34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian pada penelitian ini adalah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan asli daerah, tenaga kerja dan investasi penanaman modal dalam negeri terhadap produk domestik regional bruto daerah kabupaten dan kota Provinsi Jawa Barat tahun 2015-2019.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif. pendekatan ini menggunakan data yang berupa angka-angka dan dapat diolah secara statistik tertentu. Dengan pendekatan ini akan menunjukkan hasil yang jelas dan spesifikasi serta menunjukkan hubungan antara variabel.
C. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan merupakan data sekunder selama kurun waktu 2015 hingga 2019. Data yang digunakan bersumber dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan, Badan Pusat Statistik Jawa Barat, dan Dinas Penanaman Modal Dan Layanan Terpadu Satu Pintu.
D. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik(BPS) Provinsi Jawa Barat, bedasarkan data tersebut terdapat 27 kabupaten dan kota yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Kota tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah teknik Non Probability Sampling dengan cara Purposive Sampling, Yaitu teknik penentuan sampel dengan berbagai pertimbangan tertentu (Sadono, 2013).
Adapun pertimbangan yang ditentukan dalam pengambilan sampel penelitian ini
1. Kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat yang memiliki data publikasi Produk Domestik Regional Bruto di Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat secara konsisten dari tahun 2015-2019.
2. Kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat yang memiliki data publikasi Pendapatan Asli Daerah di Direktoral Jendral Perimbangan Keuangan secara konsisten dari tahun 2015-2019.
3. Kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat yang memiliki data publikasi jumlah Tenaga Kerja di Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat tahun 2015-2019.
4. Kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat yang memiliki data publikasi Penanaman Modal Dalam Negeri di Dinas Penanaman Modal dan Layanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat tahun 2015-2019.
5. Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat yang memiliki data publikasi Dana Alokasi Umum di Direktoral Jendral Perimbangan Keuangan secara konsisten dari Tahun 2015 – 2019.
Tabel 3. 1
Populasi dan Sampel
Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat No. Kabupaten dan Kota Kriteria
Sampel 1 2 3 4 5
1 Kabupaten Bandung 1 2 Kabupaten Bekasi 2 3 Kabupaten Bogor 3 4 Kabupaten Ciamis
5 Kabupaten Cianjur 4 6 Kabupaten Cirebon 5 7 Kabupaten Garut 6 8 Kabupaten Indramayu 7 9 Kabupaten Karawang 8 10 Kabupaten Kuningan
11 Kabupaten Majalengka
12 Kabupaten Purwakarta 9 13 Kabupaten Subang 10 14 Kabupaten Sukabumi 11 15 Kabupaten Sumedang 12 16 Kabupaten Tasikmalaya
17 Kota Bandung 13 18 Kota Bekasi 14
19 Kota Bogor 15
20 Kota Cirebon
21 Kota Depok 16
22 Kota Sukabumi
23 Kota Tasikmalaya
24 Kota Cimahi 17
25 Kota Banjar
26 Kabupaten Bandung Barat 18 27 Kabupaten Pangandaran
Sumber:Data Olahan Excel
E. Definisi Operasional
1. Variabel Dependen (Y)
Produk Domestik Regional Bruto merupakan suatu indikator yang bertujuan untuk melihat pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara maupun suatu daerah serta bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan pembangunan disuatu negera atau daerah. Dalam penelitian ini data Produk Domestik Regonal yang digunakan yaitu produk domestik regional bruto atas dasar harga kosntan di kabupaten dan kota provinsi Jawa Barat dengan satuan rupiah selama periode 2015 – 2019. Data produk domestik regional di peroleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat (BPS JABAR).
2. Variabel Independen (variabel bebas)
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) (X1)
Pendapatan asli daerah adalah semua pendapatan daerah yang berasal dari sumber – sumber ekonomi asli daerah.
Dalam penelitian ini data Pendapatan asli daerah yang digunakan yaitu pendapatan asli daerah di kabupaten dan kota provinsi jawa barat dalam kurun waktu 2015 hingga 2019.
