• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH

SIDANG PARIPURNA KE-6

MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014-2015

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

I. KETERANGAN

1. Hari : Jum’at

2. Tanggal : 10 Oktober 2014

3. Waktu : 10.53 WIB – 13.00 WIB

4. Tempat : R. Rapat Nusantara V

5. Pimpinan Sidang : 1. H. Irman Gusman, SE., MBA (Ketua DPD RI) 2. GKR Hemas (Wakil Ketua DPD RI)

3. Prof. Dr. Farouk Muhammad (Wakil Ketua DPD RI) 6. Sekretaris Sidang : 1. Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto (Sekretaris Jenderal

DPD RI)

2. Zul Evi Astar, S.H. (Wakil Sekretaris Jenderal DPD RI) 7. Panitera : Adam Bachtiar, S.H., M.H. (Kepala Biro Persidangan II) 8. Acara : 1. Pengesahan pimpinan Alat Kelengkapan DPD.

2. Pengesahan keanggotaan Panitia Musyawarah.

9. Hadir : Orang

10. Tidak hadir : Orang

(2)

II. JALANNYA SIDANG:

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om swastiastu.

Sebelum memulai sidang paripurna DPD marilah kita menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kepada para anggota serta seluruh hadirin dimohon untuk berdiri dan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.

PEMBICARA: HADIRIN

Indonesia tanah airku.

Tanah tumpah darahku.

Disanalah aku berdiri.

Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku.

Bangsa dan Tanah Airku.

Marilah kita berseru.

Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku.

Hiduplah negriku.

Bangsaku Rakyatku semuanya.

Bangunlah jiwanya.

Bangunlah badannya.

Untuk Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

SIDANG DIBUKA PUKUL 10.53 WIB

(3)

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Dipersilakan duduk kembali.

Para Anggota DPD yang sangat saya hormati, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim Sidang Paripurna ke-6 Dewan Perwakilan Daerah ini Kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Berdasarkan catatan daftar hadir, sudah kourum?

PEMBICARA: HADIRIN

Sudah.

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Alhamdulillaah, tidak jadi saya skorsing. Tadinya kalau belum cukup terpaksa harus diskorsing berarti kita lanjutkan. Mari kita awali Sidang Paripurna ke-6 ini dengan berdoa bersama, silakan.

Selesai, terimakasih.

Sesuai dengan jadwal acara, Sidang Paripurna ini memiliki 2 agenda. Pertama pengesahan pimpinan alat kelengkapan DPD RI dan pengesahan keanggotaan panitia musyawarah. Pada tanggal 7 Oktober lalu kita bersama telah mengesahkan keanggotaan alat- alat kelengkapan. Seluruh alat-alat kelengkapan kemarin juga telah melaksanakan rapat untuk memilih pimpinannya masing-masing. Sesuai dengan peraturan tata tertib, pimpinan DPD mengantarkan pemilihan pimpinan alat kelengkapan dalam rapat alat kelengkapan.

Sudah tadi.

Semua berjalan lancar. Saya sampaikan dulu yang terpilih.

Pertama Pimpinan Komite I

1. Ketua: Drs H. Akhmad Muqowam, berdiri, belum hadir.

2. Wakil ketua: H. Fachrul Razi M.IP., wah berjalan.

3. Wakil Ketua: Benny Rhamdani.

Masing-masing dari Jawa Tengah, Aceh, dan Sulawesi utara.

Pimpinan Komite II

1. Ketua: Parlindungan Purba Sumatera Utara. Ya, bayangkan saja mukanya.

2. Wakil Ketua: H. Ahmad Nawardi Jawa Timur. Tadi sudah datang tanda tangan absen, masih izin ke belakang.

3. Wakil Ketua Rusman Emba. Masih ya, oke diangkat setengah oleh Pak Jabar, karena tetangganya gitu.

Komite III

1. Ketua: Drs. Hardi Selamat Hood. Ya tepuk tangan.

2. Wakil ketua: Ir. Abraham Liyanto,

3. Wakil Ketua: Fahira Idris DKI. Perempuan pertama yang saya sebutkan.

Komite IV

1. Ketua: Ir. H. Cholid Mahmud. Masih menyelesaikan perjalanan, oh tadi sudah datang.

2. Wakil Ketua: Ir. Anang Prihantoro. Salah, interupsi, Dr. H. Ajiep Padindang.

Bingung, wah itu beliau, tepuk tangan.

3. Wakil Ketua: H. Ghazali Abbas

Dari masing-masing DIY, Sulawesi Selatan, dan Aceh.

