KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh:
ERNI PUTRI PUSPITA SARI
NIM : B10.078
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
iii
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan Di RB Puji lEstari Klaten Tahun 2013”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
3. Ibu Anis Nurhidayati,S.ST.,M.Kes selaku Dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Puji Lestari, Amd.keb selaku pimpinan RB Puji Lestari Klaten, yang telah bersedia memberika ijin pada penulis dalam pengambilan data.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala batuan yang telah diberikan.
iv responden dalam Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Mei 2013
v
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI RUMAH
BERSALIN PUJI LESTARI KLATEN TAHUN 2013
Xii + 48 halaman + 18 lampiran + 7 tabel + 2 gambar ABSTRAK
Latar Belakang : AKI di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 125 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab AKI diantaranya adalah perdarahan, infeksi dan eklamsi. Tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda gejala yang menunjukan ibu dan bayi yang dikandungnya dalam keadaan bahaya. Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan bagi ibu hamil sangat mutlak untuk diketahui, karena dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan, segala resiko yang akan terjadi dapat terantisipasi dengan baik.
Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan pada kategori baik, cukup dan kurang.
Metode penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian ini adalag di RB Puji Lestari Klaten, pada tanggal 30 Desember 2012 – 30 Januari 2013, sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil primigravida berjumlah 30 orang, teknik pengambilan sampel yaitu Non Random Sampling dengan sampling jenuh, sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik univariat dengan instrument kuesioner.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan responden tentang tanda bahaya kehamilan pada kategori baik sebanyak 8 responden (26,67%), kategori cukup sebanyak 16 responden (53,33%), kategori kurang sebanyak 6 responden (20%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan terbanyak pada kategori cukup 16 responden (53,33%).
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu hamil primigravida, Tanda Bahya Kehamilan Kepustakaan : 18 Literatur (2003 - 2013)
viii
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
CURRICULUM VITAE ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat penelitian ... 5
E. Keaslian Penelitian ... 6
F. Sistematika Penulisan ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuan Teori ... 8
1. Pengetahuan ... 8
ix BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian... 25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 26
D. Istrumen Penelitian ... 27
E. Teknik Pengumpulan Data ... 30
F. Variabel Penelitian ... 31
G. Definisi Operasional ... 31
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 32
I. Etika Penelitian ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ... 39
B. Hasil Penelitian ... 39 C. Pembahasan ... 43 D. Keterbatasan Penelitian ... 45 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 47 B. Saran ... 47 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner ... 28
Tabel 3.2 Definisi operasional penelitian... 32
Table 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur... 40
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ... 40
Table 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ... 41
Tabel 4.4 Mean dan Standar Devisiasi ... 41
xi
Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 23 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ... 24
xii
Lampiran 2 : Surat Permohonan Izin Studi Pendahuluan Lampiran 3 : Surat Balasan Studi Pendahuluan
Lampiran 4 : Surat Persetujuan Responden Lampiran 5 : Surat permohonan Responden Lampiran 6 : Surat Permohonan Uji Validitas Lampiran 7 : Surat Balasan Penelitian
Lampiran 8 : Surat Balasan Uji Validitas Lampiran 9 : Surat alasan Penelitian Lampiran 10 : Kuesioner
Lampiran 11 : Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 12 : Kuesioner Penelitian Lampiran 13 : Kunci Jawaban
Lampiran 14: Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen Lampiran 15 : Hasil Uji Validitas
Lampiran 16 : Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 17 : Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 18 : Lembar Hasil Perhitungan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2007, di Indonesia masih memiliki Angka Kematian Ibu (AKI) cukup tinggi. Angka kematian ibu masih berada pada angka 125 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia pada tahun 2010 tercatat sebesar 26 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2007). Visi MPS (Making
Pregnancy safer) adalah kehamilan dan persalinan di Indonesia
berlangsung aman, serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat. Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2015 adalah menargetkan angka kematian bayi menurun menjadi 17 bayi per 1000 kelahiran hidup sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes, 2010).
Kejadian Angka Kematian Ibu (AKI) paling banyak adalah waktu bersalin sebanyak 49,52%, kemudian disusul waktu nifas sebesar 30,36% dan waktu hamil 20,42%. Penyebab kematian ibu terbesar adalah perdarahan 60-70%, pre eklamsi 10-20% dan infeksi nifas 20-30% (BKKBN, 2011).
Penyebab kematian ibu di Indonesia yaitu penyebab langsung adalah perdarahan, infeksi dan eklamsi. Penyebab tidak langsung, karena masih rendahnya status perempuan di Indonesia yaitu ketidakberdayaan
perempuan dalam mendapat kesetaraan dalam hal pendidikan, pekerjaan, ekonomi, serta dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, kemiskinan dan kebodohan yang berhubungan dengan gizi ibu yang rendah (Nugraha, 2009).
Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum sehingga terjadinya konsepsi dan fertilasi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan). Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir. Namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilan (Manuaba, 2007).
