• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Persiapan Penelitian. Motivasi Berprestasi pada Siswa SMA Al- Islam 1 Surakarta ini dilakukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Persiapan Penelitian. Motivasi Berprestasi pada Siswa SMA Al- Islam 1 Surakarta ini dilakukan"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah

Penelitian dengan judul “Hubungan antara Konsep Diri dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa SMA Al- Islam 1 Surakarta” ini dilakukan di SMA Al – Islam 1 Surakarta yang bertempat di Jl. Honggowongso No. 94 Laweyan, Surakarta. Sejarah singkatnya yayasan Sekolah ini diinisiasi oleh KH. Imam Ghazali bin Hasan, bersama dengan KH. Abdussomad, KH.

Abdul Manaf, dan pendiri lainnya. Mereka berniat dan bertekat untuk merubah kondisi umat menjadi lebih baik terutama pada masa itu sedang terjadi perpecahan. Mereka berinisiatif untuk mendirikan pendidikan yang memadukan antara model sekolah pondok pesantren dan model sekolah madrasah yang berlandaskan pada tuntunan Al Qur’an dan As Sunnah.

SMA Al Islam I Surakarta mulai didirikan Pada tanggal 1 Agustus 1956.

Sekolah ini berdiri pada tanah wakaf milik R. M. Mangkutaruno. Awal mulanya sekolah berdiri dirintis oleh : H. M. Asngad beserta keluarganya, dan beberapa tokoh lainnya. SMA Al Islam I Surakarta mendapatkan ketetapan dari pemerintah untuk dapat menggelar ujian pada tanggal 26 April 1966.

Setelah melewati masa-masa awal pendirian, mayarakat mulai percaya pada pada SMA Al Islam 1. Hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya

commit to user

(2)

siswa yang mendaftar ke SMA Al Islam. SMA Al Islam I Surakarta semakin menunjukkan perkembangan yang baik yaitu dengan terakriditasi A pada tanggal 24 April 2004.

Identitas SMA Al Islam I Surakarta : a. Yayasan : Yayasan Perguruan Al Islam b. Nama Sekolah : SMA AL Islam 1 Surakarta c. Tanggal SK Pendirian : 26 April 1966 d. Nomor Data Sekolah/NDS : C.35054011 e. Nomor Statistik Sekolah/NSS : 303036101015 f. Status Sekolah : Akreditasi A

Kondisi lingkungan sekolah Al Islam 1 Surakarta cukup baik. Kapasitas masing- masing kelas sekitar 34 siswa. Fasilitas di dalam kelas pun lengkap, seperti bangku, kursi belajar, papan tulis, LCD, proyektor, penggaris, spidol, penghapus, kipas angin, dan perlengkapan kebersihan. Fasilitas penunjang lainnya, seperti perpustakaan dan 4 laboratorium, 3 ruang multimedia, 1 studio yang sangat mendukung kelancaran belajar mengajar di SMA Al- Islam. Dari fasilitas Gedung bangunan, SMA AL-Islam memiliki fasilitas sebagai berikut:

a. Hall olahraga yang luasnya 400m b. Gedung sekolah dengan luasan 5947m c. Bangunan Masjid sekolah dengan luas 500m

Selain hal-hal diatas, faktor lain yang menjadi daya tarik bagi masyarakat yang mendukung pembelajaran yang kondusif antara lain, akses

commit to user

(3)

sekolah yang dekat dari jalan raya sehingga mudah dijangkau oleh transportasi umum dan terletak di daerah yang aman.

2. Persiapan Penelitian

Upaya yang dilakukan agar penelitian menjadi terarah dan mendapatkan hasil yang diharapkan adalah adanya persiapan penelitian.. Terkait dengan persiapan penelitian ada hal-hal yang perlu disiapkan seperti pengumpulan data awal, perijinan atau admistrasi dan penyusunan alat ukur yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian.

a. Persiapan Administrasi

1) Rabu tanggal 2 Desember 2020 peneliti membuat surat ijin penelitian 2106/UN27.06/DL2020 yang ditujukan kepada Ibu Umi Faizah S.Pd selaku kepala sekolah di SMA Al-Islam 1 Surakarta.