Panitia Perancang Undang-Undang

1. Ketua: Gede Pasek Suardika, S.H., M.M., 2. Wakil ketua: Ir. Anang Prihantoro,

(4)

3. Wakil Ketua: Habib Ali Alwi. Eh, lain lagi ini kok, memang kalau sudah duduk di meja ini rupanya lain kalau di meja sini bacanya Muhammad Afnan Hadikusumo masih dalam perjalanan.

Kemudian berikut masing-masing dari Bali, Lampung dan Yogja DIY.

Saya lewati dulu PURT, saya masuk Badan Kehormatan 1. Ketua: Dr. (HC) A.M Fatwa DKI,

2. Wakil Ketua: Dr. Hj. Maimanah Umar 3. Wakil Ketua: Drs H. Lalu Suhaimi Ismy,

Ibu Maimanah dan Pak Lalu dimohon berdiri karena anggota ingin melihat.

Masing-masing dari DKI, Riau, dan NTT.

Berikut Badan Akuntabilitas Publik

1. Ketua: Drs. H. Abdul Gafar Usman,

2. Wakil Ketua: Ir. H. Ayi Hambali Jawa Barat, 3. Wakil Ketua: Abdullah Manaray Papua Barat.

Badan Kerjasama Parlemen,

1. Ketua: Muhammad Saleh Bengkulu,

2. Wakil Ketua: Hj. Emilia Contessa Jawa Timur. Belum perlu menyumbangkan suara Bu Emi, nanti.

3. Wakil Ketua: Dr. Maya Rumantir. Mana beliau oh ya ada, ada ini. Ya satu- satunya pimpinan alat kelengkapan yang bahagia tetapi juga tidak berbahagia karena diapit kiri kanan.

Badan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan 1. Ketua: Dr. Bambang Sadono.

2. Wakil Ketua Pak Bambang mana? Tadi sudah. Kemudian, Muh. Asri Anas.

Wakil Ketua berdiri ini belum dikenal.

3. Wakil Ketua: M. Syukur, S.H..

Kita tepuk tangan untuk Pimpinan Badan Pengembangan Kapasitas.

Untuk Panitia Urusan Rumah Tangga semula dalam rapat sudah yang dipimpin oleh wakil ketua Ibu Hemas sudah diputuskan

1. Ketua: Muhammad Asri Anas.

2. Wakil Ketua: Drs. Aidil Fitri Syah.

3. Wakil Ketua: Drs. Habib Ali Alwi.

Mohon berdiri lagi, ya Habib Ali, Pak Aidil.

Ya hanya saja dalam perkembangan pagi hari ini, rapat kelompok membahas masalah kedudukan Pak Asri yang karena mendapat dukungan yang begitu besar dari para anggota duduk di 2 pimpinan alat kelengkapan, masing-masing di BPKK dan Ketua PURT. Nah untuk ini tadi sudah ada kesepakatan Pak Asri Anas menyatakan mundur dari ketua PURT dan memfokuskan diri. Kita tepuk tangan untuk Pak Asri dulu.

Nah, karena hari ini kita harus mengesahkan.

PEMBICARA: Drs. H. RIJAL SIRAIT (SUMUT)

Pimpinan,Pimpinan mohon penjelasan Sumatera Utara Rijal Sirait. Saya anggota BURT Pak. Semalam kami sepakat Ketua Pak Anas, sekarang ada informasi mengundurkan diri. Mengundurkan diri dari ketua siapa yang jadi ketua, mengundurkan diri jadi BURT siapa yang pindah ke BURT? mohon penjelasan tambahan tentang itu Pak ketua, dikembalikan,

(5)

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terimakasih Pak Rizal itu sudah tahu apa yang akan saya omongin, beliau sudah ini.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS

Pak Ketua izin.

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Silakan Pak Asri.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS

Ini saya tidak tahu apakah messagenya ini sampai ke Pak Ketua atau tidak. Saya sudah sampaikan tadi, itu tidak usah diungkapkan di Paripurna karena tidak ada pelanggaran tatib yang terjadi. Saya sudah message kepada Pak Ketua Irman tadi kepada pimpinan. Saya kemarin diangkat secara aklamasi. Saya sudah sampaikan, sahkan saja di paripurna kalaupun karena dianggap desakan moral menurut teman-teman, saya sudah mengatakan saya lebih duluan di PURT, saya lebih duluan di Kelompok, pasti saya milih kelompok kalau harus memilih walaupun tidak ada aturannya. Kalau itu mengganggu psikologinya teman-teman.

Oh tidak ada masalah. Saya juga tidak mengejar jabatan hanya tidak usah disampaikan di Paripurna.

