• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahun 2011 – BSNP Indonesia SMP-KELAS 7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahun 2011 – BSNP Indonesia SMP-KELAS 7"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1

PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII

I. KELAYAKAN

ISI

A. CAKUPAN MATERI

Butir 1 Kelengkapan materi

Materi yang disajikan mencakup ruang lingkup pokok bahasan atau materi pokok yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Deskripsi

Materi yang disajikan tentang Sad-Saddha (keyakinan), Sila dan Riwayat Hidup Buddha, dapat mengembangkan ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa sehingga menimbulkan bakti, toleransi dan kerukunan siswa selaku umat Buddha, sebagai berikut :

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Lambang-Lambang dalam Agama Buddha 3. Saddha

4. Agama Buddha dan Umat Buddha 5. Kitab Suci Tipitaka

6. Tiratana

7. Hari-Hari Agama Buddha 8. Riwayat Pangeran Siddharta 9. Sila

10. Brahma Vihara Butir 2 Keluasan materi

Deskripsi Materi yang disajikan mencerminkan jabaran yang mendukung pencapaian semua Kompetensi Dasar (KD).

1. Tuhan Yang Maha Esa – mengkaji Hakekat Ketuhanan YME dan konsep Ketuhanan dalam Agama Buddha, mengkaji tujuan, makna dan manfaat puja bakti, menghapal paritta-paritta dalam puja bakti, memahami urutan dalam kebaktian/puja bakti, mempraktekkan puja bakti, melakukan studi pustaka mengenai nilai-nilai paritta.

2. Lambang-Lambang dalam Agama Buddha – mengkaji objek-objek pemujaan pada lambang-lambang di vihara/cetiya, mendiskusikan tentang makna altar dan benda-benda atau lambang-lambang dalam Agama Buddha, menyebutkan contoh lambang-lambang Agama Buddha, dan mencari informasi mengenai rumah-rumah ibadah Agama Buddha.

3. Saddha / Keyakinan – mendiskusikan manfaat keyakinan umat Buddha, menyebutkan contoh-contoh dari perwujudan keyakinan umat Buddha, serta mengklipping gambar-gambar sebagai perwujudan dari pelaksanaan keyakinan umat Buddha.

(2)

dan umat awam, mengklasifikasikan jenis-jenis agama dan tingkat-tingkat kerohanian agama Buddha, menyebutkan persyaratan dalam menjalankan kehidupan Pabajja, menghimpun pembagian peraturan yang dijalani oleh seorang Pandita.

5. Kitab Suci Tipitaka – menggali informasi tentang sejarah dan isi Tipitaka, mengkaji buku panduan Tipitaka mengenai bagian-bagian Kitab Suci Vinaya Pitaka, mengkaji buku panduan Tipitaka mengenai bagian-bagian Kitab Suci Sutta Pitaka, mengkaji buku panduan Tipitaka mengenai bagian-bagian Kitab Suci Abhidhamma Pitaka

6. Tiratana (Buddha, Dhamma, Sangha) – mengkaji Lakkhana Sutta yang membahas mengenai 32 tanda Manusia Agung, mendiskusikan Buddhanussati, Dhammanussati, Sanghanussati secara berkelompok, dan mendiskusikan Buddharatana, Dhammaratana dan Sangharatana sebagai bagian dari Tiratana.

7. Hari Raya Agama Buddha – melakukan pengamatan dan membuat laporan hasil pengamatan terhadap peringatan hari-hari raya Agama Buddha

8. Riwayat Hidup Buddha : dalam kisah Masa Remaja dan Masa Berumah Tangga Pangeran Siddharta, berdiskusi tentang alasan Raja Sudhodana membangun 3 istana bagi putranya, meneladani perilaku baik seorang remaja pria dan wanita yang dilakukan oleh Pangeran Siddharta dan Dewi Yasodhara, berdiskusi tentang kebaikan-kebaikan ayah dan ibu kepada putranya, menyimpulkan dalam bahasa sendiri secara sederhana mengenai cerita masa remaja dan masa berumah tangga Pangeran Siddharta, menafsirkan mengenai akibat yang ditimbulkan dari kepergian Pangeran Siddharta berkeliling istana.