Data pendapatan asli daerah di peroleh dari Direktoral Jendral Perimbangan Keuangan.
b. Tenaga kerja (X2)
Tenaga kerja adalah orang yang berada dalam posisi berusaha bekerja untuk menyediakan barang dan jasa yang baik untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan untuk masyarakat. Dalam penelitian ini data tenaga kerja yang digunakan yaitu jumlah penduduk yang bekerja di kabupaten dan kota provinsi Jawa Barat dalam kurun waktu 2015 hingga 2019. Data tenaga kerja di peroleh dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat (BPS JABAR).
c. Penanaman Modal Dalam Negeri (X3)
Penanaman Modal Dalam Negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakuakan usaha yang dilakukan oleh penanam modal dengan modal dalam negeri. Dalam penelitian ini data penanaman modal dalam negeri yang digunakan yaitu penanaman modal dalam negeri di kabupaten dan kota provinsi jawa barat dalam kurun waktu 2015 hingga 2019. Data penanaman modal dalam negeri di peroleh dari Dinas Penanaman Modal dan Layanan Terpadu Satu Pintu Jawa Barat (DPMPTSP Jawa Barat).
d. Dana Alokasi Umum (X4)
Dana Alokasi Umum adalah jumlah dana yang dialokasikan untuk setiap dana otonom di Indonesia setiap tahunnya sebagai dana pembangunan. Dalam penelitian ini
data Dana Alokasi Umum yang digunakan yaitu Dana Alokasi Umum di Kabupaten dan kota provinsi Jawa Barat dalam kurun waktu 2015 hingga 2019. Data Dana Alokasi Umum di peroleh dari Direktoral Jendral Perimbangan Keuangan .
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik dalam pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode dokumentasi atau kepustakaan. Pada metode dokumentasi, peneliti mengumpulkan data dengan menyalin atau memfotocopy data yang telah diterbitkan oleh lembaga atau instansi.
G. Metode Analisis Data
Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisis data panel, data panel merukapakan bentuk data gabungan dari data cross section dan data time series, data cross section pada penelitian ini menggunakan data dari 13 kabupaten dan 5 kota di Provinsi Jawa Barat sedangkan data time series dalam penelitian ini diperoleh dari data tahun 2015 – 2019, dengan menggunakan kriteria konsisten data.
Rumus Regresi Data Panel :
𝑌𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽1𝑋1𝑖𝑡 + 𝛽2 𝑋2𝑖𝑡 + 𝛽3 𝑋3𝑖𝑡 + 𝛽4 𝑋4𝑖𝑡 + 𝑒𝑖𝑡
𝑌𝑖𝑡 : Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
𝛼 : Konstanta
X₁it : Pendapatan Asli Daerah X₂it : Jumlah Tenaga Kerja
X₃it : Penanaman Modal Dalam Negeri
X₄it : Dana Alokasi Umum 𝛽1 + 𝛽2+ 𝛽3 + 𝛽4 : Koefisien Regresi
t : Data Time Series (2015 – 2019) i : Data Cross-Section Kabupaten/Kota e : Tingkat Kesalahan Pengganggu H. Pemilihan Model Estimasi Data Panel
Pada data panel, teknik analisis yang dapat di gunakan adalah metode Common Effect, Fixed Effect, dan metode Random Effect.
