• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV METODE PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

27

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan desain studi analitik kuantitatif dengan metode cross-sectional. Penelitian observasional merupakan penelitian dimana variabel tidak diberi suatu perlakuan oleh peneliti (Masturoh, 2018). Sedangkan metode cross-sectional merupakan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan atau korelasi antara variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable) (Masturoh, 2018). Selain itu, jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena hasil data yang diperoleh berupa angka dan dapat diuji secara statistik (Masturoh, 2018).

4.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Penelitian 4.2.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah jumlah semua satuan ataupun individu yang akan diteliti (Masturoh, 2018). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di wilayah Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinngo sebanyak 41.815 jiwa berdasarkan hasil sensus penduduk pada 2020 .

4.2.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian dari seluruh jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi yang secara nyata diteliti sehingga dapat ditarik kesimpulan (Masturoh, 2018).

Sampel penelitian dilakukan dengan pengisian kuisoner oleh masyarakat di wilayah Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo yang memenuhi kriteria penelitian. Untuk mengetahui jumlah sampel minimal dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus slovin dengan nilai kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10%, yaitu sebagai berikut :

n = N

(N. d2 ) + 1 Keterangan:

N = ukuran populasi n = ukuran sampel

(2)

d = persen kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10% (Setiawan, 2017).

n = 41.815

(41.815 . 0.12 ) + 1= 99,7614

Dari rumus tersebut, maka didapatkan hasil sampel minimal dalam penelitian ini, yaitu 99,7614 jika dibulatkan menjadi 100 responden. Responden nantinya terdiri dari Kecamatan Gending yang terdiri dari 13 desa sehingga dari masing-masing desa 7-8 responden.

4.2.3 Teknik Sampling Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik sampling non-probability sampling dengan teknik accidental sampling dimana pemilihan sampel berdasarkan adanya anggota populasi yang tidak sengaja bertemu dengan peneliti sehingga bisa dijadikan sampel dalam penelitian (Ifur and Budhi, 2017). Dimana responden ialah masyarakat yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

4.2.4 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan sebuah sebjek penelitian yang mewakilkan sampel sehingga memenuhi syarat sebagai sampel, penelitian dapat mewakili sampel penelitian. (Rukinah, 2019). Kriteria inklusi dalam penelitian ini ialah :

1. Masyarakat di wilayah Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, 2. Masyarakat berusia 18 tahun keatas baik laki-laki ataupun perempuan, 3. Masyarakat yang dapat menulis dan membaca kuisoner yang diberikan.

4. Masyarakat yang memiliki kesehatan jasmani dan rohani.

5. Masyarakat bersedia untuk mengisi kuisoner yang diberikan.

4.2.5 Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi di istilahkan dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili suatu sampel karena tidak memenuhi persyaratan sebagai sampel penelitian (Rukinah, 2019). Untuk kriteria eksklusi dari penelitian ini ialah responden yang menolak mengisi keusioner yang diberikan dan masyarakat yang tidak termasuk dalam kriteria inklusi.

(3)

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan Gending sendiri terdiri dari 13 desa.

4.3.2 Waktu Penelitian

Pengambilan data sampel dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2022 menggunakan kuesioner secara offline.

4.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu unsur yang penting dalam proses pengumpulan atau pengukuran sehingga dapat dilakukan dengan baik (Nasution, 2017). Menurut (Masturoh, 2018) variabel dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:

1. Variabel terikat (dependent variable), variabel yang berubah karena variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah pengetahuan masyarakat terkait vaksinasi Covid-19.

2. Variabel bebas (independent variable), variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah informasi melalui media sosial tentang Covid-19.

(4)

Tabel IV. 1 Variabel Penelitian

*Unfavorable Variabel

Penelitian

Indikator No. Kuesioner Cara Pengukuran Pengkategorian Variabel

independen (Informasi melalui media sosial tentang vaksinasi Covid-19)

a. Banyaknya informasi yang didapatkan b. Banyaknya

informasi yang dipercayai c. Keinginan untuk

mencari informasi

a. 1, 2 b. 3, 4, 5 c. 6, 7

Penilaian instrumen sebagai berikut : Skor nilai : Sering = 4 Cukup sering = 3 Cukup jarang = 2 Jarang = 1

Penilaian dilakukan dengan menggunakan kategori : Baik, cukup baik, dan kurang baik

Penilaian dilakukan dengan menggunakan kategori : Baik (76-100%), cukup baik (56- 76%), dan kurang baik (0- 55%).