2) Membuat surat pengajuan untuk melakukan penelitian di SMA Al-Islam 1 Surakarta

3) Pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan penelitian dengan berkoordinasi dengan guru BK SMA Al-Islam 1 Surakarta untuk menentukan jadwal penelitian dan mendapatkan data yang dimaksud.

b. Persiapan Alat Ukur

Skala psikologi dipilih untuk melakukan penelitian, yaitu berupa skala motivasi berprestasi dan skala konsep diri

1) Skala Motivasi Berprestasi

Untuk dapat melakukan pengukuran terhadap tingkat motivasi berprestasi individu maka digunakan Skala motivasi berprestasi. Skala motivasi berprestasi dimodifikasi dari penelitian Dewi (2012) dengan commit to user

(4)

koefisien alpha sebesar 0,915. Skala motivasi berpresatasi disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh McClelland (1987) yang aspek nya terdiri atas mempunyai daya cipta, besaran nilai atas hasil dan umpan- balik, tanggung jawab pribadi, pemilihan tugas, dan berorientasi sukses. Skala motivasi berprestasi terdiri dari 55 aitem yang terdiri dari 29 aitem favorable dan 26 aitem unfavorable.

Skala motivasi berprestasi ini disusun dengan menggunakan bentuk skala Likert dengan pilihan jawaban antara lain, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Pemberian skor aitem favorable bergerak dari skor skor 1 untuk pilihan jawaban STS, 2 untuk pilihan jawaban TS, 3 untuk pilihan jawaban S, dan 4 untuk pilihan jawaban SS. Pemberian skor aitem unfavorable bergerak dari skor 1 untuk pilihan jawaban SS, 2 untuk pilihanjawaban S, 3 untuk pilihan jawaban TS, dan 4 untuk pilihan jawaban STS. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi motivasi berprestasi, sebaliknya semakin skor yang diperoleh subjek berarti semakin rendah motivasi berpresatasi subjek.

2) Skala Konsep Diri

Skala k o n s e p d i r i ini dimodifikasi peneliti dari penelitian Susilowati (2011) dengan koefisien alpha sebesar 0,887. Skala konsep diri disusun berdasarkan aspek-aspek dalam konsep diri individu menurut Berzonsky (dalam Rahmaningsih & Martani, 2014) ada 4 yakni : diri fisik, diri sosial, diri moral, dan diri psikis Skala konsep commit to user

(5)

diri terdiri dari 60 item yang terdiri dari 30 aitem favorable dan 30 aitem unfavorable.

Skala k o n s e p d i r i ini disusun dengan menggunakan model skala Likert dengan pilihan jawaban antara lain, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Pemberian skor aitem favorable bergerak dari skor skor 1 untuk pilihan jawaban STS, 2 untuk pilihanjawaban TS, 3 untuk pilihan jawaban S, dan 4 untuk pilihan jawaban SS. Pemberian skor aitem unfavorable bergerak dari skor 1 untuk pilihan jawaban SS, 2 untuk pilihanjawaban S, 3 untuk pilihan jawaban TS, dan 4 untuk pilihan jawaban STS. Jika skor yang diperoleh tinggi, hal ini mengindikasikan konsep dirinya juga tinggi, sedangkan sebaliknya jika skor yang diperoleh rendah maka menunjukkan konsep dirinya juga negative.

B. Pelaksanaan Penelitian 1. Penentuan Sampel Penelitian

Penelitian yang dilakukan memilih populasi yaitu siswa kelas XI di SMA Al-Islam 1 Surakarta sebanyak 304 siswa. Dalam menentukan jumlah sampel yang akan diambil menggunakan tabel taraf dengan kesalahan 1%, 5%, dan 10 % milik Isaac&Michael sehingga dengan taraf kesalahan sebesar 10% jumlah minimum sampel yang digunakan sebanyak 76 responden. Pada penelitian ini cara pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik probability sampling jenis cluster random sampling. Mengingat adanya populasi yang homogen, terdiri dari 10 kelas yaitu 5 kelas MIPA dan 5 kelas

commit to user

(6)

IPS. Semua kelas berhak menjadi sampel, untuk mewakili 76 subjek maka penelitian ini akan dilakukan dengan mengambil 3 kelas sebagai sampel.

Kelas yang terpilih sebagai sampel adalah kelas XI MIPA 1 yang mempunyai siswa sebanyak 31 siswa, kelas XI IPS 1 yang mempunyai siswa sejumlah 34 siswa, dan XI IPS 3 yang mempunyai siswa sebanyak 32 siswa.

Sehingga sampel penelitian ini sejumlah 97 siswa.

