• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER I DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER I DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER I

DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Diana NIM B12010

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2015

(2)

ii

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER I

DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

Diajukan Oleh : Diana NIM B.12 010

Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal...

Pembimbing

Muthiah Rissa P., S.ST.,M.Kes NIK. 201487131

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER I

DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh : Diana NIM B.12 010

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program D III kebidanan

Pada Tanggal ...

PENGUJI I PENGUJI II

Riadini Wahyu Utami, S.ST Muthiah Rissa P, S.ST.,M.Kes

NIK. 201189094 NIK. 201487131

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui, Ka. Prodi D III Kebidanan

RetnoWulandari, S.ST NIK 200985034

(4)

iv

proposal karya tulis ilmiah yang berjudul: “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I di Kelurahan Jebres, Surakarta”. Karya tulis ilmiah ini dibuat dengan maksud memenuhi salah satu syarat kelulusan dari program studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, karya tulis ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

3. Ibu Muthiah Rissa Pratiwi, S.ST.,MKes, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

4. Ibu Riadini Wahyu Utami, S.ST, selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

5. Bapak Joko Prasetyo, selaku Ketua RW XXIII di Kelurahan Jebres, Surakarta, yang memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

6. Ibu Titik Wahyuning, selaku Kader di Kelurahan Jebres, Surakarta, yang bersedia membantu dalam pengambilan data.

7. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah

(5)

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

Surakarta, Juli 2015 Penulis

(6)

vi

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER I

DI KELURAHAN JEBRES, SURAKARTA TAHUN 2015

xii + 52 Halaman + 17 Lampiran + 7 Tabel + 2 Gambar ABSTRAK

Latar Belakang : AKI di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKI di Jawa Tengah dan Surakarta yaitu 675 dan 57 per 100.000 kelahiran hidup. Tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda gejala yang menunjukkan ibu atau bayi yang dikandungnya dalam kedaan bahaya.

Pentingnya ibu hamil mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan trimester I yaitu supaya ibu hamil dapat mengetahui sejak dini tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I sehingga segala resiko dapat teratasi dengan baik. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan November 2014 terdapat 52 ibu hamil dengan jumlah ibu hamil trimester I sebanyak 14 orang. Peneliti mengambil sampel sebanyak 7 orang dan didapatkan hasil bahwa 3 orang bisa menjawab dan 4 orang tidak bisa menjawab tentang tanda bahaya trimester I.

Tujuan : Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I di Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Surakarta pada kategori baik, cukup dan kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.

Lokasi dan waktu penelitian di Kelurahan Jebres Surakarta pada bulan September 2014 hingga Juli 2015, Populasi penelitian 103 ibu hamil, pengampilan sampel dengan purposive sampling dengan jumlah 36 responden. Teknik pengumpulan data dengan kuisioner yang di uji validitas dan reliabilitasnya, teknik analisa univariat dengan distribusi frekuensi.

Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian terhadap 36 responden di Kelurahan Jebres Surakarta yang berpengetahuan baik 8 responden (22%), berpengetahuan cukup 22 responden (61%) dan yang pengetahuan kurang 6 responden (17%).

Kesimpulan : Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Tanda Bahaya Trimester I di Kelurahan Jebres Surakarta paling banyak pada kategori cukup yaitu 22 responden (61%).

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Tanda Bahaya, Trimester I Kepustakaan : 17 Literatur (tahun 2005-2014)

(7)

vii MOTTO

1. Tuhan menciptakan kedua mata kita didepan karena kita harus terus melihat kedepan, bukan kebelakang dan terpukau pada masa lalu.

2. Every action has an equal and opposite reaction.

3. Live with passion today and everyday!

4. Live simply, love generously, care deeply, speak kindly

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :

1. Kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa karena atas segala karunia dan kemudahan dalam karya tulis ilmiah ini.

2. Mama yang selalu memberikan doa, nasehat dan semangat yang selalu mengalir.

3. Kakakku tercinta Erlieyani dan adikku Irvan tersayang yang selalu menghiburku disaat suka dan duka.

4. Indra yang selalu membantu dan memberiku semangat.

5. Sahabat2ku Indra, Hana, Lina, Suci, Linda, dan Andika yang selalu membantu disaat aku butuh penyemangat.

6. Almamater tercinta.

(8)

viii

Nama : Diana

Tempat / Tanggal Lahir : Surakarta, 15 Juli 1993

Agama : Katolik

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Tangkuban Perahu No. 94 PERUMNAS Mojosongo, Surakarta

Riwayat Pendidikan

1. SD Kanisius Keprabon II Surakarta LULUS TAHUN 2005 2. SMP Regina Pacis Surakarta LULUS TAHUN 2008 3. SMA PL Santo Yosef Surakarta LULUS TAHUN 2011 4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2012

(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

CURICULUM VITAE ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Keaslian Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 6

B. Kerangka Teori... 29

C. Kerangka Konsep Penelitian ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 31

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

(10)

x

G. Teknik Pengumpulan Data ... 37

H. Metode Penelitian dan Analisis Data ... 38

I. Etika Penelitian ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 42

B. Hasil Penelitian ... 42

C. Pembahasan ... 46

D. Keterbatasan ... 48

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 33

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Kuisioner Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I ... 35

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 43

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 43

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 44

Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi ... 44

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan ... 45

(12)

xii

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ... 30

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 10. Kisi-kisi Kuisioner Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Terhadap Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I Lampiran 11. Kuisioner Uji Validitas

Lampiran 12. Kuisioner Penelitian Lampiran 13. Kunci Jawaban Kuisioner

Lampiran 14. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 15. Data Hasil Uji Validitas

Lampiran 16. Data Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 17. Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian (foto) Lampiran 19. Lembar Konsultasi

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir. Namun kadang- kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sistem penilaian risiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilan (Manuaba, 2007).

Bila ada tanda bahaya kehamilan, biasanya ibu perlu mendapat pertolongan segera di rumah sakit (hospital emergency). Kebanyakan kehamilan berakhir dengan persalinan dan masa nifas yang normal, namun 15 sampai 20 antara 100 ibu hamil mengalami gangguan pada kehamilan, persalinan atau nifas. Gangguan tersebut dapat terjadi secara mendadak, dan biasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya (unpredictable discruption).

