• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahun 2011 – BSNP Indonesia SMA-KELAS 12

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahun 2011 – BSNP Indonesia SMA-KELAS 12"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1

PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA SEKOLAH MENENGAH ATAS KELAS 12

I. KELAYAKAN ISI A. CAKUPAN MATERI

Butir 1 Kelengkapan materi

Materi yang disajikan mencakup ruang lingkup pokok bahasan atau materi pokok yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Deskripsi

Materi yang disajikan tentang Sila, Samadhi dan Panna (Prajna) menurut Buddha Dharma sebagai pedoman mempraktekkan norma-norma agama dan meditasi dalam kehidupan sehari-hari.

1. Manusia seutuhnya menurut Buddha Dharma 2. Buddha, Arahat, Bodhisatta

3. Meditasi Buddhis 4. Alam-alam kehidupan

Butir 2 Keluasan materi

Deskripsi Materi (termasuk contoh dan latihan) yang disajikan mencerminkan jabaran minimal (fakta, konsep, prinsip dan doktrin) yang mendukung pencapaian semua Kompetensi Dasar (KD).

1. Manusia seutuhnya menurut Buddha Dharma

¾ Menjelaskan manusia seutuhnya menurut agama Buddha

¾ Menjelaskan sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung sehingga menjadi manusia susila ¾ Mengenal dan mengatasi masalah sesuai dengan Buddha Dharma

2. Buddha, Arahat, Bodhisatta

¾ Mendeskripsikan konsep buddha, bodhisatta, dan Manusia Buddha

¾ Menjelaskan pengertian kesucian atau keselamatan menurut agama Buddha dan cara-cara untuk mencapai tingkat-tingkat kesucian hingga Kebuddhaan

¾ Menjelaskan ikrar Bodhisatta dan cara mempraktikkannya 3. Meditasi Buddhis

¾ Mendeskripsikan meditasi sebagai bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan ¾ Mendeskripsikan Pandangan Terang

¾ Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat, penunjang, dan manfaat meditasi pandangan terang dalam kehidupan sehari-hari

(2)

¾ Melatih meditasi pandangan terang

4. Alam-alam kehidupan

¾ Menjelaskan kosmologi dan alam kehidupan ¾ Mendeskripsikan pembagian 31 alam kehidupan

¾ Menjelaskan proses evolusi, pembentukan dan penghancuran dunia (bumi) beserta isinya ¾ Menafsirkan kamma dan akibatnya dalam kehidupan manusia berikutnya

Butir 3 Kedalaman materi

Deskripsi Materi yang disajikan sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik, dan sesuai dengan yang diamanatkan oleh Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Tingkat kesulitan dan kerumitan materi mencakup rincian materi pokok serta pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik.

1. Manusia seutuhnya menurut Buddha Dharma

¾ Mengartikan manusia seutuhnya menurut agama Buddha

¾ Menyebutkan ciri-ciri manusia seutuhnya menurut agama Buddha ¾ Memberikan contoh perbuatan susila dalam kehidupan sehari-hari ¾ Menunjukkan pelaksanaan sila secara aktif dan pasif

¾ Menunjukkan upaya menjadi manusia seutuhnya

¾ Menunjukkan peranan agama Buddha dalam pembinaan manusia seutuhnya ¾ Menunjukkan pelaksanaan sila-sila dalam Pancasila

¾ Menunjukkan pengamalan sila Ketuhanan YME

¾ Menunjukkan pengamalan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab ¾ Menunjukkan pengamalan sila Persatuan Indonesia

¾ Menunjukkan pengamalan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan ¾ Menunjukkan pengamalan sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

¾ Menunjukkan doktrin-doktrin Buddha Dharma yang berhubungan dengan masalah problematika dalam masyarakat ¾ Menunjukkan pandangan Buddha Dharma tentang penyalah-gunaan narkotika

¾ Menunjukkan pandangan Buddha Dharma tentang aborsi ¾ Menunjukkan pandangan Buddha Dharma tentang perkosaan ¾ Menunjukkan pandangan Buddha Dharma tentang tawuran pelajar

