ABD RAZAK SAPUTRA 10573 440 06
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2014
ANALISIS PENGARUH DISIPLIN KERJA, SEMANGAT KERJA DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI BAGIAN UMUM
KANTOR WALIKOTA MAKASSAR
ABD RAZAK SAPUTRA 10573 440 06
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Dan Bisnis / Manajemen
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2014
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tiada kata yang paling indah dan pantas untuk peneliti ucapkan hanyalah ucapan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya yang tak pernah putus. Lebih khusus lagi penulis haturkan puja dan puji kepada-Nya atas pertolongan, kemudahan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul
”Analisis Pengaruh Disiplin Kerja, Semangat Kerja Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Umum Kantor Walikota Makassar”. Segala puji hanyalah milik Allah SWT atas segala nikmat yang tiada terhingga.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan atas junjungan kita Nabiullah Muhammad SAW, seorang revolusioner islam yang diutus ke bumi sebagai uswatun hasanah, penghulu para Nabi dan keturunan Adam yang sifat-sifatnya tercantum dalam kitab Taurat dan Injil, pencerah kehidupan manusia serta mujahid dakwah yang mengajarkan Islam dengan lemah lembut.
Dalam menjalani perkuliahan sampai akhir penulisan skripsi ini, sangat banyak hambatan maupun tantangan yang peneliti hadapi, namun berkat dorongan serta bantuan dari berbagai pihak baik yang bersifat materil maupun nonmateril, hingga pada akhirnya peneliti dapat melaluinya sesuai dengan harapan.
Bersandar pada sabda Rasulullah SAW “barangsiapa yang tidak berterimakasih kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah” Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini dengan segala rasa hormat dan cinta perkenankanlah peneliti mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Tak lupa pula peneliti dengan tulus menyampaikan rasa terimakasih kepada Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA selaku Pembimbing I dan Ismail Rosulong, SE., MM selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam memberikan bimbingan kepada peneliti sampai selesainya penulisan skripsi ini.
Ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu :
1. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd, selaku rektor Universitas Muhammadiyah Makassar dan segenap birokrat institusi yang telah menyediakan fasilitas dan kemudahan selama menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Dr.H.Mahmud Nuhung, MA, selaku dekan Fakultas Ekonomi, serta seluruh dosen dan staf beserta karyawan yang telah memberi bantuan kepada penulis dalam menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi.
3. Dra. Murni, M.Si, selaku ketua Jurusan Fakultas Ekonomi terima kasih atas bimbingan dan arahan serta limpahan ilmunya yang tidak ternilai.
4. Teman-teman seperjuangan di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah berjuang bersama-sama dan saling memotivasi untuk mencapai cita-cita. Semoga Allah SWT meridhai amal perbuatan
Makassar, Mei 2014
Peneliti
ABD. RAZAK SAPUTRA. 2014. Analisis Pengaruh Disiplin Kerja, Semangat Kerja Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Umum Kantor Walikota Makassar. Dibimbing oleh Dr. H. Mahmud Nuhung, MA, Dan Ismail Rosulong, SE., MM.
Penelitian dilakukan dengan metode analisis uji kuesioner, uji asumsi klasik. Teknik analisis data regresi linear berganda. Metode ini dilakukan guna menjawab masalah penelitian dan membuktikan hipotesis yang diajukan,
Data yang diperoleh dalam bentuk observasi pada kantor walikota Makassar, yaitu pengumpulan data melalui dokumentasi dan kuesioner peryataan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti pada bagian umum kantor walikota Makassar.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa disiplin kerja, semangat kerja dan kompetensi terhadap kinerja pegawai masih perlu ditingkatkan oleh pegawai bagian umum kantor walikota Makassar.
Kata kunci : Disiplin kerja, semangat kerja dan kompetensi terhadap kinerja
HALAMAN JUDUL……… ……..i
HALAMAN PERSETUJUAN………..ii
HALAMAN PENGESAHAN………..iii
KATA PENGANTAR………..iv
ABSTRAK………..v
DAFTAR ISI……….vi
I PENDAHULUAN……….1
A. Latar Belakang Masalah………...1
B. Perumusan Masalah………..3
C. Tujuan Penelitian………..4
D. Manfaat Penelitian………4
II TINJAUAN PUSTAKA………6
A. Manajemen Sumber Daya Manusia...6
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja………7
C. Kinerja………12
D. Kerangka Pikir………14
E. Hipotesis……….15
III METODE PENELITIAN………....16
A. Lokasi dan Waktu Penelitian………...16
B. Metode Pengumpulan Data……….16
C. Jenis dan Sumber Data……….17
IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN………30
A. Sejarah Singkat Kantor Walikota Makassar………30
B. Struktur Organisasi………..30
C. Tugas Dan Fungsi Asisten Bidang Adminitrasi Umum…..………31
V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………45
A. Hasil Penelitian………45
B. Pembahasan……….46
VI SIMPULAN DAN SARAN………56
A. Simpulan………..56
B. Saran………57
DAFTAR PUSTAKA……….58
LAMPIRAN……….59
I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan lingkungan eksternal seperti kondisi perekonomian maupun internal seperti sumber daya manusia yang terjadi dewasa ini menuntut perusahaan untuk bersikap lebih fleksibel dalam merespon dan memanfaatkan peluang yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan tersebut, sehingga organisasi dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya walaupun berada dalam situasi persaingan yang sangat ketat.
Kemampuan dan keahlian dari sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki organisasi atau perusahaan merupakan aset yang tak nampak (intangible asset) yang menjadi keunggulan kompetitif suatu perusahaan dan dapat menciptakan nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena keberadaan manusia sangat berbeda dengan faktor produksi lainnya, manusia merupakan sumber daya yang menggerakkan dan mengarahkan jalannya organisasi atau perusahaan. Dana yang berlebihan, teknologi yang canggih, material yang berlimpah tidak akan ada artinya tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang mampu menciptakan nilai tambah sumber daya lainnya.
Sebuah perusahaan pasti selalu melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan perusahaan. Dalam mengembangkan perusahaan tentunya dibutuhkan penanganan SDM yang baik. Sehingga apabila kinerja SDM baik akan mencerminkan kinerja perusahaan yang baik pula.
Disiplin kerja merupakan faktor penting dalam perusahaan. Dengan adanya disiplin kerja, maka karyawan akan mematuhi semua tata tertib dan peraturan perusahaan sehingga dapat menunjang kelancaran perusahaan.
Kedisiplinan dapat ditingkatkan dengan pemberian sanksi yang tegas kepada karyawan yang tidak disiplin, sehingga akan menimbulkan efek jera pada karyawan tersebut.