Variabel dependen (Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19)

a. Informasi mengenai

vaksinasi Covid-19 b. Pengertian

Vaksinasi Covid- 19

c. Tujuan dan manfaat vaksinasi Covid-19

d. Cara pemberian vaksinasi Covid-19 e. Efek samping

vaksinasi Covid-19 f. Macam-macam

vaksinasi Covid-19

a. 1, 2, 3*

b. 4, 5 c. 6, 7, 8 d. 9, 10,

11*

e. 12, 13, 14 f. 15, 16,

17

Penilaian instrumen sebagai berikut : Skor nilai Favorable : Benar = 1 Salah = 0 Unfavorable : Benar = 0 Salah = 1

Penilaian dilakukan dengan menggunakan kategori : Baik, cukup baik, dan kurang baik.

Penilaian dilakukan dengan menggunakan kategori : Baik (76-100%), cukup baik (56- 76%), dan kurang baik (0- 55%).

(5)

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah media yang digunakan dalam menggali data dari objek ataupun subjek penelitian (Kurniati et al., 2018). Dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuisoner dengan menggunakan skala guttman dan skala likert. Menurut (Pranatawijaya et al., 2019) skala Guttman merupakan skala yang memberikan dua pilihan jawaban. Pada penggunakan kuisoner penelitian ini kita memberikan dua pertanyaan “Benar” dan “Salah” pada setiap jawaban. Dimana penilaian positif diberi nilai 1 dan penilaian negatif diberi nilai 0.

Sedangkan pada skala Likert adalah skala yang digunakan untuk menilai persepsi, sikap, atau pandangan seseorang atau kelompok terhadap suatu peristiwa atau fenomena. Pada penelitian ini menggunakan kriteria penilaian “Sering”, “Cukup Sering”, “Cukup Jarang”, dan “Jarang” (Vinka and Michele, 2021). Skala Likert memiliki dua versi : bentuk positif untuk mengukur skala positif dan bentuk negatif untuk mengukur skala negatif. Pertanyaan positif mendapat poin 4, 3, 2, dan 1, sedangkan pertanyaan negatif mendapat poin 1, 2, 3, dan 4 (Pranatawijaya et al., 2019).

Kuisoner penelitian ini berisikan pertanyaan deskriptif, tingkat informasi melalui media sosial dan tingkat pengetahuan. Pada pertanyaan pertama berisikan pertanyaan terkait informed consent dan identitas responden. Pada pertanyaan kedua berisikan kuisoner pertanyaan tentang pengaruh informasi melalui media sosial yang mana meliputi : Banyaknya informasi yang didapatkan yang terdapat pada kuesioner nomor 1 dan 2. Banyaknya informasi yang dipercayai yang terdapat pada kuesioner nomor 3, 4 dan 5. Keinginan masyarakat yang terdapat pada kuesioner nomor 6 dan 7 (Vinka and Michele, 2021).

Pada pertanyaan ketiga kuisoner pernyataan terkait tingkat pengetahuan responden mengenai vaksinasi Covid-9 yang mana kuesioner tingkat pengetahuan memiliki beberapa aspek yaitu : Informasi mengenai vaksinasi Covid-19 yang terdapat pada kuesioner ke nomor 1 (Kurniawandanarissy and Sutan, 2021), 2 (Kesehatan, 2021), dan 3 (Ayunda, Kosasih and Disemadi, 2020), pengertian vaksinasi Covid-19 yang terdapat pada kuesioner nomor 4 dan 5 (Sari and Sriwidodo, 2020), tujuan dan manfaat vaksinasi Covid-19 yang terdapat pada kuesioner nomor 6, 7, dan 8 (Triyo Rachmadi et al., 2021), cara pemberian vaksinasi Covid-19 yang

(6)

terdapat pada kuesioner nomor 9, 10, dan 11 (Hafizzanovian et al., 2021), efek samping vaksinasi Covid-19 yang terdapat pada kuesioner nomor 12, 13, dan 14 (Rahayu and Sensusiyati, 2021), macam-macam vaksinasi Covid-19 yang terdapat pada kuesioner nomor 15, 16, dan 17 (Rahayu and Sensusiyati, 2021).