Saya diangkat oleh teman-teman teman-teman di PURT. Saya sudah katakan hari Rabu itu minggu depan pleno PURT. Saya harus mundur dari teman-teman di pleno PURT gitu.

Saya katakan tadi, saya sudah message ke pimpinan, disahkan saja karena saya tidak mau kelihatan saya jadi perdebatan nanti panjang nanti. Kita akan bicara aturan lagi nanti gitu.

Saya sudah sangat komit dengan aturan. Saya kaya tadi kan tidak elok jadinya, teman-teman yang mengangkat saya kemarin tiba-tiba dianggap saya ini tidak bertanggungjawab mundur tiba-tiba begitu kan tidak elok kedengarannya sehingga pimpinan usulan saya tetap disahkan.

Minggu depan hari Rabu saya sudah bicara tadi ke pak Aidil di pleno PURT nanti saya sampaikan.

Saya bilang karena ada desakan moral dari teman-teman saya harus mengundurkan diri, saya hargai teman-teman memilih saya secara aklamasi kemarin di PURT. Jadi biarlah begitu Ketua, saya sudah message tadi, jangan itu menjadi bahasanya saya tiba-tiba mundur, nggak elok nanti terimakasih banyak Ketua. Itu saja yang saya sampaikan, jadi menurut saya sahkan saja nanti minggu depan paripurna selanjutnya baru ada. Begitu aja pimpinan karena saya tidak mau kelihatannya saya ini tidak bertanggungjawab ke teman-teman, itu saja terimakasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Baik terimakasih kita sekali lagi tepuk tangan untuk kenegarawan Saudara kita Pak Asri, Tadi laporan dari Pak Bambang Sadono begitu, supaya tidak memperpanjang pengesahan ini maksud saya dan tidak perlu lagi ada Sidang Paripurna ulang untuk mengesahkan ulang maka disini sebagaimana biasanya kita memberi catatan, gitu kan?.

Catatannya khusus untuk ketua PURT ini akan dikoreksi dan diminta mengadakan rapat ulang pleno PURT dibawah tentu dari salah seorang pimpinan dalam bidang ini koordinator di Bidang II. Saya rasa tidak masalah kita tetap sahkan tetapi harus diberi catatan supaya kita tidak perlu melakukan sidang paripurna ulang. Dengan demikian sudah mendahului

(6)

tercoverlah keputusannya nanti, termasuk yang kita putuskan adalah koreksi dari ketua PURT. Dapat diterima seperti itu?

Baik, dengan demikian nama-nama pimpinan alat kelengkapan yang saya sebutkan tadi dapat kita setujui dengan catatan tadi, khusus Ketua PURT akan dikoreksi dan secara formal tetap kita sahkan sehingga tidak perlu ada sidang paripurna mengesahkan tersendiri Ketua PURT yang baru, dapat disetujui?

PEMBICARA: HADIRIN

Setuju.

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

KETOK 2X

Alhamdulillahirabbilalamin ini harus sudah 2 kali ini, tadi sudah satu kali, satu kali lagi. Catatannya di sini. Sidang dewan Yang Mulia dengan terpilih dan disahkannya seluruh pimpinan alat kelengkapan DPD maka keanggotaan panitia musyawarah dapat disusun karena keanggotaan panmus terdiri dari ketua alat kelengkapan DPD yang bersifat tetap dan satu anggota dari setiap provinsi yang belum terwakili sebagai Ketua alat kelengkapan sedangkan pimpinan DPD karena jabatannya menjadi pimpinan panitia musyawarah.

Namanya dikeluarkan diatas ya? Jadi di sini tolong dikeluarkan tentu saja di sini nanti akan ada terkoreksi konsekuensinya pada susunan kedudukan saudara kita Pak Muhammad Asri Anas. Kalau beliau nanti tidak duduk di Ketua PURT yang akan nanti dibahas dalam Sidang Pleno berikut maka keterwakilan di Panitia Musyawarah dari unsur Sulawesi Barat tentu harus ada secara perorangan bukan karena jabatannya. Nanti termasuk nanti akan menjadi catatan yang akan dikoreksi tapi supaya tidak menunggu-nunggu lagi karena rapat panmus akan segera diadakan pada siang hari ini maka susunan Panitia Musyawarah tolong dikeluarkan diatas. Saya bacakan karena tidak terlalu banyak atau Sekjen tolong bisa bacakan?