Oleh karena itu, tiap ibu hamil, keluarga dan masyarakat perlu mengetahui dan mengenali tanda bahaya. Tujuannya, agar dapat segera mencari pertolongan ke bidan, dokter atau langsung ke rumah sakit, untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi yang dikandungnya (Ayurai, 2011).

Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan bagi ibu hamil sangat mutlak untuk diketahui, karena dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan, segala risiko kegawatdaruratan yang akan terjadi dapat terantisipasi dengan baik (Ayurai, 2011).

(15)

2

Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012, di Indonesia masih memiliki Angka Kematian Ibu (AKI) cukup tinggi. Angka kematian ibu masih berada pada angka 359 per 100.000 kelahiran hidup, dimana AKI di Jawa Tengah sendiri mencapai angka 675 (Dinkes, 2012), termasuk kejadian di Surakarta yang mencapai 57 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut telah melebihi angka batasan normal untuk AKI di Jawa Tengah sebesar 30 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes, 2011).

Kejadian Angka Kematian Ibu (AKI) paling banyak adalah waktu bersalin sebanyak 49,52%, kemudian disusul waktu nifas sebesar 30,36% dan waktu hamil 20,42%. Penyebab kematian ibu terbesar adalah perdarahan 60-70%, pre eklamsi 10-20% dan infeksi nifas 20-30% (BKKBN, 2011).

Visi Making Pregnancy safer (MPS) adalah kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman, serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat.

Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2015 adalah menargetkan angka kematian bayi menurun menjadi 17 bayi per 1000 kelahiran hidup sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes, 2010).

Penyebab kematian ibu di Indonesia dibagi menjadi penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung adalah perdarahan, infeksi dan eklamsi. Penyebab tidak langsung antara lain karena masih rendahnya status perempuan di Indonesia yaitu ketidakberdayaan perempuan dalam mendapat kesetaraan dalam hal pendidikan, pekerjaan, ekonomi, serta dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, kemiskinan dan kurangnya

(16)

pengetahuan yang berhubungan dengan gizi ibu yang rendah (Nugraha, 2009).

Berdasarkan data studi pendahuluan pada bulan November 2014 di RW XXIII, kelurahan Jebres terdapat 52 ibu hamil dengan jumlah ibu hamil trimester I sebanyak 14 orang. Peneliti mengambil sampel studi pendahuluan sebanyak 7 orang dan didapatkan data bahwa 3 orang bisa menjawab tentang tanda bahaya trimester I dan 4 orang tidak bisa menjawab tentang tanda bahaya trimester I, dengan demikian, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di kelurahan Jebres, dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I di Kelurahan Jebres”.

B. Perumusan Masalah

Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil trimester I tentang tanda bahaya kehamilan trimester I di kelurahan Jebres?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester I tentang tanda bahaya kehamilan trimester I di Kelurahan Jebres.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester I tentang tanda bahaya kehamilan trimester I di Kelurahan Jebres pada tingkat baik.

(17)

4

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester I tentang tanda bahaya kehamilan trimester I di Kelurahan Jebres pada tingkat cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester I tentang tanda bahaya kehamilan trimester I di Kelurahan Jebres pada tingkat kurang.

d. Mengetahui faktor-faktor pendukung maupun penghambat tingkat pengetahuan ibu hamil trimester I tentang tanda bahaya kehamilan trimester I di Kelurahan Jebres.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam perkembangan ilmu pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan trimester I.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan wadah bagi peneliti untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dan memperoleh pengalaman nyata dengan melaksanakan penelitian tentang tanda bahaya kehamilan trimester I.

3. Bagi Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan dan sumber bacaan di perpustakaan khususnya tentang tanda bahaya kehamilan dan acuan untuk penelitian selanjutnya.

(18)

E. Keaslian Penelitian

Dari penelusuran pustaka, peneliti menemukan penelitian yang serupa dengan penelitian yang akan dilakukan, antara lain:

1. Mursiyah (2007), “Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan di puskesmas Rejosari tahun 2006”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 42 responden. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil berpengetahuan baik yaitu 20 orang (47,5%), berpengetahuan cukup 13 orang (30,9%) dan kurang baik yaitu 9 orang ( 21,4%).

2. Erni (2012), “Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan di RB Puji Lestari Klaten Tahun 2013”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan total sampling, dengan responden berjumlah 30 responden.

Hasil penelitian menunjukkan (26%) ibu hamil dengan tingkat pengetahuan baik, (53%) mempunyai tingkat pengetahuan cukup dan (21%) mempunyai pengetahuan kurang.

Perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah responden, waktu, dan lokasi penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester 1. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Jebres dan waktu penelitian ini dilakukan pada bulan September 2014 - Juli 2015.

(19)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2012).

Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil rasa keingintahuan manusia terhadap sesuatu dan hasrat untuk mengingat harkat hidup sehingga kehidupan menjadi lebih baik dan nfyaman yang berkembang sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan manuasia baik dimasa sekarang maupun dimasa depan (Ariani, 2014).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), tingkat pengetahuan adalah domain kognitif yang berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir, berinteraksi, analisis, memecahkan masalah dan lain- lain) yang berjenjang sebagai berikut:

1) Tahu (know)

(20)

Menunjukan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil dihimpun atau dikenali (recall of fack).

2) Memahami (Comprehension)

Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding) tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini misalnya kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan, menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan.

3) Menerapkan (Application)

Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen- komponen yang berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk susunan berarti.

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang mengandung arti tertentu.