4.6 Definisi Operasional

Menurut (M.Kurniawan, 2017) penentuan suatu kata yang dipelajari dapat memberikan variabel sehingga dapat diukur merupakan istilah dari definisi operasional. Beberapa hal yang perlu di definisikan :

1. Vaksinasi Covid-19 adalah pemberian obat pada suatu masyarakat dengan bertujuan memberikan imun tubuh.

2. Informasi merupakan kumpulan pesan yang yang dikelola menjadi sesuatu sehingga dapat bermanfaat bagi penerimanya.

3. Tingkat pengetahuan merupakan suatu gambaran pengetahuan seseorang/individu terharap suatu pokok permasalahan.

4. Media Sosial Elektronik merupakan suatu pemberian informasi pihak atau seseorang terhadap masyarakat melalui media daring.

5. Tinjauan masyarakat merupakan masyarakat yang berdomisili Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.

6. Tingkat Informasi merupakan tolak ukur seseorang dalam menerima suatu informasi yang didapat.

4.7 Pengumpulan Data 4.7.1 Uji Pendahuluan

Uji pendahuluan berfokus pada kemungkinan untuk dapat melakukan sesuatu dengan mudah atau nyaman pada penilaian kepraktisan rencana atau metode yang diusulkan. Pengujian ini dilakukan sebelum penelitian atau pengembangan yang lebih luas di masa depan. Uji pendahuluan biasanya tidak tidak dilaporkan dan juga bukan topik yang banyak didiskusikan dalam literatur penelitian (Fraser et al., 2018). Uji pendahuluan dalam penelitian ini dilakukan untuk menentukan validitas dan reliabilitas kuisoner yang dilakukan pada 30 responden (Alfian, 2016). Pengujiannya sendiri dilakukan di wilayah Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.

(7)

4.7.2 Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji yang digunakan untuk melihat sejauh mana pengukuran tersebut valid atau tidak valid (Janna, 2020). Jika diperoleh nilai validitas instrumen yang tinggi hal ini menunjukkan semakin akurat pengukuran suatu data tersebut (Amanda, Yanuar and Devianto, 2019). Pengujian validitas yang digunakan pada penelitian ini ialah validitas isi dan validitas konstruk.

Validitas muka merupakan validitas isi yang mendasar yang membahas judgement dari peneliti yang dinilai dosen pembimbing. Dalam hal ini hanya sekedar tahap penerimaan responden terhadap fungsi pengukuran tes serta tidak berhubungan dengan statistik validitas (Hendryadi, Handayani and Hendryadi, 2017). Validitas isi atau validitas konten bertujuan untuk memberikan data tentang elemen-elemen dalam alat ukur yang dapat dianalisis secara rasional. Validitas isi dinilai oleh dosen pembimbing. Validitas konstruk fokus pada sejauh mana alat ukur menunjukkan hasil pengukuran yang sesuai dengan definisinya. Definisi variabel harus jelas agar penilaian validitas konstruk mudah (Masturoh, 2018). Evaluasi akan lebih mudah diselesaikan jika alat ukur diuraikan secara rinci. Sejauh mana alat ukur mencerminkan hasil pengukuran disebut sebagai validitas konstruk (Yusup, 2018).

Pada pengujian mengukur validitas digunakan rumus Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut : (Masturoh, 2018)

r = n ∑ xy − (∑ x)(∑ y)

√(n ∑ x2− (∑ x)2)(n ∑ y2− (∑ y)2) Keterangan:

r = koefisien korelasi

x = skor pada item pertanyaan nomor ganjil y = skor pada item pertanyaan nomor genap

Nilai bisa dikatakan valid apabila nilai r hitung ≥ r tabel.

4.7.2.1 Hasil Uji Validitas

Pada penelitian ini dilakukan uji validitas yang dilakukan terhadap masyarakat di kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Uji validitas yang digunakan adalah korelasi product moment. Jumlah sampel untuk uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini sebanyak 30 responden. Besar nilai kritis 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 dengan

(8)

n = 30 dan tingkat kesalahan 5% yaitu 0,361. Apabila diperoleh nilai rhintung ≥ rtabel maka tersebut dapat disimpulkan bahwa item penyataan tersebut dikatan valid dan dapat digunakan. Hasil uji validitas dapat dilihat pada table sebagai berikut

Tabel IV. 2 Hasil uji validitas kueisoner informasi melalui media sosial

Indikator No.