2. Buddha, Arahat, Bodhisatta

¾ Mengartikan makna Buddha

¾ Menunjukkan macam-macam Buddha ¾ Menjelaskan sifat-sifat Buddha

¾ Menunjukkan cara untuk mencapai tingkat Kebuddhaan ¾ Mengartikan makna Arahat

(3)

¾ Menunjukkan macam-macam Arahat

¾ Menunjukkan cara untuk mencapai tingkat Ke-Arahatan ¾ Mengartikan makna Bodhisatta

¾ Menunjukkan macam-macam Bodhisatta ¾ Menjelaskan sifat-sifat Bodhisatta

¾ Menunjukkan cara untuk mencapai tingkat Bodhisatta

¾ Menunjukkan Sad-Paramita yang bersumber dari naskah-naskah Sanskerta 3. Meditasi Buddhis

¾ Menjelaskan arti meditasi

¾ Menunjukkan macam-macam meditasi ¾ Merumuskan manfaat meditasi

¾ Menjelaskan tujuan melaksanakan meditasi ¾ Menunjukkan syarat-syarat meditasi

¾ Mengartikan meditasi pandangan terang / vipassana bhavana ¾ Menunjukkan tujuan vipassana bhavana

¾ Menunjukkan obyek vipassana bhavana

¾ Menunjukkan tempat dan waktu vipassana bhavana

¾ Menunjukkan kalyanamitta dan pedoman dalam vipassana bhavana ¾ Menunjukkan hubungan vipassana bhavana dengan Tilakkhana ¾ Mengartikan Samyojana

¾ Menyebutkan macam-macam Ariya Puggala ¾ Mengartikan Parinibbana

4. Alam-alam kehidupan

¾ Menjelaskan pengertian kosmologi dan alam semesta ¾ Menunjukkan jenis-jenis alam semesta

¾ Mengenal alam semesta

¾ Menunjukkan pembagian 31 jenis alam semesta secara garis besar ¾ Menunjukkan pembagian alam Duggati, Suggati, Rupaloka, Arupaloka

¾ Menggambarkan perbuatan yang menyebabkan terlahir di alam Duggati, Suggati, Rupaloka, Arupaloka ¾ Menjelaskan masa atau usia dalam alam-alam kehidupan

¾ Menunjukkan syarat untuk terlahir di alam-alam kehidupan

¾ Menunjukkan banyaknya tata surya dalam alam semesta menurut pandangan Buddha Dharma ¾ Mengungkapkan kejadian bumi dan manusia berdasarkan Aganna Sutta dan Brahmajala Sutta ¾ Mengungkapkan proses penghancuran bumi

¾ Menunjukkan pengertian hukum karma

¾ Menunjukkan cara kerja, pembagian, dan prinsip-prinsip hukum karma ¾ Menunjukkan manfaat mempelajari hukum karma

¾ Menunjukkan pengertian Punabhava

¾ Mengungkapkan proses berpikir makhluk-makhluk

(4)

¾ Mengungkapkan proses kematian makhluk-makhluk, termasuk pengaruh kelahiran pada jasmani dan pengaruh kematian pada batin ¾ Mengungkapkan proses kelahiran kembali makhluk-makhluk

¾ Menunjukkan konsep hukum Paticcasamuppada

¾ Mengungkapkan prinsip-prinsip hukum Paticcasamuppada dalam 12 Nidana ¾ Menunjukkan konsep hukum Tilakkhana

¾ Menunjukkan Anicca Lakkhana, Dukkha Lakkhana, dan Anatta Lakkhana

B. KETEPATAN MATERI

Butir 4 Keakuratan konsep, doktrin dan definisi

Deskripsi Konsep, doktrin dan definisi yang disajikan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai dengan konsep, doktrin dan definisi yang berlaku menurut Kitab suci Agama Buddha, digunakan secara tepat sesuai dengan tema pada materi sajian yang dibahas dan tidak menimbulkan banyak tafsir

Buddha adalah sebuah gelar yang diberikan atau digunakan oleh orang yang telah mencapai penerangan sempurna (bodhi). Dalam Khuddhaka Nikaya, Buddha diartikan sebagai : 1)Dia Sang Penemu kebenaran, 2)Ia yang telah mencapai penerangan sempurna, 3)Ia yang memberikan penerangan dari generasi ke generasi, dan 4)Ia yang telah mencapai kesempurnaan melalui penembusan, sempurna penglihatannya, mencapai kesempurnaan tanpa bantuan siapapun.

