• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bimtek Implementasi Kurikulum 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bimtek Implementasi Kurikulum 2013"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

PEMBERIAN BANTUAN

IMPLEMENTASI KURIKULUM

TAHUN 2013

(2)

KATA PENGANTAR

Terbitnya Kurikulum 2013 untuk semua satuan pendidikan dasar dan menengah, merupakan salah satu langkah sentral dan strategis dalam kerangka penguatan karakter menuju bangsa Indonesia yang madani. Kurikulum 2013 dikembangkan secara komprehensif, integratif, dinamis, akomodatif, dan antisipatif terhadap berbagai tantangan pada masa yang akan datang. Kurikulum 2013 didesain berdasarkan pada budaya dan karakter bangsa, berbasis peradaban, dan berbasis pada kompetensi. Dengan demikian, Kurikulum 2013 diyakini mampu mendorong terwujudnya manusia Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, bertanggung jawab, serta mampu menghadapi berbagai tantangan yang muncul di masa depan.

Sebagai kurikulum yang disempurnakan, Kurikulum 2013 niscaya belum dipahami oleh masyarakat luas, termasuk oleh guru sekolah dasar/sekolah menengah pertama/sekolah mnengah atas/sekolah menengah kejuruan (SD/SMP/SMA/SMK). Kurikulum tersebut juga belum dilengkapi dengan berbagai perangkat pendukung pembelajaran, seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, sistem penilaian dan sejenisnya. Hal demikian mengisyaratkan mengenai penting dan perlunya bimbingan teknis (bimtek) implementasi Kurikulum 2013, khususnya untuk guru dan kepala SD/SMP/SMA/SMK di tanah air.

(3)

Kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam penyusunan pedoman ini, kami mengucapkan terima kasih. Semoga pedoman ini dapat dimanfaatkan oleh para pengguna sebagaimana mestinya.

Jakarta, Januari 2013

a.n Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan

Prof. Dr. Musliar Kasim NIP. 1958 0429 198403 1 006

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... - 1 -

A. Latar Belakang ... - 1 -

B. Dasar Hukum ...- 4 -

C. Tujuan ... - 5 -

D. Sasaran ... - 6 -

E. Hasil Yang Diharapkan ... - 8 -

F. Manfaat ... - 8 -

G. Dampak ... - 9 -

H. Sumber Dana ... - 9 -

1. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar ... - 9 -

2. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah ... - 9 -

3. Badan Pembinaan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan... - 10 -

BAB II PENGELOLAAN BANTUAN DANA PENINGKATAN KARIER PTK DIKDAS MELALUI BIMTEK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SD/SMP ... - 11 -

A. Pengertian ... - 11 -

B. Sifat ... - 12 -

C. Persyaratan Peserta Bimtek Implementasi Kurikulum SD/SMP Tahun 2013.. - 12 -

D. Penggunaan Dana ... - 13 -

E. Jumlah Dan Sumber Bantuan Dana ... - 14 -

F. Proses Pemberian Bantuan ... - 15 -

G. Rencana Penyelenggaraan Pemberian Bantuan Dana Peningkatan Karier ... - 17 -

H. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana ... - 17 -

BAB III PENGELOLAAN BANTUAN BIMTEK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) ... - 19 -

a. Pendahuluan ... - 19 -

1. Latar Belakang ... - 19 -

2. Tujuan ... - 21 -

3. Hasil yang Diharapkan ... - 21 -

(5)

b. Pengorganisasian Bimtek Kurikulum Di SMA Tahun 2013 ... - 22 -

1. Pengorganisasian ... - 22 -

2. Lokasi Bimtek dan Sekolah yang Terlibat ... - 22 -

3. Personil Yang Terlibat ... - 22 -

c. Nara Sumber dan Fasilitator : ... - 24 -

d. Panitia Bimtek Kurikulum 2013 ... - 25 -

e. Penyediaan Ruang, Perlengkapan dan Perangkat Pendukung Bimtek Tingkat. Kabupaten/Kota ... - 25 -

f. Jadwal Pelaksanaan Bimtek SNP/KTSP ... - 27 -

g. Peran dan Pembagian Tugas Penyelenggaraan Bimtek Kurikulum 2013 ... - 28 -

h. Struktur program dan strategi pelaksanaan Bimtek kurikulum 2013 di SMA- 29 - a. Alokasi Waktu Penyelenggaraan Bimtek ... - 29 -

b. Struktur Program Bimtek ... - 30 -

c. Alur Kegiatan ... - 31 -

d. Pelaporan ... - 33 -

e. Pembiayaan ... - 34 -

BAB IV PENGELOLAAN DANA BANTUAN PENINGKATAN MUTU SMK(BIMTEK PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU MELALUI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013) ... - 35 -

A. Pengertian ... - 35 -

B. Sifat ... - 35 -

C. Persyaratan Peserta Bimtek Implementasi Kurikulum SMK Tahun 2013 ...- 36 -

D. Penggunaan Dana ...- 36 -

E. Jumlah dan Sumber Bantuan Dana ...- 38 -

F. Proses Pemberian Bantuan ...- 38 -

G. Rencana Penyelenggaraan Pemberian Bantuan Dana Peningkatan Mutu SMK Melalui Bimtek Implementasi Kurikulum SMK Tahun 2013 ...- 39 -

H. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana ... - 40 -

BAB V PENGELOLAAN BANTUAN DANA BIMTEK KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU KEPALA SMA MELALUI BIMTEK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMA ... - 41 -

A. Pengertian ... - 41 -

B. Sifat ... - 41 -

C. Persyaratan Peserta Bimtek Implementasi Kurikulum SMA Tahun 2013 ... - 42 -

D. Penggunaan Dana ... - 75 -

(6)

F. Proses Pemberian Bantuan ... - 77 -

G. Rencana Penyelenggaraan Pemberian Bantuan Dana Bimtek Kemampuan Profesional Bagi Guru BK Dan Kepala SMA Melalui Bimtek Implementasi Kurikulum SMA Tahun 2013 ... - 79 -

H. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana ... - 80 -

BAB VI PENGELOLAAN BANTUAN DANA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GURU SD DAN SMP MELALUI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 ... - 81 -

A. Pengertian ... - 81 -

B. Sifat ... - 81 -

C. Penggunaan Dana ... - 81 -

D. Jumlah Dan Sumber Dana ...- 83 -

E. Proses Kegiatan Dan Mekanisme Pemberian Bantuan... - 84 -

F. Kriteria Penerima Bantuan ... - 86 -

G. Rencana Penyelenggaraan Pemberian Bantuan Dana Diklat Kurikulum .... - 86 -

H. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana ... - 87 -

BAB VII PROGRAM ... - 88 -

A. Struktur Program ... - 88 -

B. Kompetensi ... - 89 -

C. Metode Dan POS Penggunaan Bahan Bimtek ... - 92 -

D. Nara Sumber ... - 94 -

E. Peserta dan Dana ... - 94 -

F. Jadwal Kegiatan ...- 95 -

G. Indikator Keberhasilan ...- 95 -

BAB IX PELAPORAN DAN MONEV ... - 96 -

A. Laporan Fisik Dan Keuangan ... - 96 -

B. Monitoring dan Evaluasi ... - 97 -

BAB X PENUTUP ... - 100 -

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Contoh Surat Perjanjian (MoU) ... - 100 -

Lampiran 2. Contoh Surat Perjanjian Pelaksanaan dan Pelaporan dengan Dinas . - 105 - Lampiran 3 Contoh Kwitansi ... - 109 -

Lampiran 4. Contoh Rencana Anggaran Biaya ... - 110 -

Lampiran 5 Contoh Kop Surat... - 111 -

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam era teknologi informasi dan komunikasi, dan era reformasi khususnya di bidang pendidikan yang terus berkembang secara dinamis telah memberikan pengaruh luar biasa terhadap sistem tata nilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sementara itu, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni menjadi tantangan lain yang perlu diantisipasi dengan sebaik-baiknya. Pengaruh dan tantangan itu perlu disikapi secara bijak dan cerdas agar tidak menimbulkan ketimpangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di masa yang akan datang. Hal demikian mengisyaratkan mengenai penting dan perlunya membangun pendidikan yang bermutu dan bermakna untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis, dan bertanggung jawab.

Secara empirik dapat diketahui bahwa keberhasilan pembangunan pendidikan yang bermutu dipengaruhi oleh ketersediaan berbagai komponen pendukungnya. Salah satu di antaranya yaitu kurikulum yang dikembangkan dan digunakan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta perkembangan berbagai tantangan dan tuntutan kompetensi yang diperlukan dalam pembangunan peradaban manusia Indonesia yang dicita-citakan pada masa mendatang.

(8)

Sejak tahun 2001, Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional, sekarang bernomenklatur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, telah mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK), dan seterusnya pada tahun 2006 menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada saat ini dan pada masa yang akan datang, kurikulum dimaksud perlu terus dijaga dan dikembangkan dalam pengembangan kurikulum berbasis kepentingan bangsa di masa depan. Hal demikian sangat penting dan diperlukan demi terwujudnya lulusan yang mampu bersaing tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat nasional dan internasional. Kompetensi dimaksud, antara lain: (1) kompetensi berkomunikasi; (2) kompetensi berpikir jernih dan kritis; (3) kompetensi mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan; (4) kompetensi menjadi warga negara yang bertanggungjawab; (5) kompetensi berempati dan toleran terhadap pandangan yang berbeda; dan (6) kompetensi hidup bermasyarakat baik pada tataran loka, nasional, maupun internasional.