Pertanyaan

𝐫𝐡𝐢𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐫𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 Keterangan

A

1 0,365 0,361 Valid

2 0,287 0,361 Tidak Valid

B

3 0,754 0,361 Valid

4 0,085 0,361 Tidak Valid

5 0,442 0,361 Valid

C

6 0,672 0,361 Valid

7 0,660 0,361 Valid

Bedasarkan hasil uji validitas tersebut, ada beberapa pertanyaan tidak valid yakni untuk pertanyaan no 2 terkait indikator banyaknya informasi yang didapatkan dan no 4 terkait indikator banyak informasi yang dipercayai.

Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 10.

Tabel IV. 3 Hasil uji validitas kuesioner pengetahuan masyarakat

Indikator No.

Penyataan

𝐫𝐡𝐢𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐫𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 Keterangan

A

1 0,525 0,361 Valid

2 0,104 0,361 Tidak Valid

3 0,674 0,361 Valid

(9)

Indikator No.

Penyataan

𝐫𝐡𝐢𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐫𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 Keterangan

B

4 0,460 0,361 Valid

5 0,546 0,361 Valid

C

6 0,348 0,361 Tidak Valid

7 0,396 0,361 Valid

8 0,521 0,361 Valid

D

9 0,735 0,361 Valid

10 0,510 0,361 Valid

11 0,735 0,361 Valid

E

12 0,674 0,361 Valid

13 0,637 0,361 Valid

14 0,674 0,361 Valid

F

15 a 0,361 Tidak Valid

16 0,127 0,361 Tidak Valid

17 0,538 0,361 Valid

*a = cannot be computed because at least one of the variables is constant Bedasarkan hasil uji validitas tersebut, ada beberapa pertanyaan tidak valid yakni untuk pertanyaan no 2 terkait indikator informasi mengenai vaksinasi COVID-19, no 6 terkait indikator tujuan dan manfaat vaksinasi COVID-19, no 15 , dan 16 terkait indikator macam-macam vaksin COVID- 19. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 10.

(10)

4.7.3 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ialah tingkatan pengukuran yang memberikan hasil sejauh mana suatu alat pengukur yang digunakan dapat dipercaya (Janna, 2020). Hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana hasil pengukuran yang dilakukan itu tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap kriteria yang sama, dengan penggunaan alat ukur yang sama (Amanda, Yanuar and Devianto, 2019).

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan uji Cronbach’s alpha dimana untuk instrumen yang terdiri dari jawaban benar lebih dari satu. Instrumen tersebut biasanya berbentuk angket, esai, ataupun kuesioner (Yusup, 2018). Dengan rumus pengujian Cronbach’s alpha adalah sebagai berikut :

ri = k

k − 1 { 1 −∑ si2 st2 }

Keterangan:

ri = koefisien reliabilitas Alfa Cronbach k = jumlah item soal

∑si2 = jumlah varians skor tiap item st2 = varians total

Dimana ketika variabel menunjukkan hasil nilai Alpha Cronbach  0,60 maka bisa disimpulkan variabel yang didapat dikatakan reliabel atau konsisten dalam mengukur (Yusup, 2018).

4.7.3.1 Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan pengujian dimana untuk melihat seberapa jauh pernyataan yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat ukur penelitian. Jika nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa variable tersebut dikatan reliabel.

(11)

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas item pertanyaan informasi melalui media sosial dan pertanyaan pengetahuan masyarakat tentang Vaksinasi Covid-19.

Tabel IV. 4 Hasil Uji Reliabilitas

Kuesioner Cronbach’s Alpha Nilai Kritis Keterangan Informasi melalui

media sosial tentang Vaksinasi Covid-19

0,762 ≥ 0,60 Reliabel

Pengetahuan tentang Vaksinasi Covid-19

0,903 ≥ 0,60 Reliabel

Dari hasil nilai Cronbach’s Alpha kedua kuesioner dapat dilihat lebih jelas pada Lampiran 10.

