Inflasi sebesar 0,12 persen. Angka inflasi tersebut dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok
makanan dan minuman/restoran
kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Tengah dan Nasional
Jika dibandingkan dengan inflasi nasional, tinggi dari inflasi nasional
Provinsi Kalimantan Tengah ini
sebelumnya. Cabai rawit menjadi komoditas yang mempunyai andil paling besar terhadap peningkatan indeks harga baik di Kota Palangka Raya maupun Sampit.
-0.18 0.28
0.44
0.08
0.07 0.18
-0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
Apr '20 Mei '20 Jun '20
Inflasi Bulanan Kalimantan Tengah dan Nasional (persen)
Kajian Fiskal Regional Prov.Kalteng Triwulan I 2021
Kalimantan Tengah triwulan I 2021 dibandingkan dengan q) mengalami kontraksi sebesar 2,01 persen.
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P), Pembentukan Modal Tetap
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK mengalami kontraksi masing-masing sebesar 31,72 persen, 4,59 pe
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 12,69 persen. Sementara itu, menurut lapangan usaha, hanya ada tujuh kategori yang mampu tumbuh positif, sedangkan sisanya mengalami rtumbuhan tertinggi dicapai Kategori Pertambangan dan Penggalian , sedangkan kategori yang mengalami kontraksi terbesar adalah Kategori Administasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yaitu
Maret 2021, berdasarkan pantauan Indeks Harga Konsumen pada dua kota acuan yaitu Palangka Raya dan Sampit, Provinsi Kalimantan Tengah
Inflasi sebesar 0,12 persen. Angka inflasi tersebut dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau; kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya
erumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Tengah dan Nasional
dibandingkan dengan inflasi nasional, inflasi Provinsi Kalimantan Tengah inflasi nasional yang berada pada angka 0,08 persen.
Provinsi Kalimantan Tengah ini lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan . Cabai rawit menjadi komoditas yang mempunyai andil paling besar terhadap peningkatan indeks harga baik di Kota Palangka Raya maupun Sampit.
-0.03
-0.50 -0.30
0.02 0.52
0.35 0.09 -0.10
-0.05 -0.05 0.07 0.28 0.45
0.26
Jul '20 Agt '20 Sep '20 Okt '20 Nov '20 Des '20 Jan '21 Inflasi Bulanan Kalimantan Tengah dan Nasional (persen)
Kalimantan Tengah Nasional
Kajian Fiskal Regional Prov.Kalteng Triwulan I 2021
dibandingkan dengan 2,01 persen. Komponen etap Bruto, dan Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK- masing sebesar 31,72 persen, 4,59 persen, dan Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa Sementara itu, menurut lapangan usaha, hanya ada tujuh kategori yang mampu tumbuh positif, sedangkan sisanya mengalami rtumbuhan tertinggi dicapai Kategori Pertambangan dan Penggalian kategori yang mengalami kontraksi terbesar adalah Kategori Administasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yaitu
berdasarkan pantauan Indeks Harga Konsumen pada dua Provinsi Kalimantan Tengah mengalami Inflasi sebesar 0,12 persen. Angka inflasi tersebut dipengaruhi oleh peningkatan kelompok penyedia kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; serta
Provinsi Kalimantan Tengah lebih Namun, inflasi jika dibandingkan dengan bulan . Cabai rawit menjadi komoditas yang mempunyai andil paling besar terhadap peningkatan indeks harga baik di Kota Palangka Raya maupun Sampit.
0.21 0.12
0.10 0.08
Jan '21 Feb '21 Mar '21
C. INDIKATOR KESEJAHTERAAN Pada September 2020, j
mencapai 141,78 ribu orang atau bertambah sebanyak 8,8 ribu orang dibandingkan dengan kondisi pada Maret 2020
Maret-September 2020 terjadi baik di perkotaan maupun di pedesaan.
miskin di wilayah perkotaan bertambah sebanyak 3,1 ribu orang (5,6 persen) sedangkan penduduk miskin di wilayah pedesaan bertambah
(6,6 persen). Garis Kemiskinan
September 2020 adalah Rp.492.619, terhadap Garis Kemiskinan
makanan yaitu 78,74 persen dibanding 21,26 persen.
Nasional, presentase penduduk miskin Kalimantan Tengah juga masih jauh lebih rendah yaitu 5,26 persen dibanding 10,19 persen.
Selain kemiskinan, indikator kesejahteraan juga dapat diukur dari sisi ketenagakerjaan.
Apabila dibandingkan dengan Februari 2020, keadaan saat sebelum pandemi Covid-19, jumlah angkatan kerja bulan Februari 2021 di
Sumber: BPS Prov.Kalteng dan Nasional
143.49 137.46 139.16 137.88 5.66 5.36 5.37 5.26 10.86 10.7 10.64 10.12
125 130 135 140 145
Mar '16 Sep '16 Mar '17 Sep '17
Perkembangan Kemiskinan Kalteng, 2016
Jumlah Penduduk Miskin Kalteng (ribu orang)
% Penduduk Miskin Kalteng
% Penduduk Miskin Nasional
KESEJAHTERAAN
ada September 2020, jumlah penduduk miskin di Kalimantan Tengah tercatat mencapai 141,78 ribu orang atau bertambah sebanyak 8,8 ribu orang dibandingkan Maret 2020. Kenaikan jumlah penduduk miskin pada periode mber 2020 terjadi baik di perkotaan maupun di pedesaan.
miskin di wilayah perkotaan bertambah sebanyak 3,1 ribu orang (5,6 persen) sedangkan penduduk miskin di wilayah pedesaan bertambah sebanyak 5,8 ribu orang
aris Kemiskinan yang digunakan untuk menghitung penduduk miskin September 2020 adalah Rp.492.619,- (kapita/bulan). Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan masih jauh lebih besar dibandingkan komoditi non
yaitu 78,74 persen dibanding 21,26 persen.
Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Kalimantan, presentase penduduk miskin Kalimantan Tengah
5,26 persen menjadi yang
setelah Kalimantan Selatan. Jika dibandingkan dengan presentase penduduk miskin Kalimantan Tengah juga masih jauh lebih rendah yaitu 5,26 persen dibanding 10,19 persen.