Butir 5 Keakuratan fakta dan data

Deskripsi Fakta dan data (contoh dan latihan) yang disajikan sesuai dengan kenyataan empiris (yang benar-benar terjadi) sesuai dengan ajaran Buddha Dharma dan mendukung materi sajian untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.

Kehancuran bumi berlangsung karena dipengaruhi oleh ulah manusia, di samping oleh Hukum Universal itu sendiri. Bumi hancur karena terjadi ketidak-teraturannya sistem orbit tata surya sehingga terjadi persilangan orbit dengan sistem beberapa tata surya yang lain. Akibatnya sinar matahari dari tujuh tata surya lain menerpa bumi, mengakibatkan bumi kita kepanasan, terbakar dan kemudian akan lenyap. Hubungan moral sosial sangat erat kaitannya dengan hukum alam sehingga dirasakan oleh manusia sendiri. Tingkah laku manusia sendirilah yang dapat mempercepat atau memperlambat terjadinya proses evolusi perubahan itu, dengan mengakibatkan perubahan sistem edar tata surya.

Butir 6 Keakuratan contoh dan kasus

Deskripsi Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan empiris (yang benar-benar terjadi) sesuai dengan ajaran Buddha Dharma untuk meningkatkan keyakinan dan pemahaman peserta didik.

(5)

Bahwa untuk mengamalkan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, Sang Buddha mengajarkan kita untuk mengembangkan sifat-sifat luhur / brahma vihara, yaitu metta, karuna, mudita dan upekkha

- Metta : sikap batin yang mengharapkan kesejahteraan dan kebahagiaan semua makhluk, tanpa membeda-bedakan sedikitpun

- Karuna : sikap batin yang timbul apabila melihat penderitaan makhluk hidup lain dan berhasrat menghilangkan atau meringankan penderitaan tsb

- Mudita : suatu bentuk perasaan yang menempatkan diri kita seperti keadaan orang lain

- Upekkha : sikap batin yang seimbang dalam segala keadaan dalam mengatasi kegoncangan batin Butir 7 Keakuratan gambar dan ilustrasi

Deskripsi Gambar dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan materi sajian sesuai dengan ajaran Buddha Dharma untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran.

Butir 8 Keakuratan istilah

Deskripsi Agar istilah-istilah keagamaan bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya,dapat menggunakan bahasa Pali, Sanskerta, Mandarin, Jepang, Tibet dan lainya yang disajikan sesuai dengan Buddha Dharma.

Kamma (Pali) atau Karma (Sanskerta) berarti perbuatan, meliputi semua kehendak dan maksud perbuatan, yang baik maupun yang buruk, lahir atau batin, dengan pikiran, kata-kata dan tindakan semua kehendak atau itikad dengan tidak membeda-bedakan apakah kehendak atau itikad itu baik (bermoral) atau buruk (tidak bermoral).

Butir 9 Keakuratan acuan pustaka

Deskripsi Pustaka acuan yang digunakan dalam teks, simbol, lambang dan bahasa sesuai dengan Buddha Dharma. Mulyadi Wahyono, SH., Pokok-Pokok Dasar Agama Buddha, Jakarta, Depag RI, 2002

Narada, Ven. Alm., Sang Buddha dan Ajaran-AjaranNya, Jakarta, Penerbit Yayasan Dhammadipa Arama, 1997 Dan lain sebagainya.

(6)

C. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

Butir 10 Kesesuaian materi dengan perkembangan Agama Buddha

Deskripsi Materi yang disajikan aktual yaitu sesuai dengan perkembangan keilmuan Agama Buddha.

Dalam Samyutta Nikaya I, disebutkan bahwa sesuai dengan benih yang telah ditabur, begitulah buah yang akan dipetik. Pembuat kebaikan akan mendapat kebaikan, dan pembuat kejahatan akan mendapat kejahatan pula. Maka taburlah biji-biji benih untuk merasakan buah-buah daripadanya.

Prinsip dasar dari hukum karma di atas adalah bahwa barangsiapa yang menanam maka ialah yang akan memetika hasilnya, apakah baik atau buruk

Butir 11 Menggunakan contoh konkret dan faktual

Deskripsi Contoh konkret dan faktual yaitu sesuai dengan kenyataan empiris (yang benar-benar terjadi) pada kehidupan Sang Buddha dan umat Buddha masa kini.