(21)

8

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya, sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal yang sedang dinilainya.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Ariani (2014), adalah sebagai berikut:

1) Faktor Internal a) Umur

Umur merupakan rentang waktu seseorang yang dimulai sejak dia dilahirkan hingga berulang tahun. Jika seseorang itu memiliki umur yang cukup maka akan memiliki pola pikir dan pengalaman yang matang pula. Umur akan sangat berpengaruh terhadap daya tangkap sehingga pengetahuan diperolehnya akan semakin baik.

b) Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan salah satunya adalah adanya perbedaan tingkat kesadaran antara laki-laki dan perempuan. Pada umumnya perempuan memiliki kesadaran yang baik dalam dalam mencari tahu informasi daripada laki-laki baik itu secara formal maupun informal.

(22)

c) Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.

Pendidikan digolongkan sebagai berikut:

a) Tamat SD (Sekolah Dasar)

b) Tamat SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) c) Tamat SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) d) Tamat Perguruan Tinggi

(Notoatmojo, 2012) d) Pekerjaan

Pekerjaan merupakan kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari–hari artinya makin cocok jenis pekerjaan yang

(23)

10

diemban, makin tinggi pula tingkat kepuasan yang diperoleh (Notoatmojo, 2012).

e) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat informal (Notoatmojo, 2012).

2) Faktor eksternal a) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

b) Sosial Budaya

Sosial budaya merupakan suatu kebiasaan atau tradisi yang dilakukan seseorang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan.

(24)

c) Status Ekonomi

Status ekonomi juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

d) Sumber Informasi

Seseorang yang memiliki sumber informasi yang lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang lebih luas pula. Salah satu sumber informasi yang berperan penting bagi pengetahuan yaitu media massa. Menurut Notoatmojo, pengetahuan bisa didapat dari beberapa sumber antara lain media cetak, elektronik, media papan (Billboard), keluarga, teman dan penyuluhan.

e) Kriteria Tingkat Pengetahuan

Arikunto (2012), menyatakan bahwa pengetahuan seseorang dapat diketahui dan di interpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif yaitu:

(1) Pengetahuan baik, jika presentase jawaban 76-100%

(2) Pengetahuan cukup, jika presentase jawaban 56-76%

(3) Pengetahuan kurang, jika presentase jawaban < 56%

d. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), ada beberapa cara untuk memperoleh pengetahuan, yaitu:

(25)

12

1) Cara Tradisional

a) Cara Coba-Salah (Trial and Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan yang dua ini gagal pula, maka dicoba dengan kemungkinan yang ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode salah coba-coba.

b) Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi dikarenakan tidak sengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan itu baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli-ahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah

(26)

orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris atau pun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa yang dikemukakannya adalah benar.

d) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah, pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan.

e) Cara Akal Sehat (Common Sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan berkembang, orang tua pada zaman dahulu, menggunakan cara hukuman fisik agar anaknya mau menuruti nasihat orang tuanya.ternyata cara ini berkembang menjadi teori, bahwa hukuman adalah metode bagi pendidikan anak.

f) Kebenaran Melalui Wahyu

Ajaran adalah sesuatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yg bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut nasional atau tidak.

(27)

14

g) Kebenaran Secara Intuitif

Kebenaran ini secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran tanpa melalui proses penalaran atau berpikir.

h) Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir manusiapun ikut berkembang. Manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan khusus ke pernyataan umum. Kemudian disimpulkan ke dalam konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan- pernyataan umum ke pernyataan khusus.

2) Cara Baru atau Ilmiah

Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian”, atau lebih popular disebut metodologi penelitian

(28)

(research methodology). Kemudian diadakan penggabungan antara proses berpikir deduktif, induktif dan verifikatif, akhirnya lahir suatu cara melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan metode penelitian ilmiah (Scientific Research Method).

e. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2013), kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan kategori dibawah ini:

1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x)

> Mean + 1 SD

2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean –1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD

3) Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh (x) < Mean –1SD

2. Kehamilan a. Pengertian

Kehamilan adalah suatu kejadian yang fisiologis dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Manuaba, 2008).

Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir (Saifudin, 2006).

(29)

16

Kehamilan adalah proses yang diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi (Monika, 2009).

b. Klasifikasi

Menurut Wiknjosastro (2007), ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu:

1) Kehamilan triwulan I, yaitu dari 0 –12 minggu

Awal kehamilan atau masa trimester pertama merupakan saat yang rawan bagi perkembangan janin, karena biasanya banyak wanita tidak menduga kalau dirinya sedang hamil, pada saat masa subur, jika sel telur dibuahi maka akan terjadi penempelan sel telur yang berbentuk semacam bola pada dinding rahim calon ibu.

Masa ini adalah masa rawan, karena janin masih berupa cikal bakal.

2) Kehamilan triwulan II, yaitu dari 12 –28 minggu

Memasuki bulan keempat, perkembangan janin akan memasuki trimester kedua. Janin akan mulai bergerak yaitu pada bulan keempat, tepatnya sekitar minggu ketiga belas. Hal ini terjadi karena hormon pada bayi mulai aktif sehingga mereka sudah mulai bisa bereaksi dengan situasi di dalam kandungan.

3) Kehamilan triwulan III, yaitu dari 28 –40 minggu

Setelah usia janin memasuki trimester pertama dan kedua, sisanya adalah menunggu kelahiran yang biasanya terjadi pada

(30)

trimester ketiga. Pada trimester akhir ini, bayi sudah benar –benar berkembang, baik dalam kelengkapan serta fungsi organ –organ tubuh ataupun penambahan berat badannya.

c. Tanda-tanda Kehamilan

1) Tanda –tanda tidak pasti hamil

Menurut Bandiyah (2009), tanda-tanda persumtif hamil adalah sebagai berikut:

a) Amenorea (tidak dapat haid) b) Nausea (enek) dan emesis (muntah) c) Ngidam (ingin makan khusus) d) Pingsan

e) Mammae menjadi tegang dan besar f) Tidak ada nafsu makan (anoreksia) g) Sering kencing

h) Konstipasi atau obstipasi i) Pigmentasi kulit

j) Berat badan bertambah

k) Pemekaran vena-vena (varices) pada kaki betis dan vulva.