Tabel 6 Penentuan Sampel

No Kelas Jumlah

siswa

Undian Hasil Undian

1 XI MIPA 1 31 Nomor 1 Sampel

2 XI MIPA 2 28 Nomor 2

3 XI MIPA 3 30 Nomor 3

4 XI MIPA 4 29 Nomor 4

5 XI MIPA 5 26 Nomor 5

6 XI IPS 1 34 Nomor 6 Sampel

7 XI IPS 2 33 Nomor 7

8 XI IPS 3 32 Nomor 8 Sampel

9 XI IPS 4 30 Nomor 9

10 XI IPS 5 31 Nomor 10

2. Pelaksanaan Uji Coba Skala

Pelaksanaan uji coba skala bertujuan mendapatkan nilai validitas dan reabilitas kedua skala yang telah dipilih pada penelitian ini. Pelaksanaan uji coba skala ini dilakukan sebelum melakukan penelitian. Uji coba skala dilakukan pada tanggal 7 sampai 8 Desember 2020. subjek uji coba skala di lakukan pada 3 kelas dengan sistem undian. Kelas yang terpilih adalah kelas XI MIPA 4 dengan siswa sebanyak 29 siswa, XI MIPA 5 dengan siswa

commit to user

(7)

sebanyak 26 siswa, dan XI IPS 2 sengan siswa sebanyak 33 siswa. Jadi, uji coba skala dilakukan pada 88 siswa.

Tabel 7

Penentuan Subjek Uji Coba Skala

No Kelas Jumlah

Siswa

Undian Hasil Undian

1 XI MIPA 1 31 Nomor 1

2 XI MIPA 2 28 Nomor 2

3 XI MIPA 3 30 Nomor 3

4 XI MIPA 4 29 Nomor 4 Uji Coba Skala

5 XI MIPA 5 26 Nomor 5 Uji Coba Skala

6 XI IPS 1 34 Nomor 6

7 XI IPS 2 33 Nomor 7 Uji Coba Skala

8 XI IPS 3 32 Nomor 8

9 XI IPS 4 30 Nomor 9

10 XI IPS 5 31 Nomor 10

3. Pengumpulan Data Penelitian

Penelitian dilakukan di 3 kelas yakni XI MIPA 1, XI IPS 1 dan XI IPS 3.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara subjek mengisi link Gform yang telah di sebar di masing - masing grub whatsapp kelas terhitung tanggal 9 Desember sampai dengan 10 Desember 2020. Pada tanggal 10 Desember 2020 skala telah diisi oleh seluruh siswa yang berada di 3 kelas yang berjumlah 97 orang.

4. Pelaksanaan Skoring

Tahapan berikutnya setelah data terkumpul maka di lakukan penilaian data atau skoring. Skoring dilakukan pada kedua skala dan kemudian dilakukan analisis data. Data pada Gform diunduh dalam bentuk microsoft

commit to user

(8)

excel maka terdapat data dengan bentuk pilihan jawaban Sangat Sesuai, Sesuai, Tidak Sesuai, Sangat Tidak Sesuai. Memperhatikan sifat aitem-aitem favorable dan aitem unfavorable untuk menilai masing-masing skala bergerak dari nilai 1 sampai 4. Skor aitem favorable adalah 4 untuk pilihan jawaban Sangat Sesuai (SS), 3 untuk pilihan jawaban Sesuai (S), 2 untuk pihan jawaban Tidak Sesuai (TS), dan 1 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS). Sedangkan untuk skor aitem unfavorable yaitu, 4 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS), 3 untuk pilihan jawaban Tidak Sesuai (TS), 2 untuk pilihan jawaban Sesuai (S), dan 1 untuk pilihan jawaban Sangat Sesuai (SS). Nilai yang diperolah subjek penelitian nantinya akan dijumlahkan pada masing-masing skala.

5. Validitas dan Reliabilitas

Langkah selanjutnya dilakukan uji validaitas, uji validitas digunakan untuk mengetahui mana saja aitem valid dan yang tidak valid. Aitem valid akan digunakan untuk skala penelitian dan aitem tidak valid dianggap gugur dan tidak diikutsertakan dalam penelitian. Uji validitas aitem pada penelitian ini dilakukan melalui profesional judgement oleh dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II serta menggunakan corrected item-total correlation. Menurut Azwar (2012), kriteria yang digunakan dalam uji validitas dengan menggunakan corrected item-total correlation adalah :

a. Jika rix ≥ 0,30 menunjukkan bahwa aitem tersebut mempunyai daya beda yang baik commit to user

(9)

b. Apabila rix ≤ 0,30 menunjukkan daya beda aitem yang rendah Uji realibitas dilakukan setelah melakukan uji validitas.Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha.

Skala dianggap handal apabila dalam pengujian reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,6 (Azwar, 2012). Dalam hal mempermudah perhitungan kedua uji tersebut, peneliti menggunakan bantuan program.