Lebih jauh, pengembangan kurikulum pada masa yang akan datang perlu diupayakan sedemikian rupa sehingga mampu mendukung pemecahan berbagai persoalan bangsa Indonesia yang terkait dengan: (1) degradasi citra bangsa; (2) dekadensi moral; (3) degradasi karakter bangsa; (4) degradasi kepemimpinan nasional; (5) perkelahian pelajar; (6) narkoba; (7) korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN); (8) bahaya plagiarisme; (9) kecurangan dalam ujian; (10) aspirasi dan tuntutan masyarakat; dan (11) persoalan-persoalan lain yang muncul kemudian.

Oleh karena itu, kurikulum harus dirancang mampu membangun peserta didik untuk: (1) mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam menghadapi kehidupan, meningkatkan kesiapan peserta didik untuk bekerja; (3) mengembangkan kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya; serta (4) mengembangkan rasa tanggungjawab peserta didik terhadap lingkungan.

(9)

Untuk mendukung keefektifan dan efisiensi pelaksanaan kurikulum SD/SMP/SMA/SMK pada tahun pelajaran 2013/2014, Kemdikbud melalui Ditjen Dikdas, Ditjen Dikmen, BPSDMP dan PMP, P4TK, LPMP perlu memberikan Pemberian Bantuan Implementasi Kurikulum Tahun 2013 untuk Satuan Pendidikan SD/SMP/SMA/SMK. Salah satu bentuk pemberian bantuan pelaksanaan kurikulum adalah melalui Bimbingan Teknis, bimtek tersebut diharapkan mampu meningkatkan pemahaman, penguasaan, dan kemampuan guru/kepala SD/SMP/SMA/SMK tentang latar belakang, filosofi, konsep, tujuan, standar isi, standar kompetensi lulusan, kompetensi inti dan kompetensi dasar, standar proses, struktur kurikulum, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), metode dan media, bahan ajar, bahan tayang, dan perangkat pembelajaran lainnya seperti sistem penilaian, serta aplikasinya dalam implementasi Kurikulum SD/SMP/SMA/SMK Tahun 2013 secara nasional.

Bimtek Implementasi Kurikulum SD/SMP/SMA/SMK Tahun 2013 antara lain diatur sebagai berikut:

1. SD, meliputi: a. Kepala SD; b. Guru Kelas 1, c. Guru Kelas 4, d. Guru Agama, dan e. Guru Penjasorkes;

2. SMP difokuskan untuk: a. Kepala SMP; b. guru mata pelajaran: 1) Pendidikan Agama; 2) Pendidikan Kewarganegaraan; 3) Bahasa Indonesia, 4) Matematika 5) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA); 6) Ilmu Pengetahuan Soial (IPS); 7) Bahasa Inggris; 8) Pendidikan Seni dan Budaya; 9) Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan; 10) Prakarya. 3. SMA meliputi: a. Kepala SMA; b. guru mata pelajaran SMA: 1) Guru

Bahasa Indonesia; 2) Guru Sejarah Indonesia; 3) Guru Matematika; 4) Guru Bimbingan Konseling

4. SMK diarahkan untuk: . Kepala SMK; b. guru mata pelajaran SMK: 1) Guru Bahasa Indonesia; 2) Guru Sejarah Indonesia; 3) Guru Matematika; 4) Guru Bimbingan Konseling

Bimtek Implementasi Kurikulum SD/SMP/SMA/SMK Tahun 2013 tersebut diharapkan mampu mendukung terwujudnya guru SD/SMP/SMA/SMK yang kompeten dan profesional dalam pelaksanaan pembelajaran tahun pelajaran 2013/2014 berdasarkan pada Kurikulum SD/SMP/SMA/SMK Tahun 2013, serta pemahaman dan penerapan buku pelajaran tematik integratif untuk SD, SMP, SMA, maupun SMK.

(10)

bantuan tersebut diarahkan untuk menyelenggarakan Bimtek Implementasi Kurikulum SD/SMP/SMA/SMK Tahun 2013. Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan Bimtek dimaksud oleh SD/SMP/SMA/SMK penerima bantuan langsung.

B. Dasar Hukum

Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan dalam Pedoman Pemberian Bantuan Implementasi Kurikulum Tahun 2013, antara lain:

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945: Pembukaan pada alinea 4, dan Bab XIII Pendidikan, pasal 31, ayat (1) dan ayat (2); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Naomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Bab XI Pendidik dan Tenaga

Kependidikan, pasal 30 sampai dengan pasal 44;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, BAB XII PEMBINAAN DAN

PENGAWASAN, Pasal 217 ayat (1);

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan

Agama dan Pendidikan Keagamaan;

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang

Rencana Program Jangka Menengah Tahun 2010-2014;

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan;

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisiasi, Tugas, Lembaga Negara;

(11)

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kepala Sekolah;

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru;

17. Peraturan Menteri Agama Nomor 11 Tahun 2007tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah;

18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Guru Yang Diangkat dalam Jabatan Pengawas Satuan Pendidikan;

19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional 2010-2014;

20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;

21. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

24. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2013;

25. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2013;

1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan Pembinaan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan , Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2013;

C. Tujuan

(12)

akuntabilitas pelaksanaan pemberian bantuan dana kepada satuan pendidikan SD/SMP/SMA/SMK dalam rangka implementasi kurikulum tahun 2013.

Secara khusus, pedoman pemberian bantuan implementasi kurikulum tahun 2013 yang difokuskan pada Bimtek Implementasi Kurikulum SD/SMP/SMA/SMK Tahun 2013 adalah untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi penggunaan block grant dalam: (1) perencanaan implementasi kurikulum 2013 untuk SD/SMP/SMA/SMK; (2) pelaksanaan Bimtek Implementasi Kurikulum Tahun 2013 untuk guru/kepala SD/SMP/SMA/SMK; dan (3) evaluasi dan monitoring Bimtek Implementasi Kurikulum SD/SMP/SMA/SMK.

D.Sasaran

1. Sasaran Pengguna

Berikut adalah sasaran pengguna juknis pemberian bantuan implementasi kurikulum tahun 2013.

a. Guru SD, yang terdiri dari: 1) Kepala Sekolah SD 2) Guru Agama 3) Guru kelas 1 4) Guru kelas 4 5) Guru Penjasorkes

b. Guru Mata Pelajaran Kelas 7 SMP terdiri dari: 1) Kepala SMP;

2) Guru Agama 3) Guru PKn;

4) Guru Bahasa Indonesia; 5) Guru Bahasa Inggris; 6) Guru Matematika; 7) Guru IPA;

8) Guru IPS;

9) Guru Seni dan Budaya; 10) Guru Penjasorkes; 11) Guru Prakarya.

c. Guru Mata Pelajaran Kelas 10 SMA terdiri dari: 1) Kepala SMA;

(13)

4) Guru Bahasa Indonesia; 5) Guru Sejarah Indonesia

d. Guru Mata Pelajaran Kelas 10 SMK terdiri dari: 1) Kepala SMA

2) Guru Bimbingan Konseling 3) Guru Matematika

4) Guru Bahasa Indonesia 5) Guru Sejarah Indonesia;

e. Pengelola Pemberian Bantuan Implementasi Kurikulum Tahun 2013, Kemdikbud;

f. Unsur Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota;

2. Sasaran Penerima Bantuan

Secara khusus, sasaran penerima bantuan implementasi kurikulum tahun 2013 di lingkungan Kemdikbud (Ditjen Dikdas, Ditjen Dikmen, BPSDMP

dan PMP, P4TK, LPMP) sebanyak 690.989 guru/kepala

SD/SMP/SMA/SMK, yang terdiri dari:

No Sasaran Jumlah

Guru/Kepsek

Sekolah Penyelenggara/

induk

Sumber Dana

1 Kepsek /Guru

243.203 KS/Gr 6.080 Pusbangprodik/L

PMP

10 Guru SD/SMP 111.862 Gr 2.432 PLPG - LPTK

Jumlah 690.989

Gr/Kepala SD/SMP/SMA/ SMK

(14)

E. Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pemberian bantuan implementasi kurikulum tahun 2013 adalah adanya 690.989 orang Kepala dan Guru SD/SMP/SMA/SMK yang:

1. mampu memahami latar belakang implementasi kurikulum 2013;

2. memiliki kesamaan persepsi dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan kurikulum SD/SMP/SMA/SMK tahun 2013 sesuai dengan kebutuhan di kabupaten/kota terkait;

3. mampu membuat perencanaan kurikulum sesuai dengan rambu-rambu implementasi kurikulum 2013;

4. mampu menerapkan kurikulum 2013 yang dimulai pada tahun ajaran 2013/2014;

5. mampu menggunakan buku ajar yang telah disiapkan sesuai dengan jenjang pendidikan;

6. mampu meningkatkan motivasi, frekuensi, dan intensitas implementasi kuriukul SD/SMP/SMA/SMK di kabupaten/kota terkait;

7. mampu meningkatkan mutu pembelajaran berdaasarkan kurikulum tqhun 2013 pada satuan pendidikan masing-masing di kabupaten/kota terkait;

F. Manfaat

Pemberian bantuan implementasi kurikulum tahun 2013 ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pengguna, antara lain:

1. Bagi SD/SMP/SMA/SMK penerima bantuan: penyusunan rencana aksi dan pelaksanaan bimtek implementasi kurikulum SD/SMP/SMA/SMK tahun 2013;