Kebanyakan kehamilan berakhir dengan persalinan dan masa nifas yang normal, namun 15 sampai 20 antara 100 ibu hamil mengalami gangguan pada kehamilan, persalinan atau nifas. Gangguan tersebut dapat terjadi secara mendadak, dan biasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya (unpredictable discruption). Karena itu, tiap ibu hamil, keluarga dan masyarakat perlu mengetahui dan mengenali tanda bahaya. Tujuannya, agar dapat segera mencari pertolongan ke bidan, dokter atau langsung ke rumah sakit, untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi yang dikandungnya (Ayurai, 2011).
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda gejala yang menunjukan ibu atau bayi yang dikandungnya dalam keadaan bahaya. Bila ada tanda
bahaya tersebut, ibu perlu mendapat pertolongan segera di rumah sakit (Faisal, 2009). Tanda bahaya kehamilan meliputi ibu tidak mau makan dan muntah terus, berat badan ibu tidak naik, perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, pandangan kabur atau masalah visual, ketuban pecah dini, bengkak pada muka dan tangan, nyeri abdomen yang hebat, bayi kurang bergerak seperti biasa (Pusdiknakes, 2003).
Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan bagi ibu hamil sangat mutlak untuk diketahui, karena dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan, segala resiko yang akan terjadi dapat terantisipasi dengan baik ( Ayurai, 2011).
Berdasarkan survey awal yang peneliti lakukan di RB Puji Lestari Klaten pada bulan Oktober 2012, jumlah kunjungan ibu hamil pada bulan Januari sampai Oktober tahun 2012 didapat sejumlah 495 ibu hamil, dengan rata-rata kunjungan ibu hamil per bulan yaitu 49orang. Jumlah ibu hamil primigravida 38 orang dengan ibu hamil multigravida 11 orang. Berdasarkan hasil wawancara kepada 10 ibu hamil primigravida, didapatkan hasil 3 ibu hamil primigravida (30%) mengetahui tentang tanda bahaya selama kehamilan dan 7 ibu hamil primigravida (70%) kurang mengetahui tentang tanda bahaya selama kehamilan. Hal ini menunjukan masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan. Berdasarkan latar belakang di atas, pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan bagi ibu hamil sangat mutlak untuk diketahui, karena dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan, segala resiko yang akan terjadi dapat
terantisipasi dengan baik. sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Di Rumah Bersalin Puji Lestari Klaten Tahun 2013”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang tanda bahaya kehamilan Di Rumah Bersalin Puji Lestari Klaten Tahun 2013?”.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan di RB Puji Lestari Klaten Tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan pada tingkat baik
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan pada tingkat cukup
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan pada tingkat kurang
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam perkembangan ilmu pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan.
2. Bagi Peneliti
Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian tentang tanda bahaya kehamilan.
3. Bagi Institusi a. Rumah Bersalin
Dapat digunakan sebagai masukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan antenatal bagi ibu hamil terutama penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan.
b. Bagi Pendidikan
Dapat menambah masukan dan sumber bacaan diperpustakaan khususnya tentang tanda bahaya kehamilan dan acuan untuk penelitian selanjutnya.
E. Keaslian Penelitian
Dari penelusuran pustaka, peneliti menemukan penelitian yang serupa dengan penelitian yang akan dilakukan, antara lain:
1. Mursiyah (2007), “Tingkat Pengtahuan Ibu Hamil mengenai Tanda Bahaya Kehamilan di puskesmas rejosari tahun 2006”. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 42 responden. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil berpengetahuan baik yaitu 20 orang (47,5%), berpengetahuan cukup 13 orang (30,9%) dan kurang baik yaitu 9 orang ( 21,4%).
2. Rahmawati (2008), “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dalam
menghadapi Tanda Bahaya Kehamilan di RB Sumarmi Boyolali”. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, dengan responden berjumlah 38 responden. Hasil penelitian menunjukkan 22 orang (57,8%) berpengetahuan baik, 10 orang (26,3%) berpengetahuan cukup, 6 orang (15,7%) berpengetahuan kurang.
3. Novianti (2007), “Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di puskesmas Margoasri Tahun 2006”. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengambian sampel dilakukan menggunakan accidental sampling. Jumlah responden 40 orang, dari hasil penelitian menunjukkan (60%) ibu hamil dengan tingkat pengetahuan baik, (25%) mempunyai tingkat pengetahuan cukup dan (15%) mempunyai tingat pengetahuan kurang.
Perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah responden, lokasi dan waktu penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil primigravida yang berjumlah 30 responden. Lokasi penelitian ini adalah RB Puji Lestari Klaten dan waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 Desember 2012 – 30 Januari 2013.
Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian sebelumnya adalah jenis dan rancangan penelitian, instrument penelitian dan analisis data.
F. Sistematika Penelitian
Karya Tulis Ilmiah Penelitian ini terdiri dari 5 BAB yaitu meliputi: BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti, antara lain teori tentang pengetahuan yang meliputi pengertian, tingkat pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi pengatahuan, pengukuran pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan, teori tentang kehamilan meliputi definisi kehamilan, tanda-tanda kehamilan, proses kehamilan, komplikasi dalam kehamilan dan teori tentang tanda bahaya kehamilan meliputi : perngertian dan macam
– macam tanda bahaya kehamilan, kerangka teori dan kerangka konsep penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang jenis dan rancangkan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data dan analisis data, Etika penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan gambaran umum tempat penelitian, hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan
a. Definisi pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang
(over behavior) (Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), dalam domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir, berinteraksi, analisis, memecahkan masalah dan lain-lain) yang berjenjang sebagai berikut:
1) Tahu (knowledge)
Menunjukan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil dihimpun atau dikenali (recall of fack).