Karyawan dalam bekerja juga harus mempunyai semangat kerja yang tinggi. Dengan semangat kerja yang baik maka karyawan akan termotivasi untuk selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan memenuhi target pekerjaan dari perusahaan.
Kompetensi juga merupakan faktor utama yang mempengaruhi kinerja pegawai. Semakin tnggi kompetensi karyawan maka akan semakin luas pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sehingga akan dapat menunjang kinerja karyawan.
Kompetensi pegawai adalah karasteristik kemampuan petugas pelayanan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan akta kelahiran yang terungkap dari motives, traits, self-conceft, knowledge dan skills.
Gambaran kepegawaian bagian umum kantor walikota Makassar
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penelitian mengambil judul penelitian : Analisis Pengaruh Disiplin Kerja, Semangat Kerja Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Umum Kantor Walikota Makassar.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah variabel disiplin kerja, semangat kerja, dan kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai Bagian Umum Kantor Walikota Makassar.
Asisten Bidang Adminitrasi Umum
Bagian Protokol
Bagian Hub.
Masyarakat Bagian
Umum
- Sub Bagian Tata Usaha - Sub Bagian
Rumah Tangga - Sub bagian
Sandi Dan Telekomunikasi
- Sub Bagian Perjalanan Dinas - Sub Bagian
Akomodasi - Sub Bagian
Pengaturan Acara
- Sub Bagian Pemberitaan - Sub Bagian Dokumentasi - Sub Bagian
Pengadaan Masyarakat
2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan disiplin kerja, semangat kerja dan kompetensi terhadap kinerja pegawai Bagian Umum Kantor Walikota Makassar secara simultan ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh variabel disiplin kerja, semangat kerja, dan kompetensi terhadap kinerja pegawai Bagian Umum Kantor Walikota Makassar
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan disiplin kerja, semangat kerja dan kompetensi terhadap kinerja pegawai Bagian Umum Kantor Walikota Makassar
D. Manfaat Penelitian
Manfaat diadakan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi mahasiswa
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahun khususnya tentang kinerja kepada para pembaca
b. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya 2. Bagi Pegawai Bagian Umum Kantor Walikota Makassar
a. Penelitian ini dapat dipakai oleh Bagian Umum Kantor Walikota Makassar dalam membuat kebijaksanaan yang berkaitan dengan disiplin kerja pegawai, semangat kerja pegawai, kompetensi pegawai dan kinerja pegawai
b. Sebagai acuan pimpinan dalam meningkatkan kinerja di Bagian Umum Kantor Walikota Makassar
3. Bagi Ilmu Pengetahuan
Memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. (Hasibuan, 2005 : 10)
Sumber daya manusia perusahaan mencakup keseluruhan manusia yang ada dalam organisasi yaitu mereka yang terlibat dalam operasional bisnis perusahaan, dari level yang paling bawah hingga ke posisi direktur utama. Sekalipun berbeda level, akan tetapi kesemua sumber daya manusia tersebut memiliki peran yang sama dan signifikan bagi tercapai tidaknya tujuan dari perusahaan. (Hasibuan, 2005 : 9)
Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia bagi perusahaan adalah sebagai berikut (Hasibuan, 2005 : 15) :
a. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
b. Mentapkan penarikan, seleksi dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right job
c. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian
d. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang
e. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan kita pada khususnya
f. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan sejenis
g. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh h. Melaksanakan pendidikan, latihan dan penilaian prestasi karyawan i. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horisontal j. Mengatur pensiun, pemberhentian dan pesangonnya
2. Fungsi-funfsi manajemen sumber daya manusia a. Perencanaan
b. Pengorganisasian c. Pengarahan d. Pengendalian e. Pengembangan f. Kompensasi g. Pengintegrasian h. Pemeliharaan i. Kedisiplinan j. Pemberhentian
B. Faktor-Faktor Yang Mempegaruhi Kinerja 1. Disiplin kerja
Kondisi tertib dan teratur merupakan sebagian aspek penting, yang berkontibusi pada kelancaran organisasi dalam mencapai tujuan. Untuk
merealisir kondisi tertib dan teratur ini diperlukan pengaturan mekanisme kerja, yang di antaranya dalam bentuk peraturan kerja organisasi secara umum dan khusus. Peraturan ini ditujukan kepada segenap unsur dalam organisasi. Visi dari peraturan kerja ini tidak lain adalah untuk keteraturan dalam kerangka teknis administratif serta organisasional. Untuk ini diperlukan ketaatan dan peran serta yang positif dari setiap pegawai sehingga prestasi kerja dapat terjaga. Upaya antisipasi terhadap hal ini dapat diimplementasikan dalam disiplin kerja.
Disiplin merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
(Hasibuan ; 2002 : 193)
Dengan demikian disiplin kerja dapat diartikan sebagai kesadaran dan kesetiaan karyawan untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan dengan selalu mentaati peraturan perusahaan. Sikap disiplin karyawan dapat ditunjukkan dengan datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, mematuhi segala peraturan perusahaan dan juga norma-norma sosial berlaku.
Kedisiplinan karyawan adalah sifat seorang karyawan yang secara sadar, mematuhi aturan dan peraturan organisasi tertentu. Hal itu sangat mempengaruhi kinerja karyawan dan perusahaan. Kedisiplinan sepatutnya dipandang sebagai bentuk latihan bagi karyawan dalam melaksanakan aturan-aturan perusahaan. Semakin disiplin semakin tinggi produktivitas
kerja karyawan dan kinerja perusahaan. Komponennya dapat dilihat dari beragam sisi berikut: (Hasibuan, 2005)
a. Kedisiplinan sebagai suatu aspek budaya perusahaan/organisasi
b. Kedisiplinan terkait dengan kemungkinan terjadinya simpangan atau masalah kinerja perusahaan
c. Timbul karena kesadaran diri karyawan atau bisa juga dengan paksaan
d. Motif keinginan karyawan untuk diakui sebagai orang yang baik atau teladan,
e. Tidak semua karyawan memiliki derajad kedisiplinan seratus persen;
ada pengaruh faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik
f. Kedisiplinan karyawan tidak selalu terkait dengan produktivitas kerjanya. Artinya kedisiplinan harus dibarengi dengan kecerdasan, g. Terkait dengan tindakan perusahaan berupa konsekuensi pemberian
imbalan/penghargaan atau hukuman kepada karyawan, h. Kedisiplinan karyawan berkaitan dengan peluang karirnya.