2) Tanda-tanda kemungkinan Hamil

Menurut Bandiyah (2009), tanda-tanda kemungkinan hamil adalah:

a) Tanda hegar (melunaknya segmen bawah rahim)

(31)

18

b) Tanda chadwicks (servik berwarna kebiruan)

c) Tanda piscaseck (Uterus membesar kesalah satu jurusan) d) Tanda goodells (servik teraba lunak pada pemeriksaan dalam) e) Ballottement

f) Kontraksi-kontraksi kecil atau Braxton Hicks (bila uterus dirangsang mudah berkontraksi)

g) Reaksi pemeriksaan kehamilan positif 3) Tanda pasti kehamilan

Menurut Bandiyah (2009), tanda pasti kehamilan adalah sebagai berikut:

a) Terdengar denyut jantung janin (DJJ) b) Terasa gerakan janin

c) Pada pemeriksaan rontgen USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio

d. Proses Kehamilan

Menurut Manuaba (2008), proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari:

1) Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormon yang kompleks.

2) Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum 3) Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot 4) Terjadi nidasi (implementasi) pada uterus 5) Pembentukan plasenta

(32)

6) Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm e. Komplikasi dalam kehamilan

Menurut Manuaba (2008), komplikasi yang sering terjadi dalam kehamilan antara lain:

1) Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan mutah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktifitas sehari-hari dan bahkan membahayakan hidup ibu hamil.

2) Abortus

Abortus adalah kegagalan kehamilan sebelum umur 28 minggu atau berat janin kurang dari 1000 gram.

3) Pre-eklamsi

Pre-eklamsia adalah kenaikan tekanan darah sistolik dan diastolik 30 mmHg atau 15 mmHg disertai dengan adanya protrin urine dan apabila komplikasi berlanjut akan terjadi eklamsi.

4) Kehamilan lewat waktu

Kehamilan lewat waktu berarti kehamilan yang melampaui usia 292 hari (42 minggu) dengan komplikasinya.

5) Kehamilan kembar

Kehamlilan kembar adalah kehamilan dengan 2 janin atau lebih. Kelainan letak pada kehamilan:

a) Letak sungsang adalah letak membujur dengan kepala janin di fundus uteri.

(33)

20

d) Letak lintang adalah suatu keadaan dimana letak janin melintang (sumbu panjang janin kira-kira tegak lurus dengan sumbu panjang ibu) di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain.

3. Tanda Bahaya Kehamilan a. Pengertian

Tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda gejala yang menunjukkan ibu atau bayi yang dikandungnya dalam kedaan bahaya (Ayurai, 2011).

Tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya (Uswhaaja, 2009).

Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007).

b. Macam-macam Tanda Bahaya dalam Kehamilan Trimester I

Menurut Ari (2009), tanda bahaya kehamilan trimester I yang perlu diketahui antara lain:

1) Abortus

a) Abortus imminens

Sering juga disebut dengan keguguran membakat dan akan terjadi jika ditemukan perdarahan pada kehamilan muda, namun pada tes kehamilan masih menunjukkan hasil yang

(34)

positif. Dalam kasus ini keluarnya janin masih dapat dicegah dengan memberikan terapi hormonal dan antispasmodic serta istirahat. Jika setelah beberapa minggu ternyata perdarahan masih ditemukan dan dalam dua kali tes kehamilan menunjukkan hasil yang negatif, maka harus dialakukan kuretase karena hal tersebut menandakan abortus sedang terjadi.

b) Abortus insipiens

Abortus insipiens terjadi apabila ditemukan adanya perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan membukanya ostium uteri dan terabanya selaput ketuban.

Penangannya sama dengan abortus inkompletus.

c) Abortus habitualis

Pasien termasuk dalam tipe abortus ini jika telah mengalami keguguran berturut-turut selama lebih dari tiga kali.

d) Abortus inkompletus

Tanda pasien dalam abortus ini adalah jika terjadi perdarahan per vagina disertai pengeluaran janin tanpa pengeluaran desidua atau plasenta. Gejala yang menyertai adalah amenore, sakit perut karena kontraksi, perdarahan yang keluar bisa banyak atau sedikit. Pada pemeriksaan dalam ditemukan ostium yang terbuka dan kadang masih teraba jaringan, serta ukuran uterus yang lebih kecil dari umur

(35)

22

kehamilannya. Jika terjadi tanda-tanda syok, maka atasi terlebih dahulu dengan pemberian transfusi darah dan cairan, kemudian secepatnya keluarkan jaringan dengan metode digital (menggunakan dua jari) atau kuretase, dan selanjutnya berikan obat-obatan uterotonika dan antibiotik.

e) Abortus kompletus

Pada abortus jenis ini akan ditemukan pasien dengan perdarahan per vagina disertai dengan pengeluaran seluruh hasil konsepsi sehingga rahim dalam keadaan kosong.

2) Kehamilan Mola

Kehamilan mola disebut kehamilan anggur, yaitu adanya jonjot korion (chorionic villi) yang tumbuh berganda berupa gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur atau mata ikan. Ini merupakan trofoblas yang jinak (benigna).

Pasien dengan kehamilan jenis ini akan memiliki tanda dan gejala sebagai berikut:

a) Pada anamnesis ditemukan tanda dan gejala seperti berikut:

1) Terdapat gejala-gejala kehamilan muda yang lebih nyata dari kehamilan normal, misalnya mual muntah yang berlebihan

2) Kadang kala terdapat tanda toksemia gravidarum (pusing, gangguan penglihatan, dan tekanan darah tinggi)

(36)

3) Terdapat perdarahan yang sedikit atau banyak, warna tengguli tua atau kecoklatan seperti bumbu rujak, tidak teratur

4) Pembesaran uterus tidak sesuai umur kehamilan

5) Keluar jaringan mola yang menyerupai diagnosis pasti, namun jaringan mola ini tidak selalu ditemukan

b) Pada inspeksi ditemukan tanda dan gejala sebagai berikut ini:

1) Muka dan terkadang badan terlihat lebih pucat atau kekuning-kuningan, yang disebut muka mola (mola face) 2) Jika gelembung mola sampai keluar, maka tanda ini

kelihatan semakin jelas

c) Pada palpasi ditemukan tanda dan gejala seperti berikut ini:

