BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Persediaan
“Persediaan merupakan salah satu aset yang sangat penting bagi suatu entitas baik bagi perusahaan ritel, manufaktur, jasa, maupun entitas lainnya”. (Martani 2016:245)
“Persediaan merupakan kekayaan perusahaan yang berupa bahan baku, bahan setengah jadi, dan bahan jadi”. (Yuliana, Topowijono, dan Sudjana 2016)
2. Perbedaan Sistem Pencatatan Persediaan
Sistem pencatatan akuntansi yang akurat dan catatan yang up to date merupakan hal yang sangat penting. Penjualan dan pelanggan bisa hilang jika pesanan mereka tidak sesuai dengan model, kuantitas yang diinginkan.
Oleh karena itu, perusahaan harus selalu memonitor tingkat persediaan secara seksama dan mengatasi biaya pembiayaan akibat penimbunan persediaan. Perusahaan menggunakan satu dari dua jenis sistem pencatatan persediaan.
Terdapat dua sistem pencatatan persediaan yang digunakan yaitu : a. Sistem Fisik
Metode fisik atau disebut juga metode periodik adalah metode pengelolaan persediaan, dimana arus keluar masuknya barang tidak dicatat secara terinci sehingga untuk mengetahui nilai persediaan pada suatu saat tertentu harus melakukan perhitungan barang secara fisik (stock opname) digudang. Pengunaan metode fisik mengharuskan perhitungan barang yang ada (tersisa) pada akhir periode akuntansi ketika menyusun laporan keuangan.
1) Persediaan awal barang xxx 2) Pembelian xxx
3) Persediaan total xxx 4) Persediaan akhir xxx
5) Beban Pokok Penjualan xxx
Beban pokok penjualan adalah harga beli atau total beban produksi dari sejumlah barang yang telah laku terjual pada suatu periode tertentu. Untuk mengetahui beban pokok penjualan pada suatu periode tertentu, harus diketahui volume dan nilai persediaan akhir pada periode tersebut. Dan untuk mengetahui nilai persediaan akhir, harus dilakukan perhitungan fisik (stock opname) digudang.
b. Sistem Perpetual
Menurut (Baridwan 2014:151) “Dalam meetode perpektual setiap jenis persediaan di buatkan rekening sendiri-sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan”.
Penggunaan metode perpetual lebih mudah karena tidak perlu lagi mengadakan perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah persediaan akhir. (Rudianto 2012:222)
Gambar 2.1, kartu persediaan 3. Metode Penilaian Persediaan
Selama setiap periode fiscal tertentu, besar kemungkinan suatu barang akan dibeli dengan beberapa harga yang berbeda. Hal ini seringkali menjadi permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Oleh karena itu, terdapat beberapa metode penilaian persediaan dalam Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Nomor 11 tahun 2013 (2013:41) sebagai berikut:
a. Entitas harus mengukur biaya persediaan untuk jenis persediaan yang normalnya tidak dapat ditukarkan, dan barang dan jasa yang dihasilkan dan dipisahkan untuk proyek tertentu dengan menggunakan identifikasi khusus atas biaya secara individual.
b. Entitas harus menemukan rumus biaya persediaan yang terkait dengan paragraph dengan menggunakan rumus biaya FIFO atau masuk pertama keluar pertama (MPKP) dan metode average atau rata-rata terimbang. Rumus biaya yang sama harus digunakan untuk seluruh persediaan dengan sifat dan pemakaian yang serupa. Untuk persediaan dengan sifat atau pemakaian yang berbeda, penggunaan rumus biaya yang berbeda dapat dibenarkan. Metode masuk terakhir keluar pertama (MTKP) tidak diperkenankan oleh SAK ETAP.
Terdapat beberapa macam metode penilaian persediaan yang umum digunakan yaitu:
1) FIFO (First In First Out) Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli atau diproduksi) terlebih dahulu akan dikeluarkan (dijual) pertama kali, sehingga yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau produksi terakhir.
Gambar 2.2, Kartu Persediaan FIFO
2) LIFO (Last In First Out) Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli/diproduksi paling akhir akan dikeluarkan/dijual paling awal. Jadi, barang yang tersisa pada periode adalah barang yang berasal dari pembelian awau produksi awal periode.
Gambar 2.3, Kartu persedaain LIFO
3) Moving Average (Rata-rata tertimbang) Dalam metode ini, barang yang dikeluarkan/dijual maupun barang yang tersisa dinilai berdasarkan harga rata-rata bergerak. Jadi, barang yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang memiliki nilai rata-rata.
(Rudianto 2012:223)
Gambar 2.4, Kartu Persediaan Average
c. Perbedaan metode hak kepemilikan barang FOB Shipping point & FOB destination
Barang dagangan yang diserahkan kepada pembeli atau konsumen dapat dilakukan dengan syarat-syarat sebagai berikut :
1) FOB Shopping point (franco gudang penjualan), artinya beban angkut barang sejak dari gudang penjualan sampai dengan gudang pembelian menjadi tanggungjawab pembeli.
2) FOB Destination point (franco gudang pembeli), artinya beban angkutan barang sejak dari gudang sampai dengan gudang pembeli menjadi tanggungjawab penjual.
4. Sistem Basis Data
Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
(Fathansyah 2018:12)
5. Sistem Manajemen Basis Data/Database Management System (DBMS)
Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah Perangkat Lunak (Sistem) yang khusus. Perangkat lunak inilah (disebut DBMS/Database Management System) yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dan sebagainya. (Fathansyah 2018:15).