Berikut ini hasil yang di dapatkan pada masing-masing skala:

a. Skala Motivasi Berprestasi

Skala motivasi berprestasi yang digunakan pada try out dalam penelitian ini berjumlah 55 aitem, dengan rincian 29 aitem favorable dan 26 aitem unfavorable. Berdasarkan hasil analisis menggunakan corrected item-total correlation, dari 55 aitem terdapat 12 aitem yang dinyatakan gugur, yaitu aitem no 3, 4, 5, 18, 26, 31, 32, 37, 38, 45, 53, dan 54.

commit to user

(10)

Tabel 8

Distribusi Aitem Skala Motivasi Berprestasi

No Aspek Indikator

Distribusi Pernyataan

Fav UnFav

Valid Gugur Valid Gugur 1 Berdaya

cipta

Berusaha menghasilkan sesuatu yang baru

17 3, 53 43 31 Tertarik pada perbedaan dan

kekhasan tersendiri

- 4, 18 44 32

2 Ukuran atas hasil dan umpan- balik

Membutuhkan penilaian dari orang lain mengenai tugas yang telah dikerjakan

19, 49 5, 54 33, 39, 40

-

3 Tanggung Jawab

Menggunakan timbal balik untuk meningkat- kan prestasi

6, 20, 15

- 34 45

Berani menanggung akibat atas tugas yang dikerjakan

7, 21 - 27, 13 -

Berusaha mengerjakan tugas dengan sebaik- baiknya

8, 22 - 35, 46, 29

- 4 Pemilihan

Tugas

Tertarik pada tugas- tugas yang menantang keahlian

9, 23 - 36, 42, 30

-

5 Berorienta si Sukses

Tertarik pada tugas- tugas yang berisiko sedang

10, 24 - 47 37

Bekerja keras untuk mencapai sesuatu yang diinginkan

11, 25, 51, 14, 52, 55

- 48, 16, 2, 1

38

Tekun dalam mengerjakan tugas

12, 50 26 28, 41

Jumlah 22 7 21 5

commit to user

(11)

Tabel 9

Uji Reliabilitas Skala Motivasi Berprestasi Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,913 55

Skala motivasi berprestasi setelah diuji reliabilitasnya didapatkan hasil koefisien Cronbach’s alpha sebesar 0,913. Hasil tersebut menyatakan bahwa skala tersebut reliabel karena memiliki koefisien yang lebih dari 0,60, sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian.

b. Skala Konsep Diri

Skala motivasi berprestasi yang digunakan pada try out dalam penelitian ini berjumlah 60 aitem, dengan rincian 30 aitem favorable dan 30 aitem unfavorable. Berdasarkan hasil analisis menggunakan corrected item-total correlation, dari 60 aitem terdapat 11 aitem yang dinyatakan gugur, yaitu aitem no 1, 10, 11, 12, 13, 22, 23, 33, 52, 57, dan 60.

commit to user

(12)

Tabel 10

Distribusi Aitem Skala Konsep Diri

No Aspek Indikator

Distribusi Pernyataan

Fav Fav

Valid Gugur Valid Gugur 1 Fisik Menerima kelebihan dan

kekurangan yang dimiliki

- 1, 11 6 22

Menjaga Penampilan 2, 24, 35, 48

12 7, 16, 17, 28

- 2 Psikis Memiliki pikiran,

perasaan, dan sikap positif terhadap diri sendri

3, 25, 36, 37, 49, 54

13 8, 18, 19, 29, 30, 38, 50, 55

52

3 Sosial Mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan social

4, 14, 26, 39, 40, 51, 56

- 9, 20, 21, 31, 32, 41, 42, 46, 47

57

4 Moral Memiliki prinsip moral 5, 15, 27, 44, 45, 58, 53, 59

60 34, 43 10, 23, 33

Jumlah 25 5 24 6

Tabel 11

Uji Reliabilitas Skala Konsep Diri Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

,930 60

Skala konsep diri setelah diuji reliabilitasnya didapatkan hasil koefisien Cronbach’s alpha sebesar 0,930. Hasil tersebut menyatakan bahwa skala tersebut reliabel karena memiliki koefisien yang lebih dari 0,60, sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian.

commit to user

(13)

C. Hasil Analisis Data Penelitian 1. Uji Asumsi Dasar

Pengujian asumsi dasar dilakukan sebelum uji hipotesis. Uji asumsi dasar terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Perhitungan uji asumsi dasar penelitian ini menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 19.0 for Windows.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan uji yang digunakan untuk mendapatkan informasi apakah data penelitian yang kita peroleh sudah terdistribusi dengan normal atau tidak normal. Apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hal ini menunjukkan data sudah terdistribusi normal sesuai dengan One Sample Kolmogorov Smirnov.

Hasil uji normalitas terlihat sesuai dengan table berikut ini.

Tabel 12 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Predicted Value

N 97

Normal Parametersa,b Mean 123,8144330

Std. Deviation 7,26033653

Most Extreme Differences Absolute ,086

Positive ,086

Negative -,050

Kolmogorov-Smirnov Z ,846

Asymp. Sig. (2-tailed) ,472

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel hasil uji normalitas, diketahui bahwa nilai Asymp.

Sig. (2-tailed) bernilai signifikansi sebesar 0,475 lebih besar dari 0,05.

commit to user

(14)

Maka, dapat disimpulkan bahwa data tersebut terdistribusi secara normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan dalam rangka menguji apakah kedua variabel secara signifikan terdapat hubungan yang linear atau tidak.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan test for linearity. Dua variabel dikatakan linear apabila nilai signifikansinya kurang dari 0,05. Hasil uji linearitas antara motivasi berprestasi dan konsep diri dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 13

Hasil Uji Linearitas Motivasi Berprestasi dan Konsep Diri ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Motivasi * Konsep

Between Groups

(Combined) 8685,293 43 201,984 2,21 9

,003 Linearity 5060,399 1 5060,39

9 55,5

82

,000 Deviation

from Linearity

3624,894 42 86,307 ,948 ,568

Within Groups 4825,367 53 91,045

Total 13510,66

0

96

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara motivasi berprestasi dan konsep diri menghasilkan nilai signifikansi (linearity) sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Hal tersebut menunjukkan

commit to user

(15)

bahwa terdapat hubungan linear secara signifikan antara motivasi berprestasi dan konsep diri.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan korelasi pearson product moment. Korelasi pearson product moment merupakan salah satu teknik analisa yang dikembangkan oleh Karl Pearson untuk menghitung koefisien korelasi. Korelasi pearson product moment digunakan untuk mengetahui hubungan satu varibel bebas (x) yaitu konsep diri terhadap variabel tergantung (y) yaitu motivasi berprestasi. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 14

Uji Korelasi Pearson Product Moment Correlations

motivasi berprestasi

konsep diri motivasi

berprestasi

Pearson Correlation

1 .612**

Sig. (2-tailed) .000

N 97 97

konsep diri Pearson Correlation

.612** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 97 97

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada tabel diatas didapatkan nilai koefisien korelasi 0,612 dengan signifikasi sebesar 0,00. Nilai signifikansi 0,00 < 0,05, maka dapat diinterpretasikan Ho di tolak, berarti Ha di terima. Artinya ada hubungan

commit to user

(16)

yang signifikansi antara konsep diri terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas XI di SMA Al - Islam 1 Surakarta.

Pada taraf kepercayaan 0,05 (5%), maka dapat di peroleh harga r tabel sebesar 0,1996. Dapat diinterpretasikan bahwa nilai koefisien korelasi (r hitung) lebih besar dari r tabel (0,612 > 0,1996), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan yang signifikansi konsep diri terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas XI di SMA Al - Islam 1 Surakarta.

Berdasarkan hasil koefisien korelasi tersebut juga dapat menunjukkan bahwa korelasinya bersifat positif, artinya semakin tinggi nilai variabel bebas (konsep diri) maka semakin tinggi pila variabel terikatnya (motivasi berprestasi)

3. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan gambaran yang menunjukkan deskriptif data-data hasil penelitian. Analisis deskriptif ini merupakan gambaran umum mengenai kondisi motivasi berprestasi dan konsep diri dari subjek yang diteliti dalam penelitian ini. Hasil analisis deskriptif terangkum pada tabel berikut:

Tabel 15

Hasil Analisis Deskriptif Data Penelitian Skala Jumlah

Subjek

Data Hipotek MH SD Data Empirik ME SD Skor

Min

Skor Maks

Skor Min

Skor Maks Motivasi

Berprestasi

97 43 172 107,5 21,5 101 161 131 10

Konsep Diri

97 49 196 122,5 24,5 103 173 138 11,67 commit to user

(17)

Keterangan :

N : Jumlah Responden MH : Mean Hipotetik Min : Minimal

ME : Mean Empirik Maks : Maksimal SD : Standar Deviasi

Berdasarkan tabel di atas, perhitungan skor minimal responden pada skala intensi motivasi berprestasi adalah 43 x 1 = 43, sedangkan skor maksimal yang dapat diperoleh yaitu 43 x 4 = 172, maka jarak sebenarnya adalah 172 – 43 = 129 dan standar deviasinya sebesar 129 : 6 = 21,5, sedangkan rerata hipotetiknya adalah ((43 + 172) : 2) = 107,5

Berdasarkan tabel di atas, perhitungan skor minimal responden pada skala intensi konsep diri adalah 49 x 1 = 49, sedangkan skor maksimal yang dapat diperoleh yaitu 49 x 4 = 196, maka jarak sebenarnya adalah 196 – 49 = 147 dan standar deviasinya sebesar 147 : 6 = 24,5 , sedangkan rerata hipotetiknya adalah ((49 + 196) : 2) = 122,5

