• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok merupakan peran dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. komunikasi kelompok juga bisa diartikan sebagai sekumoulan orang yang mempunyai tujuan yang sama. Komunikasi dalam kelompok yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara suatu kelompok. pada tingkatan ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan keduduka dalam kelompok.

Menurut Shaw, kelompok adalah kumpulan dua atau lebih orang yang berinteraksi satu sama lain sedemikan rupa sehingga perilaku dan atau kinerja dari seseorang dipengaruhi oleh perilaku atau kinerja anggota yang lain (Ardana, 2009:43). Komunikasi kelompok juga bisa diartikan sebagai sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka menjadi salah satu bagian dari kelompok tersebut (Fajar, 2009:65-66).

Menurut Anwar Arifin (Fajar, 2009:66) komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok

“kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konverensi dan sebagainya. Michael Burgon (dalam Wiryanti, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih. Dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagai informasi, menjaga diri, pemecah masalah, yang mana anggota-anggota yang lai secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di

brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

provided by UMM Institutional Repository

(2)

7 atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.

Menurut Dan B. Curtis dkk (2005:149) menjelaskan bahwa komunikasi kelompok terjalin adanya tiga orang atau lebih bertatap muka, biasanya di bawah pengarahan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan atau sasaran bersamaan dan mempengaruhi satu sama lain. Dalam ketika ilmuwan tersebut menjelaskan sifat- sifat komunikasi kelompok sebagai berikut:

a) Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka.

b) Kelompok memiliki sedikit partisipan.

c) Kelompok bekerja dibawah arahan seseorang pemimpin.

d) Kelompok membagi tujuan dan sasaran bersama.

e) Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain.

2.2 Aktifitas Dukun Adat

aktifitas yang dilakukan oleh Dukun Adat dalam keseharian mereka ialah menjadi petani seperti menanam sayur kentang, sayur kol, bawang prei, bawang merah, cabe rawit, dan buah tomat. Di dalam aktifitas keseharian Dukun Adat tidak jauh dari bekerja sebagai petani.

2.3 Kegiatan Rapat Dukun Adat

Dalam kegiatan rapat yang dilakukan oleh Dukun Adat mereka melakukan pertemuan rapat dalam waktu yang tidak ditentukan, bisa satu Bulan sekali bahkan dua Bulan sekali. Tujuan dari adanya kegiatan rapat tersebut yang

(3)

8 dilakukan oleh Dukun Adat untuk memberitahu kepada warga dan anak-anak muda Suku Tengger untuk selalu menjaga Adat dan tradisi titipan dari nenek moyang mereka. Selain itu di dalam rapat dihimbau terutama untuk menjaga keselamatan semua umat yang ada di Desa Argosari.

a. Penyampaian Rapat Dukun Adat

Dalam kegiatan rapat yang di pimpin langsung oleh Dukun Adat menyampaikan untuk melayani warga yang di tinggal keluarganya seperti kematian, melaksanakan ritual hajatan yang bersifat menolong, tanggal kegiatan upacara Adat, dan menyampaikan untuk melaksanakan dan menjaga Adat dan mendoakan alam, dengan cara perilaku, ucapan, pergaulan. Selain itu didalam penyampaian saat rapat ada perundingan apabila bertepatan dengan kegiatan selametan harus dirunding juga oleh Dukun Legen dan Dukun sepuh. Oleh karena Itulah cara penyampaian yang dilakukan saat melakukan kegiatan rapat dan juga untuk saling menjaga kelestarian Adat hingga saat ini.

b. Pembicara Kegiatan Rapat Dukun Adat

Pada saat melakukan rapat di dalam kegiatan rapat tersebut di awali penyambutan oleh pembawa acara selanjutnya membaca wacana darma atau ucapan kebenaran dan yang terakhir di sampaikan oleh Dukun Adat. Dalam rapat tersebut adanya kegiatan tanya jawab mengenai tentang, kehidupan masyarakat Suku Tengger, kegiatan tanggal upacara Adat Suku Tengger.

(4)

9 2.4 Komunikasi Kelompok Dengan Warga Dalam Menjaga Adat dan Tradisi

Dukun Adat dalam membangun komunikasi dengan warga yaitu dengan cara melakukan rapat. Dalam kegiatan rapat tersebut mereka saling memberi waktu untuk warga, tokoh masyarakat, kepala desa, pembantu Dukun untuk memberikan masukan terkait berbagai macam yang ingin disampaikan, salah satunya yaitu keamanan masyarakat Suku Tengger, membuat rambu-rambu keramat dan sebagainya. Selain itu Dukun Adat dalam menyampaikan sebuah informasi dengan cara komunikasi lisan.

2.5 Teori Pencapaian Kelompok

Teori pencapaian kelompok ini sangat berkaitan dengan produktivitas kelompok atau upaya-upaya untuk mencapainya melalui pemeriksaan masukan dari anggota (member inputs), variabel-variabel perantara (mediating variables), dan keluaran dari kelompok (gruop output).

Masukan atau input yang berasal dari anggota kelompok dapat diidentifikasikan sebagai perilaku, interaksi, dan harapan-harapan (expectations) yang bersifat individual. Sementara itu, variabel-variabel perantara merujuk pada struktur formal dan struktur peran dari kelompok seperti status dan tujuan-tujuan kelompok hal yang dimaksud dengan keluaran atau output kelompok adalah pencapaian atau prestasi dari tugas tujuan kelompok.

Produktifitas dari suatu kelompok dapat dijelaskan melalui konsekuensi perilaku, interaksi, dan harapan-harapan melalui struktur kelompok. dengan kata lain, perilaku, interaksi, dan harapan-harapan (input variables) mengarah pada

(5)

10 struktur formal dan struktur peran (mediating variables) yang sebaliknya variabel ini mengarah pada produktivitas, semangat dan keterpaduan (group achievement) (Sasa Djuarsa Sendjaja, 2014:3.28-3.29).

Pengertian ini merupakan pengertian yang mendukung pada peneliti ini karena terkait dengan tujuan dan interkasi adanya kelompok Dukun Adat dalam menjaga Adat Suku Tengger di Desa Argosari.

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama dalam penerapan berbagai ketentuan baru terutama

Untuk mengetahui perbandingan kadar gula terlarut salak Sidimpuan di dataran tinggi dan dataran rendah, maka dilakukan uji perbandingan melalui uji t-test

Dengan demikian, objek dapat dikenali dengan memperhatikan (a) jenis predikat yang dilengkapinya dan (b) ciri khas objek itu.. Kalimat yang terdiri dari golongan

Pentingnya belajar grafik fungsi Aljabar di perguruan tinggi adalah menyediakan suatu konteks yang mana mahasiswa dapat melihat bahwa mata kuliah bidang Matematika merupakan

Turbin yang bergerak karena uap dipergunakan baling baling kapal dan sisa amoniak yang dari turbin menggunakan air dingin dari kedalaman laut yang suhunya C,

Hal tersebut selaras dengan ketentuan Pasal 71 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang menyatakan

Perangkapan kepemimpinan dapat dengan mudah digunakan pemimpin untuk mengakumulasi kekuasaan dengan alasan demi kepentingan masyarakat, sehingga munculnya

Hard disk Exos 7E2000 membantu mencegah akses hard yang tidak sah dan melindungi data yang disimpan dengan tingkat keamanan termasuk Secure Downloads & Diagnostics, Hard