9. Sila – mendiskusikan hakekat sila dalam Agama Buddha, mengungkapkan contoh-contoh perbuatan yang mencerminkan pelaksanaan sila Pancasila-Pancadhamma, secara berkelompok mendiskusikan perbuatan-perbuatan yang sesuai atau perbuatan-perbuatan yang melanggar Pancasila Buddhis, menerapkan Pancasila dan Pancadhamma dalam menghadapi berbagai masalah di masyarakat.

10. Brahma Vihara – membuat dokumentasi mengenai perbuatan yang mencerminkan pelaksanaan metta kepada semua makhluk, menyebutkan alam-alam yang akan menjadi tempat bagi orang yang sering mengembangkan Brahma Vihara, menceritakan kisah-kisah Jataka yang berhubungan dengan sifat-sifat Ketuhanan yang luhur / Brahma Vihara (metta, karuna, mudita, upekkha), dan secara berkelompok membuat tabel kegiatan yang sesuai dengan sifat-sifat luhur Brahma Vihara (metta, karuna, mudita, upekkha)

Butir 3 Kedalaman materi

Materi yang disajikan mulai dari pengenalan konsep, definisi, prosedur, tampilan output, contoh, kasus, latihan, sampai dengan interaksi antar-konsep sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik dan sesuai dengan yang diamanatkan oleh Kompetensi Dasar (KD), mencakup rincian materi pokok serta pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

1. Tuhan Yang Maha Esa : pengertian Tuhan YME dalam Agama Buddha, kebaktian dalam Agama Buddha (kebaktian pembukaan dan penutupan pendidikan Agama Buddha, kebaktian umum di vihara/cetiya), hakekat Ketuhanan YME

Deskripsi

2. Lambang-Lambang dalam Agama Buddha : Rupang/Patung, Pagoda/Stupa, bendera Buddhis/Panji Buddhis,Mandala/Gohonzon sandaihiho, Cakka, Swastika, pohon Bodhi, bunga teratai, dupa, lilin, air, bunga, lonceng / Genta

(3)

dan Nibbana

4. Kitab Suci Tipitaka : pengertian Tipitaka, sejarah penulisan Tipitaka, Isi Tipitaka (Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka, dan Abhidhamma Pitaka

5. Agama Buddha dan Umat Buddha : Agama Buddha, Umat Buddha (umat awam – Upasaka Upasika, dan Pandita, umat yang meninggalkan kehidupan duniawi – anagarika, samanera-samaneri, Bhikkhu-Bhikkhuni), cara menyapa dan pemberian salam.

6. Tiratana : pengertian Tiratana (Buddha, Dhamma, Sangha), pengertian Tisarana (Buddhanussati, Dhammanussati, Sanghanussati), paritta Saccakiriya Gatha / paritta Pernyataan Kebenaran

7. Hari-Hari Agama Buddha : Hari Raya Waisak, Asadha, Kathina, Magha Puja, Metta, Ulambana, serta nama-nama bulan Buddhis

8. Riwayat Pangeran Siddharta, dalam kisah Masa Remaja dan Masa Berumah Tangga Pangeran Siddharta : kehidupan masa remaja dan masa berumah tangga Pangeran Siddharta, melihat 4 peristiwa

9. Sila : hakekat sila (pengertian sila, sejarah sila, ciri sila, fungsi sila, wujud sila, sebab terdekat sila, dan manfaat pelaksanaan sila), Pancasila Buddhis, ceritera Buddhis “Nilai dari Sebuah Kebaikan” yang berhubungan dengan Pancasila Buddhis, Pancadhamma, Hubungan Pancasila – Pancadhamma.

10. Brahma Vihara : metta, karuna, mudita, upekkha, ceritera Buddhis “Kalayakkhini” yang berhubungan dengan Brahma Vihara

B. KETEPATAN MATERI

  Butir 4 Keakuratan konsep, doktrin dan definisi

Deskripsi Konsep dan definisi yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai dengan konsep, doktrin dan definisi yang berlaku menurut ajaran Buddha Dharma.