Susunan keanggotaan alat kelengkapan. Tolong para anggota dicermati betul jangan sampai ada provinsi yang tidak terwakili tetapi kalau ada provinsi yang lebih dari satu sesuatu yang tak terelakkan itu. Silakan dikeluarkan saya persilakan Sekjen membacakan nama-nama komposisi keanggotaan panitia musyawarah.

PEMBICARA: SEKJEN DPD RI

Komposisi keanggotaan alat kelengkapan Panitia Musyawarah:

1. Irman Gusman (Ketua),

2. Prof. Dr. Farouk Muhammad (Wakil Ketua), 3. GKR Hemas (Wakil Ketua),

4. Drs. Akhmad Muqowam (Komite I),

5. Parlindungan Purba, S.H., M.M. (Komite II), 6. Drs. Hardi Selamat Hood (Komite III), 7. Ir. Cholid Mahmud, M.T. (Komite IV), 8. Gede Pasek Suardika, S.H.,M.H. (PPUU),

9. PURT masih kosong. Sementara, Muhamad Asri Anas, 10. Dr. (HC) A. M. Fatwa (BK),

(7)

11. Drs. Abdul Gafar Usman, M.M. (BAP), 12. H. Mohammad Saleh, S.E. (BKSP),

13. Dr.H. Bambang Sadono, S.H., M.H. BPKK, 14. Fachrul Razi M.IP. (Provinsi Aceh),

15. Hj. Daryati Uteng S, S.E., M.M. (Provinsi Jambi), 16. Siska Marleni S.E., M.Si. (Provinsi Sumatera Selatan), 17. H. Ahmad Jajuli S.IP. (Provinsi Lampung),

18. Herry Erfian S.T. (Kepulauan Bangka Belitung), 19. H. Aceng Holik Munawar Fikri, S.Ag. (Provinsi Jabar), 20. H. Akhmad Nawardi S.Ag. (Jatim),

21. Drs. Habib Ali Alwi (Provinsi Banten), 22. Syafrudin Atasoge (Provinsi NTT),

23. Hj. Rubaeti Erlita, S.Sos., S.H. (Provinsi Kalbar), 24. Habib H. Said Ismail (Provinsi Kalteng),

25. H. Habib Hamid Abdullah, S.H., M.H. (Provinsi Kalsel), 26. Aji Muhammad Mirza Wardana, S.T. (Provinsi Kaltim), 27. Dr. Maya Rumantir (Provinsi Sulut),

28. dr. Delis Julkarson Hehi (Provinsi Sulteng), 29. A.M Iqbal Parewangi (Provinsi Sulsel),

30. Drs. H. Yusron A. Silondae, M.Si. (Provinsi Sultra),

31. H. Abdurrahman Abubakar Bahmid, Lc., (Provinsi Gorontalo), 32. Anna Latuconsina (Provinsi Maluku),

33. Basri Salama, S.Pd. (Provinsi Maluku Utara),

34. Jacob Esau Komigi, S.H., M.M. (Provinsi Papua Barat), 35. Yanes Murib, M.M. (Provinsi Papua).

Terimakasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terimakasih Sesjen.

Saya persilakan anggota ada provinsi yang belum terwakili? sudah cukup semua.

Dengan demikia,n apakah susunan panitia musyawarah dengan catatan nanti konsekuensi dari perubahan komposisi pimpinan pimpinan ketua PURT akan terkoreksi sesegera mungkin setelah PURT menyelesaikan proses pemilihan, dapat disetujui?

KETOK 2X

Alhamdulillah. Sidang Dewan yang , kami mengharapkan dengan terpilihnya saudara- saudara sebagai pimpinan alat kelengkapan DPD akan semakin meningkatkan kinerja DPD sesuai dengan amanah rakyat yang dipercayakan kepada kita. Memasuki periode keanggotaan ketiga ini kami meminta seluruh rekan-rekan senator untuk bersama-sama menata niat dalam pengabdian rakyat dan daerah.

Berbagai tantangan yang kita hadapi tentu membutuhkan usaha kita untuk menerapkan prinsip kerja keras dan kerja cerdas sehingga kita dapat dengan baik menyelesaikan seluruh amanah dan tugas konstitusional yang kita emban. Kami juga mengingatkan pada periode ini kita memiliki agenda besar untuk terus memperjuangkan perbaikan posisi DPD RI dalam sistem ketatanegaraan Indonesia karenanya kami sangat mengharapkan kesungguhan dan kerjasama seluruh alat kelengkapan.