2. Bagi Kepala/Guru SD/SMP/SMA/SMK Peserta Bimtek: sebagai acuan untuk memahami, merencanakan, mengembangkan, dan melaksanakan kurikulum tahun 2013;

3. Bagi dinas pendidikan provinsi/kota/kabupaten: sebagai acuan lebih lanjut dalam melaksanakan bimtek implementasi kurikulum SD/SMP/SMA/

SMK tahun 2013 di wilayahnya;

4. Bagi Kemdikbud (Ditjen Dikdas, Ditjen Dikmen, BPSDMP dan PMP, P4TK, LPMP): sebagai acuan pengelolaan bantuan dana melalui Bimtek Implementasi Kurikulum SD/SMP/SMA/SMK Tahun 2013 secara nasional. 5. Bagi stakeholders: sebagai acuan dalam penyusunan program kemitraan

(15)

G.Dampak

Dampak yang ingin dipetik melalui pelaksanaan kegiatan pemberian bantuan implementasi kurikulum tahun 2013, antara lain:

1. meningkatnya keefektifan dan efisiensi pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Kurikulum SD/SMP/SMA/SMK tahun 2013 secara nasional; 2. meningkatnya profesionalitas kepala/guru SD/SMP/SMA/SMK yang

dibuktikan melalui perubahan perilaku, kreativitas, dan inovasi dalam peningkatan karier;

3. terdiseminasikannya implementasi kurikulum SD/ SD/SMP/SMA/SMK tahun 2013 kepada kolega kepala/guru SD/SMP/SMA/SMK di kabupaten/kota/provinsi terkait;

4. meningkatnya profesionalisme kepala/guru SD/SMP/SMA/SMK dalam pembelajaran;

5. meningkatnya kinerja kepala/guru SD/SMP/SMA/SMK; 6. meningkatnya karir kepala/guru SD/SMP/SMA/SMK; 7. meningkatnya mutu dan kebermaknaan pembelajaran; 8. meningkatnya mutu dan kebermaknaan pendidikan nasional; 9. meningkatnya mutu dan kebermaknaan pembangunan nasional.

H.Sumber Dana

Pemberian bantuan implementasi kurikulum tahun 2013 bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kemdikbud sebagai berikut.

1. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru SD dan SMP, dibiayai oleh Direktorat Pendididik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar melalui kegiatan Pembinaan Karir PTK Dikdas -Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar (Dit. P2TK Dikdas) berjumlah 91.280 untuk Kepsek/Guru SD dan 137.480 Guru SMP.

2. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah

Pemberian Bantuan Dana Implementasi Kurikulum Tahun 2013 untuk Guru SMA yang berjumlah 34.605 Guru dibiayai oleh Direktorat Pembinaan SMA. Sedangkan Pemberian Bantuan Dana Implementasi Kurikulum Tahun 2013 untuk Guru SMK yang berjumlah 29. 625 Guru dibiayai oleh Direktorat Pembinaan SMK.

(16)

Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah (Dit. P2TK Dikmen).

3. Badan Pembinaan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan

dan Penjaminan Mutu Pendidikan

(17)

BAB II

PENGELOLAAN BANTUAN DANA

PENINGKATAN KARIER PTK DIKDAS MELALUI BIMTEK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SD/SMP

A.Pengertian

Dalam juknis ini, yang dimaksud dengan:

1. Bantuan Dana peningkatan karier PTK Dikdas adalah adalah pemberian bantuan Dana langsung kepada satuan pendidikan, yang dalam hal ini adalah satuan pendidikan SD dan SMP, untuk membiayai kegiatan Bimtek implementasi kurikulum SD/SMP tahun 2013;

2. guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, memfasilitasi, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 3. tenaga kependidikan adalah tenaga profesional yang mengelola,

mengadministrasikan, mengevaluasi, memotivasi, mensupervisi, membimbing, mengarahkan, tenaga pendidik, siswa pada satuan pendidikan, baik pada usia dini pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

4. Kurikulum tahun 2013 adalah rancang bangun pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis,dan bertanggung jawab yang mulai dioperasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 secara bertahap. 5. Mata pelajaran SD dalam kurikulum SD tahun 2013 adalah mata pelajaran

yang terakomodasi dalam Kurikulum SD Tahun 2013 yaitu mata pelajaran:(a) Pendidikan Agama; (b) Pendidikan Kewarganegaraan; (c) Bahasa Indonesia, (d) Matematika (e) Pendidikan Seni dan Budaya dan Prakarya; (f) Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.

(18)

B. Sifat

Pemberian bantuan dana peningkatan karier PTK Dikdas melalui Bimtek Implementasi Kurikulum SD/SMP Tahun 2013 dari Direktorat P2TK Dikdas bersifat stimulatif, motivatif, transparan, akuntabel, dan proporsional. 1. Stimulatif berarti pemberian bantuan dana peningkatan karier guru

melalui sekolah SD/SMP yang ditunjuk sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam memahami dan melaksanakan kurikulum 2013, peningkatan kompetensi, pengembangan profesionalisme, dan peningkatan karier PTK dikdas.

2. Motivatif berarti pemberian bantuan dana peningkatan karier PTK dikdas diberikan untuk mendorong peningkatan kompetensi, pengembangan profesionalisme, dan pengembangan karirnya.

3. Transparan berarti penggunaan bantuan dana peningkatan karier PTK dikdas diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.

4. Akuntabel berarti penggunaan bantuan dana peningkatan karier PTK dikdas dapat dipertanggungjawabkan kepada semua pihak yang berkepentingan.

5. Efektif dan efisien dapat dimaknai: hindari pemborosan waktu dan penggunaan dana untuk kegiatan yang kurang bermanfaat dengan mengutamakan pemberdayaan potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh anggota kelompok kerja.

6. Tertib administrasi dan pelaporan berarti semua jenis pengeluaran dibukukan pada bukukas umum dan seluruh bukti-buktinya dilaporkan dan dipertanggung-jawabkan sesuai dengan bukti transaksi nyata yang terjadi berdasarkan peraturan perundang-undangan, dan semua pelaporan pelaksanaan kegiatan dilaporkan dan diarsipkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

C. Persyaratan Peserta Bimtek Implementasi Kurikulum SD/SMP Tahun 2013 Secara nasional, calon peserta Bimtek Implementasi Kurikulum SD/SMP Tahun 2013 pada dasarnya telah ditetapkan, yang berdasarkan kepada data guru secara nasional (DAPODIK dan NUPTK) yang terdapat di Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kemdikbud.

Apabila terjadi perubahan status guru sebagaimana disajikan di dalam lampiran Juknis ini, maka Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dapat mengganti dan/atau mengubah sesuai dengan kriteria sebagai berikut. 1. Guru yang mengajar kelas 1 SD, kelas 4 SD, kelas 7 SMP yang terbaik

kinerja dan kompetensi di sekolahnya saat ini; a. Guru/Kepsek SD, yang terdiri dari:

(19)

2) Guru Agama; 3) Guru kelas 1; 4) Guru kelas 4; 5) Guru Penjasorkes.

b. Guru kelas 7 SMP /Kepsek SMP yang terdiri dari: 1) Kepala Sekolah SMP

2) Guru Agama 3) Guru PPKn;

4) Guru Bahasa Indonesia; 5) Guru Bahasa Inggris; 6) Guru Matematika; 7) Guru IPA;

8) Guru IPS;

9) Guru Seni dan Budaya; 10) Guru Penjasorkes; 11) Guru Prakarya.

2. Guru SD/SMP yang bukan sebagai guru inti (master teacher) dalam implementasi kurikulum 2013;

3. Guru SD/SMP yang pada tahun 2013 tidak mengikuti program PLPG.

D.Penggunaan Dana

Penggunaan bantuan dana peningkatan karier PTK Dikdas dari Direktorat P2TK Dikdas difokuskan untuk kegiatan Bimtek Implementasi Kurikulum SD/SMP Tahun 2013. Bantuan dana tersebut dipergunakan secara proporsional untuk:

No KEGIATAN PERSENTASE

1 Persiapan Maksimal 5%

2 Pelaksanaan Program dan Kegiatan Minimal 90%

3 Penyusunan Laporan Maksimal 5%

Keterangan:

1. Dana persiapan antara lain digunakan untuk : a. menyusun program;

b. surat menyurat, dan c. ATK.

2. Dana pelaksanaan program dan kegiatan, antara lain digunakan untuk:

a. honor, transport, konsumsi nara sumber;

(20)

3. Dana penyusunan laporan, antara lain digunakan untuk: a. dokumentasi hasil pelaksanaan;

b. penulisan laporan;

c. penggandaan laporan, dan d. pengiriman.

Untuk menghindari segala bentuk manipulasi dan penyimpangan pelaksanaan kegiatan yang mengakibatkan kerugian negara serta penyimpangan keuangan negara yang disebabkan karena ketidaksesuaian penggunaan dan penyaluran dana bantuan ini, penerima bantuan dana peningkatan karier PTK dikdas dari Dit P2TK Dikdas melalui Bimtek Implementasi Kurikulum SD/SMP Tahun 2013 yang disalurkan kepada satuan pendidikan SD/SMP, tidak dibenarkan:

1. mengurangi jenis, frekuensi, dan volume kegiatan, serta sasaran yang telah disepakati dalam program aksi;

2. mengunakan nara sumber/fasilitator yang tidak ditetapkan oleh Pemerintah;

3. membiayai kegiatan lain di luar yang sudah disepakati dalam program aksi;

4. manipulasi, korupsi, pemberian upeti dan tanda terima kasih, atau pemotongan dalam bentuk apapun, dengan alasan apapun, oleh siapa pun dan untuk kepentingan apa pun;

5. membiayai kegiatan serupa yang telah dibiayai oleh dana serupa, baik yang berasal dari APBD, APBN atau jenis bantuan yang lain;

6. memindahkan bantuan dana dari rekening satuan pendidikan SD/SMP kerekening pribadi untuk tujuan dan alasan apapun;

7. menggunakan bantuan dana untuk keperluan simpan pinjam;

8. menggunakan dana untuk perjalanan dinas yang tidak berkaitan dengan program bantuan dana peningkatan karier PTK dikdas dari Dit P2TK Dikdas;

9. merekayasa kegiatan ataupun bukti pengeluaran agar jumlah atau angkanya sesuai dengan program aksi yang diajukan.