2. Semangat kerja
Karyawan memegang peranan bagi perusahaan, sehingga perusahaan harus memperhatikan setiap masalah yang berkaitan dengan karyawan. Salah satu masalah yang dihadapi oleh karyawan adalah mengenai semangat kerja. Dengan adanya semangat kerja, karyawan dapat bekerja dengan lebih baik lagi dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik bagi perusahaan. Semangat kerja yang tinggi akan mendorong karyawan
untuk ikut berpartisipasi dan mencurahkan segala pikiran, kemampuan serta keahliannya dengan penuh kesadaran yang tinggi jujur dan rasa tanggungjawab terhadap pekerjaanya.
Dengan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa semangat kerja adalah sikap karyawan dalam melakukan pekerjaan secara lebih giat dan konsekuen guna mencapai tujuan dengan cepat. Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi tinggi rendahnya semangat kerja, yaitu : (Zainun:
2001 : 97)
a. Hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan bawahan terutama antara pimpinan kerja yang sehari-hari langsung berhubungan dan berhadapan dengan pekerja di bawahnya.
b. Keputusan kerja para pegawai terhadap tugas dan pekerjaannya dan memperoleh tugas yang disukai sepenuhnya.
c. Terhadap suatu suasana dan iklim kerja yang bersahabat dengan anggota lain organisasi, apalagi mereka yang sehari-hari banyak berhubungan dalam pekerjaan.
d. Rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi yang juga merupakan tujuan bersama mereka yang harus diwujudkan secara bersama-sama.
e. Andai tingkat kepuasan ekonomis dan materiil lainnya yang memadai sehingga imbalan yang dirasakan adil terhadap jerih payah yang telah diberikan kepada organisasi.
f. Adanya ketenangan jiwa, jaminan kepastian serta perhitungan terhadap segala sesuatu yang dapat membahayakan diri pribadi dan karier dalam pekerjaan.
3. Kompetensi
Pengertian kompetensi dalam keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 46A Tahun 2003 Tanggal 21 November 2003 ditentukan bahwa “Kompetensi adalah kemampuan dan karak- teristik yang dimiliki seseorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatanya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif, dan efisien.
Specer & specer dalam sahara (2004:73) mendefenisikan kompetensi secara garis besarnya sebagai suatu karakteristik dasar individu yang mempunyai hubungan kausal dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif di tempat kerja atau pada situasi tertentu.
Sejalan dengan definisi di atas, komponen-komponen atau elemen yang membentuk sebuah komponen menurut specer & specer yabg dikutip (dalam Tim Peneliti Badan Kepegawaian Negara 2004 : Online) adalah : 1. Motif (Motives) sesuai yang konsisten atau dikehendaki oleh seseorang
yang selanjutnya akan mengarahkan, membimbing dan memilih suatu prilaku tertentu terhadap sejumlah aksi atau tujuan.
2. Karakter Pribadi (Traits) adalah karakteristik fisik dan reaksi atau respon yang dilakukan secara konsisten terhadap suatu situasi atau informasi.
3. Konsep Diri (Self Concept) adalah perangkap sikap, sistem nilai atau citra diri yang dimiliki seseorang.
4. Pengetahuan (Knowledge) adalah informasi yang dimiliki seseorang dalam suatu area aspek spesifik tertentu.
5. Keterampilan (Skills) adalah kemampuan untuk mengerjakan serangkaian tugas fisik maupun mental tertentu.
C. Kinerja
Persaingan kerja yang terjadi pada saat ini lebih terfokus pada persaingan di bidang sumber daya manusia. Oleh karenanya kinerja merupakan hal yang perlu dipahami oleh setiap perusahaan sebagai prasyarat untuk meningkatkan kemampuan perusahaan, sehingga dapat mempertahankn dan meningkatkan keunggulan perusahaan di tengah persaingan yang semakin cepat. Untuk mewujudkan hal ini maka salah satu hal yang patut diperhatikan adalah kinerja.
Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu (Hasibuan ; 2005 : 94) Sementara itu menurut Sedarmayanti (2007 : 260 ). Kinerja adalah hasil
kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing
dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
Kinerja adalah sebagai hasil kerja itu sendiri (outcomes of work), karena hasil kerja memberikan keterkaitan yang kuat terhadap tujuan-tujuan strategi organisasi, kepuasan pelanggan dan kontribusi ekonomi.Kinerja merupakan suatu kontrak (constract) yang bersifat multi dimensional, pengukurannya juga bervariasi tergangtung pada kompleksitas faktor-faktor yang membentuk kinerja. Kinerja (performance) mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan.
Soedjono (2005) dalam Mariam (2009) menyebutkan 6 (enam) kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja pegawai secara individu yakni:
1. Kualitas adalah Hasil pekerjaan yang dilakukan mendekati sempurna atau memenuhitujuan yang diharapkan dari pekerjaan tersebut.
2. Kuantitas adalah Jumlah yang dihasilkan atau jumlah aktivitas yang dapat diselesaikan.
3. Ketepatan waktu, yaitu dapat menyelesaikan pada waktu yang telah ditetapkan serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain.
4. Efektivitas adalah Pemanfaatan secara maksimal sumber daya yang ada pada organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi kerugian.
5. Kemandirian yaitu dapat melaksanakan kerja tanpa bantuan guna menghindari hasil yang merugikan.
6. Komitmen kerja, yaitu komitmen kerja antara pegawai dengan organisasinya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa keberhasilan, suatu organisasi sangat ditentukan oleh ketersedian sumber daya manusia dalam operasionalnya. Sumber manusia harus memenuhi performance kebutuhan masyarakat yang telah berkembang lebih cepat dari pada aparatur pemerintah.
D. Kerangka Pikir
Kinerja pegawai merupakan instrumen penting dalam mengukur pencapaian tujuan organisasi, oleh karena itu setiap organisasi senantiasa berupaya memastikan agar setiap perangkat yang dapat meningkatkan kinerja pegawai berjalan dengan baik.
Beberapa faktor yang secara teoritis dapat mempengaruhi kinerja pegawai adalah faktor internal dan external, Disiplin Kerja, Semangat Kerja dan kompetensi.
Kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan dalam suatu bagan sebagai berikut :
Kinerja (Y) Disiplin kerja (X1)
Semangat kerja (X2)
Kompetensi (X3)
Keterangan :
Dalam skema kerangka pemikiran di atas dapat dijelaskan hubungan variabel–
variabel yang berkaitan sebagai berikut :
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, yang termasuk variabel bebas dalam penelitian ini adalah :
a. Disiplin kerja (X1).
b. Semangat kerja (X2).
c. Kompetensi (X3).
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja.
E. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Diduga bahwa disiplin kerja, semangat kerja, dan kompetensi berpengaruhi signifikan terhadap kinerja pegawai Bagian Umum Kantor Walikota Makassar.
2. Diduga pula bahwa ada pengaruh yang signifikan disiplin kerja, semangat kerja dan kompetensi terhadap kinerja pegawai Bagian Umum Kantor Walikota Makassar secara simultan.
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan bertempat di Kantor Walikota Makassar, yang terletak di Jalan Ahmad Yani No. 2 Makassar Sulawesi Selatan. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini selama 2 ( dua ) bulan, sejak Bulan April sampai Mei 2014.
B. Metode Pengumpulan Data
metode pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari 3 ( tiga ) bagian yaitu:
1. Metode observasi
Metode observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langung pada Bagian Umum Kantor Walikota Makassar.
2. Kuesioner
Teknik pengumpulan data yang berisi rangkaian pertanyaan tertulis mengenai pokok permasalahaan yang diteliti dengan mengacu pada variable-variabel penelitian untuk mendapatkan informasi dari pada responden.
Yaitu dengan jalan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden.
Sebelum dianalisis terlebih dahulu membagikan daftar pertanyaan. Tingkat penilaiannya dengan Skala Likert, dengan ketentuan sebagai berikut : a. Pilihan SS (Sangat Setuju) diberi skor 5
b. Pilihan S (Setuju) diberi skor 4 c. Pilihan N (Netral) diberi skor 3
d. Pilihan TS (Tidak Setuju) diberi skor 2
e. Pilihan STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1 3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mengambil data yang telah tersedia pada Bagian Umum Kantor Walikota Makassar.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitia ini sebagai berikut:
1). Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk uraian atau penjelasan berupa laporan untuk kemudian dikumpulkan dan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah berupa:
a). Tanggapan pegawai tentang disiplin kerja yang terdapat di Bagian Umum Kantor Walikota Makassar.
b). Tanggapan pegawai tentang semangat kerja yang terdapat di Bagian Umum Kantor Walikota Makassar.
c). Tanggapan pegawai tentang kompetensi yang terdapat di Bagian Umum Kantor Walikota Makassar
d). Tanggapan pegawai tentang kinerja yang terdapat di Bagian Umum Kantor Walikota Makssar.
2). Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka dari berbagai sumber yang ada untuk dianalisis, dievaluasi, sehingga akan mendapatkan informasi yang akurat. Data kuantitatif yang diperlukan dalam penelitian ini adalah jumlah responden.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini bersumber dari:
a. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data secara langsung oleh peneliti yang berupa kuesioner yang disebarkan kepada responden.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari riset kepustakaan, bahan kuliah yang berhubungan dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian.
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002 : 115).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai yang ada di Bagian Umum Kantor Walikota Makassar yang berjumlah 37 orang.
Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi atau penelitian sensus.
(Arikunto; 2002:120). Oleh karena itu dalam penelitian ini termasuk penelitian populasi. Karena populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 yaitu sebanyak 37 pegawai, maka diambil semua untuk dijadikan obyek penelitian.
E. Metode Analisis Data 1. Uji kuesioner
a. Uji Validitas
Validitas merupakan alat ukur untuk melihat atau mengetahui apakah kuesioner dapat digunakan untuk mengukur keadaan responden sebenarnya. Untuk menguji validitas keadaan responden digunakan rumus korelasi Product Moment Pearsons, yaitu (Singarimbun dan Effendi ; 1995 : 137) :
) ) ( (
) (
) )(
(
2 2
2
2 x N y y
xy N
y x xy rxy N
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y
y = Skor item total
x = Skor pertanyaan
N = Jumlah pertanyaan
Jika r hitung lebih besar dari r tabel atau nilai r positif dan lebih kecil dari 0,05 maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. (Ghozali ; 2005 : 45)
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan dan sejauh mana hasil pengukuran konsisten bila dilakukan 2 kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama. Untuk mengukur reliabilitas alat ukur digunakan teknik Cronbach Alpha. (Arikunto, 1993 : 156) :
) 1
( 2
2 / 21 / 1
2 / 21 / 1 11
r r xr
Keterangan :
r11 = Reliabilitas yang dicari
r ½ ½ = Koefisien antara skor-skor setiap belahan test
Suatu konstruk atau variabel dikatakan variabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. (Ghozali ; 2005 : 42)
2. Uji asumsi klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi secara normal.
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan grafik normal probability plots dengan dasar pengambilan keputusan : (Ghozali, 2005 : 112)
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukakan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinieritas
Uji mulitikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Kriteria untuk menentukan mulitikolinearitas adalah jika nilai tolerance < 0,1 dan Varian Inflation Factor (VIF) > 10, maka terdapat multikolonieritas. Model regresi yang baik adalah tidak adanya multikolonieritas. (Ghozali, 2005 : 91)
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastistas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan metode grafik scatterplots dengan dasar Analisis : (Ghozali, 2005 : 105)
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji adanya korelasi antar faktor gangguan yang masuk dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi autokorelasi. (Ghozali, 2005 : 95)
Uji Durbin Watson digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah :
H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0) HA : ada autokorelasi (r0)
3. Teknik Analisis Data
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Formulasinya adalah sebagai berikut (Djarwanto PS dan Subagyo ; 1996 : 309) :
Y = a + b1x1+ b2x2 + b3x3+ e
Keterangan :
Y = Kinerja
a = Konstanta
b1, b2, b = Koefisien regresi3
X1 = Disiplin kerja
X2 = Semangat kerja
X3 = Kompetensi
e = Erorr disturbance
b. Uji t
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
Langkah–langkah pengujian (Djarwanto PS dan Subagyo ; 1996 : 67) :
a) Menentukan hipotesis
Ho : = 0 (artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat)
Ha: 0 (artinya ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat)
b) Dipilih level of significance tertentu = 0,05 Derajat kebebasan (dk) = n – 1 – k
t tabel = ά/2, n – 1 – k
c) Kriteria dan aturan pengujian
Daerah Tolak Daerah Tolak
- t /2, n – 1 – k t /2, n – 1 – k Ho diterima apabila : -ttabel thitung ttabel
Daerah Terima
Ho ditolak apabila : thitung > t tabelatau thitung < -t tabel
d) Penghitungan nilai t (Djarwanto PS dan Subagyo ; 1996 : 165)
b - βSb t
Keterangan :
t = Besarnya t hitung
b = Koefisien regresi
sb = Standar error regresi
e) Kesimpulan
Dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel, maka dapat ditentukan apakah Ho ditolak atau diterima.
c. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama.