Kasus Penyalahgunaan Narkotika.

Bahwa masalah narkotika saat ini benar-benar telah menjadi momok yang cukup mengancam di banyak Negara, termasuk Indonesia, bahkan akhir-akhir ini telah disinyalir bahwa narkotika bukan hanya ditemukan di sekolah-sekolah menengah, tetapi juga di sekolah-sekolah dasar. Oleh karenanya, masalah penyalah-gunaan narkotika benar-benar merupakan lampu merah bagi generasi muda di seluruh belahan dunia………….. Jalan untuk membebaskan diri dari penderitaan untuk mencapai kebahagiaan dan cara menanggulangi penyalah-gunaan narkotika adalah dengan melaksanakan sila, Samadhi dan panna, yakni :

1. Dengan melatih diri melakukan perbuatan baik / sila, terutama sila ke-5 Pancasila Buddhis 2. Dengan melaksanakan samadhi / meditasi pandangan terang untuk melemahkan keinginan

3. Dengan mengembangkan kebijaksanaan / panna, dengan memiliki pengertian benar akan hakekat kehidupan Butir 12 Menggunakan Gambar, simbol dan ilustrasi aktual

Deskripsi Gambar, simbol dan ilustrasi diutamakan yang aktual, namun juga dilengkapi penjelasan atau perbandingan sesuai dengan materi sajian dalam Buddha Dharma.

Butir 13 Menggunakan contoh dan kasus di Indonesia

Deskripsi Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan ajaran Buddha Dharma dan sesuai dengan situasi serta kondisi di Indonesia. Kasus Penyalah-gunaan Narkotika.

Bahwa masalah narkotika saat ini benar-benar telah menjadi momok yang cukup mengancam di banyak Negara, termasuk Indonesia, bahkan akhir-akhir ini telah disinyalir bahwa narkotika bukan hanya ditemukan di sekolah-sekolah menengah, tetapi juga di sekolah-sekolah dasar. Oleh

(7)

karenanya, masalah penyalahgunaan narkotika benar-benar merupakan lampu merah bagi generasi muda di seluruh belahan dunia…………..

Butir 14 Pengembangan lingkungan sebagai sumber belajar

Deskripsi Uraian yang disajikan selain bersumber dari teks-teks Buddha Dharma, juga memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dalam rangka pembelajaran kontekstual.

Dalam Mahaparinibbana Sutta disebutkan bahwa bumi yang luas ini terbentuk dari zat cair, zat cair terbentuk dari udara, dan udara ada di angkasa.

Butir 15 Apresiasi terhadap keanekaragaman budaya, adat istiadat, agama, dan tidak bias gender, serta menghindari persoalan Suku, Ras dan Golongan

Deskripsi Uraian, contoh, dan latihan yang disajikan dapat membuka wawasan dan pemahaman peserta didik untuk mengenal dan menghargai perbedaan budaya, adat-istiadat, agama, dan tidak bias gender, serta menghindari persoalan Suku, Ras dan Golongan dalam kehidupan sehari-hari yang majemuk, sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Umat Buddha Indonesia menyadari bahwa keyakinan terhadap Tuhan YME adalah masalah pribadi yang paling dalam bagi seseorang, yang merupakan salah satu hal yang paling asasi, yang tidak dapat ditiadakan atau dicampuri oleh siapapun. Menyadari kenyataan ini di dalam masyarakat, selayaknyalah kita memupuk sikap menghormati kemerdekaan setiap orang untuk memeluk agama dan kepercayaannya itu, tanpa sekali-kali memaksakan keyakinannya dengan cara apapun kepada pemeluk agama, mazhab, aliran dan kepercayaan yang berbeda-beda.

Butir 16 Pengembangan kecakapan sosial

Deskripsi Uraian, contoh, dan latihan dapat menciptakan interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan lingkungan sosialnya sesuai dengan Buddha Dharma.