(8)

Saya ingin menambahkan saya juga merasa berbahagia karena di beberapa alat kelengkapan utama memang diduduki oleh anggota-anggota yang terhormat terutama akan menjembatani hubungan kita baik ke tetangga sebelah kanan maupun sebelah kiri, maksud saya ke DPR maupun ke MPR sehingga kita bulatkan niat ini, kita yakin dalam waktu yang tidak terlalu lama, apa yang menjadi kita idam-idamkan penguatan kapasitas kelembagaan DPD akan bisa berwujud, amiin. Kita tepuk tangan semua.

Terima kasih dan selama bekerja.

PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, MBA. (SULSEL)

Pimpinan interupsi.

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Ya silakan.

PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, MBA. (SULSEL)

Terimakasih Pimpinan.

Saya Bahar Ngitung 103 dari Sulsel. Saya ingin mengingatkan kepada pimpinan, berdasarkan rapat paripurna kedua ada aspirasi pembentukan pansus. Saya kira menurut hemat saya, paripurna inilah yang merekomendasikan kepada panmus untuk segera membentuk pansus.

Hal ini didasarkan pada bahwa tata tertib itu merupakan alat bagi kita semua untuk menjalankan tugas-tugas kenegaraan kita, tugas-tugas konstitusional yang ada pada kita.

Tetapi ada beberapa hal yang mengganjal di dalam tatib itu yang menurut saya tidak pas.

Oleh karena itu jangan dipaksakan kepada kami anggota terpilih 2014 untuk 2019 untuk memakai baju, sesuatu baju yang mungkin belum pas apalagi kalau memang begitu itu kotor.

Oleh karena itu, saya mohon kiranya pimpinan untuk menetapkan di Paripurna ini memerintahkan merekomendasikan kepada Panmus unutk segera Pansus Tatib.

Terima kasih.

Assalamualaikum Wr. Wb.

PEMBICARA: Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (SUMUT)

Ketua.

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Silakan.

PEMBICARA: Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (SUMUT)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya sangat mendukung apa yang dikatakan Pak Bahar terutama pada pasal terakhir tadi bahwa kita perlu ada pansus yang melihat kembali tatib kita karena sebenarnya di lapangan kemarin itu sangat banyak yang saling menyakiti. Buat saya kebersamaan itu menjadi inti tetapi saya tidak melihat ada kebersamaan itu didalamnya. Itu setelah proses sampai sekarang ini kita belum mulai bekerja, kita hanya sibuk dengan pemilihan, pemilihan, dan pemilihan.

(9)

Nah itu semua sangat luar biasa menurut saya saling menyakitinya. Saya kembali ini saya lihat, kemarin itu di Komite III walaupun saya tidak ingin mementahkan ini Pak ya tapi itu sangat jelas bahwa ada jangan provinsi yang sama karena di Komite II sudah terpilih termasuk itu saya memang kasus saya, tetapi saya tidak mau mengungkapkan itu, ini umum tetapi ini buktinya setelah turun saya lihat saya tidak terlalu mengamati dimana dan kemana, maaf Ibu Hemas di tempat Ibu ada tiga yang menjadi ini di tempat ini, di Riau ada dua sekarang ini, saya baru lihat sekarang ini fakta, ini fakta empiris yang tidak bisa kita coret.

Kenapa di satu tempat itu tidak diberlakukan berlaku, di tempat lain tidak diberlakukan. Ini kan karena tidak tertib. Kita mau bicara moral kita mau bicara kebersamaan dimana itu semua? Saya tidak tahu, saya orang Universitas dan saya tidak tahu kalau sudah dikatakan iya, iya. Malamnya kami kaukus, ada kaukus. Saya sekarang tidak percaya kaukus apapun karena kaukus itu kan mengikat silaturahmi. Malamnya ada 2, ini banyak di provinsi yang lain di wilayah lain ada 2 sudah masuk tiba-tiba 5 menit terakhir bisa berubah pagi itu.

Saya tidak tahu bagaimana sebenarnya moral orang-orang kita ini. Buat saya, saya mengajar di 3 provinsi, etika adalah diatas segalanya, kejujuran itu di dalamnya. Bukan hukum, hukum di bawahnya malah. Jadi saya mohon tolong tatib kita diluruskan ke depan untuk kemudian diperhatikan. Saya sudah bilang sebelum kita mulai dulu keterwakilan wilayah, keterwakilan perempuan menjadi poin, saya tidak melihat Bapak bangga sekali tadi menyebuit nama Fahira, saya bangga tapi 1, 2, 3, 4 tidak ada perempuan hanya Ibu Fahira, itu saya jujur saja.