1) Uterus membesar tetapi tidak sesuai umur kehamilan yang seharusnya

2) Tidak teraba bagian-bagian ballottement janin dan gerakan janin

3) Adanya fenomena harmonica, yaitu tinggi fundus uteri yang turun ketika daarah dan gelembung mola keluar, namun akan naik kembali karena terkumpul mola dan darah baru

d) Pada auskultasi ditemukan tanda dan gejala seperti berikut ini:

1) Tidak terdengar DJJ

(37)

24

2) Terdengar bising dan bunyi khas

e) Pada tes kehamilan ditemukan kadar HCG yang tinggi f) Pada pemeriksaan dalam ditemukan tanda dan gejala seperti

berikut ini,

1) Rahim lebih besar 2) Konsistensi lebih lembek 3) Tidak ada bagian-bagian janin 4) Terdapat perdarahan

5) Teraba jaringan dikanalis servikalis dan vagina g) Uji sonde

Uji sonde dilakukan dengan metode Acosta-Sison. Sonde dimasukkan secra perlahan-lahan dan hati-hati kedalam canalis servikalis dan kavum uteri. Bila tidak ada tahanan, maka kemungkinan mola.

h) Pada foto rontgen abdomen tidak terlihat adanya kerangka janin (pada usia kehamilan lebih dari tiga bulan).

i) Pada pemeriksaan USG ditemukan adanya gambaran badai salju (gambaran khas kehamilan mola) dan tidak terlihat adanya janin.

3) Kehamilan Ektopik

Dinamakan kehamilan ektopik jika kehamilan dengan hasil konsepsi tidak berada di dalam endometrium uterus. Keadaan ini akan mengingkat menjadi Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)

(38)

pada usia kehamilan lebih dari 10 minggu. Sebagian besar KET terjadi pada kehamilan yang terletak di tuba. Diagnosis dan gejala-gejala klinis yang biasanya ditemui adalah sebagai berikut:

a) Pada anamnesis ditemukan tanda dan gejala amenore serta keluhan hamil muda dan gejala hamil lainnya

b) Pada KET jika terjadi abortus tuba, maka kemungkinan keluhan tidak begitu berat, hanya ada rasa sakit di perut dan pengeluaran darah per vagina yang kadang dikacaukan oleh diagnosis abortus biasa. Namun, bila terjadi ruptur tuba, maka gejala akan lebih hebat dan dapat membahayakan jiwa ibu

c) Perasaan nyeri dan sakit yang tiba-tiba di perut seperti diiris- iris dengan pisau disertai dengan muntah dan bisa sampai jatuh pingsan

d) Tanda-tanda nyeri akut abdomen, seperti: nyeri tekan hebat, muntah, gelisah, pucat, anemis, denyut nadi kecil dan halus, tekanan darah rendah sampai tidak teratur

e) Nyeri bahu karena rangsangan ke diafragma

f) Terdapat tanda Cullen, yaitu adanya warna biru lebam pada linea alba atau sekitar pusat

g) Pada pemeriksaan dalam didapati adanya tanda-tanda berikut:

nyeri goyang porsio (nyeri hebat yang dirasakan ibu ketika porsio digerakkan), Douglas crise (nyeri hebat ketika kavum

(39)

26

douglas ditekan), kavum douglas teraba menonjol karena adanya penumpukan darah, teraba massa retrouterin (massa pelvis)

h) Per vaginam keluar desidua cast

i) Pada pemeriksaan palpasi dan perkusi terdapat tanda-tanda perdarahan intra-abdominal

j) Pada pemeriksaan Hb serial (setiap satu jam) didapati penurunan kadar Hb, selain itu juga terjadi leukositosis k) Kuldosentesis (Douglas Pungsi)

1) Bertujuan untuk mengetahui adakah darah dalam kavum douglas,

2) Bila keluar darah tua berwarna coklat samapi hitam yang tidak membeku hanya bekuan kecil-kecil diatas kain kasssa maka hal itu dikatakan positif (fibrinasi), dan menunjukkan adanya hematoma retrouterin.

l) Dengan pemeriksaan diagnostic laparoskopi dan USG 4) Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan kehidupan. Faktor-faktor yang menyebabkan hiperemesis gravidarum adalah:

a) Kemungkinan vili korialis masuk ke dalam darah, b) Adanya faktor alergi,

(40)

c) Adanya faktor predisposisi, seperti primigravida dan overdistensi rahim,

d) Adanya faktor psikologis, seperti ketidak harmonisan dalam rumah tangga, kehamilan yang tidak diinginkan, atau ketidak siapan untuk memiliki anak.

Berikut uraian gejala hiperemesis gravidarum berdasarkan tingkat keparahannya:

a) Tingkat 1

1) Mual muntah terus menerus sehingga memengaruhi keadaan umum, terjadi dehidrasi

2) Tekanan darah menurun, denyut nadi meningkat, dan dapat disertai dengan naiknya suhu tubuh

3) Nyeri epigastrum b) Tingkat II

1) Dehidrasi bertambah yang ditandai dengan: turgor kulit berkurang, lidah kering dan kotor, berat badan menurun, mata cekung

2) Gangguan sirkulasi darah, yang ditandai dengan: nadi cepat dan tekanan darah menurun, hemokonsentrasi, oliguria, obstipasi

3) Gangguan metabolisme yang ditandai dengan: terjadinya metabolisme anaerob dalam pemecahan lemak yang

(41)

28

menyebabkan adanya badan keton, dijumpai didalam urin dan napas, gangguan fungsi liver

c) Tingkat III

1) Dehidrasi semakin berat 2) Mual muntah terhenti

3) Terjadi perdarahan di esophagus dan retina

4) Gangguan fungsi liver (ikterus) yang terus meningkat 5) Penurunan kesadaran, somnolen sampai koma

6) Gangguan saraf berupa ensefalopati Wernickle, yang ditandai dengan: nistagmus, diplopia, perubahan mental

(42)

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2012), Ariani (2014), Bandiyah (2009), Ari (2011), Manuaba (2008).