E. Jumlah Dan Sumber Bantuan Dana

(21)

F. Proses Pemberian Bantuan

Mekanisme pemberian bantuan dana digambarkan dalam bagan sebagai berikut.

Keterangan:

2. Direktorat P2TK Dikdas:

(22)

b. mensosialisasikan juknis pemberian bantuan dana ke dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota/LPMP/P4TK;

c. memverifikasi kelengkapan administrasi;

d. menerbitkan SK penetapan penerima bantuan bagi sekolah SD/SMP penyelenggara dan berikut calon peserta Bimtek;

e. menandatangani MoU dan Kuitansi;

f. melakukan proses pencairan dana sampai dengan masuk ke rekening sekolah SD/SMP penyelenggara;

g. melakukan pembinaan; dan

h. melakukan monitoring dan evaluasi.

3. Dinas Pendidikan Provinsi/LPMP/P4TK:

a. mensosialisasikan ke dinas pendidikan kabupaten/kota; b. memfasilitasi perencanaan dan penyelenggaraan; c. membina dalam penyelenggaraan;

d. melakukan monitoring dan evaluasi, dan

e. menerima laporan dan mengelola laporan sesuai dengan kewenangannya.

4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota:

a. mensosialisasikan ke sekolah penyelenggara dan seluruh sekolah lainnya (kepala sekolah dan guru SD/SMP di wilayahnya;

b. memverifikasi data yang dikirimkan oleh Kemdikbud dan mengusulkan pengganti apabila ditemukan data yang tidak valid; c. memberikan surat pesetujuan dan rekomendasi sebagai sekolah

penyelenggara;

d. memfasilitasi perencanaan dan penyelenggaraan; e. membina penyelenggaraan;

f. melakukan monitoring dan evaluasi; dan

g. menerima laporan dan mengelola laporan sesuai dengan kewenangannya.

5. SD/SMP penyelenggara/calon penerima bantuan: a. mempelajari juknis;

b. menyusun program;

c. memverifikasi data calon peserta, yang daftarnya sudah disiapkan dari Kemdikbud. Jika datanya tidak sesuai dengan data lapangan (karena meninggal dunia, mutasi, pensiun), maka mencari pengganti sesuai kriteria;

d. mengusulkan rencana anggaran biaya (RAB) (Lampiran 3); e. menyiapkan lampiran program yaitu:

(23)

dan 1(satu) berkas MoU yang ditandatangani dan distempel tanpa materai (Lampiran 1);

2). Kuitansi yang ditandatanganii (Lampiran 2); 3). Copy rekening sekolah;

4). Copy NPWP sekolah

5). Surat persetujuan dan rekomendasi dinas pendidikan

f. menyelenggarakan kegiatan Bimtek Implementasi Kurikulum SD/SMP Tahun 2013;

g. menyusun laporan hasil kegiatan bimtek;

h. mengembalikan dana yang tidak digunakan, karena tidak sesuai dengan jumlah yang hadir;

i. mendistribuksikan laporan ke pihak–pihak sesuai dengan kewenangannya.

G.Rencana Penyelenggaraan Pemberian Bantuan Dana Peningkatan Karier Secara keseluruhan rencana pemberian bantuan dana peningkatan karier

PTK Dikdas dengan jadwal sebagai berikut.

1. Sosialisasi Pemberian Bantuan Karir PTK Dikdas, Februari 2013; 2. Pengajuan Program Aksi Bantuan Karir PTK Dikdas, Maret 2013; 3. Proses Verifikasi Data dan Proses Pencairan, Maret - Mei 2013; 4. Pelaksanaan, April –Juli 2013;

5. Monitoring dan Evaluasi, April - Agustus 2013, dan 6. Pelaporan, Agustus - September 2013

H.Pertanggungjawaban Penggunaan Dana

1. SD/SMP penerima bantuan wajib menyampaikan laporan setiap pengeluaran dana bantuan peningkatan karier PTK Dikdas,

2. pengeluaran dana oleh bendahara harus disetujui oleh Kepala SD/SMP penerima dana bantuan peningkatan karier PTK Dikdas sesuai dengan peraturan yang berlaku;

3. semua bukti pengeluaran kegiatan dana bantuan peningkatan karier PTK dikdas melalui kegiatan Bimtek Implementasi Kurikulum SD/SMP Tahun 2013 disimpan dan setiap bukti pengeluaran belanja barang Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau lebih bermaterai Rp.6.000,00 (enam ribu rupiah);

(24)

5. pajak yang dikeluarkan harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan disetorkan ke kantor kas negara/kantor pos/bank yang ditunjuk di daerah penerima bantuan dana peningkatan karier PTK Dikdas setempat. Pajak dimaksud antara lain untuk pembelian alat tulis kantor, honor, dan lain-lain.

6. Laporan keuangan disusun secara urut dalam bentuk: a. laporan kas umum;

b. bukti-bukti pengeluaran dan faktur belanja misalnya kuitansi, dan lain-lain;

(25)

BAB III

PENGELOLAAN BANTUAN BIMTEK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

a. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pengembangan/penataan kurikulum didasarkan antara lain pertama penjelasan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menjelaskan bahwa strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undang-undang ini termasuklah pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi. Kedua, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional/RPJMN (2010-2014) bidang pendidikan mengacu pada aspek perubahan metodologi pembelajaran dan penataan kurikulum. Selain itu, ditegaskan pula pada Inpres No. 1 tahun 2010 bahwa percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional meliputi penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter.

Penataan kurikulum lebih diarahkan pada empat standar nasional pendidikan terkait, yakni standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses dan standar penilaian yang ditunjang keberadaannya dengan standar lainnya, misalnya standar sarana dan pengelolaan.

Dalam implementasinya proses pembelajaran yang semula fokus pada kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, kini diharapkan guru mampu membawanya ke ranah yang lebih ilmiah melalui langkah-langkah kegiatan mengamati, bertanya, lalu mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. Kompetensi sikap yang perlu diimbaskan ke siswa tidak melalui penjelasan melainkan melalui contoh keteladanan yang dilakukan guru. Standar penilaian tidak hanya berkutat untuk pengukuran kemampuan kognisi peserta didik karena yang wajib diukur adalah kompetensi (yang merupakan kompilasi dari kognisi, skill/keterampilan dan sikap). Penilaian yang dilakukan mestinya benar-benar otentik mengukur kompetensi peserta didik (authentic assessment) yang dilakukan lewat proses dan hasil yang ingin dicapai. Oleh karena itu, dipandang perlu menganalisis portofolio yang dibuat peserta didik sebagai instrumen utama penilaian.

(26)

dari pemerintah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik dan pihak-pihak lainnya yang terkait.

Sebagai perwujudan pelaksanaan kurikulum 2013, pada tahun 2013 Direktorat Pembinaan SMA memprogramkan serangkaian kegiatan pembinaan Kurikulum SMA meliputi kegiatan: 1) penyusunan naskah pendukung implementasi Kurikulum 2013; 2) workshop ToT Tim Pengembang Kurikulum 2013 yang diikuti sebanyak 45 orang peserta; 3) workshop ToT Tim Supervisi Pelaksanaan Bimtek Kurikulum 2013 yang diikuti sebanyak 150 orang peserta ; 4) workshop Asistensi dan Sinkronisasi Program Pelaksanaan Bimtek Kurikulum 2013 yang diikuti oleh sebanyak 885 orang Kepala SMA calon penyelenggara Bimtek Kurikulum 2013; dan 4) Bimtek Kurikulum Tingkat. Kabupaten/Kota yang diselenggarakan di 885 Lokasi (800 lokasi daerah reguler dan 85 lokasi 3T (terdepan, terluar dan tertinggal); 5) supervisi pelaksanaan bimtek kurikulum 2013 di 243 lokasi dan 6) supervisi implementasi Bimtek Kurikulum 2013 di 100 lokasi.

Agar pelaksanaan Bimtek Kurikulum 2013 di 885 SMA dapat terlaksana secara efektif dan memperoleh hasil yang optimal, maka dalam keseluruhan proses penyelenggaraan Bimtek Kurikulum 2013 (mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi) Direktorat Pembinaan SMA bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan SMA Pelaksana Bimtek Kurikulum 2013.

(27)

2. Tujuan

Penyusunan naskah Rambu-Rambu ini bertujuan untuk:

a. Menyamakan persepsi/pemahaman tentang penyelenggaraan Bimtek Kurikulum 2013 baik dari segi administrasi pendukung, personil yang terlibat, strategi/teknis pelaksanaan maupun substansi materi yang akan disajikan.

b. Memberikan acuan bagi penyelenggara Bimtek Kurikulum 2013 dalam Penyusunan Panduan Pelaksanaan Bimtek Kurikulum 2013 di SMA masing-masing.