Data yang sesungguhnya atau data lapangan berdasarkan hasil jawaban responden tersaji dalam data empirik. Data hipotetik disajikan untuk dijadikan acuan. Apabila nilai data empirik berada di atas data hipotetik menandakan kondisi responden berada di atas prediksi, apabila data empirik berada di bawah data hipotetik menandakan bahwa kondisi responden berada di bawah prediksi. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh skor minimal yang diperoleh responden berada di atas prediksi, sedangkan skor maksimal yang diperoleh responden berada di bawah prediksi namun jaraknya tidak commit to user

(18)

jauh. Mean atau rata-rata yang diperoleh responden juga lebih tinggi dari prediksi atau data acuan. Sedangkan standar deviasinya berada di bawah prediksi.

Setelah melakukan perhitungan seperti di atas, langkah selanjutnya adalah memberikan interpretasi terhadap skor skala dengan cara melakukan kategorisasi subjek. Kategorisasi yang dipakai dalam penelitian ini merupakan kategorisasi jenjang mengacu pada model distribusi normal.

Pengelompokan kategori ini bertujuan untuk menempatkan subjek ke dalam kelompok-kelompok terpisah dengan jenjang tertentu menurut suatu kontinum berdasarkan skor yang diukur (Azwar, 2012). Jenjang kontinum dibagi dalam lima kategori yaitu, sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Kategorisasi responden penelitian pada tiap-tiap skala dapat dilihat pada tabel berikut:

a. Kategorisasi Skala Motivasi Berprestasi

Skala Motivasi Berprestasi dikategorikan untuk menunjukkan tinggi rendahnya skor intensi mendonorkan darah responden. Kategori subjek dibagi dalam lima kategorisasi dan didapatkan distribusi seperti pada tabel berikut

commit to user

(19)

Tabel 16

Kategorisasi Subjek Berdasarkan Tingkat Motivasi Berprestasi

Kategorisasi Norma Jumlah Responden %

Sangat Rendah

43 ≤ X < 68,8 0 0%

Rendah 68,8 ≤ X < 94,8 0 0%

Sedang 94,8 ≤ X <

120,4

43 44.32%

Tinggi 120,4 ≤ X <

146,2

50 51,54%

Sangat Tinggi 146,2 ≤ X <

172

4 4,12%

Tabel kategorisasi di atas menunjukkan hasil bahwa tidak ada subjek yang memiliki tingkat motivasi berprestasi yang sangat rendah dan rendah. Sebanyak 43 subjek atau 44,32% memiliki tingkat motivasi berprestasi sedang, 50 subjek atau 51,54% memiliki tingkat motivasi berprestasi tinggi dan 4 subjek atau 4,12% memiliki tingkat motivasi berprestasi sangat tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas XI SMA Al-Islam 1 memiliki tingkat motivasi berprestasi yang tinggi yaitu sebesar 51,54%.

b. Kategorisasi Skala Konsep Diri

Skala konsep diri dikategorikan untuk menunjukkan tinggi rendahnya skor intensi mendonorkan darah responden. Kategori subjek dibagi dalam lima kateorisasi dan didapatkan distribusi seperti pada tabel berikut

commit to user

(20)

Tabel 17

Kategorisasi Subjek Berdasarkan Tingkat Konsep Diri

Kategorisasi Norma Jumlah

Responden

% Sangat

Rendah

49 ≤ X < 78,4 0 0%

Rendah 78,4 ≤ X <

107,8

1 1,03%

Sedang 107,8 ≤ X <

137,2

43 44,32%

Tinggi 137,2 ≤ X <

166,6

49 50,51%

Sangat Tinggi 166,6 ≤ X < 196 4 4,12%

Tabel kategorisasi di atas menunjukkan hasil bahwa tidak ada subjek yang memiliki tingkat konsep diri yang sangat rendah dan hanya satu subjek yang memiliki tingkat konsep diri rendah. Sebanyak 43 subjek atau 44,32 memiliki tingkat konsep diri sedang, 49 subjek atau 50,51% memiliki tingkat konsep diri tinggi dan 4 subjek atau 4,12%

memiliki tingkat konsep diri sangat tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas XI SMA Al-Islam 1 memiliki tingkat konsep diri yang tinggi yaitu sebesar 50,51%.

4. Analisis Tambahan (Analisis Regresi Linier Sederhana)

Analisis regresi linier sederhana di lakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh yang ada pada hasil analisis korelasi pearson product moment.

commit to user

(21)

Tabel 18

Hasil Uji Hipotesis dengan Analisis Regresi Sederhana ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5060,399 1 5060,399 56,890 ,000a

Residual 8450,261 95 88,950

Total 13510,660 96

a. Predictors: (Constant), Konsep Diri b. Dependent Variable: Motivasi Berprestasi

Tabel di atas menunjukkan hasil signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) dan Fhitung sebesar 56,890 > Ftabel = 3,94 , sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas XI di SMA Al - Islam 1 Surakarta. Sedangkan untuk mengetahui besarnya hubungan antara kedua variabel tersebut dapat di lihat melalui analisis koefisien korelasi model summary.