2) Memahami (Comprehansion)
Pemahaman diartikan dicapainya pengertian(understanding) tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini misalnya kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan, menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan.
3) Menerapkan (Aplication)
Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-komponen yang berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk susunan berarti.
5) Sistesis (Syntesis)
Sistesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang mengandung arti tertentu.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya,
sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hl yang sedang dinilainya.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo (2007), adalah
1) Tingkat Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.
Pendidikan digolongkan sebagai berikut: a) Tamat SD (Sekolah Dasar)
b) Tamat SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) c) Tamat SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) d) Tamat Perguruan Tinggi
2) Pekerjaan
Pekerjaan merupakan kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari – hari artinya makin cocok jenis pekerjaan yang diemban, makin tinggi pula tingkat kepuasan yang diperoleh. 3) Pengalaman
Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat informal.
4) Informasi
Informasi yang diperoleh melalui kenyataan (melihat dan mendengar sendiri), serta melalui surat kabar, radio, TV dapat menambah pengetahuan agar lebih luas.
5) Budaya
Budaya yang ada di masyarakat dan kondisi politik juga mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan seseorang.
6) Sosial Ekonomi
Pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi seseorang. Semakin tinggi tingkat ekonomi sosial seseorang akan menambah tingkat pengetahuan.
Lingkungan seseorang akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang, sedangkan ekonomi berkaitan dengan pendidikan. Apabila status ekonomi baik tingkat pendidikan juga akan tinggi dan diiringi oleh peningkatan pengetahuan (soekanto, 2003).
d. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa cara untuk memperoleh pengetahuan, yaitu:
1) Cara Tradisional
a) Cara Coba-Salah (Trial and Error)
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan yang dua ini gagal pula, maka dicoba dengan kemungkinan yang ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and
errors (gagal atau salah) atau metode salah coba-coba.
b) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan itu baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli-ahli ilmu
pengetahuan. Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris atau pun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa yang dikemukakannya adalah benar.
c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah, pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan. d) Melalui Jalan Pikiran
Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir manusiapun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.
2) Cara Modern Dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian
ilmiah”, atau lebih popular disebut metodelogi penelitian
(research methodology).
e. Pengukuran Pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2009), kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan kategori dibawah ini:
1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x) > Mean + 1 SD
2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD
3) Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh (x) <Mean – 1 SD
2. Kehamilan a. Pengertian
Kehamilan adalah suatu kejadian yang fisiologis dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Manuaba, 2007).
Primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama kalinya atau dalam arti lain belum pernah hamil sebelumnya. Masa kehamilan primigravida dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Sarwono, 2009)
Menurut Wiknjosastro (2007), ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu :
1) Kehamilan triwulan I, yaitu dari 0 – 12 minggu
Awal kehamilan atau masa trimester pertama merupakan saat yang rawan bagi perkembangan janin, karena biasanya banyak wanita tidak menduga kalau dirinya sedang hamil, pada saat masa subur, jika sel telur dibuahi maka akan terjadi penempelan sel telur yang berbentuk semacam bola pada dinding rahim calon ibu. Masa ini adalah masa rawan, karena janin masih berupa cikal bakal.
2) Kehamilan triwulan II, yaitu dari 12 – 28 minggu
Memasuki bulan keempat, perkembangan janin akan
memasuki trimester kedua. Janin akan mulai bergerak yaitu pada bulan keempat, tepatnya sekitar minggu ketiga belas . Hal ini terjadi karena hormon pada bayi mulai aktif sehingga mereka sudah mulai bisa bereaksi dengan situasi di dalam kandungan. 3) Kehamilan triwulan III, yaitu dari 28 – 40 minggu
Setelah usia janin memasuki trimester pertama dan kedua, sisanya adalah menunggu kelahiran yang biasanya terjadi pada trimester ketiga. Pada trimester akhir ini, bayi sudah benar – benar berkembang, baik dalam kelengkapan serta fungsi organ – organ tubuh ataupun penambahan berat badannya.
1) Tanda – tanda persumtif hamil
Menurut Bandiyah (2009), tanda-tanda persumtif hamil adalah sebagai berikut :
a) Amenorea (tidak dapat haid) b) Nausea (enek) dan emesis (muntah) c) Ngidam (ingin makan khusus) d) Pingsan
e) Mammae menjadi tegang dan besar f) Tidak ada nafsu makan (anoreksia) g) Sering kencing
h) Konstipasi atau obstipasi i) Pigmentasi kulit
j) Berat badan bertambah
k) Pemekaran vena-vena (varices) pada kaki betis dan vulva. 2) Tanda-tanda kemungkinan Hamil
Menurut Bandiyah (2009), tanda-tanda kemungkinan hamil adalah :
a) Tanda hegar (melunaknya segmen bawah rahim) b) Tanda chadwicks (servik berwarna kebiruan)
c) Tanda piscaseck (Uterus membesar kesalah satu jurusan) d) Tanda goodells (servik teraba lunak pada pemeriksaan dalam) e) Ballottement
f) Kontraksi-kontraksi kecil atau Braxton Hicks (bila uterus dirangsang mudah berkontraksi)
g) Reaksi pemeriksaan kehamilan positif 3) Tanda pasti kehamilan
Menurut Bandiyah (2009), tanda pasti kehamilan adalah sebagai berikut:
Terdengar denyut jantung janin (DJJ) a) Terasa gerakan janin
b) Pada pemeriksaan rontgen USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio
d. Proses Kehamilan
Menurut Manuaba (2008), proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :
1) Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormon yang kompleks.
2) Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum 3) Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot 4) Terjadi nidasi (implementasi) pada uterus 5) Pembentukan plasenta
6) Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
Menurut Manuaba (2008), komplikasi yang sering terjadi dalam kehamilan antara lain :
1) Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan mutah yang
berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktifitas sehari-hari dan bahkan membahayakan hidup ibu hamil.
2) Abortus
Abortus adalah kegagalan kehamilan sebelum umur 28 minggu
atau berat janin kurang dari 1000 gram. 3) Pre-eklamsi
Pre-eklamsi adalah kenaikan tekanan darah sistolik dan
diastolik 30 mmHg atau 15 mmHg disertai dengan adanya protrin urine dan apabila komplikasi berlanjut akan terjadi eklamsi.
4) Kehamilan lewat waktu
Kehamilan lewat waktu berarti kehamilan yang melampaui usia 292 hari (42 minggu) dengan komplikasinya.
5) Kehamilan kembar
Kehamlilan kembar adalah kehamilan dengan 2 janin atau lebih. 6) Kelainan letak pada kehamilan
a) Letak sungsang adalah letak membujur dengan kepala jani di fundus uteri.
b) Letak lintang adalah suatu keadaan dimana letak janin melintang (sumbu panjang janin kira-kira tegak lurus dengan sumbu panjang ibu) di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain.
3. Tanda Bahaya Kehamilan a. Pengertian
Tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda gejala yang menunjukkan ibu atau bayi yang dikandungnya dalam kedaan bahaya. Bila ada tanda bahaya, biasanya ibu perlu mendapat pertolongan segera di rumah sakit (hospital emergency). Kebanyakan kehamilan berakhir dengan persalinan dan masa nifas yang normal, namun 15 sampai 20 antara 100 ibu hamil mengalami gangguan pada kehamilan, persalinan atau nifas. Gangguan tersebut dapat terjadi secara mendadak dan biasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya
(unpredictable discruption). Karena itu, tiap ibu hamil, keluarga dan
masyarakat perlu mengetahui dan mengenali tanda bahaya. Tujuannya, agar dapat segera mencari pertolongan ke bidan, dokter atau langsung ke rumah sakit, untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi yang dikandungnya (Ayurai, 2011).
b. Macam-macam Tanda Bahaya dalam Kehamilan
Menurut Bandiyah (2009), tanda bahaya kehamilan yang perlu diketahui yaitu antara lain :
1) Ibu tidak mau makan dan muntah terus
Sebagian besar ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan sering merasa mual dan kadang-kadang muntah. Keadaan ini normal dan akan hilang dengan sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan. Tetapi, bila ibu tetap tidak mau makan, muntah terus menerus sampai ibu lemah dan tak dapat bangun, keadaan ini berbahaya bagi keadaan janin dan kesehatan.
2) Berat badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan berat badan ibu naik sekitar 9-12 kg, karena adanya pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan tubuh ibu akan kehamilan (prignancy cause). Kenaikan berat badan ibu biasanya terlihat nyata sejak kehamilan berumur 4 bulan sampai menjelang persalinan. Bila berat badan ibu tidak naik pada akhir bulan keempat atau kurang dari 45 kg pada akhir bulan keenam
(end of second trismester), pertumbuhan janin mungkin terganggu.
Kehidupan janin mungkin terancam. Ibu mungkin kekurangan gizi. Mungkin juga ibu mempunyai penyakit lain, seperti batuk menahun, malaria, dan lain-lain yang segera perlu diobati.
3) Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang dapat berakibat kematian ibu dan janin pada yaitu:
a) Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan.
b) Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bawah yang hebat.
c) Perdarahan kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, merupakan ancaman bagi ibu dan janin.
4) Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang – kadang dengan sakit kepala hebat tersebut mungkin ibu mengalami penglihatan menjadi kabur atau terbayang. Sakit kepala yang hebat dalam hehamilan adalah gejala preeklamsia. 5) Pandangan kabur atau masalah visual
Karena pengaruh hormon ketajaman visual ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan yang kecil adalah normal. Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang/berbintik – bintik. Perubahan visual ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat. Perubahan visual mendadak mungkin suatu indikasi preeklamsi.
6) Ketuban pecah dini
Bila ketuban telah pecah dan cairan ketuban keluar sebelum ibu mengalami tanda – tanda persalinan atau pada kehamilan
preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm, janin dan ibu akan mudah terinfeksi.
7) Bengkak pada muka dan tangan
Hampir sebagian dari ibu tiba – tiba akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkannya lebih tinggi. Bengkak biasa menunjukkan masalah yang serius bila muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung, pre-eklamsia.
8) Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang tidak berhubungan dengan persalinan adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat.
9) Bayi kurang bergerak seperti biasa
Ibu mulai merasa pergerakkan bayinya selama bulan ke lima atau keenam, beberapa ibu dapat merasakan pergerakan janinnya lebih awal. Jika bayi tidur pergerakan janinnya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2010), Ayurai (2011), Bandiyah (2009) Tingkat Pengetahuan 1. Tahu 2. Memahami 3. Menerapkan 4. Analisis 5. Sintesis 6. Evaluasi
Pengetahuan Kehamilan Tanda Bahaya Kehamilan
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan 1. Tingkat Pendidikan 2. Pengalaman 3. Informasi 4. Budaya 5. Sosial Ekonomi Teori Kehamilan 1. Pengertian kehamilan 2. Tanda - tanda kehamilan 3. Tanda - tanda kemungkinan hamil 4. Proses kehamilan 5. Komplikasi kehamilan
Macam Tanda Bahaya Kehamilan
1. Ibu tidak mau makan dan muntah terus 2. Berat badan tidak
naik 3. Perdarahan
pervaginam 4. Sakit kepala yang
hebat
5. Pandangan kabur 6. Ketuban pecah dini 7. Bengkak pada
wajah dan tangan 8. Nyeri abdomen
yang hebat 9. Bayi kurang
bergerak seperti biasa
C. Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Keterangan :
Tingkat Pengetahuan ibu hamil Primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan Cukup
Baik
Kurang
Faktor - Faktor Yang
Mempengaruhi Pengetahuan : 1. Tingkat Pendidikan 2. Pengalaman 3. Informasi 4. Budaya 5. Sosial Ekonomi
: Variabel yang diteliti
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu metode yang dilakukan dengan satu tujuan membuat gambaran atau deskrptif tentang suatu keadaan secara obyektif dalam bentuk angka – angka mulai dari pengumpulan data serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006).
Penelitian yang dilakukan, mendeskripsikan tentang tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi yang digunakan untuk mengambil laporan kasus atau observasi (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan Di RB Puji Lestari Klaten.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu atau saat yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian atau observasi (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2012 – 30 Januari 2013.
C. Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek yang diteliti (Arikunto, 2006). Menurut Notoatmodjo (2010), populasi menunjukkan sekelompok obyek atau sasaran penelitian. Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil primigravida yang berkunjung di Rumah Bersalin Puji lestari Klaten pada tanggal 30 Desember 2012 – 30 Januari 2013 yang berjumlah 30 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari seluruh obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2006).
Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil primigravida yang berkunjung di RB Puji Lestari pada tanggal 30 Desember 2012 – 30 Januari 2013 yang berjumlah 30 orang.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Non Random Sampling dengan metode sampling jenuh yaitu dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (Hidayat, 2010).
D. Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner. Menurut Notoatmodjo (2010), kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau tanda-tanda tertentu.
Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan jawaban benar dan salah. Untuk menghindari ketidakseriusan responden yang seringkali terjadi dalam pengisian kuiesoner, maka pernyataan dibuat 2 kategori, yaitu pernyataan positif (favorable) dan negatif (unfavorable). Pernyataan positif adalah pernyataan yang jawabannya benar apabila responden menjawab benar mendapat nilai 1 dan apabila menjawab salah mendapat nilai 0, pernyataan negatif adalah pernyataan yang jawabanya salah apabila responden menjawab salah mendapat nilai 1 dan apabila menjawab benar mendapat nilai 0. Pengisian kuesoiner tersebut dengan tanda (√) pada jawaban yang dianggap benar.
Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Uji validitas di lakukan di RB Ratna Kurniawati Klaten pada tanggal 16 - 22 Desember 2012 sebanyak 30 ibu hamil primigravida.
Menurut (Sugiyono, 2006), menyatakan bahwa beberapa ahli menggunakan 30 ibu hamil primigravida sebagai uji coba.
Tabel.3.1 Kisi – kisi kuesioner sebelum uji coba instrumen
Variabel penelitian
Indikator Favorable Unfavorable Jumlah Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan
Definisi tanda bahaya kehamilan
Tanda bahaya kahamilan:
a. Ibu tidak mau makan dan muntah terus b. Berat badan tidak
naik c. Perdarahan
pervaginam d. Sakit kepala yang
hebat
e. Pandangan kabur f. Ketuban pecah
dini
g. Bengkak pada muka dan tangan h. Nyeri abdomen yang hebat i. Bayi kurang bergerak seperti biasa j. Penanganan Total 1, 2, 3 5 6 9, 10, 13 14 15 18, 20, 21 23, 26, 27* 30 29*, 34 31*, 35 22 4 7 8 11, 12 17, 19 16 22, 24 25 28*, 33 32* 13 3 2 2 4 3 3 4 5 2 4 3 35 *Soal yang tidak valid
1. Uji Validitas
Sebelum instrumen/alat ukur digunakan untuk mengumpulkan data penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari kevalidan alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2009). Uji validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006).