4.8 Teknik Pengumpulan Data 4.8.1 Pengolahan Data

Pengolahan data di zaman sekarang sangat mudah dengan adanya berbagai macam aplikasi. Salah satu aplikasi yang bisa digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). Dilihat dari fungsinya sendiri, SPSS banyak digunakan dalam pengolahan dan analisis data kuantitatif (Zein et al., 2019). Berikut adalah tahap-tahap pengolahan data menurut (Masturoh, 2018):

1. Checking

Tahapan ini dilakukan dengan cara pemeriksaan kelengkapan jawaban pada kuesioner agar data yang diperoleh dapat diolah dengan benar. Pada penelitian ini data didapatkan melalui pengambilan data secara langsung yang mana setiap responden wajib menjawab setiap pertanyaan hingga terisi penuh.

2. Coding

Kuesioner yang telah diperoleh selanjutnya akan diproses lebih lanjut kepada tahap coding. Pada tahap ini tiap data yang diperoleh akan diberikan identitas tertentu supaya mempermudah pada proses analisis, contohnya jawaban ya akan diberi kode satu sedangkan tidak akan diberi kode nol. Kode tersebut berupa angka yang diperlukan untuk menyusun skor pada tahap skoring nanti.

(12)

3. Data Entry

Peneliti memasukkan data yang sudah didapatkan melalui pengambilan data secara langsung ke dalam database komputer dalam bentuk kode.

4. Tabulasi

Setelah semua data diinput ke dalam database komputer selanjutnya data dimasukkan ke dalam aplikasi SPSS untuk dilakukan pengolahan data.

5. Cleaning

Peneliti akan melakukan pengecekan ulang terhadap data yang diperoleh dari responden yang telah dimasukkan ke dalam SPSS, setelah dilakukan pembersihan data maka program SPSS memberikan hasil dan akan dilakukan penilaian data.

4.8.2 Uji Univariat

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan analisis univariat berupa data frekuensi dan persentase (Riyanti Imron, 2017). Analisa univariat dalam penelitian diantaranya untuk mengidentifikasi :

1. Variabel bebas tingkat informasi vaksinasi Covid-19 melalui media sosial.

Data yang telah diperoleh melalui kuisoner akan dianalisis dengan menghitung persentase yang didapatkan menggunakan rumus sebagai berikut (Songgigilan et al., 2020) :

N = SP

SM x 100%

Keterangan :

N = Hasil persentase tingkat informasi SP = Jumlah Nilai Kuisoner (0-28)

SM = Jumlah Nilai Maksimal Kuisoner (28)

Hasil persentase data yang diporeh dari tingkat informasi melalui media sosial terkait vaksinasi Covid-19 dapat dikategorikan menurut (Songgigilan et al., 2020), (Pratiwi et al., 2021), (Carolina, Carolina and Lestari, 2016), (Vinka and Michele, 2021) sebagai berikut :

(13)

Tabel IV. 5 Informasi Vaksinasi Covid-19 Melalui Media Sosial

Persentase Skor

76-100% Baik

56-75% Cukup Baik

0-55% Kurang Baik

2. Variabel terikat tingkat pengetahuan masyarakat seputar vaksinasi Covid-19.

Data yang telah diperoleh melalui kuisoner akan dianalisis dengan menghitung persentase tingkat pengetahuan yang didapatkan menggunakan rumus sebagai berikut (Songgigilan et al., 2020) :

N = SP

SM x 100%

Keterangan :

N = Hasil persentase tingkat informasi SP = Jumlah Nilai Kuisoner (0-17)

SM = Jumlah Nilai Maksimal Kuisoner (17)

Hasil persentase data yang diporeh dari tingkat pengetahuan masyarakat terkait vaksinasi Covid-19 dapat dikategorikan menurut (Songgigilan et al., 2020) sebagai berikut :

Tabel IV. 6 Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terkait Vaksinasi Covid-19

Persentase Skor

76-100% Baik

56-75% Cukup Baik

0-55% Kurang Baik

4.8.3 Uji Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis untuk melihat adanya atau tidaknya hubungan dua variabel yakni variabel babas dan variabel terikat (Sman et al., 2018).

Pada penelitian ini menggunakan adalah analisis Chi-Square. Analisis Chi-Square merupakan analisis untuk melihat ada tidaknya pengaruh antar variabel (Riyanti Imron, 2017).