Contoh salah satu Bahasan dalam materi Rupang/Patung :

Bahwa Rupang/Patung yang wajib dalam Agama Buddha adalah Patung Buddha Sakyamuni, di mana dalam praktek sehari-hari hanyalah merupakan lambang penghormatan untuk mengenang jasa-jasa Sang Buddha, serta alat konsentrasi pikiran dalam kebaktian dan meditasi. Umat Buddha bukanlah penyembah berhala, dan pengertian Rupang/Patung dalam Agama Buddha adalah tetap patung, sekalipun terbuat dari tanah, perak atau emas. Penghormatan terhadap Rupang/Patung Sang Buddha adalah sebagai tanda penghormatan atas jasa-jasa Beliau, sebagai ucapan terima kasih atas pengorbanan menemukan jalan kebenaran, sehingga umat Buddha mengenal arti hidup yang sebenarnya dalam kehidupan sekarang, kehidupan berikutnya, hingga mencapai Nibbana

Butir 5 Keakuratan fakta dan data

Deskripsi Fakta dan data yang disajikan sesuai dengan kenyataan empiris (yang benar-benar terjadi) sesuai dengan ajaran Buddha Dharma dan mendukung materi sajian untuk meningkatkan pemahaman peserta didik

(4)

Bahwa Agama Buddha, yang lebih dikenal dengan Buddha Dharma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan tentang hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidak-tahuan dan penderitaan.

Bahwa Agama Buddha mengandung intisari ajaran etika atau moral, yakni tidak berbuat jahat, berbuatlah hanya kebaikan, serta sucikan hati dan pikiran, sebagai perwujudan dari Sila, Samadhi dan Panna.

Butir 6 Keakuratan contoh dan kasus

Deskripsi Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan empiris (yang benar-benar terjadi) sesuai dengan ajaran Buddha Dharma untuk meningkatkan keyakinan dan pemahaman peserta didik, berupa :

gambar-gambar : yang berhubungan dengan lambang-lambang alat dan benda persembahan yang digunakan di rumah-rumah ibadah

Agama Buddha – rupang/patung, lilin, dupa, air, lonceng/genta, swastika, dll

cerita-cerita, yang berhubungan dengan pembahasan topik materi – cerita mengenai “Nilai dari Sebuah Kebaikan”

kisah-kisah masa kehidupan Pangeran Siddharta, dalam kisah Masa Remaja dan Masa Berumah Tangga Pangeran Siddharta

Butir 7 Keakuratan gambar, simbol, dan lambang

Deskripsi Gambar, simbol, dan lambang yang disajikan sesuai dengan materi ajaran Buddha Dharma untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran, seperti : gambar Rupang / Patung, Pagoda, Stupa, dll.

Butir 8 Keakuratan istilah

Deskripsi Agar istilah-istilah keagamaan bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya,dapat menggunakan bahasa Pali, Sanskerta, Mandarin, Jepang, Tibet dan lainnya yang disajikan sesuai dengan Buddha Dharma, seperti : Buddha, Dharma, Sangha, Rupang, paritta, Triratna,Gohonzon Sandaihihodll.

Contoh Istilah :

Tipitaka (bahasa Pali), Tripitaka (bahasa Sanskerta)

(5)

Butir 9 Keakuratan acuan pustaka

Deskripsi Pustaka acuan yang digunakan dalam teks, simbol, lambang dan bahasa sesuai dengan Buddha Dharma, mengacu kepada Kitab Suci Tipitaka

Herman S.Endro, Hari Raya Umat Buddha dan Kalender Buddhis 1996-2026, Jakarta, Yayasan Dhammadiepa Arama, 1997

Sri Dhammananda, Keyakinan Umat Buddha, Jakarta : Yayasan Penerbit Karaniya, Anggota Ikapi, 2002

C. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

Butir 10 Kesesuaian materi dengan perkembangan Agama Buddha

Deskripsi Materi yang disajikan aktual yaitu sesuai dengan perkembangan keilmuan Agama Buddha, merujuk pada kasus yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

Contoh Materi Hari Raya Waisak :

Bahwa upacara Tri Suci Waisak dilakukan di Vihara-Vihara, sekolah-sekolah dan di Candi-Candi Buddhis, terutama di Candi Borobudur secara

nasional

Bahwa Hari Raya Waisak telah menjadi Hari Libur Nasional sejak tahun 1983

Butir 11 Menggunakan Contoh konkret dan faktual

Deskripsi Contoh konkret dan faktual yaitu sesuai dengan kenyataan empiris (yang benar-benar terjadi) pada kehidupan Sang Buddha dan umat Buddha masa kini, yakni dengan mengunjungi tempat-tempat ibadah agama Buddha dan mengikuti puja bakti yang diadakan, mengadakan studi kasus di masyarakat