Melakukan dialog antar sesama peserta didik mengenai makna toleransi dan pemahaman konsep-konsep toleransi dalam kehidupan bermasyarakat

Menyanyikan Vihara Gita bersama Guru dan peserta didik, seperti vihara gita “Sakkayaditthi”, “Namo Sakyamuni Buddha”

D. MENDORONG KEINGINTAHUAN

Butir 17 Mendorong berpikir kritis, kreatif, dan inovatif

Deskripsi Penyajian materi dapat mendorong berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, melalui metode pembelajaran yang sesuai (misalnya metode diskusi, simulasi, bermain peran, inkuiri) sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Demonstrasi : Baca dan hafalkan paritta-paritta suci : Buddhanussati, Dhammanussati, Sanghanussati, Tisarana

(8)

Inkuiri : Mengelompokkan masalah-masalah sosial kemasyarakatan (perilaku & akibat)

Diskusi dan Simulasi : Bentuk-Bentuk pergaulan dalam masyarakat (klonning, euthanasia, dll)

Butir 18 Memuat tugas, latihan, dan evaluasi untuk umpan balik

Deskripsi Pada setiap bab diberikan tugas dan latihan. Tugas yang diberikan dapat didasarkan dari dalam maupun dari luar teks. Latihan didasarkan pada uraian materi ajaran Buddha Dharma yang disajikan dalam teks dan diberikan pada bagian akhir bab. Evaluasi didasarkan pada uraian materi yang disajikan dalam teks dan diberikan pada bagian akhir buku.

Tugas, berupa tugas individu (Kuis, Isian Singkat, Pilihan Berganda), tugas kelompok (diskusi, simulasi, Portofolio, Desain) Contoh :

¾ Kuis – Model Teka-Teki Silang

¾ Isian Singkat – Meditasi pandangan terang disebut ……… ¾ Pilihan Berganda – Suggati Bhumi terdiri atas ……

a. 4 alam b. 7 alam c. 11 alam d. 16 alam e. 31 alam

¾ Diskusi – Mengapa manusia terlahir dengan kondisi berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, misalnya ada yang terlahir antic, tampan, kaya, dlsb

¾ Portofolio – Kumpulkan catatan dan analisis mengenai : peristiwa kelahiran bayi cacad/aneh/ajaib, dan musibah/bencana alam sejenisnya ¾ Desain – Buatkan skema alam-alam kehidupan, lengkap dengan batas usia masing-masing alam

Latihan, berupa soal-soal Isian Pendek, Pilihan Berganda, Uraian Singkat, dan Uraian Bebas ¾ Isian Pendek – Memusatkan pikiran pada satu obyek disebut ……… ¾ Pilihan Berganda – Karma yang dilakukan sebelum ajal tiba disebut …..

a. Janaka Karma b. Bahula Karma c. Acinna Karma d. Asanna Karma e. Kattata Karma ¾ Uraian Singkat – Apa yang dimaksud dengan Abhinna?

¾ Uraian Bebas – Apabila kamu dititipkan sebuah tas oleh temanmu pada saat berada di bandara untuk tujuan luar negeri. Apakah kamu memolak atau menerimanya? Jelaskan alasanmu

Evaluasi, memuat soal-soal Uji Kompetensi dalam bentuk Pilihan Berganda

¾ Pilihan Berganda – Semua ciptaan adalah tidak kekal dan akan mengalami kehancuran, karena ….. a. Tidak kuat b. tidak tahan c. kualitas rendah d. mutu jelek e. intinya tidak kekal

  

II.

 

KELAYAKAN

 

PENYAJIAN

 

A. TEKNIK PENYAJIAN

Butir 19 Konsistensi sistematika sajian dalam bab

Deskripsi Sistematika penyajian dalam setiap bab taat asas (memiliki pendahuluan, isi, penutup, dan evaluasi).

(9)

Pengertian Meditasi

- Pembukaan : Arti bahasa Pali atau Sanskerta, meditasi disebut sebagai samadhi. Kata ’samadhi’ dinyatakan Sang Buddha dalam khotbah pertama, ...

- Penjabaran dan Penjelasan : Meditasi atau Samadhi adalah cara untuk memusatkan pikiran, yang merupakan ringkasan dari cara memusatkan pikiran dan pikiran terpusat ...

- Penutup : ... , sinonim dengan bhavana, yang berarti pengembangan batin - Evaluasi : Samadhi artinya ...