Uji validitas instrumen dengan menggunakan rumus pearson product
moment (Riwidikdo, 2009):
Ket:
: koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y : Jumlah responden
: Skor pernyataan : Skor total
XY : Skor pernyataan dikaitkan skor total
Untuk mengetahui apakah harga korelasi valid, maka angka korelasi harus dibandingkan dengan angka kritik tabel (Arikunto, 2006). Butir soal dinyatakan valid apabila angka hitung > angka kritik tabel (0,361), dengan α=5%.
Berdasarkan hasil uji validitas didapatkan 30 soal yang valid atau sahih dan 5 soal dinyatakan tidak valid atau sahih yaitu soal no.27, 28, 29, 31 dan 32. Soal yang tidak valid tersebut tidak digunakan dalam penelitian ini.
Tabel.3.2 Kisi – kisi kuesioner setelah uji coba instrumen
Variabel penelitian
Indikator Favorable Unfavorable Jumlah Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan
Definisi tanda bahaya kehamilan
Tanda bahaya kahamilan:
a. Ibu tidak mau makan dan muntah terus b. Berat badan tidak
naik c. Perdarahan
pervaginam d. Sakit kepala yang
hebat
e. Pandangan kabur f. Ketuban pecah
dini
g. Bengkak pada muka dan tangan h. Nyeri abdomen yang hebat i. Bayi kurang bergerak seperti biasa j. Penanganan Total 1, 2, 3 5 6 9, 10, 13 14 15 18, 20, 21 23, 26 30 34 35 18 4 7 8 11, 12 17, 19 16 22, 24 25 33 12 3 2 2 4 3 3 4 4 2 2 1 30 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat ukur, alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan sama apabila digunakan pada waktu dan tempat berbeda (Riwidikdo, 2009). Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian pada instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil akan tetap sama hasilnya (Arikunto, 2006). Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan progran komputer SPSS for windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut :
Keterangan :
= Reliabilitas Instrumen
K = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal
= Jumlah varian butir pernyataan
= Varians total
Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika nilai koefisien yang diperoleh >0,60 (Ghozali, 2005). Hasil uji reliabilitas yaitu 0,889 > 0,60 sehingga kuesioner dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.
E. Teknik Pengambilan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu hamil primigravida yang menjadi pasien di Rumah Bersalin Puji Lestari
Klaten, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden diminta untuk mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti.
Data yang diperoleh terdiri dari : 1. Data Primer
Data Primer adalah data yang secara langsung diambil dari obyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2009). Data primer dari penelitian ini diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui pengisian kuesioner oleh responden tentang tanda bahaya kehamilan. 2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang didapatkan tidak langsung dari obyek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder dalam penelitian didapatkan dari RB Puji Lestari Klaten yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian ini, berupa jumlah ibu hamil yang berkunjung di RB Puji Lestari Klaten pada bulan Januari sampai Oktober tahun 2012 didapat sejumlah 495 ibu hamil, dengan rata-rata kunjungan ibu hamil per bulan yaitu 49 orang. Jumlah ibu hamil primigravida 38 orang dan ibu hamil multigravida11 orang.
F. Variabel Penelitian
Variabel adalah subjek atau objek yang akan diteliti yang bervariasi antara satu subjek atau objek satu dengan yang lain (Riwidikdo, 2009).
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah batasan variabel penelitian untuk mengarahkan pengukuran atau pengamatan terhadap variabel yang diamati (Notoatmodjo, 2010).
Tabel . 3.3 Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Skala
data Kategori Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan Kemampuan ibu untuk menjawab tentang tanda bahaya kehamilan meliputi, definisi dan macam –
macam tanda bahaya kehamilan, ibu tidak mau makan dan muntah terus, berat badan tidak naik, perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, pandangan kabur, ketuban pecah dini, bengkak pada muka dan tangan, nyeri abdomen yang hebat, bayi kurang bergerak seperti biasa.
Ordinal a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > Mean + 1 SD b. Cukup, bila nilai Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < Mean + 1 SD.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Menurut Hidayat (2010), proses pengolahan data adalah :
a. Editing (memeriksa data)
Memeriksa data hasil jawaban dari kuisoner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan dilapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding (memberi kode)
Pada tahap ini dilakukan pemberian kode angka terhadap tahap – tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.
c. Tabulating (Menyusun data)
Tabulating yaitu proses menghitung data dari jawaban kuisoner
responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan kedalam tabel.
d. Data Entry
Dataentry adalah kegiatan memasukkan data yang telah
kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontigensi.