Langkah-langkah pengujian :
1) Menentukan hipotesis
Ho : 1= 2= 3= 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat)
Ha: 1 2 3 0 (Ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat)
2) Dipilih level of significance tertentu = 0,05 Derajat kebebasan (dk) = n – 1 – k
Nilai F tabel = F 0,05 ; (k) ; (n-1-k)
3) Kriteria dan aturan pengujian
Daerah tolak
F 0,05 ; k ; n-1-k
Ho diterima apabila Fhitung F0,05 ; k ; n-1-k
Ho ditolak apabila Fhitung > F0,05 ; k ; n-1-k
4) Perhitungan nilai F (Djarwanto PS dan Subagyo ; 1996 : 187) JKR / K
F hitung =
JKS /n-1-k Daerah
terima
Keterangan:
JKR = Jumlah kuadrat regresi
JKS = Jumlah kuadrat sisa
K = Jumlah variabel
n = Jumlah sampel
5) Kesimpulan
Dengan membandingkan antara nilai F hitung dengan nilai F tabel, maka dapat ditentukan apakah Ho ditolak atau diterima.
d. Koefisien Determinasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditunjukkan dengan persentase. (Mustofa ; 1995 : 136)
b1Σx1y + b2Σx2y + b3x3y R2=
Σy2
Keterangan :
R2 = koefisien determinasi
b1,b2, b3 = koefisien regresi
x = variabel bebas
y = variabel terikat
F. Definisi Operasional
1. Kinerja adalah hasil kerja yang diperoleh oleh pegawai.
Indikator kinerja pada penelitian ini adalah : a. Hasil kerja
b. Menjalankan tugas dengan baik c. Mempunyai kecakapan kerja
d. Menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal e. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan
2. Kedisiplinan adalah sikap taat dan putuh pegawai pada segala peraturan dan tanggung jawab yang di milikinya.
a. Contoh kedisiplinan dari pimpinan b. Keadilan dalam memberikan sanksi
c. Ketegasan dalam menindak pegawai yang tidak disiplin
d. Kesadaran dan kesediaan mentaati semua peraturan dalam perusahaan e. Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan.
3. Semangat kerja
Semangat kerja adalah kegairahan kerja pegawai dalam menjalankan tugas.
Indikator yang digunakan pada variabel semangat kerja adalah :
a. Bersedia melakukan lembur
b. Karyawan harus selalu rajin dalam bekerja
c. Motivasi dari perusahaan agar pegawai bersemangat d. Menyelesaikan tugas tepat pada waktunya
e. Menyelasaikan target perusahaan
4. Kompetensi adalah suatu karakteristik yang mendasar dari seseorang individu, yaitu penyebab yang terkait dengan acuan criteria tentang kinerja yang efektif.
Indikator yang digunakan pada variabel kompetensi adalah : a. Motive
b. Traits c. Self-Concept d. Knowledge e. Skills
A. Sejarah Singkat Kantor Walikota Makassar
Gemeentehuis dibangun pada tahun 1918 oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan menggunakan desain arsitektur neo klasik. Gedung ini digunakan sebagai Kantor Walikota Makassar pertama dengan J.E. Dan Brink sebagai Wali Kota. Luas bangunan sekira 2.108 m2 di atas lahan seluas 2.709 m2 dan terletak di jalan Gouveneurs Laan.
Gemeentehuis difungsikan sebagai Museum Kota Makassar dan nama jalannya dirubah menjadi jalan Balaikota. Gedung ini dilindungi sebagai peninggalan sejarah melalui Undang-Undang dengan nomor register 323 oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara.
B. Struktur Organisasi Kantor Walikota Makassar 1. Struktur Organisasi Walikota Makassar
3.
4.
C. Tugas Dan Fungsi Asisten Bidang Adminitrasi Umum 1. Asisten Bidang Adminitrasi Umum
Asisten Administrasi Umum mempunyai tugas melaksanakan dan membina penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan ketatausahaan pimpinan, kerasipan, urusan rumah tangga serta pengumpulan bahan penyusunan perencanaan formasi pegawai, mengendalikan / membina kearsipan dan penyusunan laporan di bidang kepegawaian dalam lingkup Sekretariat Daerah Kota Makassar serta kegiatan penyiapan bahan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), persiapan akomodasi dan pelayanan tamu-tamu pemda, pengelolaan mess pemda, dan persiapan penyusunan acara pemda serta melaksanakan kegiatan dan penyusunan pedoman dan petunjuk
Asisten Bidang AdminitrasiUmum
Bagian Hub.
Masyarakat Bagian
Protokol Bagian
Umum
- Sub Bagian Pemberitaan - Sub Bagian Dokumentasi - Sub Bagian
Pengaduan Masyarakat - Sub Bagian
Perjalanan Dinas - Sub Bagian
Akomodasi - Sub Bagian
Pengaturan Acara - Sub Bagian
Tata Usaha - Sub Bagian
Rumah Tangga - Sub bagian
Sandi Dan Telekomunikasi
Asisten Administrasi Umum mempunyai fungsi :
a. melaksanakan kegiatan dan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan ketatausahaan pimpinan, kerasipan, urusan rumah tangga serta pengumpulan bahan penyusunan perencanaan formasi pegawai, mengendalikan / membina kearsipan dan penyusunan laporan di bidang kepegawaian dalam lingkup Sekretariat Daerah Kota Makassar;
b. melaksanakan melaksanakan kegiatan penyiapan bahan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), persiapan akomodasi dan pelayanan tamu-tamu pemda, pengelolaan mess pemda, dan persiapan penyusunan acara pemda;
c. melaksanakan kegiatan dan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan hubungan masyarakat, untuk memperjelas kebijakan Pemerintah Kota;
d. Mengkoordinasikan perangkat daerah berdasarkan pengelompokan fungsi yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota.
2. Bagian Umum
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan ketatausahaan pimpinan, kerasipan, urusan rumah tangga serta pengumpulan bahan penyusunan perencanaan formasi pegawai, mengendalikan / membina kearsipan dan penyusunan laporan di bidang kepegawaian dalam lingkup Sekretariat Daerah Kota Makassar.
Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
b. penyiapan bahan bimbingan pengaturan acara dan tamu pimpinan;
c. penyiapan bahan penyusunan perencanaan formasi pegawai, mengendalikan / membina kearsipan dan penyusunan laporan di bidang kepegawaian dalam lingkup Sekretariat Daerah Kota Makassar.
d. pengelolaan admnistrasi urusan tertentu.