3. Hasil yang Diharapkan

a. Adanya kesamaan persepsi/pemahaman tentang penyelenggaraan Bimtek Kurikulum 2013 baik dari segi administrasi pendukung, personil yang terlibat, strategi/teknis pelaksanaan maupun substansi materi yang akan disajikan.

b. Meningkatnya pemahaman dan kemampuan penyelenggara Bimtek Kurikulum 2013 dalam Penyusunan Panduan Pelaksanaan Bimtek Kurikulum 2013 di SMA masing-masing.

4. Sasaran

a. Lokasi Penyelenggaraan.

Penyelengaraan Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum 2013 diarahkan pada 885 SMA di 497 kabupaten/kota, 33 provinsi. Penyelenggara bimtek dibagi dalam 2 kategori, yaitu kategori 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) sebanyak 85 lokasi/SMA penyelenggara dan kategori reguler sebanyak 800 lokasi/SMA penyelenggara.

(Data lokasi SMA Penyelenggara Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum 2013 terlampir).

b. Peserta

(28)

b. Pengorganisasian Bimtek Kurikulum Di SMA Tahun 2013 1. Pengorganisasian

Kegiatan Bimtek Kurikulum 2013 di SMA dilaksanakan selama 5 (lima) hari, dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Sekolah Pelaksana Bimtek, bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan SMA dan Dinas Pendidikan Provinsi setempat.

2. Lokasi Bimtek dan Sekolah yang Terlibat

A. Bimtek Kurikulum 2013 dilaksanakan di 885 SMA yang tersebar di 497 Kabupaten/Kota di 33 provinsi yang lokasi penetapannya berdasarkan hasil pemilihan Direktorat Pembinaan SMA dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi/kab/kota.

B. Jumlah sekolah (SMA) yang telibat (di luar sekolah penyelenggara)

antara 5 SMA sampai dengan 20 SMA. Jumlah sekolah yang

dilibatkan di setiap lokasi disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah dalam wilayah kabupaten/kota.

C. Kriteria sekolah lain yang terlibat:

I. Jumlah lokasi/penyelenggara bimtek implementasi kurikulum 2013, proposional berdasarkan banyaknya SMA per kabupaten/kota. Ratio sekitar 1 : 5 SMA sampai dengan 1 : 20 SMA

II. Penyelenggara bimtek implementasi kurikulum 2013, adalah SMA yang pernah menjadi binaan Direktorat Pembinaan SMA dan atau yang menjadi binaan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota mulai tahun 2002-2012 antara lain : eks R-SMA-BI, Sekolah Model (SMA Pelaksana SKM-PBKL-PSB), SKM/SSN, Penyelenggara Bimtek KTSP, Penyelenggara Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

III. Ketentuan penyelenggara bimtek sebagai berikut,

a. Tersedia ruang sidang dengan kapasitas minum untuk 20-40 orang (peserta dan fasilitator), dilengkapi dengan meja dan kursi untuk seluruh peserta dan fasilitator.

b. Tersedia peralatan pendukung sekretariat dan persidangan yang terdiri antara lain LCD beserta layar (2 unit), Laptop (1 unit), komputer (1 unit), printer (1 unit).

D. Sekolah yang berada di lingkungan Kab/Kota setempat.

(29)

1. Unsur personil yang terlibat di setiap lokasi Bimtek Kurikulum 2013 di SMA terdiri atas Peserta, Nara Sumber, Fasilitator dan Panitia, dengan komposisi jumlah per sekolah/lokasi sebagai berikut:

a. Penyelenggara Reguler

Peserta Narasumber/

Pengarah Fasilitator Panitia

± 60 Org 1 Org 4 Org 2 Org

b. Penyelenggara 3T

Peserta Narasumber/

Pengarah Fasilitator Panitia

± 30 Org 1 Org 3 Org 2 Org

2. Peserta Bimtek Kurikulum 2013

a. Kuota/Jumlah peserta Bimtek di setiap lokasi

1) Sebanyak minimal 60 orang untuk penyelenggara regular dan

2)Sebanyak minimal 30 orang untuk penyelenggara dengan

lokasi 3T (terdepan, terluar dan tertinggal), b. Penentuan jumlah peserta dari sekolah lain

Setiap sekolah dapat diwakili oleh minimal sebanyak 3 orang guru terdiri atas guru mapel Matematika, Bahasa Indonesia dan Sejarah yang mengajar kelas X sesuai dengan jumlah rombongan belajar di sekolah yang bersangkutan dengan perbandingan 6 rombongan belajar (rombel) untuk 1 orang guru Matematika dan Bahasa Indonesia, 12 rombel untuk 1 orang guru Sejarah, sebagai contoh: 1) Apabila jumlah rombel di SMA tersebut sebanyak 1-6 rombel

maka sekolah tersebut diwakili 1 orang guru Matematika, 1 orang guru Bahasa Indonesia dan 1 orang guru Sejarah.

2) Apabila jumlah rombel di sekolah tersebut lebih dari 7 rombel, maka sekolah dapat mengirimkan lebih dari 1 orang guru Matematika, Bahasa Indonesia atau Sejarah sesuai dengan proporsi sesuai dengan jumlah rombel yang ada.

c. Kriteria Peserta Bimtek:

(30)

2) Diutamakan guru yang mempunyai pengalaman dalam melaksanakan implementasi kurikulum.

3) Memiliki kemauan dan kemampuan untuk mendesiminasikan hasil Bimtek Kurikulum 2013 kepada guru lainnya.

4) Memiliki kemampuan menggunakan komputer.

5) Memiliki waktu untuk mengikuti Bimtek mulai dari acara pembukaan sampai dengan acara penutupan.

d. Penambahan Kuota/Jumlah Peserta

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Sekolah dapat menambah kuota/jumlah peserta sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1) Seluruh pembiayaan bagi peserta tambahan dibiayai oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Sekolah setempat (transport, honor, biaya penginapan, konsumsi, ATK dan penggandaan hand-out) dll.

2) Kapasitas penyediaan tempat penginapan dan ruang sidang harus sesuai dengan jumlah seluruh peserta (termasuk peserta tambahan).

3) Harus memenuhi kriteria peserta yang telah ditetapkan.

c. Nara Sumber dan Fasilitator :

a. Nara Sumber Kabupaten/Kota adalah Kepala Dinas/Kasubdin,

Pemda Kab/Kota atau Pejabat yang mewakili (minimal Kepala Sub Dinas Pendidikan setempat).

b. Fasilitator Bimtek Kurikulum 2013 1) Unsur Fasilitator

Fasilitator Bimtek Kurikulum 2013 adalah guru atau kepala sekolah atau pengawas yang telah dilatih oleh Badan PSDMPKPMP baik sebagai Instruktur Nasional maupun Guru Inti yang berada di kabupaten/kota penyelenggara bimtek implementasi kurikulum 2013 untuk membantu pelaksanaan bimtek Kurikulum 2013 di Kabupaten/Kota setempat.

2) Kriteria Fasilitator Bimtek Kurikulum 2013, antara lain:

(31)

• Memahami berbagai ketentuan (landasan hukum) yang berkaitan dengan Kurikulum 2013 baik substansial maupun implementasi.

• Pernah mengikuti TOT tim fasilitator Bimtek Kurikulum 2013 pada tahun 2013 yang dilaksanakan oleh Badan PSDMPKPM Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

• Pernah bertugas sebagai tim fasilitator Bimtek kurikulum tahun sebelumnya baik di tingkat Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

• Memiliki kemampuan mengoperasikan komputer dan membuat bahan presentasi dengan menggunakan aplikasi program (Ms. Word, Excel dan Power Point).

• Memiliki kesiapan waktu untuk melaksanakan tugas Bimtek Kurikulum 2013 SMA tahun 2013.

d. Panitia Bimtek Kurikulum 2013

a. Panitia Penyelenggara Bimtek Kurikulum 2013 di setiap lokasi

Bimtek sebanyak 2 (dua) orang yang terdiri atas:

1) Panitia Daerah sebanyak 2 (dua) orang – personil dari Dinas Pendidikan Kab/Kota atau dari sekolah penyelenggara Bimtek yang telah mengikuti TOT yang dilaksanakan oleh Direktorat PSMA.

2) Panitia Daerah yang telah ditunjuk, sekaligus berperan sebagai kontak person bagi Direktorat Pembinaan SMA dan Dinas Pendidikan Provinsi dalam pelaksanaan Bimtek KTSP di lokasi yang bersangkutan.

b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/sekolah penyelenggara dapat menambah jumlah Panitia penyelenggara sesuai dengan kebutuhan masing-masing, namun seluruh pembiayaan bagi yang bersangkutan menjadi tanggungjawab Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/sekolah yang terkait.

e. Penyediaan Ruang, Perlengkapan dan Perangkat Pendukung Bimtek

Tingkat. Kabupaten/Kota

1. Penyediaan Ruang

Untuk keperluan Bimtek, sekolah penyelenggara diminta menyediakan ruangan yang terdiri atas:

(32)

b. Ruang Kelas untuk Sidang KELOMPOK, dengan kapasitas 30 orang sebanyak 2 (dua) ruang.

2. Peralatan Pendukung Bimtek Kurikulum 2013

Untuk mendukung pelaksanaan Bimtek kurikulum 2013, setiap sekolah wajib menyediakan peralatan persidangan berupa:

a. LCD – 2 (dua) unit

b. Laptop – 2 Unit

c. Komputer – 1 Unit d. Papan Tulis - 2 unit

e. Kabel Roll - untuk 60 orang.