Butir 12 Menggunakan Penyajian Gambar, simbol dan Lambang

Deskripsi Gambar, simbol dan lambang diutamakan yang aktual, namun juga dilengkapi penjelasan atau perbandingan sesuai dengan materi sajian dalam Buddha Dharma

Lilin sebagai simbol dari cahaya yang akan melenyapkan kegelapan batin dan mengusir ketidak-tahuan. Dengan menyalanya lilin/pelita yang kita pasang, berarti kita telah membuat sinar terang bagi diri sendiri.

Sebagaimana lambang lilin yang dapat membakar habis semua yang kotor hingga yang tinggal hanya unsur sucinya saja, demikian pula kita yang harus memusnahkan segala kekotoran pikiran yang tertimbun bertahun-tahun akibat pikiran salah, untuk akhirnya memiliki pikiran yang bersih.

Air sebagai lambang kebersihan, dianggap memiliki sifat dapat membersihkan noda-noda, memberikan tenaga hidup kepada makhluk-makhluk,

dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan, dan selalu mencari tempat yang lebih rendah / tidak sombong.

(6)

Butir 13 Menggunakan contoh dan kasus di Indonesia

Deskripsi Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan ajaran Buddha Dharma dan sesuai dengan situasi serta kondisi di Indonesia.

Contoh Materi Hari Raya Waisak :

Bahwa upacara Tri Suci Waisak dilakukan secara nasional di Candi Borobudur

Butir 14 Pengembangan lingkungan sebagai sumber belajar

Deskripsi Uraian yang disajikan selain bersumber dari teks-teks Buddha Dharma, juga memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dalam rangka pembelajaran kontekstual

Mengikuti upacara peringatan Hari Suci Waisak di Candi Borobudur

Melakukan dokumentasi yang berhubungan dengan pengadaan lambang-lambang yang dapat ditemukan pada tempat-tempat ibadah Agama

Buddha, serta tempat-tempat bersejarah Agama Buddha

Butir 15 Apresiasi terhadap keanekaragaman budaya, adat istiadat, agama, dan tidak bias gender, serta menghindari persoalan Suku, Ras dan Golongan

Deskripsi Uraian, contoh, dan latihan yang disajikan dapat membuka wawasan dan pemahaman peserta didik untuk mengenal dan menghargai perbedaan budaya, adat-istiadat, agama, dan tidak bias gender, serta menghindari persoalan Suku, Ras dan Golongan dalam kehidupan sehari-hari yang majemuk, sesuai dengan ajaran Buddha Dharma, memahami keterkaitan dalam Brahma Vihara (metta, karuna, mudita, upekkha)

Cerita-cerita Buddhis, terutama yang berhubungan dengan isi materi, seperti : cerita “Sutasoma yang Baik” (cerminan Metta dalam Brahma

(7)

Butir 16 Pengembangan kecakapan sosial

Deskripsi Uraian, contoh, dan latihan dapat menciptakan interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan lingkungan sosialnya sesuai dengan Buddha Dharma, berupa tugas-tugas diskusi secara berkelompok (contoh perbuatan bersifat upekkha dalam lingkungan sekolah dan masyarakat)

Melakukan puja bakti atau kebaktian bersama, seperti kebaktian Pembukaan dan Penutupan Pendidikan Agama Buddha, atau dengan kebaktian

umum di vihara / cetiya

Menyanyikan Vihara Gita bersama Guru dan peserta didik, seperti vihara gita “Dana Paramita”, “Selamat Ulang Tahun”

Melakukan studi kasus atau laporan observasi, seperti : pendokumentasian benda-benda/alat-alat persembahan dan lambang-lambang dalam

Agama Buddh, laporan mengenai literature jenis-jenis paritta yang dibacakan pada saat melakukan kebaktian yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi perayaan dan peringatan hari-hari dalam Agama Buddha.