Sumber: BPS Prov.Kalteng dan Nasional
Sumber: BPS Prov.Kalteng dan Nasional
136.93 136.45 134.59 131.24 132.94 141.78
5.17 5.10 4.98 4.81 4.82 5.26
9.82 9.66 9.41 9.22 9.78 10.19
0 5 10 15
Mar '18 Sep '18 Mar '19 Sep '19 Mar '20 Sep '20
Perkembangan Kemiskinan Kalteng, 2016-2020
Jumlah Penduduk Miskin Kalteng (ribu orang)
% Penduduk Miskin Kalteng
% Penduduk Miskin Nasional
47.2 63.3
3.33
4.58 4.94
7.07
0 20 40 60 80
Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021
Perkembangan Pengangguran di Prov. Kalteng dan Nasional
Jumlah Pengangguran Kalteng (ribu orang)
% TPT Kalteng
% TPT Nasional
umlah penduduk miskin di Kalimantan Tengah tercatat mencapai 141,78 ribu orang atau bertambah sebanyak 8,8 ribu orang dibandingkan Kenaikan jumlah penduduk miskin pada periode mber 2020 terjadi baik di perkotaan maupun di pedesaan. Penduduk miskin di wilayah perkotaan bertambah sebanyak 3,1 ribu orang (5,6 persen), sebanyak 5,8 ribu orang digunakan untuk menghitung penduduk miskin eranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan komoditi non
Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Kalimantan, presentase penduduk miskin Kalimantan Tengah yaitu sebesar 5,26 persen menjadi yang terendah setelah Kalimantan Selatan. Jika dibandingkan dengan presentase penduduk miskin Kalimantan Tengah juga masih jauh lebih
60.2 4.25 6.26
0 2 4 6 8
Februari 2021
Perkembangan Pengangguran di Prov. Kalteng dan
Jumlah Pengangguran Kalteng (ribu orang)
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Kalimantan Tengah mengalami penurunan 4,49 ribu orang. Penduduk yang bekerja jumlahnya berkurang 17,49 ribu orang, sedangkan pengangguran
13 ribu orang (0,92 persen) kondisi saat pandemi Covid
Penduduk yang bekerja jumlahnya meningkat sebanyak 35,49 ribu orang, sedangka pengangguran menurun 3,15 ribu orang
usia kerja yang terdampak Covid Pengangguran karena Covid
Covid-19 (3,99 ribu orang), Sementara Tidak Bekerja karena Covid orang) dan Pengurangan Jam kerja karena Covid
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Tengah dan Nasional
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam membangun kualitas hidup manusia
maupun Nasional selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2020, IPM Kalimantan Tengah masih berada di bawah IPM Nasional.
status pembangunan manusia suatu daerah. Berdasarkan nilai IPM, status pembangunan manusia suatu daerah
status “tinggi”, status “sedang”, dan status “rendah”.
2020 sebesar 71,05 sehingga menurut
“tinggi”. Secara spasial per kabupaten/kota, terdapat satu daerah yang termasuk ke dalam status “sangat tinggi”
Kotawaringin Barat, Kotawaringin T
Gunung Mas, dan Barito Timur termasuk ke dalam status “tinggi”, sedangkan Kabupaten Kapuas, Sukamara, Seruyan, Katingan, Pul
termasuk ke dalam status “sedang”.
66.38 66.66
67.41 67.09 67.7 68.31
65 67 69 71 73
2011 2012 2013
Kajian Fiskal Regional Prov.Kalteng Triwulan I 2021
mengalami penurunan 4,49 ribu orang. Penduduk yang bekerja jumlahnya berkurang 17,49 ribu orang, sedangkan pengangguran meningkat sebanyak (0,92 persen). Sementara jika dibandingkan dengan Agustus 2020, kondisi saat pandemi Covid-19, jumlah angkatan kerja meningkat 32,34 ribu orang.
Penduduk yang bekerja jumlahnya meningkat sebanyak 35,49 ribu orang, sedangka pengangguran menurun 3,15 ribu orang (0,33 persen). Pada Februari 2021,
usia kerja yang terdampak Covid-19 sebanyak 109,9 ribu orang, terdiri dari Pengangguran karena Covid-19 (1,43 ribu orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena
ibu orang), Sementara Tidak Bekerja karena Covid orang) dan Pengurangan Jam kerja karena Covid-19 (92,58 ribu orang).
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Tengah dan Nasional
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam
membangun kualitas hidup manusia. Setiap tahunnya, baik IPM Kalimantan Tengah maupun Nasional selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2020, IPM Kalimantan Tengah masih berada di bawah IPM Nasional. IPM dapat digunakan untuk melihat n manusia suatu daerah. Berdasarkan nilai IPM, status pembangunan manusia suatu daerah dapat digolongkan menjadi status “sangat tinggi”, status “tinggi”, status “sedang”, dan status “rendah”. IPM Kalimantan Tengah tahun sehingga menurut penggolongan tersebut masuk ke dalam status Secara spasial per kabupaten/kota, terdapat satu daerah yang termasuk ke dalam status “sangat tinggi” yaitu Kota Palangka Raya. Sementara itu, Kabupaten
awaringin Timur, Barito Selatan, Barito Utara
ito Timur termasuk ke dalam status “tinggi”, sedangkan Kapuas, Sukamara, Seruyan, Katingan, Pulang Pisau,dan
termasuk ke dalam status “sedang”.
67.41 67.77
68.53 69.13 69.79 70.42 68.31 68.9 69.55 70.18 70.81 71.39
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Indeks Pembangunan Manusia
Kalimantan Tengah Nasional
Kajian Fiskal Regional Prov.Kalteng Triwulan I 2021
mengalami penurunan 4,49 ribu orang. Penduduk yang bekerja meningkat sebanyak . Sementara jika dibandingkan dengan Agustus 2020, 19, jumlah angkatan kerja meningkat 32,34 ribu orang.
Penduduk yang bekerja jumlahnya meningkat sebanyak 35,49 ribu orang, sedangkan Pada Februari 2021, penduduk 19 sebanyak 109,9 ribu orang, terdiri dari 19 (1,43 ribu orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena ibu orang), Sementara Tidak Bekerja karena Covid-19 (11,9 ribu
19 (92,58 ribu orang).
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya . Setiap tahunnya, baik IPM Kalimantan Tengah maupun Nasional selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2020, IPM Kalimantan IPM dapat digunakan untuk melihat n manusia suatu daerah. Berdasarkan nilai IPM, status golongkan menjadi status “sangat tinggi”, IPM Kalimantan Tengah tahun masuk ke dalam status Secara spasial per kabupaten/kota, terdapat satu daerah yang termasuk ke Sementara itu, Kabupaten ito Utara, Lamandau, ito Timur termasuk ke dalam status “tinggi”, sedangkan dan Murung Raya
70.91 71.05 71.92 71.94
2019 2020
II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Target pendapatan negara di wilayah dengan triwulan I turun 9,50
pada pendapatan dari sektor perpajakan maupun PNBP. Pagu belanja negara meningkat 9,55 persen,
sebesar 57,98 persen dan dana desa sebesar 8,77 persen
I Account Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I TA 20
Sumber: OM SPAN, Simtrada DJPK, Kanwil Pajak Kalselteng Capaian realisasi pendapatan sampai dengan triwulan I dibanding periode yang sama tahun lalu.
PNBP meningkat 2,59
Rp1.142,49 miliar. Realisasi be Rp5.190,47 miliar, turun 0
20,32 persen. Capaian realisasi triwulan I 2021 belanja pemerintah pusat sebesar 13,
sebesar 23,31 persen atau Rp A. PENDAPATAN NEGARA 1. Pendapatan Pajak
Total penerimaan pajak sampai dengan triwulan I 20,31 persen dari target.
sebesar Rp961,64miliar (16
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Target pendapatan negara di wilayah provinsi Kalimantan Tengah tahun 202 9,50 persen dari tahun 2020. Penurunan target
pendapatan dari sektor perpajakan maupun PNBP. Pagu belanja negara ,55 persen, disebabkan kenaikan alokasi belanja Pemerintah Pusat
persen dan adanya penurunan alokasi belanja transfer ke daerah d persen.
Tabel II.1.
Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I TA 2020 & 2021 ( dalam jutaan rupiah)
Sumber: OM SPAN, Simtrada DJPK, Kanwil Pajak Kalselteng & Kanwil DJBC Kalbagsel realisasi pendapatan sampai dengan triwulan I-2021 mengalami
dibanding periode yang sama tahun lalu. Capaian realisasi Pendapatan pajak dan meningkat 2,59 persen dari triwulan I-2020, dengan nominal sebesar
Realisasi belanja negara sebesar 19,38 persen
0,93 persen dibanding capaian tahun sebelumnya sebesar realisasi triwulan I 2021 ini merupakan kontribusi dari realisasi belanja pemerintah pusat sebesar 13,39 persen atau Rp1.418,93 miliar dan TKDD
persen atau Rp3.771,44 miliar.
PENDAPATAN NEGARA
Total penerimaan pajak sampai dengan triwulan I-2021 sebesar Rp1.075,50
Capaian ini meningkat 3,75 persen dibanding tahun 20 6,56 persen).
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
rovinsi Kalimantan Tengah tahun 2021 sampai target terjadi baik pendapatan dari sektor perpajakan maupun PNBP. Pagu belanja negara alokasi belanja Pemerintah Pusat penurunan alokasi belanja transfer ke daerah dan
Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Kalimantan Tengah
& Kanwil DJBC Kalbagsel
mengalami peningkatan Pendapatan pajak dan 20, dengan nominal sebesar persen dari pagu atau persen dibanding capaian tahun sebelumnya sebesar ini merupakan kontribusi dari realisasi miliar dan TKDD
1.075,50 miliar atau persen dibanding tahun 2020
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
a. Pajak Dalam Negeri
Pada triwulan I 2020, penerimaan pajak dalam negeri didominasi penerimaan PP sebesar 52,40 persen, disusul PP
2020 sebesar Rp372,31 miliar.
dari 250 persen. Pajak Lainnya sebesar Rp16,44 miliar meningkat 57,08 persen, serta Penerimaan Cukai juga meningkat lebih dari 300 persen sebesar Rp89,63 miliar.
Perolehan pajak di Kalimantan Tengah terbes Kotawaringin Barat Rp247,68 miliar
yang berkontribusi 22,04 persen, dan Kota Palangkaraya yang berkontribusi 17,36 persen. Sedangkan penerimaan pajak terendah berada di Kab. Pul
Rp4,76 miliar atau berkontribusi 0,89 persen. Selengkapnya sebagaimana Grafik II.2 berikut:
Penerimaan Pajak dan Kontribusi Menurut PemdaTriwulan I TA 2020
Sumber: Kanwil Pajak Kalselteng Sumber: OMSPAN (diolah), 2021
Grafik II.1
Penerimaan Pajak Dalam Negeri Triwulan I TA 2020-TA 2021 (juta rupiah)
Kajian Fiskal Regional Prov.Kalteng Triwulan I 202
2020, penerimaan pajak dalam negeri didominasi penerimaan PP persen, disusul PPh 43,85 persen, PBB 2,09 persen
sebesar 1,65 persen sisanya cukai.
Realisasi semua jenis Pajak Dalam Negeri triwulan I 2021 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun 2020, kecuali PPh yang terkontraksi
terealisasi Rp520,90
39,91 persen dibanding tahun miliar. Realisasi PBB sebesar Rp20,81 miliar, meningkat lebih dari 250 persen. Pajak Lainnya sebesar Rp16,44 miliar meningkat 57,08 persen, serta
Cukai juga meningkat lebih dari 300 persen sebesar Rp89,63 miliar.
Perolehan pajak di Kalimantan Tengah terbesar dikontribusikan oleh Kab.
Kotawaringin Barat Rp247,68 miliar (24,50 persen), kemudian Kab. Kotawaringin Timur yang berkontribusi 22,04 persen, dan Kota Palangkaraya yang berkontribusi 17,36 persen. Sedangkan penerimaan pajak terendah berada di Kab. Pulang Pisau sebesar Rp4,76 miliar atau berkontribusi 0,89 persen. Selengkapnya sebagaimana Grafik II.2
Grafik II.2
Penerimaan Pajak dan Kontribusi Menurut PemdaTriwulan I TA 2020 – 2021 (miliar rupiah)
Sumber: Kanwil Pajak Kalselteng Grafik II.1
Penerimaan Pajak Dalam Negeri TA 2021 (juta rupiah)
Prov.Kalteng Triwulan I 2021
2020, penerimaan pajak dalam negeri didominasi penerimaan PPN persen, Pajak Lainnya sebesar 1,65 persen dan
Realisasi semua jenis Pajak Dalam Negeri triwulan I 2021 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun 2020, kecuali PPh yang terkontraksi 18,52. PPN 520,90 miliar naik persen dibanding tahun , meningkat lebih dari 250 persen. Pajak Lainnya sebesar Rp16,44 miliar meningkat 57,08 persen, serta
Cukai juga meningkat lebih dari 300 persen sebesar Rp89,63 miliar.
ar dikontribusikan oleh Kab.
, kemudian Kab. Kotawaringin Timur yang berkontribusi 22,04 persen, dan Kota Palangkaraya yang berkontribusi 17,36 ang Pisau sebesar Rp4,76 miliar atau berkontribusi 0,89 persen. Selengkapnya sebagaimana Grafik II.2
2021 (miliar rupiah)
b. Pajak Perdagangan Internasional
Perkembangan pajak perdagangan internasional pada triwulan I 2021 tergambar dalam grafik II.3 berikut:
Penerimaan pajak perdagangan internasional sebesar Rp81,38 miliar atau sebesar 7,57 persen dari total penerimaan pajak Rp1.075,
terdiri dari Bea Masuk Rp938,92 juta atau 1,15 persen dan Bea Keluar sebesar Rp80,44 miliar atau 98,85 persen. Apabila dibandingkan dengan triwulan I-2020, Bea Masuk mengalami kontraksi 35,24 persen, sedangkan Bea keluar meningkat
signifikan mencapai 120,54 persen. Hal ini mengindiksikan penguatan ekspor pada triwulan I-2021 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
2. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sampai dengan triwulan I
sebesar Rp66,99 miliar, terkontraksi 11,45 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kontribusi PNBP terhadap APBN di wilayah Kal
5,86 persen.