2. Analisis Data
Menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis setiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Menurut Riwidikdo (2009), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan tanda bahaya kehamilan ditunjukkan dengan tingkat pengetahuan sebagai berikut :
1) Tingkat pengetahuan baik jika nilai responden yang diperoleh (x) > Mean + 1 SD
2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD
3) Tingkat pengetahuan kurang jika nilai responden yang diperoleh (x) < Mean – 1 SD
Untuk menghitung Standart Deviation (SD) atau simpangan baku dan mean menggunakan bantuan SPSS For Windows. Rumus simpangan baku adalah :
Keterangan:
=Jumlah variabel
= Banyaknya data/ sampel
Adapun rumus untuk menghitung mean menurut Riwidikdo (2009) yaitu :
Keterangan :
= mean
= total skor
= banyak sampel
Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation dari semua responden kemudian hasil tersebut dimasukkan dalam skala pengetahuan yang sudah tercantum diatas. Adapun rumus prosentase untuk jumlah ibu hamil primigravida menurut tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo, (2010) :
ibu hamil primigravida menurut pengetahuan
Skor Prosentase = x 100 %
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), etika penelitian atau pengumpulan data dalam penelitian ini terdapat masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut :
1. Informed Consent
Inform Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian itu dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
2. Anonimity (Tanpa Nama)
Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama Responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah – masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian tentang tanda bahaya kehamilan dilaksanakan di RB Puji Lestari Klaten yang merupakan salah satu rumah bersalin yang ada di daerah Klaten. Lokasinya berada di daerah Mawung, Trucuk, Klaten. RB Puji Lestari ini memiliki 2 orang bidan dan 1 dokter spesialis kandungan (SpOG). Jenis pelayanan yang diberikan yaitu kesehatan ibu dan anak, meliputi pemeriksaan USG, ANC, imunisasi, pelayanan KB, pemeriksaan balita sakit, pijat bayi, serta pertolongan persalinan. Untuk menunjang pelayanan kebidanan RB Puji Lestari memiliki 1 kamar bersalin, 6 kamar nifas, dan 1 kamar periksa dan 2 kamar laktasi. Waktu pelayanan pukul 06.00 – 20.00 WIB, pelayanan persalinan 24 jam.
B. Hasil Penelitian
Penelitian Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan di laksanakan di RB Puji Lestari Klaten dengan jumlah responden 30 orang, penelitian ini dibantu oleh bidan yang ada di RB Puji Lestari Klaten, yang sebelumnya dilakukan persamaan persepsi.
1. Karakteristik Responden
Setelah dilakukan pengumpulan data dapat diketahui karakteristik responden yang meliputi :
a. Karakteristik responden berdasarkan umur Tabel 4.1
Karakteristik responden berdasarkan umur
No. Responden Frekuensi Prosentase (%)
1 < 20 4 13,33
2 20-35 26 86,66
3 >35 0 0
Total 30 100%
Berdasarkan tabel diatas kelompok umur responden < 20 tahun sebanyak 4 responden (13,33%), 20-35 tahun sebanyak 26 responden(86,66%), dan >35 tahun sebanyak 0 responden(0%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa umur responden terbanyak adalah 20-35 tahun yaitu 26 responden (86,66%).
b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No. Responden Frekuensi Prosentase
1 SD 2 6,67
2 SMP 14 46,67
3 SMA 9 30
4 Perguruan Tinggi 5 16,67
Total 30 100%
Berdasarkan tabel...diatas kelompok responden berpendidikan SD sebanyak 2 responden(6,67%), SMP sebanyak 14 responden(46,67%), SMA sebanyak 9 responden(30%), dan perguruan tinggi sebanya 5 responden(16,67%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir responden paling banyak adalah SMP yaitu 14 responden(46,67%).
c. Karakteristik resonden berdasarkan pekerjaan Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)
1 PNS 2 6,67
2 IRT 18 60
3 Pegawai Swasta 3 10
4 Lain-lain (pedagang, petani) 7 23,33
Total 30 100%
Berdasarkan tabel diatas kelompok responden bekerja sebagai PNS sebanyak 2 responden(6,67%), IRT sebanyak 18 responden (60%), pegawai swasta sebanyak 3 responden(10%), Lain-lain(petani, pedagang) sebanyak 7 responden(23,33%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan responden paling banyak sebagai IRT yaitu 18 responden(60%).
2. Hasil penelitian
Setelah dilakukan analisis data didapat nilai mean 17,7667 dan standar deviasi 5,567764, seperti tertera pada tabel 4.4
Tabel 4.4
Mean dan Standart deviasi
Variabel Mean Standart Deviasi Pengetahuan ibu hamil primigravida
tentang tanda bahaya kehamilan
17,7667 5,567764
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden maka digunakan perhitungan sebagai berikut :
a. Baik : (x) > mean + 1 SD
(x) > 17,7667 + 1. 5,567764 (x) > 23,33446
(x) > 23,34
Jadi pengetahuan baik jika nilai responden (x) > 23,34
b. Cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
17,7667 – 1. 5,567764 ≤ x ≤ 17,7667 + 1. 5,567764 12,198936 ≤ x ≤ 23,33446
12,2 ≤ x ≤ 23,34
Jadi pengetahuan cukup bila nilai responden 12,2 ≤ x ≤ 23,34
c. Kurang : (x) < mean – 1SD
(x) < 17,7667 – 1. 5,567764 (x) < 12,198936
(x) < 12,2
Jadi pengetahuan kurang bila nilai responden (x) < 12,2
Hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi
No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)
1 Baik 8 26,67
2 Cukup 16 53,33
3 Kurang 6 20
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan di RB Puji Lestari Klaten tahun 2013, yang berpengetahuan baik sebanyak 8 orang ibu hamil primigravida (26,67%), berpengetahuan cukup 16 orang ibu hamil primigravida (53,33%), dan yang berpengetahuan kurang 6 orang ibu hamil primigravida (20%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan terbanyak pada kategori cukup yait0 16 orang ibu hamil primigravida (53,33%). C. Pembahasan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behaviour) (Notoatmodjo, 2010).