Tingkat pengetahuan 1. Tahu

2. Memahami 3. Menerapkan 4. Analisis 5. Sintesis 6. Evaluasi

Pengetahuan Kehamilan Tanda bahaya Trimester

I

Faktor yang

mempengaruhi:

1. Faktor internal:

a. Umur

b. Jenis kelamin c. Pendidikan d. Pekerjaan e. Pengalaman 2. Faktor eksternal:

a. Lingkungan b. Sosial budaya c. Status

ekonomi d. Sumber

informasi e. Kriteria

tingkat pengetahuan

Teori kehamilan 1. Pengertian

kehamilan 2. Klasifikasi

kehamilan 3. Tanda-tanda

kehamilan 4. Proses kehamilan 5. Komplikasi

kehamilan

Macam –mcam tanda bahaya kehamilan trimester I:

1. Abortus

2. Kehamilan mola 3. Kehamilan ektopik 4. Hiperemesis

gravidarum

(43)

30

C. Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 2.2 Kerangka konsep

Keterangan:

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti Tingkat pengetahuan ibu

hamil trimester I tentang tanda bahaya kehamilan

trimester I

Baik

Cukup

Kurang

Faktor yang

mempengaruhi:

1. Faktor internal:

a. Umur

b. Jenis kelamin c. Pendidikan d. Pekerjaan e. Pengalaman 2. Faktor eksternal:

a. Lingkungan b. Sosial budaya c. Status ekonomi d. Sumber informasi e. Kriteria tingkat

pengetahuan

(44)

31 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2012), deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif suatu keadaan secara objektif. Sedangkan kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka (Riwidikdo, 2013). Pada penelitian ini mendeskripsikan pengetahuan ibu hamil trimester I tentang tanda bahaya kehamilan trimester I.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian yang berguna untuk membatasi ruang lingkup penelitian (Notoatmodjo, 2012). Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Jebres.

2. Waktu

Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut akan dilakukan.

(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan pada September 2014 hingga bulan Juli 2015.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

(45)

32

Populasi adalah tentang siapa atau golongan mana yang menjadi sasaran penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012). Populasi yang diteliti adalah semua ibu hamil di Kelurahan Jebres, dengan jumlah 103 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester I di Kelurahan Jebres, dengan jumlah responden 36 ibu hamil.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subyek penelitian (Nursalam, 2008). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Non Random Sampling dengan teknik Purposive sampling. Menurut Ariani (2014), Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja.

Purposive sampling dikenal juga dengan nama sampling bertujuan, sampling bersyarat, sampling pilihan. Adapun persyaratan pada pengambilan sampel penelitian ini adalah ibu hamil trimester I.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

(46)

kelompok lain (Notoatmodjo, 2012). Variabel pada penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil trimester I terhadap tanda bahaya kehamilan trimester I.

E. Definisi Operasional

Menurut Notoatmodjo (2012), definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi

Operasional

Skala Alat Ukur Kategori Pengetahuan

ibu hamil trimester I terhadap tanda bahaya kehamilan trimester I

Kemampuan responden untuk menjawab:

1. Pengertian tanda bahaya kehamilan 2. Tanda-tanda

bahaya dalam kehamilan trimester I 3. Tindakan

yang harus dilakukan bila tanda-tanda tersebut dialami ibu

Ordinal Kuisioner 1. Baik bila nilai reponden yang diperoleh (x) ≥ Mean + 1 SD 2. Cukup bila nilai

responden yang diperoleh Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD 3. Kurang bila nilai

responden yang diperoleh (x) <

Mean – 1 SD (Riwidikdo, 2010).

F. Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu hamil trimester I tentang tanda bahaya kehamilan trimester I adalah kuisioner. Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

(47)

34

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012).

Penelitian ini menggunakan kuisioner tertutup, yang berbentuk pernyataan dimana dalam pernyataan tersebut disediakan pilihan jawaban yang “benar”

atau “salah” tentang tanda bahaya kehamilan trimester I dan responden diminta memilih salah satu jawaban tersebut. Cara penskoran untuk pernyataan positif (favourabel) bila responden menjawab “benar” nilainya 1 dan menjawab “salah” nilainya 0. Pernyataan negatif (unfavourabel) bila responden menjawab “benar” nilainya 0 dan menjawab “salah” nilainya 1.

Adapun pengisian kuisioner ini dengan cara memberikan tanda centang (√) pada lembar kuisioner yang sudah disediakan.

Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi- kisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Kuisioner Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I tentang Bahaya Kehamilan Trimester I

Variabel penelitian

Indikator Nomor pernyataan Favorable Unfavorable

Jumlah

Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester I tentang tanda bahaya kehamilan trimester I

1. Pengertian tanda bahaya kehamilan 2. Tanda-tanda bahaya

kehamilan

3. Tindakan yang harus dilakukan bila tanda- tanda tersebut dialami ibu

1, 2, 3

6, 7, 8, 12, 15, 17, 18*, 20, 21 27* ,28* , 29

4

5, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 19, 22, 23, 24, 25, 26

30

4

22

4 Keterangan: * tidak valid.

(48)

1. Uji validitas

Sebelum instrumen atau alat ukur digunakan untuk mengumpulkan data penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuisioner untuk mencari kevalidan alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2013). Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2012).

Uji validitas instrumen dengan menggunakan rumus pearson product moment (Riwidikdo, 2009).

Rumus Mencari Koefisien Korelasi Product Moment

ݎ ൌ ܰǤ ƉǤ  െ ƉǤ Ɖ

ඥሼƉ

െ ሺƉሻ

ሽሼƉ

െ ሺƉሻ

Keterangan:

N : jumlah responden

: koefisien korelasi product moment X : skor pertanyaan

Y : skor total

XY : skor pertanyaan dikalikan skor total

Untuk mengetahui apakah harga korelasi valid, maka angka korelasi harus dibandingkan dengan angka kritik tabel (Arikunto, 2012). Butir soal dinyatakan valid apabila R hitung>R tabel, R tabel: 0,361 dengan taraf signifikan 0,05.