1. Model Pooled (Common Effect)
Metode ini merupakan metode dengan pendekatan paling sederhana yang mengkombinasikan data time series dan dan cross section. Pada metode ini bisa dibilang sama persis dengan regresi linear berganda hal ini dikarenakan pada metode ini tidak memperhatikan dimensi waktu maupun individu (cross section), sehingga metode ini sama dengan metode menggunakan pendekatan Ordinary Least Squre (OLS) atau kuadran kecil untuk mengestimasi model panel. Menurut (Silalahi et al., 2014) persamaan metode dapat ditulis sebagai berikut :
Yit = 𝛼 + 𝛽ϳ𝑋𝑖𝑡ϳ +𝜀𝑖𝑡
Keterangan :
Yit : Variabel terikat untuk invidu ke-i pada waktu ke-t 𝑋𝑖𝑡ϳ : Variabel bebas ke-𝗃 untuk individu ke-i pada waktu ke-t i : Unit cross section sebanyak N
t : Unit time series sebanyak T 𝗃 : Urutan variabel
𝜀𝑖𝑡 : Komponen error untuk individu ke-i pada waktu ke-t 𝛼 : intercept
𝛽ϳ : Parameter untuk variabel ke-𝗃 (Silalahi et al., 2014) 2. Model Efek Tetap (Fixed Effect)
Dalam metode ini mengasumsikan bahwa perbedaan perindividu dapat diakomodasikan dari perbedaan intersepnya akan tetapi slopnya sama antar variabel, teknik pada metode analisis ini merupakan teknik Least Squares Dummy Variable (LSDV). Menurut (Silalahi et al., 2014) berikut teknik variabel dummy yang dapat di tulis sebagai berikut :
Yit = 𝛼i + 𝛽ϳ𝑋𝑖𝑡ϳ +∑𝑛𝑖=2α𝑖 Di + 𝜀𝑖𝑡
Keterangan :
Yit : Variabel terikat untuk invidu ke-i pada waktu ke-t Di : dummy variable
𝑋𝑖𝑡ϳ : Variabel bebas ke-𝗃 untuk individu ke-i pada waktu ke-t 𝜀𝑖𝑡 : Komponen error untuk individu ke-i pada waktu ke-t 𝛼 : intercept
𝛽ϳ : Parameter untuk variabel ke-𝗃 (Silalahi et al., 2014)
3. Model Efef Acak (Random Effect)
Dalam metode ini mengemukakan variasi dalam nilai serta arah hubungan antar subjek yang diasumsikan secara random yang dispesifikasian secara residual. Model ini mengestimasikan data panel yang diduga terdapat variabel residual di duga terdapat hubungan antar waktu dan subjek, metode ini bertujuan mengatasi kelemahan mode- model sebelumnya dengan menggunakan variabel dummy, pada metode ini menggunakan estimasi Generalizad Least Square (GLS). ). Menurut (Silalahi et al., 2014) persamaan model random effect dapat ditulis sebagai berikut :
Yit = 𝛼 + 𝛽ϳ𝑋𝑖𝑡ϳ +𝜀𝑖𝑡 ; 𝜀𝑖𝑡 = 𝑢𝑖 + 𝑉𝑡 + 𝑊𝑖𝑡
Keterangan :
𝑢𝑖 : Komponen error cross section 𝑉𝑡 : Komponen time series
𝑊𝑖𝑡 : Komponen error gabungan I. Penentuan Model Estimasi
Dalam pemelihan model antara model Common Effect, model Fixed Effect dan model Random Effect harus dilakukakan beberapa pengujian antara lain :
1. Uji Chow
Uji chow dilakukan dengan tujuan untuk melihat manakah model yang lebih tepat digunakan antara moden Common Effect (CE) atau model Fixed Effect (FE), rumus dari uji chow adalah sebagai berikut :
CHOW =(𝐸𝑆𝑆1−𝐸𝑆𝑆2)/ ( 𝑁−1) (𝐸𝑆𝑆2)/ ( 𝑁𝑇−𝑁−𝐾)
Keterangan :
ESS1 : Residual Sun Square hasil pendugaan model fixed effect
ESS2 : Residual Sun Square hasil pendugaan model pooled last square
N : Jumlah Data Cross Section
T : Jumlah Data Time Series
K : Jumlah Variabel Penjelas
pengujian yang dilakukan dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut :
H0 = Model Common Effect
H1 = Model Fixed Effect
Dengan ketetapan yang harus dipenuhi adalah apabila probabilitas F < 𝛼 0,05 % maka H0 di tolak dan H1 di terima.
2. Uji Hausman
Uji hausman pengujian ini dilakukan untuk menentukan manakah model yang lebih tepat antara model Fixed Effect (FE) dan model Random Effect ( RE), dengan rumus sebagai berikut :
m = (𝛽 – b) (M 0 – M 1)−1(𝛽 – b) ~𝑋2(K)
Dimana 𝛽 adalah vektor untuk variabel fixed effect, b adalah vektor variabel random effect, M0 merupakan matrik kovarians untuk dugaan random effect.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut :
H0 = Model Fixed Effect H1 = Model Random Effect
Apabila Chi-Square hitung > Chi-Square tabel H0 di tolak H1 di terima.sedangkan jika Chi-Square <Chi-Square tabel maka H0 diterima, H1 ditolak.