Ini fakta empiris dan ini sudah menjadi catatan teman-teman pengamat di luar bahwa apa demokrasi yang selama hari ini kita dengung-dengungkan, tidak ada. Jadi saya pikir ini menjadi catatan besar buat saya, saya rela kerja apa saja, berbuat apa saja, karena memang saya didukung 80 persen perempuan. Saya harus mengatakan ini.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS

Terima kasih B-29 Lampung Ketua Ketua.

PEMBICARA: HJ. NURMAWATI DEWI BANTILAN, SE. (SULTENG)

B-97 daftar, Pimpinan.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS

Saya mohon waktu tidak lama. Saya kira saya satu semangat dengan teman-teman.

Memang bahwa apa yang lalu saya kira menjadi cermin ke depan tapi yang lebih penting ke depan belajar dari masa lalu. Nah oleh karena ada sejumlah persoalan di tatib misalnya kalau menurut saya sebaiknya ini menjadi catatan kita untuk BK kemudian nanti menyisir kemana- mana yang memang itu kurang pas dan justru bisa membuat lembaga kita misalnya menjadi tidak maksimal.

Nah saya kira ruang di BK kalau nanti di BK memang ternyata ruangnya tidak cukup, lalu buat pansus ya monggo saja tetapi menurut saya yang urgen saya kira kita beri tugas pada Badan Kehormatan untuk menyisir kembali pasal-pasal yang memang tidak perlu kita teruskan dan oleh karena itu masukan-masukan anggota saya kira walaupun bukan anggota BK boleh saja saya kira disampaikan kepada Badan Kehormatan. Demikian pimpinan sikap saya, terimakasih.

(10)

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Baik terima kasih saya harapkan mudah-mudahan bisa kita sepakati persoalan itu.

Nanti secara proporsional kita serahkan dan tentu saja akan menjadi bahan pembicaraan, menjadi catatan dari Sidang Paripurna nanti, kita akan bicarakan juga pada level Panmus, termasuk apa yang disampaikan oleh Pak Bahar Ngitung, Saudara kita senator dari Sulawesi Selatan. Baik dengan demikian, kita bisa menyelesaikan.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS

Pimpinan satu lagi, pimpinan satu lagi izin.

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Baik.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS

Iya terimakasih.

PEMBICARA: HJ. NURMAWATI DEWI BANTILAN, SE. (SULTENG)

Pimpinan saya daftar tadi Nurmawati.

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Dengan mohon maaf sebesar-besarnya, saudaraku Asri, saya harus lebih dulu memberi persilakan Ibu Nurma. Silakan bu Nurma setelah itu Pak Asri.

PEMBICARA: HJ. NURMAWATI DEWI BANTILAN, SE. (SULTENG)

Terima kasih pimpinan.

Saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh saudara Anang kita harus menjunjung tinggi aturan di lembaga ini sehingga untuk perubahan sebuah aturan itu selain didasarkan pada fenomena yang ada, karena memang dari proses yang ada telah terjadi beberapa penyimpangan sehingga butuh pelurusan, butuh penjelasan, yang mungkin itu harus diatur dan dipikirkan dan diantisipasi untuk tidak terjadi lagi hal-hal yang terjadi seperti sekarang ini, antara lain contoh yang terjadi kepada saudara Asri Anas meskipun itu tidak melanggar tata tertib tetapi apa yang disampaikan oleh Saudara Prof Darmayanti Lubis itu adalah melanggar etika sehingga perlu pelurusan, perlu perbaikan, dengan tetap menjunjung tinggi mekanisme yang ada di lembaga DPD RI yang terhormat ini, itu pertama.

Kemudian yang kedua pansus itu adalah sah-sah saja dan saya sangat mendukung untuk terbentuknya pansus untuk memperbaiki hal-hal yang dalam proses perjalanan kita yang baru berumur sekian hari ini telah terjadi banyak noktah-noktah merah sehingga perlu untuk memperbaiki itu tetapi sebuah catatan penting kepada pimpinan berdua untuk segala sesuatu harus diproses sesuai dengan mekanisme lembaga yang ada di DPD RI, terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Terimakasih. Silakan Pak Asri.

(11)

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS

Terimakasih Pimpinan.

Assalaamualaikum Wr. Wb.

Selamat pagi.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om Swastiastu.