Butir 20 Keruntutan konsep

Deskripsi Penyajian konsep disajikan secara runtun mulai dari yang mudah ke sukar, dari yang konkret ke abstrak dan dari yang sederhana ke kompleks, dari yang dikenal sampai yang belum dikenal. Materi ajaran Buddha Dharma dari bagian sebelumnya bisa membantu pemahaman materi pada bagian selanjutnya.

Contoh salah satu materi mengenai Peranan Agama Buddha dalam Pembinaan Manusia Seutuhnya : 1. Pelaksanaan Pancasila oleh Umat Buddha

2. Pelaksanaan Sila-Sila Pancasila 2.1. Sila Ketuhanan YME

2.2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab 2.3. Sila Persatuan Indonesia

2.4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan 2.5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Butir 21 Kesesuaian ilustrasi (misalnya teks, gambar, simbol) dengan materi yang disajikan

Deskripsi Ilustrasi (misalnya teks, gambar, simbol) yang disajikan memperjelas materi yang diuraikan. Untuk kelas XII, sajian ilustrasi seimbang dengan uraian (teks). Ilustrasi berasal dari lingkungan sekitar yang sesuai dengan konteks menurut ajaran Buddha Dharma.

(10)

B. PENDUKUNG PENYAJIAN

Butir 22 Pembangkit motivasi belajar pada awal bab

(11)

Deskripsi Terdapat uraian tentang apa yang akan dicapai peserta didik setelah mempelajari bab tersebut dalam upaya membangkitkan motivasi belajar dan pemahaman peserta didik.

1. Manusia seutuhnya menurut Buddha Dharma Pada akhir Bab, siswa diharapkan mampu :

¾ Mengartikan manusia seutuhnya menurut agama Buddha

¾ Menyebutkan ciri-ciri manusia seutuhnya menurut agama Buddha ¾ Memberikan contoh perbuatan susila dalam kehidupan sehari-hari ¾ Menunjukkan pelaksanaan sila secara aktif dan pasif

¾ Menunjukkan upaya menjadi manusia seutuhnya

¾ Menunjukkan peranan agama Buddha dalam pembinaan manusia seutuhnya ¾ Menunjukkan pelaksanaan sila-sila dalam Pancasila

¾ Menunjukkan pengamalan sila Ketuhanan YME

¾ Menunjukkan pengamalan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab ¾ Menunjukkan pengamalan sila Persatuan Indonesia

¾ Menunjukkan pengamalan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan ¾ Menunjukkan pengamalan sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

¾ Menunjukkan doktrin-doktrin Buddha Dharma yang berhubungan dengan masalah problematika dalam masyarakat ¾ Menunjukkan pandangan Buddha Dharma tentang penyalah-gunaan narkotika

¾ Menunjukkan pandangan Buddha Dharma tentang aborsi ¾ Menunjukkan pandangan Buddha Dharma tentang perkosaan ¾ Menunjukkan pandangan Buddha Dharma tentang tawuran pelajar

2. Buddha, Arahat, Bodhisatta

Pada akhir Bab, siswa diharapkan mampu : ¾ Mengartikan makna Buddha

¾ Menunjukkan macam-macam Buddha ¾ Menjelaskan sifat-sifat Buddha

¾ Menunjukkan cara untuk mencapai tingkat Kebuddhaan ¾ Mengartikan makna Arahat

¾ Menunjukkan macam-macam Arahat

¾ Menunjukkan cara untuk mencapai tingkat Ke-Arahatan ¾ Mengartikan makna Bodhisatta

¾ Menunjukkan macam-macam Bodhisatta ¾ Menjelaskan sifat-sifat Bodhisatta

¾ Menunjukkan cara untuk mencapai tingkat Bodhisatta

¾ Menunjukkan Sad-Paramita yang bersumber dari naskah-naskah Sanskerta

(12)

3. Meditasi Buddhis

Pada akhir Bab, siswa diharapkan mampu : ¾ Menjelaskan arti meditasi

¾ Menunjukkan macam-macam meditasi ¾ Merumuskan manfaat meditasi

¾ Menjelaskan tujuan melaksanakan meditasi ¾ Menunjukkan syarat-syarat meditasi

¾ Mengartikan meditasi pandangan terang / vipassana bhavana ¾ Menunjukkan tujuan vipassana bhavana