A. Sub Bagian Tata Usaha dan Sandi
Subbagian Tata Usaha Dan Sandi mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha pimpinan, mengendalikan dan membina kearsipan, pengamanan informasi sandi dan penggunaan pesawat telepon/operator.
Subbagian Tata Usaha Dan Sandi menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya;
b. mengagenda surat masuk yang ditujukan kepada walikota, wakil walikota, dan atau sekretaris daerah kota serta mengklasifikasikan menurut sifat dan tujuan surat;
c. melaksanakan registrasi surat-surat keluar ( naskah dinas ) yang ditanda-tangani oleh walikota maupun oleh pejabat substitusi berdasarkan kewenangan yang diberikan;
d. menggandakan surat-surat masuk dan surat-surat keluar yang dibutuhkan serta mempersiapkan undangan untuk acara pemerintah kota;
maupun ke dinas, kantor dan instansi lainnya;
f. memeriksa dan mengecek kartu kendali atau lembar pengantar menurut sifat / klasifikasi sesuai ketentuan yang berlaku sebagai bahan evaluasi;
g. mempersiapkan penggunaan kendaraan dinas angkutan baik untuk tamu maupun untuk angkutan pegawai;
h. mempersiapkan bahan bakar kendaraan dinas baik perorangan maupun kendaraan pool yang penggunaannya melalui sekretariat daerah;
i. melakukan pengiriman dan penerimaan berita sandi dan telekomunikasi secara cepat dan tepat;
j. melakukan pembinaan terhadap kemampuan operator untuk pemeliharaan dan pengawasan peralatan sandi dan telekomunikasi;
k. memelihara arsip berita sandi sebagai bahan laporan;
l. melakukan segala kegiatan dan usaha dalam rangka pengamanan terhadap informasi / berita sandi sesuai ketentuan;
m. mengkoordinir pelaksanaan pelayanan operator telepon;
n. melakukan penerimaan dan pengiriman berita melalui radio, ssb, maupun faximail;
o. melakukan penataan kearsipan dalam lingku sekretariat daerah kota makassar;
p. melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang terkait dengan bidang tugasnya;
B. Sub Bagian Rumah Tangga
Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan Urusan Rumah Tangga yang meliputi pelayanan Angkutan dan Perawatan Kendaraan Dinas, akomodasi dan ruangan, rumah Jabatan serta memelihara kebersihan Kantor dan Pekarangan.
Subbagian Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya;
b. mempersiapkan akomodasi, peralatan dan komsumsi untuk acara-acara yang dilaksanakan di ruang pola;
c. melakukan koordinasi penyelenggaraan urusan rumah tangga dengan bagian-bagian dalam lingkungan sekretariat daerah kota;
d. memelihara dan mengawasi penggunaan telepon, listrik, air, gas dan lain-lain serta kebersihan ruangan / wc kamar mandi dilingkup balaikota;
e. memelihara serta menjaga peralatan kantor di lingkungan sekretariat daerah kota dan rumah jabatan kepala daerah / wakil kepala daerah;
f. mengurus dan memelihara kebersihan kantor, ruang kantor, dan ruangan lainnya serta fasilitas kantor lainnya penataan halaman dan taman di lingkungan balaikota , rumah jabatan walikota ,wakil walikota dan sekretaris daerah;
h. memelihara kendaraan angkutan pegawai;
i. memelihara rumah jabatan walikota, wakil walikota, dan sekretaris daerah;
j. memelihara gedung dan taman balaikota;
k. mengkoordinir pemberian bbm bagi mobil dinas pejabat sekretariat;
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;
m. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.
3. Bagian Protokol
Bagian Protokol mempunyai tugas melaksanakan melaksanakan kegiatan penyiapan bahan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), persiapan akomodasi dan pelayanan tamu-tamu pemda, pengelolaan mess pemda, dan persiapan penyusunan acara pemda.
Bagian Protokol menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan dalam rangka persiapan Surat Perintah Perjalanan DInas (SPPD);
b. penyiapan bahan dalam rangka persiapan akomodasi dan pelayanan tamu tamu pemda dan pengelolaan Mess Pemda.
c. penyiapan bahan dalam rangka penyusunan acara Pemerintah Daerah.
d. pengelolaan admnistrasi urusan tertentu.
A. Sub Bagian Perjalanan Dinas
Subbagian Perjalanan Dinas mempunyai tugas melakukan persiapan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) serta perhitungan biaya perjalanan dinas.
fungsinya;
b. mempersiapkan surat perintah perjalanan dinas ( sppd ) bagi pejabat / pegawai negeri sipil dalam lingkup pemerintah daerah serta perhitungan biaya perjalanan dinas dalam daerah, luar daerah maupun luar negeri;
c. meneliti permintaan dan penetapan biaya perjalanan dinas untuk dikoordinasikan dengan bendahara dalam melaksanakan pembayarannya;
d. meneliti surat perjalanan dinas yang telah ditanda tangani dan dibubuhi stempel oleh pejabat yang dikunjungi;
e. melakukan pencatatan secara teratur terhadap pelaksanaan perjalanan dinas;
f. mempersiapkan bahan-bahan penyusunan laporan secara periodik bilamana diperlukan berkenan pelaksanaan perjalanan dinas;
g. melakukan penelitian dan penyelesaian masalah-masalah penambahan biaya perjalanan dinas;
h. melakukan koordinasi dengan unit kerja / instansi lain yang terkait bidang tugasnya;
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;
j. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.
B. Sub Bagian Akomodasi
Subbagian Akomodasi menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya;
b. mempersiapkan akomodasi dan pelayanan tamu serta memberikan bantuan fasilitasi pemakaian kendaraan untuk tamu pemda kota makassar, baik dalam daerah, luar daerah maupun luar negeri dengan berkoordinasi kepada satuan perangkat daerah dan instansi terkait;
c. mengelola mess pemda;
d. melaksanakan pemeliharaan terhadap peralatan rumah tangga yang ada pada mess pemda;
e. mengkoordinasikan pelayanan angkutan dan akomodasi tamu pemerintah daerah pelayanan umum lainnya, serta penyelesaian tugas-tugas administrasi yang berkaitan dengan bidang tugasnya
f. melakukan koordinasi dengan unit kerja / instansi lain yang terkait bidang tugasnya;
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;
h. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.
C. Sub Bagian Pengaturan Acara
Subbagian Pengaturan Acara mempunyai tugas melakukan urusan penyusunan acara Pemerintah Daerah.