Yang kami hormati pimpinan kemudian Saudara-Saudaraku senator Indonesia yang dimuliakan. Yang pertama pimpinan saya sepakat dengan Ibu Nurma bahwa mekanisme sesuai dengan tata tertib kita, mekanisme untuk perubahan tatib itu kan jelas diatur walaupun saya tahu bahwa di catatan pak Bahar itu sudah ada sekitar lebih 50 yang sudah bertanda tangan untuk mengajukan perubahan tatib tetapi kan tetap ada mekanismenya kelihatannya pak Bahar. Diajukan di Paripurna dengan sekian yang bertanda tangan dengan poin-poin yang jelas, baru direkomendasikan di paripurna untuk dibentuk pansus kan gitu? Itu pun pansus melalui tahapan-tahapan. Menurut saya tidak ada masalah dan saya termasuk mendukung agar ada perubahan tata tertib karena banyak poin-poin yang harus diklarifikasi, diperbaiki, dan diluruskan karena menjadi catatan-catatan kita seperti yang disampaikan oleh senator Nurmawati.

Kedua Pimpinan, supaya juga tidak menjadi polemik yang panjang ke depan, kelihatannya saya secara pribadi ingin merekomendasikan supaya tidak menjadi sebuah catatan-catatan konvensi saja, menjadi catatan kesepahaman yang tidak ada basic hukumnya, itu misalnya. Mohon maaf, saya dari dulu pimpinan meminta agar ada namanya redistribusi kesempatan kepada seluruh provinsi untuk menduduki jabatan karena kan kepemimpinan alat kelengkapan itu kan kolektif kolegial, satu. Kemudian yang kedua saya tidak percaya bahwa ada teman-teman yang tidak sanggup menjadi pemimpin, saya percaya kita semua ini dicetak untuk menjadi pemimpin dan ketua di alat kelengkapan kan tidak harus dia menjadi Single Fighter, tidak! Karena 33 menjadi Supporting System dan ini kejadian-kejadian yang berulang. Kalau misalnya presidennya itu adalah saya, presiden dianggap kalau itu presiden buruk karena rangkap jabatan, saya sudah mengatakan ke teman-teman kalau itu yang terbaik saya siap mundur tidak ada masalah tetapi ingat redistribusi bukan hanya bicara personal kita bicara provinsi.

Catatan saya dalam 5 tahun ini, kadang-kadang ada provinsi yang menduduki 3 alat kelengkapan Pimpinan. Sekarang saja ada tiga provinsi, ada dua provinsi yang menduduki 3 alat kelengkapan dan itu tidak boleh lagi hanya menjadi sebuah konvensi harus tertulis itu.

Supaya teman-teman juga bisa merasakan, saya sudah menghitung pimpinan, 39 jabatan itu bisa diisi oleh seluruh provinsi duduk di dalamnya tetapi ada provinsi yang sama sekali tidak duduk. Harusnya itu juga menjadi etik moral kita, jangan personal saja. Supaya kita semua bisa meredistribusi kesempatan. Teman-teman sekarang ada yang tidak punya, okelah kalau saya mundur kita berikan kepada teman-teman yang lain, tetapi konvensinya bukan personal tetapi seluruh provinsi.

Kami Sulbar dulu mungkin hanya satu dua kali dikasih kesempatan. Sesudah itu tidak pernah lagi kita punya kesempatan untuk menjadi pemimpin dan kami ingin itu ke depan seluruh alat kelengkapan, 7 alat kelengkapan itu harus 39 jabatan yang ada di dalamnya harusnya secara moral seluruh provinsi harus ada duduk di dalam. Sekarang yang saya hitung itu ada 4 provinsi yang tidak ada sama sekali. Dan menjadi panitia musyawarah tidak menjadi hiburan buat kita karena kesempatan mengapresiasi provinsi itu ada di alat kelengkapan dan saya berharap itu menjadi catatan paripurna dan saya secara pribadi dengan teman-teman Pak Bahar akan memasukan itu menjadi sebuah konvensi yang menjadi sebuah aturan di tata tertib kita karena kita semua memiliki kesempatan yang sama dan memiliki peluang yang sama, tunggu yang sama di provinsi-provinsi baik yang lama maupun yang

(12)

baru. Itu saja pimpinan dan menjadi catatan buat pimpinan sebagai pimpinan yang memberikan, memandu setiap pemilihan alat kelengkapan kami berharap hal-hal yang seperti ini bisa diungkapkan secara detail dan itu berlaku untuk seluruh provinsi, bukan hanya bersifat personal. Itu saja pimpinan.

Terima kasih.

Assalamualaikum Wr. Wb.

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Sudah mendekati waktu Jumat dan Alhamdulillah kemarin beberapa provinsi saya sampaikan harus secara sadar putusan. Ini ada benturan ada tetapi ada beberapa mungkin karena, tetapi saya setuju ini adalah catatan penting untuk kita perbaiki, kita pikirkan nanti solusinya dan nanti akan dilanjutkan dengan panmus semua catatan di sini tolong akan dijadikan catatan dalam rangka yang baik ini maupun dalam rangka nanti bahan panmus.