D. MENDORONG KEINGINTAHUAN

Butir 17 Mendorong berpikir kritis, kreatif, dan inovatif

Deskripsi Penyajian materi dapat mendorong berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, melalui metode pembelajaran yang sesuai (misalnya metode diskusi, simulasi, bermain peran, inkuiri) sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Bermain Peran : Praktekkan sikap beranjali, berdoa dan sikap menghormat yang dapat dilakukan pada saat puja bakti!

Inkuiri : Kelompokkan pembagian Kitab Suci yang terkandung dalam : Sutta Pitaka, Vinaya Pitaka, dan Abhidhamma Pitaka!

Diskusi dan Simulasi : Agama dan umat beragama yang ada di Indonesia (jenis-jenis agama dan tingkatan-tingkatan umat Buddha di Indonesia,

serta Kriteria agama Buddha di Indonesia)

Butir 18 Memuat tugas, latihan, dan evaluasi untuk umpan balik

Deskripsi Pada setiap bab diberikan tugas dan latihan. Tugas yang diberikan dapat didasarkan dari dalam maupun dari luar teks. Latihan didasarkan pada uraian materi ajaran Buddha Dharma yang disajikan dalam teks dan diberikan pada bagian akhir bab. Evaluasi didasarkan pada uraian materi yang disajikan dalam teks dan diberikan pada bagian akhir buku.

Tugas, berupa tugas individu (Kuis, Isian Singkat), tugas kelompok (diskusi, simulasi, Observasi, Portofolio, Desain)

Contoh :

¾ Kuis – Carikan perbedaan yang ada pada gambar yang ditampilkan!

¾ Isian Singkat – Sapaan kepada Bhikkhu dengan mengucapkan ………

¾ Diskusi – Makna perayaan Hari Raya Agama Buddha (Waisak, Asadha, Kathina, Magha Puja)

¾ Observasi – Kunjungi vihara/cetiya untuk mengamati langsung apa saja yang terdapat dalam vihara/cetiya, terutama pada sarana altar yang

berkenaan dengan lambang-lambang agama Buddha

¾ Portofolio – Kumpulkan gambar-gambar sebagai perwujudan dari pelaksanaan keyakinan umat Buddha!

(8)

¾ Desain – Buatkan tema peristiwa perayaan hari raya Agama Buddha

Latihan, berupa soal-soal Isian Pendek, Pilihan Berganda, Uraian Singkat, dan Uraian Bebas

¾ Isian Pendek – Judul khotbah Sang Buddha di hari raya Magha Puja adalah ………

¾ Pilihan Berganda – Dalam kebaktian agama Buddha, sebagai lambang penerangan adalah …..

a. Air b. Dupa c. Rupang d. Bunga e. Lilin

¾ Uraian Singkat – Apa yang dimaksud dengan Brahma Vihara?

¾ Uraian Bebas – Apakah manfaat seseorang memiliki Upekkha / keseimbangan batin?

Evaluasi, memuat soal-soal Uji Kompetensi dalam bentuk Pilihan Berganda

¾ Pilihan Berganda – Dalam Agama Buddha, pengertian Saddhu adalah …..

a. Berlindung b. Pasrah saja c. Terpujilah d. Semogalah e. Terserah

II. KELAYAKAN PENYAJIAN A. TEKNIK PENYAJIAN

Butir 19 Konsistensi sistematika sajian dalam bab

Deskripsi Sistematika penyajian dalam setiap bab taat asas (memiliki pendahuluan, isi, penutup, dan evaluasi) : pembukaan, penjabaran dan penjelasan, dan penutup pelajaran

Contoh salah satu materi mengenai Tuhan Yang Maha Esa :

- Pembukaan : Agama di Indonesia mempunyai kedudukan yang jelas dan konstitusional. Negara Republik Indonesia memiliki dasar dan falsafah yang disebut Pancasila. Dari 5 sila yang menjadi dasar dan falsafah tersebut, sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah sila yang pertama. UUD 1945 juga menjabarkan ...

- Penjabaran dan Penjelasan : Agama Buddha sebagai salah satu agama di Indonesia, juga bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa. Keyakinan kepada Tuhan YME tidaklah berdiri sendiri, melainkan menjadi satu kesatuan dengan kepercayaan dan keyakinan kepada Pokok-Pokok ajaran Buddha Dharma, seperti Tiratana ...