Tabel II.2
Pagu & Realisasi PNBP Triwulan I TA 202 (rupiah)
Sumber: OM SPAN Kemenkeu
Instansi/satker dengan PNBP tertinggi merupakan satker
kepolisian, perhubungan dan kesehatan. Sejalan dengan itu Kementerian/Lembaga Perdagangan Internasional
Perkembangan pajak perdagangan internasional pada triwulan I 2021 tergambar
Penerimaan pajak perdagangan internasional sebesar Rp81,38 miliar atau sebesar 7,57 persen dari total penerimaan pajak Rp1.075,50 miliar, terdiri dari Bea Masuk Rp938,92 juta atau 1,15 persen dan Bea Keluar sebesar Rp80,44 miliar atau 98,85 persen. Apabila dibandingkan dengan 2020, Bea Masuk mengalami kontraksi 35,24 persen, sedangkan Bea keluar meningkat
Grafik II.3
Penerimaan Pajak Internasional Triwulan I TA 2020 – 2021 (juta rupiah)
Sumber: OM SPAN Kemenkeu
signifikan mencapai 120,54 persen. Hal ini mengindiksikan penguatan ekspor pada 2021 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
riwulan I 2021 realisasi PNBP yaitu 30,57 persen dari pagu atau sebesar Rp66,99 miliar, terkontraksi 11,45 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kontribusi PNBP terhadap APBN di wilayah Kalimantan Tengah relatif kecil hanya
Tabel II.2
Pagu & Realisasi PNBP Triwulan I TA 2021
Sumber: OM SPAN Kemenkeu
Realisasi PNBP pada triwulan I tahun 2021 didominasi jasa pendidikan, meskipun baru terrealisasi 23,15 persen. Diikuti jasa layanan K/L kepada masyarakat, terutama dari layanan perijinan, kejaksaan dan peradilan serta layanan kepolisian dengan realisasi mencapai 108 persen. Sedangkan realisasi tertinggi sebesar 187 persen merupakan realisasi PNBP dari pengelolaan BMN.
dengan PNBP tertinggi merupakan satker bidang pendidikan, kepolisian, perhubungan dan kesehatan. Sejalan dengan itu Kementerian/Lembaga Perkembangan pajak perdagangan internasional pada triwulan I 2021 tergambar
Penerimaan Pajak Internasional 2021 (juta rupiah)
signifikan mencapai 120,54 persen. Hal ini mengindiksikan penguatan ekspor pada
2021 realisasi PNBP yaitu 30,57 persen dari pagu atau sebesar Rp66,99 miliar, terkontraksi 11,45 persen dibanding periode yang sama tahun relatif kecil hanya
Realisasi PNBP pada triwulan I tahun 2021 didominasi jasa pendidikan, meskipun baru terrealisasi 23,15 persen. Diikuti jasa layanan K/L kepada masyarakat, terutama dari layanan perijinan, kejaksaan dan peradilan serta layanan kepolisian dengan realisasi ncapai 108 persen. Sedangkan realisasi tertinggi sebesar 187 persen merupakan realisasi PNBP dari
bidang pendidikan, kepolisian, perhubungan dan kesehatan. Sejalan dengan itu Kementerian/Lembaga
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
dengan PNBP tertinggi merupakan kementerian/lembaga instansi yang menaungi instansi/satker tersebut, sebagaimana Tabel II.3.
Satker & Kementerian/Lembaga Dengan realisasi PNBP Triwulan I TA 202
B. BELANJA NEGARA 1. Belanja Pemerintah Pusat
Proporsi alokasi belanja pemerintah pusat di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan I-2021, yang tertinggi belanja modal 47,49 persen atau Rp5.033
diikuti belanja barang 32,37 persen, belanja pegawai 19,98 persen dan selebihnya belanja bansos. Secara nominal
yang mencapai Rp626,17
barang Rp374,57 miliar, dan belanja modal Rp4,14 miliar.
Grafik II.4
Persentase Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Triwulan I 2020 & 2021
Sumber: OM SPAN Kemenkeu
Pada triwulan I tahun 2021, sebagian besar belanja Pemerintah Pusat dialokasikan pada fungsi ekonomi dengan porsi 60,23 persen. Tertinggi kedua fungsi ketertiban dan keamanan 12,46 persen dan ketiga fungsi
terlihat dalam Tabel II.4, apabila dibandingkan dengan tahun 2020, alokasi untuk fungsi ekonomi meningkat drastis mencapai 165,41 persen. Fungsi
mengalami peningkatan alokasi yaitu fungsi perumahan dan fasum dan fungsi agama, masing
persen. Sedangkan untuk fungsi
Kajian Fiskal Regional Prov.Kalteng Triwulan I 202
dengan PNBP tertinggi merupakan kementerian/lembaga instansi yang menaungi instansi/satker tersebut, sebagaimana Tabel II.3.
Tabel II.3
Kementerian/Lembaga Dengan realisasi PNBP Triwulan I TA 202 (rupiah)
Belanja Pemerintah Pusat
pemerintah pusat di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada 2021, yang tertinggi belanja modal 47,49 persen atau Rp5.033
diikuti belanja barang 32,37 persen, belanja pegawai 19,98 persen dan selebihnya belanja bansos. Secara nominal realisasi belanja paling tinggi adalah belanja modal yang mencapai Rp626,17 miliar, diikuti belanja pegawai Rp414,04
barang Rp374,57 miliar, dan belanja modal Rp4,14 miliar.
Grafik II.4
Persentase Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Triwulan I 2020 & 2021
Pada triwulan I tahun 2021, sebagian besar belanja Pemerintah Pusat dialokasikan pada fungsi ekonomi dengan porsi 60,23 persen. Tertinggi kedua fungsi ketertiban dan keamanan 12,46 persen dan ketiga fungsi pendidikan 9,77 persen. Sebagaimana terlihat dalam Tabel II.4, apabila dibandingkan dengan tahun 2020, alokasi untuk fungsi ekonomi meningkat drastis mencapai 165,41 persen. Fungsi
mengalami peningkatan alokasi yaitu fungsi perumahan dan fasum, fungsi pertahanan dan fungsi agama, masing-masing meningkat 81,61 persen, 17,90 persen dan 1,60 persen. Sedangkan untuk fungsi-fungsi selain itu alokasinya menurun.
Sampai triwulan
belanja bansos mencapai 25,66 persen meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu. Selain itu belanja pegawai dan belanja
mengalami peningkatan. Namun belanja barang
rendah dibanding tahun lalu.
Prov.Kalteng Triwulan I 2021
dengan PNBP tertinggi merupakan kementerian/lembaga instansi yang menaungi
Kementerian/Lembaga Dengan realisasi PNBP Triwulan I TA 2021 Terbesar
pemerintah pusat di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada 2021, yang tertinggi belanja modal 47,49 persen atau Rp5.033,04 miliar, diikuti belanja barang 32,37 persen, belanja pegawai 19,98 persen dan selebihnya realisasi belanja paling tinggi adalah belanja modal 04 miliar, belanja
Pada triwulan I tahun 2021, sebagian besar belanja Pemerintah Pusat dialokasikan pada fungsi ekonomi dengan porsi 60,23 persen. Tertinggi kedua fungsi ketertiban dan pendidikan 9,77 persen. Sebagaimana terlihat dalam Tabel II.4, apabila dibandingkan dengan tahun 2020, alokasi untuk fungsi ekonomi meningkat drastis mencapai 165,41 persen. Fungsi-fungsi yang , fungsi pertahanan masing meningkat 81,61 persen, 17,90 persen dan 1,60 ampai triwulan I-2021 realisasi
bansos mencapai 25,66 persen meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu. Selain itu belanja belanja modal juga mengalami peningkatan. Namun terrealisasi lebih rendah dibanding tahun lalu.
Tabel II.4
Pagu dan Realisasi Belanja Menurut Fungsi Triwulan I TA 2020 dan 2021 (juta rupiah)
Sumber: OM SPAN Kemenkeu
2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Secara agregat alokasi TKDD
Alokasi DBH, DAK Non Fisik dan Dana Desa meningkat masing
4,76 persen, dan 1,70 persen. Sedangkan alokasi DAU turun 12,82 persen, DAK Fisik turun 15,62 persen, bahkan DID mengalami penurunan 41,42 persen.