¾ Menunjukkan obyek vipassana bhavana

¾ Menunjukkan tempat dan waktu vipassana bhavana

¾ Menunjukkan kalyanamitta dan pedoman dalam vipassana bhavana ¾ Menunjukkan hubungan vipassana bhavana dengan Tilakkhana ¾ Mengartikan Samyojana

¾ Menyebutkan macam-macam Ariya Puggala ¾ Mengartikan Parinibbana

4. Alam-alam kehidupan

Pada akhir Bab, siswa diharapkan mampu :

¾ Menjelaskan pengertian kosmologi dan alam semesta ¾ Menunjukkan jenis-jenis alam semesta

¾ Mengenal alam semesta

¾ Menunjukkan pembagian 31 jenis alam semesta secara garis besar ¾ Menunjukkan pembagian alam Duggati, Suggati, Rupaloka, Arupaloka

¾ Menggambarkan perbuatan yang menyebabkan terlahir di alam Duggati, Suggati, Rupaloka, Arupaloka ¾ Menjelaskan masa atau usia dalam alam-alam kehidupan

¾ Menunjukkan syarat untuk terlahir di alam-alam kehidupan

¾ Menunjukkan banyaknya tata surya dalam alam semesta menurut pandangan Buddha Dharma ¾ Mengungkapkan kejadian bumi dan manusia berdasarkan Aganna Sutta dan Brahmajala Sutta ¾ Mengungkapkan proses penghancuran bumi

¾ Menunjukkan pengertian hukum karma

¾ Menunjukkan cara kerja, pembagian, dan prinsip-prinsip hukum karma ¾ Menunjukkan manfaat mempelajari hukum karma

(13)

¾ Menunjukkan pengertian Punabhava

¾ Mengungkapkan proses berpikir makhluk-makhluk

¾ Mengungkapkan proses kematian makhluk-makhluk, termasuk pengaruh kelahiran pada jasmani dan pengaruh kematian pada batin ¾ Mengungkapkan proses kelahiran kembali makhluk-makhluk

¾ Menunjukkan konsep hukum Paticcasamuppada

¾ Mengungkapkan prinsip-prinsip hukum Paticcasamuppada dalam 12 Nidana ¾ Menunjukkan konsep hukum Tilakkhana

¾ Menunjukkan Anicca Lakkhana, Dukkha Lakkhana, dan Anatta Lakkhana

Butir 23 Contoh-contoh soal dalam setiap bab

Deskripsi Terdapat contoh-contoh soal yang dapat membantu menguatkan pemahaman konsep yang ada dalam materi ajaran Buddha Dharma. Soal-soal yang dapat melatih kemampuan memahami dan menerapkan konsep yang berkaitan dengan materi ajaran Buddha Dharma dalam bab sebagai umpan balik disajikan pada setiap akhir bab, serta pada setiap akhir buku terdapat soal-soal Uji Kompetensi yang memuat materi keseluruhan isi buku, untuk mencapai tujuan SK dan KD.

1. Manusia seutuhnya menurut Buddha Dharma

¾ Mengapa Hiri dan Ottapa disebut sebagai 2 faktor pelindung dunia? ¾ Bagaimana pandangan Buddha Dharma tentang ‘balas budi’? 2. Buddha, Arahat, Bodhisatta

¾ Bagaimana umat Buddha membuktikan adanya Tuhan YME dalam kehidupan sehari-hari? ¾ Dapatkah kita mencapai tingkat Buddha? Bagaimana caranya?

3. Meditasi Buddhis

¾ Mengapakah seorang Anagami tidak akan terlahir kembali sebagai manusia bila meninggal dunia? 4. Alam-alam kehidupan

¾ Apakah yang membedakan antara makhluk di alam Kamaloka dan makhluk di alam Rupaloka?

¾ Uraikan perbedaan antara Dukkha pada Cattari Ariya Saccani dengan Dukkha yang ada pada Tilakkhana Butir 24 Kata Pengantar

Deskripsi Inti pengantar di awal buku adalah ucapan terima kasih, namun dapat ditambah dengan tujuan penulisan, sistematika buku, kelebihan buku, cara belajar yang dianjurkan, dan hal-hal lain yang dianggap penting untuk diinformasikan kepada peserta didik atau pemakai baik oleh penulis maupun oleh penerbit.