Subbagian Pengaturan Acara menyelenggarakan fungsi :
b. menyiapkan / mengatur susunan acara –acara, pelantikan, rapat-rapat dan pertemuan dinas lainnya serta mempersiapkan tenaga mc jika diperlukan;
c. mengagenda undangan masuk, audiens dan membuat jadwal acara;
d. mempersiapkan penyerahan penghargaan / bingkisan / cindera mata bagi pejabat daerah atau instansi lain;
e. menyiapkan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan penerimaan tamu-tamu negara, tamu-tamu pemerintah kota;
f. mengatur persiapan rapat, pertemuan/resepsi, upacara yang memerlukan pelayanan yang bersifat protokoler;
g. menyiapkan upacara dan melakukan kordinasi dengan instansi lain di bidang keprotokoleran;
h. mempersiapkan naskah pidato walikota dari instansi yang terkait;
i. melakukan koordinasi dengan unit kerja / instansi yang terkait dengan bidang tugasnya;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;
k. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.
4. Bagian Hub. Masyarakat
masyarakat, untuk memperjelas kebijakan Pemerintah Kota.
Bagian Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis pembinaan pengembangan hubungan masyarakat;
b. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program hubungan antar Pemerintah Daerah dengan masyarakat umum dan organisasi kemasyarakatan untuk memperjelas kebijakan dari kegiatan Pemerintah Kota;
c. penyiapan bahan bimbingan pelaksanaan inventarisasi dan dokumentasi serta distribusi bahan-bahan penerbitan;
d. penyiapan bahan bimbingan dalam rangka penyelenggaraan jumpa pers secara berkala;
e. penyiapan bahan bimbingan pengumpulan informasi melalui media cetak/elektronik untuk memperoleh data/informasi yang benar;
f. pengelolaan admnistrasi urusan tertentu.
A. Sub Bagian Pemberitaan
Subbagian Pemberitaan mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan data dalam rangka penyajian pemberitaan kegiatan Pemerintah Kota.
Subbagian Pemberitaan menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya;
kebijakan pemerintah kota;
c. melakukan usaha untuk mengesahkan pendapat umum dalam menunjang pelaksanaan kebijakan pemerintah kota makassar;
d. mempersiapkan data/bahan dalam rangka menyelenggarakan jumpa pers secara berkala;
e. mengumpulkan dan mempersiapkan bahan-bahan untuk sosialisasi kebijakan pemerintah kota makassar;
f. menyiapkan peliputan acara kegiatan pemerintah kota khususnya sekretariat daerah dengan mengundang pers serta mempersiapkan bahan-bahan siaran pers;
g. mengumpulkan bahan-bahan informasi dari seluruh skpd untuk bahan pemberitaan;
h. menyiapkan, merencanakan dan menyebarluaskan kegiatan pemerintah kotai melalui media cetak dan elektronik;
i. mempersiapkan bahan dalam meliput acara-acara kegiatan disetiap skpd dengan media suara dan gambar;
j. mempersiapkan bahan/data untuk pemberian tanggapan terhadap pembaca mass media;
k. melakukan monitoring perkembangan masyarakat baik melalui media cetak maupun elektronik;
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan;
m. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.
bahan-bahan pendokumentasian dalam rangka distribusi dan penyebarluasan hasil-hasil kegiatan Pemerintah Kota.
Subbagian Dokumentasi menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya;
b. mengumpulkan pemberitaan melalui media cetak (klipping) atas permasalahan pemerintah kota untuk memberikan informasi kepada pihak yang memerlukan;
c. memelihara data statistik bidang pengembangan masyarakat dalam bentuk table dan grafik sebagai bahan informasi;
d. melakukan perekaman setiap acara pemerintah kota dan pembinaan dokumentasi;
e. mengumpulkan penerbitan mass media untuk didokumentasikan dan didistribusikan;
f. memilih dan mengklasifikasikan berita-berita yang berhubungan dengan pemerintah kota untuk disebarluaskan;
g. mengadakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka menghimpun, mensinkronisasikan data/bahan informasi;
h. memilih dan mengklasifikasikan berita-berita yang berhubungan dengan pemerintah kota untuk disebarluaskan;
i. menyusun dan mendokumentasikan serta mendistribusikan naskah- naskah sambutan / pidato walikota ;
k. menyiapkan dan menyebarluaskan foto-foto berita dalam bentuk booklet dan leaflet;
l. mengumpulkan pemberitaan melalui media cetak (klipping) atas permasalahan pemerintah kota dan untuk memberikan informasi bila ada pihak yang memerlukan;
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan;
n. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.
C. Sub Bagian Pegaduan Masyarakat
Subbagian Pengaduan Masyarakat mempunyai tugas mengumpulkan data dan bahan terkait pengaduan masyarakat, melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta mempersiapkan mekanisme dan prosedur pengaduan masyarakat.
Subbagian Pengaduan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya;
b. mengumpulkan data dan bahan terkait dengan pengaduan masyarat baik melalui media cetak mapun elektronik;
c. melakukan koordinasi dengan instansi terkait menyangkut jawaban atau rekomendasi yang akan disampaikan yang berhubungan dengan pengaduan masyarakat;
d. mengumpulkan bahan dan data terkait dengan jawaban;
e. mempersiapkan mekanisme dan prosedur pengaduan masyarakat;
f. mendata dan mencatat setiap pengaduan yang masuk;
i. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan kuesioner yang telah dikumpulkan oleh peneliti, maka data jumlah responden dapat dikategorikan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan pendidikan. Data jumlah responden tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Data Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase
1 2 3
21 – 25 tahun 26 – 30 tahun
≥ 31 tahun
12 9 16
32,5%
24,3%
43,2%
Total 37 100%
Sumber : Data primer
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden yang berusia antara 21 sampai 25 tahun sebanyak 12 pegawai dengan persentase 32,5%, responden yang berusia 26 sampai 30 tahun sebanyak 9 pegawai dengan persentase 24,3%. Responden yang berumur lebih dari 31 tahun sebanyak 16 pegawai dengan persentase 43,2%.
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 2
Laki-laki perempuan
16 21
43,2%
56,8%
Total 37 100%
Sumber : Data primer
atau sebesar 56,8%.
Data Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Persentase
1 2 3 4
SMA Diploma S1 S2
3 11 18 5
8,2 29,7 48,6 13,5
Total 37 100%
Sumber : Data primer
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden yang berpendidikan SMA sebanyak 3 pegawai dengan persentase 8,2%. Responden yang berpendidikan Diploma sebanyak 11 pegawai dengan persentase 29,7%. Responden yang berpendidikan S1 sebanyak 18 pegawai dengan persentase 48,6%. Responden yang berpendidikan S2 sebanyak 5 pegawai dengan persentase 13,5%.