Tabel 19

Hasil Model Summary Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,612a ,375 ,368 9,43134

a. Predictors: (Constant), Konsep Diri

Dari tabel Model Summary di ketahui bahwa R square nilainya 0,375.

Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa pengaruh konsep diri terhadap motivasi berprestasi sebesar 37,5 % sedangkan 62,5 % nya motivasi commit to user

(22)

berprestasi dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

Analisis regresi sederhana juga menghasilkan persamaan regresi.

Persamaan regresi dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel kriterium (Y) bila nilai variabel prediktor (X) dimanipulasi (diubah-ubah).

Tabel 20 Persamaan Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 56,339 8,997 6,262 ,000

Konsep Diri

,486 ,064 ,612 7,543 ,000

a. Dependent Variable: Motivasi Berprestasi

Berdasarkan tabel diatas di dapatkan hasil t hitung adalah 7,543.

Langkah selanjutnya membandingkannya dengan t tabel. Diketahui a = a / 0,025 = 0,05 / 0,025 dan derajat kebebasan df = n – 2 = 97 – 2 = 9, maka t tabel adalah 1,98525. Karena t hitung 7,543 lebih besar dari t tabel 1,98525 berarti dapat di simpulkan bahwa “Ada pengaruh konsep diri terhadap motivasi berprestasi”

Dari tabel diatas juga dapat diketahui bahwa koefisien konstantan sebesar 56,339 dan koefisien variabel bebas konsep diri 0.486 sehingga diperoleh persamaan regresi Y = 56,339 + 0.486X. Nilai positif pada persamaan tersebut mengandung makna bahwa arah hubungan antara

commit to user

(23)

variabel bebas dan variabel tergantung adalah positif, sehingga semakin tinggi tingkat konsep diri maka semakin tinggi juga tingkat motivasi berprestasi siswa SMA Al -Islam 1 Surakarta, begitu pula sebaliknya.

D. Pembahasan

Dalam rangka membuktikan bahwa hipotesis penelitian ini diterima adalah dengan melukan uji hipotesis, sehingga dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara konsep diri dengan motivasi berprestasi pada siswa kelas XI di SMA Al - Islam 1 Surakarta. Hal tersebut dapat dilihat dari perhitungan dengan analisis korelasi pearson product moment dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 19.0.

Hasil penelitian menunjukkan nilai rxy = 0,612, p < 0,05, yang dapat diinterpretasikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan motivasi berprestasi pada siswa kelas XI di SMA Al - Islam 1 Surakarta.

Penelitian ini menghasilkan temuan yang sejalan penelitian Mahdariyah (2012) yang membuktikan bahwa konsep diri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi berprestasi.Hubungan yang ditunjukkan kedua variabel tersebut memiliki arah hubungan positif. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat konsep diri seserang, maka motivasi berprestasi akan semakin tinggi. Sebaliknya, jika konsep diri yang dimiliki rendah, maka motivasi berprestasi siswa akan semakin rendah pula.

Konsep diri sebagai faktor internal dalam penelitian ini. Fernald dan Fernald (1999) bahwa konsep diri yang dimiliki seseorang merupakan salah

commit to user

(24)

satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat motivasi berprestasi. Jika seseorang yakin terhadap kemampuan yang dimiliki untuk melakukan sesuatu hal maka ia akan lebih terdorong untuk mencapainya. Penelitian ini menghasilkan temuan sama dengan penelitian Khairatun (2012) dengan subjek penelitian berjumlah 55 orang siswa-siswi penyandang cacat tubuh di BBRSBD, juga menemukan terdapat hubungan antara konsep diri dengan motivasi berprestasi. Kurniawan dan Counsellian (2015) ada pengaruh konsep diri positif terhadap motivasi berprestasi siswa kelas VIII SMPN 1 Kawedanan. Rafika (2006) dengan jumlah subjek 26 orang adanya hubungan signifikan antara konsep diri dan motivasi berprestasi pada anak jalanan di sanggar Alang-alang Surabaya,

Brook&Emmert dalam (Putri, Monika, dan Ninawati, 2016) menjelaskan bahwa seseorang yang memberi penilaian positif pada dirinya akan memiliki kaitan erat terhadap dorongan atau kemauan individu tersebut untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik, atau mencapai hasil yang lebih baik dari orang lain. Di dalam penelitian ini sumbangan pengaruh konsep diri terhadap motivasi berprestasi yaitu sebesar 37,5 %, sisanya 62,5 % merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini.