PEMBICARA: MERVIN SADIPUN KOMBER (PAPUA BARAT)

Pimpinan Papua Barat.

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Iya pak Mervin, tolong habis ini Pak Mervin terakhir karena ini hari Jumat. Silakan pak Mervin.

PEMBICARA: MERVIN SADIPUN KOMBER (PAPUA BARAT)

Siap Pimpinan, saya mau menyampaikan suatu hal baru. Ini berkaitan dengan kita di DPD setiap tahun itu Papua dan Papua Barat mesti bergeser terus pimpinan ada provinsi baru terbentuk, kita tergeser dan kita selalu menempati posisi terakhir dalam setiap proses-proses yang ada. Bagi saya ini juga secara emosional meruntuhkan posisi kita dalam posisi berbangsa dan bernegara sehingga melalui paripurna ini saya mau sampaikan basis kita di DPD kan basis provinsi. Papua itu adalah provinsi ke-26 di NKRI, Papua Barat provinsi ke- 31 tetapi setiap penambahan provinsi Papua dan Papua Barat selalu digeser pada posisi yang terakhir. Kita semua adalah anak bangsa sehingga melalui paripurna ini saya minta pimpinan untuk merevisi ini. Provinsi ada 8 provinsi awal di republik yang terbentuk ada Maluku, Jawa Timur, Jawa Barat, dan lainnya dan kemudian harap disusun provinsi pertama itu siapa dan provinsi terakhir mana sehingga pemekaran provinsi berikutnya provinsi ke-34 Kalimantan Utara ke-35 provinsi mana lagi jangan selalu digeser kami Papua dan Papua Barat menjadi posisi terakhir terus. Kita sesama anak bangsa pimpinan.

Saya merasa ini tidak adil bagi kami Papua dan Papua Barat, setiap saat paripurna kami selalu terakhir posisi duduk kami selalu terakhir. Apakah teman-teman masih merasa kami bagian dari anak Tiri di bangsa ini? Sehingga sekali lagi Pimpinan harap merevisi ini paripurna berikutnya kami tidak lagi menjadi provinsi ke-32 dan ke-33. Harus kami Papua masuk menjadi provinsi ke-26 dan Papua Barat provinsi 31 dan diatur ditata itu. Sekali lagi pimpinan, ini usulan kami sehingga Papua dan Papua Barat atau tanah Papua tidak merasa menjadi bagian yang terkecil dari bangsa ini tetapi adalah bagian integral dari bangsa ini.

Terima kasih Pimpinan. Selamat Siang.

(13)

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, konstruktif kita tepuk tangan dan saya yakin saya pikir Setjen tolong langsung diatur. Saya sering kali mengatakan jangan dari barat terus mulailah dari timur timur fix, why not ya saya pikir masukan yang sangat konstruktif untuk membangun ke- Indonesiaan di dalam DPD.

Alhamdulillah billahi taufiq wal hidayyah, Wassalamualaikum Wr. Wb.

Shalom.

Om shanti shanti shanti om.

SIDANG DITUTUP PUKUL 13.00 WIB

Referensi

Dokumen terkait

terkontaminasi dengan batran pencemar yang berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri, sisa-sisa pupuk atau pestisida dari daerah pertanian, limbah rumatr sakit,

Beberapa parameter tersebut diperhitungkan untuk menetapkan indeks toleransi tanaman terhadap pencemaran udara yang dinyatakan oleh Singh, Rao, Agrawal, Pandey and

PEMBERIAN EKSTRAK HULBAH SECARA ORAL MENURUNKAN PENYERAPAN TULANG TIKUS PASCA OVARIEKTOMI YANG DITANDAI DENGAN.. PENURUNAN KADAR

Pada sub bab ini, akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi dengan menerapkan model pembelajaran Make a Match berbantuan media gambar yang terdiri dari

bahwa dalam rangka percepatan pelayanan perizinan dan guna menindaklanjuti Rencana Aksi Pemberantasan Koru psi Terintegrasi Tahun 2019- 2020 dari Komisi Pemberantasan

Semua alat dan perlengkapan itu tetap menjadi milik Penyedia Jasa yang sebelumnya sudah diperhitungkan pengadaannya dalam kontrak penawaran dan diajukan brosur atau sampel

Dari pengujian kompaksi yang telah dilakukan dengan metoda statik pada tanah campuran dengan mengacu pada nilai dry density yang mendekati hasil tes kompaksi

- Koordinasi lintas institusi terkait kebijakan rencana pengemb... Kakao tahun ke 2