Pagu dan Realisasi TKDD Triwulan I TA 2020 dan 2021 (juta rupiah)
Sumber: OM SPAN Kemenkeu dan Simtrada, DJPK Realisasi TKDD sampai dengan triwulan I
meskipun realisasi DBH meningkat 50,16 persen dibanding
Fisik juga telah terrealisasi meskipun baru sebesar 0,33 persen, lebih baik dibanding tahun lalu. Sedangkan Dana Desa naik tipis dibanding tahun lalu. Namun untuk Transfer ke Daerah lainnya mengalami penurunan persentase realisa
sampai dengan triwulan I-2021 belum ada realisasinya.
3. Pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU)
Di wilayah Provinsi Kalteng terdapat satu satker yang menerapkan pengelolaan keuangan BLU, yaitu Rumah Sakit Bhayangkara Palangkaraya. Sa
Tabel II.4
Pagu dan Realisasi Belanja Menurut Fungsi Triwulan I TA 2020 dan 2021 (juta rupiah)
Sumber: OM SPAN Kemenkeu
Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
TKDD tahun 2021 mengalami penurunan dibanding 2020.
Alokasi DBH, DAK Non Fisik dan Dana Desa meningkat masing-masing 10,97 persen, 4,76 persen, dan 1,70 persen. Sedangkan alokasi DAU turun 12,82 persen, DAK Fisik turun 15,62 persen, bahkan DID mengalami penurunan 41,42 persen.
Tabel II.5
Pagu dan Realisasi TKDD Triwulan I TA 2020 dan 2021 (juta rupiah)
Sumber: OM SPAN Kemenkeu dan Simtrada, DJPK
Realisasi TKDD sampai dengan triwulan I-2021 relatif sama dengan tahun lalu, meskipun realisasi DBH meningkat 50,16 persen dibanding tahun lalu. Selain itu, DAK Fisik juga telah terrealisasi meskipun baru sebesar 0,33 persen, lebih baik dibanding tahun lalu. Sedangkan Dana Desa naik tipis dibanding tahun lalu. Namun untuk Transfer ke Daerah lainnya mengalami penurunan persentase realisa
2021 belum ada realisasinya.
Pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU)
Di wilayah Provinsi Kalteng terdapat satu satker yang menerapkan pengelolaan keuangan BLU, yaitu Rumah Sakit Bhayangkara Palangkaraya. Sa
Untuk capaian realisasi belanja tertinggi sampai triwulan I adalah fungsi k
keamanan sebesar 21,19 persen, diikuti fungsi pertahanan dengan realisasi 20,46 persen. Fungsi ekonomi yang memiliki pagu terbesar baru terealisasi 11,65 persen.
Fungsi-fungsi lainnya telah terrealisasi kisaran 7 s.d. 17 persen, kecuali untuk fungsi pariwisata belum ada realisasi.
penurunan dibanding 2020.
masing 10,97 persen, 4,76 persen, dan 1,70 persen. Sedangkan alokasi DAU turun 12,82 persen, DAK Fisik
Pagu dan Realisasi TKDD Triwulan I TA 2020 dan 2021 (juta rupiah)
2021 relatif sama dengan tahun lalu, tahun lalu. Selain itu, DAK Fisik juga telah terrealisasi meskipun baru sebesar 0,33 persen, lebih baik dibanding tahun lalu. Sedangkan Dana Desa naik tipis dibanding tahun lalu. Namun untuk Transfer ke Daerah lainnya mengalami penurunan persentase realisasi, bahkan DID
Di wilayah Provinsi Kalteng terdapat satu satker yang menerapkan pengelolaan keuangan BLU, yaitu Rumah Sakit Bhayangkara Palangkaraya. Sampai dengan Untuk capaian realisasi belanja tertinggi sampai triwulan I-2021 adalah fungsi ketertiban dan keamanan sebesar 21,19 persen, diikuti fungsi pertahanan dengan realisasi 20,46 persen. Fungsi ekonomi yang memiliki pagu terbesar baru terealisasi 11,65 persen.
fungsi lainnya telah terrealisasi kisaran 7 s.d. 17 persen, fungsi pariwisata
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
triwulan I-2021, realisasi penerimaan PNBP BLU
belanja BLU. Kondisi realisasi ini terendah dibandingkan empat tahun sebelumnya.
Tabel II.6
Pagu dan Realisasi BLU Triwulan I TA 2020 dan 2021 (juta rupiah)
Sumber: OM SPAN Kemenkeu
4. Manajemen Investasi Pusat
Realisasi penyaluran KUR sampai dengan triwulan I
untuk 13.463 debitur. Jumlah debitur meningkat 9,52 persen dibanding periode yng sama tahun lalu, begitu juga nilai akad penyaluran KUR meningkat 26,18 persen.
Jumlah debitur dan nilai akad tertinggi pada triwulan I
Kotawaringin Barat sebanyak 2.116 debitur dengan nilai akad mencapai Rp105,44 miliar. Sedangkan realisasi p
Rp13,54 miliar untuk 353 debitur.
Realisasi penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sampai dengan triwulan I sebesar Rp741,05 juta untuk 153 debitur. Jumlah debitur dan nilai akad triwulan I menurun tajam dibanding triwulan I
sedangkan nilai akad turun 73,24 persen. Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki penyaluran tertinggi sebesar Rp310,30 juta untuk 61 debitur. Selengkapnya realisasi penyaluran KUR dan pembiayaan UMi sebagaimana Tabel II.7.
Realisasi Penyaluran KUR & Pembiayaan UMi
Sumber: Aplikasi SIKP dan SIKP.UMi, Kemenkeu
Kajian Fiskal Regional Prov.Kalteng Triwulan I 202
2021, realisasi penerimaan PNBP BLU adalah 12,03 persen dari alokasi belanja BLU. Kondisi realisasi ini terendah dibandingkan empat tahun sebelumnya.
Tabel II.6
Pagu dan Realisasi BLU Triwulan I dan 2021 (juta rupiah)
Sumber: OM SPAN Kemenkeu
Manajemen Investasi Pusat
Realisasi penyaluran KUR sampai dengan triwulan I-2021 mencapai Rp586,79 miliar untuk 13.463 debitur. Jumlah debitur meningkat 9,52 persen dibanding periode yng lalu, begitu juga nilai akad penyaluran KUR meningkat 26,18 persen.
Jumlah debitur dan nilai akad tertinggi pada triwulan I-2021 berada di Kabupaten Kotawaringin Barat sebanyak 2.116 debitur dengan nilai akad mencapai Rp105,44 miliar. Sedangkan realisasi penyaluran terendah di Kabupaten Gunung Mas sebesar Rp13,54 miliar untuk 353 debitur.
Realisasi penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sampai dengan triwulan I sebesar Rp741,05 juta untuk 153 debitur. Jumlah debitur dan nilai akad triwulan I
run tajam dibanding triwulan I-2020. Jumlah debitur turun 83,33 persen, sedangkan nilai akad turun 73,24 persen. Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki penyaluran tertinggi sebesar Rp310,30 juta untuk 61 debitur. Selengkapnya realisasi
mbiayaan UMi sebagaimana Tabel II.7.
Tabel II.7
Realisasi Penyaluran KUR & Pembiayaan UMi Triwulan I- 2020 dan 2021
Sumber: Aplikasi SIKP dan SIKP.UMi, Kemenkeu
Realisasi belanja triwulan 1 sebesar Rp4,40 miliar atau 26,89 persen dari alokasi belanja BLU.
Capaian ini lebih baik dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar 22,85 persen, 2018 sebesar 24,80 persen dan 2020 sebesar 12,03 persen, namun masih dibawah tahun 2019 sebesar 32,55 persen.
Prov.Kalteng Triwulan I 2021
3 persen dari alokasi belanja BLU. Kondisi realisasi ini terendah dibandingkan empat tahun sebelumnya.
mencapai Rp586,79 miliar untuk 13.463 debitur. Jumlah debitur meningkat 9,52 persen dibanding periode yng lalu, begitu juga nilai akad penyaluran KUR meningkat 26,18 persen.
2021 berada di Kabupaten Kotawaringin Barat sebanyak 2.116 debitur dengan nilai akad mencapai Rp105,44 enyaluran terendah di Kabupaten Gunung Mas sebesar
Realisasi penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sampai dengan triwulan I-2021 sebesar Rp741,05 juta untuk 153 debitur. Jumlah debitur dan nilai akad triwulan I-2021 2020. Jumlah debitur turun 83,33 persen, sedangkan nilai akad turun 73,24 persen. Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki penyaluran tertinggi sebesar Rp310,30 juta untuk 61 debitur. Selengkapnya realisasi
Realisasi Penyaluran KUR & Pembiayaan UMi
Realisasi belanja triwulan 1-2021 sebesar Rp4,40 miliar atau 26,89 persen dari alokasi belanja BLU.
Capaian ini lebih baik dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar 22,85 persen, 2018 sebesar 24,80 persen dan 2020 sebesar 12,03 persen, namun ibawah tahun 2019 sebesar 32,55 persen.
C. PROGNOSIS REALISASI APBN
Prognosis atau proyeksi realisasi pendapatan dan belanja APBN tahun 2021 sampai dengan akhir tahun, didasarkan pada kinerja serapan pada enam tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 sampai dengan tahun 2020. Selain itu, terdapat kondisi
menyebabkan semua pihak terkait akan mendorong optimalisasi belanja pemerintah pada tahun 2021 menjadi faktor yang mempengaruhi proyeksi. Kondisi tersebut yaitu terkontraksinya pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah triwulan I 2021 yang mencapai 3,12 persen (y on y),
penyumbang kontraksi terbesar dari sisi pengeluaran, serta masih adanya pandemi Covid-19 yang pasti akan menjadi dorongan besar dalam percepatan dan optimalisasi belanja pemerintah untuk penanganan covid
Dengan melihat beberapa faktor di atas, maka proyeksi pendapatan negara dan belanja negara setidaknya akan berada di atas rata
sebelumnya. Pendapatan negara diproyeksi akan mencapai 93 persen atau Rp5,14 triliun, sedangkan belanja negara diproyeksikan sebesar 97 persen atau sebesar Rp26,09 triliun.
Prognosa Realisasi APBN Prov. Kalimantan Tengah TA 2021 (milar rupiah)
Sumber: OMPSAN Kemenkeu, Simtrada DJPK, Kanwil DJP Kalselteng & Kanwil DJBC
Prediksi penerimaan perpajakan sebesar Rp4.76 triliun atau 90,00 persen, turun 5,31 persen jika dibandingkan
penerimaan sebesar Rp372,59 miliar. Belanja pemerintah pusat diprediksi sebesar Rp10,07 triliun atau 95,00 persen, 1,1 persen lebih tinggi. Sedangkan belanja transfer ke daerah diperkirakan terrealisasi 99,04 persen dari
Rp16,03 triliun. Belanja DAU, DBH,
relatif tidak mengalami fluktuasi yang mencolok, realisasinya diperkirakan tidak ada perbedaan dengan realisasi tahun 2020. DAU dan DID diperkirakan
100 persen, DBH 96,00 persen, dan DAK Fisik 96,00 persen. Sedangkan DAK Non Fisik akan terrealisasi 99,00 persen, serta Dana Desa akan dapat direalisasikan 99,80 persen.
REALISASI APBN
atau proyeksi realisasi pendapatan dan belanja APBN tahun 2021 sampai dengan akhir tahun, didasarkan pada kinerja serapan pada enam tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 sampai dengan tahun 2020. Selain itu, terdapat kondisi
ak terkait akan mendorong optimalisasi belanja pemerintah pada tahun 2021 menjadi faktor yang mempengaruhi proyeksi. Kondisi tersebut yaitu terkontraksinya pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah triwulan I 2021 yang (y on y), di mana konsumsi pemerintah merupakan faktor penyumbang kontraksi terbesar dari sisi pengeluaran, serta masih adanya pandemi 19 yang pasti akan menjadi dorongan besar dalam percepatan dan optimalisasi belanja pemerintah untuk penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Dengan melihat beberapa faktor di atas, maka proyeksi pendapatan negara dan belanja negara setidaknya akan berada di atas rata-rata realisasi enam tahun sebelumnya. Pendapatan negara diproyeksi akan mencapai 93 persen atau Rp5,14 iun, sedangkan belanja negara diproyeksikan sebesar 97 persen atau sebesar
Tabel II.7
Prognosa Realisasi APBN Prov. Kalimantan Tengah TA 2021 (milar rupiah)
Sumber: OMPSAN Kemenkeu, Simtrada DJPK, Kanwil DJP Kalselteng & Kanwil DJBC Kalbagsel (diolah)
Prediksi penerimaan perpajakan sebesar Rp4.76 triliun atau 90,00 persen, turun 5,31 jika dibandingkan capaian tahun 2020. PNBP diprediksi stagnan dengan penerimaan sebesar Rp372,59 miliar. Belanja pemerintah pusat diprediksi sebesar Rp10,07 triliun atau 95,00 persen, 1,1 persen lebih tinggi. Sedangkan belanja transfer ke daerah diperkirakan terrealisasi 99,04 persen dari pagu dengan belanja sebesar Rp16,03 triliun. Belanja DAU, DBH, DAK Fisik, DAK Non Fisik, DID, dan Dana Desa relatif tidak mengalami fluktuasi yang mencolok, realisasinya diperkirakan tidak ada perbedaan dengan realisasi tahun 2020. DAU dan DID diperkirakan akan terrealisasi 100 persen, DBH 96,00 persen, dan DAK Fisik 96,00 persen. Sedangkan DAK Non Fisik akan terrealisasi 99,00 persen, serta Dana Desa akan dapat direalisasikan 99,80 atau proyeksi realisasi pendapatan dan belanja APBN tahun 2021 sampai dengan akhir tahun, didasarkan pada kinerja serapan pada enam tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 sampai dengan tahun 2020. Selain itu, terdapat kondisi-kondisi yang ak terkait akan mendorong optimalisasi belanja pemerintah pada tahun 2021 menjadi faktor yang mempengaruhi proyeksi. Kondisi tersebut yaitu terkontraksinya pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah triwulan I 2021 yang konsumsi pemerintah merupakan faktor penyumbang kontraksi terbesar dari sisi pengeluaran, serta masih adanya pandemi 19 yang pasti akan menjadi dorongan besar dalam percepatan dan optimalisasi
an ekonomi nasional.