Butir 25 Pendahuluan

Deskripsi Uraian pada awal buku berisi tujuan penulisan buku teks pelajaran Buddha Dharma., sistematika buku, kurikulum yang diacu, cara belajar yang harus diikuti, keterangan tentang adanya beberapa contoh uraian serta evaluasi soal yang bersifat tematik.

(14)

Butir 26 Daftar Isi

Deskripsi Garis besar isi buku yang disertai nomor halaman.

Butir 27 Daftar Pustaka

Deskripsi Daftar buku bacaan dan buku rujukan yang diawali dengan nama pengarang (diurutkan secara alfabetis), judul buku, tempat dan nama penerbit, tahun terbitan.

Mulyadi Wahyono, SH., Pokok-Pokok Dasar Agama Buddha, Jakarta, Depag RI, 2002

Narada, Ven. Alm., Sang Buddha dan Ajaran-AjaranNya, Jakarta, Penerbit Yayasan Dhammadipa Arama, 1997 Dan lain sebagainya (lebih kurang 20 judul buku)

C. PENYAJIAN PEMBELAJARAN

Butir 28 Keterlibatan peserta didik

Deskripsi Penyajian materi Buddha Dharma bersifat interaktif dan partisipatif (ada bagian yang mengajak pembaca untuk berpartisipasi – misalnya dengan mengajak peserta didik mengerjakan latihan, kuis, melengkapi gambar serta menyelesaikan kasus secara berkelompok).

Bentuk Instrumen :

1. Kuis – Model Teka-Teki Silang

2. Demonstrasi – membaca dan menghapal dengan benar paritta suci ”Sacca Kiriya Gatha”, ”Buddhanussati”, dlsb 3. Bernyanyi – menyanyikan bersama vihara gita ”Kami Memuja”, ”Aku Berlindung”, ”Di Mana Bahagia”, dll

4. Desain – membuat skema alam-alam kehidupan

Butir 29 Kesesuaian dengan karakteristik ajaran Agama Buddha

Deskripsi Metode dan pendekatan penyajian diarahkan ke metode inkuiri dan pengembangan psikomotorik, di akhir setiap bab minimum memuat materi/latihan yang dapat dipraktikkan dan dikerjakan sesuai dengan ajaran Buddha Dharma oleh peserta didik.

Siswa mampu melaksanakan dan mempraktikkan puja bakti dalam kehidupan sehari-hari

Siswa memahami dan dapat mengerjakan semua latihan dan evaluasi (uji kompetensi) yang disediakan

(15)

D. KOHERENSI DAN KERUNTUTAN ALUR PIKIR

Butir 30 Ketertautan antarbab atau subbab atau alinea

Deskripsi Penyampaian pesan antara subbab dengan bab lain atau subbab dengan subbab atau antar alinea dalam subbab yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Butir 31 Keutuhan makna dalam bab atau subbab atau alinea

Deskripsi Pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab atau subbab atau alinea mencerminkan kesatuan tema sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Referensi

Dokumen terkait

Kelas abstrak merupakan suatu bentuk khusus dari kelas di mana kelas tersebut tidak dapat diinstansiasi dan digunakan hanya untuk diturunkan ke dalam bentuk kelas konkret atau

Sistem Informasi Keuangan yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa Standar Akuntansi Keuangan harus mampu menyediakan data yang diperlukan tepat pada waktunya

Secara konsepsional sistem agribisnis dapat diartikan sebagai semua aktifitas, mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi (input) sampai dengan

[r]

Perancangan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian Transaksi Penjualan Kredit Fungsi yang terkait :..

Universitas Negeri Makassar http://lpse.unm.ac.id , Panitia Pelelangan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor, Studio, MCR dan Ruang VIP RRI Makassar Tahun Anggaran 2011

f) Korban takut akan ancaman dari suami. Rasa takut yang dimaksud adalah ketakutan para istri untuk menceritakan apalagi melaporkan perlakuan yang diterimanya, biasanya

Panitia Pengadaan pada Balai Latihan Transmigrasi Makassar akan melaksanakan pelelangan sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan barang secara