Kategorisasi data deskriptif motivasi berprestasi dukungan sosial didapatkan hasil bahwa tidak ada subjek yang memiliki tingkat motivasi berprestasi sangat rendah dan rendah, 44,32% subjek memiliki tingkat motivasi berprestasi sedang, 51,54% subjek memiliki tingkat motivasi

commit to user

(25)

berprestasi subjek memiliki tingkat motivasi berprestasi tinggi, dan 4,12%

memiliki tingkat motivasi berprestasi sangat tinggi. Jadi disimpulkan bahwa secara umum siswa kelas XI SMA Al-Islam 1 Surakarta memiliki tingkat motivasi berprestasi yang tinggi.

Kategorisasi data deskriptif konsep diri didapatkan hasil bahwa sebanyak 0% subjek memiliki tingkat konsep diri sangat rendah, 1,03%

subjek memiliki tingkat konsep diri rendah, 44,32% subjek memiliki tingkat konsep diri sedang, 50,51% subjek memiliki tingkat konsep diri subjek memiliki tingkat konsep diri tinggi, dan 4,12% memiliki tingkat konsep diri sangat tinggi. Jadi disimpulkan bahwa secara umum siswa kelas XI SMA Al-Islam 1 Surakarta memiliki tingkat konsep diri yang tinggi.

Peneliti melakukan analisis tambahan sebagai pelengkap dalam penelitian ini. Analisis tambahan yang dipakai adalah persamaan regresi.

Persamaan regresi yang terbentuk adalah Y = 56,339 + 0.486X. Nilai positif pada persamaan tersebut mengandung makna bahwa arah hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung adalah positif, sehingga semakin tinggi tingkat konsep diri maka semakin tinggi juga tingkat motivasi berprestasi siswa kelas XI SMA Al -Islam 1 Surakarta, begitu pula sebaliknya. Hal ini berarti bahwa variasi yang terjadi pada motivasi berprestasi (Y) dapat dijelaskan oleh konsep diri (X) melalui regresi tersebut.

Hal ini berarti juga apabila konsep diri dimanipulasi dengan ditingkatkan sampai nilai 10, maka motivasi berprestasi akan menjadi 61,199.

commit to user

(26)

Berdasarkan hasil pemaparan di atas, bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara konsep diri dengan motivasi berprestasi pada kelas XI SMA Al -Islam 1 Surakarta. Hal selanjutnya, penelitian ini juga membuktikan terdapat hubungan antar variabel yaitu variabel konsep diri dengan motivasi berprestasi. Penelitian ini juga mampu memberikan informasi mengenai kondisi motivasi berprestasi dan konsep diri pada kelas XI SMA Al -Islam 1 Surakarta. Sehingga nantinya diharapkan baik pihak SMA Al -Islam 1 Surakarta dan peneliti selanjutnya mampu mengembangkan aspek konsep diri untuk meningkatkan motivasi berprestasi.

Penelitian ini juga tidak lepas dari adanya keterbatasan selama proses pelaksanaannya. Dikarenakan pandemi covid-19 pengumpulan data subjek melalui Gform sehingga peneliti terkendala dalam mengawasi subjek dalam pengisian skala.

commit to user

Gambar

Tabel 6  Penentuan Sampel    No  Kelas  Jumlah  siswa  Undian  Hasil  Undian
Tabel 12  Hasil Uji Normalitas

Referensi

Dokumen terkait

Susi Trisnawati, Tempat 5 Hotel d kota Tasikmalaya 2006 dengan judul penelitian Hubungan antara penerapn akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian

Sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

EMProcrustes@X, YD, merupakan ukuran kesesuaian hasil seleksi peubah matriks X berdimensi Hn´pL yang telah direduksi menjadi matriks Y berdimensi Hn´qL, dengan q £ p, berdasarkan

Biasanya hukuman takzir diatur dalam aturan perundang-undangan yang disusun oleh pemerintah dan DPR atau pihak lain seperti dewan kehormatan (untuk di sebuah

Sastra sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di dalam sastra Sebagai contoh, Kesusastraan Indonesia

Implementasi Electronic Government mencakup; membuat pekerjaan lebih efektif, layanan berbasis online, kemudahan akses ke data dan informasi, mengurangi biaya yang terkait

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol biji pepaya (Carica papaya L.) memiliki aktivitas antibakteri pada setiap seri

Dalam derivasi ini, sebelum berlakunya proses penyukuan semula suku kata, terlebih dahulu fenomena dialek ini telah berlaku proses peninggian vokal iaitu vokal