Dengan melihat beberapa faktor di atas, maka proyeksi pendapatan negara dan rata realisasi enam tahun sebelumnya. Pendapatan negara diproyeksi akan mencapai 93 persen atau Rp5,14 iun, sedangkan belanja negara diproyeksikan sebesar 97 persen atau sebesar
Prognosa Realisasi APBN Prov. Kalimantan Tengah TA 2021 (milar rupiah)
Kalbagsel (diolah)
Prediksi penerimaan perpajakan sebesar Rp4.76 triliun atau 90,00 persen, turun 5,31 20. PNBP diprediksi stagnan dengan penerimaan sebesar Rp372,59 miliar. Belanja pemerintah pusat diprediksi sebesar Rp10,07 triliun atau 95,00 persen, 1,1 persen lebih tinggi. Sedangkan belanja transfer pagu dengan belanja sebesar DAK Non Fisik, DID, dan Dana Desa relatif tidak mengalami fluktuasi yang mencolok, realisasinya diperkirakan tidak ada akan terrealisasi 100 persen, DBH 96,00 persen, dan DAK Fisik 96,00 persen. Sedangkan DAK Non Fisik akan terrealisasi 99,00 persen, serta Dana Desa akan dapat direalisasikan 99,80
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan terbesar APBD di Kalimantan Tengah sampai dengan akhir triwulan I tahun 2021 adalah realisasi Transfer
dengan proporsi sebesar 8
menunjukkan bahwa ketergantungan pemda terhadap dana transfer masih tinggi.
Total realisasi pendapatan APBD mengalami
persentase dari pagu, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Dan untuk realisasi belanja APBD
sisi nominal maupun persentase dari pagu, sama tahun sebelumnya.
Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Kalimantan Tengah s.d. Akhir Triwulan I untuk Tahun 20
PENDAPATAN PAD
Pajak Daerah Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Lain-Lain PAD yang Sah Pendapatan Transfer
Transfer Pempus - Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil (DBH)
Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Khusus (DAK) Transfer Pempus - Lainnya
Dana Insentif Daerah (DID) Dana Desa
Transfer Pemerintah Provinsi Pendapatan Bagi Hasil Pajak Pendapatan Bagi Hasil lainnya Transfer Bantuan Keuangan
Bantuan Keuangan dari Pemerintah Prov./Kab/Kota
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Pendapatan Hibah
Pendapatan Lainnya BELANJA
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Modal Belanja Tidak Terduga
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH Transfer/Bagi Hasil
Transfer Bantuan Keuangan
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER SURPLUS/DEFISIT
Uraian
Sumber : BPKAD Prov/Kab/Kota Kalteng
Kajian Fiskal Regional Prov.Kalteng Triwulan
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan terbesar APBD di Kalimantan Tengah sampai dengan akhir adalah realisasi Transfer Pemerintah Pusat (Dana Perimbangan) dengan proporsi sebesar 84,40 persen dari total realisasi pendapatan daerah. Ini menunjukkan bahwa ketergantungan pemda terhadap dana transfer pemerintah pusat
Total realisasi pendapatan APBD mengalami penurunan baik dari sisi nominal maupun persentase dari pagu, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun
realisasi belanja APBD juga mengalami penurunan sisi nominal maupun persentase dari pagu, jika dibandingkan dengan
Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Kalimantan Tengah s.d. Akhir Triwulan I untuk Tahun 2020 dan Tahun 202
Pagu Realisasi Pagu
22.900,73 4.613,59 20.827,57 3.626,75 531,12 3.295,57 2.126,93 407,36 1.949,88 185,04 22,53 162,05 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang 219,01 0,40 233,08
1.095,76 100,83 950,56 18.507,44 4.079,41 17.196,47 Transfer Pempus - Dana Perimbangan 15.932,70 3.961,10 14.827,66 1.512,67 176,98 1.699,86 10.598,56 3.308,39 9.520,03 3.821,47 475,73 3.607,77 1.866,25 118,06 1.666,88 463,17 - 240,00 1.403,07 118,06 1.426,89 582,01 - 698,50 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 582,01 - 698,50 Pendapatan Bagi Hasil lainnya - - -
126,49 0,25 3,43 Bantuan Keuangan dari Pemerintah 126,49 0,25 3,43
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 766,53 3,06 335,53 262,86 1,92 53,15 503,68 1,14 282,37 20.975,47 2.249,47 19.071,51 8.313,16 1.147,78 7.958,51 4.771,40 448,03 5.141,73 20,77 0,22 10,29 8,31 0,56 7,27 1.625,26 244,49 992,12 220,76 19,48 193,92 5.924,00 364,65 4.541,80 91,82 24,25 225,88 TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 2.995,93 51,07 3.030,99 582,58 0,22 898,91 2.413,35 50,86 2.132,08 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 23.971,41 2.300,54 22.102,50
(1.070,68) 2.313,04 (1.274,93)
Tahun 2020 Tahun 2021
Kota Kalteng dan OMSPAN (diolah), 2021
Prov.Kalteng Triwulan I 2021
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan terbesar APBD di Kalimantan Tengah sampai dengan akhir (Dana Perimbangan) persen dari total realisasi pendapatan daerah. Ini pemerintah pusat
baik dari sisi nominal maupun persentase dari pagu, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun penurunan baik dari jika dibandingkan dengan periode yang
Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Kalimantan Tengah 21
(dalam miliar Rp)
Realisasi 20.827,57 3.449,87 3.295,57 491,78 1.949,88 383,60 162,05 19,31 233,08 0,61
950,56 88,26 17.196,47 2.955,45 14.827,66 2.911,63 1.699,86 639,74 9.520,03 2.085,46 3.607,77 186,43 1.666,88 43,33 240,00 - 1.426,89 43,33 698,50 - 698,50 - - - 3,43 0,49 3,43 0,49
335,53 2,64 53,15 2,64 282,37 0,00 19.071,51 1.606,40 7.958,51 983,31 5.141,73 282,56 10,29 1,16 7,27 0,33 992,12 40,84 193,92 5,87 4.541,80 272,02 225,88 20,31 3.030,99 75,79 898,91 0,53 2.132,08 75,26 22.102,50 1.682,19 (1.274,93) 1.767,68
Tahun 2021
A. PENDAPATAN DAERAH
Secara agregat pendapatan dalam struktur APBD
yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer dan Lain Yang Sah.