(14)

Kai kuadrat atau chi square adalah sebuah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi dengan frekuensi harapan yang bedasarkan oleh hipotesis tertentu terhadap setiap kasus atau data yang ambil untuk dilakukan pengamatan (Nishom and Wibowo, 2018). Menurut (Negara and Prabowo, 2018) uji chi square sendiri dapat dirumuskan sebagai berikut :

X2 = ∑(Oi − Fi)2 Ei

n

i=l

Keterangan :

X2 = Distribusi chi square Oi = Nilai observasi ke-i Ei = Nilai ekspetasi ke-i

Untuk pengujian uji Chi-Square menggunakan nilai signifikan α = 0,05 dengan kriteria pengujian :

1. Jika X2 hitung ≤ X2 tabel, maka H0 diterima 2. Jika X2 hitung > X2 tabel, maka H0 ditolak 3. Jika Sig. ≥ maka H0 diterima

4. Jika Sig. < 0,05 maka H0 ditolak 4.9 Etika Penelitian

Etika penelitian adalah hal yang perlu diterapkan dalam setiap melakukan penelitian. Integritas peneliti juga dapat dilihat dari bagaimana peneliti menerapkan etika penelitiannya. Peneliti mengajukan permohonan izin terhadap lembaga yang akan diteliti dengan membawa surat pengantar dari KEPK UMM dengan nomor sertifikan (No.E.5.a/038/KEPK-UMM/II/2022). Setelah pihak lembaga sudah menyetujui dilakukannya penelitian maka peneliti dapat memperhatikan masalah etika yang meliputi :

1. Informed Consent ( Persetujuan setelah penjelasan )

Persetujuan yang dilakukan responden terhadap penelitian yang akan dilakukan setelah peneliti memberikan penjelasan terkait penelitian yang akan dilakukan (Mulyadi, 2021).

2. Anonimity ( Tanpa nama )

Responden berhak menyembunyikan identitasnya selama penelitian dengan mengisi kolom nama dengan menggunakan inisial nama. Peneliti tidak boleh

(15)

menyebarkan ha-hal pribadi yang menyangkut dengan responden diluar penelitian (Virgo and Halimah, 2019).

3. Justice ( Prinsip keadilan )

Memberikan hak yang sama kepada semua responden dan tidak meminta responden melakukan hal yang tidak merupakan kewajibannya (Handayani, 2018).

4. Respect for Persons ( Menghormati Harkat dan Martabat Manusia )

Peneliti tidak ikut andil dalam pengambilan keputusan yang dilakukan responden terhadap jawaban yang mereka berikan (Eli Fitrotul Arofah, 2021).

5. Beneficence ( Berbuat Baik )

Peneliti wajib untuk membantu orang lain dengan memaksimalkan manfaat yang akan didapat oleh responden sehingga mengurangi kerugian yang akan terjadi (Handayani, 2018).

(16)

4.10 Alur Penelitian

KEPK UMM

Sertifikat (No.E.5.a/038/KEPK-

UMM/II/2022) Surat Pengantar

Proposal Skripsi dan Bukti Seminar Proposal

KESBANGPOL Kabupaten Probolinggo

Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo

Uji Pendahuluan Penelitian

Kecamatan Gending Kecamatan Dringu

Gambar 4. 1 Alur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Whistle blowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan baik yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya

Agar lebih mudah melihat cakupan jaringan penguat sinyal maka lingkaran cakupan setiap titik yang terdapat pada Contoh 1 dan Contoh 2 akan dikonversi ke dalam

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,

Dengan memperhatikan kerangka berpikir yang ada, maka dapat ditarik hipotesa awal dari penelitian ini, yaitu semakin besar faktor-faktor negatif yang ada dalam perencanaan

Angandika wong kang ahlul supi, khakekate amaujud edat, iku rupane maklume, kang aneng ndalem ngelmu, ing tingale tekeng ing budi, de ngelmune tan ana, tan

Dengan demikian, kita akan terhindarkan dari kesalahan memasukkan masalah yang akan dijawab atau akan terhindarkan dari kesalahan memasukkan masalah yang akan dijawab atau yang

Tetapi kerena tidak adanya materi pendukung lain menjadi sulit untuk menarik dugaan bahwa arsitektur tradisional Sunda Babancong berpengaruh pada atap Pendapa Si Panji,

Skripsi dengan judul “Analisis Kesenjangan Pendapatan Kota/Kabupaten Propinsi Jawa Timur 2008 - 2012” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat