• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE P ENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE P ENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

BAB I II METO DE P ENELI TIAN

3.1. Alur Proses Penelitian

Penelitian yang dilakukan memerlukan persiapan yang matang, agar pada saat penelitian dilakukan tidak terjadi banyak keraguan. Penelitian yang dilaksanakan diharapkan mengikuti alur dari perencanaan yang matang yang telah dibuat sebelumnya, sehingga dengan adanya alur proses diharapkan penelitian yang akan dilakukan dapat berjalan dengan lancar tanpa banyak kendala.

Setelah dilakukannya tahapan perencanaan serta persiapan, tahapan selanjutnya yaitu proses pengumpulan data. Data yang diperlukan meliputi data historis mengenai penggunaan konsumsi listrik serta data-data penunjang lainnya mengenai Hotel Kapal Garden. Setelah semua data terkumpul, tahapan selanjutnya adalah menganalisa data. Data yang telah dianalisa nantinya akan diperoleh hasil untuk mengetahui intensitas konsumsi energi serta peluang penghematan selubung bangunan pada hotel, apakah konsumsi energinya masih dalam kategori boros atau sudah efesien. Setelah mengetahui konsumsi energinya, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menganalisa peluang penghematan energi serta mengeluarkan rekomendasi peluang hemat energi kepada pihak manajemen hotel dengan tujuan untuk melakukan perbaikan terhadap penggunaan energi agar penggunaannya lebih efisien. Berikut adalah diagram alir proses penelitian yang dilakukan pada hotel :

(2)

23

Ya

Tidak

Persiapan Audit Energi Meliputi : Studi Literatur

Ruang Lingkup Audit Persiapan Alat Ukur

Audit Energi Awal Meliputi : Pengumpulan Data Bangunan

Menganalisa Profil Penggunaan Energi pada Bangunan

Perhitungan IKE Tahun sebelumnya

Audit Energi Rinci Meliputi : Penelitian & Pengukuran Konsumsi Energi

Pengukuran IKE, Cahaya serta

Perhitungan Nilai OTTV serta RTTV pada Bangunan Membandingkan Nilai yang Diperoleh dengan Nilai pada

SNI

Memenuhi SNI?

Analisa Peluang Penghematan

Rekomendasi Penghematan

Pembuatan Laporan Mulai

Selesai

Gambar 3. 1. Diagram Alir Penelitian

(3)

24

Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam proses penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, serta tahapan analisa dan kesimpulan dari data yang telah didapatkan sebelumnya.

3.2. Tahap Persiapan

Tahapan yang pertama yaitu tahap persiapan yang terdiri dari beberapa proses yang dilakukan secara berurutan yang mana terdiri daripada pengidentifikasian masalah yang sering terjadi. Objek pada penelitian ini adalah Hotel Kapal Garden pada TR-Sengkaling UMM. Hal yang harus diketahui dalam penelitian ini adalah permasalahan yang menyangkut dengan penggunaan energi listrik pada hotel tersebut. Masalah yang dihadapi dapat berupa konsumsi energi listrik yang terlalu banyak yang berimbas pada tagihan listrik yang sangat mahal, hal ini menandakan bahwa adanya pemborosan energi listrik pada hotel yang sangat tidak efisien. Beberapa masalah tersebut dapat diketahui peneliti dengan cara melakukan wawancara dengan pihak manajemen hotel yang bersangkutan ataupun dengan cara melihat biaya tagihan listrik yang dikeluarkan per bulan untuk konsumsi energi Hotel Kapal Garden.

3.2.1 Ruang Lingkup Audit

Ruang lingkup yang dilaksanakan dalam audit energi ini dilaksanakan pada TR–Sengkaling khususnya pada bangunan Hotel Kapal Garden yang meliputi keseluruhan bangunan tersebut.

3.2.2 Studi Literatur

Pengumpulan beberapa jurnal serta penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna mendukung referensi pada penelitian yang akan dilakukan. Setiap jurnal dan penelitian yang memiliki keterkaitan akan dianalisa mengenai teori dan metode apa saja yang dipakai serta hasil dari penelitian tersebut. Pada referensi yang didapatkan akan diperoleh teori yang akan mendukung penelitian guna mendapatkan hasil yang lebih baik.

3.2.3 Alat Ukur

Agar proses audit berjalan dengan lancar serta mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti, untuk itu diperlukan beberapa parameter yang harus dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan alat

(4)

25

ukur. Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses perhitungan konsumsi energi serta selubung bangunan untuk mengetahui nilai yang diperlukan dalam proses manajemen dan konsumsi energi pada bangunan hotel yang akan dilakukan oleh peneliti :

1. Meteran

Meteran atau biasa disebut pita ukur atau roll meter adalah suatu alat ukur panjang yang penggunaannya biasa digulung dengan variasi rentang panjang antara 25 sampai dengan 50 meter. Meteran ini biasa digunakan oleh pembangun bangunan atau untuk pengukur jalan. Ketelitian dari pengukuran ini adalah hingga 0,5 mm. Roll meter pada umumnya terbuat dari bahan plat besi tipis atau bahan plastik. Satuan yang digunakan pada roll meter umumnya cm atau mm.