B. Pembahasan
Uji yang pertama adalah uji kuesioner yang meliputi uji validitas dan reliabilitas.
Uji yang terakhir adalah analisis regresi linier berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi. Hasil uji adalah sebagai berikut :
Variabel Kedisiplinan terdiri dari 5 item pertanyaan. Pengujian validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil pada tabel berikut.
Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kedisiplinan
Item Pertanyaan ritem rtabel Keterangan
X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5
0,669 0,517 0,384 0,261 0,099
0,325 0,325 0,325 0,325 0,325
Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Sumber: Data yang diolah, 2014
Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai nilai ritem lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam menjelaskan variabelnya. Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 5 item pertanyaan, 2 item tidak valid.
b. Validitas item pertanyaan untuk variabel Semangat Kerja (X2)
Variabel semangat kerja terdiri dari 5 item pertanyaan. Pengujian validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil pada tabel berikut.
X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5
0,582 0,688 0,620 0,393 0,154
0,325 0,325 0,325 0,325 0,325
Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Sumber: Data yang diolah, 2014
Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai nilai ritem lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam menjelaskan variabelnya. Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 5 item pertanyaan, 1 item tidak valid.
c. Validitas item pertanyaan untuk variabel pendidikan (X3)
Variabel pendidikan terdiri dari 5 item pertanyaan. Pengujian validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil pada tabel berikut.
Korelasi item pertanyaan terhadap variabel kompetensi
Item Pertanyaan ritem rtabel Keterangan
X3_1 X3_2 X3_3 X3_4 X3_5
0,523 0,359 0,344 0,566 0,111
0,325 0,325 0,325 0,325 0,325
Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Sumber: Data yang diolah, 2014
Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai nilai ritem lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam
d. Validitas item pertanyaan untuk variabel Kinerja (Y)
Variabel Kinerja terdiri dari 9 item pertanyaan. Pengujian validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil pada tabel berikut.
Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kinerja
Item Pertanyaan ritem rtabel Keterangan
Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y_6 Y_7 Y_8 Y_9
0,605 0,699 0,568 0,574 0,209 0,202 0,411 0,314 0,431
0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325
Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid
Valid Tidak Valid
Valid Sumber: Data yang diolah, 2014
Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai nilai ritem lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam menjelaskan variabelnya. Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 9 item pertanyaan, 3 item pertanyaan tidak valid.
Variabel Alpha Cronbach Kriteria Keterangan Kedisiplinan(X1)
Semangat Kerja(X2) Kompetensi (X3) Kinerja(Y)
0,615 0,708 0,602 0,755
Alpha Cronbach>
0,60 maka reliabel
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: Data yang diolah, 2014
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai cronbach alpha dari variabel kedisiplinan (X1), semangat kerja (X2), Kompetensi (X3) dan variabel kinerja (Y) lebih besar dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan telah reliabel yang berarti bahwa kuesioner sudah dapat digunakan dalam penelitian.
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas
Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Y
terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolinieritas
Hasil Uji Multikolinieritas
Hasil uji multikolinieritas diatas diketahui besarnya VIF masing-masing variabel lebih kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisita
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
-6,069 6,125 -,991 ,329
,608 ,235 ,296 2,585 ,014 ,908 1,102
,372 ,177 ,242 2,104 ,043 ,902 1,109
1,035 ,233 ,534 4,441 ,000 ,823 1,214
(Constant) X1 X2 X3 Model
1 B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y a.
Regression Standardized Predicted Value
2 1
0 -1
-2 -3
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3
Scatterplot
Dependent Variable: Y
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
d. Uji Autokorelasi
Hasil Uji Autokorelasi
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai Durbin-Watson sebesar 1,988 akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan derajat kepercayaan 5%, jumlah sampel 37 dan jumlah variabel bebas 3, maka di tabel Durbin-Watson akan didapat nilai dL1.31 dan dU 1,66. Nilai DW 1,31 terletak di atas 4-dU atau 2,34>1,988 maka Ho diterima. Hal ini dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi pada model regresi. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau periode sebelumnya (Imam Ghozali : Analisis Multivariat dengan Program SPSS). Karena data penelitian bukan merupakan time series maka uji autokorelasi ini bisa diabaikan.
Model Summaryb
,779a ,607 ,571 2,64959 1,988
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
Predictors: (Constant), X3, X1, X2 a.
Dependent Variable: Y b.
variabel terikat. Hasil persamaan regresi linier berganda adalah :
Y = -6,069 + 0,608 X1 + 0,372 X2 + 1,035 X3 + e
(0,329) (0,014)** (0,014)** (0,000)**
Persamaan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
a = - 6,069. Apabila variabel kedisiplinan, semangat kerja, kompetensi, konstan, maka kinerja pegawai bagian umum kantor walikota Makassar akan menurun.
b1 = 0,608. Variabel kedisiplinan berpengaruh secara positif terhadap kinerja pegawai bagian umum kantor walikota Makassar dengan asumsi variabel yang lain tetap.
b2 = 0,372 variabel semangat kerja berpengaruh secara positif terhadap kinerja pegawai bagian umum kantor walikota Makassar dengan asumsi variabel yang lain tetap.
b3 = 1,035 variabel kompetensi berpengaruh secara positif terhadap kinerja pegawai bagian umum kantor walikota Makassar dengan asumsi variabel yang lain tetap.
Variabel kompetensi mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai bagian umum kantor walikota Makassar, karena mempunyai nilai koefisien regresi yang paling tinggi yaitu 1,035
terhadap variabel terikat secara parsial. Hasil dari uji t adalah sebagai berikut :
Hasil Uji t
Dari Uji t diatas dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung variabel kedisiplinan (X1) sebesar 2,585, semangat kerja (X2) sebesar 2,104, kompetensi (X3) sebesar 4,441 > t tabel 2,0345 sehingga variabel kedisiplinan (X1), semangat kerja (X2) dan kompetensi (X3) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja (Y). Hal ini ini juga dapat dilihat dari nilai signifikansi masing-masing variabel <
0,05.
6. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan. Hasil dari uji F adalah sebagai berikut :
Hasil Uji F
ANOVAb
358,058 3 119,353 17,001 ,000a
231,671 33 7,020
589,730 36
Regression Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X3, X1, X2 a.
Dependent Variable: Y b.
Coefficientsa
-6,069 6,125 -,991 ,329
,608 ,235 ,296 2,585 ,014 ,908 1,102
,372 ,177 ,242 2,104 ,043 ,902 1,109
1,035 ,233 ,534 4,441 ,000 ,823 1,214
(Constant) X1 X2 X3 Model
1 B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y a.