3. Perangkat Pendukung Bimtek Kurikulum 2013

Untuk mendukung pelaksanaan Bimtek Kurikulum 2013 diperlukan perangkat pendukung yang terdiri atas:

a. Surat Undangan untuk peserta, Fasilitator Daerah dan Nara Sumber, yang disiapkan oleh Direktorat PSMA.

b. Bahan untuk Peserta, yang terdiri atas:

1) Panduan Pelaksanaan Bimtek Kurikulum 2013 (1 eksemplar) – Master disusun oleh Penyelenggara dan dimantapkan pada workshop Asistensi dan Sinkronisasi Program Kerja Bimtek Kurikulum 2013di 7 (tujuh) region.

2) Hand out seluruh materi yang disajikan (1 eksemplar) – master disiapkan oleh Direktorat Pembinaan SMA.

3) File bahan presentasi seluruh materi Bimtek dalam CD (1 CD) – master disiapkan oleh Direktorat Pembinaan SMA.

b. Penyiapan Perangkat dimaksud dilakukan sebagai berikut:

1) Panduan disusun dan digandakan oleh sekolah.

2) Hand out, master disiapkan oleh Direktorat Pembinaan SMA yang disampaikan kepada Kepala Sekolah penyelenggara Bimtek

3) Bersamaan dengan Surat Undangan pelaksanaan workshop Asistensi dan Sinkronisasi Program Kerja Bimtek Kurikulum 2013 .

4) File bahan presentasi dalam bentuk CD akan diserahkan kepada Kepala Sekolah Penyelenggara pada acara workshop tersebut di atas.

(33)

Selama kegiatan workshop berlangsung (5 hari ) mulai pukul 08.00 – 17.00 (waktu setempat ), seluruh peserta, fasilitator dan panitia akan disediakan konsumsi yang terdiri atas:

a. Makan siang (prasmanan)

b. Snack dan Teh/Kopi (2 kali per hari – pada pukul 10.00 dan pukul 15.00 waktu setempat)

f. Jadwal Pelaksanaan Bimtek SNP/KTSP

 Kegiatan Bimtek Kurikulum 2013 di SMA dilaksanakan selama 5 (lima) hari.

 Jadwal pelaksanaan Bimtek Kurikulum 2013 di SMA di 800 lokasi direncanakan akan diselenggarakan mulai awal bulan Mei – pertengahan Juni 2013, dengan perkiraan jadwal sebagai berikut :

Jadwal Bimtek Implementasi Kurikulum 2013 di 800 Lokasi

Akt. Provinsi dan Jumlah Lokasi Jadwal

I Jawa Barat (97), Banten (32), Riau (25+1), dan Kepri (5+4)

(∑164 Lokasi)

Mei Minggu ke-1

II DKI (34 Lok), Sumbar (22+1), Sumsel (37), Jambi (14), Babel, Lampung (30), dan Bengkulu (∑156 Lokasi)

Mei Minggu ke-2

III DI Yogyakarta (11), Jawa Tengah (63), Kalbar (24), Kalteng (15) dan Kaltim (20)

(∑148 Lokasi)

Mei Minggu ke-3

IV Jawa Timur, Bali (11), NTB (18+2), dan NTT (20+8) (∑145 lokasi)

Juni Minggu Ke-4

V Sumut (68+4) dan Aceh (33) (∑105 Lokasi)

Juni Minggu ke-1

VI Sulsel (34+2), Sulut (16+3), Sultra (13+3), Sulteng (12+2), Gorontalo (6), Sulbar (5), Maluku (4+14)

(34)

dan Malut (1+12) (∑127 Lokasi)

VII Papua (5+24) dan Papua Barat (6+5) (∑40Lokasi)

Juni Minggu ke-2

• Jadwal kegiatan Bimtek Kurikulum 2013 ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat bersama-sama dengan sekolah

pelaksana Bimtek, sesuai dengan rentang waktu yang telah

ditetapkan seperti pada Lampiran 1.

g. Peran dan Pembagian Tugas Penyelenggaraan Bimtek Kurikulum 2013

Agar kegiatan Bimtek Kurikulum 2013 di 800 Lokasi dapat terlaksana secara efektif dan memperoleh hasil yang optimal, maka seluruh proses penyelenggaraannya dikoordinasikan secara bersama-sama oleh Direktorat Pembinaan SMA dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota serta Sekolah setempat, dengan pembagian tugas sebagai berikut :

No. Uraia Kegiatan

Pelaksana Kegiatan Badan

SDM

Dit. PSMA Sekolah

1. Penyiapan master perangkat bimtek V V

2. Penggandaan perangkat bimtek - V

3. Penetapan Peserta dan Narasumber/Pengarah

- V

4. Penetapan Pelatih Guru/Fasiltator V 5. Penyiapan panduan pelaksanaan bimtek

(mengacu pada panduan pelaksanaan bimtek dari Dit. PSMA) mengacu pada hasil Asistensi di 7 Region

- V

6. Penggandaan Panduan Bimtek - V

7. Penyiapan undangan (Peserta,

Narasumber dan Pelatig Guru/Fasilitator) Bimtek

- V

8. Penggandaan dan pengiriman Undangan (Peserta, Narasumber dan Fasilitator) Bimtek

V

9. Konfirmasi kehadiran Peserta, Narasumber dan Pelatih Guru/Fasilitator

V 10. Penyiapan akomodasi, Ruang Sidang dan

Konsumsi bagi Peserta, Narasumber,

(35)

No. Uraia Kegiatan

Pelaksana Kegiatan Badan

SDM

Dit. PSMA Sekolah

Pelatih Guru/Fasilitator dan Panitia (sesuai dg. Panduan yg ditetapkan oleh Dit. PSMA)

11. Penyiapan ruang sidang dan konsumsi bagi Peserta, Narasumber, Pelatih

Guru/Fasilitator dan Panitia setempat dalam kegiatan Bimtek Tk. Kab/Kota (sesuai dg. Rambu-rambu yg ditetapkan oleh Dit. PSMA)

V

12. Penyiapan sarana/perlengkapan persidangan dan sekretariat selama kegiatan Bimtek berlangsung

V

13. Penyiapan ATK Pendukung Bimtek. V

14. Mengkoordinasikan pelaksanaan bimtek V

15. Penyiapan Format Biodata Peserta, Pelatih Guru dan Nara Sumber/Pengarah

V 16. Soal Pre/Post Test serta Lembar Jawaban

bagi peserta Bimtek

V

17. Pelaksanaan Pree/Post Test Peserta V

18. Pengolahan hasil Pre/Post Test Peserta V 19. Penyusunan laporan pelaksanaan bimtek

dalam bentuk Print Out dan File) mengacu pada Panduan Penyusunan Laporan yang disiapkan oleh Dit. PSMA.

V

20. Penyiapan blanko dan penerbitan

Sertifikat bagi Pelatih Guru/Fasilitator dan Peserta Bimtek Tk. Provinsi/Kab/Kota

V

21. Instrumen Penyelenggaraan Bimtek*) V

22. Penilaian Peserta terhadap Fasilitator V 23. Mengolah Instrumen Penyelenggaraan

dan Penilaian Peserta Terhadap Fasilitator.

V

*) Instrumen yang telah diisi dikirim beserta laporan pelaksanaan bimtek

h. Struktur program dan strategi pelaksanaan Bimtek kurikulum 2013 di

SMA

a. Alokasi Waktu Penyelenggaraan Bimtek

(36)

Kegiatan per hari Jadwal Alokasi Waktu/Hari (Menit)

Alokasi Jumlah Jam Bimtek (a’ 60 Menit) 38,78 Jam Jumlah Jam Bimtek (a’ 45 Menit) ± 52 Jam

Catatan:

Perhitungan waktu tersebut di atas sifatnya hanya rata-rata, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota bersama-sama sekolah penyelenggara dapat melakukan penyesuaian jadwal, tanpa mengurangi total waktu yang telah ditetapkan.

b. Struktur Program Bimtek

• Struktur program Bimtek kurikulum 2013 di SMA tahun 2013 sebagai berikut:

No. Materi Bimtek Alokasi

Waktu

Penyaji

1. Pembukaan dan Pengarahan Kadisdik Kab./Kota

1 Kepala Dinas

2. Konsep dan strategi implementasi kurikulum 2013

4 Guru Inti

3. Analisis Materi Ajar a. Analisis buku guru b. Analisis buku siswa

4 8

Guru Inti Guru Inti

4. Perancangan Model Pembelajaran a. Perancangan RPP, Analisis pemilihan

model pembelajaran b. Perancangan penilaian

5

5

Guru Inti

Guru Inti 5. Praktik Pembelajaran Terbimbing

a. Simulasi (aktifitas siswa belajar dan guru)

b. Peer teaching

8 12

Guru Inti Guru Inti 6. Evaluasi Peserta

(37)

7. Penutupan 1 Dinas Pendidikan K/K

Jumlah 52 1 jampel @ 45 menit

Keterangan :

 Penyelanggara Bimtek dapat mengatur (mengurangi atau menambah) materi dan alokasi waktu yang tersedia pada setiap pokok materi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta di wilayah masing-masing daerah, tanpa mengurangi total waktu yang disediakan.

 Jadwal kegiatan disusun oleh masing-masing penyelenggara kegiatan sesuai dengan materi dan alokasi waktu yang ditetapkan oleh wilayah.

c. Alur Kegiatan

Alur kegiatan Bimtek guru SMA diatur sebagaimana bagan terlampir

Pembukaan Pre Test

Konsep dan St rat egi Implement asi Kur.