2. Clamp Meter

Tang meter atau biasa juga disebut dengan ampere meter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur arus listrik serta mengukur tegangan dan tahanan listrik tanpa memutus aliran listrik. Penggunaan tang meter sangat mudah, yaitu hanya melingkarkan alat tersebut pada salah satu kabel yang teraliri listrik dan secara otomatis sensor yang terdapat pada tang meter akan membaca arus, tegangan, serta tahanan pada kabel yang teraliri listrik tersebut. Pada penelitian ini tang meter digunakan oleh peneliti untuk mengukur arus dari panel pada bangunan untuk mengetahui berapa konsumsi energi listrik yang terpakai pada hotel tersebut.

3. Lux Meter

Lux meter adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui

besarnya intensitas cahaya pada suatu ruang lingkup tempat atau ruangan. Lux meter memiliki sensor yang sangat peka pada cahaya, sensor yang disinari oleh

cahaya kemudian akan dirubah menjadi arus listrik yang kemudian berubah menjadi format digital. Semakin banyak cahaya yang diserap oleh sel foto semakin besar pula arus yang dihasilkan yang berubah menjadi format nilai digital.

3.3. Audit Energi Awal

Audit energi awal adalah suatu langkah yang digunakan untuk melakukan pengumpulan dan penyusunan data historis dari pemakaian energi pada tahun sebelumnya. Sehingga, dapat diketahui nilai dari IKE yang dapat dihitung menggunakan pedoman data yang telah didapatkan.

(5)

26 3.3.1 Tahap Pengumpulan Data

Tahapan pengumpulan data yaitu tahap pengumpulan yang dimulai dengan proses pengumpulan serta penyusunan historis data penggunaan energi listrik pada hotel. Data–data yang diperlukan meliputi data konsumsi energi listrik bulanan yaitu dapat berupa tagihan listrik bulanan yang dikeluarkan perbulannya dalam kurun waktu setahun terakhir pada hotel tersebut serta data–data konstruksi bangunan hotel untuk keperluan perhitungan audit energi.

3.3.2 Analisa Penggunaan Energi pada Hotel

Setelah didapatkan data pemakaian listrik tahun sebelumnya serta data luas bangunan hotel, langkah selanjutnya adalah proses analisa data. Dari data yang telah didapatkan kemudian dibuatkan diagram penggunaan energi listrik per bulannya dengan menggunakan perhitungan konsumsi energi dalam kWh/m2/bulan. Tahap ini berguna untuk menjadi pembanding serta menjadi sebuah rekomendasi peluang penghematan energi pada hotel.

3.3.3 Perhitungan IKE pada Tahun Sebelumnya

Mengacu pada SNI mengenai audit energi pada suatu bangunan gedung bahwasanya IKE adalah sutu nilai perbandingan dari besarnya energi yang dikonsumsi dengan satuan dari luas bangunan gedung dalam periode yang telah ditentukan yaitu kWh/m2/bulan ataupun kWh/m2/tahun. Untuk IKE pada bangunan hotel menurut standardisasi yang ada di Indonesia yaitu tidak boleh lebih dari 300 kWh/m2/ tahun.

3.4. Audit Energi Rinci

Audit energi rinci hampir sama dengan proses audit energi awal, hanya saja pada audit energi rinci proses nya dilaksanakan dengan lebih detail dan aktual. Pada tahapan ini akan dilakukan penelitian serta pengukuran konsumsi energi, pengukuran IKE, cahaya, OTTV dan RTTV pada selubung bangunan serta membandingkannya dengan standar dari SNI tentang energi.

3.4.1 Penelitian dan Pengukuran Konsumsi Energi

Proses pengukuran akan dilakukan langsung pada bangunan hotel, semua parameter yang nantinya akan diukur harus dituliskan pada tabel agar penelitian yang dilakukan berjalan dengan efesien serta menghemat waktu penelitian. Harus didapatkan juga gambar denah bangunan hotel agar sebelum dilakukannya

(6)

27

penelitian dapat di kelompokkan seluruh ruangan untuk dapat diklasifikasikan pada tabel pada saat melakukan pengukuran.

3.4.2 Tahap Pengolahan Data

Tahap selanjutnya yaitu tahap pengolahan data. Data–data yang telah diperoleh sebelumnya yaitu tentang IKE, cahaya dan selubung bangunan selanjutnya akan digunakan pada tahapan ini. Proses pertama yang dilakukan adalah melakukan pengukuran fisik bangunan dan pengukuran kondisi udara yang masuk pada hotel. Data dari pengukuran tersebut menjadi patokan dalam menentukan nilai dari OTTV dan RTTV sehingga dapat diketahui besarnya nilai perpindahan panas pada hotel tersebut yang berdampak pada penggunaan pendingin udara yang menyebabkan pemborosan energi. Proses pelaksanaannya untuk menentukan nilai dari OTTV dan RTTV yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menentukan nilai a dinding yang mengacu pada tabel nilai a yang telah ada.