Setelah dilakukan uji validitas di kelurahan Jebres Tengah, pada bulan Februari 2015 dengan jumlah responden 32 ibu hamil trimester I. Dengan

(49)

36

bantuan SPSS versi 17 didapatkan hasil dari 30 soal terdapat 3 soal yang tidak valid yaitu pada nomor 18, 27 dan 28.

2. Uji Reliabilitas

Hasil reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat ukur. Alat ukur digunakan pada saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan sama apabila digunakan pada waktu dan tempat berbeda (Riwidikdo,2013).

Reliabilitas menunjukkan kepada suatu pengertian instrumen cukup dapat dipercaya digunakan untuk sebagai pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai kenyataan, maka berapa kalipun diambil akan tetap sama hasilnya (Arikunto, 2012). Riwidikdo (2013), menyatakan bahwa kuisioner atau angket dikatakan reliable jika nilai koefisien Alpha Cronbach (0,75) > r kriteria. Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program computer SPSS versi 17 dan didapatkan hasil 0,900. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

r

11 =

௞ିଵ

ሾͳ െ

ߑߪܾߪݐʹʹ

keterangan:

K = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal

r

11 =Reliabilitas instrumen

Σσb2 = Jumlah varian butir pernyataan σt2 = Varians total

(50)

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan pencatatan peristiwa atau hal dengan sebagai atau seluruh elemen populasi yang akan mendukung penelitian (Arikunto, 2010). Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar kuisioner pada ibu hamil trimester I, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden diminta untuk mengisi kuisioner sampai selesai dan kuisioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek/subjek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2013). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuisioner pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan trimester I.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain (Riwidikdo, 2013). Data sekunder didapatkan dari data ibu hamil trimester I di kelurahan Jebres.

(51)

38

H. Metode Pengolahan atau Analisis Data 1. Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Notoatmodjo (2012), adalah:

a. Editing

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuisioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Jika ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuisioner tersebut dikeluarkan.

b. Coding

Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor responden, nomor-nomor pertanyaan, skor pernyataan.

c. Entry

Memasukkan data (data entry) yakni mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

d. Pembersihan atau cleaning

Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan dan kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

(52)

2. Analisis Data

Data yang telah diolah baik pengolahan manual maupun menggunakan bantuan komputer, tidak akan bermakna tanpa dianalisis. Analisis yang digunakan oleh peneliti adalah analisis univariat. Menurut Notoatmodjo (2012), analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.

Selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil ditunjukan sebagai berikut:

a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > Mean + 1 SD, dengan nilai (x) > 23.

b. Cukup, bila nilai responden diperoleh Mean -1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD, dengan nilai 9 ≤ x ≤ 23.

c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < Mean – 1 SD, dengan nilai (x) > 9.

(Riwidikdo, 2010).

Menurut Riwidikdo (2010), untuk menghitung Mean dan SD menggunakan rumus:

Mean

Ɖ௫௜

Keterangan:

Ɖݔ݅ : Jumlah nilai responden

݊ : Banyaknya responden

SD =

୶୧Ɖ୶ିሺ୶ሻȀ୬

୬ିଵ

(53)

40

Keterangan :

ݔ݅Ɖݔ2 : Jumlah nilai responden dikuadratkan Ɖݔ : Jumlah nilai responden

݊ : Banyaknya responden

Setelah didapatkan hasil nilai Mean dan Standard Deviation tiap responden, kemudian hasil tersebut dimasukkan dalam skala pengetahuan yang sudah tercantum diatas. Menurut Riwidikdo (2010), untuk memperoleh skor prosentase untuk jumlah Orang tua menurut tingkat pengetahuan yaitu sebagai berikut:

Skor prosentase: Ɖ௜௕௨௛௔௠௜௟௠௘௡௨௥௨௧௧௜௡௚௞௔௧௣௘௡௚௘௧௔௛௨௔௡

௝௨௠௟௔௛௥௘௦௣௢௡ௗ௘௡ šͳͲͲΨ

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2010) dalam melakukan penelitian pada responden peneliti memperlihatkan etika penelitian antara lain:

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

2. Anonymity (tanpa nama)

Penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

(54)

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Confidentiality memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

(55)

42 BAB IV

HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 di Kelurahan Jebres, Surakarta. Secara geografis batas wilayah Kelurahan Jebres pada bagian timur Sungai Bengawan Solo, sebelah utara Mojosongo, dan sebelah barat Desa Guwosari, serta sebelah selatan Kelurahan Kampung Sewu, dengan luas wilayah seluruhnya mencapai sekitar 3170 Km2. Jumlah seluruh penduduk sebanyak 30.377 jiwa dengan jumlah ibu hamil sebanyak 103 jiwa dan ibu hamil trimester 1 sebanyak 36 jiwa. Mata pencaharian penduduk kelurahan Jebres sebagian besar adalah wiraswasta.

B. Hasil Penelitian

Penelitian Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester I tentang tanda bahaya kehamilan trimester I dilaksanakan di Kelurahan Jebres, Surakarta, dengan jumlah responden 36 orang, peneltian ini dibantu oleh kader kelurahan setempat yang ada di kelurahan Jebres, yang sebelumnya dilakukan persamaan persepsi.

1. Karakteristik Responden

Setelah dilakukan pengumpulan data dapat diketahui karakteristik responden yang meliputi:

(56)

a. Karakteristik responden berdasarkan umur Tabel 4.1

Karakteristik responden berdasarkan umur No. Responden Frekuensi Prosentase (%)

1 <20 6 17

2 20-35 28 78

3 >35 2 5

Total 36 100%

Sumber: Data primer, 2015

Pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah kelompok umur responden terendah ada dikategori <35 tahun sebanyak 2 responden (5%), sedangkan jumlah kelompok umur responden terbanyak ada dikategori 20-35 tahun sebanyak 28 responden (78%).

b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Tabel 4.2

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan No. Responden Frekuensi Prosentase (%)

1 SD 3 8

2 SMP 13 36

3 SMA 17 48

4 Perguruan Tinggi 3 8

Total 36 100%

Sumber : Data primer, 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah kelompok responden pendidikan terendah pada tingkat pendidikan SD dan Perguruan Tinggi sebanyak 3 responden (8%). Jumlah responden terbanyak berada pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 17 responden (48%).