Salah satu pengetahuan yang harus diketahui ibu hamil adalah pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan. Tanda bahaya kehamilan adalah tanda gejala yang menunjukan ibu atau bayi yang dikandungnya dalam keadaan bahaya. Bila ada tanda bahaya, biasanya ibu perlu mendapat pertolongan segera di rumah sakit (hospital emergensy). Tanda bahaya kehamilan yang sering muncul antara lain ibu tidak mau makan dan muntah terus, berat badan ibu hamil tidak naik, perdarahan (bleeding),
bengkak di tangan atau wajah, pusing, gerakkan janin berkurang, kelainan letak janin, ketuban pecah sebelum waktunya, dan penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan (Ayurai, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan di RB Puji Lestari Klaten sebanyak 8 ibu hamil primigravida (26,67%) berpengetahuan baik, 16 ibu hamil primigravida (53,33%) berpengetahuan cukup, 6 ibu hamil primigravida (20%) berpengetahuan kurang. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Novianti (2007), dengan judul “Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Margosari Tahun 2006”, berdasarkan penelitian ini sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik, yaitu sebesar 60%.
Faktor-faktor yang mempengengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo (2003) yaitu tingkat pendidikan, pengalaman, informasi, budaya, sosial ekonomi. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik (Notoatmodjo, 2003). Berdasarkan karakteristik umur responden sebagian besar adalah 20-35 tahun sebanyak 26 responden (86,66%). Apabila status ekonomi baik tingkat pendidikan juga akan tinggi dan diiringi oleh peningkatan pengetahuan ( Soekanto, 2003). Pendidikan responden pada penelitian ini sebagian besar berpendidikan SMP sebanyak 14 responden (46,67%). Pekerjaan
berhubungan dengan sosial ekonomi. Semakin tinggi sosial ekonomi seseorang akan menambah tingkat pengetahuan. Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang. Semakin tinggi tingkat ekonomi sosial seseorang akan menambah tingkat pengetahuan. Berdasarkan pekerjaan responden sebagian besar sebagai IRT sebanyak 18 responden (60%). Pengalaman yaitu sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat informal. Informasi yang diperoleh melalui kenyataan (melihat dan mendengar sendiri), serta melalui surat kabar, radio, TV dapat menambah pengetahuan agar lebih luas. Budaya yang ada di masyarakat dan kondisi politik juga mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan seseorang. Lingkungan seseorang akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang, sedangkan ekonomi berkaitan dengan pendidikan. Apabila status ekonomi baik tingkat pendidikan juga akan tinggi dan diiringi oleh peningkatan pengetahuan (Soekanto, 2003).
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden berpengetahuan cukup tentang tanda bahaya kehamilan 16 responden (53,33%). Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan bagi ibu hamil sangat mutlak untuk diketahui, karena dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan, segala resiko yang akan terjadi dapat terantisipasi dengan baik.
D. Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki beberapa kendala dan kelemahan/ keterbatasan :
1. Kendala penelitian
Pada penelitian ini kendala peneliti yaitu ibu yang tidak bisa dan tidak mau membaca dan menulis, sehingga peneliti harus membacakan dan menuliskan jawaban kuesioner.
2. Kelemahan/ keterbatasan
a. Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal, sehingga hasil penelitian ini terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan.
b. Kuesioner yang digunakan dengan jawaban tertutup sehingga responden tidak bisa menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia.
c. Dalam penelitian ini hanya menggambarkan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil primigravida tanpa adanya tindak lanjut terhadap hasil penelitian yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta.
Ayurai. 2011. Konsep Tanda – tanda Bahaya kehamilan. (Online). Available: http://ayurai.wordpress.com/2009/04/05/konsep-tanda-tanda-bahaya-kehamilan/. Diakses tanggal 2 Oktober 2012.
Bandiyah, S. 2009. Kehamilan dan Gangguan Kehamilan. Yogjakarta: Nuha Medika
Depkes BKKBN. 2011. Rencana Strategi Nasional Making Pregnancy Safer
(MPS) di Indonesia 2001 – 2011. Jakarta.
Dinkes. 2010. Angka Kematian Ibu Melahirkan Masih Tinggi. (Online). Available: http://www.dinkesjatengprov.co.id. Diakses tanggal 2 Oktober 2012.
Ghozali, I. 2003. Aplikasi Mnalisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro. (Online). Available: http//www.azuarjuliandi.com. diakses tanggal 8 Oktober 2012.
Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.
Manuaba, I B G. 2007. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri
Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Notoatmodjo, S. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
__________, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugraha. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Sarwono Renikacitra.
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cindekia Press.
SDKI. 2007. Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia Tinggi. Online (Available): http://bataviase.co.id//contenct/angka-kematian-bayi-di-indonesia-tinggi.html. diakses tanggal 2 Oktober 2012.
Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian, Cet V. Jakarta: Alfabeta.
Tiran. 2007. Mual dan Muntah kehamilan. Bandung: Pustaka Pelajar.
Varney, H. 2007. Varney Midwifery. Third Edition. New York: Jones and Bartlett publisher.
Wiknjosastro, H. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Sarwono Prawirohardjo.