2. Proses penentuan nilai transmitansi termal dinding yang tidak tembus oleh cahaya (Uw), yang sebelumnya harus diketahui dahulu nilai resistansi termal total (Rtotal). Rtotal terdiri dari nilai tebal bahan bangunan (t) serta nilai konduktivitas termal bahan (k).

3. Mencari nilai WWR, nilai ini adalah nilai perbandingan antara bukaan kaca dengan luas bidang pada sisi yang akan dihitung.

4. TDek dapat ditentukan berdasarkan material apa yang dipakai pada suatu struktur dinding bangunan. Nilai yang didapatkan kemudian disesuaikan dengan tabel nilai TDek yang sudah ada.

5. Mencari nilai koefisien peneduh sistem fenetrasi (SC) dapat ditentukan berdasarkan adanya peneduh yang mempengaruhi sistem fenetrasi, sedangkan untuk faktor radiasi matahari (SF) dapat ditentukan melalui nilai yang terdapat pada tabel faktor radiasi matahari.

6. Mencari nilai transmitansi termal sistem fenestrasi (Uf) sama halnya dengan proses mencari nilai Uw yaitu nilai Rtotal sistem fenetrasi harus ditentukan terlebih dahulu.

7. Setelah diketahui nilai dari OTTV pada orientasi yang ditentukan, selanjutnya baru dapat dicari nilai OTTV pada keseluruhan selubung bangunan.

(7)

28

8. Bagian akhir yaitu mencari nilai RTTV pada bangunan untuk mengetahui nilai dari RTTV juga sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Proses selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung nilai IKE yang digunakan pada hotel selama dalam kurun waktu setahun terakhir. IKE adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengetahui penggunaan konsumsi energi pada suatu gedung apakah sudah efisien atau masih boros. Nilai IKE tersebut kemudian akan dibandingkan dengan standarisasi energi di Indonesia yang diperoleh peneliti dari beberapa jurnal mengenai audit energi.

3.4.4 Tahap Analisa Peluang Penghematan

Tahapan yang selanjutnya yaitu tahap analisa data, hasil data dari proses pengolahan data OTTV dan RTTV serta nilai IKE yang menjadi tujuan peneliti dalam penerapan audit dan manajemen energi pada hotel yang mana hasil yang diperoleh akan diketahui mana saja yang menjadi faktor yang mempengaruhi penggunaan energi listrik pada hotel yang menyebabkan pemborosan daya listrik serta nilai apa saja yang diperoleh yang tidak memenuhi standar dalam pelaksanaan audit dan manajemen energi pada hotel. Output tersebut kemudian akan memunculkan kriteria apa saja yang nantinya akan menjadi evaluasi serta usulan dalam peningkatan pemanfaatan energi listrik pada hotel.

3.5. Rekomendasi Penghematan Energi

Setelah dilakukannya beberapa tahapan yang dijalankan serta data yang diukur telah didapatkan maka akan dianalisa lebih lanjut untuk merekomendasikan penghematan energi berdasarkan peluang yang dapat dilakakukan pada sebuah gedung. Penghematan energi ini memiliki beberapa kategori diantaranya adalah penghematan energi tanpa adanya biaya, penghematan energi dengan biaya yang rendah, penghematan energi dengan biaya sedang, serta penghematan energi dengan biaya yang tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasar- kan hasil analisa yang telah dilakukan, diketahui bahwa sebagian besar orang tua atau wali murid TKIT Al Mukmin memperlihatkan bahwasannya gadget memiliki

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Cross Sectional dengan tujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan, pengetahuan,sikap, dan

Data tersebut diperoleh dari hasil observasi kegiatan guru dan aktivitas belajar siswa, serta dari angket respon guru dan siswa yang menggambarkan keterlaksanaan

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Rancangan Jadual dan Mekanisme pembahasan 4 (empat) RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama di Provinsi Maluku Utara, Banten, Bangka Belitung dan Gorontalo

Implementasi prinsip ini da- lam mendesain strategi Mobile Learn- ing adalah sebagai berikut: (a). Siswa harus diberitahu secara eksplisit out- come belajar sehingga mereka

Dalam Renstra ini akan dipaparkan semua aspek strategis yang akan dicapai oleh FMIPA Unesa, meliputi: (1) mengembangkan tridarma perguruan tinggi dalam bidang

Langkah pertama yang dilakukan untuk memulai proses terapi adalah melakukan pendekatan kepada konseli. Peneliti dibantu oleh bu Moerbudi selaku guru bimbingan konseling yang ada