6. Relasi
Relasi adalah hubungan suatu kumpulan entitas dengan kumpulan entitas lainnya. Misalnya, entitas mahasiswa memiliki hubungan tertentu dengan entitas matakuliah (mahasiswa mengambil matakuliah). (Nugroho, 2011, 56)
7. Normalisasi
Proses normalisasi adalah proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. (Falani 2010:20), 8. MYSQL
MySQL tergolong sebagai database relasional. Pada model ini data dinyatakan dalam dua dimensi yang secara khusus dinamakan tabel. Tabel tersusun dari baris dan kolom. (Abdul Kadir 2013:15).
9. PHP
PHP sering dikatakatan sebagai bahasa untuk membuat aplikasi web yang dinamis. Pengertian dinamis di sini adalah memungkinkan untuk menampilkan data yang tersimpan dalam database. Dengan demikian, halaman web akan menyesuaikan dengan isi database. (Abdul Kadir 2013:120).
B. Hasil Penelitian Terlebih Dahulu
Tabel 2.1, Penelitian Terdahulu Aspek Antung Anissa
Melinda (2020)
Muhammad Riyanda Radhani
(2021)
Muhammad Naufal Adani (2022)
Judul Program Aplikasi Persediaan Barang Dagang dengan Metode Rata-Rata Bergerak Perpetual Terintegrasi
Penjualan
Menggunakan PHP Pada UD Rahma Banjarmasin
Program Aplikasi Persediaan barang dagangan dengan metode FIFO Menggunakan PHP pada Toko Jabal Noor.
Program Aplikasi Persediaan Barang Dagang Dengan Metode First In First Out
Terintegrasi Berbasis Web Pada TOKO SEMBAKO LENI
Institusi yang Diteliti
UD Rahma Banjarmasin
Toko Jabal Noor Tanjung
TOKO SEMBAKO LENI
Lanjutan Rumusan Masalah
1. Bagaimana
menentukan harga pokok persediaan barang dagang dengan metode rata-rata bergerak perpetual pada UD Rahma?
2. Bagaimana membangun program aplikasi persediaan barang dagang dengan metode rata-rata bergerak perpetual berbasis web menggunakan PHP pada UD Rahma?
1. Bagaimana penentuan harga pokok persediaan barang dagang dengan
menggunakan metode FIFO pada Toko Jabal Noor ?
2. Bagaimana membangun program aplikasi persediaan barang dagang dengan metode FIFO
menggunakan PHP pada Toko Jabal Noor ?
1. Aplikasi persediaan pada TOKO
SEMBAKO LENI 2. Periode yang diambil
dari bulan Desember sampai Februari pada tahun 2022
3. Persediaan yang diambil sebagai sampel adalah a. Minyak Goreng
Sania
b. Minyak Goreng Fortune
c. Minyak Goreng Bimoli
d. Roko SM e. Mie Goreng f. Teh Pucuk
Lanjutan Tujuan Penelitian
1. Untuk menentukan harga pokok persediaan barang dagang dengan metode ratarata bergerak perpetual pada UD Rahma 2. Untuk membangun
program aplikasi persediaan barang dagang dengan metode rata-rata pada UD Rahma
1. Untuk mengetahui bagaimana menentukan harga pokok persediaan barang dagang dengan metode FIFO pada Toko Jabal Noor 2. Untuk
mengetahui bagaimana membangun program aplikasi persediaan barang dagangan dengan metode FIFO pada Toko Jabal Noor
1. Membuat laporan Penerimaan dan Pengeluaran Barang untuk memudahkan TOKO SEMBAKO LENI.
2. Membuat program aplikasi Penerimaan dan Pengeluaran barang untuk memudahkan pendataan barang yang masuk dan keluar dari toko atau gudang.
Lanjutan Metode Penelitian
Pengumpulan data dengan metode pengamatan, wawancara dan dokumentasi
langsung. Kemudian dilanjutkan dengan mendesain dan membangun program aplikasi persediaan barang dagangan dengan metode rata- rata bergerak perpetual
menggunakan PHP
Pengumpulan data dengan metode pengamatan wawancara,dan dokumentasi
langsung. Kemudian dilanjutkan dengan mendesain program aplikasi persediaan barang dagangan dengan metode fifo
1. Pengumpulan Data dengan cara melalui pengamatan secara langsung dan menwawancara’i narasumber 2. Observasi 3. Dokumentasi 4. Menganalisa dan Merancang sistem seperti apa yang ingin dibuat
Hasil Penelitian
Program Aplikasi Persediaan Barang Dagang dengan Metode Rata-Rata Bergerak Perpetual Terintegrasi
Penjualan
Menggunakan PHP Pada UD Rahma Banjarmasin.
Program Aplikasi Persediaan barang dagangan dengan metode FIFO Menggunakan PHP pada Toko Jabal Noor.
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Barang terintegrasi Menggunakan PHP Pada TOKO
SEMBAKO LENI
Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dan penelitian yang penulis lakukan sekarang. Persamaan antara penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian terdahulu tahun 2021 oleh Muhammad Riyanda Radhani yaitu topik yang akan diteliti membahas tentang persediaan.
Untuk kesamaan antara penelitian dengan penulis ialah sama-sama mengangkat topik penelitian barang dagang dengan menggunakan metode First in first out. Sedangkan untuk kesamaan antara penelitian Antung Anissa Melinda dan Muhammad Riyanda Radhani dengan penulis ialah sama-sama membangun program aplikasi persediaan menggunakan PHP berbasis web.
Perbedaannya adalah pada aplikasi yang saya ambil terintegrasi dengan sistem yang lain.