2013

Prakt ik Pembelaj aran

Terbimbing

Analisis Mat er i Aj ar Perancangan Model

Pembelaj aran

Post Test

Penut upan (Dinas Pend Kab/ Kot a)

Pengarahan Kepal a Dinas Pendidikan Kab. / Kot a

• Rasional

• Elemen Perubhan Kur 2013

• SKL, SI dan KD

• St r at egi Imple. Kur 2013

• Analisi s Buku Guru

• Analisi s Buku Siswa

• Per ancangan RPP, Analisi s Pemilihan Model Pembel aj aran

• Per ancangan Penilaian

1 Jam 2 Jam 4 Jam

12 Jam 10 Jam

20 Jam

(38)

Penjelasan Alur Kegiatan:

No. Materi Bimtek Deskripsi Materi

1. Pembukaan dan

Pengarahan Kepala Dinas Pendidikan Kab./kota

Pembukaan dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota setempat diawali dengan memberikan pengarahan berkaitan dengan dukungan kebijakan implementasi Kurikulum 2013 dan kesiapan Dinas dalam melaksanakan Kurikulum 2013.

2. Pre Test Pre Test (tes awal) dalam bentuk tes tertulis untuk

empat materi pokok yaitu konsep dan strategi implementasi kurikulum 2013, analisis materi ajar, perancangan model pembelajaran, dan praktik pembelajaran terbimbing. Tes awal digunakan untuk mengetahui kemampuan awal peserta sebagai acuan fasilitator dalam memberikan materi bimtek.

3. Konsep dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013

Materi ini akan menyajikan tentang rasional pengembangan Kurikulum 2013 dari segi yuridis, empiris dan proyeksi perkembangan masa depan serta elemen-elemen perubahannya, analisis keterkaitan antara KD, KI, dan SKL, serta strategi implementasi Kurikulum 2013. Materi akan disajikan oleh Guru Inti dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, kerja kelompok dan individu, dan menilai hasil kerja peserta lain.

No. Materi Bimtek Deskripsi Materi

4. Analisis Materi Ajar Salah satu komponen baru dalam Kurikulum 2013 adalah Buku Guru dan Buku Siswa. Pada sesi ini akan dibahas kesesuaian, kecukupan, dan kedalaman materi kedua buku tersebut.

Pembahasan kedua buku tersebut akan dilakukan secara berurutan agar peserta menguasai

karakteristik dan substansinya. Materi akan disajikan oleh Guru Inti dengan metode diskusi dan tanya jawab, kerja mandiri dan kelompok, telaah hasil kerja mandiri dan kelompok, dan presentasi hasil kerja kelompok.

5. Perancangan Model Pembelajaran

(39)

Kurikulum 2013 adalah pengembangan model pembelajaran yang harus disiapkan oleh guru. Materi ini akan membahas perancangan model pembelajaran meliputi perancangan RPP (aktivitas belajar dengan pendekatan ilmiah/scientific) dan penilaian (tes, non tes, portofolio, dan rancangan penerapan authentic asessment). Materi disajikan oleh Guru Inti dengan metode diskusi, kerja kelompok, dan presentasi hasil kerja kelompok. 6. Praktik Pembelajaran

Terbimbing

Pembelajaran berbasis pendekatan scientific yang sudah dirancang pada materi sebelumnya akan dipraktikan pada sesi ini melalui kegiatan simulasi dan peer teaching. Pelaksanaan simulasi dan peer

teaching diawali dengan penyajian video

pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan scientifik. Peserta membuat

perencanaan pembelajaran sebelum simulasi dan peer teaching. Pelaksanaan simulasi dan peer

teaching diobservasi menggunakan APKG dan pada

akhir kegiatan dilakukan refleksi secara berkelompok.

7. Post Test Post test (tes akhir) dalam bentuk tes tertulis dan

dilaksanakan setelah seluruh empat materi pokok selesai disajikan. Tes ini digunakan untuk analisis daya serap materi peserta bimtek sekaligus menetapkan kelulusan.

8. Penutupan Penutupan dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat atau pejabat yang mewakili diawali dengan memberikan pengarahan tentang tindak lanjut hasil bimtek yang akan dilakukan dinas dan sekolah.

d. Pelaporan

1. Laporan kegiatan Bimtek Impelementasi Kurikulum 2013 di SMA disusun oleh Panitia penyelenggara bimtek bersama-sama dengan para Pelatih guru/fasilitator setempat (sesuai dengan Panduan Penyusunan Laporan Bimtek yang disiapkan oleh Direktorat PSMA).

(40)

3. Bagi penyelenggara bimtek yang tidak dipantau oleh Petugas Pusat maka laporan harus segera dikirim ke Direktorat Pembinaan SMA, melalui :

c. Alamat : Direktur Pembinaan SMA, Ged. B, Lantai 1 Komplek Ditjen Dikmen, Jl. RS Fatmawati, Cipete Jakarta Selatan, dan atau

d. Soft-copy dikirim ke alamat email : hanny_depdiknas@yahoo.com,

soemarno.med@yahoo.com, dan

abdurrahman_psma@yahoo.co.id.

 Laporan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah kegiatan berakhir.

e. Pembiayaan

Seluruh pembiayaan yang berkaitan dengan kegiatan Bimtek Implementasi Kurikulum 2013 dibebankan pada anggaran Direktorat Pembinaan SMA tahun anggaran 2013 melalui mekanisme bantuan sosial. Besarnya bantuan sosial bimbingan teknis untuk daerah regular sebesar 50 juta rupiah dan untuk daerah 3T(terpencil, tertinggal dan terluar) sebesar 85 juta rupiah. Sasaran pembiayaan setiap SMA Penyelenggara Bimtek Implementasi Kurikulum 2013 ditetapkan dengan rincian sebagai berikut:

a. Reguler

PERSONIL Jumlah

(Org)

1. Narasumber

kab./kota

1 1 - 1 - 1

2. Pelatih guru/fas

kab./kota

b. 3T (Terpencil, Tertinggal dan Terluar)

PERSONIL Jumlah

(Org)

1. Narasumber

(41)

BAB IV

PENGELOLAAN DANA BANTUAN PENINGKATAN MUTU SMK (BIMTEK PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU

MELALUI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)

A. Pengertian

Dalam pedoman ini, yang dimaksud dengan:

1. Dana Bantuan Peningkatan Mutu SMK adalah pemberian bantuan dana langsung kepada satuan pendidikan, yang dalam hal ini adalah satuan pendidikan SMK, untuk membiayai kegiatan bimtek peningkatan profesionalisme guru melalui implementasi kurikulum 2013;

2. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, memfasilitasi, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada satuan pendidikan SMK.

3. Tenaga kependidikan adalah tenaga profesional yang mengelola, mengadministrasikan, mengevaluasi, memotivasi, mensupervisi, membimbing, mengarahkan, tenaga pendidik, siswa pada satuan pendidikan SMK.

4. Kurikulum tahun 2013 adalah rancang bangun pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis,dan bertanggung jawab yang mulai dioperasikan pada tahun pelajaran 2013/2014.

5. Mata pelajaran SMK dalam kurikulum SMK tahun 2013 adalah mata pelajaran yang terakomodasi dalam Kurikulum SMK Tahun 2013 yaitu mata pelajaran: (a) Bahasa Indonesia; (b) Matematika; dan (c) Sejarah Indonesia.

B. Sifat

Pemberian Dana Bantuan Peningkatan Mutu SMK melalui Bimtek Implementasi Kurikulum SMK Tahun 2013 dari Direktorat Pembinaan SMK bersifat stimulatif, motivatif, transparan, akuntabel, dan proporsional.

(42)

kurikulum 2013, peningkatan kompetensi, pengembangan profesionalisme, dan peningkatan karier guru SMK.

2. Motivatif berarti Pemberian Dana Bantuan Peningkatan Mutu SMK melalui Bimtek Implementasi Kurikulum SMK Tahun 2013 diharapkan dapat mendorong peningkatan kompetensi, pengembangan profesionalisme, dan pengembangan karirnya.

3. Transparan berarti Dana Bantuan Peningkatan Mutu SMK melalui Bimtek Implementasi Kurikulum SMK Tahun 2013 diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.

4. Akuntabel berarti Dana Bantuan Peningkatan Mutu SMK melalui Bimtek Implementasi Kurikulum SMK Tahun 2013 harus dapat dipertanggungjawabkan kepada semua pihak yang berkepentingan. 5. Efektif dan efisien dapat dimaknai: hindari pemborosan waktu dan

penggunaan dana untuk kegiatan yang kurang bermanfaat dengan mengutamakan pemberdayaan potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh anggota kelompok kerja.

6. Tertib administrasi dan pelaporan berarti semua jenis pengeluaran dibukukan pada bukukas umum dan seluruh bukti-buktinya dilaporkan dan dipertanggung-jawabkan sesuai dengan bukti transaksi nyata yang terjadi berdasarkanperaturan perundang-undangan, dan semua pelaporan pelaksanaan kegiatan dilaporkan dan diarsipkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

C. Persyaratan Peserta Bimtek Implementasi Kurikulum SMK Tahun 2013 Secara nasional, calon peserta Bimtek Implementasi Kurikulum SMK Tahun 2013 pada dasarnya telah ditetapkan, yang berdasarkan kepada data guru secara nasional (DAPODIK dan NUPTK) yang terdapat di Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kemdikbud.