- Penutup : ... Umat Buddha bertaqwa kepada Tuhan YME terutama dengan melaksanakan sifat-sifat Tuhan melalui Brahma Vihara dan memuji kebesaran Tuhan pada setiap pelaksanaan kebaktian atau upacara agama Buddha, dengan membaca paritta pujian.

Butir 20 Keruntutan konsep

(9)

Contoh salah satu materi mengenai Umat Buddha :

Umat Buddha :

1. Umat Buddha Awam 1.1. Upasaka – Upasika 1.2. Pandita

2. Umat Buddha yang Meninggalkan Kehidupan Duniawi

2.1. Anagarika 2.4. Bhante 2.7. Suhu dll. 2.2. Samanera – Samaneri 2.5. Meici

2.3. Bhikkhu – BhikkhunI 2.6. Bhiksu/ni

Butir 21 Kesesuaian ilustrasi (misalnya teks, gambar, simbol) dengan materi yang disajikan

Deskripsi Ilustrasi (misalnya teks, gambar, simbol) yang disajikan memperjelas materi yang diuraikan. Untuk kelas VII, sajian ilustrasi seimbang dengan uraian (teks). Ilustrasi berasal dari lingkungan sekitar yang sesuai dengan konteks menurut ajaran Buddha Dharma, misalnya dalam hal lambang, gambar dan simbol yang dapat dan mudah dijumpai di rumah-rumah ibadah agama Buddha (vihara, cetiya, arama, dll).

B. PENDUKUNG PENYAJIAN

Butir 22 Pembangkit motivasi belajar pada awal bab

Deskripsi Terdapat uraian tentang apa yang akan dicapai peserta didik setelah mempelajari bab tersebut dalam upaya membangkitkan motivasi belajar dan pemahaman peserta didik, diuraikan dalam indikator setiap bab materi sajian

1. Tuhan Yang Maha Esa

Siswa memahami Hakekat Ketuhanan YME dan konsep Ketuhanan dalam Agama Buddha, mengerti tujuan, makna dan manfaat puja bakti, dapat menghapal paritta-paritta dalam puja bakti, memahami urutan dalam kebaktian/puja bakti, dapat mempraktekkan puja bakti, memahami makna dan nilai-nilai paritta.

2. Lambang-Lambang dalam Agama Buddha

Siswa dapat mengidentifikasikan objek-objek pemujaan pada lambang-lambang di vihara/cetiya, memahami makna altar dan benda-benda atau lambang-lambang dalam Agama Buddha, dapat menyebutkan contoh lambang-lambang Agama Buddha

3. Saddha / Keyakinan

Siswa mendapatkan manfaat dari berkeyakinan sebagai umat Buddha, dapat menyebutkan contoh-contoh dari perwujudan keyakinan umat Buddha

4. Agama Buddha dan Umat Buddha

Siswa dapat menjelaskan dan mendiskusikan perbedaan umat Buddha yang meninggalkan kehidupan duniawi dan umat awam, mengklasifikasikan jenis-jenis agama dan tingkat-tingkat kerohanian agama Buddha, menyebutkan persyaratan dalam menjalankan kehidupan Pabajja, menghimpun pembagian peraturan yang dijalani oleh seorang Pandita.

(10)

5. Kitab Suci Tipitaka

Siswa mendapatkan informasi tentang sejarah dan isi Tipitaka, memahami kitab suci Tipitaka dan bagian-bagian Kitab Suci Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka, dan Abhidhamma Pitaka.

6. Tiratana (Buddha, Dhamma, Sangha)

Siswa dapat mengkaji Lakkhana Sutta yang membahas mengenai 32 tanda Manusia Agung, mendiskusikan Buddhanussati, Dhammanussati, Sanghanussati secara berkelompok, dan mendiskusikan Buddharatana, Dhammaratana dan Sangharatana sebagai bagian dari Tiratana.