3. Uji Lagrange Multiplier
Uji Lagrange Multiplier dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan dan melihat manakah model yang lebih tepat diantara mode Common Effect (CE) dan model Random Effect ( RE) dan uji LM merupakan tahap akhir dari pengujian pemilihan model terbaik. Rumus dari pengujian LM adalah sebagai berikut :
𝐿𝑀 = 𝑛𝑇
2(𝑇−1[∑𝑛𝑖= [∑𝑇𝑡= 1 𝑒𝑖𝑡]
∑𝑛𝑖= [∑𝑇𝑡= 1 𝑒𝑖𝑡2]− 1]2 n : Jumlah individu
T : Jumlah periode waktu
e : Residual metode Commond Effect (OLS)
pengujuan ini dilakukan dengan hipotesa sebagai berikut : H0 = Model Common Effect
H1 = Model Random Effect
Dengn ketentuan dimana apabila probabilitas Breusch Pagan < 𝛼 0,05 % maka H0 ditolak dan H1 diterima.
J. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel-veriabel independen dengan variable dependen Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut :
1. Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial merupakan uji yang bertujuan untuk terdapat atau tidaknya pengaruh dari variabel-variabel independen (Pendapatan Asli Daerah, Tenaga Kerja, Penananaman Modal Dalam Negeri dan Dana Alokasi Umum) terhadap variabel dependen (Produk Domestik Regional Bruto atas Dasar Konstan di Provinsi Jawa Barat). Rumus dari Uji t adalah sebagai berikut :
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑏𝑖 𝑠𝑏𝑖 bi = Koefisien regrensi
sbi = Standar deviasi
Dengan hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis yang digunakan pada Uji F adalah :
H0 : PAD, Tenaga Kerja, PMDN dan DAU tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen PDRB.
H1 : PAD, Tenaga Kerja PMDN dan DAU positif signifikan terhadap variabel dependen PDRB.
Dengan kriteria t hitung > t tabel atau nilai Prob. < 0,05 maka dapat dinyatakan variabel independen (X1, X2, X3, X4) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen.
2. Uji Simultan (Uji F)
Uji statistik F betujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen Penadapatan Asli Daerah, Tenaga Kerja Penanaman Modal Dalam Negeri dan Dana Alokasi Umum memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap veriabel dependen Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Barat (Ghozali, 2011). Pada Uji F memiliki rumus sebagai berikut :
F hitung =
𝑅2 𝑘 (1− 𝑅2) (𝑛−𝑘−1)
R2 : Determinasi Koefisian
k : Jumlah variabel yang digunakan n : Jumlah sampel
Pengambilan keputusan dalam uji F adalah jika nilai Prob-F statistick < α (0.05) PAD, Tenaga Kerja PMDN dan DAU tidak mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Hipotesis yang digunakan pada Uji F adalah :
H0 : PAD, Tenaga Kerja PMDN dan DAU tidak mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
H1 : PAD, Tenaga Kerja PMDN dan DAU mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Kriteria Pengujian: H0 ditolak jika nilai Prob-F statistick < α (0.05)
3. Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian determinasi (𝑅2) bertujuan untuk mengetahui besarnya presentase variable independen yakni, Pendapatan Asli Daerah, Tenaga Kerja dan Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) dalam menerangkan keragaman variabel dependen yakni, Produk Domestik Regional Bruto (ADHK) Provinsi Jawa Barat. Rumus dari pengujian determinasi (𝑅2) adalah sebagai berikut :
𝑅2 =𝐸𝑆𝑆 𝑇𝑆𝑆
ESS : Jumlah kuadrat dari resgresi
TSS : Total jumlah kuadrat
Jika perolehan nilai R-square kurang dari 0,5 atau 50 % maka kemampuan variable independen dalam menjelaskan variable dependen adalah lemah dan sebaliknya jika perolehan nilai R-square lebi dari 0,5 atau 50% maka kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen kuat.