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kontribusi alokasi PAD lingkup pemda di Provinsi Kalimantan Tengah terhadap total pendapatan daerah dalam
dibanding tahun sebelumnya yang sebesar dengan triwulan I 2021, total r
dari total realisasi pendapatan daerah.
sebesar Rp531,12 miliar atau
Untuk wilayah Kalimantan Tengah sampai dengan triwulan
terbesar disumbang oleh pemda Provinsi Kalimantan Tengah dengan realisasi sebesar Rp324,29 miliar atau 65,94
Sedangkan realisasi PAD dengan penerimaan terkecil terdapat pada Kab.
sebesar Rp1,30 miliar atau 0, a) Penerimaan Pajak Daerah Sampai dengan triwulan I
Kalimantan Tengah adalah yang terbesar dibanding jenis PAD lainnya Rp383,60 miliar (78,00 persen dari total realisasi PAD)
persen dari target pendapatan. Secara nominal persentase realisasi mengalami
sebelumnya yaitu sebesar Rp
0 50 100 150 200 250 300 350
Realisasi PAD Kalteng TW
Pendapatan Retribusi
Daerah 3.93%
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan 0.12%
Sumber : BPKAD Prov/Kab/Kota Kalteng (diolah), 2021
PENDAPATAN DAERAH
Secara agregat pendapatan dalam struktur APBD terbagi atas tiga komponen utama yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
PAD lingkup pemda di Provinsi Kalimantan Tengah terhadap total dalam APBD TA.2021 hanya sebesar 15,82
dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 16,14 persen. Berdasarkan d , total realisasi PAD sebesar Rp511,40 miliar atau
dari total realisasi pendapatan daerah. Turun jika dibanding tahun sebelumnya miliar atau 11,81 persen dari total realisasi pendapatan daerah.
Porsi terbesar dari total realisasi PAD
berasal dari
Pajak Daerah ( persen), diikuti Lain PAD yang Sah ( persen), Retribusi Daerah (3,93 persen)
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan (0,12 persen
Kalimantan Tengah sampai dengan triwulan I 2021
oleh pemda Provinsi Kalimantan Tengah dengan realisasi sebesar 65,94 persen dari total seluruh PAD di Kalimantan Tengah.
Sedangkan realisasi PAD dengan penerimaan terkecil terdapat pada Kab.
miliar atau 0,26 persen dari total seluruh PAD di Kalimantan Tengah.
Penerimaan Pajak Daerah
triwulan I 2021, total realisasi penerimaan Pajak Kalimantan Tengah adalah yang terbesar dibanding jenis PAD lainnya
persen dari total realisasi PAD) dengan tingkat pendapatan. Secara nominal mengalami penurunan
mengalami kenaikan jika dibandingkan periode yang sama aitu sebesar Rp407,36 miliar dengan realisasi 19,15 persen.
PAD Kalteng TW-I 2021
Pendapatan Pajak Daerah 78.00%
Lain-Lain PAD Yang Sah 17.95%
BPKAD Prov/Kab/Kota Kalteng (diolah), 2021
atas tiga komponen utama lain Pendapatan
PAD lingkup pemda di Provinsi Kalimantan Tengah terhadap total 15,82 persen, turun Berdasarkan data sampai atau 14,51 persen jika dibanding tahun sebelumnya persen dari total realisasi pendapatan daerah.
Porsi terbesar dari total realisasi PAD Kalteng berasal dari penerimaan Pajak Daerah (78,00 persen), diikuti Lain-lain PAD yang Sah (17,95 Retribusi Daerah persen) dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
persen).
1, realisasi PAD oleh pemda Provinsi Kalimantan Tengah dengan realisasi sebesar persen dari total seluruh PAD di Kalimantan Tengah.
Sedangkan realisasi PAD dengan penerimaan terkecil terdapat pada Kab. Barsel persen dari total seluruh PAD di Kalimantan Tengah.
ajak Daerah di Kalimantan Tengah adalah yang terbesar dibanding jenis PAD lainnya yaitu sebesar tingkat realisasi 19,67 penurunan namun secara jika dibandingkan periode yang sama tahun
persen.
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
realisasi penerimaan pajak di Kalimantan
Gunung Mas dipengaruhi adanya penerimaan BPHTB yann cukup besar yaitu sebesar Rp39,50 miliar.
b) Penerimaan Retribusi Daerah Total realisasi penerimaan sebesar Rp19,31 miliar atau realisasi retribusi
daerah sampai dengan triwulan I 2021 menurun jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 4,24 persen, dan dari sisi nominal juga turun sebesar 14,28 persen.
c) Peneriman Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (KDYD) Penerimaan dari KDYD terutama berasal dari hasil
modal pemerintah daerah pada BUMD.
pemda yang sudah terdapat Palangkaraya Rp0,03 miliar d) Lain-lain PAD Yang Sah Penerimaan Lain-lain PAD yang Rp88,26 miliar atau 17,95
-2.79%
-59.11% -19.08%
-2.10%-20.17% -2.91%
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Realisasi Tw-I 2020
Miliar Rp
Realisasi Pajak Daerah untuk Kabupaten
Sumber : BPKAD Kab/Kota Prov Kalteng (diolah), 2021
Miliar Rp
Sumber :
Kajian Fiskal Regional Prov.Kalteng Triwulan
Untuk pemerintah kabupaten dan dengan realisasi penerimaan pajak paling besar adalah Kab.
yaitu sebesar Rp40,8
10,64
alisasi penerimaan pajak di Kalimantan Tengah. Naiknya penerimaan pajak Kab.
Gunung Mas dipengaruhi adanya penerimaan BPHTB yann cukup besar yaitu sebesar
Penerimaan Retribusi Daerah
enerimaan Retribusi Daerah sampai dengan triwulan I
atau 3,93 persen dari total realisasi PAD. Secara proporsi,
Peneriman Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (KDYD)
terutama berasal dari hasil keuntungan pada penyertaan modal pemerintah daerah pada BUMD. Sampai dengan triwulan I 202
yang sudah terdapat realisasi, yaitu Prov. Kalteng Rp0,5 miliar, Kab. Mura Rp0,03 miliar dan Kab. Gumas lain PAD Yang Sah
lain PAD yang Sah untuk triwulan I 2021 telah terealisasi
persen dari total realisasi PAD. Total realisasi penerimaan
2.91%7.88%-52.86% 112.18%-19.04%
-76.17% -47.45%
3326.13%
-1.53%
-500%
0%
500%
1000%
1500%
2000%
2500%
3000%
3500%
Realisasi Tw-I 2021 % naik/turun ntuk Kabupaten dan Kota di Kalimantan Tengah
-30.18%-14.72%-4.59%
-42.07%
-86.14%
108.80%
-53.44%
-6.94%
32.27%
-23.08%
-34.31%
-55.58%
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50
Realisasi Tw-I 2020 Realisasi Tw-I 2021 % naik/turun Realisasi Retribusi Daerah Triwulan I 2021 di Kalimantan Tengah
Sumber : BPKAD Prov/Kab/Kota Kalteng (diolah), 2021
Prov.Kalteng Triwulan I 2021
ntuk pemerintah kabupaten dan kota dengan realisasi penerimaan pajak paling besar adalah Gunung Mas yaitu sebesar 81 miliar atau persen dari total . Naiknya penerimaan pajak Kab.
Gunung Mas dipengaruhi adanya penerimaan BPHTB yann cukup besar yaitu sebesar
Retribusi Daerah sampai dengan triwulan I 2021 adalah Secara proporsi,
euntungan pada penyertaan 21 hanya empat 0,52 miliar, Kota Gumas Rp0,03 miliar.
telah terealisasi sebesar realisasi PAD. Total realisasi penerimaan
55.58%-68.22%
186.59%
46.47%
-100%
-50%
0%
50%
100%
150%
200%
250%
% naik/turun Daerah Triwulan I 2021 di Kalimantan Tengah