7. Hari Raya Agama Buddha

Siswa dapat melakukan pengamatan dan membuat laporan hasil pengamatan terhadap peringatan hari-hari raya Agama Buddha

8. Riwayat Hidup Buddha : dalam kisah Masa Remaja dan Masa Berumah Tangga Pangeran Siddharta

Siswa dapat berdiskusi tentang alasan Raja Sudhodana membangun 3 istana bagi putranya, meneladani perilaku baik seorang remaja pria dan wanita yang dilakukan oleh Pangeran Siddharta dan Dewi Yasodhara, berdiskusi tentang kebaikan-kebaikan ayah dan ibu kepada putranya, menyimpulkan dalam bahasa sendiri secara sederhana mengenai cerita masa remaja dan masa berumah tangga Pangeran Siddharta, menafsirkan mengenai akibat yang ditimbulkan dari kepergian Pangeran Siddharta berkeliling istana.

9. Sila

Siswa dapat mendiskusikan hakekat sila dalam Agama Buddha, mengungkapkan contoh-contoh perbuatan yang mencerminkan pelaksanaan sila Pancasila-Pancadhamma, secara berkelompok mendiskusikan perbuatan yang sesuai atau perbuatan-perbuatan yang melanggar Pancasila Buddhis, menerapkan Pancasila dan Pancadhamma dalam menghadapi berbagai masalah di masyarakat.

10. Brahma Vihara

Siswa dapat membuat dokumentasi mengenai perbuatan yang mencerminkan pelaksanaan metta kepada semua makhluk, menyebutkan alam-alam yang akan menjadi tempat bagi orang yang sering mengembangkan Brahma Vihara, menceritakan kisah-kisah Jataka yang berhubungan dengan sifat-sifat Ketuhanan yang luhur / Brahma Vihara (metta, karuna, mudita, upekkha), dan secara berkelompok membuat tabel kegiatan yang sesuai dengan sifat-sifat luhur Brahma Vihara (metta, karuna, mudita, upekkha)

Butir 23 Contoh-contoh soal dalam setiap bab

Deskripsi Terdapat contoh-contoh soal yang dapat membantu menguatkan pemahaman konsep yang ada dalam materi ajaran Buddha Dharma.

(11)

5. Agama Buddha dan Umat Buddha – Pemberian salam dalam Agama Buddha dilakukan dengan sikap ……….. 6. Tiratana (Buddha, Dhamma, Sangha) – Dharma yang harus dilaksanakan disebut dengan ……… 7. Hari Raya Agama Buddha – Makna merayakan hari raya agama adalah ………. 8. Riwayat Hidup Buddha : dalam kisah Masa Remaja dan Masa Berumah Tangga Pangeran Siddharta –

Jelaskan sifat luhur Pangeran Siddharta pada masa remaja dan masa berumah tangga yang patut kita tiru dalam kehidupan sehari-hari! 9. Sila – Apakah yang terkandung dalam Pancadhamma?

Malu untuk berbuat jahat disebut ………

10. Brahma Vihara – Jelaskan yang dimaksud dengan cinta kasih universal (metta)!

Butir 24 Soal latihan pada setiap akhir bab

Deskripsi Soal-soal yang dapat melatih kemampuan memahami dan menerapkan konsep yang berkaitan dengan materi ajaran Buddha Dharma dalam bab sebagai umpan balik disajikan pada setiap akhir bab, serta pada setiap akhir buku terdapat soal-soal Uji Kompetensi yang memuat materi keseluruhan isi buku, untuk mencapai tujuan SK dan KD.

1. Mengapa Tuhan dalam agama Buddha tidak dipersonifikasikan? 2. Apakah umat Buddha meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa?

3. Tiratana sebagai tiang pokok agama Buddha terdiri dari ... 4. Sebutkan jenis-jenis agama dan kriteria agama Buddha di Indonesia! 5. Tata susila dalam Buddha Dharma disebut ...

Butir 25 Kata Pengantar

Deskripsi Inti pengantar di awal buku adalah ucapan terima kasih, namun dapat ditambah dengan tujuan penulisan, sistematika buku, kelebihan buku, cara belajar yang dianjurkan, dan hal-hal lain yang dianggap penting untuk diinformasikan kepada peserta didik atau pemakai baik oleh penulis maupun oleh penerbit.

Butir 26 Pendahuluan

Deskripsi Uraian pada awal buku berisi tujuan penulisan buku teks pelajaran Buddha Dharma, sistematika buku, kurikulum yang diacu, cara belajar yang harus diikuti, keterangan tentang adanya beberapa contoh uraian serta evaluasi soal yang bersifat tematik.