(57)

44

c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Tabel 4.3

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)

1 IRT 10 28

2 Pegawai Swasta 10 28

3 PNS 2 5

4 Wiraswasta 14 39

Total 36 100%

Sumber : Data primer, 2015

Pada tabel karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat disimpulkan bahwa jumlah kelompok responden terendah memiliki pekerjaan sebagai PNS sebanyak 2 responden (5%), sedangkan kelompok responden terbanyak bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 14 responden (39%).

2. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan SPSS 17 diperoleh nilai Mean dan standar deviasi, seperti tertera pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.4

Mean dan Standar deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester I tentang tanda bahaya kehamilan trimester I

16,1667 6,68687

Sumber: Data Primer, 2015

(58)

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden maka digunakan perhitungan sebagai berikut:

1. Baik : (x) > Mean + 1 SD (x) > 16,1667 + 1.6,68687 (x) > 22,85

(x) > 23

Jadi pengetahuan baik jika nilai responden (x) > 23 2. Cukup : Mean – 1SD £ x £Mean + 1 SD

16,1667 – 1.6,68687 £ x £ 16,1667 + 1.6,68687 9,47 £ x £ 22,85

9 £ x £ 23

Jadi pengetahuan cukup bila nilai responden 9 £ x £ 23 3. Kurang : (x) < Mean – 1SD

(x) < 16,1667 – 1.6,68687 (x) < 9,47

(x) < 9

Jadi pengetahuan kurang bila nilai responden (x) < 9

Hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:

(59)

46

Tabel 4.5

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)

1 Baik 8 22

2 Cukup 22 61

3 Kurang 6 17

Total 36 100%

Sumber: Data primer, 2015

Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester I tentang tanda bahaya kehamilan Trimester I di Kelurahan Jebres Surakarta tahun 2015, jumlah responden terbanyak berada pada kategori cukup yaitu 22 responden (61%), sedangkan jumlah responden terendah berada pada kategori kurang yaitu 6 responden (17%).

C. Pembahasan

Menurut Notoatmojo (2011) Pengetahuan merupakan hasil “tahu”

pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba melalui kulit, pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior).

Salah satu pengetahuan yang harus diketahui ibu hamil adalah pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan. Tanda bahaya kehamilan adalah tanda gejala yang menunjukan ibu atau bayi yang dikandungnya

(60)

dalam keadaan bahaya (Ayurai, 2011). Bila ada tanda bahaya, biasanya ibu perlu mendapat pertolongan segera di rumah sakit (hospital emergency).

Tanda bahaya kehamilan trimester I antara lain abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik, hiperemesis gravidarum (Ari, 2009).

Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang tanda bahaya kehamilan Trimester I di Kelurahan Jebres Surakarta sebanyak 6 ibu hamil Trimester I (16,67%) berpengetahuan baik, 22 ibu hamil Trimester I (61,11%) berpengetahuan cukup, 8 ibu hamil Trimester I (22,22%) berpengetahuan kurang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Ariani (2014) ada 2 yaitu faktor internal (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, pengalaman) dan faktor eksternal (lingkungan, sosial budaya, status ekonomi, sumber informasi, kriteria tingkat pengetahuan).

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang, semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik (Notoatmodjo, 2011). Berdasarkan karakteristik umur responden sebagian besar adalah 20-35 tahun sebanyak 28 responden (78%).

Apabila tingkat pendidikan tinggi maka tingkat pengetahuan yang diperoleh semakin baik. Pendidikan responden pada penelitian ini sebagian besar berpendidikan SMA sebanyak 17 responden (48%).

(61)

48

Pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi, semakin tinggi sosial ekonomi seseorang akan menambah tingkat pengetahuan. Sebagian besar responden bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 14 responden (39%).

Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan Trimester I bagi ibu hamil Trimester I sangat mutlak untuk diketahui, karena dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan Trimester I, segala resiko yang akan terjadi dapat terantisipasi dengan baik (Elizabeth, 2014). Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden berpengetahuan cukup tentang tanda bahaya kehamilan Trimester I yaitu 22 responden (61%). Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pekerjaan, dan umur.

D. Keterbatasan

Dalam melakukan peneltian ini, penulis memiliki beberapa kendala dan kelemahan / keterbatasan:

1. Kendala penelitian

Pada penelitian ini kendala peneliti yaitu ibu yang tidak bisa dan tidak mau membaca dan menulis, sehingga peneliti harus membacakan dan menuliskan jawaban kuisioner. Selain itu, minat ibu pada saat pengisian kuisioner juga turut mempengaruhi hasil penelitian.

2. Kelemahan / keterbatasan

a. Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal, sehingga hasil penelitian ini terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang tanda bahaya kehamilan Trimester I.

(62)

b. Kuisioner menggunakan pilihan jawaban tertutup sehingga responden tidak bisa menguraikan jawaban selain yang telah tersedia.

c. Dalam penelitian ini hanya menggambarkan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan Trimester I pada ibu hamil Trimester I tanpa adanya tindak lanjut terhadap hasil penelitian yang diperoleh.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Teori
Gambar 2.2 Kerangka konsep
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel  Variabel  Definisi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan : Mengetahui pengaruh penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada

Hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara pengetahuan dengan deteksi dini bahaya kehamilan pada ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Keramasan

Adapun usaha pemerintah dalam HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN.. DI BPS ERNAWATI BOYOLALI Dian

Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia berdasarkan pekerjaan adalah mayoritas Ibu rumah Tangga dengan

menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan ketegori baik, yaitu 11

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta, sebagian besar kategori

Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan bagi ibu hamil sangat mutlak untuk diketahui, karena dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan, segala resiko yang akan

HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut hasil penelitian, untuk analisis data perbedaan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil tentang pencegahan adanya tanda bahaya kehamilan trimester III