Apabila terjadi perubahan status guru sebagaimana disajikan di dalam lampiran Pedoman ini, maka Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dapat mengganti dan/atau mengubah sesuai dengan kriteria sebagai berikut. Peserta Bimtek Implementasi Kurikulum SMK Tahun 2013 adalah guru SMK yang terbaik kinerja dan kompetensi disekolahnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Sejarah Indonesia, dan wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.

D. Penggunaan Dana

(43)

sebagaimana tercantum di dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB), dengan rincian sebagai berikut.

1. Dana persiapan antara lain digunakan untuk: - menyusun program;

- surat menyurat, dan - ATK.

2. Dana pelaksanaan program dan kegiatan, antara lain digunakan untuk:

- honor, transport, konsumsi nara sumber;

- konsumsi dan transport peserta dan panitia, dan - kebersihan ruang kelas/sidang.

3. Dana penyusunan laporan, antara lain digunakan untuk: - dokumentasi hasil pelaksanaan;

- Penulisan laporan;

- penggandaan laporan, dan - pengiriman.

Untuk menghindari segala bentuk manipulasi dan penyimpangan pelaksanaan kegiatan yang mengakibatkan kerugian negara serta penyimpangan keuangan negara yang disebabkan karena ketidaksesuaian penggunaan dan penyaluran dana bantuan ini, SMK penerima bantuan tidak dibenarkan:

1. Mengurangi jenis, frekuensi, dan volume kegiatan, serta sasaran yang telah disepakati dalam program aksi;

2. Mengunakan nara sumber/fasilitator yang tidak ditetapkan oleh Pemerintah;

3. Membiayai kegiatan lain di luar yang sudah disepakati dalam program aksi;

4. Manipulasi, korupsi, pemberian upeti dan tanda terima kasih, atau pemotongan dalam bentuk apapun, dengan alasan apapun, oleh siapapun dan untuk kepentingan apapun;

5. Membiayai kegiatan serupa yang telah dibiayai oleh dana serupa, baik yang berasal dari APBD, APBN atau jenis bantuan yang lain;

6. Memindahkan bantuan dana dari rekening satuan pendidikan SMK ke rekening pribadi untuk tujuan dan alasan apapun;

7. Menggunakan bantuan dana untuk keperluan simpan pinjam;

(44)

9. Merekayasa kegiatan ataupun bukti pengeluaran agar jumlah atau angkanya sesuai dengan program aksi yang diajukan.

E. Jumlah dan Sumber Bantuan Dana

Jumlah keseluruhan dana bantuan Peningkatan Mutu SMK melalui Bimtek Implementasi Kurikulum SMK Tahun 2013 dari Direktorat Pembinaan SMK sebagaimana tertuang dalam DIPA Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun 2013 sebesar Rp. 33.180.000.000 (tiga puluh tiga milyar seratus delapan puluh juta rupiah), yang akan didistribusikan secara proporsional kepada 455 SMK Penyelenggara Bimtek. Dana tersebut bersumber dari DIPA Satuan Kerja Direktorat Pembinaan SMK tahun anggaran 2013 Nomor: 023.12.1.666053/2013 tanggal 05 Desember 2012.

F. Proses Pemberian Bantuan

Mekanisme pemberian bantuan dana sebagai berikut: 1. Direktorat Pembinaan SMK:

a. Menyusun/menyiapkan juknis pemberian bantuan Peningkatan Mutu SMK melalui Bimtek Implementasi Kurikulum SMK Tahun 2013;

b. Mensosialisasikan juknis pemberian bantuan dana ke dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota;

c. Memverifikasi kelengkapan adminsitrasi;

d. Menerbitkan SK penetapan penerima bantuan bagi sekolah SMK penyelenggara dan berikut calon peserta Bimtek;

e. Menandatangani MoU dan Kuitansi;

f. Melakukan proses pencairan dana sampai dengan masuk ke rekening sekolah SMK penyelenggara;

g. Melakukan pembinaan; dan

h. Melakukan monitoring dan evaluasi.

2. Dinas Pendidikan Provinsi:

a. Mensosialisasikan ke dinas pendidikan kabupaten/kota; b. Memfasilitasi perencanaan dan penyelenggaraan; c. Membina dalam penyelenggaraan;

d. Melakukan monitoring dan evaluasi, dan

e. Menerima laporan dan mengelola laporan sesuai dengan kewenangannya.

3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota:

(45)

b. Memverifikasi data yang dikirimkan oleh Kemdikbud dan mengusulkan pengganti apabila ditemukan data yang tidak valid;

c. Memberikan surat pesetujuan dan rekomendasi sebagai sekolah penyelenggara;

d. Memfasilitasi perencanaan dan penyelenggaraan; e. Membina penyelenggaraan;

f. Melakukan monitoring dan evaluasi; dan

g. Menerima laporan dan mengelola laporan sesuai dengan kewenangannya.

4. SMK penyelenggara/calon penerima bantuan: a.Mempelajari juknis;

b. Menyusun program;

c.Memverifikasi data calon peserta, yang daftarnya sudah disiapkan dari Kemdikbud. Jika datanya tidak sesuai dengan data lapangan ( karena meninggal, mutasi, pensiun), maka mencari pengganti sesuai kriteria;

d. Mengusulkan rencana anggaran biaya (RAB); e. Menyiapkan lampiran program yaitu:

1) MoU (kontrak) rangkap 4 yaitu 3 (tiga) berkas MoU yang ditandatangani dan berstempel dengan bermaterei Rp.6000,00 dan 1(satu) berkas MoU yang ditanda tangan dan di stempel tanpa materai;

2) Kuitansi rangkap 4 yaitu 1 (satu) kuitansi yang ditandatangani dan berstempel dengan bermaterei Rp.6000,00 dan 3(tiga) yang ditanda tangan dan di stempel tanpa materai;

3) Copy rekening sekolah; 4) Copy NPWP sekolah;

5) Copy SK Pengangkatan Kepala Sekolah.

f.Menyelenggarakan kegiatan Bimtek Implementasi Kurikulum SMK Tahun 2013;

g. Menyusun laporan hasil kegiatan bimtek;

h. Mengembalikan dana yang tidak digunakan, karena tidak sesuai dengan jumlah yang hadir;

i.Mendistribuksikan laporan ke pihak–pihak sesuai dengan kewenangannya.

G. Rencana Penyelenggaraan Pemberian Bantuan Dana Peningkatan Mutu

(46)

Secara keseluruhan rencana pemberian bantuan dana peningkatan Profesionalisme guru melalui implementasi kurikulum 2013 Dit PSMK Dikmen dengan jadwal sebagai berikut.

1. Sosialisasi Pemberian Bantuan Dana Peningkatan Mutu SMK melalui Bimtek Implementasi Kurikulum SMK Tahun 2013, Februari 2013; 2. Pengajuan Program Aksi Bantuan Dana Peningkatan Mutu SMK

melalui Bimtek Implementasi Kurikulum SMK Tahun 2013, Maret 2013;

3. Proses Verifikasi Data dan Proses Pencairan, Maret - Mei 2013; 4. Pelaksanaan, April –Juli 2013;

5. Monitoring dan Evaluasi, April - Juli 2013, dan 6. Pelaporan, Agustus 2013

H. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana

1. Setiap penggunaan dana bantuan harus dapat dipertanggungjawabkan dan didukung dengan bukti fisik, administrasi dan keuangan;

2. Menyiapkan dokumen teknis, administrasi dan keuangan untuk kepentingan pemeriksaan oleh aparat pengawas terkait dikemudian hari;

3. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai peruntukannya (misalnya honor, transport, dan pembelian barang/jasa), diberi tanggal dan nomor bukti pengeluaran, termasuk pembayaran pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku;

5. Memiliki NPWP dan memungut pajak-pajak serta menyetor ke Kas Negara atas pembayaran uang lelah/honor, pembelian/ pengadaan barang/jasa dalam jenis dan jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

6. Melaporkan hasil kegiatan program bantuan secara administrasi, keuangan dan teknis kepada Direktur Pembinaan SMK dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi;

Referensi

Dokumen terkait

Deskripsi Uraian, contoh, dan latihan yang disajikan dapat membuka wawasan dan pemahaman peserta didik untuk mengenal dan menghargai perbedaan budaya, adat-istiadat, agama, dan

Dalam periode ini para ahli mencoba mencari jawaban dari berbagai permasalahan yang timbul di lingkungannya yang mungkin berkaitan dengan mikroba, antara lain

kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota. Melaksanakan sinkronisasi dan sosialisasi peraturan perundang- undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan

Pembelajaran Diskusi adalah pembelajaran yang mengaitkan materi pelajaran yang diajarkan dengan situasi dunia nyata, dengan konsep tersebut diharapkan hasil

Simulasi numerik MEH cukup baik digunakan untuk menghitung lendutan balok, hal ini dapat dilihat dari hasil tingkat ketelitian yang semakin baik

Pada setiap scene terdapat beberapa konten multimedia yaitu image perangkat TIK yang menjadi subyek materi, image background, image contoh penggunaan perangkat yang menjadi subyek

Petungan Jawa adalah sebuah tradisi atau kebudayan yang perlu dilestarikan dari nenek moyang untuk perhitungan mencari hari baik adalah sebuah nasihat dari sesepuh

Direaksikan dengan substrat DAB yang dibuat baru dan diinkubasi 30 menit pada suhu kamar sambil digoyang-goyang.. Preparat dicuci akuades, kemudian ditambahkan pewarna meyer-HE