Butir 27 Daftar Isi

Deskripsi Garis besar isi buku yang disertai nomor halaman.

(12)

Butir 28 Daftar Pustaka

Deskripsi Daftar buku bacaan dan buku rujukan yang diawali dengan nama pengarang (diurutkan secara alfabetis), judul buku, tempat dan nama penerbit, tahun terbitan.

Contoh Pustaka :

Cornelis Wowor, MA, Hukum Kamma Buddhis, Jakarta, Arya Surya Chandra, 1990

Herman S. Endro, Hari Raya Umat Buddha dan Kalender Buddhis 1996-2026, Jakarta, Yayasan Dhammadiepa Arama, 1997

Mahathera Narada, Dhammapada Atthakatha, Terjemahan Tangkas K. dan Oka Diputhera Drs., Ped. Proyek Pengadaan Kitab Suci Buddha

Dan lain sebagainya.(lebih kurang 20 judul buku)

C. PENYAJIAN PEMBELAJARAN

Butir 29 Keterlibatan peserta didik

Deskripsi Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif (ada bagian yang mengajak pembaca untuk berpartisipasi – misalnya dengan mengajak peserta didik mengerjakan latihan, kuis, melengkapi gambar serta menyelesaikan kasus secara berkelompok).

Bentuk Instrumen :

1. Kuis – mencari perbedaan pada gambar yang ”mirip tetapi tidak sama”

2. Demonstrasi – membaca dan menghapal dengan benar paritta suci ”Sacca Kiriya Gatha”, ”Catta Manavaka Vimana Gatha”

3. Bernyanyi – menyanyikan bersama vihara gita ”Triratna Puja”, ”Aku Berlindung”, ”Malam Suci Waisak”, ”Hari Kathina”. Dll

4. Desain – membuat tema peringatan Hari Raya agama Buddha

Butir 30 Kesesuaian dengan karakteristik ajaran Buddha Dharma

Deskripsi Metode dan pendekatan penyajian diarahkan ke metode inkuiri dan pengembangan psikomotorik, di akhir setiap bab minimum memuat materi/latihan yang dapat dipraktikkan dan dikerjakan oleh peserta didik.

Siswa mampu melaksanakan dan mempraktikkan puja bakti dalam kehidupan sehari-hari

(13)

D. KOHERENSI DAN KERUNTUTAN ALUR PIKIR

Butir 31 Ketertautan antar bab atau subbab atau alinea

Deskripsi Penyampaian pesan antara sub bab dengan bab lain atau subbab dengan subbab atau antar alinea dalam subbab yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Contoh salah satu materi :

Materi Saddha terhadap Nibbana : Bahwa untuk mencapai Nibbana, umat Buddha disarankan untuk menempuh Delapan Jalan Utama dalam hidup sehari-hari

Butir 32 Keutuhan makna dalam bab atau subbab atau alinea

Deskripsi Pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab atau subbab atau alinea mencerminkan kesatuan tema sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Contoh salah satu materi :

Materi Saddha: Bahwa untuk mencapai Nibbana, umat Buddha disarankan untuk menempuh Delapan Jalan Utama dalam ...

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini kami mengundang perusahaan saudara untuk megikuti Klarifikasi Penawaran Paket Pekerjaan PENGADAAN PERALATAN PENDIDIKAN SD yang Insya Allah akan diadakan pada

Pecel Lele Lela Tasikmalaya rata-rata sudah dilaksanakan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari indikator-indikator variabel inovasi produk seperti menu lele

Kelas abstrak merupakan suatu bentuk khusus dari kelas di mana kelas tersebut tidak dapat diinstansiasi dan digunakan hanya untuk diturunkan ke dalam bentuk kelas konkret atau

Secara konsepsional sistem agribisnis dapat diartikan sebagai semua aktifitas, mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi (input) sampai dengan

[r]

Oleh karena siklus pengeluaran terdiri dari dua sistem informasi akuntansi untuk menyelenggarakan berbagai transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran perusahaan,

Perancangan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian Transaksi Penjualan Kredit Fungsi yang terkait :..

Universitas Negeri Makassar http://lpse.unm.ac.id , Panitia Pelelangan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor, Studio, MCR dan Ruang VIP RRI Makassar Tahun Anggaran 2011